DALAM
PENDIDIKAN DAN KEHIDUPAN DI INDONESIA
Nama : Nurul Choiriyah
NIM : 10102241016
Prodi : Pendidikan Luar Sekolah
Abstrak: Dalam Pendidikan dan Kehidupan bangsa Indonesia peran Pancasila sangat
dibutuhkan peran Pancasila didalamnya. Program Wajib Belajar Sembilan Tahun merupakan
satu-satunya program peningkatan pendidikan yang masih bertahan sejak 1984 sampai saat ini,
meski telah beberapa kali kabinet dan presiden berganti. Kebijakan pendidikan di luar program
wajib belajar pada pendidikan dasar terus mengalami evolusi sesuai jargon "ganti menteri
berarti ganti kebijakan".Selain itu, kebijakan bidang pendidikan lainnya di era Orde Baru yang
wajib dilaksanakan, baik siswa maupun masyarakat, adalah penataran Pedoman Penghayatan
dan Pengamalan Pancasila (P4) yang ditetapkan berdasarkan Tap MPR No II Tahun 1978
dalam bentuk 36 butir Pancasila. Dengan tujuan mulia agar nilai-nilai Pancasila yang luhur itu
dapat diresapi, kemudian diamalkan, maka setiap warga negara Indonesia harus mengikuti
penataran P4. Dan di sekolah, setiap siswa baru harus mengikuti penataran P4 selama satu
atau dua minggu.
Selain itu dalam kehidupan diIndonesia peran pancasila sangat dibutuhkan, yaittu Pancasila
sebagai dasar mempunyai arti bahwa Pancasila dijadikan sebagai pedoman dan sekaligus
landasan dalam penyelenggaraan Negara. Fungsi ini telah diimplementasikan dalam UUD
1945 yang kemudian menjadi sumber tertib hukum di Indonesia. Dalam struktur hukum di
Indonesia, UUD 1945 menjadi hukum tertulis tertinggi, yang menaungi peraturan perundang-
undangan dibawahnya, seperti undang-undang. Fungsi Pancasila dalam dalam tata hukum di
Indonesia menjadi sumber dari segala sumber tertib hukum. Nilai-nilai Pancasila harus
menjiwai dalam setiap peraturan perundang-undangan di Indonesia, atau dengan kata lain
peraturan perundang-undangan di Indonesia tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai
Pancasila.
Kata Kunci: Pendidikan, Pancasila, Peranannya,Pembelajaran.
A . PNDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan harus dilaksanakan karena memberikan peranan yang sangat penting baik itu
untuk diri sendiri, oang lain ataupun Negara. Untuk diri sendiri keuntungan yang didapat adalah
ilmu, untuk orang lain kita bias mengajarkan ilmu yang kita ketahui kepada orang yang masih
awam dan untuk Negara jika kita pintar maka kita akan mengangkat nama baik Negara kita di
dunia internasional. Pancasila sebagai pedoman pelaksanaan pembaharuan sistem pendidikan
memeiliki peranan yang sangat penting yaitu diharapkan mampu mendukung upaya mewujudkan
kualitas masyarakat Indonesia yang maju dan mampu menghadapi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.Wajib Belajar Sembilan Tahun merupakan implementasi dari
pancasila sebagai ideologi negara yang merupakan program bersama antara pemerintah, swasta
dan lembaga-lembaga sosial serta masyarakat. Penuntasan Wajib Belajar Sembilan Tahun adalah
program nasional. Oleh karena itu, untuk mensukseskan program itu perlu kerjasama yang
menyeluruh antara antara pemerintah, swasta dan lembaga-lembaga sosial serta
masyarakat,karena program ini sangat baik untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab
kita semua terhadap masa depan generasi penerus bangsa yang berkualitas serta upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Peran Pancasila dalam kehidupan di Indonesia sangat dibutuhkan untuk saat ini karena
kehidupan di Indonesia saat ini sudah semakin memprihatinkan. Implementasi fungsi Pancasila
sebagai pandangan hidup, juga akan menentukan keberhasilan fungsi Pancasila sebagai dasar
Negara. Jika setiap warga negara telah melaksanakan Pancasila sebagai pandangan hidup
(mempunyai karakter/moral Pancasila), ketika yang bersangkutan diberi amanah menjadi
penyelenggara Negara tentu akan menjadi penyelenggara Negara yang baik, paling tidak akan
berusaha untuk menghindari tindakan-tindakan yang melanggar norma-norma hukum maupun
norma moral.
B. PEMBAHASAN
1. Peran Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia
Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan
kemampuan/keahlian dalam kesatuan organis harmonis dinamis, didalam dan diluar sekolah dan
berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu pengembangan pendidikan haruslah berorientasi
kepada dua tujuan, yakni untuk pembinaan moral dan intelektual. Moral tanpa intelektual akan
tidak berdaya. Intelektual tanpa moral akan berbahaya, karena seseorang dapat menggunakan
kepandaiannya itu untuk kepentingannya sendiri dan merugikan orang lain. Selain itu pendidikan
juga suatu proses secara sadar dan terencana untuk membelajarkan peserta didik dan masyarakat
dalam rangka membangun watak dan peradapan manusia yang bermartabat. Ialah manusia –
manusia yang beriman dan brtaqwa kepada Tuhan Yang Maha kemanusiaan, menghargai
sesama, santun dan tenggang rasa, toleransi dan mengembangkan kebersamaan dan
keberagaman, membamgun kedisiplinan dan kemandirian, sesuai dengan nilai – nilai pancasila.
Oleh karena itu proses dan isi pembelajaran hendaknya dirancang secara cermat sesuai dengan
tujuan pendidikan. Pada giliran selanjutnya akan menjadi potensi bagi proses pembelajaran yang
berkualitas.
Sedangkan untuk saat ini pendidikan di Indonesia selama ini dianggap terlalu mahal dan
menguntungkan pihak atau masyarakat yang mampu atau masyarakat yang mempunyai kekayaan
lebih sehingga mereka mampu menyekolahkan putra putrinya bahkan sampai ke luar negeri
sekalipun untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan memadai, sebaliknya dengan warga
miskin atau warga kurang mampu banyak yang kesulitan untuk menyekolahkan anaknya
minimal memenuhi target pemerintah untuk program wajib belajar 9 tahun sampai lulus SMP
atau lulus sekolah menengah tingkat pertama, para orang tua ini bahkan terpaksa menyuruh
anaknya untuk bekerja dan putus sekolah untuk membantu memenuhi kebutuhan ekonomi
keluarga.
Pendidikan adalah investasi jangka panjang, pendidikan adalah tanggung jawab bersama.
Bagaimana agar program sekolah gratis bisa efektif dan tepat sasaran untuk anak-anak miskin
dan kurang mampu agar mau mengikuti program sekolah gratis dan bagaimana bentuk atau cara-
cara jitu pemerintah dan pihak sekolah agar orang tua murid mau melepas anak mereka untuk
bersekolah kembali. Setiap program yang dicanangkan oleh pemerintahan tentunya harus sesuai
dengan peraturan yang berlaku di Negara ini, sudah pasti yaitu pancasila yang merupakan
sumber dari segala sumber hukum. Sehingga proses pelaksanaannya harus disesuaikan dengan
pancasila.
Peranan Pancasila Dalam Pembangunan Pendidikan wajib belajar 9 tahun di Negara
Indonesia :
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Berdasarkan filsafat pancasila bahwa pancasila sila ke-1 peranannya yaitu sebagai basis
kemanusiaan/penjelmaan dari sila ke-2, 3, 4, dan 5. Yang memiliki makna ketuhanan yang
berkemanusiaan yang membangun, memelihara dan mengembangkan persatuan Indonesia yang
berkerakyatan dan berkeadailan.
Peranan sila pertama dengan dunia pendidikan sangat erat kaitannya. Dalam kegiatan
belajar-mengajar siswa akan diajarkan berbagai macam ilmu mulai dari penjaskes, Pkn
(pancasila dan Kewarganegaraan), kesenian, biologi, fisika dan lainnya salah satunya agama.
Dalam pendidikan agama akan dibahas lebih dalam lagi mengenai ajaran agama tentunya sesuai
dengan agama yang dianut oleh masing-masing siswa.
Sehingga ditegaskan bagi setiap warga Indonesia terutama bagi warga yang sudah
berkeluarga itu mengharuskan untuk menyekolahkan anaknya. Karena sekolah sebagai salah satu
sarana untuk pengembangan diri. Tetapi masih saja banyak warga Indonesia yang tidak
menjalankan perintah ini dengan alasan tidak mampu dalam membiayai anaknya. Oleh sebab itu
keseimbangan antara pendidikan dunia maupun agama itu sangatlah berarti dalam kehidupan
setiap manusia. Sehingga dengan tolak ukur bahwa pendidikan itu sangat penting bagi suatu
bangsa maka pemerintahan melaksanakan sekolah gratis wajar 9 tahun.
Negara Indonesia adalah Negara berkembang sehingga harus belajar banyak pengalaman dari
Negara yang sudah maju seperti Amerika, Jepang, Rusia, Inggris dan Negara lainnya. Seperti
yang kita ketahui bahwa Negara-negara tersebut memiliki kemajuan teknologi yang sudah sangat
canggih. Hal tersebut tak luput dari sumber daya manusianya yang berkualitas. Sehingga peran
pendidikan sangat penting karena sebagai sarana dalam mengembangkan potensi dari setiap
warga Negara. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mengadakan program wajib belajar 9 tahun
bagi warganya, yang tentunya tujuan dari kegiatan ini yaitu menghasilkan sumber daya manusia
yang berkualitas sehingga dapat mengankat derajat bangsa Indonesia menjadi lebih tinggi. Peran
dari bidang pendidikan adalah menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas serta
menjadikan siswanya memiliki akhlak yang baik. Karena seperti yang kita ketahui bahwa soft
skill saat ini sangat diutamakan dalam dunia pekerjaan. Tentunya soft skill adalah tolak ukur
utama yang mendukung akademis kita.
Ilmu yang kita dapat dalam pendidikan (wajar 9 tahun) sangat bermanfaat dalam kehidupan
kita di masa yang akan datang. Tentunya jika kita lulus dengan akademis yang bagus maka kita
akan terpakai oleh perusahaan. Namun sekarang ini indikasi yang dinilai oleh setiap perusahaan
adalah soft skill kita selanjutnya baru akademis. Dapat dianalogikan bahwa jika kita rajin maka
kesuksesaan mudah untuk diraih dan sebaliknya jika kita malas maka kesuksesaan akan lebih
susah untuk diraih. Oleh sebab itu pendidikan sangat diharuskan sekali karena memberikan
peranan yang sangat penting baik itu untuk diri sendiri, orang lain ataupun Negara. Untuk diri
sendiri keuntungan yang didapat adalah ilmu, untuk orang lain kita bias mengajarkan ilmu yang
kita ketahui kepada orang yang masih awam dan untuk Negara jika kita pintar maka kita akan
mengangkat nama baik Negara kita di dunia internasional.
2. Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Pendidikan memainkan peranan penting dalam pengembangan kemampuan dan
pembentukan karakter yang menjadi landasan utama bagi terciptanya manusia Indonesia yang
mampu hidup dalam zaman yang selalu berubah.Sistem pendidikan nasional harus dapat
memberi pendidikan dasar bagi setiap warga negara Republik Indonesia, agar masing-masing
memperoleh sekurang-kurangnya pengetahuan dan kemampuan dasar, yang meliputi
kemampuan membaca, menulis dan berhitung serta menggunakan bahasa Indonesia, yang
diperlukan oleh setiap warga negara untuk dapat berperanserta dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Maka diharapkan Setiap warga negara mengetahui hak dan kewajiban pokoknya sebagai
warga negara serta memiliki kemampuan untuk dapat memenuhi kebutuhan diri sendiri, ikut
serta dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat, dan memperkuat persatuan dan kesatuan
serta upaya pembelaan negara. Pengetahuan dan kemampuan ini harus dapat diperoleh dari
sistem pendidikan nasional. Hal ini dimaksudkan untuk memberi makna pada amanat Undang-
Undang Dasar 1945, BAB XIII, Pasal 31 ayat (1) yang menyatakan, bahwa "Tiap-tiap warga
negara berhak mendapat pengajaran".
Warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan pada tahap manapun dalam
perjalanan hidupnya --pendidikan seumur hidup--, meskipun sebagai anggota masyarakat ia tidak
diharapkan untuk terus-menerus belajar tanpa mengabdikan kemampuan yang diperolehnya
untuk kepentingan masyarakat. Pendidikan dapat diperoleh, baik melalui jalur pendidikan
sekolah maupun jalur pendidikan luar sekolah.
Pembelajaran pancasila di sekolah dasar menjadi sangat penting, karena mengingat
pancasila menrupakan jiwa dari seluruh rakyat Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa di
dalam pancasila mengandung jiwa yang luhur, nilai-nilai yang luhur dan sarat dengan ajaran
moralitas. Dengan adanya program pemerintah yaitu program wajub belajar 9 tahun dapat
memberikan pengajaran tentang makna dan dasar-dasar Pancasila.
Pembelajaran di sekolah dapat memberikan informasi bagaimana melaksanakan
kewajiban dan Hak-hak yang dimiliki sesuai dengan koridor yang seharusnya. Manusia itu
dilahirkan mempunyai hak yang tidak dapat dirampas dan dihilangkan. Hak-hak itu harus
dihormati oleh siapapun. Golongan manusia yang berkuasa tidaklah diperkenankan memaksakan
kehendaknya yang bertentangan dengan hak seseorang.
Daftar Pustaka:
Rukiyati, M.Hum., dkk. 2008. Pendidikan Pancasila.Yogyakarta: UNY press
http://sarmagkadek.blogspot.com/2010/08/peranan-pancasila-dalam-kehidupan.html (30/12/2010
20:37)
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/05/peranan-pancasila/
(30/12/2010 20:40)
http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp?mnorutisi=5&vnomor=14 (28/09/2010 17:38)
Undang-Undang Dasar 1945, BAB XIII, Pasal 31 ayat (1)
(Jack Corley dan Thomas Philip. 2000)
(Tap MPR No II Tahun 1978)
Dalam Suatu pendidikan tidak lepas dari yang namanya mendewasakan manusia. Dimana
manusia (anak) tersebut diharapkan menjadi pribadi yang memiliki norma serta pengetahuan
agar mampu menghadapi dunia yang senantiasa berubah.
Disini kita akan membahas mengenai peranan pancasila dalam pendidikan. Pancasila
merupakan dasar bagi bangsa Indonesia dalam menata kehidupannya termasuk di dalamnya
menata pendidikan. Pancasila merupakan dasar pendidikan nasional sebagaimana tercantuum
dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Bab 2 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang
bunyinya: Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Jadi pancasila merupakan salah satu dasar pendidikan nasionla di Indonesia. Pancasila juga
sebagai dasar pengetahuan yang memiliki nilai-nilai serta norma-norma yang telah diterima oleh
masyarakat sebagai bentuk kepribadian bangsa Indonesia.
Dari sila tersebut kita diajarkan untuk percaya pada satu Tuhan. Dimana seorang umat
diajarkan untuk mengurus urusan agamanya masing-masing tanpa mencampuri urusan agama
orang lain. Dengan hanya memiliki satu Tuhan, kita sebagai seorang pemeluk agama akan
belajar mengenai bagaimana kita beribadah kepada Tuhan kita, tentang sifat-sifatnya. Dengan
begitu kita mengetahui apa yang bersumber dari Tuhan kita, sehingga arah tujuan kita akan lebih
terarah dengan tetap berpedoman kepada apa yang telah diajarkan oleh figur-figur terdahulu.
Sila pertama pancasila tersebut berperan dalam pendidikan yang menjelaskan bahwa
Tuhan menurunkan wahyu kepada manusia melalui utusannya, sehingga wahyu tersebut menjadi
suatu pengetahuan bagi manusia. Manusia memperoleh kebenaran dan pengetahuan tersebut
melalui wahyu yang diberikan Tuhan kepada manusia. Pengetahuan tersebut dapat dijadikan
sebagai petunjuk dalam mendidik seseorang agar menjadi pribadi yang bertaqwa kepada Tuhan-
Nya.
Nilai yang terkandung dalam sila pertama ini adalah bahwa Tuhan Maha Esa, Tuhan lah
yang paling berkuasa atas segala sesuatu yang ada di dunia ini, temasuk pendidikan. Sila ini juga
mendidik bangsa Indonesia agar taat dan patuh kepada Tuhan sesuai dengan agama yang
dianunya.
Sila tersebut berperan dalam mengajarkan seorang guru bagaimana cara mendidik
manusia dengan rasa kemanusiaan. Mendidik manusia agar menjadi pribadi yang memiliki rasa
kemanusiaan. Mendidik dengan rasa kemanusiaan agar tidak hanya mentingkan diiri sendiri,
namun peduli dengan orang lain. Karena manusia pada hakikatnya sejajar dengan manusia lain,
tak ada golongan yang lebih tinggi dan yang lebih rendah, yang membedakan hanyalah
ketaqwaannya kpada Tuhan.
Dari sisi pengetahuan sila tersebut berperan dalam pemerolehan pengetahuan yang
berasal dari diri sendiri yang berasal dari manusia itu sendiri. Seperti pengetahuan mengenai
gagasaan-gagasan yang muncul saat perumusan pancasila, yang akhirya menghasilakan pancasila
seperti saat ini yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pendidikan. Hubungan sila kedua
dengan pengetahuan ini adalah melalui pemikiran yang berasal dari diri sendiri tersebut dapat
memberi pengetahuan pada manusia lain yang juga dapat menerima pengetahuan sehingga orang
lain tersebut dapat berpikir sendiri sesuai arahan yang telah ada.
Dari segi pendidikan sila tersebut berperan dalam cara pengajaran di sekolah. Salah satu
contohnya adalah meskipun setiap sekolah memiliki kewenangan masing-masing dalam proses
pembelajaran serta pengelolaan sekolah, namun sekolah harus tetap berpedoman pada kurikulum
yang berlaku. Apapun bentuk pembelajarannya, apapun jenis metode yang digunakan, apapun
buku materi serta tujuannya, namun sekolah tidak boleh menyeleweng dari kurikulum yang telah
ditentukan. Kurikulum yang berisi standar kompetensi serta kompetensi dasar inilah yang
mempersatukan dan menyamakan sekolah-sekolah di Indonesia.
Dari sisi pengetahuan, sila ketiga ini mengajarkan kepada kita arti pentingnya suatu
persatuan. Contohnya saja ketika kita dalam suatu perlombaan yang diadakan di sekolah-sekolah
saat classs meeting. Kebanyakan lomba-lomba tersebut lebih mengajarkan kita tentang makna
dari persatuan. Maka jika kita bersatu, kita akan menjadi lebih kompak dan kuat serta tidak
mudah untuk dikalahkan. Pepatah mengatakan, bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Dari situ
kita dapat mengetahui jika kita bersama maka kita tidak akan mudah untuk dikalahkan. Jika kita
bersama maka segala sesuatu yang berat pun akan terasa lebih mudah dan ringan.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Sila ini mengajarkan kita untuk berdemokrasi, khususnya untuk bemusyawarah dengan
menerima pendapat orang lain. Dalam pendidikan sila ini menjadi acuan dalam pengambilan
keputusan. Melalui kesepakatan bersama yang akan menghasilkan mufakat bersama. Seperti
contohnya saat di kelas, ketika guru menugaskan muridnya untuk berdemokrasi mengenai suatu
permasalahan. Maka melalui tugas ini, anak sudah mulai diajarkan untuk berdemokrasi dengan
mengeluarkan pendapat dan menghargai pendapat temannya.
Dari sisi pengetahuan sila ini mengajarkan bahwa pengetahuan dapat diperoleh melalui
suatu demokrasi seperti yang makna tersurat dari sila tersebut yaitu sila kerakyatan. Melalui
demokrasi ini seseorang diajarkan untuk berpendapat dan memperhatikan kesepakatan-
kesepakatan yang telah diambil secara bersama.
Sila ini berperan dalam suatu pendidikan. Dimana seorang pemimpin harus berlaku adil
untuk seluruh anggota dalam pendidikan. Tidak membeda-bedakan satu dengan yang lainnya.
Dalam pendidikan sila ini berperan dalam pengajaran seperti seprang guru tidak bole
membeda-bedakan muridnya. Membeda-bedakan antara si kaya dan si miskin, si bodoh dan si
peintar dan sebagainnya. Seorang guru hendaklah bersikap sama kepada semua muridnya.
Dari segi pengetahuan, sila ini mengajarkan bahwa pengetahuan harus diberikan secara
adil kepada orang lain. Tidak membeda-bedakan agar golongan yang belum mampu menyerap
ilmu pengetahuan tidak merasa dibeda-bedakan serta memiliki semangat dalam belajar.
Jika dikaji secara keseluruhan sila-sila pancasila, maka pancasila memiliki beberapa peranan
dalam pendidikan, diantaranya adalah.
Pendidikan erat kaitannya dengan nilai dan norma. Karena hakikat dari pendidikan itu
sendiri adalah memanusiakan manusia. Berdasarkan makna dari isi pancasila tersebut, maka
semua orang yang terlibat dalam pendidikan memiliki dasar untuk menentukan tujuan,
kurikulum, metode pembelajaran, dan sebagainya.
Pancasila sebagai dasar dan tujuan pendidikan ini merupakan dasar pelaksanaan
pendidikan nasional Indonesia. Melalui pancasila yang tidak mungkin berlangsung tanpa arah
dan tujuan menjadi lebih terarah.
Tujuan pendidikan yang hendak dicapai haruslah sesuai dengan kurikulum. Maka dalam
pembentukan kurikulum harus berdasarkan pancasila agar tujuan umum pendidikan nasional
Indonesia mampu tecapai. Berdasarkan pancasila tujuan yang hendak pendidikan yang
diinginkan oleh sekolah pun akan lebih terarah.
Kurikulum ini menunjaukkan segala hal yang akan dipelajari untuk mencerdaskan
kehidupan bangsanya, untuk itu pembentukan kurikulum disesuaikan dengan tujuan nasional
Indonesia agar tujuan pendidikan purn dapat tercapai sebagaimana mestinya. ,ala berdasarka
kurikulum harus sesuai pada nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.
14
MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILAPERANAN PANCASILA DI ERAGLOBALISASI
KOLOMPOK :1.
FUAD QODIRIYANTI2.
I’ANATUR ROFIAH3.
LAILI MAULIDA RAHMAWATI4.
SITI MUTMAINAHPROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN
2010
15
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Alloh Swt. Yangtelah memberikan banyak
nikmatnya kepada kami. Sehingga kami mampumenyelesaikan Makalah Pendidikan Pancasila
ini sesuai dengan waktu yang kamirencanakan. Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi
salah satu syaratpenilaian mata kuliah Pancasila. Yang meliputi nilai tugas, nilai kelompok,
nilaiindividu, dan nilai keaktifan.Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi
yang sudahtersusun. Namun, hanya lebih pendekatan pada studi banding ataumembandingkan
beberapa materi yang sama dari berbagai referensi. Yang semogabisa memberi tambahan pada
hal yang terkait dengan Peranan Pancasila Di EraGlobalisasi.Kami sebagai penyusun pastinya
tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitupula dalam penyusunan makalah ini, yang mempunyai
banyak kekurangan. Olehkarena itu, kami mohon maaf atas segala kekurangannya.Kami ucapkan
terima kasih kepada Drs. H.Djoko Apriono,M.Pd. sebagaipengajar mata kuliah Pancasila yang
telah membimbing kami. Tidak lupa pulakepada rekan – rekan yang telah ikut berpartisipasi.
Sehingga makalah ini selesaitepat pada waktunya.Penyusun
i
16
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
...................................................................................
i
DAFTAR ISI
................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ........................................................................ 1 B.
Permasalahan .......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pancasila ................................................................ 2 B.
Landasan Pendidikan Pancasila ................................................ 3C.
Kedudukan Pancasila ............................................................... 6 D.
Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme................. 7E.
Pancasila Sebagai Pedoman Dalam Mengahadapi Globalisasi... 9
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan ............................................................................. 12 B.
Saran ...................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
....................................................................................