SKRIPSI
Oleh
SKRIPSI
Oleh
iii
Universitas Sumatera Utara
iv
Universitas Sumatera Utara
Abstrak
v
Universitas Sumatera Utara
Abstract
vi
Universitas Sumatera Utara
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala berkah
Rawat Inap RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam Tahun 2019”. Skripsi ini
adalah salah satu syarat yang ditetapkan untuk memperoleh gelar Sarjana
Utara.
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Pada
kepada:
1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum. selaku Rektor Universitas Sumatera
Utara.
2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si. selaku Dekan Fakultas Kesehatan
4. Cholina Siregar, S.Kep., Ners., M.Kep. selaku Dosen Penguji I dan Puteri
Citra Cinta Asyura Nasution, S.K.M., M.P.H. selaku Dosen Penguji II yang
vii
Universitas Sumatera Utara
5. Prof. Drs. Heru Santosa, MS., Ph.D. selaku Dosen Penasehat Akademik yang
6. Para Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat USU atas ilmu yang telah
7. Pegawai dan Staf Fakultas Kesehatan Masyarakat USU yang telah banyak
8. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam, Kepala
Perawat RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam, serta seluruh pegawai dan staf di
RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam yang telah memberikan izin memperoleh
doa yang tiada pernah terputus untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Terkhusus untuk Lily Suryani Hasibuan dan Dina Sukandar Hasibuan, Aris
serta seluruh keluarga besar yang dengan penuh kasih senantiasa memberikan
dukungan, doa dan juga semangat kepada penulis sehingga sampai saat ini.
11. Kepada sahabat terdekat saya yang selalu memberikan semangat, saran dan
teman lainnya yang memberikan motivasi serta berbagai ilmu kepada penulis
viii
Universitas Sumatera Utara
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh
sebab itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis
berharap skripsi ini dapat memberikan kontribusi yang positif dan bermanfaat
bagi pembaca.
ix
Universitas Sumatera Utara
Daftar Isi
Halaman
Halaman Persetujuan i
Halaman Penetapan Tim Penguji ii
Halaman Pernyataan Keaslian Skripsi iii
Abstrak iv
Abstract v
Kata Pengantar vi
Daftar Isi vii
Daftar Tabel viii
Daftar Gambar ix
Daftar Lampiran x
Daftar Istilah xi
Riwayat Hidup xii
Pendahuluan 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 9
Tujuan Penelitian 10
Tujuan umum 10
Tujuan khusus 10
Manfaat Penelitian 11
Tinjauan Pustaka 12
Budaya Keselamatan Pasien 12
Manfaat penilaian budaya keselamatan pasien 12
Komponen budaya keselamatan pasien 13
Survei budaya keselamatan pasien 14
Persepsi 21
Keselamatan Pasien 23
Pengertian keselamatan pasien 22
Pelaksanaan keselamatan pasien 22
Manfaat program keselamatan pasien 23
Pelaporan insiden keselamatan pasien 24
Sasaran keselamatan pasien 26
Standar keselamatan pasien 25
Meghubungkan budaya keselamatan pasien 25
Landasan Teori 26
Kerangka Konsep 27
Metode Penelitian 28
Jenis Penelitian 28
Lokasi dan Waktu Penelitian 28
Populasi dan Sampel 28
x
Universitas Sumatera Utara
Variabel dan Definisi Operasional 31
Metode Pengumpulan Data 32
Metode Pengukuran 32
Metode Analisis Data 33
Hasil Penelitian 34
Gambaran Umum RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam 34
Karakteristik Responden 35
Persepsi Budaya Keselamatan Pasien Ruang Rawat Inap
RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam Tahun 2019 38
Persepsi budaya keterbukaan (open culture) 38
Persepsi budaya keadilan ( just culture) 38
Persepsi budaya pelaporan (reporting culture) 40
Persepsi budaya pembelajaran (learning culture) 41
Persepsi budaya informasi (Informad culture) 41
Pembahasan 43
Persepsi Budaya Keselamatan Pasien Ruang Rawat Inap 43
Persepsi budaya keterbukaan (open culture) 43
Persepsi budaya keadilan (just culture) 44
Persepsi budaya pelaporan (reporting culture) 46
Persepsi budaya pembelajaran (learning culture) 47
Persepsi budaya informasi (informad culture) 48
Keterbatasan Penelitian 49
Daftar Pustaka 52
Lampiran 55
xi
Universitas Sumatera Utara
Daftar Tabel
No Judul Halaman
1 Perbandingan Elemen Budaya Keselamatan pada
Setiap Instrumen 20
xii
Universitas Sumatera Utara
Daftar Gambar
No Judul Halaman
1 Kerangka konsep
27
xiii
Universitas Sumatera Utara
Daftar Lampiran
xiv
Universitas Sumatera Utara
Daftar Istilah
xv
Universitas Sumatera Utara
Riwayat Hidup
anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Iskandar Hasibuan dan
xvi
Universitas Sumatera Utara
Pendahuluan
Latar Belakang
kesehatan dapat menjadi topik sentral di sebuah pengelolaan rumah sakit, maka
dimana salah satu yang telah mendapatkan perhatian yang sangat penting
Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem yang dibuat oleh
rumah sakit agar asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi penilaian
risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan pasien koma,
pelaporan dan analisis accident, kemampuan belajar dari accident dan tindak
1
Universitas Sumatera Utara
2
program National Patient Safety Agency (NPSA) dan Komite Keselamatan Pasien
Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk rumah
yang mengagetkan banyak pihak to err is human, building a safer health sistem.
Laporan itu mengemukakan penelitian di rumah sakit di Utah dan Colorado serta
New York. Utah dan Colorado ditemukan KTD (Adverse Event) sebesar 2,9%,
dimana 6,6% diantaranya meninggal. New York KTD adalah sebesar 3,7%
dengan angka kematian 13,6%. Angka kematian akibat KTD pada pasien rawat
inap di seluruh Amerika yang berjumlah 33,6 juta per tahun berkisar 44.000 –
98.000 per tahun. Publikasi WHO pada Tahun 2004, mengumpulkan angka-angka
penelitian rumah sakit di berbagai negara seperti Amerika, Inggris, Denmark, dan
mereka melakukan apa yang mereka lakukan, begitu juga organisasi dibidang
sebagai nilai-nilai, keyakinan, dan persepsi yang mengelilingi perilaku orang yang
bekerja di rumah sakit atau sistem. Budaya keselamatan pasien dalam organisasi
kesehatan memiliki pengaruh yang kuat pada banyak usaha, termasuk usaha untuk
rumah sakit adalah kewajiban dan tanggung jawab seluruh staf yang bekerja di
rumah sakit terutama para tenaga medis dan tenaga kesehatan yang berhubungan
Budaya keselamatan pasien menurut Sorra (2014) dapat diukur dari segi
perspektif staf rumah sakit yang terdiri dari harapan atasan atau manajer dan
berkelanjutan, kerja sama dalam unit rumah sakit, komunikasi terbuka, umpan
balik dan komunikasi tentang kesalahan, respon tidak menghukum atas kesalahan,
pasien, kerja sama di seluruh unit rumah sakit, handoffs atau perpindahan dan
peningkatan implementasi keselamatan pasien. Oleh karena itu penting bagi suatu
rumah sakit mengetahui budaya keselamatan pasien yang sedang berkembang saat
ini di rumah sakit bersangkutan sehingga dapat diketahui upaya – upaya yang
2009). Data tentang KTD apalagi KNC masih langka di Indonesia, namun dilain
obyektif untuk memastikan apakah data tersebut benar atau tidak, karena data IKP
membuat perawat dan dokter takut untuk melaporkan kesalahan yang terjadi saat
bahwa prinsip utama dalam mendesain sistem keselamatan pasien adalah dengan
menyediakan sumber daya manusia maupun dana untuk analisa kejadian dan
memberikan teladan, fokus pada isu dibandingkan pada kesalahan individu, dan
analisa dari kesalahan yang terjadi untuk tujuan pencegahan di masa depan analisa
akar masalah, Failure Modes and Effects Analysis (FMEA), atau metode analisa
lain dapat dipakai sebagai upaya pemecahan masalah yang ada dalam rangka
2010).
satu-satunya rumah sakit yang ada di Daerah Kabupaten Deli Serdang Lubuk
Pakam milik pemerintah, dimana rumah sakit ini juga merupakan rumah sakit
yang menjadi pusat rujukan pelayanan kesehatan dengan status tipe B. Jumlah
pasien setiap harinya meningkat, untuk jumlah tempat tidur berjumlah 486
tempat tidur, RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam memiliki lima ruang rawat
inap : kelas VIP, kelas I, kelas II, kelas III, kelas perawatan khusus.
Deli Serdang Lubuk Pakam, pada tanggal 11 Juni 2019, dengan mewawancarai
kepala perawat instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang
safety) dijelaskan bahwa ada beberapa program yang belum berjalan dengan
maksimal, adapun program yang belum berjalan yaitu lima dari enam
yang efektif, keamanan obat yang perlu diwaspadai, pengurangan risiko pasien
jatuh.
ruang rawat inap mengenai persepsi terhadap keterbukaan (open culture) perawat
terhadap komunikasi yang efektif dimana persepsi yang ada bahwa adanya
berjalan dengan baik. Akibat komunikasi yang buruk menyebabkan efek terhadap
diabaikan, salah prosedur operasi, salah sisi bagian yang dioperasi, semua hal
adanya perbedaan persepsi budaya keselamatan pasien antara perawat dan petugas
rumah sakit, pada perawat masih terjadi persepsi yang kurang terhadap komukasi
yang efektif dan rasa ketakutan akan hukuman yang berat apabila melaporkan
kerja terlalu banyak. Persepsi perawat dan pasien tidak adanya diperlakukan
secara adil saat terjadi insiden karena terjadi kesalahan. Akibat persepsi tidak
adanya keadilan terhadap pasien dan keluarga, staf membuat pelaporan secara
rumah sakit disebabkan oleh kelalaian perawat, karena pada saat pergantian
jatuh dari tempat tidur, mengakibatkan sebagian terjadinya cidera dan ada juga
Insiden kejadian yang terjadi KTD di rawat inap Rumah Sakit Umum
Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam persepsi yang didapat bahwa terdapatnya
insiden pasien jatuh 15 dengan 30,55% , kerusakan alat medis 1 dengan 2,78
kerusakan dan untuk persepsi mengenai kejadian KNC insiden yang terjadi
yaitu terjadinya penanganan pasien yang terlambat di tangani yaitu dua dengan
transfusi darah yaitu empat insiden dengan 15,7% kesalahan transfusi darah,
kesalahan terhadap pemberian obat yaitu 8,33% yang telah terjadi, sedangkan
yang terbuka yaitu 13,33% terhadap suatu kejadian luka operasi yang terjadi di
rumah sakit .
suatu informasi atau adanya kelalaian perawat dan masih belum semua perawat
keselamatan pasien di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam, adanya suatu data
tetapi data yang telah diperoleh tidak lengkap, dikarenakan setiap pelaporan
keselamatan pasien. Hal tersebut merupakan bukti bahwa kesadaran staf tenaga
angka KTD yang bervariasi yaitu 8,0% hingga 98,2% untuk diagnostic error dan
4,1% hingga 91,6% untuk medication error. Sejak itu, bukti-bukti tentang
yang efektif merupakan kunci bagi tenaga kesehatan terutama dokter untuk
sakit.
budaya keselamatan pasien oleh di instalasi rawat inap RSUD Deli Serdang
Perumusan Masalah
sebagai berikut:
pasien (patient safety) di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Deli
pasien (patient safety) di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Deli
pasien (patient safety) di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Deli
pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk
Pakam.
pasien (patient safety) di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Deli
Tujuan Penelitian
Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam Tahun 2019.
keselamatan pasien (patient safety) di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum
pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk
Pakam.
keselamatan pasien (patient safety) di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum
pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk
Pakam.
keselamatan pasien (patient safety) di Rumah Sakit Umum Deli Sedang Lubuk
Pakam.
Manfaat Penelitian
1. Untuk Rumah Sakit RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam yaitu hasil dari
2. Untuk tim komite keselamatan pasien rumah sakit yaitu hasil dari penelitian ini
masalah yang telah diangkat pada penelitian ini atau menjadi sumbangan
Tinjauan Pustaka
maupun cidera akibat intervensi. Persepsi ini meliputi kumpulan norma, standar
perilaku, peran, dan praktek sosial maupun teknis dalam meminimalkan pajanan
keseluruhan, dikarena jika lebih berfokus kepada budaya yang lebih apabila telah
1. Organisasi yang akan lebih tahu jika telah terjadi kesalahan yang akan terjadi.
2. Dapat meningkatnya suatu laporan kejadian yang dapat dibuat atau telah
12
Universitas Sumatera Utara
13
3. kesadaran akan keselamatan pasien, yaitu bekerja untuk mencegah error dan
yang akan diberikan lebih dari pengobatan yang seharusnya diteima pasien.
didalamnya siap untuk melaporkan kesalahan atau near miss. Pada budaya ini
anggota bersedia dan memiliki untuk memeberikan data dan informasi serta
sensitif terhadap perilaku yang dapat diterima dan tidak dapat diterima. Termasuk
di dalamnya lingkungan non punitive (no blame culture) bila staf melakukan
kesalahan. Penting bagi setiap level di organisasi untuk bersikap jujur dan terbuka.
mampu dan bersedia untuk menggali pengetahuan dari pengalaman dan data yang
menghindari insiden yang akan terjadi karena telah belajar dan di informasi
dengan jelas dari insiden yang sudah pernah terjadi, misalnya dari pelaporan
Healthcare Research and Quality (AHRQ) suatu komite untuk kualitas kesehatan
merupakan sebuah survei bagi seluruh staf rumah sakit yang didesain untuk
saat itu 100 rumah sakit di Amerika telah mengimplementasikan survei ini
(AHRQ, 2004).
keselamatan pasien dari segi perspektif staf rumah sakit. Survei ini dapat
mengukur budaya keselamatan pasien untuk seluruh staf rumah sakit dari
sebagai berikut:
d. Komunikasi terbuka
g. Staffing
yang dapat mengurangi KTD dan kecelakaan pasien di rumah sakit. Rumah sakit
dipakai untuk proses belajar dari kejadian dan merancang kembali program untuk
individu dengan keahlian spesifik yang bekerja sama dan berinteraksi untuk
mencapai tujuan bersama (Ilyas, 2003). Kinerja kerja sama tim yang terganggu
juga merupakan salah satu penyebab insiden keselamatan pasien yang merupakan
kombinasi dari kegagalan sistem. Peluang insiden terjadi akibat dari kondisi-
diwujudkan pada saat serah terima, briefing, dan ronde keperawatan. Perawat
melibatkan pasien pada saat serah terima. Briefieng digunakan untuk berbagi
informasi seputar isu-isu keselamatan pasien, perawat dapat secara bebas bertanya
dalam menurunkan KTD dalam sebuah asuhan medis pasien. Strategi ini
(JCAHO) sebagai tujuan nasional keselamatan pasien. Hal ini didasarkan pada
merupakan 65% menjadi akar masalah dari KTD. Strategi yang diterapkan
standarisasi komunikasi dalam serah terima pasien (hand over). Komunikasi saat
proses transisi perawatan pasien dapat berisiko kesalahan ketika informasi yang
pasien diperlakukan secara adil ketika terjadi insiden. Ketika terjadi insiden, tidak
berfokus untuk mencari kesalahan individu tetapi lebih mempelajari secara sistem
membuat laporan kejadian jika yakin bahwa laporan tersebut tidak akan
mendapatkan hukuman atas kesalahan yang terjadi. Lingkungan terbuka dan adil
mengakibatkan kesalahan serta risiko lain yang dapat terjadi dapat dijadikan
menegaskan pekerja yang ahli untuk mengisi struktur organisasi melalui seleksi
jumlah dan keterampilan yang dimiliki dokter sesuai dengan kebutuhan yang ada
di tiap unit yang dibutuhkan. Jumlah dokter di rumah sakit memengaruhi kualitas
mudah. Hambatan yang dapat terjadi pada pelaporan diantaranya perasaan takut
dari kejadian celaka, mengalokasikan sumber daya, struktur dan tanggung jawab,
yang sesuai untuk memelihara sistem keselamatan yang efektif, serta menghindari
nilai keselamtan pasien. Tim tersebut secara berkala bertemu untuk menganalisis
RCA (Root Cause Analys) atau mencari akar masalah dari setiap insiden
Menurut Reiling (2006), setiap lini dalam organisasi, baik dokter maupun
manajemen menggunakan insiden yang terjadi sebagai proses belajar dokter dan
terulangnya kesalahan. Umpan balik dari organisasi dan rekan satu tim merupakan
dari satu lingkungan ke lingkungan lain dapat berupa perpindahan pasien dari IGD
tersebut.
masing-masing instrumen dapat dilihat pada tabel di bawah ini (Hamdani, 2007).
Tabel 1
Komponen Instrumen
Keselamatan
HSPSC SAQ SI MSI
Pasien
Keterbukaan Komunikasi Kerjasama Kesadaran Nilai
(open Kerjasama dalam unit Iklim diri keselamatan
culture) Kerjasama antar unit Persepsi Persepsi
Persepsi keselamatan manajemen keselamatan
pasien
Keadilan (just Umpan balik dan Kepuasan Produksi Takut atau
culture) komunikasi kerja Departeme reaksi negatif
Staffing Kondisi n
Respon stress
tidak
menghukum Kondisi
kerja
Pelaporan Pelaporan kejadian Kondisi Pelaporan Takut atau
(report Handover dan transisi stress reaksi negatif
culture) Kondisi
kerja
Pembelajaran Pembelajaran Pengorgani
(learning organisasi sasian
culture) Ekspetasi manajer
Dukungan manajer
Sumber : Flemming (2005)
Keterangan :
SI = Standard Instrument
Persepsi
dimana sebagai proses yang telah digunakan untuk dapat mengelola dan dapat
menafsirkan kesan suatu indera yang telah memberikan makna kepada lingkungan
proses yang telah melakukan pengamatan seseorang yang telah berasal dari
komponen kognisi yang telah dapat dipengaruhi suatu faktor dimana beberapa
pengetahuan. Faktor yang telah mempengaruhi persepsi dapat berasal dari suatu
pihak yang membentuk suatu persepsi, dalam obyek ataupun target yang
dipersepsikan, atau telah didalam konteks situasi dimana telah dibuatnya persepi
tersebut.
Keselamatan Pasien
dan merugikan pasien ataupun sebagai suatau sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman. Keselamatan pasien adalah suatu sistem yang
membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan
Nomor 1691/ Menkes/ Per/ VIII/ 2011 bahwa rumah sakit dan tenaga kesehatan
yang bekerja di rumah sakit wajib melaksanakan program dengan mengacu pada
kebijakan nasional komite nasional keselamatan pasien rumah sakit. Setiap rumah
sakit wajib membentuk Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit (TKPRS) yang
pasien. TKPRS yang dimaksud bertanggung jawab kepada kepala rumah sakit.
Keanggotaan TKPRS terdiri dari manajemen rumah sakit dan unsur dari profesi
rumah sakit.
4. Bekerja sama dengan bagian pendidikan dan pelatihan rumah sakit untuk
Program keselamatan pasien ini memberikan berbagai manfaat bagi rumah sakit
antara lain :
klien mereka dan kemudian diikuti oleh masyarakat untuk mencari rumah sakit
yang aman.
keselamatan pasien.
Menkes/ Per/ VIII/ 2011 menyatakan bahwa sistem pelaporan insiden dilakukan
di internal rumah sakit dan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit mencakup KTD, KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan mendapatkan
rekomendasi dan solusi dari TKPRS. Sistem pelaporan insiden kepada Komite
rahasia, anonim (tanpa identitas), tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak.
waktu paling lambat 2X24 jam sesuai format laporan yang ada. TKPRS
melakukan analisis dan memberikan rekomendasi serta solusi atas insiden yang
Rumah sakit harus melaporkan insiden, analisis, rekomendasi dan solusi Kejadian
melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas
dimana untuk syarat diterapkannya di semua rumah sakit yang diakreditasi oleh
1. Hak pasien.
upaya keselamatan pasien yang akhirnya akan berdampak kepada outcome dari
tingkat kepedulian terhadap error dan dampak yang ditimbulkan oleh error
tersebut.
Landasan Teori
Budaya keselamatan pasien adalah hal yang sangat pening untuk dapat
berfokus kepada budaya yang lebih apabila telah dibandingkan hanya dengan
Hamdani (2007) yaitu budaya keterbukaan (open culture) yaitu budaya dimana
kesalahan atau near miss. Budaya keadilan (just culture) yaitu budaya membawa
atmofer trust sehingga anggota bersedia dan memiliki untuk memeberikan data
dan informasi serta sensitif terhadap perilaku yang dapat diterima dan tidak dapat
(informed culture) yaitu organisasi mampu belajar dari pengalaman masa lalu
Kerangka Konsep
Budaya keterbukaan
(open culture)
Budaya keadilan
(just culture)
Budaya pembelajaran
(learning culture)
Budaya informasi
(informasion culture)
Jenis Penelitian
peneliti ingin mengukur sebuah variabel pada waktu yang bersamaan. Metode
penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan
utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara
pengukuran ataupun suatu pengamatan dilakukan pada saat bersamaan pada suatu
RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam dan terdiri dari lima bagaian yaitu: kelas VIP,
Waktu penelitian. Penelitian ini di lakukan pada bulan Mei 2019 sampai
instalasi rawat inap di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam dengan jumlah
28
Universitas Sumatera Utara
29
N
n =
1 + N (e) 2
300
n =
1 + 300 ( 0,05) 2
n = 171
Keterangan:
N = Besarnya populasi
n = Besarnya sampel
penentuan jumlah sampel pada setiap ruangan perawat yang diteliti, jumlah
n x Xn
N=
S
Keterangan:
Xn = Jumlah sampel
65 x 171
VIP =
300
= 37
35 x 171
Kelas I =
300
= 19,9 20
13 x 171
Kelas II =
300
=7
39 x 171
Kelas III =
300
= 50,7 51
98 x 171
Perawatan khusus =
300
= 55,8 56
Tabel 2
random sampling yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan
dengan tata cara pemberian informasi antara profesi dalam rangka memberikan
pelayanan kepada pasien rumah sakit yang dilakukan perawat di ruang rawat inap
kesalahan yang terjadi berfokus pada pencarian penyebab masalah, bukan mencari
siapa yang salah, Penyebab masalah yang dicari dengan mempelajari sistem,
mengenai Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) dan Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
pada perawat di ruang rawat inap RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam
dilakukan supaya tidak lagi terjadi error yang kemudian membuat proses
informasi dari staf tanpa rasa takut atau bebas baik mengenai tindakan yang
diputuskan maupun dan jika mereka melihat sesuatu dengan negatif yang dapat
mempengaruhi pasien pada perawat di ruang rawat inap RSUD Deli Serdang
telah dipersiapkan terlebih dahulu yang berisi tentang variabel penelitian. Untuk
dengan tujuan.
Metode Pengukuran
kuesioner dengan wawancara kepada perawat yang bertugas di ruang rawat inap
menjadi tiga tingkat dari skala likert. Dimana dalam aspek pengukuran mengenai
Tabel 3
jumlah nilai yang dapat diperoleh dari jawaban kuesioner mengenai budaya
Hasil Penelitian
Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang adalah satu – satunya rumah
sakit umum milik pemerintah Kabupaten Deli Serdang, RSUD Deli Serdang
XI/2008. Tahun 2016 dari komisi akreditasi rumah sakit, sertifikat akreditasi
rumah sakit diberikan sebagai pengakuan bahwa RSUD Deli Serdang Lubuk
Rumah Sakit Umum Deli Serdang mempunyai visi dan misi pelayanan, yaitu :
1. Visi RSUD Deli Serdang adalah Menjadi Rumah Sakit pendidikan yang
34
Universitas Sumatera Utara
35
masyarakat.
Sebagai wujud dari pelaksanaan visi dan misi UPT. RSUD Deli Serdang
tindakan untuk membangun budaya kerja yang berdasarkan pada tiga seperti:
yang ada di Kabupaten Deli Serdang, dengan jumlah penduduk 2.193.070 jiwa.
Karakteristik Responden
lama kerja dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini:
Tabel 4
Karakteristik n (171) %
Umur
< 25 tahun 16 9,4
26 – 35 tahun 87 50.9
36 – 45 tahun 61 35.7
45 – 55 tahun 7 4.1
Jenis kelamin
Wanita 124 72.5
Laki – laki 47 27.5
Pendidikan
D3 115 67.3
SI 56 32.7
Lama kerja
1 – 5 tahun 93 54.4
6 – 10 tahun 50 29.2
11 – 15 tahun 28 16.4
responden pada <25 sebanyak 16 orang (9,4%) dimana umur tersebut merupakan
tahap muda, sehingga pada saat bekerja masih kurang cekatan dalam pelaksanaan
tahun sebanyak 87 orang (50,9%) usia tersebut merupakan tahap dewasa muda.
puncak dari kondisi fisik, tahap dewasa muda merupakan tahap dimana seseorang
mulai memiliki karir yang jelas dan produktivitas dalam pelaksanaan keselamatan
pasien lebih dominan, tingkat absensi dan kepuasan kerja pada usia tersebut lebih
orang (4,1%) merupakan umur tahap yang lebih tua, produktivitas seseorang akan
menurun dengan semakin bertambahnya usia atau semakin tua, karena dengan
koordinasi dengan berjalannya waktu dan adanya rasa kebosanan yang berlarut –
larut. Sehingga dapat dikatakan dalam karakteristik umur lebih banyak yang
penelitian dimana yang menjadi responden yang paling banyak berjenis kelamin
dinas dianjurkan dalam satu shift ada perawat laki – laki dan perempuan, sehingga
apabila melakukan tindakan yang bersifat privasi bisa dilakukan oleh perawat
yang jenis kelaminnya sama. Perawat ruang rawat inap memiliki perawat laki –
laki yang lebih sedikit. Maka dengan itu dalam manajemen keperawatan tindakan
dikarenakan tingkat pendidikan yang lebih baik akan menciptakan budaya kerja
yang baik, hal ini menjadi dasar bagi pihak manajemen rumah sakit dalam
tahun sebanyak 93 orang (54,4%), untuk lama bekerja tersebut kurang baik untuk
tahun, untuk lama bekerja pada 6 – 10 tahun merupakan lama bekerja paling baik
sudah lama kerja merupakan pekerja yang sudah lama bekerja, lebih banyak yang
dan lebih banyak pengetahuan untuk menyampaikan kepada perawat bahwa waktu
Persepsi Budaya Keselamatan Pasien Ruang Rawat Inap RSUD Deli Serdang
Lubuk Pakam Tahun 2019
Pada bagian ini disajikan persepsi secara kuantitatif dari 5 persepsi budaya
keselamatan pasien ruang rawat inap RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam Tahun
dibuat sangat baik jika skor yang diperoleh responden 8 – 13, baik jika skor yang
di ruang rawat inap RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 5
Persepsi n %
Sangat baik 30 17.5
Baik 56 32.7
Tidak baik 85 49,8
perawat terhadap budaya keterbukaan (open culture) dari 171 reponden terdapat
keadilan (just culture) keselamatan pasien di ruangan rawat inap RSUD Deli
Tabel 6
Persepsi n %
Sangat baik 29 17,0
Baik 56 32,7
Tidak baik 86 50,3
persepsi budaya keadilan (just culture) dari 171 responden masih banyak
pasien di ruang rawat inap menunjukkan bahwa yang menjawab tidak baik, lebih
Tabel 7
Distribus Persepsi Aspek Pengukuran Variabel Budaya Pelaporan (Reporting
Culture)
Persepsi n %
Sangat baik 25 14,6
Baik 61 35,6
Tidak baik 85 49.8
(reporting cuture) dengan responden 171, budaya pelaporan yang menjawab tidak
Tabel 8
Persepsi n %
Sangat baik 24 14.1
Baik 64 37.4
Tidak baik 83 48.5
pada penelitian ini yang menjawab tidak baik lebih banyak yaitu 83 responden
membudayakan.
Tabel 9
Persepsi n %
Sangat baik 35 20.5
Baik 50 29.2
Tidak baik 86 50.3
inap menunjukkan bahwa lebih banyak yang menjawab tidak baik 86 orang
Pembahasan
Persepsi Budaya Keselamatan Pasien Ruang Rawat Inap RSUD Deli Serdang
Lubuk Pakam Tahun 2019
organisasi ditujukan untuk melindungi pasien dari kesalahan tata laksana maupun
cidera akibat intervensi. Persepsi ini meliputi komunikasi, keadilan dan tanggung
yang diukur di instalasi rawat inap RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam dihasilkan
dengan jawaban sangat baik, baik, tidak baik. Ada 5 budaya keselamatan pasien
instalasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam
tidak di berikannya hasil pemeriksaan dengan baik. Tidak berjalannya kerja sama
tim dalam pembagian tugas keselamatan pasien, menyebabkan tiga kali lebih
besar terjadi insiden keselamatan pasien dan masih banyak perawat yang takut
untuk bertanya ketika mengetahui ada yang tidak beres dalam pelayanan pasien.
43
Universitas Sumatera Utara
44
tidak adanya pencapaian tujuan yang sama semua ingin terlihat lebih baik. Cheng
(2010) menyakatan keterbukaan tidak dapat terbentuk jika perawat merasa malu
untuk membicarakan sesuatu dan menanyakan sesuatu yang tampak tidak benar.
Menurut Cahyono (2008) kinerja kerja sama tim yang terganggu juga
pasien antar perawat dan petugas rumah sakit, dengan itu seharusnya dalam
keterbukaan lebih terbuka dan dalam pembagian tugas harus bekerja sama dalam
tim, kerja sama tim dan perawat harus lebih dapat mengungkapkan atau
rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam
perawat belum melaksanakan budaya keadilan, hal ini disebabkan karena tidak
berlakunya tanggung jawab atas kesalahan keselamatan pasien yang terjadi hanya
berfokus pada pencarian penyebab masalah saja, penyebab masalah yang terjadi
tidak baik dikarenakan perawat melakukan pekerjaan terlalu cepat dalam rentang
waktu yang tidak efektif untuk mengerjakan pekerjaan. Menurut Jardali (2014)
baik dikarenakan perawat merasa bahwa jumlah yang bekerja di rumah sakit
perawat harus sesuai dengan yang dibutuhkan, dan tidak ada kepuasan dalam
bekerja karena beban kerja terlalu banyak menyebabkan kondisi kerja kurang baik
seperti yang ada di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam. Diharapkan dilakukan
instalasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam,
tentang pelaporan dan perawat merasa takut disalahkan jika melaporkan, budaya
pihak KKPRS (Komite Keselamatan Paisen Rumah Sakit) dan tidak baiknya
KTD, KNC, KS dalam keselamatan pasien. Insiden yang terjadi akibat tidak
Penelitian Bump (2014) yang dilakukan pada 10 Rumah Sakit di Kota Pitts Burgh
bahwa banyak perawat merasa takut pada saat pelaporan. Jika terjadi kesalahan
tersebut karena merasa insiden tersebut dapat ditangani sendiri dan hanya
pasien instalasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk
keselamatan pasien, tidak adanya umpan balik dari organisasi dan rekan satu tim
Menurut Setiowati (2010) perawat tidak mempelajari kejadian yang terjadi, tidak
Untuk itu pembelajaran yang ada di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam
perawatnya masih banyak yang belum bersedia untuk menggali pengetahuan serta
organisasi dirinya dalam berbagai cara, termasuk perubahan dalam rutinitas dan
oranisasi
instalasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam
dikarenakan perawat belum melaksanakan budaya informasi dengan baik, hal ini
melalui arahan dan diskusi dari kepala ruangan, dan laporan yang ditulis tentang
Dengan kata lain setiap individu harus selalu memiliki informasi yang mendetail
terkait keselamatan pasien yang bisa diketahui melaalui laporan atau data – data.
terhadap pasien jika tidak ada konfirmasi yang terjadi jika dilakukan pembedahan,
respon kurang baik melakukan informasi kurang baik. Hasil yang berbeda
bermanfaat pada tim dan pasien pada saat terjadi insiden keselamatan pasien.
culture), organisasi mampu belajar dari pengalaman masa lalu sehingga memiliki
karena telah belajar dan terinformasi dengan jelas dari insiden yang sudah pernah
terjadi, misalnya dari pelaporan kejadian dan investigasi. Budaya informasi yang
Keterbatasan Penelitian
Kesimpulan
pasien oleh di instalasi rawat inap RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam adalah :
dilakukan, hasilnya terjadi pertukaran informasi yang tidak baik dan tidak
cedera dan adanya rasa takut untuk disalahkan jika melaporkan insiden
50
Universitas Sumatera Utara
51
hanya dilakukan melalui arahan dan diskusi dari kepala ruangan dan laporan
Saran
1. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam, perlunya
3. Perawat Rumah Sakit Umum Deli Serdang Lubuk Pakam harus lebih terbuka
yang terjadi kepada seluruh perawat dan atasan untuk saling terbuka.
Carthey, K., & Clarke, J. (2010). Implementing human factor in health care: how
to guide. London Raya, Inggris: Macmillan Publisher
Chen, I. C., & Li, H. H. (2010). Measuring pasient safety culture in Taiwan using
the Hospital Survey on Patient Safety Culture (HSOPSC). Hakka, Taiwan:
BMC
52
Universitas Sumatera Utara
53
Clancy, M. C. (2011). New research highlight the role of patient safety culture &
safer care. Journal of Nurs Care Quality, 26(3), 193-196.
Ilyas. (2003). Kiat sukses manajemen tim kerja. Jakarta: Gramedia PustakaUtama
Jardali. (2014). Analisis budaya keselamatan pasien (patient safety culture. (Tesis,
Universitas Indonesia) Diakses dari http://repository.ui.ac.id
National Patient Safety Agency (NPSA). (2004). Seven step to patient safety: the
full reference guide. London Raya, Inggris: National Health System
Sammer, C., & Lykens, K. (2010). Patient safety culture. Journal of nursing
scholarship, 42(2), 156-65.
Wagner , L. M., Capezuti, E., & Rice, J. C. (2009). Nurses perceptions of safety
culture in long team care settings. Journal of Nursing Schol larship,
41(2), 184–192.
Wang, X. (2014). The relationship between patient safety culture and adverse
events: a questionnaire survey. Journal Nurs Stud, 13(12), 7-11.
KUESIONER PENELITIAN
Petunjuk
1. Baca dan pahami baik-baik setiap pertanyaan dan pilih saah satu jawabannya
I. Identitas Responden
1. Nomor :
2. Nama :
3. Umur :
4. Jenis Kelamin :
5. Pendidikan :
D3 Keperawatan :
S1 Keperawatan :
S2 Keperawatan :
6. Lama Kerja :
55
Universitas Sumatera Utara
56
Karakteristik responden
Statistics
Valid 171
Missing 3
Umur
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid < 25 16 9.2 9.4 9.4
26 - 35 87 50.0 50.9 60.2
36 - 45 61 35.1 35.7 95.9
45 - 55 7 4.0 4.1 100.0
Total 171 98.3 100.0
Missing System 3 1.7
Total 174 100.0
Statistics
JK
N Valid 171
Missing 3
JK
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid laki - laki 47 27.0 27.5 27.5
Perempuan 124 71.3 72.5 100.0
Total 171 98.3 100.0
Missing System 3 1.7
Total 174 100.0
Statistics
N Valid 171
Missing 3
Pk
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid D3 115 66.1 67.3 67.3
S1 56 32.2 32.7 100.0
Total 171 98.3 100.0
Missing System 3 1.7
Total 174 100.0
Statistics
N Valid 171
Missing 3
Lk
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1- 5 93 53.4 54.4 54.4
6 – 10 50 28.7 29.2 83.6
11 – 15 28 16.1 16.4 100.0
Total 171 98.3 100.0
Missing System 3 1.7
Total 174 100.0
Statistics
n Valid 171
Missing 3
univariat12
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid sangat baik 30 17.2 17.5 17.5
Baik 56 32.2 32.7 50.3
tidak baik 85 48.9 49.7 100.0
Total 171 98.3 100.0
Missing System 3 1.7
Total 174 100.0
Statistics
n Valid 171
Missing 3
univariatBK.3
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid sangat baik 29 16.7 17.0 17.0
Baik 56 32.2 32.7 49.7
tidak baik 86 49.4 50.3 100.0
Total 171 98.3 100.0
Missing System 3 1.7
Total 174 100.0
Statistics
N Valid 171
Missing 3
univariatBP
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid sangat baik 25 14.4 14.6 14.6
Baik 61 35.1 35.7 50.3
tidak baik 85 48.9 49.7 100.0
Total 171 98.3 100.0
Missing System 3 1.7
Total 174 100.0
Statistics
n Valid 171
Missing 3
univariatp12
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid sangat baik 24 13.8 14.0 14.0
Baik 64 36.8 37.4 51.5
tidak baik 83 47.7 48.5 100.0
Total 171 98.3 100.0
Missing System 3 1.7
Total 174 100.0
Statistics
univariatI12
n Valid 171
Missing 3
univariatI12
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid sangat baik 35 20.1 20.5 20.5
Baik 50 28.7 29.2 49.7
tidak baik 86 49.4 50.3 100.0
Total 171 98.3 100.0
Missing System 3 1.7
Total 174 100.0
22 1 3 3 2 3 3 3 2 20 1 3 3 2 3 12
23 2 2 2 3 3 2 1 3 18 2 3 3 1 3 12
24 3 3 2 2 3 3 1 3 20 3 3 3 2 3 14
25 2 3 2 2 3 3 2 3 20 3 3 3 3 3 15
26 1 3 3 2 2 2 3 3 19 3 3 3 2 2 13
27 2 2 2 3 3 1 1 3 17 2 3 3 1 3 12
28 2 3 2 2 2 2 2 2 17 2 2 3 1 2 10
29 2 2 2 1 3 3 3 3 19 3 3 3 2 3 14
30 1 3 3 3 3 2 2 2 19 3 2 2 3 2 12
31 2 1 2 3 3 1 3 3 18 1 1 3 2 1 8
32 2 1 2 3 3 2 3 3 19 3 2 2 1 2 10
33 2 1 2 1 3 3 2 3 17 3 3 3 2 3 14
34 1 3 3 3 3 2 3 3 21 2 2 2 2 2 10
35 3 1 2 3 3 2 2 3 19 1 1 2 3 1 8
36 3 3 1 2 3 3 2 3 20 2 2 3 2 2 11
37 3 2 1 3 3 3 3 3 21 3 3 2 1 3 12
38 1 3 2 2 3 3 3 3 20 1 2 3 2 2 10
39 2 2 3 3 3 3 3 2 21 3 1 2 3 3 12
40 3 3 2 3 2 3 3 3 22 3 2 3 2 3 13
41 3 1 3 3 3 1 3 3 20 3 3 2 2 3 13
42 1 2 2 1 1 2 3 3 15 1 2 3 1 3 10
43 2 2 3 3 2 3 2 3 20 2 1 2 2 2 9
44 3 3 2 3 3 2 3 3 22 3 2 3 3 3 14
45 3 2 3 1 3 3 3 3 21 3 3 3 2 3 14
46 1 3 2 2 1 2 1 3 15 3 3 1 3 1 11
47 2 1 3 3 2 3 2 3 19 1 1 3 2 2 9
48 3 1 2 3 1 2 2 3 17 3 2 2 1 3 11
49 2 2 3 3 2 3 1 3 19 3 3 3 2 2 13
50 1 3 3 3 3 2 1 2 18 2 2 2 3 1 10
51 3 3 2 3 1 3 2 3 20 1 1 1 2 2 7
52 3 2 1 3 2 2 3 3 19 2 3 3 1 3 12
53 3 2 2 2 3 3 3 3 21 3 3 3 3 3 15
54 3 2 3 2 1 2 2 3 18 2 2 2 3 1 10
55 3 3 2 2 2 3 3 3 21 1 1 3 3 2 10
56 3 2 1 2 3 3 3 2 19 2 3 3 1 3 12
57 3 3 3 2 3 2 3 3 22 3 3 3 2 3 14
58 3 3 2 2 1 3 3 3 20 2 1 3 3 3 12
59 3 3 3 2 2 2 2 3 20 1 3 3 2 2 11
60 2 3 2 3 3 3 3 3 22 2 3 3 1 3 12
61 2 3 3 2 2 2 2 2 18 3 2 3 3 3 14
62 2 3 2 3 1 1 2 3 17 2 1 2 3 3 11
63 2 3 3 2 1 2 3 3 19 1 3 3 2 2 11
64 2 3 3 3 3 3 2 3 22 3 3 2 1 3 12
65 2 3 2 2 3 2 3 2 19 3 2 3 2 2 12
66 3 2 3 3 3 2 2 3 21 3 1 2 3 1 10
67 2 3 3 2 3 2 3 3 21 1 3 3 2 2 11
68 2 3 2 3 3 2 2 3 20 3 3 2 1 3 12
69 2 3 2 2 3 2 3 3 20 3 3 3 2 2 13
70 2 2 2 3 3 1 2 2 17 3 1 3 3 1 11
71 2 3 3 2 3 1 3 2 19 3 3 3 3 3 15
72 2 2 2 1 1 1 1 2 12 3 3 3 3 3 15
73 3 3 2 1 1 1 2 3 16 3 3 2 2 3 13
74 3 2 2 2 1 3 1 2 16 3 3 3 3 3 15
75 3 3 3 3 1 2 2 2 19 1 2 3 3 2 11
76 3 2 2 2 2 3 3 3 20 2 3 3 3 3 14
77 3 3 2 1 1 3 2 2 17 3 2 3 2 2 12
78 3 3 2 2 2 2 1 2 17 2 2 2 3 1 10
79 3 3 3 3 3 3 3 3 24 1 3 2 2 2 10
80 3 1 2 3 2 2 2 2 17 2 2 3 2 3 12
81 3 3 2 3 1 1 3 1 17 3 3 2 3 2 13
82 3 2 3 2 2 2 2 2 18 3 2 1 2 1 9
83 2 3 3 2 3 3 3 3 22 3 3 2 3 2 13
84 2 3 3 3 2 1 3 2 19 3 2 3 2 3 13
85 1 3 2 2 1 2 3 1 15 3 3 2 3 3 14
86 1 3 1 3 2 3 3 2 18 3 2 1 3 1 10
87 1 2 2 2 3 2 3 3 18 2 2 2 3 2 11
88 3 3 3 3 2 1 2 2 19 2 3 3 3 3 14
89 3 3 2 2 3 3 3 3 22 2 3 2 3 2 12
90 3 3 1 3 2 3 2 3 20 2 3 1 3 1 10
91 3 3 1 3 1 2 3 2 18 3 3 3 3 3 15
92 3 3 1 3 2 3 2 3 20 3 3 3 3 3 15
93 3 3 1 3 3 2 1 2 18 3 2 3 3 3 14
94 3 2 2 3 2 3 2 2 19 3 1 3 3 3 13
95 3 3 3 3 1 1 3 2 19 3 2 2 3 2 12
96 3 3 2 3 2 2 3 2 20 3 3 3 2 3 14
97 3 2 3 3 3 3 2 3 22 2 2 2 3 2 11
98 3 1 2 3 2 2 1 1 15 2 1 2 2 1 8
99 2 1 3 3 1 1 2 2 15 2 2 1 3 2 10
100 2 1 2 1 2 2 3 2 15 3 3 2 2 2 12
101 2 3 3 2 3 3 1 2 19 2 2 3 2 1 10
102 3 3 2 3 2 2 1 2 18 2 2 3 3 2 12
103 3 3 3 2 1 1 2 3 18 2 3 1 2 3 11
104 3 3 3 1 2 2 2 2 18 3 2 1 3 2 11
105 2 3 3 3 3 3 3 3 23 3 2 2 2 3 12
106 1 3 2 3 2 2 3 2 18 3 3 3 3 3 15
107 1 3 3 3 1 1 2 3 17 3 2 2 3 3 13
108 1 2 3 1 2 2 3 2 16 3 2 1 2 3 11
109 2 2 3 3 3 3 3 3 22 3 2 2 3 3 13
110 2 2 3 3 3 2 2 2 19 3 3 3 3 3 15
111 2 1 3 2 2 1 3 3 17 2 2 2 2 2 10
112 3 2 2 1 2 2 2 2 16 3 2 1 3 2 11
113 3 3 1 2 3 3 3 2 20 2 3 2 2 2 11
114 3 3 2 3 1 1 2 3 18 2 2 3 3 3 13
115 3 3 1 1 2 2 2 2 16 3 3 2 2 1 11
116 3 3 2 1 3 3 2 2 19 3 3 3 3 2 14
117 2 1 3 1 1 3 3 1 15 3 3 3 3 3 15
118 3 3 1 2 2 3 2 2 18 3 3 3 3 3 15
119 2 3 2 3 3 2 3 2 20 3 3 3 2 3 14
120 3 3 1 2 2 1 2 3 17 2 2 2 3 3 12
121 2 1 1 1 1 2 3 2 13 3 3 3 3 3 15
122 3 3 1 2 2 3 2 1 17 2 2 2 2 3 11
123 2 3 2 3 3 2 3 2 20 1 1 3 1 1 7
124 3 3 1 2 1 1 2 3 16 2 3 2 2 3 12
125 2 1 2 1 2 2 3 2 15 3 2 2 3 1 11
126 3 2 1 2 3 3 2 2 18 2 1 3 2 1 9
127 3 3 3 3 1 3 3 1 20 1 2 2 1 2 8
128 3 2 1 2 1 3 3 2 17 2 3 3 1 3 12
129 3 3 3 1 2 3 3 2 20 3 2 3 2 2 12
130 3 1 3 2 2 1 3 3 18 2 1 3 3 1 10
131 2 2 1 3 3 3 3 2 19 1 2 3 2 1 9
132 3 1 1 2 1 3 2 2 15 2 3 3 1 2 11
133 2 2 3 1 2 1 2 1 14 3 2 3 2 3 13
134 3 3 3 2 1 2 1 2 17 2 1 3 3 2 11
135 2 2 3 3 1 1 2 1 15 1 1 3 3 1 9
136 3 1 1 2 2 2 3 2 16 2 2 3 2 2 11
137 2 2 3 1 1 1 2 3 15 3 3 3 3 3 15
138 3 3 3 2 3 2 2 2 20 2 2 2 3 2 11
139 2 2 3 2 1 1 1 3 15 1 3 2 3 1 10
140 3 1 3 3 2 2 2 3 19 2 2 2 3 1 10
141 2 2 3 2 3 1 3 2 18 3 3 3 2 2 13
142 3 3 1 2 1 2 2 2 16 2 2 2 3 3 12
143 2 2 3 1 3 3 1 3 18 1 3 3 3 2 12
144 3 1 3 1 3 3 2 3 19 2 2 3 3 3 13
145 2 2 3 1 3 3 3 2 19 1 3 3 3 3 13
146 3 3 1 1 3 3 2 2 18 2 3 3 3 3 14
147 3 2 2 2 3 2 1 3 18 3 2 2 3 2 12
148 3 1 1 2 3 3 3 2 18 2 2 3 3 3 13
149 3 3 3 3 3 2 2 1 20 1 3 2 3 2 11
150 3 3 1 3 3 3 3 2 21 2 2 1 3 2 10
151 3 2 2 3 3 2 2 2 19 3 2 2 3 3 13
152 3 1 1 3 2 2 1 3 16 2 3 3 2 2 12
153 3 3 1 3 2 2 2 2 18 1 2 2 3 3 11
154 2 3 1 3 2 2 3 1 17 2 3 1 2 2 10
155 2 2 2 3 2 3 2 2 18 3 2 2 3 3 13
156 2 1 3 3 2 3 3 3 20 2 3 3 2 2 12
157 2 2 3 3 3 3 2 2 20 3 2 3 3 2 13
158 1 3 3 3 3 2 3 1 19 2 1 3 2 3 11
159 1 3 3 3 1 1 1 2 15 3 2 3 3 3 14
160 1 1 3 2 1 2 1 3 14 2 3 3 2 3 13
161 2 2 3 2 2 1 2 3 17 1 2 3 3 3 12
162 3 3 3 2 2 3 3 2 21 2 3 2 2 2 11
163 3 3 3 2 2 3 1 1 18 3 2 3 2 3 13
164 1 3 3 2 2 3 2 3 19 2 3 3 3 2 13
165 2 3 3 2 2 3 3 2 20 1 2 2 2 3 10
166 3 3 3 3 3 3 2 3 23 2 3 3 3 3 14
167 3 3 3 3 3 3 2 2 22 3 2 3 3 3 14
168 1 2 2 2 3 3 3 3 19 2 3 2 3 3 13
169 2 3 3 2 1 2 2 2 17 1 3 3 2 3 12
170 3 3 3 3 1 2 3 2 20 2 3 3 3 3 14
171 3 3 3 2 2 3 2 3 21 3 3 3 2 3 14