VOLVULUS SIGMOID
Pembimbing :
dr. Rochmawati Istutiningrum, Sp.Rad
Disusun oleh:
Fania Salsabilla MP G4A02023
Fanni Rudiyanti G4A020052
Kongenital, usia lanjut, kehamilan, pelvic Nyeri perut, mual, perut kembung disertai
inlet sempit, konstipasi, diet tinggi serat, tidak bisa flatus dan buang air besar
penyakit sekunder (Atamanalp, 2010). (konstipasi kronis) (Atamanalp, 2010).
Pemeriksaan Fisik
Distensi abdomen unilateral, nyeri tekan,
hipertimpani abdomen, gerakan peristaltik
terlihat jelas, massa abdomen, suara usus
abnormal (Raveenthiran et al., 2010).
PATOFISIOLOGI
• Obstruksi lumen + oklusi & thrombosis vaskuler aliran usus tersumbat
usus membengkak bakteri pembentuk gas di usus berfermentasi distensi
loop bengkok & kolon proksimal tekanan intrakolonik >>> perfusi
kapiler <<< iskemi perforasi
• Cedera iskemik mukosa translokasi bakteri & toksemia gangrene kolon
• Tekanan intra abdominal >>> sindrom kompartemen abdominal
Dinding kolon hipertrofi, mesenterium menebal, pembuluh darah menonjol,
teniae melebar, dan haustrasi terhapus
Coffee Bean Sign
Northern Exposure Sign
Beak like termination
Whirl Sign
TATALAKSANA
(Vogel et al., 2016).
Resusitasi
• Resusitasi cairan mencegah dehidrasi, inkarserasi & strangulasi
• Pipa nasogastrik mengurangi muntah
• Pipa rektal dekompresi volvulus usus besar & mengurangi obstruksi akibat
feses
dan gas
Detorsi & Dekompresi
• Endoskopi uncomplicated case (60 – 95% success rate)
• Sigmoidoskopi atau colonoskopi kasus dg titik transisi terlalu jauh utk
digapai dg scope yang lebih pendek
• Tabung dekompresi diletakkan di kolon 1 – 3 hari utk mempertahankan reduksi
& membiarkan dekompresi kolon berlanjut.
Reseksi
• Reseksi usus yang infark (sigmoid kolektomi)
• Pertimbangkan pembuatan anastomosis kolorektal primer atau kolostomi.
PROGNOSIS
(Atamanalp, 2010) & (Vogel et al., 2016)
Mortalitas
Ditemukan pada ±10% pasien
>>> syok, gangren usus, perforasi kolon, penyakit komorbid, usia tua dan operasi
darurat
Morbiditas
6 – 24 % kasus sembuh dengan cacat