Anda di halaman 1dari 4

Yi Jing Dan Bisnis : Mencari Posisi Yang Mengundang

Rejeki (Bagian 1)

Details Parent Category: Jurnal Category: Filsafat Created on Wednesday, 28 November 2012 08:45
Last Updated on Wednesday, 28 November 2012 08:45 Published on Wednesday, 28 November 2012 08:45
Written by Xs. Dr. Oesman Arif, M.Pd Hits: 1570

Oleh : Xs. Dr. Oesman Arif, M.Pd

Kitab Yi Jing ini sudah sangat terkenal di dunia sebagai Kitab


Ajaib yang dapat menjawab segala masalah. Sebenarnya kitab
Yi Jing ini ditulis oleh Nabi Khongcu untuk membantu orang
memudahkan berpikir dan memecahkan masalah. Di Yunani
para filsuf menciptakan Logika sebagai cara berpikir
sistematis, Yi Jing juga dibuat sebagai cara berpikir sistematis.
Menurut Nabi Khongcu, apabila orang dapat berpikir sistematis
maka segala masalah ada jawabannya dan mudah
diselesaikan. Kitab Yi jing ini mengajarkan kita berpikir
sistematis, ada aturan dan urutannya. Kecanggihan berpikir
dengan metode Yi Jing ini sangat mengagumkan sehingga
orang percaya kitab Yi Jing ini dapat untuk meramal masa
depan.

Orang yang sudah dapat menguasai penggunaan Kitab Yi Jing ini memang bisa melihat masa depan dengan tepat,
bukan meramal, tetapi melihat urutan dari proses kejadian. Nabi Khongcu menjelaskan bahwa semua kejadian di
dunia ini pasti ada sebab yang sudah terjadi sebelumnya, apabila kita sudah mengetahui pangkal kejadian itu tentu
akan mengetahui ujungnya. Manusia hidup di dunia perlu mengetahui hubungan antara suatu kejadian dengan
kejadian yang lain, tidak ada kejadian yang terjadi tanpa didahului kejadian yang lain. Dalam istilah yang lebih dikenal
ada akibat pasti ada sebabnya.

Logika dari dunia Barat bentuknya lebih sederhana dari pada Yi Jing karena di Barat hanya memperhatikan benar dan
salah, cara berpikir seperti ini disebut Logika dua nilai, atau cara berpikir dikhotomi. Kitab Yi Jing menggunakan Ba
Gua atau Delapan Trigram sebagai dasar berpikir, dan dilengkapi dengan pertimbangan Lima Unsur atau Wu Xing.
Metode berpikir Yi Jing lebih rumit, disebut cara berpikir komplementer. Banyak pengertian dasar yang harus
dihafalkan, dalil-dalil berpikirnya juga banyak, keruwetan berpikir dengan Yi Jing ini dapat diatasi dengan bermain
dahulu, seperti anak kecil bermain game dengan computer (. Nabi Khongcu mengatakan Wan Suo Er You De ( 玩索⽽
有得 ), artinya bermain-mainlah dengan Gua maka kau akan mendapatkan manfaatnya.

Nabi Khongcu menjelaskan bahwa orang yang baru mulai belajar kitab Yi Jing itu menggunakannya untuk bermain,
misalnya mengetahui hal yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan cara melemparkan koin. Permainan
ini tentu saja tidak bisa diartikan sebagai ramalan yang akurat. Banyak cara digunakan memprediksi masa depan
digunakan orang sepanjang sejarah, tetapi ramalan tetap hanya ramalan. Dengan kata lain Yi Jing dipakai sebagai
buku ramalan seperti yang dilakukan oleh masyarakat yang belum dapat memahami isi kitab Yi Jing yang sebenarnya.
Namun Nabi Khongcu menjelaskan bahwa cara menggunakan Yi Jing seperti itu hanya sebagai permainan saja.
Setelah orang menguasai “Permainan itu” perlu mempelajari Yi Jing lebih serius dan dia akan mendapat manfaat dari
Kitab Yi Jing yaitu menjadi bijaksana, mengetahui segala kejadian dari pangkal sampai ujungnya.

Artikel Yi Jing dan bisnis ini menunjukkan cara bermain dengan Gua agar hafal semua sifat dari Gua itu dan
perubahannya. Gua itu hanya berwujud tiga garis, terdiri dari garis wutuh dan garis terputus. Akan tetapi perubahan
letak garis terputus itu menjadi permainan dan permasalahan yang menarik karena ada banyak aturan yang
mengaturnya. Dari kenyataan ini kita sudah mendapat pelajaran filsafat yang dalam, yaitu orang yang memahami
banyak aturan dan dalil yang ada dialami ini dia akan menjadi orang pandai. Para ahli matematika, ahli kinia, dan ahli
fisika dapt menciptakan tenologi hebat karena mereka menguasai banyak hukum alam.

Orang yang mempelajari kitab Yi Jing terpaksa tidak boleh malas berpikir, dia harus mencari tahu  aturan yang berlaku
dalam permainan yang rumit itu. Oleh karena belajar Yi Jing itu rumit banyak orang menyerah dan hanya minta tolong
pada orang lain agar masalahnya dipecahkan. Akibatnya, para ahli Yi Jing yang membantu memecahkan masalah
dengan tepat itu dipandang sebagai tukang ramal yang mengetahui sesuatu yang akan terjadi pada masa depan.
Belajar Yi Jing sebenarnya bukan belajar meramal, tetapi belajar menganalisa masalah dan memecahkan masalah
serta mencari tahu penyelesaiannya.

Kitab Yi Jing itu isinya menjelaskan berbagai kejadian di alam semesta ini dengan perumpamaan yang bisa
diterjemahkan dalam kehidupan nyata, Misalnya, Heksagram (Gua dengan enam Yao) Ge nomor 49, menggambarkan
atas danau bawahnya api. Danau itu juga bisa diartikan panci yang di dalamnya ada sayur, sedangkan api bisa
disamakan dengan kompor. Kalau sayur di dalam panci diletakkan di atas kompor yang menyala pasti sayurnya akan
matang dan bisa dimakan. Ge itu artinya Revolusi, atau aktivitas yang akan menimbulkan perubahan besar, seperti
sayur tang mentah tidak bisa dimakan, setelah dimasak dapat dimakan. Lambang Danau di atas api di bawah ini bisa
dikembangkan dan diberi tafsir lain, bergantung pada kasus yang ada. Andai kata orang bertanya kepada Yi Jing
dengan melempar koin dan mendapatkan Heksagram yang sulit dipahami boleh melempar koin lagi sampai mendapat
penjelasan yang memuaskan.

Kadang-kadang Kitab Yi Jing ini menunjukkan keanehan, ada banyak masalah yang serius dijelaskan dengan
gamblang oleh Yi Jing. Kenyataan ini menimbulkan keyakinan bahwa Kitab Yi Jing ini memang kitab ajaib. Para ahli Yi
Jing mengatakan bahwa ada hal-hal yang misterius tidak bisa dijelaskan dengan penalaran biasa. Nabi Khongcu juga
mengatakan bahwa kata-kata tidak dapat menjelaskan maksud yang sebenarnya (Shu Bu Jin Yan, Yan Bu Jin Yi 书不
尽 ⾔,⾔不尽 意 ), artinya di alam semesta ini buku tidak dapat menuliskan semua  kejadian  kata-kata juga tidak
dapat menjelaskan semua makna, tetapi dengan simbolorang dapat dimengerti suatu kenyataan dan dapat
melaksanakan pekerjaan dengan benar. Simbol itu seperti angka dalam ilmu berhitung, lampu dan gambar yang
dipakai rambu lalu lintas, dan jugaBa Gua dan Heksagram/

Orang bertanya pada kitab Yi Jing dengan cara melempar koin adalah seperti orang mencari informasi dengan cara
acak. Kalau informasi yang diperlukan belum mencukupi atau memuaskan boleh mencari informan lain dengan cara
acak juga. Informan itu bisa dicari terus sampai mendapatkan informasi yang diperlukan. Pada bagian Babaran Agung
tertulis: Kitab Yi Jing menjelaskan sebab musabab kesedihan dan derita, Biar orang tidak punya guru pelindung, Yi Jing
beserta bagai ayah dan bunda. Kitab Yi Jing adalah konsultan yang akan menjawab masalah manusia di dunia ini
dengan sabar dan bertanggung jawab.

Banyak orang mengkramatkan Yi Jing sebagai buku ajaib untuk meramal karena mereka tidak pernah mendapat
informasi yang benar tentang kitab Yi Jing ini. Ada pihak lain yang terjebak pada anggapan Kitab Yi Jing sebagai kitab
ramalan lalu melarang orang mempelajari kitab Yi Jing. Kalau ada orang salah menggunakan pisau dapur lalu orang
dilarang menggunakan pisau dapur, hal ini jelas tidak bijaksana. Akan lebih bijaksana kalau orang yang akan
menggunakan pisau dapur diberitahu caranya yang benar. Banyak orang menulis buku Yi Jing dan mengajarkan cara
menggunakannya untuk meramal nasib seperti yang telah dipakainya, hal itu wajar saja sebagai cara menularkan
pengalamannya. Akan tetapi, apabila orang hanya memahami Kitab Yi Jing hanya untuk meramal nasib itu hal yang
sangat disesalkan.

Orang yang sudah mempelajari Yi Jing diharapkan akan mengerti segala sebab dan akibat dari perubahan dalam alam
semesta ini, seperti juga orang mempelajari berbagai ilmu pengetahuan agar dapat lebih cerdas mengatasi masalah
kehidupan ini. Perbedaan ilmu pengetahuan dengan Yi Jing adalah penggunaan bahasa dan lambang. Yi Jing
menggunakan lambang dalam menjelaskan perubahan yang terjadi dalam alam semesta ini meliputi pengetahuan
Ketuhanan, ilmu alam dan masalah kemanusiaan, tataran Yi Jing masih metafisis, di atas pengalaman yang kasad
mata. Ilmu pengetahuan menggunakan bahasa biasa dan tingkatannya empiris, berdasar pengalaman kasad mata.      

Yi Jing mengajarkan kepada kita agar selalu berpikir dengan cermat, mempertimbangkan berbagai aspek dan faktor.
Alam semesta dan seluruh isinya ini selalu bergerak dan berubah, untuk itu kita perlu mengetahui faktor apa saja yang
ikut mempengruhi perubahan itu, dan arah perubahan itu ke arah mana. Orang yang dapat mempelajari segala sesuatu
yang berhubungan dengan perubahan itu dia dapat memperoleh manfaat yang menguntungkan. Yi Jing
menggambarkan bahwa benda di alam ini dapat dikelompokkan menjadi lambang delapan “benda” yaitu 1. Langit
(Qian), 2. Danau, laut (Dui). 3. Matahari, api (Li). 4. Petir (Chen). 5. Angin (Xun). 6. Bulan, air (Kan). 7. Gunung (Ken). 8.
Bumi (Kun). Semua benda dan hal di dalam alam ini dapat dimasukkan sebagai salah satu dari lambang  di atas.
Misalnya, semua benda yang bergerak mengalir seperti uang, lalu lintas bisa dikelompokkan air (Kan).

Pengelompokkan benda menjadi delapan lambang itu untuk mempermudah pikiran kita bekerja karena garis trigram
itu hanya tiga, yang mewakili Langit/Tuhan, bumi, dan manusia. Delapan lambang itu juga dihubungkan dengan lima
unsur, logam, kayu, air, api, dan tanah supaya hubungan antar lambang itu dapat dipahami. Pergerakan benda juga
dipengaruhi oleh waktu, maka unsur waktu yaitu tahun, bulan, tanggal, dan jam juga diperhitungkan. Untuk
menentukan waktu dipakai penanggalan Tionghua yang berdasarkan pergerakan bulan dan matahari (Yinyang li).
Penanggalan Yinyangli ini biasa juga disebut Kongzili, kalau orang menyebutnya sebagai Yinli itu tidak tepat karena
faktor pergerakan bulan dan matahari keduanya dipakai. Untuk menyebut tahun diganti dengan sio yang juga mewakili
Dizhi atau cabang bumi.

Yi Jing adalah metode pemecahan masalah yang sangat cermat,  Sudah ribuan tahun telah banyak orang menyaksikan
kehebatan Yi Jing sebagai metode pemecahan masalah lalu orang menganggapnya sebagai buku ajaib yang dapat
meramal masa depan. Nabi Khongcu pada masa hidupnya telah dikenal sebagai orang yang belum meramal sudah
mengetahui apa yang akan terjadi karena telah mengusai Yi Jing (Wei Bu Xian Zhi), Sebenarnya Nabi Khongcu
mengajarkan murid-murid untuk belajar Yi Jing supaya cerdas dan cepat memecahkan masalah, tetapi para murid itu
tetap menganggap Yi Jing sebagai kitab ramalan. Nabi Khongcu mengatakan, silakan bermain dengan Kua, kau akan
mendapat manfaatnya (Wan Gua Er You De).

Makalah ini menunjukkan bagaimana Ba Gua beserta unsur lain dimainkan. Cara mencari Gua itu bisa dengan tanggal
lahir, dengan nama, dan dengan melempar koin, dan dengan cara lain. Sesuai dengan anjuran Nabi Khongcu bahwa hal
itu hanyalah permainan, isinya yang diperoleh baik dan cocok dapat menjadi nasehat, sebaliknya kalau penjelasannya
buruk tidak usah dipikirkan karena nasib orang yang sebenanrnya adalah hasil proses perjuangan hidupnya. Mungkin
penjelasan kitab Yi Jing ini bisa menjadi pertimbangan atau nasihat bagaimana orang dapat memperbaiki nasibnya
sendiri.
    Orang yang menekuni bisnis perlu memperhatikan empat ranah tingkat pemikiran dan pemahaman, selanjutnya kita
sebut empat tingkat komunikasi. Yang paling umum yang peru kita pahami adalah ranah komunikasi kultural,
kemudian ranah komunikasi ilmiah yang berlaku di dunia pendidikan, selanjunya ranah komunikasi mtafisik yang
berlaku dalam  dunia spiritual, dan yang tertinggi ranah komunikasi theologies yang berlaku dalam keagamaan dan
kenegaraan. Pemerintahan Negara yang tidak mempertimbangkan ranah komunikasi Theologis akan menghadapi
kekacauan. Masalah perdagangan, hokum , dan poitik masuk ranah komunikasi kultural, tetapi putusan pemerintah
sudah masuk ranah komunikasi theologis agar dipatuhi oleh rakyatnya. Hal ini dijelaskan oleh Nabi Khongcu dalam
kitab Yi Jing bagian Babaran Agung atau Xi Ci Chuan.

Kitab Yi Jing dibagi atas tiga bagian, bagian Xiang atau bentuk yang membahas bentuk susunanan Heksagram. Bagia
Shu atau perhitungan yang paling mendapat perhatian karena dianggap untuk meramal, dan bagian Li atau
pembahasan filosofisnya,  Xi Ci Chuan termasuk bagian Li. Bagi orang bisnis perlu mengerti semua bagian dari Yi Jing
supaya tidak terjebak kepada spekulasi dan main tebak saja. Biasanya pedagang menderita rugi karena salah
mengambil keputusan. Kesalahan pengambilam keputusan itu disebabkan nafsu ingin mendapat keuntungan dan
tidak mencermati informasi yang diperoleh. Perhitungan Yi Jing itu melaih orang memperhatikan semua unsur yang
tampak dan tidak tampak, itulah gunanya main game Yi Jing. Waktu dan tempat adalah unsur yang penting dalam
mengambil keputusan, Yi Jing membagi waktu mulai tahun, bulan, hari, dan jam. Tempat brkaitan dengan arah dan
kondisi tanah. Misanya, daerah yag sering gempa bumi atau banjir atau tjunami lebih baik dihindari untuk hunian atau
aktivitas tetap. Daerah seperti itu bisa digunakan pada musim tertentu saja. Nabi Khongcu menyebut, bermain Gua
akan mendapat manfaat yang dimaksud yaitu orang dilatih berpikir cermat dengan bermain itu.   

Anda mungkin juga menyukai