Peradilan Agama adalah lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung bagi rakyat pencari
keadilan yang beragama Islam mengenai perkara perdata tertentu yang diatur dalam Undang-
Undang.
1 Kewenangan
o 1.1 Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama
o 1.2 Mahkamah Syar'iyah
2 Peralihan ke Mahkamah Agung
3 Keterbukaan informasi di Pengadilan
4 Pranala luar
5 Referensi
Kewenangan
Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama
1. Perkawinan
o Izin poligami
o Pencegahan perkawinan
o Penolakan perkawinan oleh Pegawai Pencatat Nikah (PPN)
o Pembatalan perkawinan
o Kelalaian Kewajiban suami / istri
o Cerai talak
o Cerai gugat
o Harta bersama
o Penguasaan anak / Hadlonah
o Nafkah anak oleh ibu
o Hak-hak bekas istri
o Pengesahan anak / Pengangkatan anak
o Pencabutan kekuasaan orang tua
o Perwalian
o Pencabutan kekuasaan wali
o Penunjukan orang lain sebagai wali
o Ganti rugi terhadap wali
o Asal-usul anak
o Penolakan kawin campuran
o Itsbat Nikah
o Izin kawin
o Dispensasi kawin
o Wali adhol
2. Ekonomi Syariah
3. Kewarisan
4. Wasiat
5. Hibah
6. Wakaf
7. Zakat / Infaq / Shodaqoh
8. P3HP / Penetapan ahli waris
9. Perkara lain yang ditetapkan undang-undang
Mahkamah Syar'iyah
Kewenangan Mahkamah Syar'iyah sama dengan kewenangan Pengadilan Agama dan Pengadilan
Tinggi Agama ditambah dengan perkara Jinayat seperti :
Adapun informasi-informasi yang harus dipublikasikan pada situs-situs tersebut adalah informasi
yang bersifat memberikan pelayanan bagi para pencari keadilan, diantaranya, Profil Pengadilan,
Prosedur Standar Pengajuan Perkara, Prosedur Pengaduan, Biaya Panjar Perkara, Agenda
Persidangan, Pemanggilan Pihak yang tidak diketahui alamatnya, Putusan, dan lain-lain.