Anda di halaman 1dari 15

1.

Sejarah perkembangan mikroprosesor/mikrokontroler berkaitan dengan Arsitektur


RISC, CISC dan AVR
Mikrokontroler adalah keluarga mikroprosesor yaitu sebuah chips yang dapat
melakukan pemrosesan data secara digital sesuai dengan perintah bahasa assembly yang
diberikan perusahaan pembuatnya.Mikrokontroler merupakan chip tunggal yang dapat
menjalankan instruksi tanpa peripheral pendukung.
Mikrokontroler sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik
dan umunya dapat menyimpan program didalamnya. Mikrokontroler umumnya terdiri dari
CPU (Central Processing Unit), memori, I/O tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-
Digital Converter (ADC) yang sudah terintegrasi di dalamnya. Kelebihan utama dari
mikrokontroler ialah tersedianya RAM dan peralatan I/O pendukung sehingga ukuran board
mikrokontroler menjadi sangat ringkas. 

Sejarah Perkembangan Mikrokontroler

Pertama kali dikenalkan oleh Texas Instrument dengan seri TMS 1000 pada tahun
1974 yang merupakan mikrokontroler 4 bit. Mikrokontroler yang populer pertama kali dibuat
oleh Intel pada tahun 1976 , yaitu mikrokontroler 8 bit seri Intel 8748. Mikrokontroler
tersebut adalah bagian dari keluarga Mikrokontroler MCS-48. Sebelumnya, Texas Instruments
telah memasarkan Mikrokontroler 4 bit pertama yaitu TMS 1000 pada tahun 1974. TMS 1000
yang mulai dibuat sejak 1971 adalah mikrokomputer dalam sebuah chip , lengkap dengan
RAM dan ROM.
Sekarang dipasaran banyak sekali ditemui mikrokontroler mulai dari 8 bit sampai
dengan 64 bit, sehingga perbedaan antara mikrokontroler dan mikroprosesor sangat tipis.
Masing-masing vendor mengeluarkan mikrokontroler dengan dilengkapi fasilitas-fasilitas
yang cenderung memudahkan user untuk merancang sebuah sistem dengan komponen luar
yang relatif lebih sedikit.    
Saat ini mikrokontroler yang banyak beredar dipasaran  adalah mikrokontroler 8 bit
varian keluarga MCS51(CISC) yang dikeluarkan oleh Atmel dengan seri AT89Sxx, dan
mikrokontroler AVR yang merupakan mikrokontroler RISC dengan seri ATMEGA8535
(walaupun varian dari mikrokontroler AVR sangatlah banyak, dengan masing-masing
memiliki fitur yang berbeda). Dengan mikrokontroler tersebut pengguna (pemula) sudah bisa
membuat sebuah sistem untuk keperluan sehari-hari, seperti pengendali peralatan rumah
tangga jarak jauh yang menggunakan remote control televisi, radio frekuensi, maupun
menggunakan ponsel, membuat jam digital, termometer digital dan sebagainya. 

Perkembangan Teknologi Mikrokontroler sekarang ini sudah sampai


padaMikrokontroler AVR dengan arsitektur RISC 8 bit, dimana semua instruksi di kemas
dalam kode 16-bit (16-bits word) dan sebagian besar instruksi di eksekusi dalam 1 (satu)
siklus clock, berbeda dengan instruksi MCS51yang membutuhkan 12 siklus clock. Keluarga
Mikrokontroler AVR berbeda dengan keluarga Mikrokontroler MCS51.
Mikrokontroler AVR menggunakan teknologi RISC (Reduced Instruction Set Computing)
sedangkan MCS51 masih menggunakan teknologi CISC(Complex Instruction Set
Computing).

2. Coba jelaskan keunggulan masing-masing arsitektur tersebut.


Arsitektur CISC, RISC dan AVR
CISC dan RISC
1. CISC (Complex Instruction Set Computing)
Complex Instruction Set Computing (CISC) atau kumpulan instruksi komputasi kompleks.
Adalah suatu arsitektur komputer dimana setiap instruksi akan menjalankan beberapa
operasi tingkat rendah, seperti pengambilan dari memori (load), operasi aritmatika, dan
penyimpanan kedalam memori (store) yang saling bekerja sama. Tujuan utama dari
arsitektur CISC adalah melaksanakan suatu instruksi cukup dengan beberapa baris bahasa
mesin yang relatif pendek sehingga implikasinya hanya sedikit saja RAM yangdigunakan
untuk menyimpan instruksi-instruksi tersebut.
Arsitektur CISC menekankan pada perangkat keras karena filosofi dari arsitektur CISC
yaitu bagaimana memindahkan kerumitan perangkat lunak ke dalam perangkat keras.
MULT dalam hal ini lebih dikenal sebagai “complex instruction”, atau instruksi yang
kompleks. Bekerja secara langsung melalui memori komputer dan tidak memerlukan
instruksi lain seperti fungsi baca maupun menyimpan. Satu kelebihan dari sistem ini
adalah kompailer hanya menerjemahkan instruksi-instruksi bahasa tingkat-tinggi ke dalam
sebuah bahasa mesin. Karena panjang kode instruksi relatif pendek, hanya sedikit saja dari
RAM yang digunakan untuk menyimpan instruksi-instruksi tersebut.

2. RISC (Reduced Instruction Set Computer)


Reduced Instruction Set Computer merupakan bagian dari arsitektur
mikroprosessor,berbentuk kecil dan berfungsi untuk negeset instruksi dalam komunikasi
diantara arsitektur yang lainnya. Proyek RISC pertama dibuat oleh IBM, stanford dan UC
–Berkeley pada akhir tahun 70 dan awal tahun 80an. IBM 801, Stanford MIPS, dan
Barkeley RISC 1 dan 2 dibuat dengan konsep yang sama sehingga dikenal sebagai RISC.
RISC mempunyai karakteristik :
 One Cycle Execution Time : satu putaran eksekusi. Prosessor RISC mempunyai CPI
(clock perinstruction) atau waktu per instruksi untuk setiap putaran. Hal ini dimaksud
untuk mengoptimalkan setiap instruksi pada CPU.
 Pipelining : adalah sebuah teknik yang memungkinkan dapat melakukan eksekusi
secara simultan. Sehingga proses instruksi lebih efisien.
 Large Number Of Registers : Jumlah register yang sangat banyak.
RISC di desain dimaksudkan untuk dapat menampung jumlah register yang sangat banyak
untuk mengantisipasi agar tidak terjadi interaksi yang berlebih dengan memory. Prosesor
RISC hanya menggunakan instruksi-instruksi sederhana yang bisa dieksekusi dalam satu
siklus.
Dengan demikian, instruksi ‘MULT’ sebagaimana dijelaskan sebelumnya dibagi menjadi
tiga instruksi yang berbeda, yaitu “LOAD”, yang digunakan untuk memindahkan data dari
memori kedalam register, “PROD”, yang digunakan untuk melakukan operasi produk
(perkalian) dua operan yang berada di dalam register (bukan yang ada di memori) dan
“STORE”, yang digunakan untuk memindahkan data dari register kembali ke memori.
Berikut ini adalah urutan instruksi yang harus dieksekusi agar yang terjadi sama dengan
instruksi “MULT” pada procesor RISC.CPU RISC yang berbasis mikroprosesor maupun
yang non-mikroposesor hingga saat ini telah didesain dan dipasarkan. Berikut beberapa
CPU RISC:
1. IBM RS/6000 atau arsitektur POWER.
2. Keluarga Suns SPARC.
3. HPs PA (precision architecture).
4. Keluarga Motorola 88000.
5. Intel 860.
6. Seri MIPS.
7. PowerPC
 
Cara kerja
1. CISC (Complex Instruction Set Computing)
Set instruksi dimana setiap instruksi akan menjalankan beberapa operasi tingkat rendah,
seperti pengambilan dari memory, operasi aritmetika, dan penyimpanan ke dalam
memory, semuanya sekaligus hanya di dalam sebuah instruksi. Karakteristik CISC dapat
dikatakan bertolak-belakang dengan RISC.
Contoh-contoh procesor CISC adalah System/360, VAX, PDP-11, varian Motorola
68000 , dan CPU AMD dan Intel x86.
2. RISC (Reduced Instruction Set Computer)
Set instruksi hanya berisikan operasi dasar ( kurang dari 100 instruksi dan panjangnya
tetap) untuk mengurangi kompleksitas dari penterjemah instruksi (instruction decoder).
Sehingga CPU dapat meng-eksekusinya dengan kecepatan maksimum dan lebih efisien.
Perangkat lunak membuat operasi komplek dengan mengkombinasikan beberapa instruksi
mesin sederhana.
 Kecepatan eksekusi instruksi yang tinggi
Tujuan dari arsitektur RISC adalah untuk dapat dieksekusi dengan cepat.
 Optimalisasi penggunaan kompilasi
Unjuk kerja arsitektur RISC sangat tergantung pada optimalisasi kompilator. Untuk itu
kompilator harus dapat mengeksplorasi arsitektur hardware dengan menyusun urutan
instruksi yang dapat mengambil kelebihan dari kemampuan dan unjuk kerja processor.
 Arsitektur load/store
Dalam arsitektur RISC akses memori dipisahkan dari manipulasi data sehingga CPU
tidak terhambat oleh kelambatan memori. Data di muatkan (prefetched) pada register
dan instruksi hanya bekerja dengan register.

Sebagai perbandingan, CISC mencoba untuk mengurangi jumlah instruksi pada program
sedangkan RISC mencoba mengurangi siklus instruksi
 
Aplikasi
1. CISC (Complex Instruction Set Computing)
Mikroprosesor dengan arsitektur CISC adalah Intel 8088, 8085, 8086, Zilog Z-80 CPU,
NS 32016, MC6800. Karena jumlah instruksi lebih banyak jenis dan ragamnya maka
kelemahan CISC terletak pada sulitnya mengembangkan interpreter dan kompiler.
2. RISC (Reduced Instruction Set Computer)
Atmel AVR adalah modifikasi arsitektur Harvard 8-bit RISC single chip microcontroller
yang di kembangkan oleh atmel pada 1996 . AVR adalah satu dari keluarga
mikrokontroller pertama yang menggunakan memori on-chip flash untuk penyimpanan 
program, sebagai lawan untuk progammable one time pada ROM, EPROM atau
EEPROM digunakan oleh mikrokontroller lain. Contoh mikroprosesor dengan artsitektur
RISC adalah AMD 2900, MIPS R2000, SUN ,SPARC, MC 8800, ATMET 90S1200,
90S2313, 90S2323, 90S2343, 90S4434,90S8515.
Kelebihan dan kekurangan
1. CISC (Complex Instruction Set Computing)
Kelebihan CISC:
Filosofi arsitektur CISC adalah memindahkan kerumitan software ke dalam hardware.
Teknologi pembuatan IC saat ini memungkinkan untuk menamam ribuan bahkan jutaan
transistor di dalam satu dice. Bermacam-macam instruksi yang mendekati bahasa
pemrogram tingkat tinggi dapat dibuat dengan tujuan untuk memudahkan programmer
membuat programnya.
Beberapa prosesor CISC umumnya memiliki microcode berupa firmware internal di
dalam chip-nya yang berguna untuk menterjemahkan instruksi makro. Mekanisme ini bisa
memperlambat eksekusi instruksi, namun efektif untuk membuat instruksi-instruksi yang
kompleks. Untuk aplikasi-aplikasi tertentu yang membutuhkan singlechip komputer,
prosesor CISC bisa menjadi pilihan.
CISC dimaksudkan untuk meminimumkan jumlah perintah yang diperlukan untuk
mengerjakan pekerjaan yang diberikan. (Jumlah perintah sedikit tetapi rumit) Konsep
CISC menjadikan mesin mudah untuk diprogram dalam bahasa rakitan.Dengan intruksi
yang komplek prosesor CISC merupakan pendekatan dominan karena menghemat memori
dibandingkan RISC.
instruksi kompleks seperti CISC mempermudah dalam pembuatan program. Set instruksi
yang lengkap diharapkan akan semakin membuat pengguna mikroprosesor leluasa menulis
program dalam bahasa assembler yang mendekati bahasa pemrograman level tinggi.

Kelemahan CISC :
1. Kompleksitas CPU : desain unit kontrol menjadi kompleks karena mempunyai set
intruksiyang besar.
2. Ukuran Sistem dan Biaya : mempunyai banyak sirkuit hardware menyebabkan CPU
menjadikompleks. Hal ini meningkatkan biaya hardware pada sistem dan juga kebutuhan
daya listrik.
3. Kecepatan Clock: karena sirkuit yang besar maka propagation delay (tunda propagasi)
lebihbesar dan karena waktu siklus CPU yang besar sehingga kecepatan clock efektif
menurun.
4. Keandalan : dengan hardware yang besar maka cenderung mudah terjadi kegagalan.
5. Mantainability : Troubleshooting dan pendeteksian suatu kegagalan
mengakibatkanpekerjaan menjadi besar karena besarnya sirkuit yang ada. Penemuan
microprogrammingmembantu menurunkan beban tersebut.

2. RISC (Reduced Instruction Set Computer)


Kelebihan RISC
1. Berkaitan dengan penyederhanaan kompiler, dimana tugas pembuat kompiler untuk
menghasilkan rangkaian instruksi mesin bagi semua pernyataan HLL. Instruksi mesin
yang kompleks seringkali sulit digunakan karena kompiler harus menemukan kasus-kasus
yang sesuai dengan konsepnya. Pekerjaan mengoptimalkan kode yang dihasilkan untuk
meminimalkan ukuran kode, mengurangi hitungan eksekusi instruksi, dan meningkatkan
pipelining jauh lebih mudah apabila menggunakan RISC dibanding menggunakan CISC.
2. Arsitektur RISC yang mendasari PowerPC memiliki kecenderungan lebih menekankan
pada referensi register dibanding referensi memori, dan referensi register memerlukan bit
yang lebih sedikit sehingga memiliki akses eksekusi instruksi lebih cepat.
3. Kecenderungan operasi register ke register akan lebih menyederhanakan set instruksi dan
menyederhanakan unit kontrol serta pengoptimasian register akan menyebabkan operand-
operand yang sering diakses akan tetap berada dipenyimpan berkecepatan tinggi.
4. Penggunaan mode pengalamatan dan format instruksi yang lebih sederhana.

Kelemahan RISC:
Kelemahan utama dari RISC ialah jumlah intruksi yang sedikit. Hal ini mengakibatkan untuk
melakukan suatu tugas akan dibutuhkan instruksi yang lebih banyak bila dibandingkan
CISC.Hasilnya ialah jumlah ukuran program akan lebih besar bila dibandingkan CISC.
Penggunaan memori akan semakin besar.
 
AVR
Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s Risc processor) merupakan mikrokontroler keluaran
Atmel, yang mempunyai arsitektur RISC 8 bit, di mana semua instruksi dikemas dalam kode
16-bit dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock, berbeda dengan instruksi
MCS51 yang membutuhkan 12 siklus clock. Tentu saja itu terjadi karena kedua jenis
mikrokontroler tersebut memiliki arsitektur yang berbeda. AVR berteknologi RISC (reduced
Instruction set computing), sedangkan seri MCS51 berteknologi CISC (complex Instruction
set computing). Secara umum, AVR dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu keluarga
ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATmega, dan AT86RFxx.Mikrokontroler AVR sudah
menggunakan konsep arsitektur Harvard yang memisahkan memori dan bus untuk data dan
program, serta sudah menerapkan single level pipelining. Selain itu mikrokontroler AVR juga
mengimplementasikan RISC (Reduced Instruction Set Computing) sehingga eksekusi
instruksi dapat berlangsung sangat cepat dan efisien. 

Arsitektur AVR ini membuat CPU dapat membaca instruksi dan mengakses memori data pada
saat yang bersamaan. Selain itu keunggulan AVR, yaitu :
1. Kinerja Tinggi, Low-Power AVR® 8-bit Microcontroller
Seperti yang disebutkan Atmel dalam websitenya "The low-power Atmel 8-bit AVR RISC-
based microcontroller... The device supports throughput of 16 MIPS at 16 MHz and
operates between 2.7-5.5 volts".
2. Menggunakan Arsitektur RISC
Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur Reduced Instruction Set Computing (RISC) atau "
set instruksi Komputasi yang disederhanakan".
3. Daya Tahan Tinggi dan Segmen Memori Non-Volatile
Mikrokontroler AVR memiliki daya tahan data (retensi data) 20 tahun ketika suhu
mencapai 85°C atau 100 tahun ketika suhu mencapai 25°C.
4. Memiliki Antarmuka JTAG (IEEE std. 1149.1 Compliant)
Tidak hanya SPI, ATmega32 memiliki antarmuka JTAG yang memungkinkan pengguna
dapat memprogram Flash, EEPROM, Fuse, dan Lock Bits.
5. Memiliki Fitur Perangkat
Mikrokontroler AVR memiliki fitur tambahan yang sangat membantu kita untuk
melakukan penelitian yang lebih baik, seperti terdapat ADC, PWM dan Timer.
6. Memiliki Fitur Tambahan
Mikrokontroler ini memiliki fitur menarik yang patut dicoba seperti 5 mode Sleep,
eksternal dan internal interupsi, dan kalibrasi RC Oscillator internal.
7. Mempunyai 32 jalur Program I/O
ATR mempunyai 32 jalur Program sehingga memungkinkan kita untuk mengontrol lebih
banyak device/ perangkat, seperti Tombol/ switch, LED, buzzer dan LCD.
8. Memiliki operasi tegangan dari 2,7 Volt sampai 5,5 Volt
AVR memiliki operasi tegangan dari 2,7 Volt sampai 5,5 Volt. Ini sangat membantu kita
untuk menghemat listrik.Kecepatan maksimal bisa mencapai 16 MHz (tanpa overclock).
9. Daya yang dibutuhkan ketika aktif hanya 1,1 mA
ATR membutuhkan arus yang sangat kecil dibanding komponen analog yang biasa kita
pakai. Hal ini dibuktikan dengan konsumsi daya yang dibutuhkan ketika aktif saja hanya
1,1 mA, bahkan bisa mencapai 1 uA ketika mode power-down.

3. Buatkan contoh aplikasi mikrokontroler AVR untuk mengendalikan motor induksi 3


fasadengan star-running bintang segitiga otomatis dengan waktu tunda 5 detik,
dilengkapi dengan push button star-stop (rangkaian simulasi dengan Proteus berikut
listing program dan flow chart sistem)
#include <mega128.h>

#include <delay.h>

#define KM21 PORTE.0 //define memudahkanlogikadan agar


tidakbingungsaatpenulisan program

#define KM22 PORTE.1

#define KM23 PORTE.2

#define KM31 PORTE.3

#define KM32 PORTE.4

#define KM33 PORTE.5


#define KM11 PORTB.2

#define KM12 PORTB.3

#define KM13 PORTB.4

// Declare your global variables here

void main(void)

PORTA=0x00;

DDRA=0x00;

PORTB=0x00;

DDRB=0xFF; // PORT B digunakansebagai output LED


dankontrol relay7,8,9 sehinggadiset

0xFF

PORTC=0x00;

DDRC=0x00;

PORTD=0x00;
DDRD=0x00;

PORTE=0x00;

DDRE=0xFF; // PORT E sebagai output kontrol relay 1,2,3,4,5


dan 6 diset 0xFF

PORTB.1=1; // lampumerahmenyalalangsung/tanda OFF

while (1)

if (PINA.0==1) // saattombol push button 1 ditekan/start

PORTB.0=0;

PORTB.1=1;

//KM1 ON

KM11=1;

KM12=1;

KM13=1;

//KM2 ON

KM21=1;
KM22=1;

KM23=1;

delay_ms(500); // selangwaktu KM1 akan di OFF kan

//KM1 OFF

KM11=0;

KM12=0;

KM13=0;

//KM2 ON

KM21=1;

KM22=1;

KM23=1;

delay_ms(500); //SELANG WAKTU KM3 ON

PORTB.0=1; //INDIKATOR HIJAU MENYALA

PORTB.1=0;

//KM1 OFF

KM11=0;

KM12=0;
KM13=0;

//KM2 ON

KM21=1;

KM22=1;

KM23=1;

//KM3 ON

KM31=1;

KM32=1;

KM33=1;

if(PINA.1==1) //saat push button 2/stop ditekanmaka motor


akanberhentidan relay di

OFF kansemua

PORTB.0=0; //indikatormerahmenyala

PORTB.1=1;

//semua relay KM1,2 dan 3 OFF


KM11=0;

KM12=0;

KM13=0;

KM21=0;

KM22=0;

KM23=0;

KM31=0;

KM32=0;

KM33=0;

Dari program diatas saat KM1 dan KM2 bekerja sedang KM3 OFF merupakan keadaan Star,
sedang saat KM3 dan KM2 bekerja sedang KM1 OFF merupakan keadaan Delta.

Hasil simulasi proteus :


1. Keadaan Awal
2. M
o
t
o
r

telah berputar

MULAI

TOMBOL ON

DITEKAN?
TIDAK

YA
Ada gannguan?
Motor
beroperasihubunganbintangdankontaktorbekerjabersam
aan

Anda mungkin juga menyukai