ELEKTIF 2
PERTEMUAN 13
DISUSUN OLEH :
TINGKAT III
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
T.A 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Didalam sebuah badan seperti bank itu ada yang namanya pembiayaan yang di berikan oleh
pihak pengelolah untuk nasabah. Pembiayaan tersebut di berikan nasabah guna untuk membantu
nasabah yang membutuhkan dengan bentuk tagihan yang mana dalam jangka waktu tertentu
dengan kesepakatan atau persetujuan antara pihak bank dan nasabah.
BAB II
PEMBAHASAN
2) Kredit konsumtif
Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. dalam kredit ini
tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang
untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha. sebagai
contoh kredit untuk perumahan, kredit mobil pribadi, kredit perabotan
rumah tangga dan kredit konsumtif lainnya.
3) Kredit perdagangan
Merupakan kredit yang diberikan kepada pedagang dan digunakan untuk
membeli aktivitas perdagangannya seperti untuk membeli barang dagangan
yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan
tersebut. kredit ini sering diberikan kepada suplier atau agen-agen
perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah besar. contoh kredit
ini misalnya kredit ekspor dan impor.
Pada dasarnya kredit adalah pemberian pinjaman uang / barang oleh pemilik uang
(kreditur) terhadap pihak yang meminjam (debitur) berdasarkan asas kepercayaan.
Debitur yang membutuhkan pinjaman, biasanya akan diwajibkan oleh bank untuk
menjaminkan barang atau agunan yang dimiliki. Selain jaminan, pihak bank selaku
kreditur juga akan membebankan bunga untuk setiap angsuran pinjaman. Tingkat suku
bunga yang berlaku antara satu bank dapat berbeda dengan bank lainnya.
Seperti yang telah disebutkan, kepercayaan adalah salah satu dasar pemberian pinjaman
oleh kreditur kepada debitur. Namun, pemberian pinjaman jelas tak mungkin hanya
berlandaskan kepercayaan saja. Masih ada beberapa syarat pemberian kredit oleh bank
yang wajib dipenuhi agar dana dapat dicairkan:
1) Karakter (Character)
Pemberian kredit yang dilakukan oleh bank mempertimbangkan karakter pemohon
untuk mencegah resiko yang tidak diinginkan oleh bank, seperti debitur gagal
melunasi pinjaman, atau bahkan ngemplang alias lari dari kewajiban. Pihak bank
akan menelusuri terlebih dahulu seluruh kebiasaan dan kepribadian pemohon
sebelum memberikan pinjaman.
2) Kemampuan (Capacity)
Bank akan selektif memberikan pinjaman hanya kepada pemohon yang dianggap
layak. Bank akan memastikan secara berhati-hati apakah pemohon benar-benar
dianggap memiliki kemampuan untuk melunasi pinjaman yang diberikan. Terkait
hal ini, pastikan angsuran pinjaman Anda tidak melebihi 30% penghasilan bulanan
atau kebutuhan dapur rumah tangga Anda akan terancam.
3 Jaminan (Collateral)
Semakin tinggi nilai agunan yang dijaminkan ke bank, maka akan semakin besar
peluang Anda untuk memperoleh pinjaman. Apabila debitur di kemudian hari
ternyata tidak sanggup melunasinya, maka agunan tersebut akan dijual oleh bank
sebagai bentuk ganti pelunasan. Agunan yang dapat dijaminkan dapat berupa
tanah, rumah, mobil, motor, emas ataupun surat-surat berharga.
4) Modal (Capital)
Semakin banyak saldo tabungan, deposito dan aset investasi Anda lainnya, akan
semakin meringankan langkah bank untuk mencairkan dana pinjamannya kepada
Anda. Dalam beberapa kasus, bisa saja bank berbaik hati menawarkan suku bunga
yang lebih rendah dibandingkan tingkat suku bunga yang berlaku.
Memperlancar tukar-menukar
Dengan kredit timbul alat pembayaran baru berupa uang giral dan wesel sehingga
pengusaha dapat memenuhi keperluannya menggunakan uang giral tersebut.
Meningkatkan peredaran barang
Barang yang diperjualbelikan dapat dibayar dengan uang giral atau dibeli secara
kredit sehingga jumlah barang yang diperjualbelikan bertambah dan peredaran
uang meningkat.
2) Keburukan Kredit
Hidup konsumtif, artinya orang terdorong untuk melakukan transaksi yang
terjadi di luar batas kemampuan ekonominya dengan cara membeli barang-barang
konsumsi.
Jumlah uang yang beredar bertambah (inflasi), artinya kredit akan
memperbesar jumlah uang yang beredar dalam masyarakat yang berakibat harga-
harga naik (nilai uang turun).
Spekulasi, artinya dengan mengharapkan untung yang besar pengusaha
membeli atau memperbesar usaha dengan cara meminjam. Akibat buruk akan
terjadi bila perusahaan ternyata mengalami kerugian. Perusahaan tidak mampu
lagi melunasi segala kewajibannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pinjaman/Kredit adalah penyerahan barang, jasa, atau uang dari satu pihak
(kreditor/atau pemberi pinjaman) atas dasar kepercayaan kepada pihak lain (nasabah
atau pengutang) dengan janji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit
pada tanggal yang telah disepakati kedua belah pihak. Pembiayaan adalah penyediaan
uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk
mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan
imbalan atau bagi hasil. Manajemen kredit adalah bagaimana cara mengelola pemberian
kredit mulai dari kredit tersebut diberikan sampai dengan kredit tersebut lunas.
Sedangkan manajemen perkreditan bank adalah kegiatan mengatur pemanfaatan dana-
dana bank supaya produktif, aman, dan giro wajib minimalnya tetap sehat.
jenis kredit dapat dilihat dari tujuan kegunaannya, jangka watunya, penerimaan kredit,
sektor ekonomi, sifat, bentuk, sumber dana, akad jaminannya, orangnya (yang
menerima dan memberi kredit) dan tempat kediamannya.
B. Saran-saran
Dari penjelasan di atas tentang manajemen kredit bank syariah pasti tidak terlepas dari
kesalahan penulisan dan rangkaian kalimat serta penyusunannya. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan seperti yang diharapkan oleh
pembaca dan khususnya pembimbing mata kuliah Dasar-dasar Perbankan. Oleh karena
itu, penulis mengharap kepada para pembaca (mahasiswa/i) dan dosen pembimbing
mata kuliah ini dapat memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008).
Drs. Zainul Arifin, MBA, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: AlvaBet, 2003).
Kasmir SE.M.M. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya,Edisi Revisi 2008, penerbit PT Raga
Grafindo Persada, Jakarta
M. Sulhan, S.E., M.M. Ely Siswanto, M.M, Manajemen Bank-Konvensional dan Syariah, (UIN-
Malang Press, 2008).
Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah-Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2001).
Prof. Dr. H. Veithzal Rivai, M.B.A., Credit Management Handbook-Teori, Konsep, Prosedur,
dan Aplikasi Panduan Praktis Mahasiswa, Bankir, dan Nasabah, (Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2006).