Anda di halaman 1dari 19

PERAN PANCASILA

DALAM
PENDIDIKAN DAN KEHIDUPAN  DI INDONESIA
Nama : Nurul Choiriyah
NIM  : 10102241016
Prodi : Pendidikan Luar Sekolah
Abstrak: Dalam Pendidikan dan Kehidupan bangsa Indonesia peran Pancasila sangat
dibutuhkan peran Pancasila didalamnya. Program Wajib Belajar Sembilan Tahun merupakan
satu-satunya program peningkatan pendidikan yang masih bertahan sejak 1984 sampai saat ini,
meski telah beberapa kali kabinet dan presiden berganti. Kebijakan pendidikan di luar program
wajib belajar pada pendidikan dasar terus mengalami evolusi sesuai jargon "ganti menteri
berarti ganti kebijakan".Selain itu, kebijakan bidang pendidikan lainnya di era Orde Baru yang
wajib dilaksanakan, baik siswa maupun masyarakat, adalah penataran Pedoman Penghayatan
dan Pengamalan Pancasila (P4) yang ditetapkan berdasarkan Tap MPR No II Tahun 1978
dalam bentuk 36 butir Pancasila. Dengan tujuan mulia agar nilai-nilai Pancasila yang luhur itu
dapat diresapi, kemudian diamalkan, maka setiap warga negara Indonesia harus mengikuti
penataran P4. Dan di sekolah, setiap siswa baru harus mengikuti penataran P4 selama satu
atau dua minggu.
Selain itu dalam kehidupan diIndonesia peran pancasila sangat dibutuhkan, yaittu Pancasila
sebagai dasar mempunyai arti bahwa Pancasila dijadikan sebagai pedoman dan sekaligus
landasan dalam penyelenggaraan Negara. Fungsi ini telah diimplementasikan dalam UUD
1945 yang kemudian menjadi sumber tertib hukum di Indonesia. Dalam struktur hukum di
Indonesia, UUD 1945 menjadi hukum tertulis tertinggi, yang menaungi peraturan perundang-
undangan dibawahnya, seperti undang-undang. Fungsi Pancasila dalam dalam tata hukum di
Indonesia menjadi sumber dari segala sumber tertib hukum. Nilai-nilai Pancasila harus
menjiwai dalam setiap peraturan perundang-undangan di Indonesia, atau dengan kata lain
peraturan perundang-undangan di Indonesia tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai
Pancasila.
Kata Kunci: Pendidikan, Pancasila, Peranannya,Pembelajaran.
A . PNDAHULUAN
Latar Belakang
 Pendidikan harus dilaksanakan karena memberikan peranan yang sangat penting baik itu
untuk diri sendiri, oang lain ataupun Negara. Untuk diri sendiri keuntungan yang didapat adalah
ilmu, untuk orang lain kita bias mengajarkan ilmu yang kita ketahui kepada orang yang masih
awam dan untuk Negara jika kita pintar maka kita akan mengangkat nama baik Negara kita di
dunia internasional. Pancasila sebagai pedoman pelaksanaan pembaharuan sistem pendidikan
memeiliki peranan yang sangat penting yaitu diharapkan mampu mendukung upaya mewujudkan
kualitas masyarakat Indonesia yang maju dan mampu menghadapi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.Wajib Belajar Sembilan Tahun merupakan implementasi dari
pancasila sebagai ideologi negara yang merupakan program bersama antara pemerintah, swasta
dan lembaga-lembaga sosial serta masyarakat. Penuntasan Wajib Belajar Sembilan Tahun adalah
program nasional. Oleh karena itu, untuk mensukseskan program itu perlu kerjasama yang
menyeluruh antara antara pemerintah, swasta dan lembaga-lembaga sosial serta
masyarakat,karena program ini sangat baik untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab
kita semua terhadap masa depan generasi penerus bangsa yang berkualitas serta upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Peran Pancasila dalam kehidupan di Indonesia sangat dibutuhkan untuk saat ini karena
kehidupan di Indonesia saat ini sudah semakin memprihatinkan. Implementasi fungsi Pancasila
sebagai pandangan hidup, juga akan menentukan keberhasilan fungsi Pancasila sebagai dasar
Negara. Jika setiap warga negara telah melaksanakan Pancasila sebagai pandangan hidup
(mempunyai karakter/moral Pancasila), ketika yang bersangkutan diberi amanah menjadi
penyelenggara Negara tentu akan menjadi penyelenggara Negara yang baik, paling tidak akan
berusaha untuk menghindari tindakan-tindakan yang melanggar norma-norma hukum maupun
norma moral.
B. PEMBAHASAN
1. Peran Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia
Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan
kemampuan/keahlian dalam kesatuan organis harmonis dinamis, didalam dan diluar sekolah dan
berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu pengembangan pendidikan haruslah berorientasi
kepada dua tujuan, yakni untuk pembinaan moral dan intelektual. Moral tanpa intelektual akan
tidak berdaya. Intelektual tanpa moral akan berbahaya, karena seseorang dapat menggunakan
kepandaiannya itu untuk kepentingannya sendiri dan merugikan orang lain. Selain itu pendidikan
juga suatu proses secara sadar dan terencana untuk membelajarkan peserta didik dan masyarakat
dalam rangka membangun watak dan peradapan manusia yang bermartabat. Ialah manusia –
manusia yang beriman dan brtaqwa kepada Tuhan Yang Maha kemanusiaan, menghargai
sesama, santun dan tenggang rasa, toleransi dan mengembangkan kebersamaan dan
keberagaman, membamgun kedisiplinan dan kemandirian, sesuai dengan nilai – nilai pancasila.
Oleh karena itu proses dan isi pembelajaran hendaknya dirancang secara cermat sesuai dengan
tujuan pendidikan. Pada giliran selanjutnya akan menjadi potensi bagi proses pembelajaran yang
berkualitas.
Sedangkan untuk saat ini pendidikan di Indonesia selama ini dianggap  terlalu mahal dan
menguntungkan pihak atau masyarakat yang mampu atau masyarakat yang mempunyai kekayaan
lebih sehingga mereka mampu menyekolahkan putra putrinya bahkan sampai ke luar negeri
sekalipun untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan memadai, sebaliknya dengan warga
miskin atau warga kurang mampu banyak yang kesulitan untuk menyekolahkan anaknya
minimal memenuhi target pemerintah untuk program wajib belajar 9 tahun sampai lulus SMP
atau lulus sekolah menengah tingkat pertama, para orang tua ini bahkan terpaksa menyuruh
anaknya untuk bekerja dan putus sekolah untuk membantu memenuhi kebutuhan ekonomi
keluarga.

Kemudian pemerintah melakukan gebrakan melalui Menteri Pendidikan Nasional


Professor Bambang Sudibyo dengan cara mencanangkan program sekolah gratis wajib belajar 9
tahun sampai lulus SMP khusus siswa yang sekolah di SD/SMP negeri kecuali sekolah yang
sudah bertaraf internasional agar para anak-anak penerus bangsa ini tidak bodoh dan buta huruf
dan juga agar pendidikan di Indonesia menjadi bertambah maju. Sehingga pelaksanaan wajib
belajar 9 tahun dilaksanakan diberbagai penjuru kota di Negara ini. Setelah semua masyarakat
sepakat dengan konsep tentang wajar, maka tugas kita bisa bersama-sama untuk memajukan
pendidikan. Pendidikan bukan hanya tanggungjawab guru atau sekolah, melainkan seluruh warga
Negara terutama orang tua.

Pendidikan adalah investasi jangka panjang, pendidikan adalah tanggung jawab bersama.
Bagaimana agar program sekolah gratis bisa efektif dan tepat sasaran untuk anak-anak miskin
dan kurang mampu agar mau mengikuti program sekolah gratis dan bagaimana bentuk atau cara-
cara jitu pemerintah dan pihak sekolah agar orang tua murid mau melepas anak mereka untuk
bersekolah kembali. Setiap program yang dicanangkan oleh pemerintahan tentunya harus sesuai
dengan peraturan yang berlaku di Negara ini, sudah pasti yaitu pancasila yang merupakan
sumber dari segala sumber hukum. Sehingga proses pelaksanaannya harus disesuaikan dengan
pancasila.
Peranan Pancasila Dalam Pembangunan Pendidikan wajib belajar 9 tahun di Negara
Indonesia :
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Berdasarkan filsafat pancasila bahwa pancasila sila ke-1 peranannya yaitu sebagai basis
kemanusiaan/penjelmaan dari sila ke-2, 3, 4, dan 5. Yang memiliki makna ketuhanan yang
berkemanusiaan yang membangun, memelihara dan mengembangkan persatuan Indonesia yang
berkerakyatan dan berkeadailan.
Peranan sila pertama dengan dunia pendidikan sangat erat kaitannya. Dalam kegiatan
belajar-mengajar siswa akan diajarkan berbagai macam ilmu mulai dari penjaskes, Pkn
(pancasila dan Kewarganegaraan), kesenian, biologi, fisika dan lainnya salah satunya agama.
Dalam pendidikan agama akan dibahas lebih dalam lagi mengenai ajaran agama tentunya sesuai
dengan agama yang dianut oleh masing-masing siswa.
Sehingga ditegaskan bagi setiap warga Indonesia terutama bagi warga yang sudah
berkeluarga itu mengharuskan untuk menyekolahkan anaknya. Karena sekolah sebagai salah satu
sarana untuk pengembangan diri. Tetapi masih saja banyak warga Indonesia yang tidak
menjalankan perintah ini dengan alasan tidak mampu dalam membiayai anaknya. Oleh sebab itu
keseimbangan antara pendidikan dunia maupun agama itu sangatlah berarti dalam kehidupan
setiap manusia. Sehingga dengan tolak ukur bahwa pendidikan itu sangat penting bagi suatu
bangsa maka pemerintahan melaksanakan sekolah gratis wajar 9 tahun.
Negara Indonesia adalah Negara berkembang sehingga harus belajar banyak pengalaman dari
Negara yang sudah maju seperti Amerika, Jepang, Rusia, Inggris dan Negara lainnya. Seperti
yang kita ketahui bahwa Negara-negara tersebut memiliki kemajuan teknologi yang sudah sangat
canggih. Hal tersebut tak luput dari sumber daya manusianya yang berkualitas. Sehingga peran
pendidikan sangat penting karena sebagai sarana dalam mengembangkan potensi dari setiap
warga Negara. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mengadakan program wajib belajar 9 tahun
bagi warganya, yang tentunya tujuan dari kegiatan ini yaitu menghasilkan sumber daya manusia
yang berkualitas sehingga dapat mengankat derajat bangsa Indonesia menjadi lebih tinggi. Peran
dari bidang pendidikan adalah menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas serta
menjadikan siswanya memiliki akhlak yang baik. Karena seperti yang kita ketahui bahwa soft
skill saat ini sangat diutamakan dalam dunia pekerjaan. Tentunya soft skill adalah tolak ukur
utama yang mendukung akademis kita.
Ilmu yang kita dapat dalam pendidikan (wajar 9 tahun) sangat bermanfaat dalam kehidupan
kita di masa yang akan datang. Tentunya jika kita lulus dengan akademis yang bagus maka kita
akan terpakai oleh perusahaan. Namun sekarang ini indikasi yang dinilai oleh setiap perusahaan
adalah soft skill kita selanjutnya baru akademis. Dapat dianalogikan bahwa jika kita rajin maka
kesuksesaan mudah untuk diraih dan sebaliknya jika kita malas maka kesuksesaan akan lebih
susah untuk diraih. Oleh sebab itu pendidikan sangat diharuskan sekali karena memberikan
peranan yang sangat penting baik itu untuk diri sendiri, orang lain ataupun Negara. Untuk diri
sendiri keuntungan yang didapat adalah ilmu, untuk orang lain kita bias mengajarkan ilmu yang
kita ketahui kepada orang yang masih awam dan untuk Negara jika kita pintar maka kita akan
mengangkat nama baik Negara kita di dunia internasional.
2. Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Pendidikan memainkan peranan penting dalam pengembangan kemampuan dan
pembentukan karakter yang menjadi landasan utama bagi terciptanya manusia Indonesia yang
mampu hidup dalam zaman yang selalu berubah.Sistem pendidikan nasional harus dapat
memberi pendidikan dasar bagi setiap warga negara Republik Indonesia, agar masing-masing
memperoleh sekurang-kurangnya pengetahuan dan kemampuan dasar, yang meliputi
kemampuan membaca, menulis dan berhitung serta menggunakan bahasa Indonesia, yang
diperlukan oleh setiap warga negara untuk dapat berperanserta dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Maka diharapkan Setiap warga negara mengetahui hak dan kewajiban pokoknya sebagai
warga negara serta memiliki kemampuan untuk dapat memenuhi kebutuhan diri sendiri, ikut
serta dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat, dan memperkuat persatuan dan kesatuan
serta upaya pembelaan negara. Pengetahuan dan kemampuan ini harus dapat diperoleh dari
sistem pendidikan nasional. Hal ini dimaksudkan untuk memberi makna pada amanat Undang-
Undang Dasar 1945, BAB XIII, Pasal 31 ayat (1) yang menyatakan, bahwa "Tiap-tiap warga
negara berhak mendapat pengajaran".
Warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan pada tahap manapun dalam
perjalanan hidupnya --pendidikan seumur hidup--, meskipun sebagai anggota masyarakat ia tidak
diharapkan untuk terus-menerus belajar tanpa mengabdikan kemampuan yang diperolehnya
untuk kepentingan masyarakat. Pendidikan dapat diperoleh, baik melalui jalur pendidikan
sekolah maupun jalur pendidikan luar sekolah.
Pembelajaran pancasila di sekolah dasar menjadi sangat penting, karena mengingat
pancasila menrupakan jiwa dari seluruh rakyat Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa di
dalam pancasila mengandung jiwa yang luhur, nilai-nilai yang luhur dan sarat dengan ajaran
moralitas. Dengan adanya program pemerintah yaitu program wajub belajar 9 tahun dapat
memberikan pengajaran tentang makna dan dasar-dasar Pancasila.
Pembelajaran di sekolah dapat memberikan informasi bagaimana melaksanakan
kewajiban dan Hak-hak yang dimiliki sesuai dengan koridor yang seharusnya. Manusia itu
dilahirkan mempunyai hak yang tidak dapat dirampas dan dihilangkan. Hak-hak itu harus
dihormati oleh siapapun. Golongan manusia yang berkuasa tidaklah diperkenankan memaksakan
kehendaknya yang bertentangan dengan hak seseorang.

3. Sila Persatuan Indonesia


Nilai yang terkandung dalam sila Persatuan Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan
keempat sila lainnya karena seluruh sila merupakan suatu kesatuan yang bersifat sistematis. Sila
Persatuan Indonesia didasari dan dijiwai oleh sila Kesatuan Yang Maha Esa dan Kemanusian
Yang Adil dan Beradab serta mendasari dan dijiwai sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia.
Persatuan dalam sila ketiga ini meliputi makna persatuan dan kesatuan dalam arti idiologis,
ekonomi, politik, sosial budaya dan keamanan. Nilai persatuan ini dikembangakan dari
pengalaman sejarah bangsa Indonesia yang senasib. Nilai persatuan itu didorong untuk mencapai
kehidupan kebangsaan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat.
Perwujudan Persatuan Indonesia adalah manifestasi paham kebangsaan yang memberi tempat
bagi keberagaman budaya atau etnis yang bukannya ditunjukkan untuk perpecahan namun
semakin eratnya persatuan, solidaritas tinggi, serta rasa bangga
Kita ketahui bersama bahwa Negara Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang.
Dibutuhkan sumber daya masyarakat yang bagus untuk membuat Indonesia menjadi semakin
berkembang. Dibutuhkan pula persatuan yang erat antar sesama warganegara. Dengan adanya
pendidikan maka dapat dijadikan sarana untuk meningkatkan persatuan dengan pola pikir
pancasila yang selalu diterapkan dilingkungan pendidikan.
Sila “Persatuan Indonesia” harus dijadikan sebagai dasar persatuan dikalangan intelektual
dan harus selalu diterapkan dalam lingkungan pendidikan, terutama saat Sekolah Dasar (SD) dan
Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang dicanangkan dalam program Wajib Belajar 9 Tahun.
4. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Wajib belajar 9 tahun yang merupakan salah satu program yang gencar di galangkan oleh
Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS). Diwajibkan setiap warga Negara untuk
bersekolah selama 9 tahun, pada jenjang pendidikan dasar yaitu dari tingkat kelas 1 sekolah
dasar (SD) / Madrasah Diniyah (MI) hingga kelas 9 sekolah menengah pertama (SMP) atau
Madrasah Tsanawiyah (MTS).
Seperti kita ketahui bersama Pendidikan merupakan satu aspek penting untuk membangun
bangsa. Hampir semua bangsa menempatkan pembangunan pendidikan sebagai prioritas utama
dalam Program Pembangunan Nasional. Sumber daya manusia yang bermutu yang merupakan
Produk Pendidikan dan merupakan kunci keberhasilan suatu Negara.
Mendiknas menargetkan wajib belajar 9 tahun kepada seluruh anak Indonesia, tanpa kecuali.
Berdasarkan sila keempat Pancasila : Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan :
Semua kebijakasanaan pemerintah harus berdasarkan kebutuhan rakyat. Semua
kebijaksanaan yang pemerintah buat harus berdasarkan kesepakatan rakyat (yang diwakili oleh
wakil rakyat di parlemen).
Salah satu kebijaksanaan tersebut adalah Program Wajib Belajar 9 tahun yang telah
diberlakukan pada tahun 2009. Banyak pendapat pro-kontra yang tersebar di tengah-tengah
masyarakat luas.
Program Wajib Belajar 9 Tahun harus merupakan program bersama antara pemerintah,
swasta dan lembaga-lembaga sosial serta masyarakat. Upaya-upaya untuk menggerakkan semua
komponen bangsa melalui gerakan nasional dengan pendekatan budaya, sosial, agama, birokrasi,
legal formal perlu dilakukan untuk menyadarkan mereka yang belum memahami pentingnya
pendidikan dan menggalang partisipasi masyarakat untuk mensukseskan program nasional
tersebut.
Oleh karena itu Program Wajib Belajar ini ditujukan oleh seluruh anak Bangsa Indonesia
untuk menjadi generasi penerus bangsa yang berpendidikan dan diharapkan jumlah anak putus
sekolah (drop out) bisa diminimalisir dan salah satu strategi untuk meningkatkan mutu
pendidikan Indonesia.Penuntasan Wajib Belajar 9 Tahun adalah program nasional. Oleh karena
itu, untuk mensukseskan program itu perlu kerjasama umtuk tetap meningkatkan partisipasinya
dalam Program Wajib Belajar 9 Tahun.
Sebagai masyarakat yang baik kita harus ikut berpartisipasi dan ikut serta dalam mendukung
wajib belajar 9 tahun, karena program ini sangat baik untuk meningkatkan kesadaran dan
tanggung jawab kita semua terhadap masa depan generasi penerus bangsa yang berkualitas serta
upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Seiring perkembangan jaman, perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan semakin tidak
dapat dikendalikan juga. Pendidikan menjadi hal terpenting yang harus diperhatikan oleh setiap
orang tua, agar anak-anak mereka menjadi anak-anak yang mampu bersaing dengan lingkungan
yang ada saat ini. Tapi terkadang masalah ekonomi menjadi hambatan bagi para orang tua untuk
menyekolahkan anak-anak mereka. Dalam hal ini, peran serta pemerintah sangat diperlukan.
Salah satu program pemerintah dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia adalah dengan
mengadakan program wajib belajar 9 tahun ( WAJAR 9 tahun ). Hal ini diharapkan dapat
meningkatkan pendidikan di Indonesia. Selain itu, pemerintah pun memberikan bantuan-bantuan
bagi dalam bidang pendidikan, seperti memberikan BOS ( Biaya Operasional Siswa ).
Hal ini diharapkan agar setiap warga negara Indonesia bisa mendapatkan pendidikan seperti yang
tertera pada Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 sampai 5, yang berbunyi :
1. “ Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan “.
2. “ Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya “.
3. “ Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional “.
4. “ Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-jkurangnya 20% dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah “.
5. “ Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan manusia “.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan diwajibkannya Program WAJAR 9 tahun ini,
semakin memperjelas mengenai peranan sila ke-5 Pancasila dalam mewujudkan salah satu tujuan
negara, yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan pendidikan secara
layak dan adil untuk setiap warga Negara Indonesia.
2.      Peran Pancasila dalam Kehidupan di Indonesia
Di dalam suatu kehidupan perlu adanya suatu dasar yang digunakan untuk bertumpu atau
digunakan untuk berpedoman. Seperi salah satunya di Indonesia, masyarakat Indonesia
mempunyai dasar yakni Pancasila. Nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila memiliki rti
yang sangat mendalam baik itu secara historis maupun pengalamannya dalam bermasyarakat.
Nilai – nilai ini bagi Indonesia merupakan landasan atau dasar, cita – cita dalam melakukan
sesuatu juga sebagai motivasi dalam perbuatannya, baik dalam kehidupan sehari – hari dalam
masyarakat maupun dalam kehidupan kenegaraan. Pancasila sebagai sumber dasar filsafah serta
ideologi Bangsa dan Negara Indonesia tidak terbentuk serta merta dan mendadak serta diciptakan
oleh seseorang begitu saja berdasarkan pertimbangan dan pemikirannya sendiri seperti yang
terjadi pada ideologi lain yang ada di Negara lain didunia. Seluruh aspek kehidupan masyarakat
Indonesia dijadikan suatu tinjauan dalam pembentukan Pancasila. Hal itu dikarakan Pancasila
merupakan suatu sumber negara ataupun sumber nilai yang nantinya akan dianut oleh segenap
rakyat Indonesia dalam menjalani kehidupannya dan juga sebagai berometer dalam
penyelenggaraan pemerintahan tidak terkecuali dalam bergaul dengan dunia Internasional.
Sehingga dalam pembentukan Pancasila harus mencerminkan kehidupan seluruh bangsa
Indonesia.
Ketika bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945,
maka satu hari berikutnya tanggal 18 Agustus 1945, Pancasila secara formal telah ditetapkan
sebagai dasar Negara, sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Selain
dijadikan sebagai dasar Negara Pancasila juga berfungsi sebagai pandangan hidup bangsa dan
ideology. Ketiga fungsi tersebut menjadi fungsi yang sangat sentral dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Meskipun demikian yang sering menjadi persoalan adalah bagaimana
mengamalkan dan mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pengamalan dan implementasi ketiga fungsi Pancasila tersebut menjadi lebih penting dalam
menghadapi era globalisasi saat ini. Pengamalan dan implementasi Pancasila membutuhkan
kajian yang lebih kritis, mendalam dan rasional. Hal ini disebabkan Pancasila masih bersifat
abstrak dan tematis (Driyarkara).
Pancasila sebagai dasar mempunyai arti bahwa Pancasila dijadikan sebagai pedoman dan
sekaligus landasan dalam penyelenggaraan Negara. Fungsi ini telah diimplementasikan dalam
UUD 1945 yang kemudian menjadi sumber tertib hukum di Indonesia. Dalam struktur hukum di
Indonesia, UUD 1945 menjadi hukum tertulis tertinggi, yang menaungi peraturan perundang-
undangan dibawahnya, seperti undang-undang. Fungsi Pancasila dalam dalam tata hukum di
Indonesia menjadi sumber dari segala sumber tertib hukum. Nilai-nilai Pancasila harus menjiwai
dalam setiap peraturan perundang-undangan di Indonesia, atau dengan kata lain peraturan
perundang-undangan di Indonesia tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai arti bahwa Pancasila menjadi
pedoman bagi setiap perilaku bangsa Indonesia. Perilaku setiap warga Negara dan bangsa
Indonesia harus dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, sehingga bangsa Indonesia mempunyai
kepribadian dan jati diri sendiri yang membedakan dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Perilaku
yang nampak dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bersikap maupun dalam bertindak inilah
yang dimaksud karakter. Karakter merupakan sikap dan kebiasaan seseorang yang
memungkinkan dan mempermudah tindakan moral (Jack Corley dan Thomas Philip. 2000). Atau
dengan kata lain karakter adalah kualitas moral seseorang. Oleh karena itu, karakter bangsa
Indonesia akan ditentukan oleh implementasi fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.
Implementasi fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup, juga akan menentukan keberhasilan
fungsi Pancasila sebagai dasar Negara. Jika setiap warga negara telah melaksanakan Pancasila
sebagai pandangan hidup (mempunyai karakter/moral Pancasila), ketika yang bersangkutan
diberi amanah menjadi penyelenggara Negara tentu akan menjadi penyelenggara Negara yang
baik, paling tidak akan berusaha untuk menghindari tindakan-tindakan yang melanggar norma-
norma hukum maupun norma moral.
Pancasila memiliki peranan yang tidak begitu sesederhana pengertiaannya. Pancasila sangat
luas peranannya, sehingga coba kita ikhtisarkan sebagai berikut :
1. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia.
2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia.
3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.
4. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia
5. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum bagi Negara
Republik Indonesia.
6. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia pada waktu mendirikan negara.
7. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.
8. Pancasila sebagai falsafah hidup yang mempersatukan bangsa Indonesia.
Dengan peranan Pancasila sebagai kepribadian bangsa, maka dapat dikatakan bahwa bangsa
Indonesia mempunyai ciri khas yang dapat dibedakan dengan negara lain. Jiwa bangsa Indonesia
mempunyai arti statis dan dinamis. Jiwa ini keluar dalam wujud sikap mental, tingkah laku, dan
amal/perbuatan bangsa Indonesia. Namun kenyataan itu berbalik 1800, yang terlihat bangsa ini
sedang mengalami krisis identitas. Sikap ikut-ikutan atau penjiplakan menjadi kebiasaan yang
tak terelakan lagi.
Di era reformasi Pancasila tenggelam, baik dalam tataran pelaksanaan maupun pembicaraan
di kedai-kedai kopi pinggir jalan. Para pemimpin tidak bangga membawa/membicarakan
Pancasila. Bahkan, membawa/membicarakan Pancasila dianggap menjadi beban psikologis
dalam pentas reformasi yang hingga kini belum menunjukkan perubahan jelas seperti yang
diinginkan masyarakat. Maka, lahirlah istilah-istilah orde baru, orde reformasi, dan sebagainya,
di masyarakat. Bagi sebagian pemimpin, masyarakat yang membicarakan Pancasila takut
dijuluki pengikut/penerus orde baru.
Guna mewujudkan identitas yang khas, masyarakat Indonesia hendaknya berupaya sungguh-
sungguh dalam mengarahkan akal pikiran dan kecenderungan dengan satu arah yang dibangun di
atas satu azas, yaitu Pancasila. “Azas tunggal” yang digunakan dalam pembentukan identitas
merupakan hal yang penting diperhatikan. Kelalaian dalam hal ini akan menghasilkan identitas
yang tidak jelas warnanya.
Mengembangkan identitas ini bisa dilakukan dengan cara membakar semangat masyarakat untuk
serius dan sungguh-sungguh dalam mengisi pemikirannya dengan nilai-nilai Pancasila, serta
mengamalkannya dalam seluruh aspek kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Dalam kehidupan di Indonesia Pancasila juga berperan dalam perkembangan ilmu dan
teknologi. Apalagi untuk sekarang ini ilmu dan teknologi di Indonesia sudah sangat maju.
Kepemilikan iptek untuk memudahkan kehidupan manusia dan mengangkat derajat manusia,
oleh karena itu kepemilikan tersebut harus diiringi dengan cara mengunakan yang tepat. Dalam
kondisi ini maka diperlukan suatu platform yang mampu dijadikan sebagai ruhnya bagi
perkembangan iptek di Indonesia. Bangsa Indonesia,dalam seluruh dimensi hidupnya, termasuk
dibidang iptek,tergantung pada kuat tidaknya memegang ruh bangsanya,yaitu Pancasila.
Pancasila berperan memberikan beberapa prinsip etis kepada ilmu, sebagai berikut:
a.       Martabat manusia sebagai pribadi,sebagai subjek tidak boleh diperalat untuk kepentingan
iptek,riset.
b.      Prinsip”tidak merugikan”,harus dihindari kerusakan yang mengancam kemanusiaan.
c.       Iptek harus sedapat mungkin membantu manusia melepaskan dari kesulitan-kesulitan
hidupnya.
d.      Harus dihindari adanya monopoli perkembangan iptek.
e.       Diharuskan adanya kesamaan pemahaman antara ilmuan dan agamawan,yaitu bahwa iman
memancar dalam ilmu sebagai usaha memahami”sunnatullah”,dan ilmu menerangi jalan yang
telah ditunjukkan oleh iman.
C.PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa pendidikan merupakan satu aspek penting
untuk membangun bangsa. Hampir semua bangsa menempatkan pembangunan pendidikan
sebagai prioritas utama dalam Program Pembangunan Nasional. Sumber daya manusia yang
bermutu yang merupakan Produk Pendidikan dan merupakan kunci keberhasilan suatu Negara.
Oleh sebab itu pendidikan sangat diharuskan sekali karena memberikan peranan yang
sangat penting baik itu untuk diri sendiri, oang lain ataupun Negara. Untuk diri sendiri
keuntungan yang didapat adalah ilmu, untuk orang lain kita bias mengajarkan ilmu yang kita
ketahui kepada orang yang masih awam dan untuk Negara jika kita pintar maka kita akan
mengangkat nama baik Negara kita di dunia internasional.
Pancasila sebagai pedoman pelaksanaan pembaharuan sistem pendidikan memeiliki
peranan yang sangat penting yaitu diharapkan mampu mendukung upaya mewujudkan kualitas
masyarakat Indonesia yang maju dan mampu menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Dan juga Pancasila menjadi pedoman dalam pemerintahan di Indonesia, untuk
mewujudkan negara yang adil, makmur, dan sejahtera. Sehingga perkembangan dalm segala
aspek dapat berjalan dengan baik.

Daftar Pustaka:
Rukiyati, M.Hum., dkk. 2008. Pendidikan Pancasila.Yogyakarta: UNY press
http://sarmagkadek.blogspot.com/2010/08/peranan-pancasila-dalam-kehidupan.html (30/12/2010
20:37)
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/05/peranan-pancasila/
(30/12/2010 20:40)
http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp?mnorutisi=5&vnomor=14 (28/09/2010 17:38)
Undang-Undang Dasar 1945, BAB XIII, Pasal 31 ayat (1)
(Jack Corley dan Thomas Philip. 2000)
(Tap MPR No II Tahun 1978)

Dalam Suatu pendidikan tidak lepas dari yang namanya mendewasakan manusia. Dimana
manusia (anak) tersebut diharapkan menjadi pribadi yang memiliki norma serta pengetahuan
agar mampu menghadapi dunia yang senantiasa berubah.

Disini kita akan membahas mengenai peranan pancasila dalam pendidikan. Pancasila
merupakan dasar bagi bangsa Indonesia dalam menata kehidupannya termasuk di dalamnya
menata pendidikan. Pancasila merupakan dasar pendidikan nasional sebagaimana tercantuum
dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Bab 2 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang
bunyinya: Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.

Jadi pancasila merupakan salah satu dasar pendidikan nasionla di Indonesia. Pancasila juga
sebagai dasar pengetahuan yang memiliki nilai-nilai serta norma-norma yang telah diterima oleh
masyarakat sebagai bentuk kepribadian bangsa Indonesia.

1.      Ketuhanan Yang Maha Esa.

Dari sila tersebut kita diajarkan untuk percaya pada satu Tuhan. Dimana seorang umat
diajarkan untuk mengurus urusan agamanya masing-masing tanpa mencampuri urusan agama
orang lain. Dengan hanya memiliki satu Tuhan, kita sebagai seorang pemeluk agama akan
belajar mengenai bagaimana kita beribadah kepada Tuhan kita, tentang sifat-sifatnya. Dengan
begitu kita mengetahui apa yang bersumber dari Tuhan kita, sehingga arah tujuan kita akan lebih
terarah dengan tetap berpedoman kepada apa yang telah diajarkan oleh figur-figur terdahulu.

Dalam pendidikan pancasila mengajarkan untuk melaksanakan pendidikan yang sesuai


dengan petunjuk dari Tuhan. Dimana suatu agama semuanya mengajarkan kebaikan. Semua
manusia memiliki pengetauan yang berasal dari Tuhannya. Karena manusia secara lahir telah
dianugerahi akal dan budi yang memungkinkan manusia berpengetahuan dan membedakan
manusia dengan makhluk hidup lainnya.

Sila pertama pancasila tersebut berperan dalam pendidikan yang menjelaskan bahwa
Tuhan menurunkan wahyu kepada manusia melalui utusannya, sehingga wahyu tersebut menjadi
suatu pengetahuan bagi manusia. Manusia memperoleh kebenaran dan pengetahuan tersebut
melalui wahyu yang diberikan Tuhan kepada manusia. Pengetahuan tersebut dapat dijadikan
sebagai petunjuk dalam mendidik seseorang agar menjadi pribadi yang bertaqwa kepada Tuhan-
Nya.

Nilai yang terkandung dalam sila pertama ini adalah bahwa Tuhan Maha Esa, Tuhan lah
yang paling berkuasa atas segala sesuatu yang ada di dunia ini, temasuk pendidikan. Sila ini juga
mendidik bangsa Indonesia agar taat dan patuh kepada Tuhan sesuai dengan agama yang
dianunya.

2.      Kemanusiaan yang adil dan beradab

Sila tersebut berperan dalam mengajarkan seorang guru bagaimana cara mendidik
manusia dengan rasa kemanusiaan. Mendidik manusia agar menjadi pribadi yang memiliki rasa
kemanusiaan. Mendidik dengan rasa kemanusiaan agar tidak hanya mentingkan diiri sendiri,
namun peduli dengan orang lain. Karena manusia pada hakikatnya sejajar dengan manusia lain,
tak ada golongan yang lebih tinggi dan yang lebih rendah, yang membedakan hanyalah
ketaqwaannya kpada Tuhan.

Dari sisi pengetahuan sila tersebut berperan dalam pemerolehan pengetahuan yang
berasal dari diri sendiri yang berasal dari manusia itu sendiri. Seperti pengetahuan mengenai
gagasaan-gagasan yang muncul saat perumusan pancasila, yang akhirya menghasilakan pancasila
seperti saat ini yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pendidikan. Hubungan sila kedua
dengan pengetahuan ini adalah melalui pemikiran yang berasal dari diri sendiri tersebut dapat
memberi pengetahuan pada manusia lain yang juga dapat menerima pengetahuan sehingga orang
lain tersebut dapat berpikir sendiri sesuai arahan yang telah ada.

3.      Persatuan Indonesia


Dari sila tersebut kita diajarkan untuk bersatu walaupun kita berbeda agama, kebudayaan,
ras, suku bangsa dan sebagainya, namun kita tetap sama yaitu warga negara Indonesia yang
berpedoman pada pancasila. Walaupun kita berbeda, kita tak sama namun dengan adanya
sumpah pemuda, kita memiliki tumpah darah yang sama, bangsa yang sama, dan bahasa yang
sama sebagai pemersatu perbedaan diantara kita semua.

Dari segi pendidikan sila tersebut berperan dalam cara pengajaran di sekolah. Salah satu
contohnya adalah meskipun setiap sekolah memiliki kewenangan masing-masing dalam proses
pembelajaran serta pengelolaan sekolah, namun sekolah harus tetap berpedoman pada kurikulum
yang berlaku. Apapun bentuk pembelajarannya, apapun jenis metode yang digunakan, apapun
buku materi serta tujuannya, namun sekolah tidak boleh menyeleweng dari kurikulum yang telah
ditentukan. Kurikulum yang berisi standar kompetensi serta kompetensi dasar inilah yang
mempersatukan dan menyamakan sekolah-sekolah di Indonesia.

Dari sisi pengetahuan, sila ketiga ini mengajarkan kepada kita arti pentingnya suatu
persatuan. Contohnya saja ketika kita dalam suatu perlombaan yang diadakan di sekolah-sekolah
saat classs meeting. Kebanyakan lomba-lomba tersebut lebih mengajarkan kita tentang makna
dari persatuan. Maka jika kita bersatu, kita akan menjadi lebih kompak dan kuat serta tidak
mudah untuk dikalahkan. Pepatah mengatakan, bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Dari situ
kita dapat mengetahui jika kita bersama maka kita tidak akan mudah untuk dikalahkan. Jika kita
bersama maka segala sesuatu yang berat pun akan terasa lebih mudah dan ringan.

4.      Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

Sila ini mengajarkan kita untuk berdemokrasi, khususnya untuk bemusyawarah dengan
menerima pendapat orang lain. Dalam pendidikan sila ini menjadi acuan dalam pengambilan
keputusan. Melalui kesepakatan bersama yang akan menghasilkan mufakat bersama. Seperti
contohnya saat di kelas, ketika guru menugaskan muridnya untuk berdemokrasi mengenai suatu
permasalahan. Maka melalui tugas ini, anak sudah mulai diajarkan untuk berdemokrasi dengan
mengeluarkan pendapat dan menghargai pendapat temannya.

Dari sisi pengetahuan sila ini mengajarkan bahwa pengetahuan dapat diperoleh melalui
suatu demokrasi seperti yang makna tersurat dari sila tersebut yaitu sila kerakyatan. Melalui
demokrasi ini seseorang diajarkan untuk berpendapat dan memperhatikan kesepakatan-
kesepakatan yang telah diambil secara bersama.

5.      Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Sila ini berperan dalam suatu pendidikan. Dimana seorang pemimpin harus berlaku adil
untuk seluruh anggota dalam pendidikan. Tidak membeda-bedakan satu dengan yang lainnya.

Dalam pendidikan sila ini berperan dalam pengajaran seperti seprang guru tidak bole
membeda-bedakan muridnya. Membeda-bedakan antara si kaya dan si miskin, si bodoh dan si
peintar dan sebagainnya. Seorang guru hendaklah bersikap sama kepada semua muridnya.

Dari segi pengetahuan, sila ini mengajarkan bahwa pengetahuan harus diberikan secara
adil kepada orang lain. Tidak membeda-bedakan agar golongan yang belum mampu menyerap
ilmu pengetahuan tidak merasa dibeda-bedakan serta memiliki semangat dalam belajar.

Jika dikaji secara keseluruhan sila-sila pancasila, maka pancasila memiliki beberapa peranan
dalam pendidikan, diantaranya adalah.

1.      Sebagai dasar dan tujuan pendidikan

Pendidikan erat kaitannya dengan nilai dan norma. Karena hakikat dari pendidikan itu
sendiri adalah memanusiakan manusia. Berdasarkan makna dari isi pancasila tersebut, maka
semua orang yang terlibat dalam pendidikan memiliki dasar untuk menentukan tujuan,
kurikulum, metode pembelajaran, dan sebagainya.

Pancasila sebagai dasar dan tujuan pendidikan ini merupakan dasar pelaksanaan
pendidikan nasional Indonesia. Melalui pancasila yang tidak mungkin berlangsung tanpa arah
dan tujuan menjadi lebih terarah.

Tujuan pendidikan di Indonesia yang sesuai pembukaan Undang-Undang Dasar 1945


yaitu mencerdasakan kehidupan bangsa. Namun cerdas tersebut bukan hanya cerdas dari segi
intelektual saja, namun juga cerdas akal budi pekerti sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku serta
cerdas dalam bersikap.
Di sinilah pancasila berperan dalam menciptakan rakyat Indonesia yang tidak hanya
cerdas dalam segi intelektual saja, manun melalui pancasila ini seseorang diajarkan mengenai
nilai-nilai yang akan membentuk kepribadian mereka sehingga mereka cerdas dalam bersikap.
Dengan adanya pancasila ini diharapkan mampu menciptakan pribadi yang taat kepada
Tuhannya, memilki rasa kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta mampu berlaku adil kepada
semua makhluk ciptaan Tuhan.

2.      Sebagai dasar kurikulum

Tujuan pendidikan yang hendak dicapai haruslah sesuai dengan kurikulum. Maka dalam
pembentukan kurikulum harus berdasarkan pancasila agar tujuan umum pendidikan nasional
Indonesia mampu tecapai. Berdasarkan pancasila tujuan yang hendak pendidikan yang
diinginkan oleh sekolah pun akan lebih terarah.

Kurikulum ini menunjaukkan segala hal yang akan dipelajari untuk mencerdaskan
kehidupan bangsanya, untuk itu pembentukan kurikulum disesuaikan dengan tujuan nasional
Indonesia agar tujuan pendidikan purn dapat tercapai sebagaimana mestinya. ,ala berdasarka
kurikulum harus sesuai pada nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.

 
14
MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILAPERANAN PANCASILA DI ERAGLOBALISASI
KOLOMPOK :1.
 
FUAD QODIRIYANTI2.
 
I’ANATUR ROFIAH3.
 
LAILI MAULIDA RAHMAWATI4.
 
SITI MUTMAINAHPROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN
2010
 
15
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Alloh Swt. Yangtelah memberikan banyak
nikmatnya kepada kami. Sehingga kami mampumenyelesaikan Makalah Pendidikan Pancasila
ini sesuai dengan waktu yang kamirencanakan. Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi
salah satu syaratpenilaian mata kuliah Pancasila. Yang meliputi nilai tugas, nilai kelompok,
nilaiindividu, dan nilai keaktifan.Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi
yang sudahtersusun. Namun, hanya lebih pendekatan pada studi banding ataumembandingkan
beberapa materi yang sama dari berbagai referensi. Yang semogabisa memberi tambahan pada
hal yang terkait dengan Peranan Pancasila Di EraGlobalisasi.Kami sebagai penyusun pastinya
tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitupula dalam penyusunan makalah ini, yang mempunyai
banyak kekurangan. Olehkarena itu, kami mohon maaf atas segala kekurangannya.Kami ucapkan
terima kasih kepada Drs. H.Djoko Apriono,M.Pd. sebagaipengajar mata kuliah Pancasila yang
telah membimbing kami. Tidak lupa pulakepada rekan – rekan yang telah ikut berpartisipasi.
Sehingga makalah ini selesaitepat pada waktunya.Penyusun
 
i

 
16
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
...................................................................................
 
i
 DAFTAR ISI
................................................................................................. ii
 BAB I PENDAHULUAN
A.
 
Latar Belakang ........................................................................ 1 B.
 
Permasalahan .......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
 
Pengertian Pancasila ................................................................ 2 B.
 
Landasan Pendidikan Pancasila ................................................ 3C.
 
Kedudukan Pancasila ............................................................... 6 D.
 
Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme................. 7E.
 
Pancasila Sebagai Pedoman Dalam Mengahadapi Globalisasi... 9
BAB III PENUTUP
A.
 
Kesimpulan ............................................................................. 12 B.
 
Saran ...................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
....................................................................................

Anda mungkin juga menyukai