Anda di halaman 1dari 3

MODUL 14

PENCATATAN PENGGUNAAN OBAT EMERGENSI

1. Tujuan
1.1 Kompetensi yang Dicapai :
Mampu melaksanakan praktek pencatatan obat emergensi di rumah sakit
1.2 Tujuan Praktikum :
Tujuan praktikum ini adalah ketepatan praktek praktek pencatatan obat emergensi di
rumah sakit

2. Prinsip
Ketersedian obat emergensi di rumah sakit terjamin melalui administrasi pencatatan
penggunaan yang baik.

3. Pendahuluan/ dasar teori.


Obat emergensi adalah obat-obat yang digunakan untuk mengatasi situasi gawat darurat atau
untuk resusitasi /life support.
Penyimpanan obat dan alat kesehatan emergensi harus memperhatikan aspek kecepatan bila
terjadi kegawatdaruratan dan aspek keamanan dalam penyimpanannya. Obat dan alat
kesehatan emergensi digunakan hanya pada saat emergensi. Monitoring terhadap obat dan
alat kesehatan emergensi dilakukan secara berkala. Pemantauan dan penggantian obat
emergensi yang kedaluwarsa dan rusak secara tepat waktu (PMK No.72 tahun 2016)
Pengelolaan Obat emergensi harus menjamin:
a. jumlah dan jenis Obat sesuai dengan daftar Obat emergensi yang telah ditetapkan;
b. tidak boleh bercampur dengan persediaan Obat untuk kebutuhan lain;
c. bila dipakai untuk keperluan emergensi harus segera diganti;
d. dicek secara berkala apakah ada yang kedaluwarsa; dan
e. dilarang untuk dipinjam untuk kebutuhan lain.

Mekanisme pengelolaan sediaan farmasi untuk keperluan darurat adalah sebagai berikut :
a. Jenis dan jumlah persediaan untuk masing-masing item sediaan farmasi emergensi
ditetapkan oleh Tim Code Blue atau tim sejenis yang salah satu anggota tim adalah
apoteker
b. Sediaan farmasi emergensi, harus disediakan untuk pengobatan gangguan jantung,
gangguan peredaran darah, reaksi alergi, konvulsi dan bronkospasma.
c. Sediaan farmasi emergensi harus dapat diakes dan sampai ke pasien dalam waktu kurang
dari 5 menit.
d. Sediaan farmasi emergensi harus selalu tersedia. Tidak boleh ada sediaan farmasi yang
kosong.
e. Sediaan farmasi yang kosong/terpakai harus segera diajukan permintaannya penggantinya
kepada IFRS.
f. Persediaan sediaan farmasi emergensi harus diinspeksi oleh staf Instalasi Farmasi secara
rutin.

4. Alat dan Bahan


Form Berita Acara Penggunaan Obat Emergensi

5. Prosedur.
1. Tenaga Farmasi menerima laporan dari perawat tentang pembukaan dan penggunaan
obat emergensi yaitu adrenalin injeksi satu ampul , dan lidokain injeksi 1 ampul,
deksametason injeksi 1 ampul, dan dektrose 5% inf 1 botol.
2. Tenaga farmasi mengambil dan memeriksa isi tas/kit emergensi
3. Tenaga Farmasi mengisi Form penggantian obat emergensi meliputi tgl, nama unit
perawatan, nama obat dan jumlah yang diganti,
3. Tenaga famasi mencatat dan memasukkan dalam billing pasien.
4. Tenaga farmasi mengganti obat yang dipakai dan mengunci kembali tas/kit emergensi.
5. Beri kunci pada tas/kit emergensi
6. Serahkan kit/tas emergensi kepada perawat
6. Hasil Praktikum

FORMULIR SERAH TERIMA KIT/TAS EMERGENSI


RUMAH SAKIT SEHAT BANDUNG
(Penggantian obat emergensi yang terpakai)

Tgl Nama Nama Obat Jumlah Nomor Nomor Nama Petugas Apoteker
Unit Yang diganti Segel Segel Baru Perawat Farmasi
Perawatan Lama

Anda mungkin juga menyukai