Pemanfaatan Tepung Ampas Tahu Dalam Pembuatan Snack Bar Untuk Penderita Diabetes Mellitus
Pemanfaatan Tepung Ampas Tahu Dalam Pembuatan Snack Bar Untuk Penderita Diabetes Mellitus
Ni Putu Diah Cahyani Subamia, Komang Ayu Nocianitri*, dan I Dewa Gede Mayun Permana
Program Studi Magister Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana
ABSTRACT
Type II diabetes mellitus due to an unhealthy lifestyle, one of which is the lack of fiber in daily food
consumption. One food that has a high fiber content is tofu dregs. The purpose of this study was to determine
substitution of wheat flour with tofu dregs flour to produce a snack bar with the best characteristics, and
determine the effect of consumption of snack bar from tofu dregs on blood sugar content in rats. The
research was conducted two steps. Step I: Formulation of snack bar using a completely randomized design
with tofu dregs flour concentration of 0 %, 10 %, 20 %, 30 %, 40 %, and 50 %. The variables of this study
were the content of water, ash, protein, fat, carbohydrates, sensory tests, and effectiveness tests. Step II:
the best characteristic snack bar in the step I was used experimental rats. This step used true experimental
design with pre-post test control group design. The variables of study were blood glucose levels before
treatment and after treatment. The treatment group consisted of normal, negative, positive control, and
snack bar. The results of the first step of the research showed that substitution of wheat flour with 40 %
tofu dregs produced the best characteristic snack bar with 17.19 % water content, 1.33 % ash content,
11.03 % protein, 20.53 % fat, 49.92 % carbohydrate, light brown color, unpleasant aroma, distinctive soy
taste, crumb texture, 0.63 % water soluble food fiber, 1.57 % water insoluble fiber, and total food fiber
2.36 %. The results of the second step of the study showed that the provision of substitution of wheat flour
with tofu dregs flour 40 % could reduce blood sugar levels in diabetic mellitus rats until normal, start 290
mg/dl to 108.5 mg/dl. Tofu dregs flour can be used for snack bar formulations for people with diabetes
mellitus.
*Korespondensi Penulis:
Email: nocianitri@unud.ac.id
Subamia, dkk. Media Ilmiah Teknologi Pangan (Scientific Journal of Food Technology)
gerakan peristaltik lambung yang akan menye- diterima dengan baik bagi penderita diabetes
babkan rasa kenyang yang lebih lama. mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk men-
Serat pangan dapat difermentasi oleh bakteri dapatkan formulasi snack bar dengan karak-
usus besar yang menghasilkan asam lemak teristik terbaik dan dapat menurunkan kadar
rantai pendek (short-chain fatty acid). Pemben- gula darah penderita diabetes mellitus.
tukan SCFA (short-chain fatty acid) dapat
menginduksi sekresi hormon GLP-1 (glucagon METODE PENELITIAN
like peptide-1), GIP (gastric inhibitory
polypeptide), dan PYY (peptide YY) yang akan Bahan dan Alat
meningkatkan sensitivitas insulin dan menye- Bahan-bahan yang digunakan adalah bahan
babkan kadar gula darah menurun (Soviana dan untuk pembuatan sanck bar: tepung ampas
Maenasari, 2019). Salah satu bahan pangan tahu, terigu (Sania), vanili (Kapal Lajar), madu
yang memiliki kandungan serat tinggi adalah (Madu Rasa), nenas, dan margarine (Blue
ampas tahu. Band). Bahan yang digunakan untuk analisis
Ampas tahu memiliki kandungan zat gizi per adalah tablet kjeldahl, H2SO4, Asam borat, HCl,
100 g berat kering sebagai berikut protein buffer fosfat, alpha amylase, pepsin, pancreatin
13,07 %, lemak 21,68 %, karbohidrat 62,49 %, (Merck), NaOH, Heksan (Brataco), aquadest,
serat pangan tidak larut 46,76 %, serat pangan alloksan, dan glibenclamide (Indofarma).
larut 9,50 %, total serat 56,26 % (Sulaeman et Alat yang digunakan dalam penelitian ini
al., 2007). Menurut Ismanto et al. (2016) kan- adalah timbangan bahan makanan kitchen scale
dungan tepung ampas tahu sebagai berikut pro- (Sea Lion), blender (Kirin), ayakan 60 mesh,
tein 18,07 %, lemak 4,43 %, karbohidrat neraca analitik (Shimadsu), Kjedahl distillation
65,26 %, serat kasar 12,04 % sedangkan behrotest, erlenmeyer, oven pengering (Cole-
menurut Putri dan Yuwono (2016), tepung parmer), eksikator, cawan porselin, mufle
ampas tahu memiliki kandungan zat gizi se- furnace (Gerhardt), kertas saring (Whatman),
bagai berikut kadar protein 30,80 %, kadar air Soxhlet (Behrotest), glucoDr dan stik glucoDr
2,88 %, dan kadar serat 9,60 %. Kandungan code 8.
serat yang cukup tinggi dan kesadaran masya-
rakat akan manfaat serat bagi tubuh, menyebab- Metode
kan penggunaan ampas tahu sebagai bahan Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap.
baku makanan meningkat. Masyarakat meng- Penelitian tahap I yaitu menentukan substitusi
olahnya menjadi krupuk dan jenis kue kering terigu dengan tepung ampas tahu untuk meng-
salah satunya snack bar (Isyanti dan Lestari, hasilkan snack bar dengan karakteristik terbaik.
2014). Peneitian tahap II yaitu snack bar dengan
Di Indonesia, pengembangan snack bar karakteristik terbaik akan diuji pada hewan
menjadi makanan fungsional masih relatif se- coba untuk mengetahui perubahan kadar gula
dikit dibandingkan dengan negara lainnya. Pe- darah.
ngembangan snack bar sebagai makanan fung-
sional bertujuan untuk memenuhi kebutuhan 1. Penelitian tahap I
zat gizi bagi penderita penyakit degeneratif Penelitian tahap pertama berupa penentuan
seperti penderita diabetes mellitus (Permatasari substitusi terigu dengan tepung ampas tahu
dan Ayustaningwarno, 2013). Formulasi snack untuk menghasilkan snack bar dengan karakte-
tersebut dapat dimodifikasi dengan ampas tahu ristik terbaik. Penelitian ini dilakukan dengan
untuk pengembangan snack bar sebagai ma- menggunakan rancangan percobaan.
kanan fungsional dan meningkatkan karakteris- Rancangan perecobaan yang digunakan
tik snack bar sehingga produk tersebut dapat dalam tahap ini yaitu rancangan acak lengkap
28
Vol. 7, No. 1, Maret 2020 Pemanfaatan Tepung Ampas Tahu ...
(RAL), pola faktorial satu faktor, dengan dengan suhu 70oC ± 5oC selama 24 jam. Ampas
substitusi terigu dengan tepung ampas tahu tahu kering dengan kriteria kering yaitu tekstur
pada formula snack bar antara lain P1: 0 %, P2: dari ampas tahu remah dan tidak berbentuk
10 %, P3: 20 %, P4: 30 %, P5: 40 %, dan P6: seperti bubur. Setelah ampas tahu tersebut
50 %. Penelitian diulang sebanyak tiga kali kering maka dilakukan proses pengecilan ukur-
ulangan sehingga diperoleh 18 unit percobaan. an, kemudian diayak dengan ayakan ukuran 60
Pada tahapan ini variabel yang diteliti yaitu mesh. Pada tahapan ini percobaan dilakukan
kandungan zat gizi terdiri dari protein tiga kali ulangan.
(AOAC,1990), lemak (AOAC,1990), karbohi- Variabel yang diteliti meliputi kadar air
drat (by difference), uji sensoris, dan uji efek- (AOAC,1990), abu (AOAC,1990), protein
tifitas (De Garmo et al.,1984). Formulasi snack (AOAC,1990), lemak (AOAC,1990), karbohi-
bar dengan karakteristik terbaik, dilanjutkan drat (by difference), serat pangan (serat pangan
dengan analisis kandungan serat pangan (serat larut air, serat tidak larut air, dan total serat
pangan larut air, serat tidak larut air, dan total pangan) (AOAC,1995).
serat pangan) (AOAC,1995), di uji pada hewan
coba untuk mengetahui pengaruh konsumsi b. Pembuatan formulasi snack bar
snack bar terhadap kadar gula darah. Tahapan pembuatan snack bar sebagai
berikut tepung ampas tahu, terigu, vanili, madu,
a. Pembuatan tepung ampas tahu jus nenas, margarine, dan garam dicampur
Tahapan pembuatan tepung ampas tahu menjadi satu dan diaduk hingga rata. Setelah
antara lain tahap pertama proses pengukusan, tercampur rata, adonan dicetak dengan ukuran
ampas tahu dikukus dengan suhu ± 100oC 10 cm x 9 cm x 2 cm (panjang x lebar x tebal).
dalam 15 menit yang bertujuan untuk mem- Susun di dalam loyang yang telah diolesin
bunuh mikroba yang masih terdapat pada dengan sedikit margarine. Dipanggang dengan
ampas tahu. oven dengan suhu 175oC selama 30 menit
Tahap kedua yaitu proses pengeringan, hingga kering dan matang. Angkat dan biarkan
ampas tahu dikeringkan menggunakan oven dingin.
2. Penelitian tahap II, uji pengaruh snack bar secara acak dan diberi pre-test yang bertujuan
terhadap kadar gula darah pada hewan coba mengetahui perbedaan keadaan awal antara ke-
Penelitian yang dilakukan merupakan pene- lompok eksperimen dan kelompok kontrol.
litian eksperimental di laboratorium. Penelitian Pada penelitian ini menggunakan 4 kelom-
ini termasuk ke dalam true experimental pok perlakuan. Kelompok pertama kontrol nor-
dengan desain pre-post test control group mal (tikus putih tanpa perlakuan baik alloksan
design. Untuk tes ini dua kelompok dipilih dan glibenclamide, diberikan pakan standar);
29
Subamia, dkk. Media Ilmiah Teknologi Pangan (Scientific Journal of Food Technology)
30
Vol. 7, No. 1, Maret 2020 Pemanfaatan Tepung Ampas Tahu ...
Tabel 3. Kadar air, abu, dan protein formulasi peningkatan penambahan tepung ampas tahu
snack bar menyebabkan kadar air pada kukis meningkat.
31
Subamia, dkk. Media Ilmiah Teknologi Pangan (Scientific Journal of Food Technology)
32
Vol. 7, No. 1, Maret 2020 Pemanfaatan Tepung Ampas Tahu ...
33
Subamia, dkk. Media Ilmiah Teknologi Pangan (Scientific Journal of Food Technology)
menunjukkan bahwa semakin banyaknya pe- protein 11,03 %, lemak 20,53 %, karbohidrat
nambahan tepung ampas tahu, rasa khas kedelai 49,92 %, estimasi serat pangan 4,25 %, warna
pada formulasi snack bar masih disukai oleh cokelat muda, aroma langu, rasa khas kedelai,
panelis. Hasil penelitian ini searah dengan pe- tekstur remah, dan tingkat penerimaan panelis
nelitian yang dilakukan oleh Kaahoao et al. baik warna, aroma, rasa, tekstur, maupun teks-
(2017) menyatakan bahwa semakin banyak tur yaitu netral/biasa. Perlakuan P5 (penambah-
tepung ampas tahu yang digunakan pada pem- an tepung ampas tahu 40 %), selanjutnya
buatan kukis, maka rasa kukis akan semakin dilakukan analisis serat pangan dengan hasil
berasa ampas tahu. sebagai berikut serat pangan larut 0,63 %, serat
pangan tidak larut 1,57 %, dan serat pangan
d. Tekstur total 2,36 %.
Berdasarkan analisis Friedman menunjuk-
kan bahwa substitusi terigu dengan tepung Penelitian Tahap II
ampas tahu tidak berpengaruh nyata terhadap Penelitian tahap kedua pada penelitian ini
tingkat kesukaan tekstur (p ≥ 0,05). Nilai ber- yaitu menguji pengaruh konsumsi snack bar
kisaran antara 3,27 sampai 3,60 dengan kriteria dari ampas tahu terhadap kandungan gula darah
netral/biasa sampai suka. Tekstur snack bar pada tikus.
berdasarkan skoring menunjukkan bahwa subs-
titusi terigu dengan tepung ampas tahu tidak
berpengaruh nyata terhadap kesan tekstur for-
mulasi snack bar (p ≥ 0,05). Nilai berkisaran
antara 2,40 sampai dengan 2,87 dengan kriteria
agak padat sampai remah. Tingkat kesukaan
tekstur formulasi snack bar mulai dari suka
hingga netral/biasa dengan kesan tekstur mulai
dari remah sampai agak padat. Walaupun me-
miliki tekstur yang remah sampai agak padat
formulasi snack bar masih disukai oleh panelis.
34
Vol. 7, No. 1, Maret 2020 Pemanfaatan Tepung Ampas Tahu ...
serta pengobatannya. Penurunan berat badan akan terjadi secara terus menerus sehingga
yang paling banyak terjadi yaitu pada kelom- jumlah jaringan otot dan adiposa berkurang dan
pok negatif walaupun tingkat konsumsi ransum mengakibatkan kehilangan berat badan, dan
meningkat. Penderita diabetes mellitus glukosa peningkatan nafsu makan (polifagia) (Rias et
yang masuk tidak dapat digunakan oleh sel al., 2017).
akibat dari resistensi insulin dan gula darah
menjadi tinggi, tubuh akan memecah zat gizi 2. Kadar gula darah
lainnya untuk menjadi energi, diantaranya le- Pengaruh pemberian pakan perlakuan ter-
mak dan protein sehingga mengakibatkan hadap kadar gula darah tikus dapat dilihat pada
gluconeogenesis secara berlebihan. Hal ini Tabel 9.
Induksi alloksan menyebabkan terjadinya Hasil pengamatan kadar gula darah dapat
kerusakan jaringan pankreas melalui pemben- dilihat pada Tabel 9 dan Gambar 4. Hasil ana-
tukan oksigen reaktif dan gangguan pada home- lisis ragam menunjukkan bahwa pemberian
ostatis kalsium intraseluler sehingga kadar snack bar berpengaruh nyata terhadap gula
glukosa darah meningkat (Akrom et al.,2014; darah pada hewan coba dibandingkan dengan
Nugroho, 2006). Berdasarkan Tabel diatas me- kelompok negatif (p ≤ 0,05).
nunjukkan bahwa kadar gula darah meningkat Penurunan kadar gula darah pada kelompok
setelah diinjeksi alloksan pada kelompok II-IV, snack bar terjadi pada hari ketiga hingga hari
dimana rata-rata gula darah antara 290 mg/dl ke-limabelas. Kadar gula darah sebelum dan
hingga 398 mg/dl. Kemudian semua kelompok sesudah intervensi pada kelompok snack bar
diberikan intervensi selama 14 hari dan peng- sebesar 290 mg/dl dan 108,5 mg/dl sedangkan
ambilan darah dilakukan pada hari ketiga, kelompok negatif kadar gula darah sebelum dan
keenam, ke-sembilan, ke-duabelas, dan akhir sesudah intervensi yaitu 398 mg/dl dan 287,2
intervensi hari ke-limabelas. mg/dl. Selain itu, selama intervensi kelompok
negatif mengalami penurunan berat badan yang
35
Subamia, dkk. Media Ilmiah Teknologi Pangan (Scientific Journal of Food Technology)
Saran
Adapun saran dalam penelitian ini yaitu:
1. Peneliti menyarankan untuk menambahkan
topping agar formulasi snack bar lebih
menarik lagi bagi panelis.
2. Peneliti menyarankan untuk melakukan uji
lanjut indeks glikemik pada formulasi snack
Gambar 4. Kadar gula darah tikus selama per-
bar karakteristik terbaik.
cobaan
UCAPAN TERIMAKASIH
Serat pangan larut air maupun serat pangan
tidak larut air memiliki peran dalam mencegah
Penulis mengucapkan terimakasih kepada
terjadinya penyakit diabetes mellitus. Serat
Rektor Universitas Udayana, Dekan Fakultas
pangan baik serat pangan larut dalam air
Teknologi Pertanian Universitas Udayana,
maupun serat tidak larut dalam air memiliki
Koordinator Program Studi Magister Ilmu dan
kemampuan untuk memperlambat pengosong-
Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertani-
an lambung dan mengubah gerakan peristaltik
an, Universitas Udayana, Dosen Pembimbing
lambung yang akan menyebabkan rasa kenyang
dan Seketariat S2 Ilmu dan Teknologi Pangan
yang lebih lama. Dalam usus besar serat pangan
Universitas Udayana yang telah mendukung,
dapat difermentasi oleh bakteri usus besar yang
membimbing kepada penulis sehingga dapat
menghasilkan asam lemak rantai pendek (short-
menyelesaikan naskah publikasi ini.
chain fatty acid, SCFA).
Pembentukan SCFA (short-chain fatty acid)
DAFTAR PUSTAKA
dapat menginduksi sekresi hormon GLP-1
(glucagon like peptide-1), GIP (gastric
Akrom, P. D. Harjanti, dan T. Armansyah.
inhibitory polypeptide), dan PYY (peptide YY)
2014. Efek hipoglikemik ekstrak etanol
yang akan meningkatkan sensitivitas insulin
umbi ketela rambat (Ipomoea batatas P)
dan dapat menyebabkan kadar gula darah me-
(EEUKR) pada mencit Swiss yang diinduksi
nurun (Soviana dan Maenasari, 2019).
aloksan. Pharmaciana, 4 (1): 65-76.
Almatsier, S. 2007. Penuntun Diet Edisi Baru
KESIMPULAN DAN SARAN
Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangun
kusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia.
Kesimpulan
PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Adapun kesimpulan pada penelitian ini
yaitu:
36
Vol. 7, No. 1, Maret 2020 Pemanfaatan Tepung Ampas Tahu ...
American Diabetes Association (ADA). 2010. Seminar on Food & Agricultural Sciences
Diagnosis and classification of diabetes (ISFAS 2012) 4 – 6th September 2012.
mellitus. Diabetes Care, 33 (1): 562 – 569. Isyanti, M., dan N. Lestari. 2014. Perbaikan
Anwer, T. 2014. Melatonin ameliorates hyper- mutu gizi produk olahan pangan tradisonal
insulinemia, glucose intolerance and insulin opak ketan dengan penambahan tepung
resistance in Stz-Nicotinamide induced type ampas tahu (Okara) (Increasing Products
2 diabetic rats. International Journal of Nutrition Value of Traditional Processed
Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 6 Food of Sticky Rice Snack of Tofu Flour
(2): 133 – 136. (Okara)). Warta IHP, 3(2): 62-69.
Assosiation Official Analytical Chemist Kaahoao, A., N. Herawati, dan D. F. Ayu. 2017.
(AOAC). 1990. Official Methods of Pemanfaatan tepung ampas tahu pada
Analysis of Association of Official pembuatan kukis mengandung minyak sawit
Analytical Chemist 25th edition. Publisher merah (Utilization of okara flour in making
AOAC, Inc. Washington. of cookies containing red palm oil). Jom
Assosiation Official Analytical Chemist Faperta, 4 (2): 1 – 15.
(AOAC). 1995. Official method of analytical Kementerian Kesehatan RI. 2018. Tabel
of chemist. The Association of Official Komposisi Pangan Indonesia. Kementerian
Analytical Chemist, Virginia. Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Kesehat-
Ayunir, M., Ansharullah, dan Hermanto. 2017. an Masyarakat, Jakarta.
Pengaruh substitusi tepung ampas tahu ter- Nugroho, A. E. 2006. Review hewan percobaan
hadap komposisi kimia dan organoleptik roti diabetes mellitus : Patologis dan mekanisme
manis (The effect of substition of tofu pulp aksi diabetogenik. Biodiversitas, 7 (4): 378-
flour on chemical composition and 382.
organoleptic properties of sweet bread). Nurhayati, N. Novijanto, dan F. Yulianti. 2016.
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan, 2 (3): Karakteristik Sensori dan Kesesuaian Atri-
542-553.k but Mutu Cookies Kedelai Pisang sebagai
De Garmo, E. G., W. G. Sullivan, and J. R. Pangan Darurat. Prosiding Seminar Hasil
Cerook. 1984. Engineering Economy. 7th Ed. Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan
Macmilland Pub. Co., New York. Umbi: 678-684.
Depkes RI. 2009. Tahun 2030 Prevalensi Dia- Permatasari, V., dan F. Ayustaningwarno.
betes Melitus di Indonesia Mencapai 21,3 2013. Analisis aktivitas antioksidan, kan-
Juta Orang. http://www.depkes.go.id/article/ dungan zat gizi makro dan mikro snack bar
view/414/tahun-2030-prevalensi-diabetes- beras warna sebagai makanan selingan
melitus-di-indonesia-mencapai-213-juta- penderita nefropati diabetik. Journal of
orang.html #sthash.kpkpm7Bf. dpuf (Diak- Nutrition College, 2 (4): 431-438.
ses tanggal 6 Desember 2016). Puspawati, D. 2007. Materi Kuliah Metode
InfoDatin. 2014. Waspada Diabetes, Eat Well, Analisis Sensori Kimia Komponen Pangan
Live Well, Situasi dan Analisis Diabetes. (Semester 1). Pasca Sarjana Ilmu Pangan
www.depkes.go.id>download>pusdatin>inf Institut Pertanian Bogor, Bogor.
odatin>infodatin-diabetes (Diakses tanggal Putri, D. A., dan S. S. Yuwono. 2016. Pengaruh
10 Agustus 2019). penambahan tepung ampas tahu dan jenis
Ismanto, S. D., K. Sayuti, dan S. Yunedra. koagulan pada pembuatan tahu berserat.
2016. The Effect of Wheat Flour and Tofu Jurnal Pangan dan Agroindustri, 4 (1): 321-
Dregs Flour Ratio on The Characteristics of 328.
Dry Noodles. Proceedings 2nd International
37
Subamia, dkk. Media Ilmiah Teknologi Pangan (Scientific Journal of Food Technology)
Rias, Y. A., dan E. Sutikno. 2017. Hubungan Sulaeman, A., Sulistiani, dan D. Supriatna.
antara berat badan dengan kadar gula darah 2007. Pemanfaatan ampas tahu untuk tepung
acak pada tikus diabetes mellitus. Jurnal tinggi serat sebagai alternatif bahan baku
Wiyata, 4 (1): 72-77. pangan fungsional. Warta IHP, 24(2): 1-13.
Soviana, E., dan D. Maenasari. 2019. Asupan USDA. 2018. National Nutrient Database for
serat, beban glikemik, dan kadar glukosa Standard Reference.
darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Wulandari, F. K., B. E. Setiani, dan S. Susanti.
Jurnal Kesehatan, 12 (1): 19-11. 2016. Artikel penelitian, analisis kandungan
Standar Nasional Indonesia (SNI). 2009. gizi, nilai energi, dan uji organoleptik
Tepung Terigu Sebagai Bahan Makanan. cookies tepung beras dengan substitusi
Badan Standardisasi Nasional, Jakarta. tepung sukun. Jurnal Aplikasi Teknologi
Sugito, A. Hayati. 2006. Penambahan daging Pangan, 5 (4): 107-111.
ikan gabus (Ophicepallus strianus BLKR) Yudasri, D., A. Ali, dan D. F. Ayu. 2017.
dan aplikasi pembekuan pada pembuatan Pemanfaatan tepung ampas tahu dengan pe-
pempek gluten. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian nambahan pisang ambon sale dalam pem-
Indonesia, 8 (2): 147-151. buatan snack bar. Jom FAPERTA, 4 (2): 1-
15.
38