Anda di halaman 1dari 20

TUGAS BESAR

REVIEW MATERI
MATA KULIAH RANGKAIAN LOGIKA
MATERI PERTEMUAN 11, 12, 13
COUNTER (PENCACAH)
RANGKAIAN LOGIKA SEKUENSIAL SINKRON & ASINKRON

NAMA : NICKO NOPRIANSYAH PRTAMA PUTRA


NIM : 503119049
KELAS : TEKNIK ELEKTRO
NAMA DOSEN : GANJAR FEBRIYANI PRATIWI,ST.,MT

UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA


BEKASI
2021

i
ABSTRAK

Penelitian ini berisikan tentang prinsip dasar dari pencacah/counter, dan


juga mengenali bagian dari counter, yaitu Counter Sinkron dan juga
Counter Asinkron. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memahami
kegunaan dari metode pencacahan ini. Metode penelitian yang dipakai
adalah pengumpulan data dari buku, e-book, ataupun jurnal. Fokus dari
penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang apa yang
dimaksud dengan pencacah atau counter itu. Banyak mahasiswa yang
belum mengerti tentang pencacahan tersebut, maka dari itu untuk
memecah permasalan tersebut, penulis membuat makalah ini.

Kata kunci: pencacah, counter, sinkron, asinkron

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
karunianya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berbentuk
makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
pembaca tentang Counter Sinkron dan Asinkronus.

Makalah ini berisi beberapa informasi tentang prinsip dasar pencacah, penjelasan
pencacah sinkron, contoh rangkaian counter sinkron, penjelasan pencacah
asinkron, dan contoh rangkaian counter asinkron.

Penulis menyadari bahwa ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
serta menolong penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis juga berharap
semoga allah memberi yang terbaik atas makalah ini supaya bermanfaat bagi kita
semua.

Bogor, 28 Januari 2020

Penulis

(NICKO NPP)

iii
Daftar Isi
TUGAS BESAR.......................................................................................................i
ABSTRAK...............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
BAB I – PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.2 Tujuan Pembahasan...................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan..........................................................................................2
1.4.1 Manfaat Teoritis.......................................................................................2
1.4.2 Manfaat Praktis........................................................................................3
BAB II - ISI / PEMBAHASAN...............................................................................3
2.1 Counter Dasar.................................................................................................3
2.1.1 Penjelasan Counter..................................................................................3
2.1.2 Up Counter...............................................................................................5
2.1.3 Down Counter..........................................................................................5
2.2 Counter Sinkron.............................................................................................6
2.2.1 Penjelasan Counter Sinkron.....................................................................6
2.2.2 Karakteristik Counter Sinkron.................................................................8
2.2.3 Desain Counter Sinkron...........................................................................8
2.3 Counter Asinkron...........................................................................................9
2.3.1 Penjelasan Counter Asinkron..................................................................9
2.3.2 Karakteristik Counter Asinkron.............................................................10
2.3.3 Perancangan Counter Asinkron.............................................................11
2.3.4 Tabel Kebenaran Counter Asinkron......................................................12
BAB III KESIMPULAN........................................................................................14
3.1 Saran........................................................................................................14
3.2 Penutup....................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

iv
BAB I – PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pencacah (counter) adalah perangkat logika berurutan yang diaktifkan atau dipicu
oleh sinyal digital (pulsa) waktu eksternal atau sinyal clock. Counter digunakan
untuk berbagai jenis operasi aritmatika, pembagi frekuensi, penghitung jarak
(odometer), dan masih banyak lainnya seperti penghitung kecepatan (spedometer).
Pada zaman ini counter pengembangannya sudah dapat digunakan sangat luas
baik dalam aplikasi perhitungan pada instrumen ilmiah, kontrol industri, komputer,
maupun perlengkapan komunikasi, dan sebagainya.

Fungsi pencacah atau counter adalah digunakan untuk menghitung dengan


memajukan isi pencacah dengan satu pencacahan dengan setiap pulsa (sinyal
digital) clock. Fungsi dasar pencacah adalah untuk “mengingat” berapa banyak
sinyal digital (pulsa) detak yang telah di input. Pencacah dapat dibangun untuk
beroperasi sebagai rangkaian counter sinkron atau sebagai rangkaian counter
asinkron.Dengan pencacah (counter) Sinkron, semua bit data berubah secara
serempak dengan penerapan sinyal clock. Asinkron tidak tergantung pada
clock input sehingga bit data berubah status pada waktu yang berbeda satu
demi satu.
Perbedaan kedua jenis counter ini adalah pemicunya. Pada sinkron counter,
pemicuan counter terjadi serempak (dipicu oleh satu sumber clock saja)
susunan
flip flop nya paralel. Sedangkan pada asinkron counter, minimal ada satu flip
flop dipicu oleh keluaran flip flop lain atau dari sumber clock lain dan
susunan flip flop nya seri.

Dasardh (2020:3.24) menegaskan “Penghitung pada dasarnya digunakan


untuk menghitung jumlah pulsa clock yang diterapkan. Itu juga dapat
digunakan untuk
pengukuran waktu pembagi frekuensi. Pengukuran frekuensi, pengukuran
rentang, lebar pulsa dan generator bentuk gelombang.” Dengan ini, Counter
Sinkron bisa dikatakan lebih cepat pengoperasiannya dibandingkan dengan

1
Counter Asinkron, karena setiap flip-flop nya tidak menerima input dari
Clock secara
bersamaan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan counter atau pencacah ?

2. Apakah yang dimaksud dengan counter sinkron, dan


karakteristik counter sinkron?
3. Apakah yang dimaksud dengan counter asinkron dan
karakterisktik counter asinkron ?

1.2 Tujuan Pembahasan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, kita mendapatkan


sebuah tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu :

1. Untuk mengetahui mengenai pengertian dari counter atau


pencacah.
2. Untuk mengetahui pengertian dan karakteristik counter
sinkron.
3. Untuk mengetahui pengertian dan karakteristik counter

sinkron.

1.4 Manfaat Penulisan

1.4.1 Manfaat Teoritis


Hasil Penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat
memberikan sumbangan pemikiran dalam

pengembangan pengetahuan mengenai perbedaan dalam


penggunaan counter sinkron dan counter asinkron, serta dapat
menambah wawasan mengenai karakteristik counter sinkron

2
dan asinkron karena didalamnya terdapat kelemahan dan
kelebihannya masing-masing.
1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat
menyumbangkan pemikiran kepada siapapun baik itu
mahasiswa ataupun kepada masyarakat agar mempunya
pengetahuan lebih mengenai apa itu counter sinkron dan
counter asinkron.

BAB II - ISI / PEMBAHASAN

2.1 Counter Dasar

2.1.1 Penjelasan Counter


Counter adalah rangkaian penghitung atau pencacah digital
yang merupakan rangkaian dari “clock” sekuensial yang hampir
sama. Terdiri dari flip-flop dan juga gerbang kombinasi dengan
sistem sambungan umpan balik (feedback) yaitu suatu istilah
untuk digunakan di elektronika digital pada saat menghitung
logika. Gerbang logika didalam counter dihubungkan dengan
masing-masing saluran untuk memproduksi penjelasan gerbang
awal dari kondisi sekuensial biner. Pada umumnya counter
digunakan untuk menghitung banyaknya pulsa yang dimasukan
pada suatu rangkaian digital. Pada peralatan elektronika hampir
seluruh menggunakan sistem digital yang rangkaiannya berisi
suatu alat yang bisa mengontrol urutan operasi program. Alat
itu disebut dengan pencacah atau counter.

Dasardh (2020:3.24) menegaskan “Penghitung pada


dasarnya digunakan untuk menghitung jumlah pulsa clock yang

3
diterapkan. itu juga dapat digunakan untuk pengukuran waktu
pembagi frekuensi. pengukuran frekuensi. pengukuran rentang,
lebar pulsa dan generator bentuk gelombang.” Penghitung
adalah register yang mampu menghitung jumlah pulsa clock
yang tiba pada input clock-nya. Menurut jumlah pulsa yang
dapat dicacah. Hitung mewakili jumlah pulsa clock yang tiba.
Urutan kondisi yang ditentukan muncul sebagai output
penghitung.

Gambar 1 Diagram Block Counter/Pencacah Sumber: Buku


Teori dan Praktik Rangkaian Digital dan Gelombang.

Menurut pengaktifan elemen penyimpanan pencacah adalah flip-


flop, terdapat pencacah tak serempak atau tak sinkron
(asynchronous counter) dan ada juga pencacah jenis serempak
atau sinkron (synchronous counter). Pada asynchronous counter
penyusunan elemenya yakni flip-flop yang bekerja sama sekali
tidak serempak atau tidak sinkron pada saat pencacah tersebut
diberikan input pulsa. Namun pada synchronous counter
penyusunan elemennya bekerja secara bersamaan disaat ada
pulsa masuk ke inputnya. Dadlam perancangan kedua pencacah
tersebut prosedurnya agak berbeda. Untuk synchronous counter
menggunakan prosedur perancangan yang sama dengan
prosedur rangkaian sekuensial seperti yang dijelaskan pada
halaman sebelumnya. Lalu pada asynchronous counter
menggunakan prosedur perancangan yang sederhana.

4
Namun sebelum ke asynchronous counter dan synchronous
counter terlebih dahulu akan membahas tentang jenis-jenis
counter. Counter dibagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan
caranya menghitung yang dibentuk pada outputnya diantaranya
sebagai berikut:

2.1.2 Up Counter
Up Counter adalah counter yang dapat menghitung secara
berurutan dari bilangan terkecil sampai bilangan terbesar.
Sebagai contoh: 0-1-2-3- 4-5. Sinduningrum, Estu (2019:142)
menegaskan “Rangkaian counter dapat dibuat dengan
menggabungkan sejumlah flip-flop, contoh menggunakan JK-FF
dengan menghubungkan J dan K ke VCC.” Langkah yang
digunakan dalam merancang sebuah counter sebagai berikut:

1. Buat state diagram dengan rangkaian counter yang ingin


dirancang. Dengan menggunakan state diagram maka dengan
mudah memahami urutan keluaran dari counter.

2. Menentukan jenis flip-flop yang ingin digunakan.

3. Aplikasikan karakteristik pada table kebenaran


rangkaian yang dibuat.

4. Terakhir dengan menggunakan peta karnough, guna


untuk menentukan masing-masing persamaan dari digital JA,
KA, JB, KB, JC dan KC. setelah itu membuat rangkaian digital
yang sesuai dengan persamaan digital yang didapatkan.

2.1.3 Down Counter


Selain meghitung naik dari nol sampai beberapa nilai yang
ditentukan, terkadang perlu juga untuk menghitung turun dari

5
nilai yang sudah ditentukan menjadi nol yang dapat
memungkinkan untuk menghasilkn output aktif yang ketika
dihitung nol atau pra-lainnya. Nilainya akan tetap tercapai.

Penghitungan turun sering disebut dengan down counter


penghitung turun biner. Penghitungan ini berkurang satu setiap
pulsa clock eksternal dari beberapa nilai yang telah ditentukan.
IC bertujuan ganda khususnya seperti TTL 74LS193 atau CMOS
CD4510 yaitu penghitung biner atas atau bawah biner 4-bit yang
mempunyai pin untuk input tambahan yang digunakan untuk
memilih mode penghitung naik atau turun.

2.2 Counter Sinkron

2.2.1 Penjelasan Counter Sinkron


Perhitungan pada counter sinkron adalah di setiap flip-
flopnya menerima input Clock di saat yang bersamaan
(Dasaradh Ramiah K., 2020: 207), karena counter sinkron ini
dirangkai secara parallel. Sedangkan menurut Soumitra Kumar
Mandal (2019: 3.64) “Penghitung sinkron diatur sedemikian
rupa sehingga semua flip-flop di penghitung dipicu secara
bersamaan dan semua bit keluaran juga mengubah keadaan
secara bersamaan.” Dengan hal ini, semua flip-flop di penghitung
sinkron akan berubah statusnya secara bersamaan. Hal ini dapat
terjadi ketika Clock terhubung dengan semua flip- flop sehingga
semua flip-flop meneriman Clock Pulse yang sama dalam waktu
yang bersamaan.

6
Gambar 2 Rangkaian Counter Sinkron Sumber: Buku Digital
Electronics, 2019

Pada gambar diatas menunjukkan bahwa input Clock


terhubung langsung dengan empat flip-flop dan kedua input J-K
tinggi. Dengan itu, J-K flip-flop akan beroperasi dalam mode
toggle dan pola frekuensi divide-by-two dapat diperoleh dari
output masing-masing flip-flop. Sirkuit ini tidak bisa dijadikan
sebagai penghitung. Untuk mencapai urutan biner, input J-K dari
flip-flop akan dihubungkan ke output tahap sebelumnya secara
langsung atau dengan beberapa pengaturan khusus.

Dalam Counter Sinkron juga terdapat istilah carry


propagation delay, yang dimana terdapat perbedaan manipulasi
gerbang yang menyebabkan perbedaan waktu tunda.

Counter sinkron ini secara logis mengatur flip- flop dan


gerbang logika AND untuk mengimplementasikan fungsi
perhitungan tersebut. Dengan ini, Counter Sinkron bisa
dikatakan lebih cepat pengoperasiannya dibandingkan dengan
Counter Asinkron, karena setiap flip-flop nya tidak menerima
input dari Clock secara bersamaan.

Gambar 3 Rangkaian Counter Sinkron 2

7
Sumber: Buku GATE and PGECET for Computer Science and
Information Technology, 2020

2.2.2 Karakteristik Counter Sinkron


- Setiap flip-flopnya menerima input dari Clock secara
bersamaan,

- Counter Sinkron sangat kompleks,

- Bisa dibilang Counter Sinkron operasinya cepat,

- Pada peroperasiannya, membutuhkan konsumsi daya


yang lebih banyak,

- Counter Sinkron membutuhkan lebih banyak perangkat


keras,

- Biayanya lebih mahal.

2.2.3 Desain Counter Sinkron


Counter sinkron banyak digunakan di sirkuit digital
menggunakan empat tipe flip-flop. Counter sinkron digunakan
untuk membagi frekuensi, menghitung waktu dan pulse.
Konfigurasi yang sangat optimal dari counter sinkron n-bit. Pada
counter sinkron setiap flip-flop dipicu melalui clock pulse
tunggal. Ashish Kumar Luhach, dkk. (2019: 89) mengatakan
bahwa “Pada outputnya berkelanjutan akan berubah tergantung
pada kedua ujung clock. Counter sinkron yang diusulkan adalah
mod-4 (2-bit), selanjutnya dapat dimodifikasi menjadi mod-8 (3-
bit), mod-16 (4-bit) dan masih banyak lagi”. JK flip-flop dan
sirkuit logika kombinasional lainnya lah design yang
dimaksudkan disini.

8
Gambar 4 QCA-based 2-bit counter sinkron. (1) block
diagram,

(2) schematic diagram, dan (3) QCA layout

Sumber: Buku Advanced Informatics for Computing


Research

Pada gambar diatas, sudah diterangkan counter sinkron


yang dimaksud terdiri dari dua JK flip-flop yang terhubung
bersama dan mekanisme pemicu tepi disediakan dengan
menghubungkan flip-flop JK ke clock tunggal. Dalam arsitektur
yang sudah di diusulkan diatas, dua flip-flop JK dipekerjakan dan
menerima clock secara bersamaan.

2.3 Counter Asinkron

2.3.1 Penjelasan Counter Asinkron


Pencacah Asinkron bekerja dengan menyusun seri flip-flop dalam keadaan
toggle secara bersamaan. Keluaran tiap-tiap flip-flop digunakan sebagai
clock untuk flip-flop berikutnya secara berurutan. Hal ini menyebabkan

9
flip-flop berubah secara asinkron, seperti gelombang. (Ratih Listiyarini,
2019: 104)
Pencacah Asinkron dikenal dengan nama pencacah ripple
(ripple counter). Pada pencacah asinkron, flip-flop akan
berguling (berubah kondisi dari 0 ke 1) atau sebaliknya secara
berurutan. Hal ini disebabkan karena flip-flop yang paling ujung
saja yang dikendalikan oleh sinyal clock. Sedangkan
sinyal untuk flip-flop yang lainya diambil dari masing-masing
flip flop sebelumnya.

Gambar 5 Rangkaian Counter Asinkron

Sumber: Buku GATE and PGECET for Computer Science and


Information Technology, 2020

2.3.2 Karakteristik Counter Asinkron


- Setiap flip-flopnya menerima input dari Clock tidak
bersamaan.

- Counter Asinkron bersifat sederhana/tidak kompleks.

- Bisa dibilang Counter Asinkron operasinya lambat.

- Pada peroperasiannya, membutuhkan konsumsi daya


yang lebih sedikit.

- Counter Asinkron membutuhkan lebih sedikit perangkat

10
keras.

- Biayanya lebih murah.

2.3.3 Perancangan Counter Asinkron


Counter Asinkron tersusun atas flip-flop yang dihubungkan
secara seri, dan pemicunya tergantung dari flip-flop
sebelumnya. Untuk merancang counter ini perlu ditetapkan
modulo dan counter yang ingin dirancang. (Estu Sinduningrum,
2019:116) Untuk modulo-2n, prosedur perancangannya adalah
seperti berikut:

1. Menetapkan counter asinkron, misalnya akan dirancang


dengan modulo-8 atau modulo-2n, dengan n=3

2. Menentukan jumlah dan jenis flip-flop, misalnya flip-flop


J-K sebanyak n buah, dalam hal ini 3 buah.

3. Melakukan pengaturan input-input flip-flop. Untuk flip-


flop J-K, hubungkan semua input J dan input K dengan level
logika 1. Untuk flip-flop T, hubungkan semua input T dengan
level logika 1, dan untuk D hubungkan tiap input D dengan
komplemen utamanya.

4. Memberikan input counter asinkron ke input clock flip-


flop yang berada paling kiri.

5. Menghubungkan output flip-flop yang kiri dengan input


clock flip-flop disebelah kanannya dan seterusnya.

6. Ambil output counter melalui stiap output fli- flop.


Output yang paling kiri adalah LSB dan yang paling kanan
adalah MSB.

11
2.3.4 Tabel Kebenaran Counter Asinkron

Cacah Outpu
t
(Count)
C B A
0 0 0 0
1 0 0 1
2 0 1 0
3 0 1 1
4 1 0 0
5 1 0 1
6 1 1 0
7 1 1 1
8 0 0 0
Table 1 Counter Asinkron Modulo-8

Cacah Outpu
t
(Count)
C B A
0 0 0 0
1 0 0 1
2 0 1 0
3 0 1 1
4 1 0 0
5 0 0 0
Table 2 Counter Asinkron Modulo-5

12
Dari tabel di atas, terlihat jika output 5 desimal atau CBA=101
biner, karena harus mereset maka nilai outputnya adalah 0 semua.
Perubahan itu dilakukan dengan menghubungkan clear stiap flip-
flop dengan suatu gerbang logika yang mengubah nilai dari C=1
menjadi C=0 sama halnya dengan A.

Untuk mengubah nilai inputan diperlukan sebuah gerbang logika


seperti contoh berikut.

Dari tabel di atas, terlihat jika output 5 desimal atau CBA=101


biner, karena harus mereset maka nilai outputnya adalah 0 semua.
Perubahan itu dilakukan dengan menghubungkan clear stiap flip-
flop dengan suatu gerbang logika yang mengubah nilai dari C=1
menjadi C=0 sama halnya dengan A.

Untuk mengubah nilai inputan diperlukan sebuah gerbang


logika seperti contoh berikut.

Gambar 6 Rangkaian Counter Asinkron Modulo-5 dengan


Flip-flop JK (Jenis active-high)

Sumber: Buku Teori dan Praktik Rangkaian Digital dan


Gelombang

Pada gambar di atas gerbang logika yang digunakan adalah

13
AND, jika jenis clear pada flip-flop adalah active-high (clear
jika diberi 1). Memberi nilai 1 jika kedua inputan C dan A
bernilai 1.

Gambar 7 Rangkaian Counter Asinkron Modulo-5 dengan


Flip- flop JK (Jenis active-low)

Sumber: Buku Teori dan Praktik Rangkaian Digital dan


Gelombang

Pada gambar di atas gerbang logika yang digunakan adalah


NAND, jika jenis clear pada flip- flop adalah active-low (clear jika
diberi 0). Memberi nilai 1 jika kedua inputan C dan A bernilai 0.

BAB III KESIMPULAN

3.1 Saran

Di era globalisasi saat ini kita harus selalu memperbarui


pengetahuan kita mengenai teknologi, karena semua hal saat ini
sudah dapat dikontrol atau sudah dapat diawasi dengan
menggunakan teknologi. Apabila kita tertinggal satu langkah
saja maka sama saja kita seperti tertinggal satu tahun
dibelakang. Contohnya mengenai counter sinkron dan asinkron
ini, tidak kita ketahui bahwa masing-masing counter ini
memiliki karakteristik yang berbeda serta memiliki kelebihan

14
dan kelemahannya masing-masing. Itu baru satu contoh kecil
mengenai pesatnya pertumbuhan teknologi, maka dari itu kita
harus selalu mengisi otak kita dengan pembelajaran ataupun
hal-hal baru mengenai teknologi.

3.2 Penutup

Fungsi pencacah atau counter adalah digunakan untuk


menghitung dengan memajukan isi pencacah dengan satu
pencacahan dengan setiap pulsa (sinyal digital) clock. Fungsi
dasar pencacah adalah untuk “mengingat” berapa banyak sinyal
digital (pulsa) detak yang telah di input. Dasardh (2020:3.24)
menegaskan “Penghitung pada dasarnya digunakan untuk
menghitung jumlah pulsa clock yang diterapkan. Itu juga dapat
digunakan untuk pengukuran waktu pembagi frekuensi.
Pengukuran frekuensi, pengukuran rentang, lebar pulsa dan
generator bentuk gelombang.”

Perbedaan kedua jenis counter ini adalah terletak pada


pemicunya. Pada sinkron counter, pemicuan counter terjadi
serempak (dipicu oleh satu sumber clock saja) susunan flip flop
nya paralel. Sedangkan pada asinkron counter, minimal ada satu
flip flop dipicu oleh keluaran flip flop lain atau dari sumber clock
lain dan susunan flip flop nya seri. Dengan ini, Counter Sinkron
bisa dikatakan lebih cepat pengoperasiannya dibandingkan
dengan Counter Asinkron, karena setiap flip-flop nya tidak
menerima input dari Clock secara bersamaan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Dasaradh, Ramaiah K,.2020. Gate and Pgecet for Computer


Science and Information Tehnology. Delhi: PHI Learning Private
Limited.

Listiyarini, Ratih. 2019. Siap UN/USBN Elektronika SMK.


Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.

Mandal, Soumitra Kumar. 2019. Digital Electronics. Chennai:


McGraw Hill Education (India) Private Limited.

Luhach, Ashish Kumar, dkk. 2019. Advanced Informatics for


Computing Research. Singapore: Springer Nature Singapore Pte
Ltd.

Lou, Shuqin dan Chunling Yang. 2019. Digital Electronic


Circuits. Berlin: De Gruyter

Sinduningrum, Estu. 2019. Teori dan Praktik Rangkaian


Digital dan Gelombang. Yogyakarta: CV Budi Utama

16

Anda mungkin juga menyukai