MIKROMERITIKA
NPM 260110140060
2. KHOIRUNNISA ALFITRI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2015
ABSTRAK
ABSTRACT
MIKROMERITIKA
I. TUJUAN
1. Menentukan ukuran partikel secara mikroskopik.
2. Menentukan kerapatan partikel dengan piknometer.
3. Menentukan kerapatan alir serbuk dan sudut istirahat.
4. Menentukan kerapatan curah(ruah,longgar,bulk) dan
kerapatan mampat.
5. Menentukan sifat aliran serbuk.
II. PRINSIP
1. Kalibrasi mikrometer
Kalibrasi sebuah micrometer yaitu adjustment kembali ketitik nol
untuk mendapatkan hasil ukur yang lebih presisi (Takarina, 2014).
2. Kerapatan sejati
Massa partikel dibagi volume partikel tidak termasuk rongga yang
terbuka dan tertutup (Mochtar,1990).
3. Kecepatan alir serbuk dan sudut istirahat
Kecepatan alir diperoleh dari waktu dalam detik yang diperlukan
sejumlah tertentu serbuk untuk mengalir melewati corong. Sudut
istirahat diperoleh dengan mengukur tinggi dan diameter tumpukan
serbuk yang terbentuk(Lachman, 1994).
4. Kerapatan curah dan kerapatan mampat
Kerapatan curah adalah ketika volume diukur pori intra partikel dan
pori antarpartikel.
Kerapatan mampat adaah volume yang dilihat ketika fluid bergerak
melewati partikel(Gibson.2004).
5. Adhesi dan Kohesi
Adhesi didefinisikan sebagai gaya tarik menarik antar partikel yang
berbeda jenis.
Kohesi didefinisikan sebagai gaya tarik menarik antar partikel
sejenis(Febriyani,2014).
6. Gravitasi
Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel
yang memiliki massa di alam semesta (Mesuji,2014).
III. REAKSI
-
( Wicaksono , 2011 ) .
V.2. Bahan
Asetosal
Amprotab
Parafin cair
Parasetamol
Primojel
Starch 1500
VI. PROSEDUR
VI.1. Menentukan Kerapatan Partikel dengan Piknometer
Piknometer 25 ml kosong ditimbang.Piknometer diisi dengan
pelarut yang tidak melarutkan zat,lalu ditimbang.Solven yang ada dalam
piknometer dituang 2-3 ml ke dalam tabung reaksi yang bersih.Sampel
ditimbang seksama 1-1,5 gr. Sampel dilarutkan ke dalam piknometer yang
sudah berisi solven. Solven ditambahkan sampai volume piknometer dan
ditimbang.
W1 = 11,98 gr W3 = 1,5 gr
W2 = 4,62 gr W4 = 5,12 gr
5( W 2 - W 4 + W 3 5( 4,62 - 5,12 + 1,5
4,62 x 1,5 ¿
ρ= W 2 . W 3¿
¿ = ¿ = 1,386
gr/ml
VII.2. Menentukan Kecepatan Air dan Sudut Istirahat
Pengulangan Waktu (s) Diamater Tinggi (cm) Tan θ
2 2,5
Tan θ1 = 5,38 = 0,37 Tan θ4 = 5,11 = 0,48
1,9 2,2
Tan θ2 = 5,41 = 0,35 Tan θ5 = 5,2 = 0,43
1,8 2,7
Tan θ3 = 4,81 = 0,37 Tan θ6 = 5,1 = 0,52
Rasio Hausner
kerapatanmampat = 0,56
kerapatan curah 0,5 =1,2
Perhitungan Kerapatan m 50
= =0,55
g r/ml
Pada ketukan 0
m 50
ρ= v 90
= =0,5 Pada ketukan 200
g
m 50
ρ = v 100 r/ml = =0,56 g
ρ= v 89 r/ml
Pada ketukan 50
m 50
= =0,52 Pada ketukan 250
g
m 50
ρ = v 95 r/ml = =0,56 g
ρ= v 88 r/ml
Pada ketukan 100
m 50
= =0,53 Pada ketukan 300
g
m 50
ρ = v 93 r/ml = =0,56 g
ρ= v 88 r/ml
Pada ketukan 125
VIII. PEMBAHASAN
Rasio Hausner=
kerapatanmampat
kerapatancurah
Dimana hasil dari rassio hausner didapat 1,2 .Dimana dari hasil
rasio hausner di ketahui sifat alir dari serbuk primojel “cukup”.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat aliran dari serbuk adalah
ukuran partikel, porositas dan kerapatan, dan kehalusan permukaan. Akan hal
nya partikel-partikel yang relatif kecil (kurang dari 10 kohesif) antar partikel
kurang lebih sama dengan gaya gravitasi. Karena gaya gravitasi ini merupakan
fungsi dari diameter pangkat tiga, maka pengaruh gravitasi akan menjadi lebih
jelas jika ukuran partikel bertambah sehingga terjadilah aliran. Kecepatan alir
maksimum dapat tercapai, kemudian berkurang jika ukuran partikel mendekati
ukuran lubang. Jika serbuk mengandung partikel-partikel kecil yang jumlahnya
cukup banyak, sifat alir serbuk itu dapat diperbaiki dengan menghilangkan
“fines” atau mengabsorpsinya pada partikel-partikel yang lebih besar. Kadang-
kadang aliran yang jelek disebabkan adanya kelembaban, dalam hal ini
pengeringan partikel akan mengurangi sifat kohesifnya
IX KESIMPULAN
detik dan untuk waktu dengan getaran adalah 4,46 detik dan sudut istirahat ´x =
22,67 o.
3. Kerapatan curah primojel 0,5 gr/ml dan kerapatan mampat primojel 0,55 gr/ml.
4. Sifat aliran serbuk yang dengan menunjukkan aliran yang baik karena memiliki
indeks kompresibilitas carr <5 % dan rasio hausner <1,25.
DAFTAR PUSTAKA
Febriyani,Eka.2014.Adhesi-Kohesi. Available at
http://www.informasi- pendidikan.com/2014/12/kohesi-dan-
adhesi.html?m=1 [Diakses pada tanggal 18 April 2015].
Gibson,Mark. 2004. Pharmaceutical Preformulation and Formulation. United
States of Amerika .
Lachman, L., H. A. Lieberman & J.L Kanig. 1994. Teori dan Praktek Farmasi
Industri Jilid I Edisi II. diterjemahkan oleh Siti Suyatmi. Penerbit Universitas
Indonesia. Jakarta.
Mesuji,dudung.2014. Pengertian Gravitasi Bumi menurut Hukum Newton.
Available at http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-gravitasi-bumi-
menurut-hukum-newton/ [dikases pada tanggal 30 April 2015 ].
Martin, A. 1990. Farmasi Fisika jilid II. Jakarta : UniversitasIndonesia Press.
Mochtar. 1990. Fisika Farmasi. Jogjakarta : UGM Press .
Parrot, L, E. 1970. Pharmaceutical Technologi. Mineapolish : Burgess
Publishing Company .
Sari,N.P.2011.Chapter II. Available at
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25838/4/Chapter%20II.pdf
[Diakses pada tanggal 30 April 2015].
Takarina,M. 2014. Cara Kalibrasi Mikrometer. Available at
http://www.pipercomex.com/2011/10/cara-kalibrasi-micrometer.html
[Diakses pada tanggal 30 April 2015] .
Voigt, R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Edisi V Cetakan
I. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada Press.
Wicaksono,Yudi.2011. Ko-Prosesing Pati Garut-Kitosan secara Spray Drying
Available at
http://indonesianjpharm.farmasi.ugm.ac.id/index.php/3/article/download/428/308.