10
Sebagai salah satu puskesmas yang ada di kota Medan, Puskesmas Pembantu
Sidorejo Hilir Medan mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Kualitas pelayanan kesehatan diupayakan agar Visi dan Misi Puskesmas
Pembantu Sidorejo Hilir Medan dapat tercapai yaitu: “Medan Sehat Sejahtera 2011”.
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui usaha-usaha yang
dilakukan Puskesmas Pembantu Sidorejo Hilir Medan dalam penanggulangan
Demam Berdarah Dengue (DBD). Dimulai dari perencanaan kegiatan-kegiatan,
dilanjutkan pengorganisasian dan pelaksanaannya pada wilayah kerja puskesmas
serta dilakukannya pengawasan terhadap kegiatan tersebut.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif, yaitu Data-data yang diperoleh melalui wawancara kepada 2 orang key
informan dan 6 orang informan sebagai unit analisis, kemudian diolah melalui teknik
analisa deskriptif, berupa penganalisaan data yang telah dikumpulkan,
diklasifikasikan dan diperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti.
Adapun hasil penelitian ini yaitu: Upaya dan tindakan yang dilaksanakan
Puskesmas Pembantu Sidorejo Hilir Medan cukup berhasil. Hal ini ditandai dengan
tidak bertambahnya warga yang terkena DBD dan Kecamatan Sidorejo Hilir Medan
tidak termasuk daerah endemik. Akan tetapi perlu ditingkatkan penyuluhan DBD dan
program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan fogging di sekolah-sekolah dan
tempat tinggal warga secara serentak serta pembagian bubuk abate gratis.
Kata Kunci: Penanggulangan DBD, Medan Sehat Sejahtera.
11
Sebagai salah satu puskesmas yang ada di kota Medan, Puskesmas Pembantu
Sidorejo Hilir Medan mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Kualitas pelayanan kesehatan diupayakan agar Visi dan Misi Puskesmas
Pembantu Sidorejo Hilir Medan dapat tercapai yaitu: “Medan Sehat Sejahtera 2011”.
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui usaha-usaha yang
dilakukan Puskesmas Pembantu Sidorejo Hilir Medan dalam penanggulangan
Demam Berdarah Dengue (DBD). Dimulai dari perencanaan kegiatan-kegiatan,
dilanjutkan pengorganisasian dan pelaksanaannya pada wilayah kerja puskesmas
serta dilakukannya pengawasan terhadap kegiatan tersebut.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif, yaitu Data-data yang diperoleh melalui wawancara kepada 2 orang key
informan dan 6 orang informan sebagai unit analisis, kemudian diolah melalui teknik
analisa deskriptif, berupa penganalisaan data yang telah dikumpulkan,
diklasifikasikan dan diperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti.
Adapun hasil penelitian ini yaitu: Upaya dan tindakan yang dilaksanakan
Puskesmas Pembantu Sidorejo Hilir Medan cukup berhasil. Hal ini ditandai dengan
tidak bertambahnya warga yang terkena DBD dan Kecamatan Sidorejo Hilir Medan
tidak termasuk daerah endemik. Akan tetapi perlu ditingkatkan penyuluhan DBD dan
program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan fogging di sekolah-sekolah dan
tempat tinggal warga secara serentak serta pembagian bubuk abate gratis.
Kata Kunci: Penanggulangan DBD, Medan Sehat Sejahtera.
11
PENDAHULUAN
Setiap manusia ingin selalu dapat hidup sehat, agar dapat menjalankan aktivitasnya
masing-masing. Berbagai macam upaya yang dilakukan untuk dapat hidup sehat dan
Medan. Penyakit “maut” yang disebarkan melalui sengatan nyamuk Aedes Aegypti
itu sudah menyerang 213 penderita dan merenggut 7 nyawa warga kota. (Dinas
lebih dari dua kali dibandingkan tahun sebelumnya, yakni berjumlah 12.482 jiwa.
Pada tahun 2005 penyakit DBD sudah menjadi masalah yang endemis pada 122
12
Sedangkan ramalan jumlah penderita DBD pada anak-anak (umur 5-14 tahun) untuk
tahun 2006-2010 juga meningkat, terutama juga bulan Nopember dan Desember.
Binatangnya memang semakin lama makin kecil, dari sapi (gila) muncul (flu)
burung dan terakhir mewabah nyamuk (demam berdarah). Dalam hal ini diperlukan
telah melaporkan kasus DBD dan daerah tingkat II yang melaporkan DBD juga
meningkat. Namun angka kematian menurun tajam dari 41,3% (1968) menjadi 3%
(1984) dan sejak tahun 1991 CFR (Case Fertility Rate) atau angka kematian stabil
Virus Dengue tipe I, II, III, dan IV berhasil diisolasi dari penderita DBD di Indonesia.
Virus Dengue tipe II dan tipe III secara bergantian merupakan seterotype virus yang
dominan, namun virus Dengue tipe III sangat berkaitan dengan kasus DBD berat.
kadang panas kemudian dingin lagi, panas lagi, hujan lagi. Musim hujannya tidak
13
intensif dari tenaga medis professional. Di setiap puskesmas kalau ada kasus demam
Penyebab penyakit adalah semacam virus yang termasuk dalam self limiting diseases.
Istilahnya ini maksudnya adalah penyakit akan sembuh dengan sendirinya tanpa
diobati anti virus. Kendati begitu, efek yang ditimbulkan dalam perjalanan
penyakitnya terkadang tidak dapat diatasi secara simptomatik dan suportif, dan bisa
hingga kini belum ditemukan obat atau vaksin pencegahnya. Selain itu, DBD
ternyata tidak mengenal batas usia, batas wilayah serta status sosial di tengah
masyarakat. Jadi, kita harus berkonsentrasi membasmi pembawa virus tersebut, yaitu
(puskesmas terdekat dari kemungkinan tempat digigit nyamuk Aedes Aegypti) bila
ada pasien yang terjangkit DBD. Berdasarkan laporan ini, akan dibuat pencatatan
dan selanjutnya tenaga medis puskesmas akan datang ke tempat itu untuk melakukan
penyemprotan.
14
“genderang perang” dengan penyakit yang sudah rutin setiap tahunnya menimpa
pengobatan gratis bagi penderita DBD yang berobat di rumah sakit, dengan
Jika memang penyakit DBD ternyata lebih berbahaya dari pada SARS dan flu
burung, dan kehadiran DBD yang sudah di anggap sebagai tamu rutin seharusnya
perang terhadap DBD oleh Pemko Medan maka di setiap puskesmas yang ada di kota
dilaksanakan kegiatan 3M. Kegiatan ini dilaksanakan oleh tenaga medis puskesmas
yang berkoordinasi dengan pihak dari kecamatan dan kelurahan serta kepala
di era Millenium, ketika ilmu kedokteran dan penemuan beragam vaksin di dunia saat
ini begitu pesat dan gencar dilakukan, ternyata penyakit yang sudah puluhan tahun
mendera masyarakat kota Medan itu hingga detik ini belum juga bisa dicarikan obat
15
menundanya karena sudah takdir dari Tuhan Yang Maha Esa, namun sebagai
manusia kita pantas berusaha maksimal dengan berbagai cara antara lain mencari
vaksin dan obat jitu baik untuk memberantas tuntas wabah DBD maupun
dalam bentuk kegiatan pokok. Terlebih dalam hal kasus penanggulangan DBD yang
salah satu puskesmas yang terdapat di kota Medan yang melaksanakan berbagai
upaya dan kegiatan dalam perang terhadap DBD. Upaya dan kegiatan itu dalam
masyarakat sudah ada yang terkena Demam Berdarah Darah (DBD). Apakah
Sarang Nyamuk (PSN) atau warga yang kurang peduli dan kurang kesadaran akan
keberhasilan lingkungan.
di daerahnya ada yang terkena DBD. Dari hasil laporan tersebut maka pihak
16
berperan aktif terjun ke masyarakat dan bukan hanya menantikan laporan dari
DBD sebagai prioritas penanganan. Karena seperti yang kita ketahui bersama
kehadiran DBD yang sudah dianggap tamu rutin bagi masyarakat kota ini, seharusnya
Dengan demikian, DBD tidak hanya diperangi saat penyakit maut itu sudah
mengambil nyawa, tapi “perang” melawan nyamuk Aedes Aegypti itu dilaksanakan
selokan/parit yang airnya tidak/kurang mengalir, pemberian garam abate secara gratis
kepada warga kota, fogging di rumah-rumah warga dan sekolah-sekolah dan bentuk
ditegaskan dan dirumuskan masalah yang diteliti. Rumusannya perlu jelas dan tegas,
yang jelas.
17
Berdarah Dengue?”
Medan.
1. Sebagai bahan masukan bagi pihak Puskesmas Pembantu Sidorejo Hilir Medan
sebagai penerapan dari berbagai teori yang di dapat selama masa perkuliahan.
3. Sebagai bahan referensi penelitian di bidang Ilmu-ilmu Sosial pada umumnya dan
18
dan proposal yang saling berkaitan dan bertujuan memberikan gambaran yang
berasal dari kata peran, yang artinya sesuatu yang menjadi bagian atau yang
rangkaian perilaku yang teratur yang ditimbulkan karena suatu jabatan tertentu atau
menjalankan suatu peranan. Jadi peranan menentukan apa yang diperbuat tertentu,
peranan mengandung arti perbuatan atau hal yang diharapkan dimiliki dari tugas
19
kedudukan seseorang.
kesehatan kepada masyarakat yang ada di wilayah kerjanya. Kegiatan tersebut dapat
dalam suatu organisasi atau instansi yang dilakukan untuk mengamalkan atau
merupakan suatu proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang
keberhasilan.
usaha yang dikelola oleh pemerintah dan tujuannya untuk melayani kepentingan
keuntungan.
20
bahwa pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh organisasi atau instansi yang
ditujukan untuk kepentingan masyarakat yang berbentuk uang, barang, ide, atau
gagasan ataupun surat-surat berharga atas keikhlasan, rasa senang, jujur, dan
sebagai berikut:
1. Kesederhanaan
Arti adanya kejelasan dan kepastian disini adalah hal-hal yang berkaitan dengan:
c. Unit kerja dan atau pejabat yang berwenang bertanggung jawab dalam
21
umum;
3. Keamanan
Artinya bahwa dalam proses dan hasil pelayanan umum dapat memberikan
kepastian hukum.
4. Keterbukaan
5. Efisiensi
6. Ekonomis
Dalam pengenaan biaya pelayanan umum harus ditetapkan secara wajar dengan
memperhatikan:
a. Nilai barang atau jasa pelayanan umum tidak menuntut biaya yang tinggi dan
diluar kewajaran;
22
8. Ketepatan Waktu
pelayanan umum bersifat sederhana, terbuka, lancar, tepat, lengkap, wajar, dan
unsur:
a. Hak dan kewajiban bagi pemberi maupun penerima pelayanan umum harus
c. Mutu, proses dan hasil pelayanan umum harus diupayakan agar dapat
dapat dipertanggungjawabkan.
23
terkadang pelayanan publik yang diberikan pegawai dan aparatur pemerintah belum
orang yang menunggu hasil kerjanya sudah gelisah. Akibat dari hal ini ialah tidak
2. Sistem, prosedur dan metode kerja yang tidak memadai, sehingga mekanisme
kerja tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan atau tidak berjalan semestinya.
penanganan tugas, tumpang tindih atau tercecer suatu tugas tidak ada yang
menanganinya.
tambahan pendapatan dalam jam kerja dengan cara antara lain menjual jasa
pelayanan.
5. Kemampuan pegawai yang tidak memadai untuk tugas yang dibebankan padanya.
(Moenir, 1992:40-41).
24
cara yang harus diperoleh dalam usaha meningkatkan mutu atau kualitas, dimana
dalam hal ini setiap organisasi atau instansi memiliki cara agar pelayanan yang
Pelayanan yang diharapkan tentunya pelayanan yang dapat memberi rasa puas
bagi si penerima layanan. Pemberi kualitas pelayanan yang baik dari suatu organisasi
atau instansi bersumber dari aktifitas pegawai yang secara langsung menentukan
tujuan yang telah ditetapkan, maka pelayanan pun akan dapat diberikan dengan baik.
diartikan kinerja untuk standar yang diharapkan oleh pelanggan. Titik temu
kebutuhan pelanggan juga diartikan sebagai mutu yang pertama dan setiap waktu.
mengandung unsur:
25
service).
Pelayanan yang diberikan oleh siapapun, bentuknya tidak terlepas dari tiga
macam yaitu:
yang memerlukan. Agar layanan lisan berhasil sesuai dengan yang diharapkan
tetapi cukup jelas sehingga memuaskan bagi mereka yang ingin memperoleh
- Meski dalam keadaan sepi tidak mengobrol dan bercanda dengan teman
26
Bentuk ini merupakan layanan yang paling menonjol dalam pelaksanaan tugas,
tidak hanya dari segi jumlah tetapi juga dari segi peranannya. Pada dasarnya
pelayanan melalui tulisan cukup efisien terutama bagi layanan jarak jauh karena
faktor biaya, namun satu hal yang harus diperhatikan yaitu faktor kecepatan.
Pelayanan ini terdiri atas dua golongan: pertama, layanan berupa petunjuk,
informasi dan sejenisnya yang ditujukan pada orang yang berkepentingan; kedua,
dan lain-lain.
bawah, karena ini faktor keahlian dan keterampilan petugas sangat menentukan
terhadap hasil perbuatan dan pekerjaan. Tujuan utama orang yang berkepentingan
dalam layanan ini adalah mendapatkan pelayanan dalam bentuk perbuatan atau
dalam bentuk apapun adalah tingkah laku yang sopan, cara penyampaian sesuatu
yang berkaitan dengan apa yang seharusnya diterima oleh orang yang bersangkutan,
27
dalam kegiatan pelayanan. Kesadaran pegawai pada segala tingkat terhadap tugas
2. Faktor aturan, yaitu dalam organisasi yang menjadi landasan kerja pelayanan.
Aturan ini mutlak kebenarannya agar organisasi dan pekerjaan dapat berjalan
teratur dan terarah. Agar peraturan dapat mencapai apa yang dimaksud, maka ia
harus dipahami oleh semua orang yang bertugas dalam bidang yang diatur dengan
merupakan alat yang efektif dalam usaha pencapaian tujuan, dalam hal ini
pelayanan yang baik dan memuskan. Agar organisasi berfungsi dengan baik
perlu ada pembagian, baik dalam hal organisasi maupun tugas pekerjaan sampai
penyimpangan.
28
pekerjaan layanan. Sarana terbagi atas dua macam: pertama, sarana kerja meliputi
(Moenir, 1992:88-127).
kepuasan penerima layanan. Kepuasan terdiri atas dua komponen besar yaitu layanan
1. Layanan, dalam hal ini agar dapat memuaskan kepada orang atau sekelompok
orang yang dilayani. Pegawai harus dapat memenuhi empat persyaratan pokok
yaitu:
2. Produk, dalam hal ini adalah kepuasan yang dapat berbentuk sebagai berikut:
- Barang, yaitu sesuatu benda dalam bentuk nyata yang diterima oleh yang
29
(Moenir, 1992:196-205).
Standar atau ukuran dasar khusus adalah untuk mengetahui mutu pelayanan.
Oleh karena itu, sementara orang ada yang menyebutnya dengan mutu pelayanan.
Sasaran ukuran adalah untuk mengetahui apakah pelayanannya sudah prima atau
belum prima. Standar pelayanan bagi birokrasi pada umumnya ditentukan dalam
Secara hanafiah, penyuluhan bersumber dari kata suluh yang berarti obor atau
pun alat untuk menerangi keadaan yang gelap. Dari asal perkataan tersebut dapat
30
pendidikan non-formal yang dimaksudkan untuk mengajak orang sadar dan mau
3. Apa tujuan (objecvitives) yang hendak dicapai dari setiap kegiatan penyuluhan
5. Pengemban pesan
31
publik adalah administrasi dari pada negara sebagai organisasi, dan administrasi yang
Ditambah lagi dengan pendapat Felix A. Nigro dan Lloyd G. Nigro (1970:21),
yudikatif serta hubungan di antara mereka; dan mempunyai peranan penting dalam
politik; serta berkaitan erat dengan berbagai macam kelompok swasta dan perorangan
Menurut Gerald E. Caiden (1982:27), bahwa ada tujuh hal khusus dari
diukur, sehingga kita terlalu banyak mengharap dari publik administrasi ini.
32
1. Planning
2. Organizing
3. Actuating
4. Controlling
Planning (Perencanaan)
mengenai masa yang akan datang dalam arti hal menvisualisasi serta merumuskan
yang diinginkan.
adalah proses penentuan tujuan dan pedoman pelaksanaan dengan memilih yang
33
yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan
aktivitas-aktivitas tersebut.
orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien, dan dengan
dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
Actuating (Menggerakkan)
perencanaan dan pengorganisasian bersifat vital, tetapi tidak akan ada output konkrit
34
melakukan tindakan koreksi yang dianggap perlu untuk menjamin tujuan organisasi
pemeriksaan apakah semua yang terjadi sesuai dengan rencana yang ditetapkan,
Hasibuan, 2003:42).
serta masyarakat, disamping itu juga memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
seluruh wilayah Indonesia secara merata, agar tiap orang sehat dapat memperoleh
35
menimbulkan ketergantungan.
36
Wilayah kerja puskesmas terdiri dari satu kecamatan atau sebagian dari
kerja puskesmas yaitu: kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografis dan
kantor Departemen Kesehatan Propinsi. Khusus untuk kota besar wilayah kerja
37
disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti betina
6. Penderita mengalami keluhan pada bagian tubuh yang lain, misalnya nyeri atau
sakit kepala, nyeri pada otot, tulang, sendi, dan ulu hati, serta pegal-pegal di
seluruh tubuh.
7. Penderita dapat mengalami pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening,
8. Pada keadaan yang parah, penderita dapat mengalami keadaan renjatan atau
shock, yang dikenal dengan dengue shock syndrome atau DSS, dengan tanda-
38
pendarahan pada anus umumnya terlihat seperti tinja yang berwarna hitam;
a. Dengue Klasik, penderita mengalami demam tinggi selama 4-7 hari, nyeri-nyeri
syok/presyok. Pada bentuk ini sering terjadi kematian. Karena seringnya terjadi
pendarahan dan syok maka pada penyakit ini angka kematian cukup tinggi.
39
Yang menjadi vektor penyakit DBD ialah nyamuk Aedes Aegypti, yang
5. Bersarang dan bertelur di genangan air jernih di dalam dan di sekitar rumah
bukan di got/comberan.
6. Di dalam rumah: bak mandi, tampangan, vas bunga, tempat minuman burung,
7. Di luar rumah: drum, tangki penampungan air, kaleng bekas, ban bekas, botol
Virus Dengue berukuran sangat kecil (35-45 mm). Virus ini ditularkan oleh
nyamuk jantan ke nyamuk betina melalui kontak seksual atau ditularkan dari induk ke
telur nyamuk. Nyamuk yang sudah mengandung virus Dengue ini sangat berbahaya.
Virus masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk yang menembus kulit.
Setelah itu disusul periode tenang selama lebih kurang empat hari. Dalam tubuh
manusia (viraemia). Manusia yang berada pada tahap viraemia, pada umumnya akan
mengalami gejala panas. Dimana tubuh manusia memilki reaksi yang berbeda-beda.
40
negara dalam segi aksi, operasionil dari lembaga tersebut. Dalam hal ini puskesmas
diseluruh wilayah Indonesia secara merata, agar tiap orang sehat dapat memperoleh
atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok atau
yaitu:
1. Peranan, mengandung arti perbuatan atau hal yang diharapkan dimiliki dari tugas
utama dalam proses cara yang harus dilaksanakan dan dikaitkan dengan
kedudukan seseorang. Dalam hal ini adalah peranan puskesmas dalam bentuk
41
3. Peranan puskesmas yaitu kegiatan atau perbuatan yang dilakukan tenaga medis
disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti
betina.
Dalam penelitian ini terdapat satu variabel, variabel yang dimaksud adalah
42
penampungan air.
penampungan air.
BAB I PENDAHULUAN
populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data.
43
Hilir Medan, visi dan misi Puskesmas tersebut, gambaran fisik Puskesmas,
Bab ini berisikan tentang penyajian data yang diperoleh dari hasil
penelitian.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran penulis mengenai hasil penelitian
yang telah dilakukan yang dianggap penting bagi semua pihak yang
membutuhkan.
44
METODE PENELITIAN
fakta (fact finding). Hasil penelitian ditekankan pada memberikan gambaran secara
objektif tentang keadaan sebenarnya dari objek yang diselidiki serta dilakukan juga
45
2.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia,
sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam penelitian (Nawawi,
1991:144).
Berdasarkan hal itu yang dimaksud populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh tenaga medis di Puskesmas Pembantu Sidorejo Hilir Medan dan masyarakat
2.3.2 Sampel
dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam suatu penelitian.
Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili populasi.
Unit analisis yang menjadi key informan ada 2 orang dan yang menjadi
orang
Medan: 6 orang
46
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka penulis
Observasi
Yaitu merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
Wawancara
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
Wawancara dilakukan kepada tenaga medis dan warga yang menderita DBD di
Yaitu data yang mendukung penelitian, yang mendukung, melengkapi data primer
47
deskriptif, interpretasi penelitian atas hasil wawancara. Yaitu data yang telah
48
Puskesmas Pembantu Sidorejo Hilir Medan didirikan pada tahun 1990 oleh
Sejahtera 2011”.
terjangkau.
49
1. Promosi Kesehatan
3. Kesehatan Lingkungan
4. Peningkatan Gizi
6. Pengobatan
50
8. Toilet/WC : 1 buah
Medan yaitu:
51
- Alat-alat laboratorium
- Kartu berobat
- Buku catatan
- Lemari/rak kartu
- Mesin tik
- Stempel
- Arsip
- Lemari pendingin
- Alat-alat immunisasi
- Vaksin seperti: BCG, DPT, Polio, Campak, DT, Tetanus Toxoid, Hepatitis B.
52
Pembantu Sidorejo Hilir Medan didirikan sarana-sarana kesehatan. Hal ini dapat
1 Puskesmas Pembantu 1
2 RS. Bersalin 2
6 Apotik 3
Jumlah 16
ditentukan.
53
Struktur Organisasi Puskesmas Pembantu Sidorejo Hilir Medan, yang dikepalai oleh
Kepala Puskesmas.
54
Kesehatan Kota Medan dalam bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang kepala
puskesmas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
mempunyai fungsi:
55
nyamuk (PSN) yang dapat dilakukan dengan beberapa tehnik, yaitu kimia, biologi,
Pengendalian DBD secara kimia, dapat ditempuh dengan 2 (dua) teknik berikut,
yaitu:
tertentu.
yang airnya digunakan bagi kebutuhan sehari-hari terutama untuk minum dan
Tidak menyebabkan perubahan rasa, warna dan bau pada air yang
diperlakukan
Efektivitasnya lama.
56
Pengendalian larva Aedes Agypti secara hayati tidak sepopuler cara kimiawi oleh
parasitik atau patogenik dan umumnya ditemukan pada habitat yang sama
dengan larva yang menjadi mangsanya. Beberapa agen hayati adalah ikan
cupang dan larva ikan nila yang mangsanya adalah larva nyamuk. Ada juga
beberapa agen hayati berikut yang belum begitu dikenal oleh umum namun telah
diuji coba di laboratorium dan lapangan pada skala kecil efektivitasnya untuk
Cara yang hingga saat ini masih dianggap paling tepat untuk mengendalikan
kegiatan 3M, yaitu Menguras dan menaburkan bubuk abate, Menutup tempat
air.
57
diperiksa. Bila diduga terserang demam berdarah akan dikirim ke rumah sakit
untuk dirawat.
Jadi sementara ini fogging dan penyuluhan dilakukan kalau memang ada indikasi
kejadian luar biasa demam berdarah, atau jelas-jelas di situ ada kasusnya.
1. Menguras bak mandi, untuk memastikan tidak adanya larva nyamuk yang
berkembang di dalam air dan tidak ada telur yang melekat pada dinding bak
mandi.
2. Menutup tempat penampungan air sehingga tidak ada nyamuk yang memiliki
3. Mengubur barang bekas sehingga tidak dapat menampung air hujan dan
hinggap.
5. Untuk tempat-tempat air yang tidak mungkin atau sulit dikuras, taburkan bubuk
58
PENYAJIAN DATA
Pada bab ini akan dipaparkan hasil-hasil penelitian berupa data primer yang
telah diperoleh dari lapangan. Data primer ini diperoleh melalui wawancara
dilakukan terhadap 2 orang key informan dan 6 orang informan. Jadi seluruh
atas secara mendalam, maka untuk itu penulis memberi syarat sebagai berikut:
puskesmas (dalam hal ini Kepala Puskesmas Pembantu Sidorejo Hilir Medan).
2. Tenaga Medis terutama yang menangani bagian DBD (dalam hal ini perawat
pengalaman dan pengetahuan yang cukup tentang masalah yang dibahas dalam
penelitian.
59
Pertanyaan yang diajukan terdiri dari 17 pertanyaan yang terbagi atas 3 bagian, yaitu:
pertanyaan dari 3 indikator Pembinaan Peran Serta Masyarakat untuk Hidup Sehat.
Masyarakat.
kegiatan penyuluhan Demam Berdarah Dengue (DBD) serta kegiatan yang sifatnya
60
penyuluhan ini setiap hari Jumat. Kegiatan pengawasan kebersihan lingkungan yang
setempat.
Dalam penelitian ini penulis mengajukan pertanyaan: Upaya dan tindakan apa
saja yang dilakukan puskesmas dalam rangka perang terhadap DBD? Jawaban dari
melaksanakan penyuluhan tentang DBD kepada warga. Selain itu jika ada
61
tinggalnya yaitu:
Menguras bak mandi, untuk memastikan tidak adanya larva nyamuk yang
berkembang di dalam air dan tidak ada telur yang melekat pada dinding bak
mandi.
lain-lain) agar nyamuk tidak dapat masuk dan berkembang biak di tempat itu.
pecah, dan lain-lain) yang dapat menampung air hujan, agar tidak menjadi
halaman rumah.
3. Bila ada salah seorang warga diduga menderita DBD, segera mungkin
Sarang Nyamuk (PSN) puskesmas berkoordinasi dengan pihak mana saja? Jawaban
62
(PSN) dan rutinkah kegiatan tersebut dilaksanakan? Jawaban dari tenaga medis
DBD kepada masyarakat sebelum mendapat laporan dari masyarakat? Jawaban dari
penyuluhan DBD sebelum menerima laporan dari warga, karena penyuluhan DBD
3M pada tempat tinggal warga serta membagikan bubuk abate secara gratis.
tenaga medis dan Kepala Puskesmas bahwa penyuluhan DBD dilaksanakan setiap
hari Jumat di kelurahan pada wilayah kerja puskesmas dan juga bila ada kegiatan
63
pihak kelurahan dan kepala lingkungan untuk mengajak warga datang ke kelurahan
warga dapat terkena DBD? Jawaban dari tenaga medis bahwa penyebab warga dapat
selokan/parit, kurang perduli dengan pola hidup sehat, lalai melaksanakan program
yang menderita penyakit DBD dulu, setelah itu timbul kesadarannya akan kebersihan
lingkungan dan pola hidup sehat. Kemudian tidak melaksanakan program 3M. Hal
ini yang menjadi kendala utama bagi pihak puskesmas dalam kegiatan
64
royong. Jika ada yang kurang peduli maka puskesmas dan kepala lingkungan
Tujuannya agar warga lain waktu turut serta dalam kegiatan gotong royong.
adalah dalam hal ini, puskesmas bekerja sama dengan kelurahan terutama dengan
Sedangkan jawaban dari Kepala Puskesmas sama dengan apa yang dijelaskan
oleh tenaga medisnya dan menambahkan bahwa dengan adanya koordinasi dengan
kegiatan gotong royong tersebut? Jawaban dari tenaga medis dan Kepala Puskesmas
bahwa respon masyarakat positif atau menyambut dengan baik dan melaksanakan
kegiatan gotong royong untuk membersihkan selokan /parit yang airnya tidak/kurang
mengalir.
puskesmas berkoordinasi dalam kegiatan gotong royong? Jawaban dari tenaga medis
bahwa dalam kegiatan gotong royong puskesmas berkoordinasi dengan camat, lurah,
65
royong puskesmas kerjasama lintas sektoral yaitu dengan camat, lurah, dan terutama
kepala lingkungan. Karena kepala lingkungan yang mengenal dan dekat dengan
masyarakat.
puskesmas untuk mengajak warga ikut serta dalam kegiatan gotong royong serta
menemukan ada warga yang tidak ikut serta dan kurang kesadarannya dalam
warga itu dan menjelaskan bahaya dari Demam Berdarah Dengue sehingga perlu
yang kurang kepeduliannya dan berharap lain waktu warga itu dapat ikut serta.
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)? Jawaban dari tenaga medis dan Kepala
Puskesmas bahwa ada warga yang ikut serta dan ada juga warga yang tidak ikut
serta dalam kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Warga yang tidak ikut
kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) tersebut? Jawaban dari tenaga medis
66
Pemberantasan Sarang Nyamuk, tetapi dalam prakteknya warga masih ada yang
tempat tinggalnya.
warga akan kebersihan lingkungan? Jawaban dari tenaga medis bahwa warga kurang
dilaksanakan sebulan 1 (satu) kali. Pengorganisasian fogging oleh tenaga medis dan
dilaksanakan 1 (satu) kali, tetapi jika ada warga yang terindikasi atau meninggal
terkena Demam Berdarah Dengue (DBD) maka fogging dilakukan sebanyak 2 (dua)
kepala lingkungan. Selain rumah warga yang terindikasi Demam Berdarah Dengue
(DBD), fogging juga dilaksanakan pada radius 200 meter. Hal ini bertujuan untuk
67
Hal ini bertujuan untuk melaksanakan abatisasi yaitu menaburkan bubuk abate di bak
mandi dan tempat penampungan air. Puskesmas melakukan pengawasan pada rumah
lingkungannya.
mendapatkan laporan DBD dari warga? Jawaban dari tenaga medis dan Kepala
Puskesmas bahwa puskesmas akan mendatangi rumah warga yang terkena DBD,
bila positif terkena DBD akan dikirim langsung ke rumah sakit untuk dirawat, dan
puskesmas pada rumah warga yang menderita DBD? Jawaban dari tenaga medis dan
Kepala Puskesmas bahwa fogging 2 (dua) kali dilakukan jika ada warga yang
terkena atau meninggal karena DBD dan 1 (satu) kali dilakukan fogging jika tidak
melakukan fogging? Jawaban dari tenaga medis dan Kepala Puskesmas bahwa
bubuk abate kepada warga? Jawaban dari tenaga medis dan Kepala Puskesmas
68
petunjuk penggunaannya.
secara mendalam, maka untuk itu penulis memberi syarat sebagai berikut:
Medan.
pengalaman dan pengetahuan yang cukup tentang masalah yang dibahas dalam
penelitian ini.
yang diajukan terdiri dari 16 pertanyaan yang terbagi atas 3 bagian, yaitu:
pertanyaan dari 3 indikator pembinaan peran serta masyarakat untuk hidup sehat.
masyarakat.
69
Bapak/Ibu pernah mendapat penyuluhan tentang DBD dari pihak puskesmas sebelum
terkena DBD? Adapun jawaban dari informan yaitu: Menurut Aidil dan Asbiah
Tania Septari, Ikhsan, Putri Ayu Lestari, dan M. Pane bahwa puskesmas tidak
pihak puskesmas? Jawaban dari informan yaitu: Menurut Aidil, Tania Septari,
kelurahan dan pada saat pihak puskesmas penyuluhan turun lapangan ke rumah-
rumah warga. Sedangkan menurut Ikhsan dan Putri Ayu Lestari bahwa puskesmas
yaitu: Menurut Aidil, Tania Septari, Ikhsan, dan Asbiah Lubis mengetahui bahwa
70
sebagai penyebar virus Demam Berdarah Dengue (DBD). Sedangkan menurut Putri
Ayu Lestari dan M. Pane bahwa mereka tidak mengetahui tentang kegiatan
terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD)? Jawaban dari informan yaitu: Menurut
Aidil, Tania Septari, Ikhsan, Asbiah Lubis, dan M. Pane sama bahwa puskesmas
dibantu pihak dari kecamatan, kelurahan, dan terutama kepala lingkungan. Hal ini
terbukti dari kegiatan fogging terdapat kepala lingkungan dan pegawai kelurahan
Sedangkan menurut Putri Ayu Lestri bahwa ia kurang mengetahui pihak mana saja
terhadap DBD.
menjadi penyebab merajalelanya Demam Berdarah Dengue (DBD) saat ini? Jawaban
dari seluruh informan sama bahwa penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD)
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan perubahan cuaca yang tidak menentu.
cara menjaga kebersihan lingkungan? Jawaban dari semua informan sama bahwa
71
Sarang Nyamuk (PSN) karena nyamuk Aedes Agypti hanya hidup di tempat yang
bersih.
yaitu: Menurut Aidil, Tania Septari, Ikhsan, Asbiah Lubis, dan M. Pane sama bahwa
masyarakat ikut serta dalam kegiatan gotong royong. Kegiatan ini dilaksanakan
pada hari Minggu dan diberitahukan kepada warga pada hari Jumat dan Sabtu.
Sedangkan menurut Putri Ayu Lestari bahwa masyarakat di lingkungannya tidak ikut
urusannya masing-masing.
72
yaitu: Menurut Aidil, Tania Septari, dan M. Pane bahwa kegiatan gotong royong
Lubis, dan Putri Ayu Lestari bahwa kegiatan gotong royong di lingkungannya jarang
sama bahwa masyarakat ikut serta dalam kegiatan PSN karena warga itu sendiri
yang menjadi pelaku utama hidup untuk sehat serta menjaga kebersihan lingkungan
tempat tinggalnya.
informan sama bahwa warga menyambut positif dan melaksanakan kegiatan PSN di
lingkungan tempat tinggalnya. Namun, ada juga warga yang kurang perduli akan
informan yaitu: Menurut Aidil, Tania Septari, Asbiah Lubis, Putri Ayu Lestari, dan
73
atau langkah pertama yang dilakukan puskesmas bila ada warga yang diduga
menderita DBD? Adapun jawaban seluruh informan sama yaitu: bahwa tindakan
atau langkah pertama yang dilakukan puskesmas bila ada warga yang diduga
menderita DBD adalah tenaga medis dari puskesmas mendatangi penderita DBD ke
terserang DBD maka akan dikirim ke rumah sakit untuk dirawat. Selanjutnya rumah
yang terkena DBD akan di fogging oleh puskesmas dan kepala lingkungan.
lingkungan sekitarnya 1 (satu) kali kepada warga yang tidak terkena DBD, tetapi
jika ada warga yang terkena atau meninggal karena DBD maka akan di fogging
membagikan bubuk Abate kepada warga? Adapun jawaban dari informan yaitu:
Menurut Tania Septari, Asbiah Lubis, dan M. Pane bahwa puskesmas membagikan
menurut Aidil, Ikhsan, dan Putri Ayu Lestari bahwa mereka merasa tidak pernah
74
ANALISA DATA
analisa data. Pada tahap ini sasaran utama adalah untuk mengetahui bagaimana
usaha-usaha apa saja yang dilakukan Puskesmas Pembantu Sidorejo Hilir Medan
Berdarah Dengue (DBD) dari puskesmas. Namun ada sebagian lagi informan yang
Dengue (DBD) dari puskesmas. Ada juga informan yang mengetahui informasi
Demam Berdarah Dengue (DBD) dari media elektronik dan media cetak.
75
saat penyakit maut itu sudah mengambil nyawa, tapi “perang" melawan nyamuk
Berdarah Dengue (DBD). Warga dituntut untuk menjadi pelaku utama dalam
kerjanya. Akan tetapi ada juga informan yang menyatakan bahwa puskesmas tidak
pelayanan.
menurut pihak puskesmas selalu key informan melaksanakan penyuluhan baik itu
76
intensif lagi melakukan penyuluhan dan lebih sering terjun langsung ke masyarakat
dan juga aktif dalam pengawasan kebersihan lingkungan masyarakat di wilayah kerja
puskesmas.
Pembinaan Peran Serta Masyarakat Untuk Hidup Sehat, bagi key informan
bersama dengan warga masyarakat dilaksanakan sekali dalam sebulan. Kegiatan ini
lingkungan masing-masing.
dilaksanakan secara rutin yaitu sekali dalam sebulan dan dari pihak kepala
77
(tiga) bulan. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran warga terhadap
kebersihan lingkungan.
masyarakat setiap hari Jumat. Selain itu puskesmas juga melaksanakan pertemuan di
mulai dari tidak tahu dan kurangnya kepedulian masyarakat untuk melaksanakan
program 3M tersebut.
penampungan air.
78
tidak terindikasi Demam Berdarah Dengue (DBD) sedangkan pada rumah warga
yang terkena atau meninggal karena Demam Berdarah Dengue (DBD) fogging
dilakukan sekali saja pada rumah-rumah warga yang tidak terindikasi Demam
Berdarah Dengue (DBD), sedangkan pada rumah warga yang terkena atau meninggal
dilaksanakan sebulan sekali di tiap kelurahan dalam wilayah kerja puskesmas dan
penampungan air.
dengan cara membagikan bubuk abate secara gratis kepada warga. Dalam hal ini
79
mandi dan tempat penampungan air. Tetapi belakangan ini puskesmas tidak
mendapatkan bubuk abate dari Dinas Kesehatan sehingga belakangan ini puskesmas
tidak lagi membagikan bubuk abate kepada warga. Hal ini di akui pihak puskesmas
menjadi kendala dalam pemberian bubuk abate kepada warga. Dari hasil wawancara
dengan informan bahwa ada warga yang tidak mendapat bubuk abate dari puskesmas.
mematikan jentik nyamuk yang ada di bak mandi dan tempat penampungan air.
Kesehatan agar pemberian bubuk abate secara gratis itu tetap diberikan kepada warga
dan tidak diberhentikan begitu saja. Karena pemberian bubuk abate merupakan salah
memberikan rujukan perobatan ke rumah sakit bagi pasien yang menderita DBD.
Penderita yang positif terkena DBD biasanya langsung dibawa ke rumah sakit oleh
ada warganya yang terkena DBD adalah langsung mendatangi rumah warga,
memeriksanya, dan bila positif terkena DBD maka puskesmas langsung memberikan
80
memberikan rujukan perobatan ke rumah sakit pada pasien DBD dirasakan sudah
81
5.1 Kesimpulan
setiap hari Jumat dan kegiatan tersebut sifatnya juga turun langsung ke
Dengue (DBD) yaitu: Penyuluhan tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) dan
meter pada sekolah-sekolah dan rumah warga yang diduga menderita Demam
82
dilaksanakan sebulan sekali pada rumah warga yang tidak terindikasi Demam
Berdarah Dengue (DBD) sedangkan pada rumah warga yang terindikasi atau
warga untuk ditaburkan pada bak mandi dan tempat penampungan air.
5.2 Saran
untuk lebih meningkatkan mutu dan manfaat dari penelitian ini adalah:
83
c. Bagi pihak Dinas Kesehatan agar tetap memberikan bubuk abate kepada
pola hidup bersih dan sehat dan juga agar warga rutin melaksanakan kegiatan
selokan/parit.
84
Alifared. 1997. Metode Penelitian Sosial Dalam Bidang Ilmu Administrasi Negara.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Dimock & Dimock. 1992. Administrasi Negara Jilid 1 dan 2. Rineka Cipta. Jakarta.
Dini Siti Anggraeni. 2010. Stop! Demam Berdarah Dengue. Cita Insani Madani.
Bogor.
Hadinegoro dan Sri Rezeki S., 2004, Demam Berdarah Dengue, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Horton, Paul B., & Chester L. Hunt. 1988. Sosiologi Jilid I. Erlangga. Jakarta.
Nawawi, Hadari. 1991. Metode Penelitian Sosial, Gadjah Mada Press, Yogyakarta.
Nazrul, Hendrawan. 1998. 100 Pertanyaan dan Jawaban DBD. Puspa Swara.
Jakarta.
Sumber Lain:
http://www.medantalk.com/awas-demam-berdarah-mengganas/
Rabiah
KTU Perlengkapan
Rabiah Rabiah
Keuangan
Rabiah
Gizi
P2P Tialam Laboratorium
UKGM
Rolimah
- Drg.Hj, Chairumahnum
DBD : Rabiah Immunisasi - Drg.Nurhafizah Nst
Esra Ria Medan Sehat / JKS
Flu Burung : Rabiah
Mudianti
TBC : Rolimah
Ispa : Rolimah UKS
AFP : Rolimah SP2TP
Usila
Kusta : Rolimah Tialam Mudianti
Rolimah
Diare : Ernimi. M
Campak : Mudianti Farmasi UKGS
Maisarah
Tirsem
1. Upaya dan tindakan apa saja yang dilakukan puskesmas dalam rangka perang
tersebut dilaksanakan?
di masyarakat?
royong?
kegiatan gotong royong dan upaya apa yang dilakukan untuk mengatasinya?
(PSN)?
(PSN)?
Dengue (DBD)?
kelurahan?
Nyamuk (PSN)?
Dengue (DBD)?
mengalir?
lingkungan ini?
(PSN)?
(PSN)?
lingkungan?
puskesmas bila ada warga yang diduga menderita Demam Berdarah Dengue
(DBD)?
daerah ini?