Anemia Gravis
Lyaniza Meliza
Pembimbing:
Dr Alok Adipurnama SpA
ANEMIA
Anemia adalah suatu keadaan di mana
terjadi penurunan volume sel darah merah
anemia
• WHO:
– (6 bln-4 thn) Hb < 11 g/dl
– (5 thn-11 thn) Hb < 11,5 g/dl
– (12 thn –
thn – 15 thn) Hb < 12 g/dl
• Hb 9-10 g/dl anemia ringan sedang (Hillman, Ault.
1994)
Dewasa
Kelainan fisik
• Pada anemia yang berat (Hb < 6 g/dL)
telapak tangan akan kelihatan pucat
• Kelainan kardiopulmonal
– pembesaran jantung dengan bising sistolik
– peningkatan cardiac output
Pemeriksaan penunjang
• kadar Hb
• nilai-nilai absolut (Wintrobe)
– MCV, MCH, dan MCHC SADT
• analisis urin
• Analisis feses
feses
klasifikasi morfologi
• anemia normokrom normositer
• anemia makrositer
Anemia normokrom
normokrom n
normositer
ormositer
• anemia hemolisis
autoimun,
• anemia pada penyakit
kronis,
• anemia pada penyakit
ginjal,
• sirosis hati
Anemia makrositer
makrositer
• anemia pernisiosa,
• defisiensi asam folat,
• sindroma malabsorbsi
Anemia hipokrom
hipokrom mikrositer
• anemia defisiensi besi,
• hemoglobinopati
(thalassemia)
Anemia disertai
disertai deng
dengan
an
retikulositosis
• Umumnya sebagai konsekuensi dari
perdarahan atau hemolisis yang
berlangsung terus-menerus
Terapi
• ditujukan terhadap etiologi dari
penyakitnya
• preparat Fe yang adekuat
• hipoksia yang berat tindakan suportif
dengan pemberian transfusi darah atau
komponen darah.
transfusi
• Koreksi anemia berat dengan transfusi tidak
perlu secepat-cepatnya karena dapat
membahayakan jantung (hipervolemia dan
dilatasi jantung)
Transfusi PRC
• bila terdapat kemungkinan adanya gangguan
kardiovaskular/anemia berat dengan kadar Hb <
4 g/dL.
• dosis 2-3 mL/kg BB per satu kali pemberian
disertai pemberian diuretik seperti furosemid.
• Diberikan untuk meningkatkan Hb sampai > 7
g/dL.
I. IDENTITAS PENDERITA
• Nama Penderita : Hani Nur Fitriani
• Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 13 November
1995
• Kiriman Dari / Datang Sendiri : Datang sendiri
• Dengan Diagnosis :-
• Tanggal Rawat : 30 Desember 2005
• Pendidikan : SLTA
• Pekerjaan : Satpam City Bank
• Penghasilan : Tidak menyebutkan
II. ANAMNESIS
• 2.1. Riwayat Perjalanan Penyakit
• Gigi geligi
– Pertama : 6 bulan
– Sekarang : lengkap
2.5. Imunisasi
Dasar Ulangan Anjuran
2. DPT √ √ √ - - - 7. MMR -
3. Polio √ √ √ - - - 8. Hepatitis A -
4. Hepatitis B √ √ √ - - - 9. Varicella -
5. Campak √ - - - 10. -
2.6. Makanan
• 0 - 4 bulan : ASI sesuka bayi (kualitas dan kuantitas
cukup)
• 4 – 6 bulan : ASI sesuka bayi
• Bubur susu 2x/hari
• 6 – 12 bulan : ASI dan PASI (Lactogen)
(Lactogen ) sesuka bayi
• Bubur saring 2x/hari
• 12 –
12 – 24 bulan : PASI sesuka bayi
• Nasi tim 2x/hari
• 24 –
24 – sekarang: Lontong, mie baso, jajanan, malas
makan nasi.
• 1. Keadaan Umum
• Keadaan sakit penderita : Sakit berat
• Kesadaran : Compos Mentis
• Posisi serta aktivitas : Terbaring lemah,
keempat ekstremitas tidak dapat digerakkan.
• Penampilan umum : Mental kooperatif
Fisik lemah
• 2. Tanda vital
• Nadi : 132 X / menit, reguler, isi
cukup, ekual
• Respirasi : 33 X / menit,abdominothorakal
menit,abdominothorakal
• Suhu : 38,9 0C (suhu aksiler)
• Tekanan darah : 90/20 mmHg
• 3. Pengukuran (Antropometri)
• Berat badan : 28 kg
• Panjang/ting
Panjang/tinggi
gi badan : 126 cm
• ( 86,15 % standar BB/U NCHS WHO)
• ( 90,38 % standar PB/U NCHS WHO)
• ( 113,82 % standar BB/TB NCHS WHO)
• Status gizi : Gizi baik
• Lingkaran kepala : 49 cm
• Lingkaran dada : 58 cm
• Lingkaran perut : 57 cm
• Lingkaran lengan atas : 18 cm
• 4. Pemeriksaan Sistematik
• 4.1. Rambut : hitam, tipis, distribusi merata
• Kulit : pucat + , ikterik - , sianosis -
• Kuku : capillary refill kurang dari 2 detik, sianosis -,
Spoon nail -
• KGB : retroaurikular dan aksilla tidak teraba
membesar
• 4.2. Kepala : simetris kanan=kiri
• Mata : konjungtiva anemis +/+
•• Telinga :: penafasan
Hidung sekret (-) cuping hidung (-), sekret (-)
• Tenggorokan : tonsil dan faring hiperemis (-)
• Mulut : bibir kering, pucat
• 4.5. Abdomen
• Inspeksi : datar, retraksi epigastrium (-)
• Palpasi : soepel, hepar dan lien tidak
teraba membesar
• Perkusi : timpani
• Auskulasi : bising usus (+) normal
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
• 30 Desember 2005
• Hb : 4.5 g/dL
• Ht : 15 %
• Leukosit : 7.800 mm3
• Trombosit : 6.000 mm3
• Na : 134 mEq/L
• K : 3,9 mEq/L
• GDS : 90
• SADT
• Eritrosit : normokrom, anisositosis
• Normoblast : (-)
• Retikulosit : (+)
• Leukosit : TAK
• Trombosit : kurang (berat)
• 01 Januari 2006
• Post Transfusi 2 unit Whole Blood:
• Hb : 6,7 g/dl
• Ht : 20 %
• Leukosit : 6000 mm3
• Trombosit : 8000 mm3
• Na : 140 mEq/L
• K : 3,8 mEq/L
• 03 Januari 2006
• Hb : 11,4 g/dl
• Ht : 37 %
• Leukosit : 4.900 mm3
• Trombosit : 9000 mm3
• IgM anti dengue : (-)
• IgG anti dengue : (+)
• Urinalisis
• BJ : 1,012
• pH : Asam
• protein : negatif
• reduksi : negatif
• keton : negatif
• urobilonogen : normal
• bilirubin : negatif
• nitrogen : negatif
• sel epitel : (+)
• erytrosit : 0-2
• Leukosit : 1-4
• Bakteri : (-)
• Kristal : (-)
• Lain-lain : (-)
• 04 Januari 2006
• Hb : 11 g/dl
• Ht : 36 %
• Leukosit : 4.300 mm3
• Trombosit : 80.000 mm3
VI. RESUME
• Seorang anak perempuan, umur 10 tahun, dengan BB 28 kg, TB 125 cm,
status gizi baik
baik (113,82 standar BB/TB menurut NCHS W
WHO),
HO), datang
dengan keluhan lemah badan.
• Pada anamnesis lebih lanjut didapatkan :
• Sudah kurang lebih 1 minggu SMRSI, pasien lemah badan. Tubuh pasien
semakin hari semakin lemah sehingga tidak mampu lagi
mengangkat/menggerakkan
mengangkat/mengger akkan kaki dan
dan tangannya.
tangannya. Pasien tidak dapat
merasakan kalau telapak kakinya dicubit. Pasien masih bisa minum sedikit-
sedikit tanpa
tanpa muntah.
muntah. Pasien panas
panas badan
badan sejak ± 1 hari SMR
SMRSI,SI, p
panas
anas
badannya turun naik. Pasien juga pupusing,
sing, merasa sesak nafas, lemah, dan
tidak nafsu makan Kulit pasien juga tampak pucat.
• BAB : Sudah 7 hari belum BAB. Flatus (+).
• BAK : Sudah ± 1 bulan pasien kencing dengan kateter. Kateter pernah
dilepas namun
namun pasien tidak bisa berkemih, jadi dipasang lagi. ± 2 minggu
SMRSI, kencing berwarna kemerahan selama sekitar 3 hari.
• RPD : ± 1 bulan yang lalu, pasien
pasien dirawat di RSI selama 5 hhari
ari dengan
keluhan tidak bisa BAK dan BAB. Saat itu pasien diberi transfusi darah
darah 2
labu & pasien didiagnosis anemia. 2 hari setelah keluar dari RSI, pasien
tidak bisa kencing,dan datang lagi ke IGD RSI kemudian dipasang selang
kateter.
• Kulit : pucat
• Kepala :
• Mata : konjungtiva anemis +/+
• Mulut : bibir kering, pucat
• Leher : retraksi suprasternal ±
• Thorax : retraksi interkostal +/+
• Perut : Nyeri tekan pada RUQ dan LUQ, Hepar &
lien tidak teraba.
• Inguinal : Durozier’s sign +/+
+/+
• Ekstremitas : Palmar & plantar pucat, tonus otot (1/1/1/1).
• Neurologis : paresis keempat ekstremitas, paresthesia,
hipesthesia
• 30 Desember 2005
• Anemia : Hb : 4.5 g/dL
• Ht : 15 %
• Leukosit : 7.800 mm3
• Trombositopenia
Trombositopenia : Tc : 6.000 mm3
• SADT
• Eritrosit : normokrom, anisositosis
anisositosis
• Normoblast : (-)
• Retikulositt
Retikulosi : (+)
• Leukosit : TAK
• Trombosit : kurang (berat)
• 01 Januari 2006
• Post transfusi 2 unit Whole Blood :
• Hb : 6,7 g/dl
• Ht : 20 %
• Leukosit : 6000 /mm3
• Trombosit : 8000 /mm3
• Urinalisis
• erytrosit : 0-2
• lain-lain : dalam batas normal
VII. DIAGNOSIS
• Diagnosis Banding :
– Anemia gravis ec occulta bleeding + BP +
suspek sepsis.
– Anemia
– Anemia gravis ec hemolisis + BP + suspek
suspek
sepsis
• Diagnosis Kerja :
Anemia gravis ec occulta bleeding + BP +
– Anemia
–
suspek sepsis
VIII. PENATALAK
PENATALAKSANAAN
SANAAN
• Non medikamentosa :
– Bed rest
– Oksigenasi (nasal kanul 2 L/mnt)
– Infus NaCl 0,9 % 10 tetes/men
tetes/menit
it
– Diet bubur saring
• Medikamentosa :
– Transfusi Whole blood 84 ml per satu kali pemberian
– Injeksi Sefotaksim 2 x 1 g (IV)
– Injeksi Gentamisin
Gentamisin sulfat 2 x 28 mg (IV)
– Paracetamol syrup 4 x 3 cth p.r.n
FOLLOW UP HARIAN
Keluhan: + + + + + + + +
- lemah ++ ++ ++ + + + + +
- paresis extr. + + - - - - + +
- panas badan + + + + + ++ ++ ++
- sesak nafas + + + ++ ++ ++ + +
- parestese + + + + + + + +
- batuk - - - - - - + +
- decubitus
Kesan Sakit berat berat berat berat berat berat berat berat
Tanda vital : 100x/mt 136x/mt 100x/mt 112x/mt 100x/mt 110x/mt 116x/mt 100x/mt
- Nadi 33x/mt 23x/mt 26x/mt 26x/mt 28x/mt 30x/mt 40x/mt 56x/mt
- Respirasi 38,9 0C 38 0C 37 0C 36,50C 36,3 0C 36,5 0C 38 0C 39 0C
- Suhu
Pucat + + + + + + ± ±
BAB - sedikit, - - - - - keras,
padat, warna
coklat hitam
DISKUSI
DIAGNOSIS
• Diagnosis yang ditegakkan adalah Anemia
gravis ec occulta bleeding +BP+suspek
sepsis.
• Diagnosis anemia gravis sesuai dengan
teori.
•• Palmar
paresis & plantar ekstremitas,
keempat pucat, tonus paresthesia,
otot (1/1/1/1).hipesthesia
hipesthesia
didapatkan :
1. Hb 4,5 g/dl
2. Trombositopenia : 6.000 mm3
3. SADT : normokrom, anisositosis
Normoblast : (-)
Retikulosit : (+)
Leukosit : TAK
Trombosit : kurang (berat)
2-4 dosis)
– Dosis sesuai anjuran.
• Garamycin 2 x 40 mg (IV)
– Gentamisin sulfat (Golongan
aminoglikosida)
– Terapi empiris (bersama dengan
Ceftriaxone) terhadap septikemi
– Dosis : 2 –
2 – 2,5 mg/kgBB/dosis
– Dosis sesuai anjuran