Anda di halaman 1dari 26

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................................1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................3
BAB 3. METODE PENELITIAN...........................................................................6
Tabel 1. Bagan Alir Penelitian.................................................................................6
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN....................................................8
Tabel 2. Anggaran Biaya.........................................................................................8
Tabel 3. Jadwal Kegiatan.........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
LAMPIRAN.............................................................................................................10
Tabel 4. Justifikasi Anggaran Dana ........................................................................19

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tikus dapat hidup baik di kebun, sawah, rumah dan di
berbagai tempat . selain itu, Tikus memiliki kemampuan adaptasi
yang tinggi dan memiliki kemampuan tingkat reproduksi yang
tinggi sehingga membuat jumlah tikus dapat meningkat dalam
waktu yang singkat. Tikus biasanya dianggap sebagai hama
sehingga suka diburu untuk dimusnahkan (Wolfenshon dan Lloyd,
2013).
Tikus merupakan salah satu hospes berbagai penyakit yang
berbahaya seperti pes dan leptospirosis (kencing tikus). Tikus juga
dapat menimbulkan kerusakan seperti, merusak barang – barang
yang ada di rumah, tanaman yang ditanam manusia, merusak
pemandangan, dan tikus juga dapat merusak sistem pertanian.
Mengingat kerugian yang ditimbulkan tersebut, banyak orang ingin
membasminya. Pada umumnya masyarakat membasmi tikus
dengan menggunakan pestisida atau racun tikus. Cara tersebut
dapat menimbulkan masalah yaitu timbulnya bau busuk dari
bangkai tikus yang mati dan membusuk.
Tikus sangat peka terhadap frekuensi gelombang ultrasonik,
karena memiliki jangkauan pendengaran di atas manusia sehingga
gelombang ultrasonik dapat membantu keefektifan dan keefisienan
dalam mengusir tikus yaitu menggunakan alat penangkal tikus
berbasis gelombang ultrasonik.
Pada penelitian ini, peneliti melakukan inovasi pembuatan
alat penangkal tikus berbasis gelombang ultrasonik dinamis dengan
sel surya sebagai sumber energi . Hal ini mengingat bahwa
Indonesia beriklim tropis sehingga Indonesia memperoleh cahaya
matahari sepanjang tahun. Hal ini memungkinkan dimanfaatkannya
sinar matahari sebagai sumber energi. Keuntungan dari alat
penangkal tikus bertenaga surya ini adalah dapat digunakan di
tempat yang tidak terdapat sumber arus listrik dari PLN tanpa
menggunakan baterai sehingga kita dapat menangkal tikus dengan
efektif dan efisien menggunakan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui.
2

1.2. Perumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang dirumuskan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mebuat alat penangkal tikus dengan
gelombang utrasonik berbasis tenaga sel surya?
2. Bagaimana keunggulan dari penggunaan alat penangkal tikus
dengan golombang ultrasonik berbasis tenaga sel surya?
1.3. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui cara membuat alat penangkal tikus dengan
gelombang utrasonik berbasis tenaga sel surya.
2. Mengetahui keunggulan dari alat penangkal tikus dengan
gelombang utrasonik berbasis tenaga sel surya.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi, keamanan lingkungan dan kesehatan,
yaitu :
1. Bagi masyarakat
Menambah pengetahuan tentang upaya pengendalian
hama yang lebih murah dan efisien.
2. Bagi Keamanan Lingkungan
Dapat mencegah kerusakan yang diakibatkan oleh
tikus.
3. Bagi Kesehatan
Mencegah timbulnya penyakit yang diakibatkan oleh
tikus.
1.5. Keutamaan Penelitian
Inovasi dari pemanfaatan gelombang ultrasonik dan sel
surya diperlukan karena memiliki keutamaan sebagai penangkal
tikus yang menggunakan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui, tidak menggunakan sumber arus listrik dari PLN,
serta tanpa menggunakan baterai.
1.6. Target Penelitian
Penelitian ini ditargetkan menemukan alat alternatif
penangkal tikus berbasis bunyi ultrasonik dinamis dengan sel
surya sebagai sumber energi.
1.7. Kontribusi Penelitian terhadap Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini memberi kontribusi besar bagi pengembangan
ilmu pengetahuan alam (IPA) khususnya bidang pendidikan Fisika,
3

yaitu memperluas aplikasi gelombang ultrasonik dan sel surya


dalam kehidupan sehari-hari serta mengembangkan konsep-konsep
fisika sehingga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan.
1.8. Luaran Penelitian
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah alat
penangkal tikus berbasis bunyi ultrasonik dinamis dengan sel surya
sebagai sumber energi. Selain itu, hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai artikel ilmiah dalam jurnal lokal dan jurnal
internasional yang mempunyai ISSN.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Tikus
Tikus adalah binatang yang termasuk dalam ordo Rodentia,
Sub ordo Myormorpha , famili Muridae . Famili Muridae ini
merupakan famili yang tinggi, pemakan segala macam makanan
dan mudah beradaptasi dengan lingkungan yang diciptakan
manusia. Klasifikasi dari tikus rumah adalah Dunia : Animalia;
Filum : Chordata; Sub Filum : Vertebrata; Kelas : Mammalia; Sub
Kelas : Theria; Ordo : Rodentia; Sub Ordo : Myormorpha; Famili :
Muridae; Sub Famili : Murinae; Genus : Rattus dan Mus; Species :
Rattustanezumi. Ada beberapa ciri – ciri tikus rumah yaitu
mempunyai panjang total ujung kepala sampai ujung ekor 220 –
370 mm, ekor 101 – 180 mm , kaki belakang 20 – 39 mm , ukuran
telinga 13 – 23 mm sedangkan rumus mamae 2 + 3 = 10 . Warna
rambut badan atas cokelat tua dan rambut badan bawah ( perut )
cokelat tua kelabu . Tikus ini banyak di jumpai di rumah ( atap ,
kamar , dapur ) dan gudang . Kadang – kadang juga ditemukan
pula di kebun sekitar rumah (Wolfenshon dan Lloyd, 2013).
Tikus merupakan binatang cosmopolitan yang berarti dapat
hidup di semua tempat seperti di dataran tinggi, dataran rendah,
sawah, hutan, pantai, dan pemukiman. Tikus mudah menyesuaikan
diri sehingga dapat bertahan di lingkungan yang selalu berubah.
Beberapa penyakit yang dapat ditularkankan oleh tikus kepada
manusia diantaranya pes, leptospirosis, hantaan virus,
4

scrubtyphus,murine thypus, dan salmonellosis. Cara penularan


penyakit dapat melalui gigitan atau ludah, kotoran dan air kencing,
darah, dan gigitan kutu atau pinjal tikus (Isnani, 2016).

2.2.Kerugian yang diakibatkan tikus


Tikus merupakan binatang yang mempunyai daya adaptasi
dan daya kembang biak yang tinggi sehingga bisa hidup di semua
tempat. Keberadaan tikus bagi manusia dapat memberikan dampak
negatif di antaranya menjadi hama pertanian, dan menularkan
penyakit seperti pes dan leptospirosis (Isnani, 2016).
Infestasi tikus disuatu tempat dapat diketahui dengan
mengamati adanya kotoran, jejak kaki, bekas gigitan dan bau yang
khas. Kotoran (fases dan urin) dan gigitan tikus dapat
menimbulkan berbagai penyakit yang mematikan pada manusia
seperti infeksi hantavirus demam berdarah), scrub typhus, murine
typhus, spotted fever group (SFG), Rickettsiae, pes, leptospirosis,
salmonellosis dan meningitis (Ibrahim, Hakim, 2018).

2.3.Upaya Pengendalian Tikus


Pengendalian tikus juga merupakan bagian yang
mendapatkan perhatian. Menurut Isnani (2016), usaha
pengendalian yang telah dilakukan adalah pengasapan, pembuatan
rumah burung hantu, penggropyokan, dan umpan beracun. Upaya
pengendalian lain yang diperlukan yaitu cara fisik pengendalian
tikus secara fisik dilakukan dengan cara pemasangan perangkap.
Cara mekanis melakukan upaya goropyokan, yaitu
memburu tikus dengan menghancurkan atau membongkar sarang-
sarang tikus yang penataan lingkungan dan wilayah secara terpadu
untuk meminimalisir kepadatan tikus ditempat perindukan tikus
serta memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang termasuk
dalam wilayah kerja kantor kesehatan pelabuhan yaitu wilayah
buffer mengenai waspada terhadap kemungkinan penyebaran
penyakit tular rodensia dan penyakit tular vektor berkaitan dengan
kepadatan tikus dan ektoparasitnya (Sulasmi, Hastuti, 2018).
Alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut
adalah mengusir tikus dengan metode akustik jenis gelombang
ultrasonic (Ibrahim, Hakim, 2018).

2.4.Gelombang Ultrasonik
5

Gelombang didefenisikan sebagai getaran yang merambat


melalui medium yang dapat berupa zat padat, cair, dan gas. Bunyi
atau Suara adalah rangsangan yang diterima oleh syaraf
pendengaran yang berasal dari suatu sumber bunyi. Gelombang
bunyi merupakan gelombang longitudinal yaitu gelombang yang
memiliki arah getar berimpit terhadap arah rambat gelombang
(Tuluk, dkk, 2012).
Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang
mempunyai frekuensi sangat tinggi yaitu 20.000 Hz. Bunyi
ultrasonik tidak dapat di dengar oleh telinga manusia. Bunyi
ultrasonik bisa merambat melalui zat padat, cair dan gas.
Reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat padat hampir sama
dengan reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat cair. Akan
tetapi, gelombang bunyi ultrasonik akan diserap oleh tekstil dan
busa. Gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui sebuah alat yang
disebut dengan piezoelektrik dengan frekuensi tertentu.
Piezoelektrik ini akan menghasilkan gelombang ultrasonik
(umumnya berfrekuensi 40kHz) ketika sebuah osilator diterapkan
pada benda tersebut. Secara umum, alat ini akan menembakkan
gelombang ultrasonik menuju suatu area atau suatu target. Setelah
gelombang menyentuh permukaan target, maka target akan
memantulkan kembali gelombang tersebut. Gelombang pantulan
dari target akan ditangkap oleh sensor, kemudian sensor
menghitung selisih antara waktu pengiriman gelombang dan waktu
gelombang pantul diterima (Limantara, dkk, 2017).
Penelitian Dinata dan Hakim (2019) memberikan hasil
bahwa pengujian gelombang ultrasonik pada objek tikus putih
menunjukkan hasil efektif pada kisaran frekuensi 2.2-33 nF,
dengan rata-rata reaksi menjauhi sumber gelombang (speaker) dan
bergerak agresif. Hal ini menunjukkan bahwa indra pendengaran
tikus putih akan terganggu pada kisaran kapasitor gelombang
ultrasonik 2.2-33 nF.

2.5.Sel Surya
Menurut (Latif dan Rahman, 2017), pembangkit listrik
tenaga surya adalah pembangkit listrik yang mengubah energi
surya menjadi energi listrik. Sel surya adalah alat yang bisa
mengubah intensitas sinar matahari menjadi energi listrik. Sel
surya menghasilkan arus yang digunakan untuk mengisi baterai.
6

Sel surya terdiri dari photovoltaic, yang menghasilkan listrik dari


intensitas cahaya, saat intensitas cahaya berkurang (berawan,
hujan, mendung) arus listrik yang dihasilkan juga akan berkurang.
Untuk mendapatkan tegangan keluaran yang lebih besar lagi maka
diperlukan lebih banyak lagi sel surya. Gabungan dari beberapa sel
surya ini disebut Panel Surya atau Modul Surya (Solar Modul or
Solar Panel) (Hartono, dkk, 2016).
Sel surya terbuat dari bahan semikonduktor dengan lebar
celah energi relatif kecil (±1eV). Energi dari cahaya matahari
disebut juga sebagai foton terlihat ketika foton diserap oleh
material semikonduktor maka energi foton akan membentur
elektron di dalam semikonduktor sehingga beberapa elektron ini
akan mendapatkan energi yang cukup untuk meninggalkan pita
valensi dan berpindah ke pita konduksi. Pergerakan elektron dari
kedua pita energi akan mengakibatkan timbulnya arus pada
terminal sel surya yang terhubung dengan beban (Setiwan, dkk,
2015). Fenomena ini disebut fotogenerasi elektron-hole (electron-
hole photogeneration) (Kurniawan, dkk, 2019).
7

BAB 3
METODE PENELITIAN

Tahapan Adapun tahapan penelitian yang dilakukan yaitu studi


Penelitian literatur, persiapan alat dan bahan(dalam hal ini juga
masuk pengambilan sampel tikus), perangkaian alat,
pengujian alat, publikasi
Luaran Luaran dari setiap tahapan penelitian yaitu alat yang
telah disiapkan sebelumnya. Sampel yang diinginkan
kelimpahan melimpahannya banyak. Sampel yang
telah didapati siap digunakan atau diujikan. Semua
data yang diperoleh akan dijadikan laporan kemajuan
dan akhir penelitian, dan publikasi artikel ilmiah yang
terakreditasi nasional terindikasi Sinta 2 (Jurnal
Biosaintifik, Universitas Negeri Semarang), serta
mendaftarkan draft paten produksi alat pengusir tikus
berupa gelombang ultrasonik dengan sel surya sebagai
sumber energi melalui Sentra HKI Universitas
Tanjungpura Pontianak.
Indikator Indikator capaiannya yaitu sampel yang berupa tikus
Capaian yang akan berhasil diusir dengan alat ini dan juga alat ini
terukur dapat digunakan untuk skala rumah.
Teknik Data yang dikumpulkan melalui cara eksperimen
Pengumpula dilaboratorium dan pengumpulan secara tertulis di
n dan logbook yang diisi sesuai dengan tanggal pengerjaan
Analisis Data ditiap tahapan penelitian. Parameter yang didapat
sesuai dengan jurnal acuan.
Cara Data yang diperoleh disesuaikan dengan literatur
Penafsiran dalam jurnal acuan.
Penyimpulan Semakin banyak jumlah variasi frekuensi yang dapat
Hasil digunakan untuk mengusir tikus semakin baik
Penelitian
Tabel 1. Bagan Alir Penelitian
3.1 Kerangka Penelitian
Dari study literatur page berupa buku , jurnal , maupun artikel yang
relafan dengan tema penulisan . Literatur tersebut dikumpul dengan
dilakukan penyotiran sesuai dengan data – data yang diperlukan . Data
– data tersebut dikumpulkan dan di analisa sehingga diperoleh data
yang paling akurat dan dapat digunakan sebagai dasar penelitian .
8

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih satu minggu,
meliputi kajian pustaka, persiapan alat dan bahan, pelaksanaan
penelitian, hingga penulisan laporan hasil penelitian. Penelitian
dilaksanakan di lapangan dan di Laboratorium Fisika FMIPA
UNTAN.
3.3 Prosedur Penelitian
Proses penelitian ini diawali dengan menyiapkan semua alat
dan bahan yang akan digunakan untuk membuat rangkaian alat
penangkal tikus berbasis gelombang ultrasonik dinamis dengan sel
surya sebagai sumber energi . Prosedur yang dilakukan penulis dalam
melakukan penelitian adalah sebagai berikut :
3.3.1 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan untuk melakukan penelitian
antara lain gunting, solder, papan PCB, timah gulung,tempat baterai,
saklar, kabel, akuarium dan triplek.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk melakukan penelitian
antara lain buzzer DC 6–24 volt, stop kontak,sel surya mini, baterai
recharge 9 volt, potensio, resistor.
3.3.2 Perangkaian Alat
Berdasarkan pada penelitian Dinata dan Hakim (2019), Pada
penelitian ini, prototipe pemancar gelombang ultrasonik memang
dibuat dalam skala kecil menyesuaikan ukuran bilik penelitian tetapi
tetap dapat memberikan hasil pengujian yang representatif. Pemancar
gelombang ultrasonik dirangkai pada project board menggunakan
komponen-komponen dan skema rangkaian. 15 buah kapasitor biasa
yang bisa ditukar sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan.Speaker
atau Buzzer digunakan sebagai keluaran dari rangkaian pemancar
gelombang ultrasonik, dimana speaker tersebut diletakkan sisi dalam
bilik penelitian. Peletakan speaker diatur sedemikian hingga
memberikan efek langsung kepada hewan objek penelitian yaitu tikus
3.3.3 Pengujian
Pengujian dilakukan dengan menggunakan aplikasi dB Sound
Meter serta pengujian dampak frekuensi suara terhadap tikus.
Berdasarkan pada penelitian Dinata dan Hakim (2019), tahap
pengujian selanjutnya adalah dengan menggunakan hewan percobaan
sebagai obyek penelitian, yaitu tikus putih. Pengujian perilaku hewan
percobaan dilakukan sebanyak 3 kali untuk mendapatkan konsistensi
hasil pengujian dan juga dengan frekuensi yang berbeda-beda.
9
10

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


.

Peralatan Rp
1.
Penunjang 7.216.000,00

2. Bahan Habis Pakai Rp 500.000,00

3. Biaya Perjalanan Rp 150.000,00

Biaya Lain Rp
4.
1.260.000,00

Rp
Jumlah
9.126.000,00

Tabel 2. Anggaran Biaya


4.2. Jadwal Kegiatan

Bulan ke
No Aktivitas
1 2 3 4 5
1 Studi literatur
2 Persiapan alat dan bahan
3 Pengambilan sampel
4 Produksi alat dan pengujian
alat
5 Pembuatan laporan akhir
Tabel 3. Jadwal Kegiatan

9
11

DAFTAR PUSTAKA

Dinata MMM, Hakim MF. 2019. Pengaruh Gelombang Ultrasonik


terhadap Hama Tikus Guna Menanggulangi Permasalahan Hama
Padi. Barometer. 4(1): 187-189.
Hartono R, Noor MF, Eva KY. 2018. Perancangan dan Pembuatan Mobil
Sel Surya Menggunakan Motor DC Magnet Permanen. Jurnal
Fisika. 6(1): 37-42.
Ibrahim, Hakim A. 2018. Karakteristik Respon Tikus Terhadap Alat
Penghasil Gelombang Ultrasonik Berbasis Arduino Uno. Jurnal
Einstein. 6(3): 36-41.
Isnani T. 2016. Perilaku Masyarakat Pada Pengendalian Tikus di Daerah
Berisiko Penularan Leptospirosis di Kabupaten Kulon Progo. Jurnal
Ekologi Kesehatan 15(2): 107-114.
Kurniawan E, Priharti W, Silalahi DK. 2019. Penyuluhan Penggunaan
Listrik dari Sumber Energi Surya di Pesantren Al Mukarramah
Kabupaten Bandung. Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat. 7(2): 355-361.
Latif M, Rahman A. 2017. Pemanfaatan Teknologi Listrik Tenaga Surya
bagi Kelompok Masyarakat Pulau Gili Raja. Jurnal Pangabdhi. 3(1):
38-44.
Limantara AD, Purnomo YCS, Mudjanarko SW. 2017. Pemodelan Sistem
Pelacakan Lot Parkir Kosong Berbasis Sensor Ultrasonic dan
Internet of Things (Iot) Pada Lahan Parkir Diluar Jalan. Seminar
Nasional Sains dan Teknologi. 1-2 November 2017. Jakarta,
Indonesia. 1-10.
Setiawan A, Yuningtyastuti, Handoko S. 2015. Analisis Penggunaan
Cermin Cekung, Cermin Datar, dan Kombinasi Cermin Cekung-
Datar untuk Meningkatkan Daya Keluaran Pada Sel Surya.
Transient. 4(4) : 926-932.
Sulasmi, Hastuti S. 2018. Observasi Tingkat Kepadatan Tikus di
Lingkungan Buffer dan Perimeter Pelabuhan Soekarno Hatta
Makassar. Jurnal Sulolipu. 17(1):15-20.
Tuluk E, Buyung I, Soejono AW. 2012. Implementasi Alat Pengusir Hama
Burung di Area Persawahan dengan Menggunakan Gelombang
Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler Atmega168. Jurnal Teknologi
Informasi. 7(21): 121-134.
12

Wolfensohn S, Lloyd M, 2013. Handbook of Laboratory Animal


Management and Welfare, 4th Edition. Wiley-Blackwell. University
of Oxvord.
13

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping


1. Ketua Tim
A. Identitas Diri
Nama Lengkap Rizki Amalia
Kelamin Wanita
NIM F1051171016
Prodi Pendidikan Fisika
TTL Sekadau, 22 Februari 2000
Alamat email rizkiamalia165@gmail.com
No hp 089612530256
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
Jenis Kegiatan Status Dalam Kegaiatan Waktu dan Tempat
Himpunan Mahasiswa Staff Pengembangan 2018 di Pontianak
Pendidikan Fisika (HMPF) Akademik Wawasan dan
Keilmuan (PAWK)
Himpunan Mahasiswa Staff Penelitian dan 2019 di Ponianak
Pendidikan Fisika (HMPF) Pengembangan (LITBANG)
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
Jenis penghargaan Pihak pemberi penghargaan Tahun
Medali Perunggu KSM Kementrian Agama Republik 2016
Fisika tingkat SMA se- Indonesia
Indonesia
Juara 1 Prince and Princess FMIPA UNTAN 2017
Fisika Se-Kalimantan Barat
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-PE
Pontianak, 14 Desember 2019
Ketua Tim

( Rizki Amalia )
2. Anggota 1
A. Identitas Diri
Nama Lengkap Luthfi Imam Sulistyo
14

Kelamin Pria
NIM H1031181044
Prodi Kimia
TTL Pontianak, 20 Januari 2001
Alamat email luthfiimamsulistyo@gmail.com
No hp 089694488507
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
Jenis Kegiatan Status Dalam Kegaiatan Waktu dan Tempat
Lomba Bidang Studi Kimia Panitia 2019 di FMIPA
16
Kesatuan Aksi Mahasiswa Anggota 2019 di UNTAN
Muslim Indonesia
Unit Kegiatan Mahasiswa Pengurus 2019 di UNTAN
Bola Voli UNTAN
A. Penghargaan Yang Pernah Diterima
Jenis penghargaan Pihak pemberi penghargaan Tahun
Juara 2 Lomba bidang studi FMIPA UNTAN 2016
kimia ke 13

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-PE

Pontianak, 14 Desember 2019


Anggota Tim

( Luthfi Imam Sulstyo )

3. Anggota 2
A. Identitas Diri
Nama Lengkap Nurlaila Afriliah
15

Kelamin Wanita
NIM I1021181018
Prodi Farmasi
TTL Pontianak, 6 April 2001
Alamat email afriliahnurlaila@gmail.com
No hp 089648072985
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
Jenis Kegiatan Status Dalam Kegaiatan Waktu dan Tempat
FKMI Ibnu Sina Staff Kewirausahaan 2019 di FK
Phytoplasm XII Staff Seminar 2019 Pontianak
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

Jenis penghargaan Pihak pemberi penghargaan tahun


- - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-PE

Pontianak, 14 Desember 2019


Anggota Tim

( Nurlaila Afriliah )
16

4. Dosen Pendamping
A. Identitas
diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Stepanus Sahala Sitompul, M.Si

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Tempat dan Tanggal Lahir Padang Sidempuan, 25 Januari 1960

NIP 196001251987012031

NIDN 0025016007

Pangkat/Golongan Pembina/IVa

Jabatan Lektor Kepala


4

Pekerjaan Dosen Prodi Pendidikan Fisika FKIP


UNTAN

Bidang Keahlian Fisika

Alamat Kantor Jl. Prof.H. Hadari Nawawi

5
Jl. Abdul Muis, Gang Mentibu I/No.
Alamat Rumah 7
Perum III Tj. Hulu Pontianak 78237
17

6 E-mail sahala_sitompul@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP Telp. 0561-746362, HP : 08152205151

B. Riwayat Pendidikan Formal


S1 S2 S3

Nama institusi Universitas Jakarta Universitas Universitas


Indonesia Airlangga

Jurusan/Program Studi Pendidikan MIPA/ MIPA/Fisika MIPA/Fisika


Fisika

Tahun Lulus 1985 1999 2005

C. Pendidikan Non Formal

Nama Kursus / Pelatihan Waktu Pelaksanaan Pelaksana

Mengikuti Pelatihan Type 12 September s/d 12 UGM


B. Listrik Magnet. Desember 1992 Yogyakarta

Penataran Fisika Statistik 12 Juli s/d 17 Juli 1993 UNRI RIAU

ITB
Pelatihan Lab. Fisika 4 September s/d 2 Oktober Bandung
1993
18

Pelatihan Lab. Fisika 17 Pebruari s/d 12 Maret ITB Bandung


1994

D. Pengalaman Penelitian

No Judul Penelitian Tahun Sumber Kedudukan


Dana dalam
Penelitian

1 Alat Peraga Fisika Menggunakan 2008 DIPA Ketua


Interfacing Sensor Cahaya Dengan FKIP Peneliti
Stopwatch Pada Percobaan Gerak
Jatuh Bebas Dalam Pembelajaran
Fisika

2 Penentuan Momen Inersia Benda 2008 Kerjasama Ketua


Tegar Dengan Metode Bandul Pemda Peneliti
Ketapang

3 Gelombang Ultrasonik Sebagai 2007 Dikti Ketua


Pengendali Hama Belalang Kembara Peneliti
(Logusta Migratoria) Di Kalimantan
Barat

4 Karakterisasi Lapisan Tipis Zns:Mn


Yang Dibuat Dengan Co-Evaporasi 2007 Anggota
Dikti
ZnS dan Mn Peneliti
19

5 Kajian Implementasi Kurikulum 2004 Dikti Anggota


Berbasis Kompetensi (KBK) Pada (Dosen Peneliti
Pembelajaran Fisika Di SLTP Muda)
Kotamadya Pontianak

6 Pengembangan Pembelajaran Fisika 2005 Dikti Ketua


Model Generatif Dengan (Dosen Peneliti
Menggunakan Lingkungan Belajar Muda)
Kolaboratif Berbasis Pendekatan
Kontektual Di SMU

7 Pengaruh Gelombang Ultrasonik 2005 Kerjasama Ketua


Terhadap Efek Biologis Jaringan Pemda Peneliti
Makhluk Hidup. Ketapang

8 Efek Kavitasi, Mekanik dan Termal 2004 Kerjasama Ketua


Terhadap Kerusakan Jaringan Akibat Pemda Peneliti
Pengaruh Gelombang Ultrasonik. Ketapang

E. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)

No Judul PKM Tahun Sumber Kedudukan

Dana dalam
Penelitian

1 Pelatihan Pembelajaran Kontekstual 2004 Dikti Ketua


Untuk Meningkatkan Peneliti
20

Profesionalisme Guru IPA SLTP


melaksanakan Kurikulum Berbasis
Kompetensi

2 Pelatihan Karya Tulis Ilmiah Bagi 2005 DIPA Anggota


Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Peneliti
Universitas Tanjungpura

3 Pelatihan Pengembangan Soal-soal 2008 Dikti Ketua


IPA Tingkat Tinggi Berbasis Peneliti
Keterampilan Proses Dengan Model
Ketereampilan Berpikir Dan Strategi
Berpikir Pada Sekolah Dasar Di
Kecamatan Pontianak Timur

4 Pelatihan Mengembangkan Kegiatan 2008 DIPA Ketua


Praktek/Eksperimen Dalam Peneliti
Pembelajaran IPA/Fisika Berbasis
Penyelidikan (Investigasi)

5 IbM Kelompok Musyawarah Guru 2011 Dikti Ketua


Mata Pelajaran Fisika Untuk Peneliti
meningkatkan Profesionalisme Guru
Melalui Implementasi Lesson Study
Di Kota Pontianak
21

Pontianak, 14 Desember
22

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Dana


1. Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Gunting 10 buah 20.000,00 200.000,00
Solder 6 buah 70.000,00 420.000,00
Papan PCB 20 buah 10.000,00 200.000,00
Timah Gulung 20 gulung 30.000,00 600.000,00
Buzzer DC 6-24 Volt 20 buah 50.000,00 1.000.000,00
Stop Kontak 6 lubang 6 buah 100.000,00 600.000,00
Sel Surya Mini 40 buah 50.000,00 2.000.000,00
Baterai recharge 9
6 buah 150.000,00 900.000,00
volt
Potensio 20 buah 25.000,00 500.000,00
Resistor 60 buah 3.000,00 180.000,00
Saklar 6 buah 10.000,00 60.000,00
Kabel 10 meter 6.000,00 60.000,00
Akuarium 2 buah 150.000,00 300.000,00
Tempat Baterai 6 buah 6.000,00 36.000,00
Triplek 2 buah 80.000,00 160.000,00
Sub Total (Rp) 7.216.000,00
Harga satuan Jumlah Biaya
2. Bahan Habis Volume
(Rp) (Rp)
Tikus Mencit 50 10.000,00 500.000,00
Sub Total (Rp) 500.000,00
Jumlah yg Jumlah Biaya
3. Perjalanan Biaya Perorang
berangkat (Rp)
Perjalanan ke
Lokasi pengambilan 3 50.000,00 150.000,00
sampel
Sub Total (Rp) 150.000,00
Harga Satuan Jumlah Biaya
4. Lain-lain Jumlah
(Rp) (Rp)
Buku logbook 2 buah 25.000,00 50.000,00
Kertas HVS, Tinta 1 Paket 200.000,00 200.000,00
Printer dan ATK
Penjilidan laporan 2 rangkap 15.000/rangkap 30.000,00
akhir
Penjilidan laporan 2 rangkap 15.000/rangkap 30.000,00
kemajuan
Dokumentasi 1 paket 100.000,00 100.000,00
Publikasi jurnal 1 file 850.000,00 850.000,00
Sub Total (Rp)1.260.000,00
Total Keseluruhan (Rp)9.126.000,00
Terbilang (Sembilan Juta Delapan Ratus Tujuh Puluh Enam Ribu Rupiah)
23
24

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No Nama / Nim Program Bidang Alokasi Waktu Uraian Tugas


Studi Ilmu (jam/minggu)
1. Rizki Amalia Pendidikan Fisika 12 jam/minggu Bertanggung
F1051171016 Fisika jawab penuh
terhadap
serangkaian
proses
penelitian.
Bertugas terus
berkoordinasi
dengan dosen
pendamping.
2. Luthfi Imam Kimia Kimia 10 jam/minggu Penanggung
Sulistyo jawab pada
H1031181044 preparasi alat
dan bahan,
penyiapan
perlengkapan,
pengambilan
sampel dan
pembuatan alat.
3. Nurlaila Farmasi Farmasi 10 jam/minggu Penanggung
Afriliah jawab pada
I1021181018 pengujian alat,
pengisian
logbook,
mengkoordinir
anggota tim dan
mengatur jadwal
pelaksanaan
penelitian.
25

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

Anda mungkin juga menyukai