p-ISSN : 2087-8508
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume 9 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
ABSTRAK
Kinerja adalah suatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan. Berdasarkan observasi peneliti
kenyataan di lapangan menunjukkan masih ada posyandu yang mengalami keterbatasan kader
sehingga pelayanan tidak berjalan lancar.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan
Motivasi dan Insentif dengan Kinerja Kader Posyandu Nagari Aripan. Penelitian bersifat Analitik
dengan desain penelitian Cross Sectional Study. Penelitian telah dilakukan di Nagari Aripan wilayah
kerja Puskesmas Singkarak pada tanggal 07 s.d 15 Agustus 2017. Jumlah sampel penelitian adalah 30
responden dengan teknik Total Sampling. Pengumpulan data diperoleh dari data primer dengan
wawancara menggunakan kuesioner dan diolah dengan komputerisasi.Analisa data univariat dan
bivariat menggunakan uji statistik Chi- Square. Hasil analisa univariat menunjukan lebih dari separuh
60,0% responden memiliki kinerja rendah, 56,7% responden memiliki motivasi rendah, dan 53,3%
responden puas dengan insentif yang diterima. Analisa bivariat terdapat hubungan antara motivasi
dengan kinerja kader dengan pvalue 0,013 < 0,05 dan terdapat hubungan antara insentif dengan
kinerja kader dengan pvalue 0,001 < 0,05.Diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam
melakukan pembinaan dan perencanan pengambilan kebijakan untuk meningkatkan kinerja kader
posyandu, agar tetap aktif dalam kegiatan posyandu, maka disarankan perlu dilakukan kegiatan
pelatihan bagi kader posyandu, sehingga kegiatan posyandu dapat berjalan dengan baik.
ABSTRACT
Performance was an accomplished or accomplished achievement. Based on the observation of the
researcher, the reality shows that there are posyandu that have limited cadres so that the service is not
running smoothly. The purpose of this research is to determine whether there is a relationship of
Motivation and Incentives with Posyandu Nagari Aripan’s.The design of the research is Descriptive
Analytic with Cross Sectional Study. The research conducted in Nagari Aripan, area of Puskesmas
Singkarak on August 7thto15th2017. Sampling consist of 30 respondents with total sampling technique.
Data collection was obtained from the primary data trough interviews using a questionnaire,
processed by computerization. For the results of statistical analysis univariate and bivariate used the
chi-square test. Univariate analysis prove that more than half 60,0% respondents had low
performance, 56,7% respondents had low motivation, and 53,3% respondents were satisfied with the
incentive. Bivariate analysis prove there is relationship between motivation and cadres performance
with pvalue 0,013 <0,05 and there is relationship between incentives with cadre performance with
pvalue 0,001<0,05. This research is expected to give an advice for puskesmas in guidance and
planning to improve the performance of posyandu cadres, increase the posyandu cadres to remain
active in posyandu activities.It is suggested that training activities for posyandu’s cadres are required,
so that posyandu activities can do well.
78
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume 9 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
79
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume 9 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
dukungan yang positif dari berbagai pihak 10 orang kader, 6 orang kader mengatakan
diantaranya kepala desa, tokoh masyarakat bahwa kader sebagai relawan merasa jenuh
setempat maupun dari petugas kesehatan dan tidak adanya penghargaan kepada kader
setempat (Depkes RI, 2004). yang dapat memotivasi mereka untuk bekerja,
Menurut penelitian Doda R, (2014) dan 4 orang mengemukakan bahwa ada faktor
meneliti Faktor-faktor yang berhubungan lain yang menyebabkan kader kinerjanya
dengan Kinerja Kader Posyandu di Kecamatan kurang dalam kegiatan posyandu, yaitu karena
Kota Utara Kota Gorontalo, dan hasil lebih tertarik bekerja di sawah atau ladang
penelitian didapatkan bahwa pengetahuan yang memberikan keuntungan ekonomis
sebagian besar kurang yaitu (66,7%), motivasi sedangkan insentif yang didapat sebagai kader
sebagian besar baik yaitu (88,3%), pelatihan lebih kecil dan masih jauh dari memadai.
sebagian kurang yaitu (63,3%) dan insentif Berdasarkan uraian tersebut maka tujuan
sebagian tidak ada yaitu (56,7%). Dari hasil penelitian ini adalah untu mengetahui
penelitian bahwa ada hubungan pengetahuan, Hubungan Motivasi dan Insentif dengan
pelatihan dan insentif dengan kinerja kader Kinerja Kader Posyandu Nagari Aripan di
posyandu. Sedangkan motivasi tidak wilayah kerja Puskesmas Singkarak
berhubungan dengan kinerja kader posyandu. Kecamatan Singkarak Tahun 2017.
Wilayah kerja Puskesmas Singkarak
Kecamatan X Koto Singkarak terdapat 8 BAHAN DAN METODE
nagari dengan 55 Unit Posyandu terdiri dari 1
unit berstrata Pratama, 27 unit strata madya, 23 Jenis penelitian adalah deskriptif analitik
unit strata purnama dan 4 unit berstrata desain Cross sectional, yaitu pengumpulan
mandiri dengan jumlah kader sebanyak 269 data pada setiap variabel independen (motivasi
orang. Di nagari Aripan terdapat 6 unit dan insentif kader Posyandu) maupun variabel
posyandu dengan 30 orang kader (Profil dependen (kinerja kader posyandu) diteliti
Puskesmas Singkarak 2016). pada waktu yang bersamaan (Arikunto, 2010).
Studi pendahuluan yang peneliti lakukan di nagari Aripan wilayah kerja Puskesmas
terhadap 6 posyandu yaitu posyandu Data Singkarak Kecamatan X Koto Singkarak. pada
Tampunik, Sawah Gadang, Data Bungo, Pintu bulan Agustus 2017. Populasi dalam penelitian
Rayo, Damar, dan Talago Pipik yang ada di ini seluruh kader posyandu nagari Aripan di
Nagari Aripan wilayah kerja Puskesmas wilayah kerja Puskesmas Singkarak yang
Singkarak pada tanggal 10 Mei 2017 melalui berjumlah 30 orang dan terdistribusi di 6
observasi kader yang hadir sebanyak 25 orang, posyandu yaitu posyandu Data Tampunik,
kebanyakan dalam melaksanakan posyandu Sawah Gadang, Data Bungo, Pintu Rayo,
sistem lima meja belum terlaksana dengan Damar, dan Talago Pipik. Sampel yang
baik, dalam pelayanan tidak pakai urutan dari digunakan sebanyak 30 orang dengan teknik
meja satu sampai meja lima, tetapi datang sampel total sampling. Kriteria inklusi adalah
langsung ditimbang terus ambil PMT kader posyandu yang masih aktif, bersedia
(makanan tambahan) langsung pulang. diminta menjadi responden, dapat
Kenyataaan di lapangan juga menunjukkan berkomunikasi dengan baik. Pengumpulan data
masih ada posyandu yang mengalami dilakukan dengan kuesioner melalui
keterbatasan kader, yaitu di posyandu data wawancara langsung dengan responden.
tampunik dan posyandu pintu rayo dan hanya Teknik Analisa Data adalah Analisa univariat
sekitar 3-4 orang saja kader yang aktif dalam dan analisa data bivariate adalah analisis yang
setiap kegiatan posyandu sehinggga pelayanan dilakukan untuk satu variabel atau analisa yang
tidak berjalan lancar. dilakukan tiap variabel dari hasil penelitian
Selain itu dari hasil wawancara yang (Notoatmodjo, 2010).
dilakukan oleh peneliti dengan bidan desa dan
80
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume 9 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
HASIL PENELITIAN
a. Kinerja Kader
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kinerja Kader Posyandu
Di Nagari Aripan Di Wilayah Kerja Puskesmas Singkarak
Kecamatan X Koto Singkarak Tahun 2017
Kinerja Responden f %
Tinggi 12 40,0
Rendah 18 60,0
Total 30 100
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan bahwa Nagari Aripan wilayah kerja Puskesmas
lebih dari separuh(60,0% )responden Singkarak Tahun 2017.
memiliki kinerja yang rendah di posyandu
b. Motivasi Kader
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Motivasi Kader Posyandu
Di Nagari Aripan Di Wilayah Kerja Puskesmas Singkarak
Kecamatan X Koto Singkarak Tahun 2017
Motivasi Responden f %
Tinggi 13 43,3
Rendah 17 56,7
Total 30 100
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan bahwa posyandu Nagari Aripan wilayah kerja
lebih dari separuh(56,7% )responden Puskesmas Singkarak Tahun 2017.
memiliki motivasi yang rendah di
c. Insentif Kader
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Insentif Kader Posyandu
Di NagariAripan Di Wilayah Kerja Puskesmas Singkarak
Kecamatan X Koto Singkarak Tahun 2017
Insentif Responden f %
Puas 16 53,3
Tidak Puas 14 46,7
Total 30 100
81
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume 9 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukan bahwa posyandu Nagari Aripan wilayah kerja
lebih dari separuh (53,3%) responden puas Puskesmas Singkarak Tahun 2017
dengan insentif yang diterima kader
d. Hubungan Motivasi dengan Kinerja Kader Posyandu
Tabel 4.4
Hubungan Motivasi dengan Kinerja Kader Posyandu Di Nagari
Aripan Di Wilayah Kerja Puskesmas Singkarak Kecamatan
X Koto Singkarak Tahun 2017
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa (30,8%). Hasil uji chi- Square diperoleh p-
kader yang memiliki kinerja rendah lebih value 0,013 (< 0,05) berarti terdapat
banyak ditemukan pada responden yang hubungan antara motivasi dengan kinerja
memiliki motivasi rendah yaitu 14 orang kader posyandu Nagari Aripan di Wilayah
(82,4%) dibanding dengan responden yang Kerja Puskesmas Singkarak Tahun 2017.
memiliki motivasi tinggi yaitu 4 orang
e. Hubungan Insentif dengan Kinerja Kader Posyandu
Tabel 4.5
Hubungan Insentif dengan Kinerja Kader Posyandu Di Nagari
Aripan Di Wilayah Kerja Puskesmas Singkarak Kecamatan
X Koto Singkarak Tahun 2017
f % f % f %
Puas 5 31,3 11 68,3 16 100 0,001
Tidak Puas 13 92,9 1 7,1 14 100
Total 18 60,0 12 40,0 30 100
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa 5 orang (31,3%). Hasil uji chi- Square
yang memiliki kinerja rendah lebih diperoleh p-value 0,001 (<0,05) berarti
banyak ditemukan pada responden yang terdapat hubungan antara insentif dengan
tidak puas dengan insentif yang diterima kinerja kader posyandu Nagari Aripan di
yaitu 13 orang (92,9%) dibanding dengan Wilayah Kerja Puskesmas Singkarak
responden yang puas dengan insentif yaitu Tahun 2017.
PEMBAHASAN
82
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume 9 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
83
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume 9 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
84
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume 9 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
KESIMPULAN
Budiarto.2002. BiostatistikUntuk
Lebih dari separuh yaitu sebanyak Kedokteran Dan Kesehatan
18 (60,0 %) responden memiliki kinerja Masyarakat. Jakarta. EGC.
rendah di posyandu Nagari Aripan di
Wilayah Kerja Puskesmas Singkarak Casio.P.W. 2003, Health Transition
Tahun 2017. Lebih dari separuh yaitu Center, Cambrella
sebanyak 17 (56,7 %) responden memiliki
motivasi rendah di posyandu Nagari Departemen Kesehatan RI. 2004.
Aripan di Wilayah Kerja Puskesmas Keputusan Mentri Kesehatan Ri
Singkarak Tahun 2017. Lebih dari separuh No.128/MENKES/PER/II/2004
yaitu sebanyak 16 (53,3 %) responden tentang Puskesmas. Jakarta.
Puas dengan insentif yang diterima di Kemenkes RI.
posyandu Nagari Aripan di Wilayah Kerja
Puskesmas Singkarak Tahun 2017 Ada Departemen Kesehatan RI . 2005.
hubungan yang bermakna antara motivasi Pembangunan Nasional Dalam
dan intensif dengan kinerja kader Bidang Kesehatan. Jakarta :
posyandu di nagari aripan wilayah kerja Kemenkes RI
puskesmas singkarak tahun 2017. Departemen Kesehatan RI. 2006. Buku
PedomanUmumPengelolaan Posyandu.
Jakarta. Kemenkes RI.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Prov Sumbar. 2014.
Alwi Hasan. 2001. Kamus Besar Bahasa Profil Kesehatan Sumbar 2014
Indonesia, Jakarta, PN Balai
Pustaka Dinas Kesehatan Kab Solok. 2016. Profil
Kesehatan Kabupaten Solok 2016
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Doda ,R. 2014. Faktor-faktor yang
Praktek ( Edisi Revisi 2010). berhubungan dengan Kinerja
Jakarta: Rineka Cipta Kader Posyandu di Kecamatan
Kota Utara Kota Gorontalo. Di
Andira. 2012. Faktor-Faktor yang akses tanggal 20 Mei 2017dari
Berhubungan dengan Kinerja eprints.ung.ac.id/12170/
Kader dalam Kegiatan Posyandu
Kecamatan Bontobahari Gibson,T., Jhonson. V.,Lerk, Mc.Land,
Kabupaten Bulukumba Tahun 1997. Organisasi, Perilaku,
2012. Diakses tanggal 17 April Struktur, Proses. Jilid I Edisi
2017 dari Kedua. Jakarta Penerbit Erlangga.
http://respository.unhas.ac.id
George, J.M., and Gareth R.Jones. (2002).
Aprilia,Y.2008. Analisis Faktor Yang Organizational Behaviour. Prentice
Berhubungan Denganpartisipasi Hall, New Jersey.
Kader Dalam Kegiatan Posyandu
Di Wilayah Kerja Puskesmas Hasibuan.2007. Manajemen Sumberdaya
Jagonalah II Kabupaten Klaten. Manusia.Jakarta.Bumi Aksara.
Diakses Tanggal 16 Mei 2017 dari Hidayat, Aziz Alimun. 2007. Metode
http://www.bidan kita.com Penelitian Kebidanan Teknik
85
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume 9 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
86
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume 9 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id