PEMBANGUNAN MASJID
NURUL IMAN PURWOREJO
DESA PURWOREJO
KECAMATAN NEGERI KATON
KABUPATEN PESAWARAN
[1]
PEMERINTAH KABUPATEN PESAWARAN
KECAMATAN NEGERIKATON
DESA PURWOREJO
Alamat : Jalan Kapten Soeratno Nomor 005 Desa Purworejo, 35371
Kepada : Yth.
Bapak Bupati Pesawaran
Cq. Kepala Bidang Sosial Kabupaten Pesawaran
Di tempat
ِ
ُالسالَ ُم َعلَْي ُك ْم َو َرمْح َةُ اهلل َو َبَر َكاتُه
َّ
ِ
ُالسالَ ُم َعلَْي ُك ْم َو َرمْح َةُ اهلل َو َبَر َكاتُه
َّ َو
Kepala Desa Purworejo
[2]
PEMERINTAH KABUPATEN PESAWARAN
KECAMATAN NEGERIKATON
DESA PURWOREJO
Alamat : Jalan Kapten Soeratno Nomor 005 Desa Purworejo, 35371
I. LATAR BELAKANG
[3]
hal ini tidak sebanding dengan jumlah jamaah yang
memakmurkannya. Jamaah pada waktu itu masih sedikit, karena
syiar Islam belum dilaksanakan secara tersusun dan terjadwal
dengan baik. Aqidah pada waktu itu masih berbaur dengan budaya
dan misi Kristenisasi yang mulai masuk desa Purworejo.
Tahun 1960 jamah masjid belum berkembang secara
signifikan, maka dengan alasan ini oleh Bapak Ahmad Basuki (tokoh
agama dan guru Agama SDN 1 Purworejo) ukuran masjid diperkecil
dan dindingnya diganti dengan batu bata. Tahun 1960 ini di
Purworejo mulai kenal dengan organisasi Muhammadiyah, dipelopori
oleh para pemuda waktu itu berdirilah Pemuda Muhammadiyah
Ranting Purworejo. Dengan adanya Muhammadiyah di Purworejo,
syiar Islam mulai berjalan secara terencana sehingga jamaah masjid
semakin bertambah.
Tahun 1962, melihat jamaah masjid semakin berkembang
maka atas prakarsa panitia pembangunan yang diketuai Bapak Sahar
Amin, Sekretaris Bapak Masyhud Ikhmadi, bendahara Bapak Ibnu
Rosyid bekerjasama dengan Pemuda Muhammadiyah (Sudi
Masyhudi, Sudarmanto dll) melakukan pelebaran bangunan masjid.
Saat itulah muncul gagasan oleh Bapak Sahar Amin untuk
menamakan masjid menjadi Masjid Nurul Iman. Gagasan ini disetujui
oleh jamaah masjid, maka sejak saat itulah masjid Desa Purworejo
bernama Masjid Nurul Iman.
Tahun 1968 saat Kepala Desa Purworejo dijabat oleh non-
muslim terjadi pergolakan pemikiran paham sosialis, nasionalis, dan
Kristen Katolik. Umat Katolik tahun itu semakin berkembang dan
banyak simpatisannya. Atas kerjasama paham sosialis, nasionalis,
dan Katolik memengaruhi kepala desa untuk membongkar Masjid
Nurul Iman dan memindahkannya dengan alasan masjid akan
dikuasai oleh Muhammadiyah. Atas perjuangan para Pemuda
Muhammadiyah dan jamaah masjid upaya pembongkaran paksa ini
tidak dapat dilaksanakan. Sejak saat itulah umat lain sangat berhati-
hati dengan muslim Desa Purworejo.
[4]
Tahun 1984, Presiden RI mengucurkan dana bantuan untuk
pembangunan masjid atas usulan kepala Desa Purworejo Bapak
Masyhud Ikhmadi. Dana bantuan dan swadaya masyarakat ini
kembali digunakan untuk merehab bangunan masjid agar lebih layak
dan indah. Perehaban terus dilakukan dari waktu kewaktu karena
jamaah semakin bertambah, tercatat tahun 1992 penambahan teras
dan dak, tahun 2003 pembongkaran dinding sekat ruang utama
dengan teras dan penambahan emper sebelah timur. Semua itu
dilakukan untuk menampung jamaah yang terus berkembang.
[5]
hampir 100%, sarana MCK sudah dibangun satu unit untuk pria.
Selain itu, pengecatan sempurna dinding lantai atas, pemasangan
mihrab dengan partisi, pembuatan ruang dan perkantoran untuk
lantai bawah, pembangunan empat menara diempat penjuru masjid
lantai atas mulai di kejar.
III. LANDASAN
a. Sebagai umat Islam kita yakin akan kebenaran Firman Allah
SWT.
[6]
b. Tujuan
Sesuai dengan tujuan utama ialah mencari ridho Allah SWT, dengan
cara :
[7]
Contact Person : 0813 7952 3241
VIII. PENUTUP
[8]
Lampiran 1
Di buat di : Purworejo
Pada tanggal : 16-03-2021
Lampiran 2
[9]
PETA LOKASI
Lampiran 3
[10]
Foto Masjid Nurul Iman
(Sebelum di bongkar
dan di bangun ulang)
Pembangunan Ulang
Nurul Iman
Finishing Pembangunan
80 %
Master Plan
PENUTUP
[11]