Kepercayaan orang zaman dahulu adalah "Banyak anak banyak rezeki" atau
kepercayaan untuk memiliki banyak anak adalah hal yang dirasa menguntungkan
untuknya. Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Pada realitanya, semakin
meningkatnya jumlah kelahiran justru akan menambah padatnya suatu negara serta
akan menambah masalah ledakan penduduk. Ledakan penduduk adalah masalah yang
telah umum terjadi di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Sebelum program
KB diterapkan, terjadi peledakan penduduk yang menimbulkan beberapa dampak
positif dan negative
Beberapa dampak yang timbul akibat adanya ledakan penduduk yaitu pertama,
tingkat pendidikan dan kesehatan yang rendah. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya
kesadaran masyarakat betapa pentingnya pendidikan serta kesehatan, beberapa fakor
penghambatnya yaitu oleh masalah biaya, pendidikan yang susah dijangkau oleh
daerah-daerah terpencil, serta fasilitas pendidikan dan kesehatan yang kurang
memadai. Sehingga, banyak masyarakat yang tidak sadar pentingnya kesehatan dan
tidak terlalu mementingkan sehat sakit.
Ketiga, kebutuhan sandang dan pangan yang semakin besar. Kepala Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Surya Chandra
Surapati, mengatakan bahwa jumlah penduduk yang besar ini menimbulkan
konsekuensi yang tidak mudah. Beban yang dipikul negara semakin berat, utamanya
dalam memenuhi kebutuhan sandang dan pangan masyarakat. Data menunjukan,
hampir semua kebutuhan pokok harus dipenuhi melalui impor, mulai dari jagung,
bawang, buah, kedelai, hingga daging, dan bahan- bahan lain harus diimpor dari luar.