Anda di halaman 1dari 5

FILSAFAT PENDIDIKAN

“Aliran Filsafat Pendidikan Progresivisme”

Oleh:
Renaldi 18045121

Dosen Pengampu :
Drs. Zelhendri Zen, M.Pd.

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2020
Aliran Filsafat Pendidikan Progresivisme
A. Latar Belakang Aliran Filsafat Pendidikan Progresivisme
Brameid membagi aliran filsafat atas 4 bagian:
1. Progresivisme
2. Esensialisme
3. Perennialisme
4. Rekonstruksionisme Aliran Progresivisme
Latar belakang lahirnya aliran progresivisme karena filsafat mempunyai watak:
1. Negatif dan diagnostik adalah arti terhadap otorialisme dan absolutisme dalam segala
bentuk.
2. Positif dan remedial adalah menyatakan manusia itu sebagai subjek yang memiliki
potensial ilmiah untuk menghadapi dan mengatasi problem hidupnya.
a. Potensi intelegensi manusia sebagai kekuatan antara manusia yang digunakan
sebagai alat untuk hidup dan bisa digunakan untuk menguji suatu situasi.
b. Lingkungan hidup mempengaruhi perubahan kepribadian lingkungan hidup yang
penuh tantangan didalamnya akan mendorong manusia untuk berjuang dan
berkembang demi kehidupannya
Adapun tokoh-tokoh progresivisnie ini antara lain:
1. William James
Lahir di New York, 11 Januari 1842 dan meninggal di Choruroa, New
Hempshire tanggal 26 Agustus 1910. Beliau adalah seorang psychologist dan
seorang filosuf Amerika yang sangat terkenal. Paham dan ajarannya demikian
pula kepribadiannya sangat berpengaruh diberbagai negara Eropa dan Amerika.
Meskipun demikian dia sangat terkenal dikalangan umum Amerika sebagai
penulis yang sangat brillian, dosen serta penceramah dibidang filsafat, juga
terkenal sebagai pendiri Pragmatisme
2. John Dewey
Lahir di Burlington, Vermont, pada tanggal 20 Oktober 1859 dan meninggal
di New York tanggal 1 Januari 1952. Beliau juga termasuk salah seorang bapak
pendiri filsafat Pragmatisme. Dewey mengembangkan Pragmatisme dalam
bentuknya yang orisinil, tapi meskipun demikian, namanya sering pula
dihubungkan terutama sekali dengan versi pemikiran yang disebut
instrumentalisme. Adapun ide filsafatnya yang utama, berkisar dalam hubungan
dengan problema pendidikan yang konkrit, baik teori maupun praktek. Dan
reputasi (nama baik) internasionalnya terletak dalam sumbarngan pikirannya
terhadap filsafat pendidikan Progressivisme Amerika
3. Hans Vaihinger
Hans Vaihinger mengemukakan bahwa satu-satunya ukuran bagi pikiran atau
berpikir adalah gunanya untuk mengetahui dan mempengaruhi kejadian-kejadian
di dunia. Menurutnya tahu itu hanya mempunyai arti praktis, maksudnya adalah
bahwa orang yang dikatakan tahu itu jika sudah menggunakan pengetahuannya
(tahu) itu sehingga tahu manfaatnya.
4. Ferdinant Schiller dan Georges Santayana.
Ciri-ciri utama progresivisme adalah progresivisme mempunyai konsep yang
didasari oleh pengetahuan dan kepercayaan bahwa manusia itu mempunyai
kemampuankemampuan yang wajar dan dapat menghadapi dan mengatasi
masalah-masalahyang bersifat menekan atau mengancam adanya manusia itu
sendiri.

B. Ontologi
Ontologi merupakan salah satu kajian kefilsafatan yang paling kuno dan berasal dari
Yunani. Ontolog progresivisme mengandung pengertian dan kualitas evolasionistis yang
kuat, pengalaman diartikan sebagai arti dinamika hidup, dan hidup adalah perjuangan,
tindakan dan perbuatan. Manusia akan tetap hidup berkembang, jika ia mampu mengatasi
perjuangan, perubahan dan berani bertindak. Ontologi merupakan salah satu kajian
kefilsafatan yang paling kuno dan berasal dari Yunani studi tersebut membahas
keberadaan sesuatu yang bersifat ontologis dikenal seperti Thales, Plato, dan Aristoteles.
Ontologis filsafat pendidikan progresivisme adalah:
1. Asas heriby atau asas keduniawian adalah disiplin ilmunya universal yang berarti
amanat luas dan tak terbatas dengan kata lain kenyataan yang berlangsung dalam
kehidupan manusia.
2. Pengalaman suatu realita yang telah meresap dan membina pribadi.
3. Pemikiran apa-apa fungsi manusia yang unik atau pemikiran apa-apa dilakukan
manusia tersebut.

C. Epistemologi
Epistemologi dari bahasa Yunani episteme (pengetahuan) dan logos
(kata/pembicaraan/ilmu) adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan asal, sifat, dan
jenis pengetahuan. Epistomologi atau Teori Pengetahuan berhubungan dengan hakikat
dari ilmu pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggung
jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia.
Pengetahuan tersebut diperoleh manusia melalui akal dan panca indera dengan berbagai
metode, diantaranya; metode induktif, metode deduktif, metode positivisme, metode
kontemplatis dan metode dialektis.
Epistemologi adalah cabang filsafat yang berkaitan denagn asal, sifat, dan jenis
pengetahuan. Epistemologi atau teori pengetahuan berhubungan dengan hakikat dari ilmu
pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertangguang jawaban atas
pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia.
Epistemologi adalah bidang tugas filsafat yang mencakup identifikasi dan pengujian
kriteria pengetahuan dan kebenaran. Epistemologi filsafat pendidikan progresivisme
adalah:
1. Pengetahuan dan kebenaran
2. Pengetahuan itu bersifat positif
3. Kebenaran bersifat aktif
4. Intelegensi dan operasionalisme
5. Immediate experience dan mediate experience.

D. Aksiologi
Aksiologi berasal dari kata axios dan logos. Axios artinya nilai atau sesuatu yang
berharga, logos artinya akal, teori.Aksiologi artinya teori nilai pendidikan tentang kodrat,
kriteria dan status metafisik dan nilai.
Aksiologi bisa disebut sebagai teori nilai. Bagian dari filsafat yang menaruh perhatian
tentang baik dan buruk, benrat dan salah, serta tentang cara dan tujuan. Aksiologi terdiri
dari analisis tentang kepercayaan, keputusan, dan konsep-konsep moral dalam rangka
menciptakan/ menemukan suatu teori nilai. Aksiologi bisa disebut sebagai the theory of
value atau teori nilai. Bagian dari filsafat yang menaruh perhatian tentang baik dan buruk
(good and bad), benar dan salah (right and wrong), serta tentang cara dan tujuan (means
and ends). Aksiologi mencoba merumuskan suatu teori yang konsisten untuk perilaku
etis.
Terdapat dua kategori dasar aksiologi, yaitu: (1) objektivisme, (2) subjektivisme.
Keduanya beranjak dari pertanyaan yang sama, apakah nilai itu bersifat bergantung/ tidak
tergantung pada manusia.
Asas belajar menurut progrsivisme:
1. Anak dan lingkungan
2. Kehidupan yang real sebagai proses belajar.
Kurikulum yang tepat pada aliran progresivisme:
1. Mempunyai nilai edukatif.
2. Mempunyai nilai universal dan metode eksperimen dan banyaknya inisiatif.
3. Kurikulum progresivisme bergerak secara dinamis.

Anda mungkin juga menyukai