Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ILMU ALAMIAH DASAR

Tentang
“Hakekat Sains dan Alam Pikir Manusia”

Kelompok :
Sovia Junita (20.1000.5531.004)
Yoga Rahmat Dani Daeli (20.1000.5531.002)
Yulianita (17.1000.5531.011)

Dosen :
Rahmi Novia putri, S.Pd., M.Sc.

PROGRAM STUDI GEOGRAFI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TAMANSISWA PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr.Wb .

Puji dan syukur senantiasa penulis ucapkam kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Ilmu Alamiah Dasar yang berjudul “Hakekat Sains dan Alam Pikir Manusia”.
Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, kami
selaku penulis dengan kerendahan hati mengucapkan terima kasih kepada dosen Rahmi
Novia putri, S.Pd., M.Sc. selaku dosen Pembimbing kami, yang telah memberikan
dorongan, masukan kepada kami.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari mempunyai banyak kekurangan
dan belum sempurnanya isi makalah ini, tidak lain karena keterbatasan kami. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun dari dosen dan rekan-rekan sangat
dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini agar lebih mudah dipahami dan
memberikan maanfaat bagi kami kedepannya.

Wassalamu’alikum Wr. Wb.

Padang, 09 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................2

C. Tujuan................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Obyek dan Persoalan Sains.................................................................................. 3

B. Karakteristik Sains................................................................................................4

C. Nilai Sains.............................................................................................................6

D. Alam Pikir Manusia dan Perkembangannya........................................................ 7

E. Ciri Makhluk Hidup..............................................................................................8

F. Rasa Ingin Tahu.................................................................................................. 10

G. Mitos...................................................................................................................10

H. Persepsi Terhadap Alam.....................................................................................12

I. Timbulnya Ilmu Alamiah.....................................................................................14

BAB III PENUTUP

A. Ksimpulan........................................................................................................... 16

B. Saran ...................................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Ilmu Pengaetahuan Alam bermula dari rasa ingin tahu, yang merupakan suatu
ciri khas manusia. Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang benda-benda di
sekelilingnya, alam sekitarnya, angkasa luar, bahkan tentang dirinya sendiri. Manusia
memiliki kelebihan, yaitu kemampuan berpikir dengan kata lain curiousity-nya tidak
idle tidak tetap seperti itu sepanjang zaman. Manusia memiliki rasa ingin tahu yang
berkembang atau dengan kata lain, manusia mempunyai kemampuan berpikir. Ia
bertanya terus setelah tahu tentang suatu hal, mereka juga ingin tahu bagaimana dan
mengapa begitu. Manusia mampu menggunakan pengetahuannya yang terdahulu
untuk dikombinasikan dengan pengetahuannya yang baru, menjadi pengetahuannya
yang lebih baru. Hal demikian itu berlangsung berabad-abad lamanya, sehingga
terjadi suatu akumulasi pengetahuan.
Pengetahuan yang terkumpul semakin banyak disebabkan rasa ingin tahu
manusia yang terus berkembang juga daya pikirnya. Rasa ingin tahu yang terus
berkembang dan seolah-olah tanpa batas itu menimbulkan pembendaharaan
pengetahuan pada manusia itu sendiri. hal ini tidak hanya meliputi tentang kebutuhan
praktis hidupnya sehari-hari tetapi juga berkembang sampai pada hal-hal menyangkut
keindahan dan seni. Berlangsungnya perkembangan pengetahuan tersebut lebih
dipermudah dengan adanya tukar-menukar informasi mengenai pengetahuan dan
pengalaman yang mereka miliki masing-masing. Perkembangan pengetahuan pada
manusia ini juga didukung oleh adanya sifat manusia yang ingin maju, sifat manusia
yang selalu tidak puas, dan sifat yang ingin lebih baik. Mereka selalu berusaha
mengerti dan memperoleh pengetahuan yang lebih banyak.
Sejalan dengan perkembangan pengetahuan tersebut rasa keindahan manusia
juga ikut berkembang. Maka dalam kehidupannya pengetahuan yang telah dimiliki
tersebut bukan hanya diterapkan dan digunakan untuk kebutuhan hidupnya tetapi juga
menyangkut hal-hal yang bertalian dengan keindahan.
Ilmu alamiah dasar nerupakan hasil perkembangan pola pikir manusia yang
terakumulasi dari hasil pengamatan dan pengalaman, telah mendorong manusia untuk
melahirkan pendekatan kebenaran yang tidak hanya mengandalkan kemampuan
logika belaka, dorongan tersebut terdiri dari 2 sisi, yaitu dorongan untuk memuaskan

1
diri sendiri yang sifatnya non-praktis guna memenuhi kuriositas dan memahami
tentang hakikat alam semesta dan segala isinya yang menghasilkan ilmu pengetahuan
murni, dorongan kedua yaitu dorongan yang sifatnya praktis, dimana ilmu
pengetahuan dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih tinggi, dan
selanjutnya menghasilkan ilmu pengetahuan terapan/teknologi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu obyek dan persoalan sains ?
2. Apa saja karakteristik sains ?
3. Apa saja nilai sains ?
4. Bagaimana alam pikir manusia dan perkembangannya ?
5. Bagaimana ciri-ciri makhluk hidup ?
6. Apa itu rasa ingin tahu ?
7. Apa itu mitos ?
8. Bagaimana persepsi terhadap alam ?
9. Bagaimana timbulnya ilmu alamaiah ?
C. Tujuan
1. Menjelaskan obyek dan persoalan sains
2. Menjelaskan karakteristik sains
3. Menjelaskan nilai sains
4. Menjelaskan alam pikir manusia dan perkembangannya
5. Menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup
6. Menjelaskan rasa ingin tahu
7. Menjelaskan mitos
8. Menjelaskan persepsi terhadap alam
9. Menjelaskan timbulnya ilmu alamiah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Obyek dan Persoalan Sains


Pengertian sains menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah ilmu
pengetahuan pada umumnya pengetahuan sistematis tentang alam dan dunia fisik,
termasuk di dalamnya, botani, fisika, kimia, geologi, zoologi, dan sebagainya. Ilmu
pengetahuan alam pengetahuan sistematis yang diperoleh dari sesuatu observasi,
penelitian, dan uji coba yang mengarah pada penentuan sifat dasar atau prinsip
sesuatu yang sedang diselidiki, dipelajari, dan sebagainya. Jadi bisa disimpulkan
bahwa pengertian sains secara umum adalah ilmu pengetahuan yang dipelajari oleh
manusia yang diperoleh dari kegiatan pengamatan dan penelitian untuk mengetahui
teori yang disepakati. Sains menjadi alat bagi manusia untuk bisa bertahan hidup di
bumi, dengan mempelajari kondisi alam dan sekitarnya menjadi sebuah pengetahuan
yang berharga.
Definisi sains menurut Webster’s New Collegiate Dictionary adalah
pengetahuan yang dicapai melalui studi atau praktek atau pengetahuan yang memiliki
kebenaran dari pengoperasian ilmu misalnya yang diperoleh dan diuji melalui metode
ilmiah.
Sementara pengertian sains menurut UU No. 2 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) adalah salah satu mata pelajaran yang sangat
penting dan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan manusia, yang dalam Undang-
Undang dijelaskan bahwa pembelajaran Sains (Ilmu Pengetahuan Alam) diberikan
pada jenjang pendidikan yang terdapat di Indonesia (SD/MI,SMP/MTS, maupun
SMK) baik negeri maupun swasta.
Adapun pengertian Sains Menurut Para Ahli, yaitu:
1. Menurut Albert Einstein (1940)
Pengertian sains menurut Einstein adalah sebuah bentuk upaya atau
kegiatan yang memungkinkan dari berbagai variasi atau pengalaman inderawi
mampu membentuk sebuah sistem pemikiran atau pola pikir yang secara rasional
seragam.
2. Menurut Hardy dan Fleer (1996)
Menurut Hardy dan Fleer, pengertian sains dapat dibedakan menjadi empat
fungsi sains utama, yaitu sains sebagai kumpulan pengetahuan, sains sebagai

3
suatu proses, sains sebagai kumpulan nilai serta sains sebagai suatu cara untuk
mengenal dunia.
3. Menurut Wigner
Arti sains menurut Wigner merupakan gudang atau penyimpanan
pengetahuan tentang gejala-gejala alam, yang juga mencakup pengetahuan
tentang dunia alamiah yang diperoleh dari interaksi indra dengan dunia tersebut.
4. Menurut Sund (2005)
Pengertian sains menurut Sund adalah sebagai produk dan proses hal-hal
yang berkaitan dengan sikap ilmiah, metode ilmiah dan produk ilmiah.
5. Menurut Romano Harre
Definisi sains adalah kumpulan teori-teori yang telah diuji kebenarannya,
menjelaskan tentang pola pola dan keteraturan maupun ketidakteraturan dari
gejala yang diamati dengan seksama.
6. Menurut Doran R (1998)
Arti sains didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang harus dilakukan
oleh para siswa secara aktif, bukan dilakukan pada mereka.

Berdasarkan definisi dari berbagai sumber di atas dapat dinyatakan bahwa


obyek dan persoalan sains adalah dunia dengan segala gejala alamnya. Semua benda
alam dan makhluk hidup (organisme) yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Benda alam dan strukturnya : bentuk, sifat zat penyusun, dan warna
2. Gol benda alam: benda tak hidup (non living things) dan makhluk hidup
(living things)
3. Fenomena kehidupan: gerak, metabolisme, peka terhadap rangsang, adaptasi
4. Struktur benda alam
5. Organisasi biosfer dapat dilanjutkan : planet (bumi), tatasurya, galaksi, dan
alam semesta

B. Karakteristik Sains
Karakteristik sains adalah pengetahuan yang diperoleh adalah kenyataan yang
tersusun secara sistematis, dari usaha manusia dengan menggunakan observasi, dan
eksperimentasi. Karakter dan prinsip sains memang diperlukan untuk memisahkan
antara sains dengan kaidah keilmuan yang lain, karakteristik sain yaitu:

4
1. Sains harus rasional
Jurnal sains berjudul Rationality and Science yang pernah diterbitkan oleh
Oxford University mencatat bahwa sains dan rasionalitas adalah satu kesatuan
yang tak dapat dipisahkan. Itu sebabnya sains bisa didapatkan melalui pemikiran
yang menggunakan nalar secara logis. Prinsip dan karakter ini juga menjadikan
sains sebagai sebuah kaidah keilmuan yang pasti, alias bukan takhayul.
Rasionalitas merupakan aspek sentral yang dijadikan pijakan dalam dunia
sains. Pertanyaan-pertanyaan yang ada di alam, baik di sekitar kita maupun di
alam semesta, harus dicari jawabannya serasional mungkin. Sebab, pada dasarnya,
sains harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah.
2. Sains harus objektif
Objektif berarti sesuai dengan fakta tanpa dipengaruhi oleh pandangan
pribadi. Dalam hal ini, sains tidak boleh menutupi fakta yang ada, apalagi sampai
mengubah fakta-fakta di lapangan. Jika pun ada pendapat atau pandangan pribadi,
maka pendapat tersebut juga harus didasarkan pada prinsip dan karakter sains
yang ada.
Cara mempertahankan supaya sains tetap objektif, yaitu bahwa objektivitas
dapat dihasilkan dari komitmen para ilmuwan yang harus selalu jujur dalam
mencari dan mengemukakan data-data empiris. Perdebatan mungkin bisa muncul
dalam dunia sains, namun nilai-nilai dan prinsip objektivitas akan membawa pada
sebuah kesimpulan sahih yang dapat dipertanggungjawabkan.
3. Sains harus dapat dibuktikan secara empiris
Selain rasional dan objektif, sains juga harus dapat dibuktikan secara
empiris. Pembuktian ini hanya bisa didapatkan melalui pengamatan, eksperimen,
studi, dan penelitian yang mendalam akan suatu hal. Setelah pengamatan empiris
tersebut dilakukan, maka seorang ilmuwan dapat membentuk sebuah model dasar
yang bisa dijadikan panduan dalam membuat hipotesis.
Semua teori dan hipotesis sains yang ada di dunia ini harus melalui sebuah
tahapan pembuktian empiris. Itu sebabnya, penelitian dan studi mendalam wajib
dilakukan sebagai langkah awal untuk mengetahui dan menyimpulkan tentang
sebuah pertanyaan ilmiah. Tanpa pembuktian empiris, sains akan cenderung sulit
untuk diterima dan bahkan bisa dituduh sebagai bagian dari pseudosains (ilmu
semu).

5
4. Sains harus bersifat akumulatif
Hipotesa dan teori sains itu bisa saja salah, meskipun digagas oleh seorang
ilmuwan besar. Itu sebabnya sains harus dapat bersifat akumulatif. Artinya, sains
harus terbuka dengan segala kemungkinan yang ada. Teori atau hipotesa terbaru
harus bisa menyempurnakan teori dan hipotesa sains yang lama.
Teori relativitas secara tidak langsung telah menyempurnakan teori
sebelumnya, yakni teori yang digagas oleh Isaac Newton. Bukan berarti Newton
salah, namun dalam perkembangannya, ada beberapa hal yang harus ditambahkan
untuk menambal lubang-lubang yang sebelumnya tidak terjawab.
5. Sains juga wajib bersikap netral dan tidak politis
Dalam hal prinsip, sains harus dapat menunjukkan bahwa segala yang
digagas olehnya adalah netral dan murni ilmu pengetahuan. Sains bukanlah
sebuah keilmuan yang dapat dijadikan propaganda politis bagi siapa pun. Itu
sebabnya sains wajib bersikap netral dan tidak bersifat politis terhadap siapa atau
apapun.
Sikap netral dibutuhkan supaya kesimpulan yang digagas dalam sebuah
penelitian tidak bersifat bias, serta tidak condong memihak pada satu sisi saja. Itu
sebabnya, sangat jarang para ilmuwan melibatkan dirinya dalam sebuah pusaran
politik karena pada dasarnya mereka adalah peneliti yang dituntut untuk netral.

C. Nilai Sains
Nilai adalah suatu prinsip atau gagasan yang diyakini dalam diri seseorang yang
digunakan untuk menimbang atau menilai suatu hal sehingga menjadi acuan dalam
bertindak. Einstein berpendapat bahwa sains mengandung lima nilai, yaitu : nilai
praktis, nilai intelektual, nilai sosial politik ekonomi, nilai pendidikan, dan nilai
religius.
1) Nilai pendidikan adalah kandungan nilai yang dapat memberi inspirasi atau
ide untuk pemenuhan kebutuhan manusia dengan belajar dari prinsip-prinsip
atau aturan yang berlaku dalam sains, sifatnya memodifikasi dari hukum
alam untuk diterapkan menjadi hasil karya manusia
2) Nilai religius berorientasi kepada nilai keimanan sebagai dasar pemikiran dan
tindakan yang berhubungan kepada kesadaran akan kekuasaan Tuhan Yang
Maha Esa. Kesadaran manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa akan muncul
bila dihadapkan kepada segala keteraturan dan feonmena alam,

6
keseimbangan alam, keanekaragaman alam yang mempesona, baik yang
berukuran mikrokopis maupun makroskopis.
3) Nilai intelektual/ nilai kecerdasan adalah kandungan nilai yang mengajarkan
kecerdasan seseorang dalam menggunakan akalnya untuk memahami sesuatu
dengan tidak mempercayai tahayuk atau kebenaran yang mitos, tetapi lebih
kritis, analisis, dan kreatif terhadap pemecahan suatu masalah yang lebih
efetif dan efisien.
4) Nilai praktis adalah kandungan nilai dalam sains yang berhubungan dengan
aspek-aspek manfaat sains untuk kehidupan, seperti sumber pangan, sandang,
perumahan, pengobatan, dan kesehatan.
5) Nilai sosio politik ekonomi adalah kandungan nilai yang banyak memberikan
petunjuk untuk dijadikan pelajaran bagi hubungan interaksi manusia
dibidang sosial politik dan ekonomi.

D. Alam Pikir Manusia dan Perkembangannya


Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk yang berfikir (Homo sapiens). Hal
ini disebabkan sifat ingin tahu manusia yang besar, selalu bertanya tentang siapa, apa,
bagaimana, kapan, dimana mengapa dsb. Tuhan memberi manusia kemampuan
berbicara (Homo languens) hingga mampu menyampaikan pertanyaan dan
pendapatnya kepada manusia lain. Manusia juga mampu membuat alat (Homo faber)
yang dapat membantunya mencari nafkah. Manusia memiliki rasa keindahan akan
sesuatu (Homo aesteticus) sehingga munculah para perancang bangunan, model
pakaian, adat istiadat suatu daerah dsb. Manusia juga mampu melakukan jual beli
(Homo economicus) seperti yang terjadi di pasar manusia melakukan jual beli
terhadap hasil kerjanya. Manusia diberi kelebihan dalam segala hal dibanding
makhluk lain.
Manusia adalah makhluk religius, yang percaya akan adanya Tuhan yang Maha
Adil. Manusia merupakan mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh
Tuhan. Walaupun manusia berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang terdapat
di dalamnya, tetapi manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang
sangat besar karena adanya karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan
pemahaman. Itulah sebab dari adanya penundukkan semua yang ada di alam ini untuk
manusia, sebagai rahmat dan karunia dari Allah SWT.

7
Manusia adalah makhluk hidup. Di dalam diri manusia terdapat apa-apa yang
terdapat di dalam makhluk hidup lainnya yang bersifat khsusus. Dia berkembang,
bertambah besar, makan, istirahat, melahirkan dan berkembang biak, menjaga dan
dapat membela dirinya, merasakan kekurangan dan membutuhkan yang lain sehingga
berupaya untuk memenuhinya. Dia memiliki rasa kasih sayang dan cinta, rasa
kebapaan dan sebagai anak, sebagaimana dia memiliki rasa takut dan aman, menyukai
harta, menyukai kekuasaan dan kepemilikan, rasa benci dan rasa suka, merasa senang
dan sedih dan sebagainya yang berupa perasaan-perasaan yang melahirkan rasa cinta.
Hal itu juga telah menciptakan dorongan dalam diri manusia untuk melakukan
pemuasan rasa cintanya itu dan memenuhi kebutuhannya sebagai akibat dari adanya
potensi kehidupan yang terdapat dalam dirinya. Oleh karena itu manusia senantiasa
berusaha mendapatkan apa yang sesuai dengan kebutuhannya, hal ini juga dialami
oleh para mahluk-mahluk hidup lainnya, hanya saja, manusia berbeda dengan
makhluk hidup lainnya dalam hal kesempurnaan tata cara untuk memperoleh benda-
benda pemuas kebutuhannya dan juga tata cara untuk memuaskan kebutuhannya
tersebut. Makhluk hidup lain melakukannya hanya berdasarkan naluri yang telah
Allah ciptakan untuknya sementara manusia melakukannya berdasarkan akal dan
pikiran yang telah Allah karuniakan kepadanya.
Perkembangan pengetahuan pada manusia sangat dipengaruhi oleh
perkembangan pengetahuan semasa anak-anak, berupa bimbingan yang baik oleh
orang tua dan lingkungan yang terus akan terbawa sampai dewasa. Sampai usia 2
tahun, perkembangan kecerdasan sangat cepat, dari belajar, makan, berbicara dan
berjalan. Pada usia 2 - 7 tahun rasa ingin tahu akan makin besar. Masa remaja
merupakan masa pertentangan dengan dirinya maupun dengan orang dewasa, karena
selalu berusaha untuk memposisikan diri sebagai orang dewasa walaupun secara
emosional belum memadai. Selanjutnya, setelah usia 30 tahun, mulai dapat
mengendalikan diri dan mampu menempatkan diri sebagai individu yang bertanggung
jawab.

E. Ciri-ciri Makhluk Hidup


Secara ilmu alamiah dasar terdapat dua sifat dasar benda, tumbuhan, binatang,
maupun makhluk hidup lainnya, yaitu sifat Organik dan Anorganik.
1) Sifat atau ciri Anorganik

8
Organis adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh benda-benda yang tunduk dan
mengikuti ketentuan alam, gerakannya karena hukum alam. Gerakannya
berdasarkan dari kekuatan luar. Tidak bergerak sendiri atau tidak berkeinginan
Sifat ini dimiliki oleh zat cair,gas dan padat. Seperti air, gas. Mengikuti hukum
determinan, artinya tunduk pada hukum alam. Berdasarkan dari kekuatan dari
luar, bukan dari kekuatan sendiri.
2) Sifat Organik
Dimiliki oleh tumbuhan, manusia dan binatang. Mengikuti hukum
kehidupan biologis, memiliki perilaku, dan memiliki kemauan sendiri.
 Ciri-ciri tumbuhan : Daya gerak Daya gerak tumbuhan sangat sederhana,
hanya untuk mempertahankan hidupnya, tetapi tidak dapat bergerak
menghindarkan diri bila ada gangguan, memiliki naluri untuk
mempertahankan diri, dimana sangat sederhana dan sifatnya pasif, serta
memilki naluri untuk mengembangkan keturunan, dimana sifatnya
kurang aktif (harus ada bantuan dari luar).
 Ciri-ciri binatang : Daya gerak Lebih aktif dibandingkan tumbuhan.
Dapat mempertahankan hidup dengan mencari makan sendiri dan
menghidarkan diri dari bahaya, dimana memiliki naluri untuk
mempertahankan diri, lebih nyata dibanding tumbuhan, Mempertahan
diri secara aktif/berani melawan musuh, Memiliki naluri untuk
mengembangkan keturunan, dimana sifatnya aktif karena dijalankan
secara langsung tanpa bantuan dari luar.
 Ciri-ciri manusia : daya geraknya secara fisik dan alamiah kalah dengan
binatang. Tetapi dengan akalnya dapat diciptakan alat yang daya
geraknya lebih besardari binatang, memiliki naluri untuk
mempertahankan diri, secara alamiah kalah dengan binatang. Tetapi
dengan akalnya dapat diciptakan alat untuk mempertahankan diri yang
lebih canggih dari binatang, memiliki naluri untuk mengembangkan
keturunan, sifatnya aktif karena dijalankan secara langsung, tetapi juga
dapat dilakukan dengan teknologi manakala pasangan suami isteri ada
kelainan, misal teknik bayi tabung.

9
F. Rasa Ingin Tahu
Berbeda dengan mahluk lainnya manusia selalu serba ingin tahu terhadap
berbagai fenomena alam yang dialaminya, manusia selalu bertanya ada apa, sebagai
contoh (jika terjadi gempa bumi, gunung meletus, banjir bandang atau gejala alam
lainnya khususnya membuat mereka cemas) hal ini merupakan daya rangsang yang
diteruskan pada daya fikir sehingga munculah pertanyaan ada apa?, setelah tahu
bahkan manusia terus bertanya lebih jauh lagi, Bagaimana ? dan mengapa ?
pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan pisau-pisau untuk menoreh pengetahuan
walaupun secara sederhana dan bersifat indrawi. Sementara mahluk lain dalam
memenuhi kebutuhan dan kelangsungan hidupnya hanya mengandalkan naluriah
(instink) belaka.
Asimov menyebutnya idle curiosity yang sifatnya tetap tidak berkembang
sepanjang jaman contohnya sarang burung manyar mungkin yang tercanggih
dibanding burung lainnya, tetapi sejak dulu sampai saat ini sarang burung manyar
konstruksi dan motivnya tetap begitu saja, berbeda dengan manusia dulu pada zaman
primitif manusia hidup digua-gua, berubah menjadi rumah sederhana, dengan ilmu
dan teknologi manusia dapat membangun rumah-rumah modern pencakar langit,
artinya manusia memiliki rasa ingin tahu yang berubah menjadi daya pikir yang dapat
berkembang sepanjang jaman sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya yang tidak
pernah puas maka manusia terus berupaya mencari dan menemukan sesuatu yang
dapat memudahkan dan menyenangkan dalam hidupnya.
Dalam sejarah kehidupan, manusia selalu berusaha untuk mencari kebenaran.
Sebuah proses yang panjang dimana manusia sebelum menemukan kebenaran mereka
harus memiliki rasa ingin tahu terhadap kebenaran tersebut. Proses Rasa Ingin tahu itu
kemudian menjadi ilmu pengetahuan agar dapat dipertanggungjawabkan sebagai
sebuah kebenaran.

G. Mitos
Rasa ingin tahu manusia ternyata tidak dapat terpuaskan hanya atas dasar
pengamatan ataupun pengalaman. Untuk itulah, manusia mereka-reka sendiri jawaban
atas keingintahuannya itu. Sebagai contoh: “Apakah pelangi itu?”, karena tak dapat
dijawab, manusia mereka-reka jawaban bahwa pelangi adalah selendang bidadari.
Jadi muncul pengetahuan baru yaitu bidadari. Contoh lain: “Mengapa gunung
meletus?”, karena tak tahu jawabannya, manusia mereka-reka sendiri dengan jawaban:

10
“Yang berkuasa dari gunung itu sedang marah”. Dengan menggunakan jalan
pemikiran yang sama muncullah anggapan adanya “Yang kuasa” di dalam hutan lebat,
sungai yang besar, pohon yang besar, matahari, bulan, atau adanya raksasa yang
menelan bulan pada saat gerhana bulan. Pengetahuan baru yang bermunculan dan
kepercayaan itulah yang kita sebut dengan mitos. Cerita yang bedasarkan atas mitos
disebut legenda.
Mitos itu timbul disebabkan antara lain karena keterbatasan alat indera manusia
misalnya:
1) Alat Penglihatan
Banyak benda-benda yang bergerak begitu cepat sehingga tak tampak jelas
oleh mata. Mata tidak dapat membedakan benda-benda. Demikian juga jika benda
yang dilihat terlalu jauh, maka tak mampu melihatnya.
2) Alat Pendengaran
Pendengaran manusia terbatas pada getaran yang mempunyai frekuensi dari
30 sampai 30.000 perdetik. Getaran di bawah 30 atau di atas 30.000 perdetik tak
terdengar.
3) Alat Pencium dan Pengecap
Bau dan rasa tidak dapat memastikan benda yang dicecap maupun
diciumnya. manusia hanya bisa membedakan 4 jenis rasa yaitu rasa manis,
asam ,asin dan pahit. Bau seperti farfum dan bau-bauan yang lain dapat dikenal
oleh hidung kita bila konsentrasi di udara lebih dari sepersepuluh juta bagian.
Melalui bau, manusia dapat membedakan satu benda dengan benda yang lain
namun tidak semua orang bisa melakukannya.
4) Alat Perasa
Alat perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas atau dingin
namun sangat relatif sehingga tidak bisa dipakai sebagai alat observasi yang tepat.
Usaha-usaha dalam penciptaan alat, meskipun alat yang dicipatakan ini
masih mengalami kesalahan. Pengulangan pengamatan dengan berbagai cara
dapat mengurangi kesalahan pengamatan tersebut. Jadi, mitos itu dapat diterima
oleh masyarakat pada masa itu karena:
a. Keterbatasan pengetahuan yang disebabkan karena keterbatasan
penginderaan baik langsung maupun dengan alat.
b. Keterbatasan penalaran manusia pada masa itu.
c. Hasrat ingin tahunya terpenuhi.

11
H. Persepsi Terhadap Alam
 Persepsi terhadap Alam Orang Babylonia
Puncak pemikiran Mitos adalah Zaman Babylonia (700 – 600 SM). Mereka
menyatakan bahwa alam semesta seperti selungkup. Bumi itu datar sebagai lantai
dan langit dan bintang-bintang sebagai atapnya. Di langit terdapat jendela sehingga
air hujan dapat sampai ke bumi. Mereka telah mengenal ekliptika/bidang edar
matahari dan telah dapat menentukan satu tahun adalah 365,25 hari. Horoskop atau
ramalan nasib berdasarkan perbintangan juga berasal dari Babylonia.
Pola pikir penggabungan antara pengamatan, pengalaman, dan akal sehat
(rasional) dimulai orang-orang yunani (600-200 SM). Orang-orang Yunani yang
memberikan sumbangan kepada pembaharuan pola pikir antara lain;
1. Thales (624 – 546 SM), ia adalah Astronom, ahli matematik dan teknik
Bintang-bintang mengeluarkan cahaya sendiri sedangkan bulan hanya
memantulkan cahaya matahari, dan bumi merupakan piringan yang datar
terapung di atas air. Bahan dasar/unsur pembentuk benda-benda di alam ini
adalah air. Terbentuknya benda-benda itu melalui proses, bukan diciptakan
dewa-dewi seperti adanya
2. Anaximender (610-546 SM)
Alam semesta berbentuk bola dan bumi sebagai pusatnya, langit
dengan segala isinya beredar mengelilinginga. Ia mengajarkan membuat jam
matahari untuk penunjukan waktu.
3. Anaximenes(560-520 SM)
Unsur-unsur pembentuk benda adalah air. Air dapat merenggang
menjadi api (gas), atau memadat menjadi tanah. Hal ini merupakan teori
pertama tentang tranmutasi unsur. Pendapatnya tersebut dikoreksi oleh
Herakleitos (560-470 SM) bahwa api yang menjadi penyebab transmutasi.
4. Phytagoras (500 SM)
Unsur dasar pembentuk benda adalah empat unsur, yaitu; tanah, api,
udara dan air. Bumi bulat dan berputar, karena berputar maka nampak seolah-
olah alam berputar mengelilingi bumi.
5. Empedokles (480-430 SM)
Ia menyempurnakan pendapat Phytagoras, yaitu memperkenalkan
adanya tenaga penyekat atau tarik menarik dan tenaga pemisah atau tolak

12
menolak. Kedua tenaga tadi yang dapat mempersatukan atau memisahkan
unsurunsur.
6. Plato (427-347 SM)
Bahwa keanerakagaman yang nampak sebenarnya suatu duplikat saja
darisesuatu yang kekal dan immaterial .
7. Aristoteles (348-322 SM )
Unsur dasar pembentuk benda adalah zat tunggal yang disebut
“HULE”. Zat tunggal itu berubah bentuk tergantung kondisi. Perubahan itu
digambarkan sbb;

Aristoteles mengajarkan tentang pola berpikir dalam memperoleh


kebenaran berdasarkan logika.sebagai contoh:
- Semua manusia harus mengalami kematian (premis mayor)
- Si Fulan adalah manusia (premis minor)
- Si Fulan harus mengalami kematian (kesimpulan)
Aristoteles berpendapat bahwa: Bumi itu bulat dan menjadi pusat dari
alam semesta yang beredarmengelilinginya. Ia menulis buku dan belum
selesai diberi judul “Physica” dan oleh sekretarisnya diberi judul “Meta
Physica”, oleh orangorang Yunani disebut “Philosophia” (rasa ingin tahu).
Pengaruh pikiran Aristoteles sampai pada kurang lebih 1500 th.
8. Ptolomeus (127-151) (450 th setelah aristoteles)
Ia berpendapat bahwa: Bumi pusat dari jagad raya, berbentuk bulat,
diam setimbang tanpa penyangga, bintangbintang menempel pada langit dan
berputar mengelilingi bumi dalam 24 jam. Planet berputar melalui orbitnya
sendiri antara bumi dan bintang.

13
I. Timbulnya Ilmu Alamiah
Sumbangan bangsa Arab dalam perintisan perkembangan ilmu pengetahuan
alam.
1. Bidang Astronomi
a. Niraizi (W.922 M)
Mengritik pendapat Ptolomeus tentang Geosentris Menulis buku
tentang cuaca dan iklim, bintang. Membuat alat-alat bantu ilmu bintang untuk
menggambarkan gerak benda-benda langit dan untuk mengukur jaraknya.
b. Tsabit Ibn Qurrah (W. 901 M)
Membahas waktu matahari (syamsiah), 1 th = 365 hr 49 mnt 1 det.
2. Bidang Kedokteran
a. Ar Razi (866-909 M) dipanggil Razes (Barat).
- Tokoh kedokteran dan Kimia. Pertamakali yang mendiagnosis penyakit
cacar, dan membedakan cacar air dan cacar merah
- Menemukan raksa.
b. Ibn Sina (980-1037 M) dipanggil Avicena (Barat)
 Menunjukkan bahwa udara sebagai penyalur penyakit
 Perintis pengobatan penyakit syaraf
c. Ibn Rusyd (1126-1198) dipanggil Averoes (Barat)
 Perintis ilmu Jaringan tubuh
 Berjasa dalam penelitian pembuluh-pembuluh darah
 Penulis buku kedokteran umum” Al-Kulliyat fi’lth Thibb” = aturan
umum ilmu kedokteran
d. Az-Zahrawi (W. 1013)
 Perintis ilmu pengenalan (diagnostic) dan cara penyembuhan
(Therapeutic) penyakit telinga.
 Perintis pembedahan telinga
 Pelopor dalam penyakit kulit (Dermatology)
 Tahun 1500-1600 terjadi perubahan besar atas semua ajaran
Aristoteles dan Ptolomeus
 Perubahan dimulai oleh Nikolaus Copernicus (1473-1543), yang
ahli matematika dan pengobatan. Persepsinya terhadap alam adalah
Prinsip Heliosentris (Matahari sebagai pusat edaran) sebagai berikut;

14
a) Matahari adalah pusat dari solar (sistem tatasurya). Bumi adalah
salah satu planet diantara planet-planet yang beredar
mengelilingi matahari
b) Bulan beredar mengelilingi bumi, dan bersama-sama bumi
mengelilingi matahari.
c) Bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur.
e. Kepler (1571-1630) Ahli Astronomi
 Orbit planet-planet mengelilingi matahari adalah Ellips.
 Bila ditarik garis imajinasi dari planet-planet ke matahari, sementara
ia bergerak menurut garis edarnya, maka luas bidang yang ditempuh
dalam jangka waktu sama adalah sama besar.
T2 ~ R3
T= waktu untuk mengelilingi matahari secara penuh
R = Jarak rata-rata planet dengan matahari
f. Galileo (1564-1642)
 Orang italia penemu teleskop. Ia membenarkan teori Copernikus
bahkan berani mempublikasikan.
 Dengan teleskopnya, ia menempukan: empat bulan yang
mengelilingi yupiter, adanya gunung-gunung di bulan, Bintik hitam
di matahari, kelompok bintang (milkyway), cincin saturnus.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
P
B.Saran
Menyadari bahwa kami masih jauh dari kata sempurna, kedepannya kami
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan
sumber-sumber lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan.

16

Anda mungkin juga menyukai