Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II

MIKROMERITIKA

NAMA : FRISKA DEWI SARI HUTAURUK

NPM 260110140060

HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : SELASA, 5 MEI 2015

ASISTEN : 1. IMAM HAFIZ RAHAYUDA

2. KHOIRUNNISA ALFITRI

LABORATORIUM FARMASI FISIKA II

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2015
ABSTRAK

Mikromeritika adalah ilmu dan teknologi tentang partikel yang kecil.


Dimana tujuan diadakannya praktikum ini adalah untuk menentukan ukuran
partikel secara mikroskopik, menentukan kerapatan partikel dengan piknometer,
menentukan kerapatan alir serbuk dan sudut istirahat,menentukan kerapatan curah
(ruah,longgar,bulk) dan kerapatan mampat, dan menentukan sifat aliran serbuk.
Kecepatan alir diperoleh dari waktu dalam detik yang diperlukan sejumlah
tertentu serbuk untuk mengalir melewati corong. Sudut istirahat diperoleh dengan
mengukur tinggi dan diameter tumpukan serbuk yang terbentuk. Kerapatan curah
adalah ketika volume diukur pori intra partikel dan pori antarpartikel. Kerapatan
mampat adalah volume yang dilihat ketika fluid bergerak melewati partikel.

Kata kunci : Mikromeritika,partikel,kerapatan,ukuran.

ABSTRACT

Mikromeritika is the science and technology of small particles. Where the


holding of practical purpose is to determine the size of the
particles are microscopic particles with density, specify piknometer, determines
the flow of the powder density and angle of repose, determines the density of the
bulk (over, loose, bulk) density and compressible, and determine the nature of
the flow of the powder. Flow velocity is obtained from the time in seconds it takes
a certain amount of powder to flow past the funnel. The rest is obtained by
measuring the height and diameter of the piles of powder that is formed.
Bulk density is when volume measured pore between the particles and the intra
particles. Compressible density is seen whwn fluid moves through the particles.
Key words: Mikromeritika, particle size, density.

MIKROMERITIKA

I. TUJUAN
1. Menentukan ukuran partikel secara mikroskopik.
2. Menentukan kerapatan partikel dengan piknometer.
3. Menentukan kerapatan alir serbuk dan sudut istirahat.
4. Menentukan kerapatan curah(ruah,longgar,bulk) dan
kerapatan mampat.
5. Menentukan sifat aliran serbuk.

II. PRINSIP
1. Kalibrasi mikrometer
Kalibrasi sebuah micrometer yaitu adjustment kembali ketitik nol
untuk mendapatkan hasil ukur yang lebih presisi (Takarina, 2014).
2. Kerapatan sejati
Massa partikel dibagi volume partikel tidak termasuk rongga yang
terbuka dan tertutup (Mochtar,1990).
3. Kecepatan alir serbuk dan sudut istirahat
Kecepatan alir diperoleh dari waktu dalam detik yang diperlukan
sejumlah tertentu serbuk untuk mengalir melewati corong. Sudut
istirahat diperoleh dengan mengukur tinggi dan diameter tumpukan
serbuk yang terbentuk(Lachman, 1994).
4. Kerapatan curah dan kerapatan mampat
Kerapatan curah adalah ketika volume diukur pori intra partikel dan
pori antarpartikel.
Kerapatan mampat adaah volume yang dilihat ketika fluid bergerak
melewati partikel(Gibson.2004).
5. Adhesi dan Kohesi
Adhesi didefinisikan sebagai gaya tarik menarik antar partikel yang
berbeda jenis.
Kohesi didefinisikan sebagai gaya tarik menarik antar partikel
sejenis(Febriyani,2014).
6. Gravitasi
Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel
yang memiliki massa di alam semesta (Mesuji,2014).

III. REAKSI
-

IV. TEORI DASAR


Ilmu dan teknologi partikel kecil disebut mikromeritik oleh Dalla
Valle. Pengetahuan dan pengendalian ukuran serta kisaran ukuran partikel
sangat penting dalam farmasi. Jadi, ukuran dan karenanya juga luas
permukaan dari suatu partikel dapat dihubungkan secara berarti pada sifat
kimia, fisika dan farmakologi dari suatu obat.Secara klinik, ukuran partikel
suatu obat dapat mempengaruhi pelepasannya dari bentuk-bentuk sediaan
yang diberikan secara oral, parenteral, rektal dan topikal (Alfred,1993).
Untuk memulai setiap analisis ukuran partikel harus diambil dari
umunya jumlah bahan besar (ditandai dengan junlah dasar) suatu contoh
yang representatif. Karenanya suatu pemisahan bahan awal dihindari oleh
karena dari suatu pemisahan, contoh yang diambil berupa bahan halus atau
bahan kasar. Untuk pembagian contoh pada jumlah awal dari 10-1000 g
digunakan apa yang disebut Pembagi Contoh piring berputar. Pada jumlah
dasar yang amat besar harus ditarik beberapa contoh dimana tempat
pengambilan contoh sebaiknya dipilih menurut program acak (Voigh,
1994).
Setiap kumpulan partikel biasanya disebut polidispersi. Karenanya
perlu untuk mengetahui tidak hanya ukuran dari suatu partikel tertentu,
tapi juga berapa banyak partikel-partikel dengan ukuran yang sama ada
dalam sampel. Jadi kita perlu sutau perkiraan kisaran ukuran tertentu yang
ada dan banyaknya atau berat fraksi dari tiap-tiap ukuran partikel, dari sini
kita bisa menghitung ukuran partikel rata-rata untuk sampel tersebut
(Martin, 1990).
Ukuran partikel bahan obat padat mempunyai peranan penting
dalam farmasi, sebab ukuran partikel mempunyai peranan besar dalam
pembuatan sediaan obat dan juga terhadap efek fisiologisnya (Moehtar,
1990).
Sifat aliran serbuk yang baik merupakan hal penting untuk
pengisian yang seragam ke dalam lubang cetak mesin tablet dan untuk
memudahkan gerakan bahan di sekitar fasilitas produksi. Sifat aliran
dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk partikel, partikel yang lebih beasar
dan bulat menunjukkan aliran yang lebih baik. Metode untuk mengevaluasi
sifat aliran granul yang sering digunakan adalah metode corong
(langsung). Kecepatan alir diketahui melalui metode corong. Metode ini
paling sederhana untuk menetapkan mampu alir granul secara langsung,
yakni kecepatan alir granul dengan bobot tertentu melalui corong diukur
dalam detik. Suatu penutup sederhana ditempatkan pada lubang keluar
corong lalu diisi dengan granul yang telah ditimbang terlebih dahulu.
Ketika penutup dibuka, waktu yang dibutuhkan granul untuk keluar
dicatat. Dengan membagi massa serbuk dengan waktu keluar tersebut,
kecepatan alir diperoleh sehingga dapat digunakan untuk perbandingan
kuantitatif granul yang berbeda (Sari,2011).
Pedoman empiris mengalirnya serbuk diberikan pula melalui
indeks kompresibilitas carr. Indeks Carr/prosen kompresibilitas ditentukan
dengan cara menghitung perbedaan antara berat jenis nyata dan berat jenis
mampat dibagi dengan berat jenis mampat dikalikan 100 %. Indeks Carr
dihitung dengan rumus sebagai berikut ;
bjmampat−bj nyata
bj mampat x 100

( Wicaksono , 2011 ) .

Metode paling sederhana dalam penentuan nilai ukuran partikel


adalah menggunakan pengayak standar. Pengayak terbuta dari kawat
dengan ukuran lubang tertentu. Istilah ini (mesh) digunakan untuk
menyatakan jumlah lubang tiap inchi linear (Parrot, 1970).
Metode-metode yang digunakan untuk menentukan ukuran
partikel: (Martin, 1990)
· Mikroskopi Optik
Menurut metode mikroskopis, suatu emulsi atau suspensi,
diencerkan atau tidak diencerkan, dinaikkan pada suatu slide dan
ditempatkan pada pentas mekanik. Di bawah mikroskop tersebut, pada
tempat di mana partikel terlihat, diletakkan mikrometer untuk
memperlihatkan ukuran partikel tersebut. Pemandangan dalam mikroskop
dapat diproyeksikan ke sebuah layar di mana partikel-partikel tersebut
lebih mudah diukur, atau pemotretan bisa dilakukan dari slide yang sudah
disiapkan dan diproyeksikan ke layar untuk diukur.
Kerugian dari metode ini adalah bahwa garis tengah yang diperoleh
hanya dari dua dimensi dari partikel tersebut, yaitu dimensi panjang dan
lebar. Tidak ada perkiraan yang bisa diperoleh untuk mengetahui ketebalan
dari partikel dengan memakai metode ini. Tambahan lagi, jumlah partikel
yang harus dihitung (sekitar 300-500) agar mendapatkan suatu
perkiraan yang baik dari distribusi , menjadikan metode tersebut
memakan waktu dan jelimet. Namun demikian pengujian mikroskopis dari
suatu sampel harus selalu dilaksanakan, bahkan jika digunakan metode
analisis ukuran partikel lainnya, karena adanya gumpalan dan partikel-
partikel lebih dari satu komponen seringkali bisa dideteksi dengan metode
ini.
· Pengayakan
Suatu metode yang paling sederhana, tetapi relatif lama dari
penentuan ukuran partikel adalah metode analisis ayakan. Di sini
penentunya adalah pengukuran geometrik partikel. Sampel diayak melalui
sebuah susunan menurut meningginya lebarnya jala ayakan penguji yang
disusun ke atas. Bahan yang akan diayak dibawa pada ayakan teratas
dengan lebar jala paling besar. Partikel, yang ukurannya lebih kecil
daripada lebar jala yang dijumpai, berjatuhan melewatinya.
Mereka membentuk bahan halus (lolos). Partikel yang tinggal kembali
pada ayakan, membentuk bahan kasar. Setelah suatu waktu ayakan tertentu
(pada penimbangan 40-150 g setelah kira-kira 9 menit) ditentukan melalui
penimbangan, persentase mana dari jumlah yang telah ditimbang ditahan
kembali pada setiap ayakan.

V. ALAT DAN BAHAN


V.1. Alat
 Alat pemampat serbuk
 Alat pengukur kecepatan alir serbuk
 Gelas ukur 100 ml
 Piknometer

V.2. Bahan
 Asetosal
 Amprotab
 Parafin cair
 Parasetamol
 Primojel
 Starch 1500

V.3. Gambar Alat

Alat pemampat serbuk Alat pengukur kecepatan alir serbuk

Gelas ukur Pikonometer

VI. PROSEDUR
VI.1. Menentukan Kerapatan Partikel dengan Piknometer
Piknometer 25 ml kosong ditimbang.Piknometer diisi dengan
pelarut yang tidak melarutkan zat,lalu ditimbang.Solven yang ada dalam
piknometer dituang 2-3 ml ke dalam tabung reaksi yang bersih.Sampel
ditimbang seksama 1-1,5 gr. Sampel dilarutkan ke dalam piknometer yang
sudah berisi solven. Solven ditambahkan sampai volume piknometer dan
ditimbang.

VI.2. Menentukan Kecepatan Alir Serbuk dan Sudut Istirahat


(diam)
Sampel ditmbang 20-25 gr, dimasukkan ke dalam corong yang
lubang bawahnya ditutup.Tutup bawah corong dibuka, diamai dan dicatat
waktunya saat seluruh sampel mengalir. Sudut istirahat serbuk dengan
timbunan sampel dihitung, diameter timbunan serbuk diukur dengan
penentuan 4 garis diameter dan diambil rata-ratanya.
VI.3. Menentukan Kerapatan Curah (ruah,longgar,bukit) dan
Kerapatan Mampat
Ssmpel ditimbang 50 gr, dimasukkan dengan hat-hati ke dalam
gelas ukur 100 ml. Volume serbuk dicatat.Serbuk dimampatkan dengan
cara menggunakan alat pemampat yang mempunyai kecepatan 250
ketukan/menit.Pemampatan ditentukan dengan variasi ketukan(dilakukan
dengan mengatur waktu).

VII. DATA PENGAMATAN & PERHITUNGAN


VII.1. Menentukan Kerapatan Partikel Primojel dengan
Piknometer

W1 = 11,98 gr W3 = 1,5 gr
W2 = 4,62 gr W4 = 5,12 gr
5( W 2 - W 4 + W 3 5( 4,62 - 5,12 + 1,5
4,62 x 1,5 ¿
ρ= W 2 . W 3¿
¿ = ¿ = 1,386

gr/ml
VII.2. Menentukan Kecepatan Air dan Sudut Istirahat
Pengulangan Waktu (s) Diamater Tinggi (cm) Tan θ

I ((-) getaran) 3 detik 10,77 cm 2 cm 0,37


II ((-) getaran) 2,55 detik 10,82 cm 1,9 cm 0,35
III ((-) getaran) 2,16 detik 9,62 cm 1,8 cm 0,37
I ((+) getaran) 4,10 detik 10,22 cm 2,5 cm 0,48
II ((+) getaran) 4,90 detik 10,20 cm 2,2 cm 0,43
III((+) getaran) 4,50 detik 10,37 cm 2,7 cm 0,52
Rata-rata 3,53 detik 10,33 cm 2,18 cm 0,42
tinggi
Tan θ = radiuslingkaran serbuk

2 2,5
Tan θ1 = 5,38 = 0,37 Tan θ4 = 5,11 = 0,48
1,9 2,2
Tan θ2 = 5,41 = 0,35 Tan θ5 = 5,2 = 0,43

1,8 2,7
Tan θ3 = 4,81 = 0,37 Tan θ6 = 5,1 = 0,52

Tan θ rata-rata = 0,42


θ = 22,67

VII.3. Menentukan Kecepatan Curah dan Mampat

Jumlah Volume Kerapatan Indeks Cair


Ketukan
0 100 0,5 gr/ml 4%
50 95 0,52 gr/ml 2%
100 93 0,53 gr/ml 4%
125 90 0,55 gr/ml 2%
200 89 0,56 gr/ml 0%
250 88 0,56 gr/ml 0%
300 88 0,56 gr/ml 0%

Rasio Hausner
 kerapatanmampat = 0,56
kerapatan curah 0,5 =1,2

 Perhitungan Kerapatan m 50
= =0,55
g r/ml
Pada ketukan 0
m 50
ρ= v 90
= =0,5 Pada ketukan 200
g
m 50
ρ = v 100 r/ml = =0,56 g
ρ= v 89 r/ml
Pada ketukan 50
m 50
= =0,52 Pada ketukan 250
g
m 50
ρ = v 95 r/ml = =0,56 g
ρ= v 88 r/ml
Pada ketukan 100
m 50
= =0,53 Pada ketukan 300
g
m 50
ρ = v 93 r/ml = =0,56 g
ρ= v 88 r/ml
Pada ketukan 125

 Perhitungan Indeks Carr


 Indeks Carr
kerapatanmampat −kerapatanlonggar
 Kerapatan mampat x 100

 Pada ketukan 0 0,56−0,55


0,52−0,5  0,56 x 100 =¿ 2 %
 0,52 x 100 =¿ 4 %

 
 Pada ketukan 50  Pada ketukan 200
0,53−0,52 0,56−0,56
 x 100 =¿ x 100 =¿ 0 %
0,53 2%  0,56

  Pada ketukan 250


 Pada ketukan 100 0,56−0,56
0,55−0,53  0,56 x 100 =¿ 0 %
 x 100 =¿
0,55 4%
 Pada ketukan 300
 Pada ketukan 125
0,56−0,56
 0,56 x 100 =¿ 0 %

VIII. PEMBAHASAN

 Praktikum kali ini adalah tentang mikromeritika. Mikromeritika


adalah ilmu dan teknologi tentang partikel yang kecil. Dimana tujuan
diadakannya praktikum ini adalah untuk menentukan ukuran partikel secara
mikroskopik, menentukan kerapatan partikel dengan piknometer, menentukan
kerapatan alir serbuk dan sudut istirahat,menentukan kerapatan curah
(ruah,longgar,bulk) dan kerapatan mampat, dan menentukan sifat aliran serbuk.
 Dalam melakukan percobaan tentunya ada prinsip yang mendasari
percobaan tersebut. Prinsip tersebut yaitu kalibrasi mikrometer, dimana
mikrometer tersebut dikalibrasi ukuran kotak yang ada pada mikrometer pada
setiap pembesaran; kerapatan sejati, yaitu kerapatan serbuk yang sebenarnya;
kerapatan curah, yaitu perbandingan antara massa serbuk dengan volume
serbuk; kerapatan mampat, yaitu kerapatan yang diperoleh dari serbuk yang
dimampatkan terlebih dahulu samapai volumenya tetap, kerapatan alir dan
sudut istirahat,dimana kecepatan alir yaitu perbandingan antara tinggi puncak
serbuk dengan diameter timbunan serbuk dan sudut istirahat yaitu sudut antara
tinggi puncak serbuk dengan diameter timbunan serbuk; rasio hausner, yaitu
perbandingan antara kerapatan mampat dengan kerapatan longgar; indeks
konsolidasi cair, yaitu pedoman mengalirnya serbuk; adhesi dan kohesi,
dimana adhesi adalah interaksi anta molekul berbeda jenis dan kohesi adalah
interaksi antarmolekul yang sama jenisnya; serta gaya gravitasi, yaitu gaya
tarik bumi.
 Bahan yang digunakan adalah Primojel.Primojel merupakan salah
satu dari super disintegrant yang efektif digunakan dalam pembuatan tablet
secara granulasi basah maupun kempa langsung. Kemampuan bahan
penghancur ini sangat baik yaitu memiliki daya pengembangnya yang cukup
besar dengan masih menjaga keutuhan tabletnya, sehingga pengembangan
tersebut memberikan dorongan ke daerah sekelilingnya sehingga membantu
proses pecahnya tablet. Selain bahan penghancur, digunakan pula bahan
pengisi.
 Percobaan yang pertama dilakukan yaitu penentuan kerapatan
partikel menggunakan piknometer. Pembesaran objektif yang cocok dan
ukuran serta rentang ukuran partikelnya dapat ditentukan. Dimulai dengan
penimbangan piknometer kosong. Piknometer merupakan alat yang terbuat dari
kaca, bentuknya menyerupai botol kecil atau sejenisnya yang digunakan untuk
mengukur nilai massa jenis atau densitas fluida. Piknometer yang digunakan
dalam percobaan ini adalah piknometer 5ml.Dimana pada proses penentuan
kerapatan ini, piknometer tidak boleh tersentuh langsung oleh tangan. Maka
saat memegang piknometer harus memakai sarung tangan atau tissue agar tidak
tersentuh langsung oleh tangan. Karena jika piknometer tersentuh oleh tangan,
pada piknometer akan ada sidik jari yang mengandung protein, dan protein
tersebut memiliki massa. Sehingga mempengaruhi hasil penimbangan yang
juga akan berpengaruh ke hasil perhitungan penentuan kerapatan suatu sampel.
Setelah primojel dimasukkan seluruhnya ke dalam piknometer lalu
ditambahkan solven sampai ukuran volume piknometer.Dimana kerapatan
partikel yang didapat dengan piknometer sebesar 1,386 gr/ml.
 Percobaan yang kedua dilakukan yaitu penentuan kecepatan alir
serbuk dan sudut istirahat. Kecepatan alir diukur dengan dua perlakuan yang
berbeda. Maksud adanya perbedaan perlakuan tersebut adalah untuk
membandingkan kecepatan alir saat diberi dan tidak diberi getaran. Yang
pertama tanpa getar dan pada perlakuan kedua dengan menggunakan getar, dan
masing-masing perlakuan dilakukan triplo untuk menghasilkan hasil yang
akurat . Pada penentun kecepatan alir,sampel dimasukkan ke dalam alat
pengukur kecepatan alir serbuk yang berbentuk seperti corong yang bagian
bawahnya ditutup. Penutupan bagan bawah corong bertujuan supaya sampel
(imojel) yang akan dihitung kecepatan alirnya tidak mengalir langsung ,setelah
seluruh sampel masuk ke dalam alat ,baru sampel dialirkan dengan membuka
bagian bawah corong. Sudut istirahat merupakan sudut antara tinggi timbunan
serbuk dengan diameter timbunan serbuk. Percobaan dilakukan dengan dan
tanpa getaran. Untuk menentukan sudut istirahat timbunan primojel serta
diameternya diukur. Dari hasil perlakuan didapatkan rata-rata kecepatan alir
serbuk yaitu 3,53. Dimana kecepatan alir serbuk semakin lama jika adanya
getaran, dan kecepatan alir serbuk lebih cepat jika tidak ada getaran. Semakin
baik sifat alirnya maka akan semakin cepat waktu yang diperlukan untuk
mengalirkan sejumlah berat tertentu serbuk atau granul .Dan untuk sudut
istirahat didapat rata-rata 22,67 o. Dimana sudut istirahat diukur dengan
mengamati tinggi kerucut yang terbentuk (cm) di atas alas dengan radius
lingkaran tertentu (cm). Dimana semakin kecil sudut istirahat serbuk maka
semakin mudah serbuk tersebut mengalir.
 Percobaan ketiga yang dilakukan adalah penentuan kerapata curah
dan kerapatan mampat dengan tapping density. Kerapatan curah merupakan
kerapatan bahan curah alam keadaan volume seimbang. Berbeda dengan
kecepatan atau kerapatan alir, kerapatan mampat dilakukan perlakuan khusus
yaitu dengan memampatkan primojel dalam gelas ukur dengan kecepatan 250
ketukan setiap menitnya. Sebelum digunakan, alat tapping di atur dimana
kecepatan ketukannya menjadi rendah dengan tujuan mempermudah dalam
perhitungan ketukan secara manual. Setelah sampel dimasukkan ke dalam
gelas ukur, diamati volumenya. Dimana volume awal inilah yang digunakan
untuk menghitung kerapatan curah sampel. Kerapatan curah dipengaruhi oleh
kerapatan padat, ukuran, cara pengukuran, bentuk geomnetri dan sifat
permukaan. Dimana kecepatan curah yang didapat adalah 0,5 gr/ml dan untuk
kecepatan mampat.
 Percobaan terakhir adalah penentuan sifat aliran serbuk. sifat alir
serbuk merupakan faktor kritik dalam produksi obat sediaan padat. Hal ini
karena sifat alir serbuk berpengaruh pada peningkatan reprodusibilitas
pengisian ruang kompresi pada pembuatan tablet dan kapsul , sehingga
menyebabkan keseragaman bobot sediaan lebih baik, demikian pula efek
farmakologinya. Parameter yang digunakan untuk mendapatkasifat alir serbuk
ini dengan menggunakan indeks kompresibiltas carr, rasio hausner dan sudut
istirahat. Indeks kompresibilitas carr sering digunakan sebagai indikasi dari
sifat aliran . Dimana semakin tingginya nilai indeks kompresibilitas carr maka
semakin buruk sifat aliran suatu serbuk.Dimana penentuan indeks
kompesibilitas digunakan rumus;
kerapatanmampat −kerapatanlonggar
 Kerapatan mampat x 100

 Dimana nilai indeks komprasibilitas carr yang didapat < 5 %, dimana


dari hasil tersebut diketahui bahwa sifat alir serbuk tersebut “baik”.
 Rasio hausner adalah rasio antara densitas bulk material tersebut
setelah dipadatkan dengan ketukan-ketukan kecil (tapped) terhadap densitasnya
tanpa pemadatan.Dimana penentuan rasio hausner digunakan rumus;

 Rasio Hausner=
kerapatanmampat
kerapatancurah

 Dimana hasil dari rassio hausner didapat 1,2 .Dimana dari hasil
rasio hausner di ketahui sifat alir dari serbuk primojel “cukup”.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat aliran dari serbuk adalah
ukuran partikel, porositas dan kerapatan, dan kehalusan permukaan. Akan hal
nya partikel-partikel yang relatif kecil (kurang dari 10 kohesif) antar partikel
kurang lebih sama dengan gaya gravitasi. Karena gaya gravitasi ini merupakan
fungsi dari diameter pangkat tiga, maka pengaruh gravitasi akan menjadi lebih
jelas jika ukuran partikel bertambah sehingga terjadilah aliran. Kecepatan alir
maksimum dapat tercapai, kemudian berkurang jika ukuran partikel mendekati
ukuran lubang. Jika serbuk mengandung partikel-partikel kecil yang jumlahnya
cukup banyak, sifat alir serbuk itu dapat diperbaiki dengan menghilangkan
“fines” atau mengabsorpsinya pada partikel-partikel yang lebih besar. Kadang-
kadang aliran yang jelek disebabkan adanya kelembaban, dalam hal ini
pengeringan partikel akan mengurangi sifat kohesifnya

 IX KESIMPULAN

1. Kerapatan primojel dengan piknometer dapat ditentukan yaitu 1,386 gr/ml.


2. Kerapatan alir primojel dapat ditentukan untuk waktu tanpa getaran adalah 2,57

detik dan untuk waktu dengan getaran adalah 4,46 detik dan sudut istirahat ´x =

22,67 o.
3. Kerapatan curah primojel 0,5 gr/ml dan kerapatan mampat primojel 0,55 gr/ml.
4. Sifat aliran serbuk yang dengan menunjukkan aliran yang baik karena memiliki
indeks kompresibilitas carr <5 % dan rasio hausner <1,25.


 DAFTAR PUSTAKA
 Febriyani,Eka.2014.Adhesi-Kohesi. Available at
 http://www.informasi- pendidikan.com/2014/12/kohesi-dan-
adhesi.html?m=1 [Diakses pada tanggal 18 April 2015].
 Gibson,Mark. 2004. Pharmaceutical Preformulation and Formulation. United
States of Amerika .
 Lachman, L., H. A. Lieberman & J.L Kanig. 1994. Teori dan Praktek Farmasi
Industri Jilid I Edisi II. diterjemahkan oleh Siti Suyatmi. Penerbit Universitas
Indonesia. Jakarta.
 Mesuji,dudung.2014. Pengertian Gravitasi Bumi menurut Hukum Newton.
Available at http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-gravitasi-bumi-
menurut-hukum-newton/ [dikases pada tanggal 30 April 2015 ].
 Martin, A. 1990. Farmasi Fisika jilid II. Jakarta : UniversitasIndonesia Press.
 Mochtar. 1990. Fisika Farmasi. Jogjakarta : UGM Press .
 Parrot, L, E. 1970. Pharmaceutical Technologi. Mineapolish : Burgess
Publishing Company .
 Sari,N.P.2011.Chapter II. Available at
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25838/4/Chapter%20II.pdf
[Diakses pada tanggal 30 April 2015].
 Takarina,M. 2014. Cara Kalibrasi Mikrometer. Available at
 http://www.pipercomex.com/2011/10/cara-kalibrasi-micrometer.html
[Diakses pada tanggal 30 April 2015] .
 Voigt, R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Edisi V Cetakan
I. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada Press.
 Wicaksono,Yudi.2011. Ko-Prosesing Pati Garut-Kitosan secara Spray Drying
Available at
http://indonesianjpharm.farmasi.ugm.ac.id/index.php/3/article/download/428/308.

[Diakses pada tanggal 30 April 2015].

Anda mungkin juga menyukai