Anda di halaman 1dari 13

File Arbitrase Syariah

Contoh narasi penunjukan arbiter tunggal.

PUTUSAN
Perkara No. Reg.: BAMI-006/ARB-02/VII/2010
BISMILLAHIRRAHMAANIRROHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BADAN ARBITRASE MUALAMAT INDONESIA (”BAMI”)

[1] Arbiter Tunggal pada Badan Arbitrase Mualamat Indonesia (BAMI)


yang memeriksa dan mengadili perkara No. Reg.: BAMI-003/ARB-
02/VII/2010 (”Perkara”) dalam tingkat pertama dan terakhir dengan ini
telah menjatuhkan Putusan sebagai berikut dalam Perkara antara:

PT DANGDUT SECURITIES INDONESIA,


berkedudukan di Jakarta, beralamat di Plaza Mutiara, 7th Floor, Jl. Mega
Kuningan, Jakarta 10350; dalam hal ini diwakili oleh para advokat dari
Kantor Advokat Ateng, beralamat di Gedung BNI II, Lantai 24, Jl. Jend.
Sudirman, Jakarta 10210, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 12
Mei 2010, dan dalam hal ini PT. Dangdut Securities Indonesia memilih
domisili pada alamat Kuasa Hukumnya, selanjutnya disebut
”PEMOHON”;

Melawan:

Sdr. JONI ALBOROQ,


beralamat di Jakarta, Jl. Raya Besar No. 16-17, Tanjung Priok, Jakarta
Utara, dalam hal ini diwakili oleh para advokat dari Kantor Advokat Ishak
& Associates, beralamat di Gedung Pendek, Lantai 9, Jl. Hiu No. 34,
Permata Biru, Jakarta 12210, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal
12 Agustus 2010, dan dalam hal ini Sdr. Joni Alboroq memilih domisili
pada alamat Kuasa Hukumnya selanjutnya disebut “TERMOHON”.

1 | 13
[2] Saya, Arbiter Tunggal pada Badan Arbitrase Mualamat Indonesia
(BAMI) tersebut;

[2.1] -telah membaca surat-surat perkara;

[2.2] -telah mendengar Pemohon dan Termohon di muka persidangan;

[2.3] -telah membaca klausula Arbitrase pada Pasal 11.7 (“Klausula


Arbitrase”) Perjanjian Pembiayaan Penyelesaian Transaksi Efek tanggal
20 Agustus 2008 antara Pemohon dan Termohon (”Perjanjian
Pembiayaan”) dimana para Pihak telah sepakat untuk menyelesaikan
sengketa di antara mereka melalui BAMI. Pasal 11.7 menyepakati
sebagai berikut:

“Dalam hal terjadi perselisihan sehubungan dengan Perjanjian ini


atau bagian dari padanya, akan diselesaikan secara musyawarah
untuk mufakat oleh kedua belah pihak. Apabila penyelesaian
secara musyawarah untuk mufakat tersebut tidak dapat dicapai
dalam waktu 30 (tiga puluh) hari, maka Para Pihak sepakat untuk
menyelesaikan perselisihan kepada Badan Arbitrase Mualamat
Indonesia (“BAMI”). Keputusan BAMI akan mengikat secara
mutlak dan dalam tingkat terakhir bagi Para Pihak. Ketentuan ini
tidak mengurangi hak dan wewenang Perusahaan untuk memohon
pelaksanaan (eksekusi) atau mengajukan tuntutan/gugatan
hukum terhadap Nasabah berdasarkan Perjanjian, di depan
pengadilan lain di wilayah Republik Indonesia.

[2.4] -telah membaca surat Permohonan Arbitrase dari Pemohon No.


Ref. 14/07/10 tanggal 9 Juli 2010 (”Permohonan”);

[2.5] -telah membaca surat Pemohon mengenai penunjukan Arbiter No.


Ref. 59/06/10 tanggal 23 Juni 2010 yang menunjuk saya, Iswahjudi
Azwar Karim, sebagai Arbiter, dan pada tanggal 24 Juni 2010 saya telah

2 | 13
menyatakan kesediaan saya sebagai arbiter yang akan bersikap netral,
independen dan tidak mempunyai benturan kepentingan dengan
sengketa yang akan saya adili;

[2.6] -telah membaca surat BAMI No. S-098/BAMI/08.2010 tanggal 19


Agustus 2010, perihal Konfirmasi Pembentukan Arbiter Tunggal dimana
berdasarkan pasal 37 ayat (4) huruf a) Peraturan & Acara BAMI, dengan
ketiadaan penunjukan Arbiter ke-2 oleh Termohon, BAMI menyatakan
saya menjadi Arbiter Tunggal untuk memeriksa dan memutus perkara;

[2.7] -telah membaca surat Termohon No. 321/PNA/ltr-GEN/08/10


tanggal 20 Agustus 2010 tentang penolakan Termohon atas Arbiter
Tunggal oleh BAMI seperti tersebut di atas;

[2.8] -telah membaca surat BAMI No.S-099/BAMI/08.2010 tanggal 2


September 2010, dimana BAMI tidak dapat menerima alasan Hak Ingkar
yang diajukan oleh Termohon sebagaimana diatur oleh Undang-undang
No.30 Tahun 1999 maupun Peraturan & Acara BAMI, sehingga saya
tetap sah sebagai Arbiter Tunggal dan berwenang terus menjalankan
tugas memeriksa dan memutus perkara.

TENTANG DUDUK PERKARANYA

[3] Menimbang, bahwa Pemohon dalam Permohonan telah


mengemukakan hal-hal sebagai berikut:

1. Berdasarkan Perjanjian Pembukaan Rekening Efek tanggal 16 April


2005, Termohon membuka rekening nomor 00121414
(“Rekening”) pada Pemohon untuk melakukan transaksi-
transaksi saham di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek
Indonesia).

3 | 13
2. Antara tanggal 16 April 2005 dan 24 Mei 2007, Termohon
menyetorkan sejumlah saham PT Timah Tbk sebagai jaminan ke
dalam Rekening.

3. Pada tanggal 24 Mei 2007, Pemohon dan Termohon


menandatangani sebuah Perjanjian Pembiayaan Penyelesaian
Transaksi Efek yang mana berdasarkan perjanjian tersebut
Termohon mendapatkan fasilitas pembiayaan dengan limit sebesar
Rp.10.000.000.000,00. Pemohon kemudian membuka sebuah
margin account atas nama Termohon, dengan nomor M0121414
(“Rekening Marjin”).

Dan seterusnya ...diakhiri dengan Petitum Pemohon.

Contoh Putusan Perdamaian (“Akte Dading”) dimana Termohon


belum memasukkan Jawabannya.

[4] Menimbang, bahwa sidang pertama telah dilangsungkan pada


tanggal 20 September 2010 untuk menetapkan agenda jawab-menjawab
dimana antara lain Termohon diwajibkan untuk memasukkan
Jawabannya pada tanggal 11 Oktober 2010.

[5] Menimbang, bahwa dengan suratnya No. Ref. 38/10/10 tanggal 8


Oktober 2010, Pemohon telah meminta kepada saya agar pemeriksaan
perkara ditunda karena para Pihak sedang berunding untuk mencapai
perdamaian, keinginan Pemohon tersebut disetujui oleh Termohon dalam
suratnya No. 21.A/TH/10/10 tanggal 11 Oktober 2010.

[6] Menimbang, bahwa para Pihak akhirnya dapat mencapai


kesepakatan untuk mengakhiri sengketa mereka dengan syarat-syarat
yang dituangkan dalam Perjanjian Perdamaian tanggal 1 November 2010
(“Perjanjian Perdamaian”).

4 | 13
[7] Menimbang, bahwa Pemohon dan Termohon dalam suratnya tanggal
1 November 2010 kepada Sekretariat BAMI dan saya telah meminta agar
saya mengeluarkan suatu putusan perdamaian (Akte van Dading)
berdasarkan Perjanjian Perdamaian tersebut di atas.

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA

Di dalam “Tentang Pertimbangan Hukumnya” dilampirkan


kesepakatan perdamaian yang telah dicapai oleh pihak-pihak
yang bersengketa.

[8] Menimbang bahwa Pemohon dan Termohon bersedia untuk


menyelesaikan sengketa secara damai, dan untuk hal tersebut telah
mengadakan Perjanjian Perdamaian yang intinya berisikan syarat-syarat
sebagai berikut :

PENDAHULUAN
A. Bahwa Termohon dan Pemohon telah membuat dan
menandatangani sejumlah dokumen dan perjanjian termasuk, di
antaranya Perjanjian Pembiayaan Penyelesaian Transaksi Efek
tertanggal 20 Agustus 2008 (“Perjanjian Pembiayaan”)
berdasarkan mana suatu sengketa timbul di antara Para Pihak
(“Sengketa”).

B. Bahwa sehubungan dengan Sengketa tersebut, Pemohon pada 9


Juli 2010 telah mengajukan Permohonan Arbitrase ke Badan
Arbitrase Mualamat Indonesia (“BAMI”) terhadap Termohon yang
terdaftar dalam daftar perkara dengan No. Reg. BAMI – 006/ARB-
02/VII/2010 (“Perkara BAMI”).

C. Bahwa sehubungan dengan Sengketa tersebut, Termohon telah


menempuh upaya-upaya hukum sebagai berikut:

5 | 13
- mengajukan pengaduan ke Kantor Kepolisian Daerah Metro Jaya
pada 30 Januari 2010 yang terdaftar dalam Laporan Polisi No.
301/K/I/2010/SPK Unit I (“Laporan Polisi”);

- mengajukan gugatan terhadap Pemohon ke Pengadilan Negeri


Jakarta Pusat pada 18 Desember 2009 yang terdaftar sebagai
perkara No. 600/Pdt.G/2009/PN.JKT.PST (“Perkara No. 600”);

- mengajukan gugatan terhadap Pemohon, BAMI dan Iswahjudi


Azwar Karim, SH, LLM ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
pada 8 September 2010 yang terdaftar sebagai perkara No.
674/Pdt.G/2010/PN.JKT.Sel (“Perkara No. 674”);

- mengajukan gugatan terhadap Pemohon ke Pengadilan Negeri


Jakarta Pusat pada 8 September 2010 yang terdaftar sebagai
perkara No. 516/PDT.G/2010/PN.JKT.PST (“Perkara No. 516”);

- mengajukan gugatan terhadap Pemohon ke Pengadilan Negeri


Jakarta Pusat pada 7 Oktober 2010 yang terdaftar sebagai
perkara No. 547/PDT.G/2010/PN.JKT.PST (“Perkara No. 547”)
dan

- mengajukan pengaduan ke Badan Penyelesaian Sengketa


Konsumen pada 17 September 2010 (“Laporan BPSK”).

(Semua upaya hukum tersebut dalam Pendahuluan C ini secara


bersama-sama akan disebut sebagai “Upaya Hukum”).

D. Bahwa Para Pihak, bertindak dengan itikad baik, telah sepakat


untuk menyelesaikan Sengketa, Perkara BAMI, Laporan Polisi,
Perkara No. 600, Perkara No. 674, Perkara No. 516 dan Perkara
No. 547 secara damai berdasarkan syarat-syarat yang diatur dalam
Perjanjian Perdamaian ini.

6 | 13
Oleh karena itu, dengan mengingat pernyataan-pernyataan, janji-janji
dan ketentuan-ketentuan bersama, Para Pihak dengan ini setuju untuk
membuat dan menandatangani Perjanjian Perdamaian ini berdasarkan
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1 : PENYELESAIAN AKHIR


1.1. Perjanjian Perdamaian ini merupakan penyelesaian yang penuh
dan akhir dari Sengketa, Perkara BAMI, dan Upaya Hukum serta
segala tuntutan atau pengaduan actual atau potensial jenis apa
pun lainnya, baik yang ada saat ini atau dikemudian hari dan baik
yang diketahui atau tidak diketahui, yang dimiliki atau mungkin
dimiliki oleh salah satu Pihak terhadap Pihak lainnya yang timbul
dari atau sehubungan dengan Perjanjian Pembiayaan, Sengketa,
Perkara BAMI, atau Upaya Hukum.

1.2. Para Pihak akan meminta BAMI untuk membuat putusan


perdamaian berdasarkan Perjanjian Perdamaian ini sesuai dengan
Pasal 39(4) dari Peraturan BAMI. Para Pihak juga sepakat untuk
meminta agar suatu putusan perdamaian diterbitkan sehubungan
dengan setiap dari perkara-perkara yang disebutkan di atas dari
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat dan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta sebagaimana diperlukan
(kecuali dalam Kasus No. 674 Para Pihak sepakat untuk meminta
penarikan kasus tersebut). Termohon juga sepakat untuk
mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencabut dan
menghentikan Laporan Polisi.

1.3. Pada hari ditandatanganinya Perjanjian Perdamaian ini, Para


Pihak akan menandatangani surat-surat kepada BAMI, Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan,
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dan Kepolisian Metro Jaya untuk
menyelesaikan Perkara BAMI dan Upaya Hukum sebagaimana
terlampir dalam Lampiran 1 s/d 7 dari Perjanjian Perdamaian ini.

7 | 13
1.4. Dokumen-dokumen sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1.3.
akan dibuat dalam rangkap dua dan masing-masing rangkap akan
mempunyai kekuatan yang sama. Para Pihak melalui kuasanya
akan menyimpan satu salinan dari dokumen-dokumen dimaksud.

1.5. Segera setelah penandatanganan Perjanjian Perdamaian ini, Para


Pihak secara bersama-sama melalui kuasanya akan mendaftarkan
atau mengirimkan dokumen-dokumen sebagaimana tersebut
dalam Pasal 1.3. di atas kepada instansi-instansi terkait
berdasarkan urutan sebagai berikut:
 BAMI untuk Perkara BAMI;
 Polisi untuk Laporan Polisi;
 Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk Perkara No. 516 dan
Perkara No. 547;
 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk Perkara No. 674;
dan
 Pengadilan Tinggi DKI Jakarta untuk Perkara No. 600

1.6. Apabila pendaftaran atau pengiriman dokumen-dokumen


sebagaimana tersebut dalam Pasal 1.3 di atas tidak dapat
dilaksanakan pada hari yang sama karena satu dan lain hal, maka
Para Pihak akan memastikan agar kuasanya akan bersama-sama
meneruskan pendaftaran atau pengiriman dokumen-dokumen
dimaksud pada hari kerja berikutnya.

1.7. Masing-masing Pihak akan membayar ongkos-ongkos dan


pengeluaran-pengeluarannya sendiri (termasuk biaya jasa hukum
dan pajak) sehubungan dengan negosiasi, persiapan, dan
penandatanganan Perjanjian Perdamaian ini, serta pelaksanaan
kewajiban-kewajiban yang diatur di dalamnya. Biaya-biaya
notaris (jika berlaku), pengadilan atau biaya instansi lain yang
timbul sehubungan dengan penghentian Upaya Hukum akan
ditanggung oleh Termohon. Biaya-biaya yang timbul sehubungan
dengan Perkara BAMI akan ditanggung oleh Pemohon.

8 | 13
1.8. Masing-masing Pihak setuju untuk tidak mengajukan upaya
hukum apa pun terhadap Pihak lainnya atau terhadap setiap
petugas, staf atau karyawannya terkait hal-hal yang diangkat
dalam Perkara BAMI, Upaya Hukum atau Perjanjian Pembiayaan
atau untuk memulai kembali klaim apa pun yang telah
diselesaikan atau ditarik. Selain itu, kedua belah Pihak juga
menegaskan bahwa mereka tidak lagi memiliki tuntutan dan tidak
akan mengajukan tuntutan apa pun, baik keuangan atau lainnya
terhadap Pihak lainnya karena alasan apa pun juga, termasuk
tidak terbatas pada gugatan perdata, pengaduan pidana, laporan
polisi dan pengaduan ke badan-badan regulator.

Pasal 2 : PENGAKHIRAN PERJANJIAN PERDAMAIAN DAN AKIBATNYA


Para Pihak mengakui bahwa Perjanjian Perdamaian ini akan diselesaikan
dengan diterbitkannya putusan perdamaian oleh BAMI sesuai dengan
Pasal 39(4) dari Peraturan BAMI, dikeluarkannya putusan-putusan
perdamaian sehubungan dengan masing-masing perkara yang
disebutkan di atas dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat dan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta sebagaimana
diperlukan dan dicabutnya Laporan Polisi oleh Termohon.

Pasal 3 : PERNYATAAN DAN JAMINAN


Para Pihak dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa mereka telah
secara seksama membaca dan memahami isi dari Perjanjian
Perdamaian ini, dan setuju untuk mengikatkan diri terhadap syarat-
syarat dan ketentuan-ketentuan Perjanjian Perdamaian ini. Semua
kuasa atau orang lain yang menandatangani Perjanjian Perdamaian ini
dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa mereka berwenang penuh
untuk menandatangani Perjanjian Perdamaian ini.

Pasal 4 : HUKUM YANG BERLAKU


Perjanjian Perdamaian ini akan ditafsirkan dan diatur menurut Hukum
Negara Republik Indonesia.

9 | 13
Pasal 5 : KERAHASIAAN
5.1. Kecuali sebagaimana disyaratkan hukum dan/atau dengan
tunduk pada setiap persyaratan dari peraturan manapun, masing-
masing Pihak dan para penasehatnya akan memperlakukan setiap
informasi terkait Perjanjian Perdamaian ini sebagai sepenuhnya
rahasia dan akan mengambil segala tindakan yang diperlukan
untuk memastikan agar informasi itu tidak diketahui oleh
siapapun selain Para Pihak dalam Perjanjian Perdamaian ini.

5.2. Tidak ada Pihak yang diperbolehkan untuk memberikan informasi


apa pun terkait Perjanjian Perdamaian ini kepada pihak ketiga
manapun tanpa seizin Pihak lainnya, kecuali untuk tujuan
penarikan Laporan Polisi atau lainnya sesuai dengan syarat-syarat
Perjanjian Perdamaian ini.

Seluruh pemberitahuan tersebut harus dianggap sebagai telah diterima


oleh si penerima surat pada (i) tanggal pengiriman apabila dikirimkan
secara langsung, atau (ii) selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
sejak tanggal pengiriman apabila dikirimkan melalui pos tercatat, atau
(iii) selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak tanggal pengiriman apabila
dikirimkan melalui kurir, atau (iv) pada tanggal pengiriman apabila
dikirimkan melalui faksimili.

Pasal 6 : KETENTUAN LAIN-LAIN


6.1. Perjanjian Perdamaian ini merupakan perjanjian perdamaian yang
dibuat dengan itikad baik untuk mengakhiri segala sengketa yang
telah timbul di antara Para Pihak. Perjanjian Perdamaian ini
memuat seluruh perjanjian dan kesefahaman antara Para Pihak
dalam Perjanjian Perdamaian ini sehubungan dengan persoalan
yang diatur di dalamnya, dan akan menggantikan dan
membatalkan segala negosiasi sebelumnya.

10 | 13
6.2. Kegagalan Pihak mana pun dalam Perjanjian Perdamaian ini
untuk pada setiap saat melaksanakan setiap dari ketentuan-
ketentuan Perjanjian Perdamaian ini tidak akan dengan cara apa
pun mengeyampingkan ketentuan tersebut, atau dengan cara apa
pun mempengaruhi keabsahan Perjanjian Perdamaian ini atau
setiap bagian darinya atau hak setiap Pihak untuk setelahnya
melaksanakan setiap dan seluruh ketentuannya.

6.3 Tidak ada perubahan atau modifikasi terhadap Perjanjian


Perdamaian ini yang akan dianggap sah atau mengikat terhadap
Pihak mana pun dalam Perjanjian Perdamaian ini kecuali melalui
suatu amandemen tertulis yang ditandatangani secara sah oleh
para perwakilan yang sah dari masing-masing Pihak. Tidak ada
Pihak yang akan mengalihkan atau memindahkan seluruh atau
setiap dari hak-hak, manfaat-manfaat, dan kewajiban-
kewajibannya berdasarkan Perjanjian Perdamaian ini tanpa
memiliki persetujuan tertulis sebelumnya dari Pihak lainnya.

6.4 Judul-judul yang terdapat dalam Perjanjian Perdamaian ini


diadakan untuk keperluan rujukan saja dan tidak akan dengan
cara apa pun mempengaruhi pengertian atau penafsiran
Perjanjian Perdamaian ini dan setiap rujukan terhadap pasal-pasal
adalah rujukan terhadap pasal-pasal dari Perjanjian Perdamaian
ini.

6.5 Perjanjian Perdamaian ini akan mengikat terhadap masing-


masing Pihak serta para penerima hak dan penerima pengalihan
darinya, dan akan berlaku untuk kepetingan dari, serta dapat
dilaksanakan oleh Pihak lainnya serta para pengganti, penerima
hak dan penerima pengalihan darinya.

6.6 Masing-masing Pihak dalam Perjanjian Perdamaian ini mengakui


bahwa pihaknya telah menggunakan jasa konsultan hukum
pilihannya sendiri dan telah diberi kesempatan untuk menelaah

11 | 13
Perjanjian Perdamaian ini dengan konsultan hukumnya dan
bahwa Perjanjian Perdamaian akan ditafsirkan seolah-olah telah
disusun secara bersama-sama oleh Para Pihak dalam Perjanjian
Perdamaian ini.

[9] Mengingat dan memperhatikan Peraturan Prosedur Badan Arbitrase


Mualamat (BAMI), UU 30/99 serta peraturan perundang-undangan
lainnya yang terkait dengan Perkara aquo.

MENGADILI

Amar Putusan Perdamaian (Dading) ialah menghukum para pihak yang


bersengketa untuk mematuhi dan melaksanakan kesepakatan perdamaian
seperti yang dicantumkan/disalin di ”Tentang Pertimbangan Hukumnya”.

1. menghukum Pemohon dan Termohon untuk mematuhi dan


melaksanakan Perjanjian Perdamaian yang telah mereka tanda
tangani pada tanggal 1November 2010;

2. menghukum Pemohon untuk membayar seluruh biaya Arbitrase


BAMI dalam Perkara ini;

3. memerintahkan kepada Sekretaris Sidang untuk menyerahkan dan


mendaftarkan turunan resmi Putusan Arbitrase ini kepada
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Utara atas biaya Pemohon
dalam tenggang waktu sebagaimana ditetapkan oleh UU 30/99.

Demikian diputuskan dalam perdamaian dan telah dibacakan dalam


sidang tertutup pada hari Senin, tanggal 8 November 2010 di Ruang
Sidang BAMI, Gedung Bursa Esek Indonesia, Tower II lantai 14, Jl.
Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta Selatan, oleh saya, Iswahjudi
Azwar Karim, S.H., LL.M, sebagai Arbiter Tunggal, didampingi oleh Ringo
Star, S.H. sebagai Sekretaris Sidang, serta dihadiri oleh Kuasa Hukum
Pemohon dan Kuasa Hukum Termohon.

12 | 13
ARBITER TUNGGAL
Iswahjudi A. Karim, S.H., LL.M ___________________

SEKRETARIS SIDANG
Ringo Star, S.H ________________________

13 | 13

Anda mungkin juga menyukai