BAB 1
RUANG LINGKUP BIOLOGI
1. Ruang lingkup yang dipelajari dalam biologi meluliputi seluruh
kehidupan yangada di jagad raya ini, mulai dari tingkatan
makhluk hidup yang paling sederhana (sangat kecil) hingga
tingkatan organisasi yang paling kompleks (terbesar).
2. Klasifikasi makhluk hidup yang semula dibagi menjadi tiga
kerajaan, menurut Robert H. Whittaker 1969 meningkat
menjadi lima kerajaan, meliputi kingdom/regnum: a) Plantae, b)
Animalia, c) Protista, d) Monera, dan e) Jamur/Fungi.
3. Menurut perkembangan terakhir Carl Woese (1987) makhluk
hidup diklasifikasikan menjadi enam kingdom/regnum, yaitu: a)
Plantae, b) Animalia, c) Protista, d) Fungi, e) Archaebacteria f)
Eubacteria.
4. Struktur organisasi kehidupan dapat disusun sebagai
berikut:organisasi tingkat molekul sel jaringan organ
sistemorgan individu populasi komunitas ekosistem
biosfir.
5. Organisasi tingkat molekul adalah organisasi kehidupan pada
tingkat paling rendah karena materi penyusunnya hanya terdiri
atas asam nukleat, yaitu Asam Deoksi Ribonukleat (ADN) atau
Asam Ribonukleat (ARN) dan protein, contohnya virus.
6. Virus berukuran (2 – 20) milimikron, hanya dapat hidup di dalam
sel yang hidup, dan dapat berkembang biak. Virus merupakan
bentuk peralihan antara benda hidup dan benda mati karena
dapat berbentukkristal.
7. Amoeba dan Paramaecium yang hanya terdiri atas sebuah sel
tergolong organisme bersel tunggal atau uniseluler, sedangkan
organisme yang tersusun dari banyak sel disebut organisme
bersel banyak atau multiseluler.
8. Teori sel yang semula hanya menyatakan bahwa sel merupakan
kesatuan struktural dari kehidupan, ditambah dengan
pernyataan bahwa sel juga merupakan kesatuan fungsional dari
kehidupan.
9. Rudolf Virchow pada tahun 1858 menyatakan bahwasemua sel
berasal dari sel-sel juga (omnis cellula cellula), maka dengan
kata lain, sel juga merupakan kesatuan pertumbuhan makhluk
hidup.
10. Periode kedua sejarah penelitian sel adalah
eksperimeneksperimen, salah satu hasilnya adalah diketahui
adanya faktor menawan yang terdapat di dalam nukleus, yaitu
kromosom. Berdasarkan pengetahuan itu, maka dapat dikatakan
bahwa sel merupakan kesatuan hereditas.
11. Populasi merupakan tingkatan organisasi yang terdiri atas
sekelompok individu sejenis yang menempati ruang dan waktu
yang sama.
12. Lingkungan biotik, yaitu semua organisme yang terdapat di
sekelilingnya. Adapun lingkungan abiotik, yaitu faktor-faktor
seperti iklim (suhu, kelembapan, cahaya) dan tempat hidupnya
(tanah, air, udara).
13. Organisme produsen memerlukan energi, cahaya, oksigen,
karbon dioksida, air, dan garam-garam dari lingkungan abiotik.
14. Metode ilmiah mengarah pada pola berfikir logis, analitis
(menggunakan analisis), dan empiris (sesuai dengan kenyataan).
15. Langkah yang ditempuh oleh para ahli biologi dalam
memecahkan suatu masalah adalah langkah yang sesuai dengan
metode ilmiah. Secara garis besar langkah tersebut terdiri
atas: Perumusan masalah, penyusunan kerangka
berfikir/landasan teori, perumusan hipotesis, pengujian
hipotesis, dan pengambilan kesimpulan.
16. Perumusan masalah merupakan langkah untuk mengetahui
masalah yang akan dipecahkan, sehingga masalah tersebut
menjadi jelas batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk
pemecahannya.
17. Kerangka berfikir ini merupakan alasan yang menjelaskan
keterkaitan antara berbagai faktor dengan objek dan jawaban
terhadap suatu permasalahan. Kerangka berfikir disusun secara
rasional berdasarkanpenemuan-penemuan yang telah teruji
kebenarannya.
18. Hipotesis berfungsi sebagai jawaban sementara terhadap
permasalahan yang timbul berdasarkan kesimpulan kerangka
berpikir.
19. Penarikan kesimpulan merupakan evaluasi terhadap sebuah
hipotesis yang telah dirumuskan, apakah hipotesis tersebut
diterima atau ditolak.
20. Rancangan penelitian adalah pokok-pokok perencanaanseluruh
penelitian yang tertuang dalam suatu kesatuan naskah secara
ringkas, jelas, dan utuh.
21. Rancangan penelitian dibuat dengan tujuan agar pelaksanaan
penelitian dapat berjalan secara benar, baik, dan lancar.
Rancangan penelitian memuat judul penelitian, latar belakang
masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan dan
fungsi penelitian, tinjauan kepustakaan, hipotesis (kalau
diperlukan), batasan konsep, metodologi penelitian dan daftar
kepustakaan.
22. Syarat-syarat rancangan penelitian seperti berikut ini.
Sistematis, artinya unsur-unsur yang ada dalam rancangan
penelitian harus tersusun dalam urutan yang logis. Setiap
rancangan harus menentukan judul penelitian, menjelaskan
latar belakang, dan tujuan penelitian.
Konsisten, artinya terdapat kesesuaian di antara
unsurunsurnya, misalnya antara judul dengan tujuan, antara
rumusan masalah dengan tujuan, antara rumusan masalah
dengan metodologi, dan sebagainya.
Operasional, artinya dapat menjelaskan bagaimana penelitian
itu dilakukan, misalnya data yang diinginkan, cara
pengamatan terhadap objek penelitian, alat yang digunakan,
dan penentuan objek penelitian.
BAB 2
VIRUS
1. Menurut keadaan fisiknya benda dibedakan menjadi dua macam
yaitu benda mati (abiotik) dan benda hidup (biotik). Biotik dapat
melakukan metabolisme di antaranya nutrisi, sintesis, ekskresi,
reproduksi, regulasi, respon terhadap rangsang. Adapun abiotik
tidak dapat melakukan metabolisme.
2. Virus oleh para ilmuwan dikatakan sebagai benda mati, jika virus
tersebut di luar sel hidup. Namun, jika virus mendapatkan
tempat pada sel hidup/organisme, virus akan menunjukkan
aktivitas layaknya sel hidup, yaitu mampu bereproduksi
sehingga dapat bertambah banyak.
3. Ciri-ciri virus:
1. Tidak memiliki bentuk sel (aseluler).
2. Berukuran antara (20 – 300) milimikron.
3. Hanya memiliki satu macam asam nukleat saja yaitu ADN
(asam dioksiribo nukleat) atau ARN (asam ribo nukleat).
4. Berupa hablur atau kristal dengan bentuk yang bervariasi;
oval, memanjang, silindris, kotak dan lain-lainnya.
5. Tubuhnya tersusun atas kepala, kulit selubung (kapsid) yang
berisi ADN atau ARN saja dan serabut ekor.
4. Bakteriofage, yaitu virus yang mampu menyerang bakteri
Escherichia coli.
5. Proses perkembangbiakan virus disebut dengan istilah replikasi.
Virus hidup di dalam sel hidup dengan memanfaatkan materi sel
yang ditempatinya. Hal itulah yang menyebabkan virus
merugikan bagi kehidupan bagi tumbuhan, hewan maupun
manusia karena menyebabkan berbagai penyakit.
6. Virus juga dapat menguntungkan manusia karena sebagai vektor
yang dapat dimanfaatkan dalam teknik rekayasa genetika,
membuat vaksin yang dapat mencegah suatu penyakit tertentu,
atau untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap suatu
penyakit tertentu pula.
7. AIDS adalah penyakit yang menyebabkan menurunnya
kekebalan tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV
(Human Immunodeficiensy Virus).
8. Penyakit AIDS dapat ditularkan melalui kontak biasa seperti
melauli luka-luka di kulit, selaput lendir, hubungan seksual,
transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, dari
ibu yang menderita penyakit AIDS kepada anak yang sedang
dikandungnya.
9. Ada tiga tipe hepatitis, yaitu hepatitits A, hepatitis B, dan
hepatitis C. Gejala-gejalanya: demam, mual, muntah-muntah,
perubahan warna kulit dan selaput lendir berwarna kuning.
Penularannya melalui minuman yang terkontaminasi virus, jarum
suntik yang tidak steril, dan transfusi darah.
10. Kegunaan virus bagi kehidupan:
Sebagai bahan untuk pembuatan vaksin
Sebagai vektor dalam teknik rekayasa genetika
11. Beberapa virus merugikan manusia, hewan maupun tumbuhan
karena bersifat parasit yang dapat menimbulkan berbagai
penyakit. Namun virus juga dapat bermanfaat untuk pembuatan
vaksin guna merangsang pembentukan antibodi pada manusia
ataupun hewan, juga berperan sebagai vektor dalam teknologi
rekayasa genetika.
BAB 3
BAKTERI