Anda di halaman 1dari 16

Monitor Pandemi W-10 tahun 2021

Evaluasi Program Tracing dan PPKM

Masdalina Pane
Tri Bayu Purnama, Aulia Rahman,
Miftahunnafisa, Dwi Hariana dan seluruh
Data Manajer di 59 Kab/Kota
Kasus Konfirmasi Covid-19 per Minggu s.d W-10 tahun 2021
90000
Indikator I
80000

Penurunan 50% dari Puncak 70000

tertinggi selama setidaknya 60000

3 minggu
50000 50% kasus tertinggi
→ Saat ini masuk minggu ke
40000
dua < 44.400 kasus per
minggu (50% dari puncak 30000

tertinggi pada minggu ke 20000

4 tahun 2021.
10000

→ Jika pengendalian
0
dilakukan sistematis
14
15

34

53
10
11
12
13

16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52

10_21
1_21
2_21
3_21
4_21
5_21
6_21
7_21
8_21
9_21
penurunan kasus akan Penurunan kasus secara sistematis dalam 6
mengikuti pola sistematis, minggu terakhir terlihat cukup baik,
turun secara bertahap
terutama pada 10 Provinsi yang memiliki
kasus tertinggi di Indonesia, jika program
dan konsisten serta tidak tracing terutama pada isolasi dan karantina
fluktuatif tetap ketat dilakukan diperkirakan angka
kasus akan terus turun sampai tingkat
terendah
Indikator II : 2500 10%

Kematian Covid-19 9%

2000 8%

Peningkatan rate kematian 7%

pada kondisi wabah dapat 1500 6%

berarti: 5%

1000 4%
→ Peningkatan kasus
3%
“berat” dan kritis karena
500 2%
beberapa hal, a.l :
1%
Terlambat di rujuk, strain
0 0%
baru yang lebih virulen,
14

40
10
12

16
18
20
22
24
26
28
30
32
34
36
38

42
44
46
48
50
52
1_21
3_21
5_21
7_21
9_21
therapy yang tidak Death CFR_W

efektif dll
Terdapat peningkatan jumlah kematian
→ Dibutuhkan penyelidikan
pada minggu ke 8, sekalipun 2 minggu
lebih dalam terhadap terakhir jumlah kematian turun tetapi rate
peningkatan kasus dan kematian meningkat, evaluasi terhadap
rate kematian pada w-8 sistem pelayanan Kesehatan dalam
dan w-10
penanganan pasien di RS perlu untuk di
lakukan
%Kemampuan Tracing Wilayah Intervensi
INDIKATOR 3-8 : TRACING 200,00%

Terdapat 4 indikator 180,00%

pengendalian dalam tracing,


yaitu: 160,00%

1. >80% kasus mampu


ditelusur kontak eratnya 140,00%

(kemampuan tracing) 120,00%


2. >80% kasus baru
berasal dari list kontak 100,00%
erat dan terhubung
dengan klaster yang 80,00%
teridentifikasi
3. Kasus baru dapat 60,00%

diidentifikasi < 24 jam


4. Kasus confirm diisolasi < 40,00%

48 jam
5. Kontak erat dikarantina 20,00%

< 72 jam
6. >80% kontak erat 0,00%

Kab Banyuwangi

Kota Semarang
Jakarta Selatan

Kota Bandung
Kota Surabaya

Simalungun

Banjarmasin

Balikpapan
Samarinda
Kudus
Jepara

Aceh Besar
Jakarta Utara

Kab Probolinggo

Kab Bekasi
Kota Bogor
Jakarta Timur

Kab Gresik
Kota Malang

Medan
Demak

Serdang Bedagai
Jakarta Barat

Tabanan
Kendal
Kab Semarang

Gowa
Kab Kuningan

Deli Serdang
Pematang Siantar
Kab Pasuruan

Kota Bekasi

Banda Aceh
Kab Bogor

Jembrana
Karangasem
Klungkung

Kota Tangerang
Denpasar

Makasar

Kota Jayapura

Tangerang Selatan
Kota Depok

Luwu Timur

Mimika

Sleman
Bantul
Jakarta Pusat

Kab Sidoarjo

Kab Malang

Kota Tasikmalaya

Binjai

Badung

Kota Yogyakarta
Kota Cirebon
dimonitor selama 14
hari
→ Sebagian besar Secara umum Sebagian besar wilayah mampu melakukan > 80% tracing
kasus baru, bahkan banyak wilayah diluar Jawa dan Bali mampu melakukan
puskesmas yang memiliki tracing melebihi kasus yang dirilis oleh pemerintah. Kasus-kasus tersebut
kasus > 100 per hari tidak biasanya didapatkan melalui pelaporan puskesmas, RS atau lab yang belum
mampu melakukan tracing terintegrasi dengan NAR, atau berdasarkan pemeriksaan mandiri yang
pada seluruh kasus baru tidak/belum tercatat di NAR
sesuai standar Wilayah yang belum mampu mencapai indikator ini Sebagian besar karena
kasus baru tidak ditemukan di alamat yang tercatat di NAR, kasus baru
bertempat tinggal di luar wilayah, test dilakukan di luar wilayah sehingga
isolasi dilakukan di sana, kasus tidak dapat dihubungi
Tambahan Wilayah

Sejak Januari 2021, 3


Provinsi yaitu Provinsi
2000
Banten, DI Yogyakarta dan
Kalimantan Timur, focus
pada 7 kab/kota dengan
tambahan kasus terbanyak
masuk dalam program
contact tracing, berikut 1500

progress pengendalian pada


7 kab/kota terdiri dari Kota
Tangerang Selatan, Kota
Tangerang, Kab Sleman, Kab
Bantul, Kota Yogyakarta,
1000
Kota Balikpapan dan Kota
Samarinda

Secara umum terdapat


penurunan jumlah kasus
dalam 10 minggu terakhir, 500

tracing tetap dilanjutkan dan


pemantauan terhadap
pengendalian masih tetap
dilanjutkan untuk
mendapatkan hasil terbaik 0
Tangerang Kota Tangerang Sleman Bantul Kota Yogyakarta Balikpapan Samarinda
Selatan
Indikator >80% kasus baru Rata-rata Kontak erat menjadi Kasus Konfirmasi
berasal dari list kontak erat dan
terhubung dengan klaster yang 45,00%
teridentifikasi.
40,00%
Terdapat 2 perspektif pada
indikator ini.
35,00%
1. Semua negara mengarahkan
pengendalian pada skenario
klaster, mis : India, sampai 30,00%
saat ini walaupun jumlah
kasus di India jutaan kasus 25,00%
tapi India mengklaim
transmisi India adalah
klaster, ini berarti > 80 20,00%
kasus baru India berasal
dari klasternya, sehingga 15,00%
hanya < 20% saja yang
tidak diketahui sumber
penularannya. Jika > 20% 10,00%
kasus baru hasil
Penyelidikan tidak diketahui 5,00%
link contactnya, ini
menandakan penularan
komunitas terus terjadi 0,00%

Karangasem

Gowa
Jembrana

Makasar
Jakarta Utara

Kab Malang

Kendal

Kota Depok
Jakarta Pusat

Kota Semarang

Medan

Aceh Besar

Gianyar

Tabanan
Kab Bogor

Binjai
Serdang Bedagai
Banda Aceh
Kab Sidoarjo

Demak

Kota Bekasi

Kota Bandung

Denpasar
Jakarta Timur

Bangli

Klungkung

Mimika
Kab Kuningan

Luwu Timur
Banjarmasin
Kota Bogor
Jakarta Selatan

Jepara
Jakarta Barat

Kudus

Pematang Siantar

Kota Jayapura
Kab Banyuwangi

Deli Serdang
Kab Semarang

Badung
tanpa terkendali
2. Proses karantina kontak
erat yang baik
menyebabkan putusnya
rantai penularan hanya
pada kasus dan tidak Sebagian besar kasus baru <10% berasal dari
menyebar pada kontak erat
disekitarnya kontak eratnya, kecuali di Kota Bandung, Denpasar
dan Timika
% kontak erat Kontak Erat menjadi suspek
menjadi suspek Mimika
Kota Jayapura
Banjarmasin

Walaupun bukan merupakan Luwu Timur


Gowa
indikator pengendalian, % kontak Makasar
Tabanan
erat menjadi suspek penting Klungkung
untuk dihitung. Tujuannya Karangasem
Jembrana
memperkirakan berapa banyak Gianyar

test yang harus disiapkan, berapa Badung


Bangli
layanan Kesehatan yang harus Denpasar
Aceh Besar
disiagakan untuk menampung Banda Aceh
kontak erat yang memburuk Serdang Bedagai
Binjai
kondisinya dan melakukan Simalungun

evaluasi penularan pada proses Pematang Siantar


Deli Serdang
karantina, terutama pada strain Medan
Kota Bandung
baru yang sangat cepat menular Kab Kuningan
atau memiliki virulensi yang Kota Bogor
Kab Bogor
tinggi. Kota Depok
Kota Bekasi
Kab Semarang
Secara umum rata-rata kontak Kendal

erat menjadi suspek (memiliki Demak


Jepara
gejala) < 10%, tetapi di beberapa Kudus
Kota Semarang
wilayah pada minggu 1-6 tahun Kab Malang

2021 terjadi peningkatan jumlah Kab Probolinggo


Kab Banyuwangi
kontak erat menjadi suspek. Kab Sidoarjo

Genome squensing strain baru Jakarta Utara


Jakarta Timur
seharusnya diambil pada kondisi Jakarta Barat
Jakarta Selatan
KE sangat tinggi menjadi suspek Jakarta Pusat

0,00% 5,00% 10,00% 15,00% 20,00% 25,00% 30,00% 35,00% 40,00%


1. Kasus baru dapat diidentifikasi < 24
jam merupakan indikator testing,
Indikator berapa lama lab test dapat melakukan
• Kasus baru dapat
diidentifikasi < 24 test. Masalah ini diselesaikan dengan
jam PMK terbaru terkait penggunaan Rdt
• Kasus confirm Antigen untuk wilayah yang memiliki
diisolasi < 48 jam akses test > 24 jam, Sebagian besar
• Kontak erat dapat Indonesia Timur berada pada katagori
dikarantina < 72 B dan C, sementara di Jakarta Rdt-Ag
Jam digunakan untuk contact tracing
24, 48 dan 72 jam 2. Dengan asumsi seluruh kasus dapat
adalah kunci utama ditracing < 48 jam dan kontak erat
dalam Pengendalian mampu dikarantina < 72 jam kecuali
Jika disederhanakan wilayah Indonesia Timur dan DTPK
maka menjadi:
Test < 24 Jam 3. Tidak terdapat data yang adequate
Isolasi < 48 Jam untuk mengukur indikator “jam” ini
Karantina < 72 jam kecuali test,
% Kontak erat yang dipantau selama 14 hari
Indkiator >80% 120,00%

kontak erat dimonitor


selama 14 hari, 100,00%

ditunjukkan melalui
data selesai karantina
80,00%

→ Kesalahan dalam
sistem adalah “click” 60,00%

selesai karantina,
terkadang tracer lupa 40,00%
menyelesaikan bagian
ini, sehingga
dibutuhkan data 20,00%

manager atau petugas


surveilans di 0,00%
puskesmas untuk

Jembrana
Karangasem
Kab Malang

Kendal
Jakarta Utara

Kota Semarang

Kota Depok

Medan
Jakarta Pusat

Binjai

Aceh Besar

Gianyar

Tabanan
Kab Bogor

Kota Bandung
Kab Sidoarjo

Kota Bekasi

Serdang Bedagai
Banda Aceh
Kab Kuningan

Denpasar
Jakarta Timur

Demak

Bangli

Klungkung
Kota Bogor
Kab Semarang

Pematang Siantar
Jakarta Selatan
Jakarta Barat

Kab Banyuwangi

Kudus
Jepara

Deli Serdang

Badung
Kab Probolinggo

mengingatkan para
tracer
Sebagian besar kontak erat mampu di monitor selama 14 hari
oleh para tracer, pemantauan ini perlu ditingkatkan di kab/kota
Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Medan, Deli Serdang, Pematang
Siantar dan Binjai
Ratio Kontak Erat Tertinggi per 1 kasus
konfirmasi yang Mampu di Tracing
Rata-rata kontak erat yang Mimika
Kota Jayapura
mampu di tracing < 10 Banjarmasin
Luwu Timur
kontak erat, beberapa Gowa
Makasar
wilayah pernah melakukan Tabanan

tracing > 30 kontak erat Klungkung


Karangasem
Jembrana
Gianyar
Penyelidikan banyaknya Badung
Bangli
kontak erat pada awal Denpasar
Aceh Besar
januari sampai minggu ke Banda Aceh
Serdang Bedagai
2 bulan Februari sejalan Binjai
Simalungun
dengan puncak tertinggi Pematang Siantar
Deli Serdang
kenaikan kasus dalam 1 Medan
Kota Bandung
tahun terakhir, diperkirakan Kab Kuningan
Kota Bogor
tracing yang massive Kab Bogor
Kota Depok
memberikan kontribusi Kota Bekasi
Kab Semarang
untuk mencari kasus yang Kendal

selama ini tidak terdeteksi Demak


Jepara
tetapi tetap menularkan di Kudus
Kota Semarang
komunitas Kab Malang
Kab Probolinggo
Kab Banyuwangi
Kab Pasuruan
Kab Gresik
Kab Sidoarjo
Jakarta Utara
Jakarta Timur
Jakarta Barat
Jakarta Selatan
Jakarta Pusat
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
PPKM
Pembatasan mobilitas
• Inti utama PPKM Mikro adalah Konsep
penduduk melalui PSBB, PSBB Pemberdayaan Masyarakat dalam 3 T
Transisi, PPKM dll telah dan 3 M
dilakukan pemerintah sejak
bulan Kedua pandemi terjadi di • Apakah PPKM Mikro efektif untuk
Indonesia, termasuk berbagai melakukan pengendalian terus dikaji, jika
pelarangan keluar wilayah saat
libur Panjang hari raya maupun
penurunan kasus berlangsung sistematik
libur akhir pekan yang Panjang sampai tingkat terendah setidaknya
(long week-end). Kebijakan tsb dalam 12 – 16 minggu dengan tetap
baik jika implementasi melakukan test sesuai standar dan angka
dilapangan dapat
diukur/monitor kematian berada dibawah angka
regional dan global,dan > 80% kasus baru
History bahwa mobilitas dapat
menyebarkan penyakit telah berasal dari circle/klasternya maka dapat
dikenal sejak zaman dinyatakan bahwa pengendalian
hippocrates, tetapi bukan untuk berjalan dengan baik
menghitung kenaikan atau
penurunan jumlah kasus baru. • Masih banyak PR yang harus diselesaikan
Melakukan karantina skala luas dalam pengendalian ini
seperti PSBB atau lockdown
bukanlah pilihan yang tepat jika
• Masih dibutuhkan penguatan
metode pengendalian sistematis pengamatan (surveilans) dan
tidak dilakukan secara “benar” pengendalian sistematis sampai seluruh
dan terukur dari wilayah wilayah mandiri dalam proses
terendah.
pengendalian
Puskesmas Kel/Desa W-1 W-2 W-3 W-4 W-5 W-6 W-7 W-8 W-9
PPKM Mikro dan Tracing Puskesmas Kartini
Kel Simarito
Kel Sipinggolpinggol
1
0
4
6
0
1
1
0
0
3
2
0
0
0
0
0
0
0
Timbang galung 0 0 0 0 0 0 1 0 0
Inti utama PPKM Mikro adalah tracing Teladan 3 1 0 0 1 0 1 1 0
Dwikora 0 1 0 0 0 0 0 0 0
pada tingkat terendah yaitu rumah atau Puskesmas Raya Proklamasi 2 2 0 0 0 0 0 0 0
RT, atau batas administratif wilayah Kelurahan Banjar 0 0 5 2 1 0 0 0 0
Puskesmas Singosari Kelurahan Bantan 0 0 0 0 1 0 0 0 0
yang terkecil yaitu Kelurahan atau Desa. Kel Pematang Marihat 1 0 3 0 4 0 0 0 0
Puskesmas Bah biak Kel Marihat Jaya 5 0 5 0 0 0 0 0 0
1 0 0 3 0 0 1
Menilai pengendalian secara Nasional Sukaraja
Mekar Nauli
0
0 0 0 0 0 0 0 0
0
0
dengan data yang memiliki akurasi Bp. Nauli Bp. Nauli 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kel Pardamean 0 1 0 0 0 0 0 0 0
rendah tidak lazim dilakukan. Puskesmas Pardamean Kel Parhorasan Nauli 0 0 1 0 0 0 0 0 0
Kelurahan Sukamaju 0 5 4 0 0 0 2 1 0
Wilayah, harus dapat menjaga Puskesmas Parsoburan Kelurahan Sukamakmur 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Simarimbun 1 0 0 0 0 0 0 0 0
daerahnya dengan sistematis, karena Tong Marimbun 0 1 2 0 0 0 0 0 0
kepentingan pengendalian adalah Nagahuta 0 2 0 0 1 0 0 0 0
Puskesmas Simarimbun Nagahuta Timur 0 1 0 2 0 0 0 0 0
kepentingan wilayah, dan jika dilakukan kel Sumber Jaya 0 0 0 1 5 1 0 0 0
secara sistematis “bottom up” akan Kel Nagapita 0 2 1 0 1 1 2 0 0
Kel Nagapitu 0 2 1 1 0 0 0 0 0
memberikan impact pada pengendalian Kel Pondok sayur 0 1 3 0 0 0 0 0 0
secara Nasional Kel Tanjung Pinggir 2 0 5 0 0 4 0 0 0
Kel Tanjung tongah 0 0 0 1 0 0 0 0 0
Puskesmas Rami Kel Tambun Nabolon 0 0 0 1 0 0 0 0 0
Memberikan asistensi teknis bagi Puskesmas Aek Nauli Kel.Aek Nauli 0 1 0 0 2 1 0 0 0
Kel Karo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
wilayah yang belum terkendali dengan Kel Toba 0 0 1 0 0 2 1 0 0
menganalisis seluruh indikator Puskesmas Karo Kel Simalungun 0 0 0 1 0 0 0 0 0
Kelurahan Martimbang 1 0 1 1 1 0 0 0 0
pengendalian adalah tugas berjenjang Puskesmas Martimbang Kelurahan Kristen 0 0 2 2 1 0 0 0 0
yang dilakukan mulai dari Kel Bah Kapul 1 3 1 1 1 0 1 0 0
Kel Setia Negara 0 1 0 1 0 0 0 0 1
desa/kelurahan, kecamatan, kab/kota Puskesmas Bah Kapul Kel Bukit Sofa 2 2 1 0 1 0 0 0 0
dan provinsi dari minggu ke minggu Kel Gurilla 2 0 1 0 1 0 0 0 0
Puskesmas GURILLA Kel Bah Sorma 1 0 0 0 3 0 0 0 0
untuk melihat perkembangan upaya Kel. Asuhan 6 3 1 1 1 1 1 1 0
pengendalian Kel. Siopat Suhu
Kel. Pardomuan
0
2
0
0
0
1
0
0
0
2
0
1
0
1
0
0
0
0
Puskesmas Kesatria Kel. Merdeka 0 0 0 1 2 0 0 0 0
Berikut adalah contoh penilaian Kota Kel Tomuan 2 1 2 0 3 3 2 0 1
Kel Kebun sayur 0 0 2 1 1 0 1 0 0
Pematang Siantar terhadap kondisi Puskesmas Tomuan Kel Pahlawan 0 2 0 1 1 0 0 0 0
wilayahnya, sehingga pimpinan wilayah Puskesmas BANE Kelurahan Bane 1 1 2 0 0 0 0 0 0
Kelurahan Kahean 0 4 2 1 1 1 1 2 0
menjadi fokus hanya pada wilayah yang Kelurahan Melayu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
membutuhkan penguatan untuk Puskesmas Kahean Kelurahan Baru 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Kel Martoba 0 0 0 0 0 3 0 0 1
pengendalian. → Kel Sigulanggulang 0 1 0 0 1 0 0 1 0
Puskesmas Martoba Kel Sukadame 0 0 0 1 1 0 0 0 0
Puskesmas Kelurahan/Desa W-1 W-2 W-3 W-4 W-5 W-6 W-7 W-8 W-9
Kota Banda Aceh Kuta Alam Beurawe 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kp. Keuramat 0 0 0 0 0 0 1 0 0
Secara umum pengendalian di Kp. Laksana 3 0 0 0 0 0 0 0 0
Kp. Mulia 0 0 0 0 1 11 2 0 0
kota Banda Aceh cukup baik Kuta Alam 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Peunayong 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Lampulo Bandar Baru 1 0 0 0 0 4 0 0 0
Kota Baru 0 0 0 0 2 1 0 0 0
Lambaro Skep 0 0 0 0 0 0 1 0 0
Banda Aceh Lamdingin 0 0 1 0 0 0 0 0 2
Lampulo 4 0 1 0 0 0 0 0 0
400
Kopelma Darussalam Kopelma Darussalam 1 2 0 0 0 2 0 0 0
350 Ie Masen KA 0 0 0 0 0 0 0 1 0
Lamgugob 0 0 0 0 1 0 0 0 0
300
Rukoh 0 0 0 0 0 1 0 0 0
250
Deah Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jeulingke Jeulingke 0 0 0 0 0 0 1 0 0
200 Pineung 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Peurada 0 0 0 2 0 0 0 0 1
150
Tibang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
100 Alue Naga 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Meuraxa P. Jurong 0 0 0 2 0 2 0 0 0
50 Cot lamkuweh 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Ulee Lheu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
Blang Oi 0 0 0 0 0 0 0 0 0
W-1
W-2
W-3
W-4
W-5
W-6
W-7
W-8
W-9
W-38
W-39
W-40
W-41
W-42
W-43
W-44
W-45
W-46
W-47
W-48
W-49
W-50
W-51
W-52
W-53

Deah Baro 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Deah Glumpang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Alu Deah Tengoh 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Punge Ujung 0 0 0 0 3 1 0 0 0
Contoh Penilaian PPKM Mikro Lampaseh Aceh 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Lambung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
tingkat desa di Kota Banda Aceh Gp. Baro 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Lamjabat 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kp. Blang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Surien 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Asonanggroe 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kp.Pie 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Puskesmas Desa W-1 W-2 W-3 W-4 W-5 W-6 W-7 W-8 W-9 W-10
Tohpati 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0
Bungbungan 0 8 12 2 1 0 3 0 1 1
Puskesmas Nyalian
Bakas
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
2
0
1
0
Banjarangkan I Tusan 0 0 2 2 1 14 1 0 5 0
Banjarangkan 0 6 1 2 2 3 0 2 10 2
Negari 0 0 2 0 1 2 0 0 2 1
Takmung 0 0 1 1 3 3 6 5 8 0
Getakan
Kab. Klungkung
0 2 0 1 1 1 0 0 0 0
Puskesmas Tihingan 0 0 1 1 0 1 0 1 2 0
Aan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Banjarangkan II Timuhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Nyanglan 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0
Semara Pura Kauh 0 1 0 0 2 1 4 2 0 0
Semara Pura Klod 4 0 0 2 5 1 1 0 0 0
Semara Pura Klod Kangin 1 3 0 0 2 0 1 1 2 0
Tojan 0 0 1 0 0 6 1 1 1 0
Puskesmas Satra 0 0 0 0 0 0 1 0 2 0
Gelgel 1 1 1 0 3 0 0 1 0 0
Klungkung I Kp. Gelgel 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
90
Kamasan 0 0 0 0 1 4 2 3 1 0
Tangkas 0 0 1 2 0 1 0 1 0 0
80 Jumpai 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0
Tegak 0 0 0 0 0 1 2 2 0 0
70 Selat 0 1 3 1 1 4 3 1 0 0
Akah 0 0 0 0 0 0 0 2 12 0
60
Puskesmas Semarapura kangin 0 1 1 0 5 0 5 2 1 1
Semarapura Kaja 1 0 0 0 0 0 0 0 8 1
Klungkung II Semarapura Tengah 6 0 1 1 0 0 7 0 1 0
50 Selisihan 0 0 0 0 0 0 0 5 1 0
Manduang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
40 Kusamba 0 0 0 0 0 2 4 0 0 4
Kp. Kusamba 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
Pesinggahan 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0
30
Puskesmas Dawan I Dawan Kelod 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0
Dawan Kaler 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
20 Pikat 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
Besan 0 0 1 0 0 0 1 1 0 3
10 Gunaksa 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0
Sampalan Kelod 0 0 0 0 1 0 3 0 0 0

0 Puskesmas Dawan II Sampalan Tengah 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0


Sulang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
W-5
W-1
W-2
W-3
W-4

W-6
W-7
W-8
W-9
W-38
W-39
W-40
W-41
W-42
W-43
W-44
W-45
W-46
W-47
W-48
W-49
W-50
W-51
W-52
W-53

W-10

Paksebali 0 0 1 1 0 0 3 2 2 1
Sekartaji 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tanglad 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Suana 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
Puskesmas Nusa Batununggul 0 0 0 0 0 0 2 1 1 0
Kutampi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Penida I Pejukutan 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
Kutampi Kaler 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Ped 0 0 0 1 1 2 4 2 1 0
Lembongan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Puskesmas Nusa
penida II Jungutbatu 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0
Sakti 0 0 2 0 2 1 0 0 0 0
Batumadeg 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0
Puskesmas Nusa Klumpu 0 0 0 0 2 1 4 2 0 0
Batukandik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Penida III Toyapakeh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Bungamekar 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
PuskesmasKelurahan/Desa W-5 W-6 W-7 W-8 W-9 W-10
PESANGGARAN PESANGGARAN 6 3 0 0 1 0 TEGALSARI KARANGMULYO 0 0 0 0 0 0
SUMBERMULYO 3 6 0 0 0 0 TEGALREJO 0 0 0 0 0 0
SUMBERAGUNG SUMBERAGUNG 0 11 0 1 1 0 TEGALSARI 0 0 0 0 0 0
SARONGAN 3 11 0 0 0 0 DASRI 0 0 3 0 0 0
KANDANGAN 0 1 0 0 1 0 TAMANSARI 0 0 1 0 1 0
SILIRAGUNG BARUREJO 1 0 1 0 0 1 KARANGDORO 1 2 1 0 0 0
KEPUNDUNGAN 1 0 0 0 0 0 SEPANJANG MARGOMULYO 0 0 0 0 0 1
KESILIR 1 3 1 1 0 0 TEGALHARJO 0 1 5 1 1 1
SENEPOREJO 0 0 0 0 0 1 SEPANJANG 0 0 0 1 0 2
SILIRAGUNG 0 0 0 0 0 0 KARANGHARJO 1 0 0 2 0 0
Kab Banyuwangi KEBONDALEM
BULUAGUNG
SUKOREJO
0 0 1 0 0
1 8 0 0 1
0
0
TULUNGREJO TULUNGREJO
SUMBERGONDO
0
0
0
2
0
0
1
0
0
0
0
1
RINGINTELU 0 0 0 0 0 0 BUMIHARJO 1 1 0 1 0 0
KEBONDALEM 0 2 0 0 1 0
KALIBARU KULON KEBONREJO 0 0 0 0 1 0
BAGOREJO 0 0 0 1 1 0
KALIBARU KULON 0 1 0 1 0
SAMBIREJO SAMBIREJO 2 0 1 1 0 0
SAMBIMULYO 0 0 1 0 3 0
KALIBARU MANIS 0 1 0 0 0 0
TEMUREJO 0 0 0 0 0 1 KALIBARU WETAN 1 1 0 0 0 0
GRAJAGAN GRAJAGAN 3 1 1 1 0 0 KAJARHARJO 3 0 0 0 0 0
SUMBERASRI 0 0 0 1 0 0 BANYUANYAR 0 0 0 0 0 0
GLAGAHAGUNG 0 0 1 0 0 1 KEMBIRITAN GENTENGWETAN 0 1 3 5 0 1
KARETAN 0 0 0 0 0 0 KEMBIRITAN 4 2 2 1 2 0
PURWOHARJO PURWOHARJO 0 2 2 0 1 0 GENTENG KULON KALIGONDO 0 0 1 0 0 1
BULUREJO 0 1 1 2 0 0 GENTENGKULON 1 1 4 6 2 0
500 KRADENAN 0 0 0 0 0 0 STAIL 2 0 1 2 0 0
SIDOREJO 1 4 1 1 0 0 WONOSOBO REJOAGUNG 0 0 0 0 0 0
450 TEGALDLIMO PURWOSARI 0 0 0 0 0 0 BANGOREJO 0 0 0 0 0 0
WRINGINPITU 0 0 0 0 0 0 WONOSOBO 0 1 0 0 0 0
400 KEDUNGGEBANG 0 0 0 1 0 0 KEBAMAN SUKONATAR 0 0 0 0 0 0
PURWOAGUNG 0 0 0 0 0 0 KEBAMAN 0 2 0 0 4 2
350 TEGALDLIMO 0 0 0 1 0 0 SUKOMAJU 0 0 0 2 1 0
KEDUNGWUNGU KENDALREJO 0 0 0 0 0 0
PARIJATAH KULON
300 PARIJATAHWETAN 0 0 0 0 0 0
KEDUNGASRI 0 3 0 0 0 0
PARIWAJATKULON 0 0 0 1 0 0
KEDUNGWUNGU 0 1 0 0 0 0
250 KALIPAIT 0 0 1 1 0 0
SUMBERSARI 0 0 0 0 0 1
SUMBERBERAS SUMBERBERAS 0 1 0 0 0 0
KEPUNDUNGAN 1 1 1 0 0 0
200 GITIK LEMAHBANGDEWO 1 0 1 0 1 2
WRINGINPUTIH 0 0 0 1 0 1
KEDUNGREJO KEDALEMAN 0 1 1 2 0 1
150 KEDUNGREJO 1 1 0 0 0 0
KEDUNGRINGIN 2 1 0 1 0 0 PENGANTIGAN 0 0 0 0 1 1
100 TAPANREJO TAMBAKREJO 0 0 0 0 0 2 GITIK 1 0 0 0 0 0
BRAMBANGAN 0 0 0 0 0 0 KARANGBENDO 0 0 0 1 0 0
50 TAPANREJO 1 1 0 0 0 0 ROGOJAMPI 0 2 2 3 4
TEMBOKREJO KUMENDUNG 0 0 0 0 0 0 GLADAG GLADAG 1 1 0 0 0 0
0 SUMBERSEWU 1 0 0 0 1 0 BUBUK 0 0 0 0 0 0
W-38

W-45
W-39
W-40
W-41
W-42
W-43
W-44

W-46
W-47
W-48
W-49
W-50
W-51
W-52
W-53
W-1
W-2
W-3
W-4
W-5
W-6

TEMBOKREJO 0 1 0 0 1 0 MANGIR 0 0 0 0 0 0
TAMPO KALIPLOSO 0 0 0 0 0 1 ALIYAN 0 0 0 0 0 0
PLAMPANGREJO 0 0 0 0 0 0 BADEAN SUKOJATI 0 0 0 0 0 0
TAMPO 1 0 0 0 0 0 BADEAN 1 0 0 0 0 1
SEMBULUNG 0 0 0 0 0 1 BLIMBINGSARI 0 1 0 0 0 0
BENCULUK CLURING 3 1 0 2 0 1 KAOTAN 0 0 0 0 0 0
BENCULUK 3 0 3 0 0 0 GINTANGAN 0 0 0 0 0 0
SRATEN 0 0 1 0 0 0 BOMO 0 0 0 0 0 1
TAMANAGUNG 0 1 0 0 0 0 WATUKEBO 1 3 2 0 0 0
SARIMULYO 0 0 0 0 1 3 KARANGREJO 0 0 0 0 0 0
JAJAG WRINGINAGUNG 0 1 1 1 0 0 PATOMAN 2 0 0 0 0 0
PURWODADI 0 0 0 0 0 0 KALIGUNG 0 1 0 0 0 0
JAJAG 1 1 0 0 1 1
YOSOMULYO GAMBIRAN 0 0 0 1 1 0
YOSOMULYO
WRINGINREJO
0 1 1 0 1
0 0 0 0 0
0
0
218 desa di Banyuwangi, yang
ditampilkan 114 desa
Note: Perkembangan Pada masing-masing kab/kota
berada pada slide khusus

Anda mungkin juga menyukai