HUKUM KETENAGAKERJAAN
DISUSUN OLEH:
H1A118116
FAKULTAS HUKUM
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puja dan Puji hanya layak tercurahkan kepada Allah SWT. , karena atas
limpahan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah
Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam. Manusia istimewa yang seluruh perilakunya layak
untuk diteladani, yang seluruh ucapannya adalah kebenaran, yang seluruh getar hatinya
kebaikan. Sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas mandiri ini tepat pada waktunya.
Penulis sangat tertarik untuk mengajukan Judul : Hukum Ketenagakerjaan
Banyak kesulitan dan hambatan yang Penulis hadapi dalam membuat tugas mandiri ini tapi
dengan semangat dan kegigihan serta arahan, bimbingan dari berbagai pihak sehingga P
enulis mampu menyelesaikan tugas mandiri ini dengan baik, oleh karena itu pada kesempatan
ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada : Perempuan istimewa Mamah dan ayah yang
selalu menjadi inspirasiku, serta mencurahkan kasih sayang tanpa pamri
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Sampul.................................................................................................i
Kata Pengantar...................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................2
BABI II PEMBAHASAN
Bab V PENUTUP.........................................................................................10
A.Kesimpulan .....................................................................................10
B.Saran.................................................................................................10
Daftar Putaka...................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
PEMBAHASAN
Pengawasan nasional yang dilakukan oleh pemerintah dalam penerapan konvensi yang
diratifikasi Indonesia adalah :
1. Pemerintah diminta melaporkan pelaksanaan Konvensi dan Rekomendasi ILO secara
berkala berdasarkan Konstitusi ILO dan Standar ILO ReportingObligation
2. Konvensi dan Rekomendasi ILO yang dilaporkan pelaksanaannya berdasarkan waktu
tahunan, dua tahunan dan lima tahunan
3. Pelaporan yang disampaikan kepada ILO di konsultasikan/dikomunikasikan terlebih
dahulu kepada perwakilan Tripartit Indonesia (mostrepresentative berdasarkan
Konvensi ILO No.144).
Sanksi yang diberikan ketika adanya pelanggaran dalam hal ketenagakerjaan adalah
Hal yang menjadi penghambatnya adalah terkadang apa yang telah disepakati dalam
forum Tripartit tidak dijalankan dengan di luarnya, tidak komitmen. Jika federasi perwakilan
yang mewakilkan federasi-federasi yang lain di Tripartit maka hasil kesepakatan-kesepakatan
di dalam forum harus komit, nyatanya tidak. Federasi Serikat Pekerja memiliki kepentingan
masing-masing dan terkadang tidak menyepakati hasil dari kesepakatan forum. Selain itu
keputusan dalam forum Tripartit tidak bisa mengikat secara hukum, jadi produknya hanya
berupa ‘rekomendasi’.
Pasal 20
1. Jika Konperensi menerima Konvensi baru yang mengubah sebagian atau seluruh
Konvensi ini, kecuali Konvensi baru menentukanlainn
(a) dengan menyimpang dari ketentuan pasal 11, ratifi kasi Konvensi baru oleh
Anggota berarti pembatalan Konvensi ini pada saat itu juga karena hukum,
jika dan pada waktu Konvensi baru itu mulai berlaku
(b) mulai pada tanggal Konvensi berlaku, Konvensi ini tidak dapat diratifi kasi
lagi oleh Anggota.
2. Bagaimana juga Konvensi ini akan tetap berlaku dalam bentuk dan isi yang asli bagi
Anggota yang telah meratifi kasinya, tetapi belum meratifi kasi Konvensi baru.
Dalam teori, ratifikasi adalah persetujuan Kepala Negara atau pemerintah atas
penandatanganan perjanjian internasional yang dilakukan oleh kuasa penuhnya yang ditunjuk
dengan sebagaimana mestinya. Dalam praktek modern, ratifikasi mempunyai arti lebih
daripada sekedar tindakan konfirmasi. Ratifikasi dianggap sebagai penyampaian pernyataan
formal oleh suatu negara mengenai persetujuannya untuk terikat pada suatu perjanjian
internasional.
Pasal 1
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Proses Ratifikasi Perjanjian Internasional harus melalui tahap persetujuan oleh para
utusan yang berwenang, persetujuan melalui penandatanganan terhadap teks traktat,
persetujuan melalui pertukaran dokumen diantara Negara-negara untuk diikat, sampai
ke persetujuan melalui ratifikasi, adapun persetujuan dengan aksesi bila traktat
menetapkan demikian, syarat pembatas pada traktat, selanjutnya barulah
pemberlakuan suatu traktat, dan diterapkan traktat tersebut.
2. Ratifikasi perjanjian internasional di Indonesia berdasarkan Pasal 11 Undang-Undang
Dasar 1945, Surat Persiden RI Nomor : 2826/HK/1960 dan UU Nomor 24 Tahun
2000 tentang PerjanjianInternasional, yakni pengesahan/ratifikasi dalam
bentukundang-undang dan keputusan presiden. Mekanisme ratifikasi perjanjian
internasional tersebut tidak tertera secara baku, dan tegas dalam UU No. 24 Tahun
2000 tentang Perjanjian Internasional. Bahwa praktik mengenai ratifikasi negara
kitapun agak tidak menentu dan lambat. Lambatnya kerja ratifikasi ini dapat dilihat
pada jumlah undang- undang ratifikasi yang dihasilkan oleh pemerintah dan DPR
setiap tahunnya yang paling banyak hanya mencapai 7 (tujuh) ratifikasi saja. Masih
banyak pula perjanjian internasional di berbagai bidang yang belum diratifikasi oleh
Indonesia.
B. Saran
1. Perlu adanya upaya publikasi yang lebih, agar setiap perjanjian internasional yang
telah diratifikasi lebih banyak diketahui oleh hakim-hakim pengadilan, dan kepada
masyarakat sendiri.
2. Perlu dibuatnya undang-undang baru yang ketentuan praktik ratifikasinya lebih jelas,
cepat dan tegas. Selain itu, perlu dibuat suatu lembaga yang mengingatkan ratifikasi,
dan tenaga ahli yang cukup untuk mengkaji berbagai perjanjian internasional yang
dibuat yang memastikan setiap perjanjian internasional yang diratifikasi dapat
terlaksana penerapannya
Daftar pustaka
Asri Wijayanti. 2011. Hak Berserikat Buruh di Indonesia – Disertasi, Surabaya: Pascasarjana