Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nabila Khuriah Dwi Oka

NIU : 457516

Kerangka Tata Kelola Perusahaan di Indonesia

A. Fitur Tata Kelola Perusahaan di Indonesia


Berikut ini merangkum fitur-fitur spesifik yang menjadi ciri sektor korporasi di
Indonesia :
 Peran BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
 Kepemilikan terkonsentrasi
 Sedikit pemisahan kepemilikan dan kontrol
 Struktur penahan yang kuat
 Badan hukum yang tidak berpengalaman
B. Kerangka Hukum dan Peraturan
Di Indonesia, perusahaan harus mematuhi ICL (Indonesian Company Law) /
hukum perusahaan Indonesia dan undang-undang serta peraturan lain yang mengatur
industri spesifik yang relevan dengan aktivitas bisnis mereka. Namun, dalam praktiknya,
ada banyak kasus di mana undang-undang dan peraturan yang tumpang tindih
menciptakan kebingungan, ambiguitas, dan ketidakpastian bagi perusahaan yang
mencoba mengikuti undang-undang dan menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang
baik. Oleh karena itu, perusahaan juga harus meninjau undang-undang dan peraturan
lain yang mungkin berlaku untuk lini bisnis mereka, atau berkonsultasi dengan nasihat
hukum yang sesuai untuk mencapai kepatuhan penuh terhadap hukum dan praktik tata
kelola perusahaan terbaik. Dan yang terakhir, regulator Indonesia mendorong seluruh
perusahaan untuk mematuhi peraturan terkait tata kelola perusahaan yang dikeluarkan
oleh OJK, meskipun ketentuan tersebut hanya wajib bagi perusahaan publik dan emiten.
C. Kerangka kelembagaan
Terdapat banyak institusi yang membentuk kerangka kelembagaan untuk tata
kelola perusahaan di Indonesia saat ini, terlalu banyak untuk dicantumkan secara lengkap.
Institusi berikut memiliki setidaknya satu aktivitas inti yang berfokus pada tata kelola
perusahaan:
 Pusat Arbitrase BANI - http://www.baniarbitration.org/
 Bank Indonesia - https://www.bi.go.id/
 Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) - http://www.iicd.org/
 The World Bank - http://www.worldbank.org/

Resume Corporate Governance Manual (Bag. 1.3 dan Bag. 2.2)


Struktur Tata Kelola Perseroan Terbatas

A. Rapat Umum Pemegang Saham


RUPS adalah organ perusahaan yang menjalankan kewenangan pengambilan
keputusan di luar yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi, yang berfungsi
untuk menyetujui pencalonan keanggotaan Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui
laporan tahunan, amandemen modal dasar, dll.
B. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk mengawasi dan memberikan nasihat
kepada Direksi. Dewan Komisaris harus memiliki kapasitas untuk melaksanakan
tanggung jawabnya dengan integritas, dan untuk memastikan bahwa aktivitas perusahaan
mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.
C. Jajaran Direktur
Direksi merupakan perwakilan hukum perusahaan. Direksi bertanggung jawab
kepada RUPS. ICL dan AoA perusahaan mengatur kewenangan Direksi, serta tata cara
pemilihan dan pemberhentian masing-masing direktur.
D. Dewan Komite
Komite dewan bertugas membantu dan memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris. Kode CG, merekomendasikan agar perusahaan membentuk komite untuk
menjalankan fungsi spesifik seperti audit, manajemen risiko, dan pemantauan nominasi
dan remunerasi direktur.
E. Sekretaris Perusahaan
Sekretaris perusahaan bertugas memastikan perusahaan menyediakan informasi
perusahaan yang relevan kepada publik, memberi nasihat kepada Direksi sehubungan
dengan kepatuhan terhadap Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya,
dan sebagai penghubung antara emiten dengan OJK serta publik.
F. Auditor Internal
Auditor internal memainkan peran yang semakin penting di banyak perusahaan
terbuka di Indonesia untuk memperkuat standar tata kelola mereka.
G. Auditor Eksternal
Pengauditan atas laporan keuangan oleh auditor eksternal, wajib dilakukan bagi
perusahaan yang: dianggap sebagai perusahaan yang diaudit kepatuhan, perusahaan
pengendali yang membuat laporan keuangan konsolidasi, menerbitkan sekuritas atau
instrumen keuangan lainnya yang diperdagangkan di pasar terorganisir.

Resume Corporate Governance Manual (Bag. 1.3 dan Bag. 2.2)

Anda mungkin juga menyukai