Anda di halaman 1dari 61

 

 Anemia Gravis

Lyaniza Meliza

Pembimbing:
Dr Alok Adipurnama SpA
 

 ANEMIA
Anemia adalah suatu keadaan di mana
terjadi penurunan volume sel darah merah

atau kadar hemoglobin


nilai yang normal. di bawah rentang

(Behrman, Kliegman, Jenson. 2003).


 

anemia
• WHO:
 – (6 bln-4 thn) Hb < 11 g/dl
 – (5 thn-11 thn) Hb < 11,5 g/dl
 – (12 thn –
thn – 15 thn) Hb < 12 g/dl
• Hb 9-10 g/dl  anemia ringan sedang (Hillman, Ault.
1994)

• Hb < 6 g/dl  anemia berat (Iman Supandiman, 1997)


• Hb < 4 g/dL  anemia berat (Herry Garna, Heda
Melinda, Sri Endah Rahayuningsih. 2005).
 

Nilai-nilai hematologis pada bayi


dan anak-anak
Hemoglobin (g/dL)  Hematokrit (%)  Retikulosit (%)  Leukosit (WBC/mm3) 

Umur  mean  range  Mean  range  mean  mean  range 

Fetus  16,8  13,7-20,1  55  46-65  5  18  9.000-30.000  

2 minggu  16,5  13,0-20,0  50  42-66  1  12  5.000-21.000  

3 bulan  12  9,5-14,5  36  31-41  1  12  6.000-18.000  

6bln-6thn  12  10,5-14  37  33-42  1  10  6.000-15.000  

7-12 thn  13  11,0-16,0  38  34-40  1  8  4.500-13.500  

Dewasa 

Wanita  14  12,0-16,0  42  37-47  1,6  7.5  5.000-10.000  

Pria  16  14,0-18,0  47  42-52 

(Behrman, Kliegman, Jenson. 2003)


 

Kelainan fisik
• Pada anemia yang berat (Hb < 6 g/dL)
telapak tangan akan kelihatan pucat

• Kelainan kardiopulmonal
 – pembesaran jantung dengan bising sistolik
 – peningkatan cardiac output

• dekompensasio cordis oedema di


ekstremitas dan hepatomegali
• thorax : basal ronchi
 

Pemeriksaan penunjang
• kadar Hb
• nilai-nilai absolut (Wintrobe)
 – MCV, MCH, dan MCHC SADT
• analisis urin
•  Analisis feses
feses
 

klasifikasi morfologi
• anemia normokrom normositer 
• anemia makrositer 

• anemia hipokrom mikrositer 


 

 Anemia normokrom
normokrom n
normositer 
ormositer 
• anemia hemolisis
autoimun,
• anemia pada penyakit
kronis,
• anemia pada penyakit
ginjal,
• sirosis hati
 

 Anemia makrositer 
makrositer 
• anemia pernisiosa,
• defisiensi asam folat,

• sindroma malabsorbsi
 

 Anemia hipokrom
hipokrom mikrositer 
• anemia defisiensi besi,
• hemoglobinopati
(thalassemia)
 

 Anemia disertai
disertai deng
dengan
an
retikulositosis
• Umumnya sebagai konsekuensi dari
perdarahan atau hemolisis yang
berlangsung terus-menerus
 

Terapi
• ditujukan terhadap etiologi dari
penyakitnya
• preparat Fe yang adekuat
• hipoksia yang berat  tindakan suportif 
dengan pemberian transfusi darah atau
komponen darah.
 

transfusi
• Koreksi anemia berat dengan transfusi tidak
perlu secepat-cepatnya karena dapat
membahayakan jantung (hipervolemia dan
dilatasi jantung)
 

Transfusi PRC
• bila terdapat kemungkinan adanya gangguan
kardiovaskular/anemia berat dengan kadar Hb <
4 g/dL.
• dosis 2-3 mL/kg BB per satu kali pemberian
disertai pemberian diuretik seperti furosemid.
• Diberikan untuk meningkatkan Hb sampai > 7
g/dL.
 

I. IDENTITAS PENDERITA
• Nama Penderita : Hani Nur Fitriani
• Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 13 November 
1995
• Kiriman Dari / Datang Sendiri : Datang sendiri
• Dengan Diagnosis :-
• Tanggal Rawat : 30 Desember 2005

• Tanggal Periksa : 30 Desember 2005


 

• Nama Ayah : Abdulrahman


• Umur : 35 tahun

• Pendidikan : SLTA
• Pekerjaan : Satpam City Bank
• Penghasilan : Tidak menyebutkan

•  Alamat : Kopo Pabrik Kulit Uta


Utara
ra no
• 764/196 B RT 2/RW 1
Bojongloa Kaler Bandung
 

• Nama Ibu : Evi


• Umur : 30 tahun
• Pendidikan : SLTP
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Penghasilan : -
•  Alamat : Kopo Pabrik
Pabrik Kulit Utara no 764/196
764/196 B

• RT 2/RW 1 Bojongloa Kaler Bandung


 

II. ANAMNESIS
• 2.1. Riwayat Perjalanan Penyakit 

• Sudah kurang lebih 1 minggu SMRSI, pasien lemah


badan. Tubuh pasien semakin hari semakin lemah
sehingga tidak mampu lagi mengangkat/menggerakkan
kaki dan tangannya. Pasien tidak dapat merasakan
kalau telapak kakinya dicubit. Pasien tidak nafsu makan
namun kalau
dikitdipaksakan
sedikit-sedikit
sedikit-se masih bisa makan dan minum
tanpa muntah.
• Pasien panas badan sejak ± 1 hari SMRSI. Panas
badannya turun naik, turun sebentar dengan obat
penurun panas kemudian naik lagi. Kejang saat panas
badan, disangkal.
• Pasien juga pusing, dan merasa sesak nafas. Sesak
nafas mulai dirasakan sejak ±12 jam yang lalu (pasien
merasa sesak dalam keadaan berbaring).
• Pasien menyangkal batuk, pilek, atau pun sakit perut.
 

• BAK : Sudah ± 1 bulan pasien kencing dengan


kateter. Kateterjadi
bisa berkemih, pernah dilepas,
dilepas,
dipasang lagi.namun
namun pasien
paspertama
(Kateter ien tida
tidak
k
dipasang di IGD RS. Immanuel kemudian di mantri).
Menurut ibu pasien, ± 2 minggu SMRSI, kencing pasien
berwarna kemerahan
kemerahan selama
selama sekitar
sekitar 3 hari. Setelah itu
berwarna kuning lagi.

• RPD : ± 1 bulan yang lalu, pasien dirawat di RSI


selama 5 hari dengan keluhan tidak bisa BAK dan BAB.
Saat itu pasien diberi transfusi darah 2 labu dan
menurut dokter
anemia. yang merawatnya,
2 hari setelah keluar pasien
keluar dari RSI, didiagnosis
didiagno
pasien
pasien tidaksis
tidak
bisa kencing, dan datang lagi ke IGD RSI kemudian
dipasang selang kateter.
 

2.2. Riwayat Kehamilan dan Persalinan

•  Anak kedua dari 3 (tiga) anak. Lahir


Lahir hidup : tiga ; Lahir 
mati : - ; Abortus : -
• Lahir : aterm, gemelli, spontan pada usia kehamilan 9
bulan, di bidan.
• Berat badan lahir : 1900 gram. Panjang badan lahir : 49
cm
 

2.3. Tumbuh Kembang Anak


• Berbalik : 7 bulan
• Duduk tanpa bantuan : 9 bulan
• Duduk tanpa pegangan : 9 bulan
• Berjalan 1 tangan dipegang : 11 bulan
• Berjalan tanpa dipegang : 12 bulan
• Bicara 1 kata : 12 bulan
• Bicara 1 kalimat : 18 bulan
• Membaca : 3 tahun
• Menulis : 4 tahun
• Sekolah : 5 tahun

• Gigi geligi
 – Pertama : 6 bulan
 – Sekarang : lengkap
 

2.4 susunan keluarga


No  Nama  Umur  L/P  Hubungan keluarga, sehat / 
sakit / meninggal 

1  Abdulrahman  35 tahun  L  Ayah pasien (sehat) 

2  Evi  30 tahun  P  Ibu pasien (sehat) 

3  Hana  10 tahun  P  Kakak pasien (sehat) 

4  Hani N. F  10 tahun  P  Pasien (sakit ini) 

5  Ardian  6 tahun  L  Adik pasien (sehat) 


 

2.5. Imunisasi
Dasar  Ulangan  Anjuran 

1. BCG  √ (scar +)  -  -  -  6. HIB - 

2. DPT  √  √  √  -  -  -  7. MMR - 

3. Polio  √  √  √  -  -  -  8. Hepatitis A - 

4. Hepatitis B  √  √  √  -  -  -  9. Varicella - 

5. Campak   √  -  -  -  10. - 
 

2.6. Makanan
• 0 - 4 bulan : ASI sesuka bayi (kualitas dan kuantitas
cukup)
• 4 – 6 bulan : ASI sesuka bayi
• Bubur susu 2x/hari
• 6 – 12 bulan : ASI dan PASI (Lactogen)
(Lactogen ) sesuka bayi
• Bubur saring 2x/hari
• 12 –
12 – 24 bulan : PASI sesuka bayi
• Nasi tim 2x/hari
• 24 –
24 – sekarang: Lontong, mie baso, jajanan, malas
makan nasi.
 

2.7. Penyakit Dahulu


• Diare :+ Difteri :- Campak :-
• Batuk pilek :+ Tetanus :- Ginjal :-
• Tifus perut :- Hepatitis :- Asma/alergi
Asma/alergi : -
• Pneumonia :- TBC :- Kejang :-
• Batuk rejan :- Cacar air :- Lainnya :-
 

2.8. Penyakit keluarga


•  Asma :- Penyakit darah :-
• TBC :- Penyakit keganasan :-

• Ginjal :- Kencing manis :-


 

III. PEMERIKSAAN FISIK

• 1. Keadaan Umum 
• Keadaan sakit penderita : Sakit berat
• Kesadaran : Compos Mentis
• Posisi serta aktivitas : Terbaring lemah,
keempat ekstremitas tidak dapat digerakkan.
• Penampilan umum : Mental kooperatif 
Fisik lemah
 

• 2. Tanda vital 
• Nadi : 132 X / menit, reguler, isi
cukup, ekual
• Respirasi : 33 X / menit,abdominothorakal
menit,abdominothorakal
• Suhu : 38,9 0C (suhu aksiler)
• Tekanan darah : 90/20 mmHg
 

• 3. Pengukuran (Antropometri)
• Berat badan : 28 kg
• Panjang/ting
Panjang/tinggi
gi badan : 126 cm
• ( 86,15 % standar BB/U NCHS WHO)
• ( 90,38 % standar PB/U NCHS WHO)
• ( 113,82 % standar BB/TB NCHS WHO)
• Status gizi : Gizi baik
• Lingkaran kepala : 49 cm
• Lingkaran dada : 58 cm
• Lingkaran perut : 57 cm
• Lingkaran lengan atas : 18 cm
 

• 4. Pemeriksaan Sistematik
• 4.1. Rambut : hitam, tipis, distribusi merata
• Kulit : pucat + , ikterik - , sianosis -
• Kuku : capillary refill kurang dari 2 detik, sianosis -,
Spoon nail -
• KGB : retroaurikular dan aksilla tidak teraba
membesar  
• 4.2. Kepala : simetris kanan=kiri
• Mata : konjungtiva anemis +/+

•• Telinga :: penafasan
Hidung sekret (-) cuping hidung (-), sekret (-)
• Tenggorokan : tonsil dan faring hiperemis (-)
• Mulut : bibir kering, pucat
 

• 4.3. Leher : KGB tidak teraba membesar, retraksi suprasternalis


±. 
• 4.4. Dada : Dinding dada / Paru-paru
• Inspeksi : bentuk dan pergerakan simetris kiri = kanan,
• retraksi interkostal +/+
• Palpasi : vocal
vocal fremitus simetris kiri = kanan
• Perkusi : sonor, kiri = kanan
• Auskultasi : VBS +/+, ronchi -/-, wheezing -/-,
•  
• Jantung
• Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
• Palpasi : iktus kordis tidak kuat angkat
• Perkusi : jantung dalam batas normal
• Auskultasi : bunyi jantung murni, reguler, murmur (-)
 

• 4.5. Abdomen
• Inspeksi : datar, retraksi epigastrium (-)
• Palpasi : soepel, hepar dan lien tidak
teraba membesar 
• Perkusi : timpani
• Auskulasi : bising usus (+) normal

• 4.6. Kelamin : perempuan, terpasang kateter 


urin baru yang baru diganti
setelah 15 hari terpasang.
 

• 4.7. Anus dan Rektum : tidak ada kelainan 


• 4.8. Anggota gerak dan Tulang : - Durozier’s sign +/+ 
• - palmar & plantar 
pucat, hangat, tonus
otot sangat lemah
(1/1/1/1), keempat
ekstremitas tidak
dapat digerakkan.

• 4.9. Neurologis : paresis semua ekstremitas,


paresthesia, hipesthesia.
 

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG

• 30 Desember 2005
• Hb : 4.5 g/dL
• Ht : 15 %
• Leukosit : 7.800 mm3
• Trombosit : 6.000 mm3
• Na : 134 mEq/L
• K : 3,9 mEq/L
• GDS : 90
• SADT
• Eritrosit : normokrom, anisositosis
• Normoblast : (-)
• Retikulosit : (+)
• Leukosit : TAK
• Trombosit : kurang (berat)
 

• 01 Januari 2006 
• Post Transfusi 2 unit Whole Blood:
• Hb : 6,7 g/dl
• Ht : 20 %
• Leukosit : 6000 mm3
• Trombosit : 8000 mm3
• Na : 140 mEq/L
• K : 3,8 mEq/L

• X-ray thorax : kesan Bronchopneumonia


Bronchopneumonia di perihiler 
kiri
 

• 03 Januari 2006 
• Hb : 11,4 g/dl
• Ht : 37 %
• Leukosit : 4.900 mm3
• Trombosit : 9000 mm3
• IgM anti dengue : (-)
• IgG anti dengue : (+)
 

• Urinalisis
• BJ : 1,012
• pH : Asam
• protein : negatif 
• reduksi : negatif 
• keton : negatif 
• urobilonogen : normal
• bilirubin : negatif 
• nitrogen : negatif 
• sel epitel : (+)
• erytrosit : 0-2
• Leukosit : 1-4
• Bakteri : (-)
• Kristal : (-)
• Lain-lain : (-)
 

• 04 Januari 2006 
• Hb : 11 g/dl
• Ht : 36 %
• Leukosit : 4.300 mm3
• Trombosit : 80.000 mm3
 

VI. RESUME
• Seorang anak perempuan, umur 10 tahun, dengan BB 28 kg, TB 125 cm,
status gizi baik
baik (113,82 standar BB/TB menurut NCHS W
WHO),
HO), datang
dengan keluhan lemah badan. 
• Pada anamnesis lebih lanjut didapatkan : 
• Sudah kurang lebih 1 minggu SMRSI, pasien lemah badan. Tubuh pasien
semakin hari semakin lemah sehingga tidak mampu lagi
mengangkat/menggerakkan
mengangkat/mengger akkan kaki dan
dan tangannya.
tangannya. Pasien tidak dapat
merasakan kalau telapak kakinya dicubit. Pasien masih bisa minum sedikit-
sedikit tanpa
tanpa muntah.
muntah. Pasien panas
panas badan
badan sejak ± 1 hari SMR
SMRSI,SI, p
panas
anas
badannya turun naik. Pasien juga pupusing,
sing, merasa sesak nafas, lemah, dan
tidak nafsu makan Kulit pasien juga tampak pucat.
• BAB : Sudah 7 hari belum BAB. Flatus (+).
• BAK : Sudah ± 1 bulan pasien kencing dengan kateter. Kateter pernah
dilepas namun
namun pasien tidak bisa berkemih, jadi dipasang lagi. ± 2 minggu
SMRSI, kencing berwarna kemerahan selama sekitar 3 hari.
• RPD : ± 1 bulan yang lalu, pasien
pasien dirawat di RSI selama 5 hhari
ari dengan
keluhan tidak bisa BAK dan BAB. Saat itu pasien diberi transfusi darah
darah 2
labu & pasien didiagnosis anemia. 2 hari setelah keluar dari RSI, pasien
tidak bisa kencing,dan datang lagi ke IGD RSI kemudian dipasang selang
kateter.
 

• Status imunisasi : Imunisasi dasar lengkap


sesuai jadwal, ulangan belum dilakukan
• Status tumbuh kembang : Tumbuh kembang
penderita sesuai dengan usia. 
• Status gizi : baik (BB/TB) 
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan : 
• KU : lemah, Kesadaran: compos mentis, KS :
berat, Posisi: terbaring lemah, tidak dapat
menggerakkan keempat ekstremitasnya. 
• Tanda Vital : tekanan darah 90/20 mmHg, nadi
132 x/mnt, respirasi 33 x/mnt, suhu 38,9 0C.
 

• Kulit : pucat
• Kepala :
• Mata : konjungtiva anemis +/+
• Mulut : bibir kering, pucat
• Leher : retraksi suprasternal ±
• Thorax : retraksi interkostal +/+
• Perut : Nyeri tekan pada RUQ dan LUQ, Hepar &
lien tidak teraba.
• Inguinal : Durozier’s sign +/+ 
+/+ 
• Ekstremitas : Palmar & plantar pucat, tonus otot (1/1/1/1).
• Neurologis : paresis keempat ekstremitas, paresthesia,
hipesthesia
 

Pada pemeriksaan penunjang didapatkan :

• 30 Desember 2005 
•  Anemia : Hb : 4.5 g/dL
• Ht : 15 %
• Leukosit : 7.800 mm3
• Trombositopenia
Trombositopenia : Tc : 6.000 mm3
• SADT
• Eritrosit : normokrom, anisositosis
anisositosis
• Normoblast : (-)
• Retikulositt
Retikulosi : (+)
• Leukosit : TAK
• Trombosit : kurang (berat)
 

• 01 Januari 2006 
• Post transfusi 2 unit Whole Blood :
• Hb : 6,7 g/dl
• Ht : 20 %
• Leukosit : 6000 /mm3
• Trombosit : 8000 /mm3

• Urinalisis
• erytrosit : 0-2
• lain-lain : dalam batas normal
 

VII. DIAGNOSIS

• Diagnosis Banding :
 – Anemia gravis ec occulta bleeding  + BP +
suspek sepsis.
 – Anemia
 – Anemia gravis ec hemolisis + BP + suspek
suspek
sepsis

• Diagnosis Kerja :
 Anemia gravis ec occulta bleeding + BP +
 – Anemia
 –
suspek sepsis
 

VIII. PENATALAK
PENATALAKSANAAN
SANAAN

• Non medikamentosa :
 – Bed rest
 – Oksigenasi (nasal kanul 2 L/mnt)
 – Infus NaCl 0,9 % 10 tetes/men
tetes/menit
it
 – Diet bubur saring

• Medikamentosa :
 – Transfusi Whole blood 84 ml per satu kali pemberian
 – Injeksi Sefotaksim 2 x 1 g (IV)
 – Injeksi Gentamisin
Gentamisin sulfat 2 x 28 mg (IV)
 – Paracetamol syrup 4 x 3 cth p.r.n
 

IX. USUL PEMERIKSAAN

• Pungsi sumsum tulang (BMP)


• Kultur darah
•  Analisis feses
feses
 

FOLLOW UP HARIAN

30/12/0 31/12/0 01/01/0 02/01/0 03/01/0 04/01/0 05/01/0 06/01/0


5  5  6  6  6  6  6  6 

Keluhan: + + + + + + + +
- lemah ++ ++ ++ + + + + +
- paresis extr. + + - - - - + +
- panas badan + + + + + ++ ++ ++
- sesak nafas + + + ++ ++ ++ + +
- parestese + + + + + + + +
- batuk  -  -  -  -  -  -  + + 
- decubitus

Kesadaran  CM  CM  CM  CM  CM  CM  CM  CM 

Kesan Sakit  berat  berat  berat  berat  berat  berat  berat  berat 

Tanda vital : 100x/mt 136x/mt 100x/mt 112x/mt 100x/mt 110x/mt 116x/mt 100x/mt
- Nadi 33x/mt 23x/mt 26x/mt 26x/mt 28x/mt 30x/mt 40x/mt 56x/mt
- Respirasi 38,9 0C  38 0C  37 0C  36,50C  36,3 0C  36,5 0C  38 0C  39 0C 
- Suhu 

Pucat  +  +  +  +  +  +  ±  ± 
BAB  -  sedikit, -  -  -  -  -  keras,
padat, warna
coklat  hitam 

BAK  Kuning  kuning  kuning  kuning  Kuning  Kuning  Kuning  Kuning 


 

DISKUSI
 

DIAGNOSIS
• Diagnosis yang ditegakkan adalah Anemia
gravis ec occulta bleeding +BP+suspek
sepsis.
• Diagnosis anemia gravis sesuai dengan
teori.
 

• Pada anamnesis didapatkan :


 – Lemah, tidak mampu menggerakkan keempat
ekstremitas.
 – Tidak dapat merasakan kalau telapak tangan / kaki
dicubit.
 – Pucat
 – Belum BAB sejak 7 hari SMRSI
 – BAK dengan kateter. Bila kateter dilepas, tidak bisa
kencing
 – Riwayat diopname 1 bulan yang lalu dengan
diagnosis anemia, ditransfusi 2 labu darah.
 

• Pada pemeriksaan fisik didapatkan : 


• Kesadaran compos mentis
• Kesan sakit berat
• Penampilan u
Penampilan umum
mum : Mental : kooperatif, Fisik : lemah
• Tanda Vital :
 – Tekanan darah : 90/20 mmHg
 – Nadi : 132 x/menit
 – Respirasi : 33 x/menit
 – Suhu aksiler : 38,9 0C
• Kulit : pucat
• Konjungtiva anemis +/+
• Bibir kering, pucat
Retraksi interkostal +/+
• Nyeri tekan
tekan pada RUQ dan
dan LUQ, Hepar & lien tidak
teraba.
•   Durozier’s sign +/+ 
+/+ 

•• Palmar
paresis & plantar ekstremitas,
keempat pucat, tonus paresthesia,
otot (1/1/1/1).hipesthesia
hipesthesia
 

Pada pemeriksaan laboratorium

didapatkan :
1. Hb 4,5 g/dl
2. Trombositopenia : 6.000 mm3
3. SADT : normokrom, anisositosis
Normoblast : (-)

Retikulosit : (+)
Leukosit : TAK
Trombosit : kurang (berat)
 

Pengobatan yang diberikan adalah:


( Berat badan 28 kg )

• Transfusi WB, tetesan lambat, 100 cc dulu, 12


 jam kemudian baru masukkan sisanya
sisanya (150
cc), inj Lasix 1 amp sebelum transfusi.
 – Transfusi diberikan atas indikasi
indikasi (Hb < 4 g/dL
dengan dosis 2-3 mL/kg BB per satu kali pemberian
disertai pemberian diuretik furosemid).

 – Transfusi tetesan lambat untuk mencegah


pembebanan yang berlebihan pada jantung yang
lemah.
 

• Cefotaxim 2x1 gram (IV)


 – Cephalosporin generasi III
 – Terapi terhadap BP serta kecurigaan
terhadap sepsis.
 – Dosis : anak : 50
50 –
 – 100 mg/kg/hari (dibagi

2-4 dosis)
 – Dosis sesuai anjuran.
 

• Rhelafen syrup 3x1cth


 –  Analgetik, antipiretik
 – Dosis : anak > 7 tahun : 3-4 kali sehari 1 cth
 – Dosis sesuai anjuran
 

• Supralysin syr 2x1 cth


 – Multivitamin.
 – Mencukupi kebutuhan vitamin dan
reepitelisasi jaringan yang rusak.
 – Dosis : anak > 4 tahun : 1 x 1 cth
 

• Vectrine 3x1 cth


 – Mukolitik, pengencer dahak pada gangguan
saluran nafas akut dan konik.
 – Dosis : anak 20-30 kg 3 x 1 cth.
 – Dosis sesuai anjuran.
 

• Ceftriaxone 1x1 g drip


 – Terapi terhadap bakteriemi/septikemi
 – Cephalosporin generasi III
 – Dosis : anak : 50
50 –
 – 100 mg/kg/hari
 – Dosis sesuai anjuran
 

• Garamycin 2 x 40 mg (IV)
 – Gentamisin sulfat (Golongan
aminoglikosida)
 – Terapi empiris (bersama dengan
Ceftriaxone) terhadap septikemi

 – Dosis : 2 –
2 – 2,5 mg/kgBB/dosis
 – Dosis sesuai anjuran
 

• Bricasma Expectorant 3x1cth


 – Untuk ekspektoran.
 – Dosis : 2 –
2 – 3 x 5 –
5 – 10 mL/hari
 – Dosis sesuai anjuran.

Anda mungkin juga menyukai