Pembimbing
dr. Taufik Hidayanto, Sp. KJ
Oleh :
PRESENTASI KASUS
“GANGGUAN CEMAS MENYELURUH”
Disusun Oleh :
Pembimbing,
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. R
Usia : 51 tahun
Tempat, TanggalLahir : Banyumas, 16 November 1968
JenisKelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Pajerukan 08 /01 Kalibagor, Banyumas
Pekerjaan : Wiraswasta (warung sembako)
Pendidikan : SD
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Tanggal Masuk RS : 26 Desember 2020
II. ANAMNESIS
1. Autoanamnesis
Telah dilakukan autoanamnesis kepada pasien yang dilakukan di Poliklinik
Jiwa RSUD Banyumas pada Sabtu, 26 Desember 2020
A. Keluhan Utama
Sulit tidur sepanjang hari sejak 11 bulan yang lalu
B. Keluhan Tambahan
1. Kelelahan
2. Gemetaran di bibir dan kedua tangan
3. Seluruh badan terasa terbakar
4. Punggung terasa berat
5. Berdebar-debar
6. Napas pendek
7. Sering berkeringat
C. Riwayat Penyakit Sekarang
52 tahun 62 tahun
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: pasien
: meninggal
III. PEMERIKSAAN
A. Pemeriksaan fisik
1. Vital Sign dan Antropometri
a. Tekanan darah : 126/70 mmHg
b. Nadi : 101 x/menit
c. Frekuensi nafas : 24 x/menit
d. Suhu badan : 36.6OC
2. Status Generalis
a. Kepala : Mesocephal
b. Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sclers ikterik
(-/-), pupil bulat isokor 3mm/3mm,
reflek pupil +/+
c. Hidung : Tidak ada discharge, deviasi septum (-)
d. Mulut : Sianosis (-), discharge (-)
e. Jantung : Tidak dilakukan
f. Paru : Tidak dilakukan
g. Abdomen : Tidak dilakukan
h. Ekstremitas : Akral hangat(+/+/+/+), edema (-/-/-/-)
B. Pemeriksaan Psikiatri
1. Kesadaran
Kuantitatif : E4 V5 M6
Kualitatif : Compos mentis
Perubahan kesadaran : Tidak berubah
2. Kesan umum
a) Penampilan : Tak tampak sakit jiwa
b) Decorum : Rawat diri baik
3. Sikap : Kooperatif
4. Roman Muka : Tegang
5. Perhatian : Normovigilitas, MDMT
6. Perasaan
a) Mood : Hipotimia
b) Afek : Luas, Appropiate
7. Orientasi
a) Orang : Baik
b) Waktu : Baik
c) Tempat : Baik
d) Situasi : Baik
8. Tingkah Laku : Normoaktif
9. Proses Pikir
a) Bentuk pikir : Realistik
b) Isi pikir : Normal
c) Progresi pikir : Relevan dan koheren
10. Gangguan Presepsi
a) Halusinasi : Tidak ada
b) Ilusi : Tidak ada
11. Hubungan jiwa : Mudah
12. Gangguan memori : Tidak ada
13. Gangguan intelegensi : Tidak ada
14. Insight :6
IV. SINDROM
1. Cemas berlebihan di segala aspek
2. Ketegangan motorik : gemetar, kelelahan
3. Hiperaktivitas otonom : berkeringat, dada berdebar
4. Sulit tidur
5. Mood hipotimia
6. Roman muka tegang
V. DIAGNOSIS BANDING
1. F41.1 Gangguan cemas menyeluruh
2. F41.0 Gangguan panik
3. F32.0 Episode depresi ringan
VI. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Axis I : F41.1 Gangguan cemas menyeluruh
Axis II : -
Axis III :-
Axis IV : Stressor Psikososial
Axis V : GAF Score 60-51
VII. PENATALAKSANAAN
1. Farmakologis
a. PO Alprazolam 3 x 0,25 mg
b. PO Sertraline 1 x 50 mg
2. Terapi Non-farmakologis
a. Cognitive Bahavior Therapy (CBT)
Psikoterapi Cognitive Bahavior Therapy (CBT) dapat berupa self-
monitoring, relaksasi, desensitasi pengendalian diri, restrukturisasi
kognitif, dan psikoedukasi.
b. Psikoterapi edukatif
1) Terhadap pasien
Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien mengenai
penyakit, kondisi, faktor pencetus, dan rencana pengobatan yang
akan dilakukan selanjutnya.
2) Terhadap keluarga
a) Memberikan informasi dan edukasi mengenai penyakit, gejala,
faktor penyebab, komplikasi, pengobatan, dan prognosis
pasien.
b) Meminta keluarga pasien untuk selalu mendukung proses
pengobatan, mengawasi dan mengontrol minum obat (sesuai
petunjuk dokter, tidak menghentikan minum obat tanpa seizin
dokter) serta mendampingi pasien dan menjaga kondisi pasien.
c. Psikoterapi suportif
1) Memberikan dorongan, semangat, dan motivasi agar pasien
semangat menjalani hidupnya.
2) Memberikan motivasi kepada pasien untuk mulai bercerita
kepada keluarga mengenai masalah yang dialaminya.
3) Memberikan motivasi kepada pasien untuk minum obat secara
teratur dan sesuai petunjuk dokter.
4) Memberikan motivasi kepada pasien untuk melakukan berbagai
aktivitas yang produktif dan disukai pasien untuk mengurangi
serta mengalihkan beban pikiran yang selama ini dianggap
masalah.
5) Memberikan motivasi kepada pasien untuk belajar mengendalikan
emosi dan pikiran yang dimiliki agar tidak memicu timbulnya
gejala-gejala lain.
VIII. PROGNOSIS
Premorbid
Faktor yang mempengaruhi Prognosis
Riwayat penyakit keluarga Tidak ada Baik
Stressor psikososial Ada Baik
Sosial ekonomi Menengah Buruk
Riwayat penyakit sama Ada Buruk
Kepribadian premobid Tidak ada Baik
Morbid
Faktor yang mempengaruhi Prognosis
Onset usia 51 tahun Buruk
Jenis penyakit GAD Baik
Perjalanan penyakit Kronik Buruk
Kelainan organik Tidak Ada Baik
Perilaku menarik diri Tidak Ada Baik
Respon Terapi Perbaikan Baik
Kesimpulan Prognosis
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Quo ad santionam : Dubia ad bonam