1. Tujuan
1.1 Kompetensi yang Dicapai :
Mampu melaksanakan praktek pencatatan obat emergensi di rumah sakit
1.2 Tujuan Praktikum :
Tujuan praktikum ini adalah ketepatan praktek praktek pencatatan obat emergensi di
rumah sakit
2. Prinsip
Ketersedian obat emergensi di rumah sakit terjamin melalui administrasi pencatatan
penggunaan yang baik.
Mekanisme pengelolaan sediaan farmasi untuk keperluan darurat adalah sebagai berikut :
a. Jenis dan jumlah persediaan untuk masing-masing item sediaan farmasi emergensi
ditetapkan oleh Tim Code Blue atau tim sejenis yang salah satu anggota tim adalah
apoteker
b. Sediaan farmasi emergensi, harus disediakan untuk pengobatan gangguan jantung,
gangguan peredaran darah, reaksi alergi, konvulsi dan bronkospasma.
c. Sediaan farmasi emergensi harus dapat diakes dan sampai ke pasien dalam waktu kurang
dari 5 menit.
d. Sediaan farmasi emergensi harus selalu tersedia. Tidak boleh ada sediaan farmasi yang
kosong.
e. Sediaan farmasi yang kosong/terpakai harus segera diajukan permintaannya penggantinya
kepada IFRS.
f. Persediaan sediaan farmasi emergensi harus diinspeksi oleh staf Instalasi Farmasi secara
rutin.
5. Prosedur.
1. Tenaga Farmasi menerima laporan dari perawat tentang pembukaan dan penggunaan
obat emergensi yaitu adrenalin injeksi satu ampul , dan lidokain injeksi 1 ampul,
deksametason injeksi 1 ampul, dan dektrose 5% inf 1 botol.
2. Tenaga farmasi mengambil dan memeriksa isi tas/kit emergensi
3. Tenaga Farmasi mengisi Form penggantian obat emergensi meliputi tgl, nama unit
perawatan, nama obat dan jumlah yang diganti,
3. Tenaga famasi mencatat dan memasukkan dalam billing pasien.
4. Tenaga farmasi mengganti obat yang dipakai dan mengunci kembali tas/kit emergensi.
5. Beri kunci pada tas/kit emergensi
6. Serahkan kit/tas emergensi kepada perawat
6. Hasil Praktikum
Tgl Nama Nama Obat Jumlah Nomor Nomor Nama Petugas Apoteker
Unit Yang diganti Segel Segel Baru Perawat Farmasi
Perawatan Lama