Anda di halaman 1dari 8

STANDAR

PROGRAM
PELAYANAN

A. PROGRAM PELAYANAN
LKS-Bina Insan Pertiwi dalam Program bagi Kesejahteraan Lanjut Usia memiliki prioritas
program yaitu :

1. Perawatan Lanjut Usia di Rumah (Home Care)


2. Perawatan Lanjut Usia Harian (Day Care)
Adapun penjelasan dari kedua program tersebut akan dipaparkan dalam uraian berikut ini:

REHABILITASI SOSIAL LANJUT USIA


DAY CARE (PELAYANAN HARIAN LANJUT USIA)

A. TUJUAN DARI DAY CARE


Adalah meningkatkan
keberfungsian sosial melalui
kegiatan aktifitas sehari-hari
lanjut usia.

B. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Aktivitas yang dilakukan
memberikan pelayanan kepada
lanjut usia dengan cara
pemberian aktifitas sehari-hari
di dalam lembaga selama
maksimal 8 jam dan tidak
menginap di lembaga/panti.
2. Besar bantuan yang diterima
oleh lansia tidak dalam bentuk

LKS - BINA INSAN PERTIWI


Nomor Akta Notaris : 382 Tanggal 09 Maret 2017
Jl. Koptu Alam Basya Desa Purworejo Kec. Negeri Katon Kab. Pesawaran – Lampung
Telp. 0813-7900-7736 E-mail. bina.insanpertiwi@gmail.com
Situs/blog. https://binainsanpertiwi.blogspot.com
uang tetapi dalam bentuk pemberian pelayanan seperti pemeriksaan kesehatan,
penambahan nutrisi makanan lansia, bimbingan fisik dan mental spiritual.
3. Bentuk rehabilitasi sosial pada program Day care adalah; motivasi dan diagnosis
psikososial; perawatan dan pengasuhan; bimbingan mental spiritual; bimbingan fisik;
bimbingan sosial dan konseling psikososial; pelayanan aksesibilitas; bimbingan
resosialisasi; bimbingan lanjut; dan/atau rujukan.

C. KRITERIA PENERIMA BANTUAN


1. Lanjut usia miskin (60 tahun keatas),
2. Mampu melaksanakan aktifitas sehari-hari,
3. Tinggal bersama keluarga, keluarga pengganti, dan atau tinggal sendiri,
4. Terdata sebagai lanjut usia binaan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Lanjut usia

D. PENDAMPING KEGIATAN
Pendamping day care memiliki kriteria:
1. Usia minimal 21 tahun,
2. Pendidikan minimal: SMA / Sederajat,
3. Berdasarkan SK pimpinan LKS Lanjut Usia, dan
4. Berdomisili di wilayah jangkauan LKS Lanjut Usia.

E. INDIKATOR KEBERHASILAN

Adalah presentase lansia miskin yang terpenuhi kebutuhan dasarnya selama 1 tahun
dengan indikator:

1. Makan lebih dari 2 kali dalam sehari,


2. Berganti pakaian dalam satu minggu lebih dari 2 helai,
3. Tempat tidur lansia di kamar/dalam rumah,
4. Kebutuhan air (minum/mandi/cuci) mudah,
5. Kunjungan ke fasilitas kesehatan rutin,
6. Kunjungan ke LKS LU untuk mengikuti bimbingan fisik dan bimbingan mental spritual.

REHABILITASI SOSIAL LANJUT USIA


HOME CARE (PENDAMPINGAN DAN PERAWATAN
LANJUT USIA DI RUMAH)

A. Tujuan dari Home care adalah


1. Meningkatkan kerjasama dan partisipasi lembaga kesejahteraan
sosial/panti dalam pelayanan pendampingan sosial lanjut usia di
rumah.
2. Memberikan pendampingan terhadap lanjut usia yang mempunyai
permasalahan terutama yang memiliki hambatan fisik, mental,
sosial, ekonomi dan spiritual sehingga lanjut usia dapat mengatasi
masalahnya dan dapat hidup secara wajar.

B. Pelaksanaan Kegiatan

LKS - BINA INSAN PERTIWI


Nomor Akta Notaris : 382 Tanggal 09 Maret 2017
Jl. Koptu Alam Basya Desa Purworejo Kec. Negeri Katon Kab. Pesawaran – Lampung
Telp. 0813-7900-7736 E-mail. bina.insanpertiwi@gmail.com
Situs/blog. https://binainsanpertiwi.blogspot.com
1. Aktivitas yang dilakukan mentransfer uang bantuan sosial ke rekening LKS-LU selanjutnya LKS LU
penerima bantuan melakukan pendampingan dan perawatan bagi lanjut usia.
2. Besar bantuan yang diterima oleh lansia Rp 1.200.000/tahun. Pemanfaatan bantuan digunakan
untuk pemenuhan dasar lanjut usia.
3. Bentuk rehabilitasi sosial pada program home care adalah; Motivasi dan diagnosis psikososial;
perawatan dan pengasuhan; bimbingan mental spiritual; bimbingan fisik; bimbingan sosial dan
konseling psikososial; pelayanan aksesibilitas; bantuan dan asistensi sosial; bimbingan
resosialisasi; bimbingan lanjut; dan/atau rujukan.

C. Kriteria Penerima Bantuan


1. Lanjut usia miskin (60 tahun keatas),
2. Tidak mampu melaksanakan aktifitas sehari-hari secara mandiri,
3. Tinggal bersama keluarga, keluarga pengganti, dan atau tinggal sendiri,
4. Terdata sebagai lanjut usia binaan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Lanjut usia

D. Pendamping Kegiatan
Pendamping home care memiliki kriteria:

1. Usia minimal 21 tahun,


2. Pendidikan minimal: SMA / Sederajat,
3. Berdasarkan SK pimpinan LKS Lanjut Usia, dan
4. Berdomisili di wilayah jangkauan LKS Lanjut Usia.
E. Indikator Keberhasilan

Adalah presentase lansia miskin yang terpenuhi kebutuhan dasarnya selama 1 tahun dengan
indikator:

1. Makan lebih dari 2 kali dalam sehari,


2. Berganti pakaian dalam satu minggu lebih dari 2 helai,
3. Tempat tidur lansia di kamar/dalam rumah,
4. Kebutuhan air (minum/mandi/cuci) mudah,
5. Kunjungan ke fasilitas kesehatan rutin,
6. Kunjungan pendamping ke lanjut usia secara rutin.

LKS - BINA INSAN PERTIWI


Nomor Akta Notaris : 382 Tanggal 09 Maret 2017
Jl. Koptu Alam Basya Desa Purworejo Kec. Negeri Katon Kab. Pesawaran – Lampung
Telp. 0813-7900-7736 E-mail. bina.insanpertiwi@gmail.com
Situs/blog. https://binainsanpertiwi.blogspot.com
B. PELAKSAAN PROGRAM

LKS - BINA INSAN PERTIWI


Nomor Akta Notaris : 382 Tanggal 09 Maret 2017
Jl. Koptu Alam Basya Desa Purworejo Kec. Negeri Katon Kab. Pesawaran – Lampung
Telp. 0813-7900-7736 E-mail. bina.insanpertiwi@gmail.com
Situs/blog. https://binainsanpertiwi.blogspot.com
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Jenis, Definisi dan Kriteria Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) pada anak
Berikut adalah jenis Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) pada anak:

1. ANAK BALITA TELANTAR


Definisi:
Anak balita telantar adalah seorang anak berusia
5 (lima) tahun ke bawah yang ditelantarkan
orang tuanya dan/atau berada di dalam keluarga tidak mampu oleh orang tua/keluarga
yang tidak memberikan pengasuhan, perawatan, pembinaan dan perlindungan bagi
anak sehingga hak-hak dasarnya semakin tidak terpenuhi serta anak dieksploitasi untuk
tujuan tertentu.
Kriteria:
o a. terlantar/ tanpa asuhan yang layak;
o b. berasal dari keluarga sangat miskin / miskin;
o c. kehilangan hak asuh dari orangtua/ keluarga;
o d. Anak balita yang mengalami perlakuan salah dan diterlantarkan oleh orang
tua/keluarga;
o e. Anak balita yang dieksploitasi secara ekonomi seperti anak balita yang
disalahgunakan orang tua menjadi pengemis di jalanan; dan
o f. Anak balita yang menderita gizi buruk atau kurang.

2. ANAK TERLANTAR
Definisi:
Anak terlantar adalah seorang anak berusia 6 (enam) tahun sampai dengan 18 (delapan
belas) tahun, meliputi anak yang mengalami perlakuan salah dan ditelantarkan oleh
orang tua/keluarga atau anak kehilangan hak asuh dari orang tua/keluarga.
Kriteria:
o a. berasal dari keluarga fakir miskin;
o b. anak yang dilalaikan oleh orang tuanya; dan
o c. anak yang tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya.

3. ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM


Definisi:
Anak yang berhadapan dengan hukum adalah orang yang telah berumur 12 (dua belas)
tahun tetapi belum mencapai umur 18 (delapan belas) tahun, meliputi anak yang
disangka, didakwa, atau dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana dan anak yang
menjadi korban tindak pidana atau yang melihat dan/atau mendengar sendiri terjadinya
suatu tindak pidana.
Kriteria:
o a. disangka;
o b. didakwa; atau
o c. dijatuhi pidana

4. ANAK JALANAN
LKS - BINA INSAN PERTIWI
Nomor Akta Notaris : 382 Tanggal 09 Maret 2017
Jl. Koptu Alam Basya Desa Purworejo Kec. Negeri Katon Kab. Pesawaran – Lampung
Telp. 0813-7900-7736 E-mail. bina.insanpertiwi@gmail.com
Situs/blog. https://binainsanpertiwi.blogspot.com
Definisi:
Anak jalanan adalah anak yang rentan bekerja di jalanan, anak yang bekerja di jalanan,
dan/atau anak yang bekerja dan hidup di jalanan yang menghasilkan sebagian besar
waktunya untuk melakukan kegiatan hidup sehari-hari.
Kriteria:
o a. menghabiskan sebagian besar waktunya dijalanan maupun ditempat- tempat umum;
atau
o b. mencari nafkah dan/atau berkeliaran di jalanan maupun ditempat- tempat umum.

5. ANAK DENGAN KEDISABILITASAN (ADK)


Definisi:
Anak dengan Kedisabilitasan (ADK) adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan
belas) tahun yang mempunyai kelainan fisik atau mental yang dapat mengganggu atau
merupakan rintangan dan hambatan bagi dirinya untuk melakukan fungsi-fungsi
jasmani, rohani maupun sosialnya secara layak, yang terdiri dari anak dengan disabilitas
fisik, anak dengan disabilitas mental dan anak dengan disabilitas fisik dan mental.
Kriteria:
o a. Anak dengan disabilitas fisik: tubuh, netra, rungu wicara.
o b. Anak dengan disabilitas mental: mental retardasi dan eks psikotik.
o c. Anak dengan disabilitas fisik dan mental/disabilitas ganda.
o d. Tidak mampu melaksanakan kehidupan sehari-hari.

6. ANAK YANG MENJADI KORBAN TINDAK KEKERASAN ATAU DIPERLAKUKAN SALAH


Definisi:
Anak yang menjadi korban tindak kekerasan atau diperlakukan salah adalah anak yang
terancam secara fisik dan nonfisik karena tindak kekerasan, diperlakukan salah atau
tidak semestinya dalam lingkungan keluarga atau lingkungan sosial terdekatnya,
sehingga tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya dengan wajar baik secara jasmani, rohani
maupun sosial.
Kriteria:
o a. anak (laki-laki/perempuan) dibawah usia 18 (delapan belas) tahun;
o b. sering mendapat perlakuan kasar dan kejam dan tindakan yang berakibat secara fisik
dan/atau psikologis;
o c. pernah dianiaya dan/atau diperkosa; dan
o d. dipaksa bekerja (tidak atas kemauannya).

7. ANAK YANG MEMERLUKAN PERLINDUNGAN KHUSUS


Definisi:
Anak yang memerlukan perlindungan khusus adalah anak yang berusia 6 (enam) tahun
sampai dengan 18 (delapan belas) tahun dalam situasi darurat, dari kelompok minoritas
dan terisolasi, dieksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual, diperdagangkan, menjadi
korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (napza),
korban penculikan, penjualan, perdagangan, korban kekerasan baik fisik dan/atau
mental, yang menyandang disabilitas, dan korban perlakuan salah dan penelantaran.
Kriteria:
o a. berusia 6 (enam) tahun sampai dengan 18 (delapan belas) tahun;
o b. dalam situasi darurat dan berada dalam lingkungan yang buruk/diskriminasi;
o c. korban perdagangan manusia;
o d. korban kekerasan, baik fisik dan/atau mental dan seksual;
o e. korban eksploitasi, ekonomi atau seksual;

LKS - BINA INSAN PERTIWI


Nomor Akta Notaris : 382 Tanggal 09 Maret 2017
Jl. Koptu Alam Basya Desa Purworejo Kec. Negeri Katon Kab. Pesawaran – Lampung
Telp. 0813-7900-7736 E-mail. bina.insanpertiwi@gmail.com
Situs/blog. https://binainsanpertiwi.blogspot.com
o f. dari kelompok minoritas dan terisolasi, serta dari komunitas adat terpencil;
o g. menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktif
lainnya (NAPZA); dan
o h. terinfeksi HIV/AIDS.

LKS - BINA INSAN PERTIWI


Nomor Akta Notaris : 382 Tanggal 09 Maret 2017
Jl. Koptu Alam Basya Desa Purworejo Kec. Negeri Katon Kab. Pesawaran – Lampung
Telp. 0813-7900-7736 E-mail. bina.insanpertiwi@gmail.com
Situs/blog. https://binainsanpertiwi.blogspot.com
LKS - BINA INSAN PERTIWI
Nomor Akta Notaris : 382 Tanggal 09 Maret 2017
Jl. Koptu Alam Basya Desa Purworejo Kec. Negeri Katon Kab. Pesawaran – Lampung
Telp. 0813-7900-7736 E-mail. bina.insanpertiwi@gmail.com
Situs/blog. https://binainsanpertiwi.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai