Anda di halaman 1dari 11

Penelitian

PENGEMBANGAN PROGRAM STIMULASI GERAK


UNTUK MENGOPTIMALKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR
BAYI USIA 0 - <12 BULAN

Widya Ayu Puspita


e-mail: widya.ayu.puspita@gmail.com
BPPAUDNI Regional II Surabaya, Jawa Timur
Abstrak: Pengembangan program yang dilakukan bertujuan untuk mengembangkan ragam stimulasi gerak
yang tepat untuk bayi usia 0 - <12 bulan sehingga mereka dapat berkembang dan tumbuh sesuai dengan
pola cephalocaudal dan proximodista. Dalam pengembangan program ini, bayi diberikan sejumlah perlakuan
sehingga mencapai tujuan yang dimaksud. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Maret
2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbaikan dalam perkembangan motorik kasar pada
bayi yang mendapatkan stimulasi gerak. Dengan demikian, penelitian ini menyarankan agar proses stimulasi
dilanjutkan, sehingga bayi dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Kata-kata Kunci: stimulasi gerak, motoric kasar,cephalocaudal, proximodistal.

THE DEVELOPMENT OF MOTOR STIMULATION PROGRAM TO OPTI-


MIZE THE DEVELOPMENT HARD MOTOR FOR BABY 0 - <12 MONTHS
Abstract: This program development aimed to develop gross motor stimulation for babies (0 - <12 months),
so they can develop and growth well by cephalocaudal and proximodistal pattern. In the program develop-
ment, the babies are given a number of treatments to achieve the objectives. The research findings indicates
a gross motor development improvement for the babies who get right gross motor stimulation. Therefore, the
research suggests to continue the process that the babies can grow and develop optimally.

Keywords: stimulation, gross motor stimulation, cephalocaudal, proximodistal

PENDAHULUAN
Masa usia dini adalah masa kritis perkem- lengan, merayap, merangkak dan berjalan. Kegiatan
bangan gerak dan kecakapan khusus motorik kasar tersebut penting terkait perkembangan motorik kasar
yang berupa gerak fundamental. Kecakapan gerak terjadi pada kira-kira usia 12 hingga 13 bulan. Kete-
fundamental merupakan periode pembelajaran yang rampilan motorik halus melibatkan otot-otot yang lebih
sensitif untuk pengendalian tubuh dan pengelolaan kecil, dengan tingkat koordinasi yang lebih tinggi pada
lingkungan, karena pada saat itu terjadi perkemba- kemampuan menggenggam, meraih, melepas, atau
ngan dan pembentukan neuron kompleks yang penting dapat juga disebut keterampilan pada telapak tangan
untuk aktivitas tubuh. dan jemari.
Bayi yang baru lahir memang memiliki kete- Menurut Santrock 1995 perkembangan fisik
rampilan motorik yang terbatas, namun refleks (ge- anak berjalan maju seiring dengan pertambahan usia
rakan otomatis) membantu perilaku yang baru lahir. anak. Apabila terjadi perkembangan yang mundur,
Kematangan sensorimotorik merupakan tahap pen- maka dimungkinkan terjadi penyimpangan atau gang-
ting pada usia 0 – 12 bulan. Bayi menerima stimulus guan sehingga perlu diwaspadai agar dapat dilakukan
dari sekitarnya menggunakan aktivitas motorik dan intervensi dini. Secara universal, Santrock (1995:148)
inderawinya. Semakin bertambah usia bayi, semakin perkembangan keterampilan motorik bayi disajikan
meningkat pula keterampilan motoriknya. dalam gambar 1 berikut ini.
Pada dasarnya, ada dua jenis keterampilan
motorik pada bayi, yaitu keterampilan motorik kasar
dan halus. Keterampilan motorik kasar meliputi
kegiatan-kegiatan otot besar, seperti menggerakkan

36 Jurnal Ilmiah VISI P2TK PAUD NI - Vol. 9, No.1, Juni 2014


Pengembangan Program Stimulasi ...

Gambar 1. Perkembangan Keterampilan Motorik Bayi


Sumber : Santrock (1995:148)

Perkembangan motorik kasar pada masa bayi pertama kehidupan adalah gerakan refleksif. Refleks
menjadi prioritas tugas perkembangan dan pada u- merupakan respons stereotip terhadap rangsangan
mumnya dipengaruhi oleh kematangan fisik anak usia tertentu dan dilakukan tanpa keterlibatan otak yang
bayi (Papalia & Feldman, 2012). Namun demikian, mengendalikan kesadaran. Refleks pertama, yang
stimulasi yang lebih intensif dan tepat perlu diberikan, dikenal sebagai ‘primitive’ reflex (refleks janin), seperti
sehingga terjadi peningkatan persentase anak usia dini memegang benda-benda yang tersentuh oleh bayi
yang mencapai perkembangan fisik motorik secara dan refleks mengisap, secara bertahap diambil alih
optimal. Anak bertumbuh dan berkembang secara oleh otak, berkembang dalam enam bulan pertama
progresif. Bayi lahir, mengembangkan gerak refleks, kehidupan akan terintegrasi menjadi ‘postural’ reflex.
lalu menuju pada gerak yang terkoordinasi, mulai Refleks integrasi memberikan dasar untuk kontrol
berguling, duduk dan berjalan. Inilah yang disebut sadar postur, keseimbangan dan koordinasi dalam
sebagai tonggak-tonggak perkembangan (milestones lingkungan berbasis gravitasi.
development). Sebagian besar anak, belajar untuk Jika transisi dari refleks janin ke refleks inte-
melakukan sesuatu sesuai dengan usianya, akan grasi tidak selesai dalam tiga setengah tahun pertama
tetapi terdapat pula beberapa pengecualian pada kehidupan, anak akan mengalami masalah dengan
beberapa anak yang lain. Oleh karena usia sangat keseimbangan dan koordinasi. Keseimbangan dan
terkait dengan perkembangan, maka tonggak-tonggak refleks menghisap, misalnya, dapat mengganggu
perkembangan seharusnya digunakan hanya sebagai perkembangan bicara yang jelas sebagai kontrol dari
pedoman umum. otot-otot di bagian depan mulut yang terpengaruh dan
Kecakapan motorik kasar adalah kecakapan posisi lidah. Refleks menggenggam dapat mempenga-
yang digunakan untuk menggerakkan seluruh tubuh, ruhi genggaman pensil ketika mencoba untuk menulis
lengan, dan kaki, dan yang termasuk di dalamnya karena ibu jari terkait di bawah jari-jari ketika pena
seperti berlari, melompat, berjalan dan keseimba- atau pensil ditempatkan di antara jempol dan telunjuk.
ngan. Perkembangan kecakapan ini dimulai sejak Refleks lain yang terhubung ke fungsi me-
anak berada dalam kandungan dan berlanjut sepan- kanisme keseimbangan mempengaruhi aspek-aspek
jang kehidupan. Perkembangan motorik kasar secara tertentu dari pembelajaran. Mekanisme keseimbangan
umum saling berhubungan antara satu sama lainnya, yang terletak di telinga bagian dalam terhubung ke
dan saling mendukung antar tahap perkembangan, pusat-pusat di otak yang terlibat dalam pengenda-
sehingga apabila ada tahap perkembangan yang lian tubuh, gerakan mata dan regulasi serta modulasi
menyimpang atau terlambat, maka kecakapan yang output gerak.
lebih tinggi juga akan mengalami keterlambatan atau Agar mekanisme tubuh berfungsi dengan baik,
bahkan tidak berkembang. keseimbangan juga diperlukan guna memahami sen-
Pada masa bayi, pertumbuhan dan perkem- sasi arah refleks tonik leher asimetris yang dapat mem-
bangan berlangsung sangat pesat dari bulan ke bu- pengaruhi tulisan tangan, gerakan mata horizontal dan
lan. Banyak gerakan yang dibuat pada bulan-bulan pengembangan lateralitas (penggunaan dari sisi yang
Jurnal Ilmiah VISI P2TK PAUD NI - Vol. 9, No.1, Juni 2014 37
Pengembangan Program Stimulasi ...

sama untuk mata kaki tangan, dan telinga). Refleks pada masa bayi, pertumbuhan dan perkembangan
tonik leher simetris mempengaruhi koordinasi antara berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan anak
bagian atas dan bawah tubuh, berhubungan dengan yang lebih tua. Walaupun terdapat urutan yang bersifat
sebagian otot dan sering dapat dilihat pada anak yang universal dalam perkembangan anak, tetap ditemukan
memiliki postur duduk yang buruk dan yang cenderung adanya perbedaan individual dari satu anak ke anak
merosot di meja saat menulis. yang lain. Ada anak yang berkembang sesuai dengan
Jika pernah melihat bayi di tempat tidur, maka developmental milestones yang harus dicapainya,
dapat dilihat bahwa bayi melakukan sedikit goyangan namun ada pula yang berkembang lebih cepat atau
yang merupakan gerakan ritmis. Gerakan-gerakan bahkan lebih lambat. Hal itu menunjukkan bahwa ada
yang terprogram dalam otak bayi (refleks primitif) faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
dan sangat penting untuk perkembangan otak yang perkembangan.
sehat. Semua bayi lahir dengan refleks primitif. Re- Perubahan ukuran, bentuk, dan kekuatan otot
fleks primitif adalah segala faktor yang membuat bayi mendukung perubahan besar pada kemampuan
mulai mengangkat kepalanya, berguling, meletakkan motorik kasarnya. Ketika tubuh bergerak maka akan
segala sesuatu di mulutnya, batu di tangan dan lutut, tertumpu pada tubuh bagian bawah. Sebagai hasilnya,
merangkak, dan akhirnya berjalan. Kadang-kadang keseimbangan meningkat secara drastis yang mem-
bayi melewatkan salah satu tahap perkembangan, buka jalan untuk perkembangan otot.
yang dapat menyebabkan masalah di kemudian hari. Motorik kasar anak akan berkembang sesuai
Oleh karena itu, perlu adanya suatu program stimulasi dengan usianya (age appropriateness). Orang dewasa
yang tepat, sehingga tidak ada tahap perkembangan tidak perlu melakukan bantuan terhadap kekuatan
yang terlewatkan, atau bahkan bila ada yang terle- otot besar anak. Jika anak telah matang, maka de-
watkan maka dapat segera diintervensi secara dini. ngan sendirinya anak akan melakukan gerakan yang
Program stimulasi yang tepat menuntut pe- sudah waktunya untuk dilakukan. Misalnya seorang
ngetahuan dan keterampilan yang komprehensif pada anak usia 6 bulan belum siap duduk sendiri, maka
orang dewasa yang terkait dengan anak, sehingga orang dewasa tidak perlu memaksakan dia duduk di
perlu adanya pengembangan program disertai de- sebuah kursi.
ngan panduan yang dapat digunakan secara praktis Sistem dalam tubuh berbeda sesuai dengan
di lapangan. Panduan tersebut dapat digunakan oleh keunikannya, secara perlahan akan membuat suatu
pendidik, orangtua atau orang dewasa lain yang sistem dalam pertumbuhannya. Pertumbuhan fisik
terhubung dengan anak, yang pada akhirnya, dapat sangat dipengaruhi oleh penyerapan gizi yang baik,
mengantarkan pertumbuhan dan perkembangan fisik sedangkan penyerapan gizi didalam tubuh sangat
motorik anak secara optimal sesuai dengan usia dan dipengaruhi oleh sistem kelenjar getah bening yang
tahap perkembangan anak. Berikut ini disajikan secara diproduksi oleh tubuh. Seperti kita ketahui bahwa
ringkas indikator dan program stimulasi yang dapat di- kelenjar getah bening ini tumbuh dengan sangat pesat
berikan kepada bayi, sehingga motorik kasarnya dapat pada masa bayi dan masa usia dini, kemudian jumlah
berkembang sesuai dengan usia. Program stimulasi pertumbuhannya berkurang pada usia remaja. Sistem
yang diberikan disesuaikan dengan indikator perkem- kelenjar getah bening ini juga membantu melawan in-
bangan motorik kasar pada bayi, dan ketercapaiannya feksi, dengan demikian juga akan membantu menjaga
pada setiap anak sangat bervariasi, tergantung dari daya tahan tubuh.
kondisi awal dan stimulasi yang diberikan, serta nutrisi, Pada masa bayi, pertumbuhan dan perkemba-
pertumbuhan dan kesehatan anak. ngan berlangsung sangat pesat dari bulan ke bulan.
Kajian Pustaka Pada aspek fisik-motorik, bayi antara lain mulai dapat
Di setiap rentang kehidupan, anak umumnya menegakkan kepala, membuka-tutup jari-jari tangan-
akan mencapai tingkat pertumbuhan dan perkem- nya (tidak selalu dikepal), menghisap ASI (Rosen,
bangan tertentu. Tanda-tanda utama dari pencapa- 1986), dan melihat ke sekeliling (Gober, 2002) pada
ian tumbuh-kembang anak mengacu pada konsep usia 1 – 3 bulan. Selanjutnya, pada usia 4 – 6 bulan,
developmental milestones yang melacak kemunculan bayi antara lain sudah dapat menegakkan kepala
sejumlah keterampilan (Allen & Marotz, 2010), seperti dengan baik, berguling, mulai memasukkan objek ke
keterampilan motor, sosial, emosi, kognitif, bahasa, dalam mulut (Gober, 2002), dan memegang mainan
dan moral. Perkembangan keterampilan tersebut dan botol susu (Gallahue, 1989). Pada usia 7 – 9
berjalan secara bertahap, umumnya dalam urutan ter- bulan, bayi antara lain sudah dapat duduk tanpa ban-
tentu, sesuai dengan pertambahan usia anak. Khusus tuan, merangkak, secara aktif menggapai mainan,

38 Jurnal Ilmiah VISI P2TK PAUD NI - Vol. 9, No.1, Juni 2014


Pengembangan Program Stimulasi ...

dan memegang benda kecil dengan cara menjumput menangkap, melompat, meluncur dan lompat tali.
(Roeber, 2012; Gallahue, 1989). Akhirnya, pada usia Ketercapaian melakukan berbagai gerakan di atas
10 – 12 bulan, beberapa keterampilan motorik yang disebut sebagai pencapaian perkembangan.
sudah dikuasai baik adalah dapat mengambil mainan Developmental Appropriate Practice (DAP)
yang dijatuhkan, berjalan dengan bantuan (Roeber, menyebutkan bahwa perkembangan fisik motorik
2012), mengambil dan memperhatikan objek, bermain anak dan koordinasi mata – tangan, mulai bayi hingga
dengan mainan yang didorong, serta melakukan ge- sekitar usia 18 bulan sebagai berikut. Pada saat lahir
rakan mengaduk-aduk dengan sendok (Rosen, 1986). hingga usia 8 bulani, bayi sudah dapat melakukan
Pada masa toddler (1 – 3 tahun) kecepatan gerakan reflek yang cukup kompleks, seperti: men-
pertumbuhan anak sudah mulai menurun. Akan tetapi, ari sesuatu untuk diisap, berpegangan ketika akan
kemampuan berbahasa, kognitif, dan sosial berkem- jatuh, mengubah posisi kepala apabila sulit bernafas,
bang lebih baik. Pada aspek fisik-motorik, anak usia menghindari cahaya terang, bau yang menyengat, dan
toddler antara lain menunjukkan kemampuan yang kesakitan, meletakkan tangan atau benda di dalam
lebih baik lagi dalam kemampuan merangkak, seperti mulut, mencoba menggapai benda yang menarik,
merangkak mundur menuruni tangga, berjalan, dan menggenggam dan melepaskan benda berkali-kali
berjingkrak-jingkrak pada usia 12 – 24 bulan. Mereka dalam satu waktu, mengangkat kepala dan menahan-
juga sudah mampu untuk menumpuk balok, membo- nya, mampu duduk tanpa ada sandaran, berguling,
lak-balik halaman buku, membuat coretan-coretan, memindahkan dan memainkan benda dengan tangan
dan mulai dapat mengontrol buang air kecil pada siang dan merangkak.
hari pada rentang usia tersebut. Selanjutnya, pada Pada usia 8 – 18 bulan, bayi sudah dapat
rentang usia 24 – 36 bulan, anak telah mampu men- duduk dengan baik di kursi, menarik badan ke atas,
guasai keterampilan seperti mengendarai sepeda roda berdiri sambil berpegangan pada perabot, berjalan
tiga, menendang bola, melompat di tempat dan me- dengan dituntun ataupun sendiri, melempar benda,
manjat, mulai menggunakan gunting, memakai baju, menaiki tangga, menggunakan spidol di atas kertas,
serta menggunakan sendok tanpa tumpah (Gober, dan membungkuk, berlari kecil, dan berjalan mundur
2002). Pada usia 3 tahun, anak sudah mampu meniru beberapa langkah
bentuk lingkaran, membuat bentuk dari tanah liat, Agar motorik kasar anak mencapai perkem-
menggunting, membangun, berdiri seimbang dengan bangan optimal, maka pada masa terbukanya jendela
satu kaki, dan melempar bola dengan tujuan sebagai kesempatan (windows of opportunity), perlu dilaku-
beberapa bentuk pencapaian dalam perkembangan kan berbagai aktivitas stimulasi. Berbagai aktivitas
aspek motorik. stimulasi tersebut dapat dilakukan oleh orang dewasa
Ada berbagai gerakan motorik kasar pada anak dengan pengetahuan, pengalaman dan keterampilan
usia 0 – 3 tahun, antara lain merayap, merangkak, yang memadai.
berdiri, memanjat, berjalan, berlari, menendang,

METODE PENELITIAN
Pengembangan program dilakukan pada bulan perkembangan, lembar isian data demografi anak,
Februari sampai dengan Juli 2014 dan dilaksanakan lembar observasi kemunculan refleks, sensory profile
pada dua lembaga Taman Penitipan Anak di Kabu- instrument dan lembar observasi ketercapaian indika-
paten Mojokerto, Jawa Timur. Sasaran utama kegiatan tor perkembangan anak.
pengembangan program adalah bayi dengan usia Lembar isian penilaian naskah digunakan untuk
0 - <3 tahun, yang diberikan stimulasi berupa gerak mendapatkan masukan dari pengguna guna perbaikan
kasar. Sasaran antara pengembangan program adalah untuk penyempurnaan naskah, yang terdiri atas nas-
pendidik, pengelola dan orangtua. Teknik penelitian kah pengembangan program dan panduan stimulasi
yang digunakan adalah eksperimen semu (quacy ex- perkembangan motorik anak usia 0 - <12 bulan, 12
periment) dan tanpa kelompok kontrol. Sasaran pene- - <24 bulan dan 2 - <3 tahun.
litian dinilai perkembangan motorik kasarnya antara Lembar observasi keterpaian indikator perkem-
sebelum dan sesudah diberikan stimulasi gerak kasar. bangan digunakan untuk mengetahui indikator
Instrumen yang digunakan dalam pengem- perkembangan sebagaimana terdapat dalam panduan
bangan program antara lain lembar isian penilaian stimulasi perkembangan motorik kasar yang belum ter-
naskah, lembar obsevasi ketercapaian indikator capai, sehingga perlu dilakukan pengulangan kegiatan.
Jurnal Ilmiah VISI P2TK PAUD NI - Vol. 9, No.1, Juni 2014 39
Pengembangan Program Stimulasi ...

Lembar isian demografi anak digunakan untuk mengetahui profil perkembangan sensori anak (audi-
mendapatkan data mengenai profil anak secara me- tori, taktil, vestibuler, indera perasa, visual) sehingga
nyeluruh, sehingga apabila terdapat keterlambatan dapat dilakukan intervensi sehingga anak dapat
atau penyimpangan dalam perkembangan motorik berkembang sesuai dengan usianya.
kasar, dapat diketahui penyebabnya dan dilakukan Lembar observasi pencapaian indikator perkem-
intervensi dini, sehingga anak dapat berkembang bangan motorik kasar bayi usia 0 - <12 bulan digu-
sesuai dengan usia. nakan untuk mengamati indikator yang sudah dan
Lembar observasi refleks anak digunakan teru- belum tercapai, sehingga dapat dirancang kegiatan
tama untuk mengetahui kemungkinan masih adanya stimulasi selanjutnya.
refleks primitif yang masih muncul pada bayi atau anak, Prosedur pengembangan program pada
sehingga perlu dilakukan stimulasi yang tepat untuk dasarnya terdiri atas studi pendahuluan (pre-liminary
menghilangkan refleks yang dapat mempengaruhi study), pengembangan bahan-bahan pendukung
perkembangan motorik kasar atau perkembangan pengembangan program, validasi naskah, uji coba
pada aspek lainnya. lapangan, penyempurnaan naskah pengembangan
Sensory profile instrument digunakan untuk program dan sosialisasi program.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Pengembangan Program awal. Akan tetapi, ia juga merasakan tanggung jawab
1. Karakteristik bayi dan tekanan yang berat karena biasanya orangtua
Sebagian besar adalah anak pertama (50%), ke- memberikan tuntutan lebih. Hal ini akan membuatnya
mudian anak kedua sebesar 40% dan hanya 10% yang menjadi anak yang lebih mudah cemas apabila diban-
merupakan anak terakhir. Urutan kelahiran biasanya dingkan dengan adik-adiknya. Anak kedua biasanya
berpengaruh terhadap pola pengasuhan orangtua, memilih gaya hidup alternatif daripada harus bersaing
yang pada akhirnya dapat mempengaruhi pertumbu- dengan kakaknya. Akan tetapi, anak kedua biasanya
han dan perkembangan anak selanjutnya. Anak de- menyerap banyak informasi dari kakaknya. Dalam hal
ngan urutan kelahiran pertama biasanya mendapatkan aktivitas, anak kedua biasanya memilih aktivitas yang
perhatian yang lebih banyak dari orangtua, karena lebih kreatif, karena aktivitas ini memungkinkannya
orangtua memiliki harapan yang besar terhadapnya. mengekspresikan keunikan diri sekaligus seringkali
Perhatian tersebut dapat berupa curahan kasih sayang menantang peraturan yang ditetapkan oleh orangtu-
yang berlebih, limpahan sumber daya keluarga yang anya (Woolfson, 2005).
besar, perlindungan yang kadang berlebihan (over 2. Profil Kesehatan Bayi
protection), dan sebagainya, yang akan mempengaruhi Sebagian bayi mengalami permasalahan ke-
pertumbuhan dan perkembangan anak. sehatan serta pertumbuhan dan perkembangannya,
Hal ini belum lagi apabila dikaitkan dengan baik saat berada dalam kandungan (pre-natal), per-
struktur keluarga, pada keluarga besar, anak dengan salinan (ante-natal), maupun ketika sudah dilahirkan
urutan kelahiran pertama biasanya mendapatkan (post natal).
curahan kasih sayang dari banyak anggota keluarga, 3. Profil Sensori Bayi
namun hal ini dapat berpengaruh kurang baik terhadap Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
perkembangan anak selanjutnya, karena stimulasi perbedaan profil sensory bayi antara sebelum dan
yang diterima anak bisa berlebihan (overstimulation). sesudah diberi stimulasi gerak. Hal ini terlihat dari
Pada keluarga inti, kedua orangtua juga memiliki fokus tabel di atas bahwa nilai p atau sig. (2-tailed)<0.05,
yang besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan yang berarti H0 ditolak (ada perbedaan sensory profile
anak, dibandingkan pada anak dengan urutan kelahi- antara sebelum dan sesudah dilakukan stimulasi).
ran selanjutnya. 4. Profil Perkembangan Refleks Bayi
Urutan kelahiran anak juga dapat berpengaruh Profil perkembangan refleks bayi pada umum-
pada kepribadian.Karena anak pertama cenderung nya tidak berjalan normal. Sebagian besar refleks
mendapatkan kasih sayang, perhatian dan hal-hal belum menghilang pada waktunya, yang dikahwatirkan
lainnya secara penuh selama kira-kira beberapa akan mempengaruhi perkembangan keseimbangan
tahun, maka biasanya memiliki prestasi akademis dan koordinasi anak selanjutnya. Refleks yang belum
yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan adik- menghilang antara lain : (a) asymetric Tonic Neck
adiknya dan memiliki kesempatan untuk maju lebih Reflex (ATNR) distimulasi saat kepala bayi berputar

40 Jurnal Ilmiah VISI P2TK PAUD NI - Vol. 9, No.1, Juni 2014


Pengembangan Program Stimulasi ...

dan membuat lengan menekuk sehingga lengan sisi Pembahasan


berlawanan akan meregang. Refleks ini membantu A. Indikator Perkembangan Motorik Kasar Bayi Usia
mendorong bayi turun di jalan lahir dan semakin kuat 0 - <12 Bulan
selama proses kelahiran. Setelah lahir, refleks ini Indikator perkembangan motorik kasar pada
meyakinkan jalan nafas terbuka dan koordinasi antara bayi merupakan salah satu pedoman yang dapat digu-
mata dan lengan berkembang. Retensi akan meng- nakan untuk merancang program stimulasi. Di samping
hambat perkembangan merangkak dan kemudian ke- itu, juga dapat digunakan sebagai acuan untuk menge-
seimbangan, kemampuan menulis, gerak independen tahui kesesuaian perkembangan motorik kasar dengan
lengan dan kaki, serta kesulitan gerak lateralitas atau usia, sehingga dapat ditemukan kemungkinan adanya
gerak yang searah; (b) Symetric Tonic Neck Reflex penyimpangan atau keterlambatan. Penyimpangan
(STNR) membantu bayi mencapai posisi tengkurap atau keterlambatan dalam perkembangan fisik moto-
dan merangkak. Retensi membuat bayi merangkak rik dapat berakibat pada rendahnya partisipasi anak
dengan perut, atau merangkak dengan gerakan 2 dalam permainan dengan teman sebaya, penurunan
lengan bersama, atau cenderung menarik tubuh untuk kompetensi sosial dan rendahnya rasa percaya diri.
berdiri dan berjalan. Tanda retensi juga nampak saat Lebih jauh, latihan dan pengembangan kemampuan
duduk melantai akan meletakkan kaki membentuk motorik sangat mendukung kesehatan fisik dan mental
“W”, kelemahan koordinasi mata-tangan, lambat saat (Barbara, 2012:487).
menyalin tulisan di papan tulis ke buku serta kesulitan Berikut ini disajikan indikator perkembangan
pada saat belajar berenang; (c) spinal galant reflex motorik kasar bayi usia 0 - <12 bulan, yang merupakan
merupakan refleks penting saat proses kelahiran. Titik sintesis dari berbagai kajian, antara lain Peraturan
penting refleks ini berada di tulang belakang antara Menteri Pendidikan Nasional No. 58 tahun 2009
panggul ke area punggung. Saat stimulasi sendi tentang Standar PAUD, kajian neurosains tentang
panggul akan berputar, lutut dan tangan menekuk, perkembangan bayi usia 0 - <12 bulan, serta penelitian
kepala terangkat, bayi berputar sepanjang jalan lahir. di lapangan yang dikembangkan oleh BPPAUDNI Re-
Refleks ini juga berperan dalam perkembangan gerak gional II Surabaya pada tahun 2014. Indikator berikut
merangkak. Retensi berhubungan dengan kegelisahan ini mungkin saja mengalami perkembangan dan pe-
saat duduk, mengompol, melangkah yang tak seim- nyempurnaan, sesuai dengan kondisi perkembangan
bang, tidak menyukai pakaian ketat sekitar pinggang, anak Indonesia secara umum.
konsentrasi buruk disertai gangguan memori jangka
pendek; (d) refleks yang diaktifkan untuk menggeng- Tabel 1. Indikator Perkembangan Motorik Kasar
gam. Efek retensi sangat mengganggu kemampuan Bayi Usia 0 - <12 Bulan
jemari, menulis, artikulasi, gerak bibir saat menulis,
untuk refleks plantar mengganggu kemampuan ber- Melakukan gerakan menoleh ke kanan/
jalan. kiri atau sebaliknya

5. Profil Pencapaian Indikator Perkembangan Motorik Mengangkat kepala setinggi 45 derajat


pada posisi tengkurap
Kasar 1. 0 - <3 Bulan
Menggerakkan kepala dari kiri ke tengah,
Perkembangan motorik kasar berdasarkan dari tengah ke kanan atau sebaliknya pada
pada indikator yang telah disusun untuk bayi usia 0 – posisi tengkurap, telentang atau digen-
dong
<12 bulan berdasarkan pada pengamatan setiap kali
Mampu merayap
kegiatan, didapatkan beberapa indikator yang belum
Mampu merangkak
tercapai hingga minggu keempat. Beberapa indikator
2. 3 - <6 Bulan Dapat menjaga keseimbangan pada 3
yang belum tercapai antara lain mampu berjalan 2 – 3 titik tumpu, yang merupakan tantangan
langkah, mampu memungut 2 benda, masing-masing keseimbangan kesiapan duduk (1 lengan 2
tungkai atau 2 lengan 1 tungkai)
tangan memegang 1 benda, mampu bermain tepuk
Mampu duduk
tangan, mampu bermain kepala, mampu bermain
Mampu merangkak meraih mainan atau
bahu, dan mampu mengangkat benda ke posisi berdiri.
mendekati seseorang
Indikator tersebut belum tercapai karena se-
Mampu mengangkat diri, bertumpu pada
lama ini lembaga PAUD jarang atau bahkan belum dua kaki (bipedal), berjalan merambat
3. 6 - <9 Bulan
pernah melakukan stimulasi untuk mencapai indikator pada benda (meja, kursi, atau benda lain
yang aman)
tersebut, sehingga merupakan hal yang cukup baru
Mampu memindahkan benda dari satu
bagi anak, dan memerlukan pengulangan yang lebih tangan ke tangan lainnya
intensif, sehingga anak dapat melakukan. Mampu berjalan 2 – 3 langkah

Jurnal Ilmiah VISI P2TK PAUD NI - Vol. 9, No.1, Juni 2014 41


Pengembangan Program Stimulasi ...

Mampu memungut 2 benda, masing-ma- bersih dan tidak sedang menderita penyakit menular.
sing tangan pegang 1 benda Apabila pemberi stimulasi dalam kondisi tidak sehat,
Mampu memungut 2 benda, masing-ma- pastikan sedang dalam proses pengobatan dan lin-
sing tangan pegang 1 benda
dungi bayi dari kemungkinan tertular penyakit, misal-
Mampu memungut benda kecil sebesar
kacang dengan cara meraup
nya dengan menggunakan masker atau alat pelindung
Mampu memindahkan benda dari satu
lainnya yang mencegah proses penularan penyakit.
tangan ke tangan lainnya Di samping itu, pemberi stimulasi sebaiknya berlatih
Mampu memungut 2 benda, masing-ma- terlebih dahulu sebelum melakukannya bersama bayi,
sing tangan memegang 1 benda sehingga program stimulasi yang dilakukan tepat, se-
Mampu memungut benda kecil sebesar suai dengan panduan karena pemberi stimulasi dapat
kacang dengan cara meraup
melakukan dengan benar. Apabila merasa kurang
Mampu mencari benda atau mainan yang
dijatuhkan memahami, mintalah didampingi oleh ahli, seperti
Mampu bermain tepuk tangan petugas kesehatan (dokter, bidan, perawat, dan lain-
Mampu bermain kepala lain), pendidik PAUD atau kader yang terlatih.
Mampu bermain bahu Ketiga, hendaknya dipastikan bahwa bayi nya-
Mampu mengangkat benda ke posisi man untuk melakukan kegiatan tersebut dan menghen-
berdiri tikan program stimulasi apabila bayi tampak mulai tidak
Mampu belajar berdiri dengan berpega- nyaman. Program stimulasi dilakukan dengan penuh
ngan di kursi, meja atau benda lain yang
aman dan kuat kesabaran dan bertahap, karena bayi berkembang
Mampu melakukan gerakan lengan secara bertahap dan setiap bayi adalah unik, sehingga
9 - <12
4.
Bulan
mengayun mengambil obyek (menyekop, proses stimulasi setiap bayi akan bervariasi, baik dari
mendayung, mencangkul) dengan dua
lengan
sisi ketercapaian maupun irama dan kecepatannya.
Mampu menggerakan bahu pada ruang
Apabila menggunakan peralatan dalam melakukan
gerak sendi maksimal stimulasi, pastikan bahwa peralatan tersebut aman
Mampu melakukan gerakan memukul bagi bayi. Apabila peralatan yang digunakan cukup ke-
berirama cil, maka lakukan pengawasan dengan baik, sehingga
Sumber : Pengembangan Program Stimulasi Perkemba- tidak membahayakan keselamatan dan kesehatan
ngan Motorik Kasar Anak Usia 0 - <3 Tahun, BPPAUDNI bayi. Seluruh stimulasi dilakukan sesering mungkin
Regional II Surabaya, 2014 untuk membentuk kebiasaan (habituasi) dengan pola
Indikator di atas juga merupakan salah satu yang berulang. Hasil dari kegiatan stimulasi tidak
dasar untuk merancang gerak stimulasi bagi bayi, bersifat cepat (instant), karena anak berkembang
sehingga dapat mencapai perkembangan motorik secara bertahap dengan irama perkembangan yang
kasar sesuai dengan usia dan karakteristik anak se- berbeda-beda.
cara optimal. C. Ragam Stimulasi Gerak untuk Mengoptimalkan
B. Pedoman Stimulasi Bayi Usia 0 - <12 Bulan Perkembangan Motorik Kasar Bayi Usia 0 - <12
Untuk melakukan stimulasi bayi, perlu pemaha- Bulan
man yang komprehensif mengenai karakteristik, usia, Untuk menstimulasi kematangan motorik diper-
tahap pertumbuhan dan perkembangan bayi. Secara lukan sentuhan, kontak langsung, permainan dengan
umum, pedoman yang perlu diperhatikan sebagai beri- alat main yang berwarna terang serta dapat dimanipu-
kut. Pertama, pastikan bahwa stimulasi sesuai dengan lasi, dan rangsangan yang dapat menimbulkan gerak.
rentang usia bayi (rentang 0-<3 bulan, 3-<6 bulan, 6-<9 Yang sangat penting dalam perkembangan moto-
bulan dan 9-<12 bulan), sehingga sesuai dengan kea- rik bayi adalah semakin meningkatkan independensi
lamiahan perkembangan motorik kasar anak. Dengan yang dimiliki oleh bayi, sehingga bayi semakin dapat
demikian, anak bisa mencapainya secara optimal, dan menjelajahi lingkungan secara luas serta menunjukkan
tidak ada upaya pemaksaan yang justru mengganggu kemampuan interaksi sosial yang semakin meningkat
proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Kedua, sesuai dengan usia perkembangannya.
pastikan bahwa bayi dalam kondisi sehat, sehingga Stimulasi motorik kasar diperlukan secara tepat,
stimulasi yang diberikan dapat optimal dan tidak mem- sehingga bayi dapat berkembang dengan baik dan
bahayakan kesehatan bayi dan dilakukan pada kondisi menyiapkan bayi menuju pada kegiatan pembelaja-
lingkungan aman, bersih dan nyaman. ran yang lebih kompleks. Stimulasi diberikan secara
Pemberi stimulasi (pendidik, orangtua atau bertahap sesuai dengan usia dan karakteristik anak.
orang dewasa lainnya) juga hendaknya dalam kondisi Pada bayi usia 0 – <12 bulan, stimulasi diberi-

42 Jurnal Ilmiah VISI P2TK PAUD NI - Vol. 9, No.1, Juni 2014


Pengembangan Program Stimulasi ...

kan berdasarkan pada 4 kelompok usia, yaitu 0 – <3 Dengan demikian, gerak stimulasi untuk bayi
bulan, 3 – <6 bulan, 6 – <9 bulan, dan 9 – <12 bulan. usia 0 - <3 bulan bertujuan untuk membantu bayi
Pengelompokan tersebut didasarkan pada Peraturan mengenal arah dan posisi untuk berguling, mendapat-
Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 58 kan fleksibilitas gerakan leher yang akan menekan
tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia kekakuan otot dari refleks ATNR (Asimetrical Tonic
Dini. Neck Reflex) dan STNR (Simetrical Tonic Neck Re-
D. Bayi Usia 0 - <3 bulan flex) untuk menjadi TLR (Tonic Labirin Reflex). TLR
Bayi yang baru lahir tidak sepenuhnya tak merupakan stimulasi persiapan menegakkan tubuh
berdaya. Hal yang menunjukkan hal tersebut antara dan mematangkan kemampuan berguling, telentang
lain adanya beberapa refleks dasar (Pedroso, 2008, menuju tengkurap.
dalam Santrock, 1995:207). Bayi tidak akan berlari, Terkait dengan tujuan stimulasi dan gerak
melompat atau bahkan duduk pada usia ini. Akan stimulasi, maka terdapat beragam gerak stimulasi
tetapi, bagaimanapun juga, motorik kasar bayi sedang yang dapat diberikan kepada bayi pada usia 0 - <3
berkembang, termasuk didalamnya adalah mereka bulan, antara lain agar bayi dapat melakukan gerakan
akan berusaha menggerakkan kepala, leher, lengan menoleh ke kanan dan kiri, lalu dapat mengangkat
dan kaki. Ketika ditengkurapkan, kepala bayi akan kepala setinggi 45 derajat, maka gerak stimulasi
berusaha memutar dari satu sisi ke sisi yang lain- yang dapat dilakukan adalah menengkurapkan bayi,
nya, lengan berusaha bergeser, dan akan mencoba berbicara dengan getaran suara di leher (lembut) – ti-
menggerakkan atau menendangkan kaki. Bayi juga dak dengan suara melengking - di sisi kiri/kanan bayi
akan berusaha mengangkat kepala. Pada usia sekitar secara bergantian agar bayi menoleh ke kanan atau
3 bulan, bayi akan memiliki kontrol yang lebih besar ke kiri dengan menggerakkan leher, sehingga bayi
terhadap kepala, lengan, dan kaki. mendapatkan fleksibilitas gerakan leher yang akan
Di samping itu, keterampilan motorik membu- menekan kekakuan otot dari refleks ATNR (Asimetrical
tuhkan usaha yang aktif untuk melakukan koordinasi. Tonic Neck Reflex) dan STNR (Simetrical Tonic Neck
Pada akhirnya, perkembangan tersebut terkait dengan Reflex) untuk menjadi TLR (Tonic Labirin Reflex). TLR
perkembangan sistem saraf, sifat fisik dan kemung- merupakan stimulasi persiapan menegakkan tubuh.
kinan untuk timbulnya gerakan, serta tujuan yang Di sisi lain, memegang pergelangan kaki bayi, meng-
membuat bayi termotivasi untuk melakukannya. gerakkan ke arah perut bergantian dengan posisi me-
Oleh karena itu, pada dasarnya, tujuan melaku- nyilang. Pada saat tersebut, lutut kanan ke arah perut
kan stimulasi pada bayi usia 0 - <3 bulan antara lain kiri, lutut kiri ke arah perut kanan. Posisi lengan anak
menekan kekakuan otot karena refleks primitif pada disilangkan ke kanan/kiri secara bergantian, sehingga
gerak di tengkuk untuk membangun koordinasi gerak tubuh bagian atas mengikuti). Tungkai disilangkan
kepala-leher-bahu, meningkatkan kemampuan untuk bergantian ke kanan/kiri. Gerak stimulasi diberikan
otot leher untuk meregang dan memendek (kontraksi), kepada bayi untuk mematangkan kemampuan bergul-
membantu bayi mengenal arah dan posisi untuk ber- ing, telentang dan menuju tengkurap.
guling, memberi rangsangan agar bayi dapat mengger- Yang perlu diperhatikan stimulasi dalam mem-
akkan kepala dari kiri ke tengah, dari tengah ke kanan berikan gerak antara lain gerakan kepala bayi terjadi
atau sebaliknya untuk menekan refleks primitif ATNR secara alamiah, buka digerakkan oleh orang dewasa
agar anak di kemudian hari tidak memiliki hambatan atau paksaan dari luar, bayi dapat diberi salah satu
untuk menulis dan membaca, mendapatkan fleksibili- rangsangan auditori, visual atau taktil (sentuhan/
tas gerakan leher yang akan menekan kekakuan otot perabaan) untuk menstimulasi bayi untuk menggerak-
dari refleks ATNR (Asimetrical Tonic Neck Reflex) dan kan kepala dan rangsangan auditori, visual atau taktil
STNR (Simetrical Tonic Neck Reflex) untuk menjadi hendaknya tidak dilakukan secara bersamaan untuk
TLR (Tonic Labirin Reflex). TLR merupakan stimulasi mengembangkan kemampuan atensi (perhatian),
persiapan menegakkan tubuh. Untuk tubuh bagian fokus dan konsentrasi
atas gerak stimulasi bertujuan mendukung stimulus E. Bayi Usia 3 - <6 bulan
untuk menekan refleks ATNR. Untuk tubuh bagian Pada usia 3 bulan, bayi dapat mempertemukan
bawah, gerak stimulasi bertujuan untuk menekan re- kedua tangannya bersama-sama. Pada usia 6 bulan,
fleks spinal gallant agar anak nanti mampu mengelola bayi akan berusaha mendorong tubuhnya untuk duduk
gerakan tungkai sesuai dengan ruang gerak optimal ketika sedang tengkurap. Oleh karena itu, tujuan
sendi paha dan menghambat kontraksi kantung ken- gerak stimulasi yang diberikan antara lain merangsang
cing di luar kendali (agar anak tidak mengompol) refleks TLR menuju koordinasi lengan dan tungkai

Jurnal Ilmiah VISI P2TK PAUD NI - Vol. 9, No.1, Juni 2014 43


Pengembangan Program Stimulasi ...

untuk menemukan keseimbangan dan awal kemam- 2 lengan 1 tungkai).


puan anti gravitasi, mampu mengendalikan kontraksi F. Bayi Usia 6 - <9 bulan
otot-otot lengan dan tungkai, merangsang fungsi Mendekati usia 8 bulan, terdapat kemajuan
vestibular (keseimbangan) mencapai keseimbangan pesat pada perkembangan motorik bayi, yaitu dari
untuk menyiapkan anak agar memiliki kendali gerak posisi duduk dengan dukungan kedua tangannya
(tidak hiperaktif), menguatkan refleks TLR dan anti menjadi duduk dengan tanpa bantuan. Pada usia 8
gravitasi untuk menemukan keseimbangan dalam bulan, bayi akan berusaha berpindah tempat. Se-
gerak, membangun koordinasi pada fungsi otak kiri sungguhnya, usia ini merupakan usia persiapan bagi
dan kanan yang memperkuat fungsi corpus collosum bayi untuk dapat berdiri tegak dengan menggunakan
(jembatan antara otak kiri dan kanan), merangsang kedua kakinya (bipedal). Terdapat urutan gerakan
fungsi vestibular (keseimbangan) agar anak tidak pada bayi mulai merayap hingga berdiri, yaitu diawali
hiperaktif yaitu bahwa anak merasa bergerak adalah dengan kemampuan menggerakkan tubuh secara
seimbang, demikian sebaliknya dan mampu mengenali homologus, yaitu menggerakkan satu sisi tubuh. Hal
anti gravitasi. yang selanjutnya terjadi adalah mengangkat tubuh
Dengan demikian, tujuan gerak stimulasi yang yang merupakan gerakan anti gravitasi (kemampuan
diberikan antara lain mampu mengendalikan kontraksi tubuh untuk melawan daya tarik/gravitasi bumi agar
otot-otot lengan dan tungkai, merangsang fungsi ves- tidak jatuh). Selanjutnya, bayi dapat melakukan ger-
tibular (keseimbangan) mencapai keseimbangan untuk akan homolateral (gerakan searah), kemudian duduk,
menyiapkan anak agar memiliki kendali gerak (tidak melakukan gerakan kontralateral (gerakan silang) dan
hiperaktif), mampu bergerak dengan posisi tubuh menggunakan kedua kaki (bipedal).
tidak menempel landasan, memiliki rangkaian gerak Oleh karena itu, tujuan pemberian stimulasi an-
atau koordinasi lengan tungkai homolateral hingga tara lain merangsang refleks postural dengan menekan
kontralateral, menguatkan otot lengan, tungkai, perut refleks TLR, kematangan refleks postural dengan
dan punggung dan merangsang kemampuan kontraksi menekan refleks TLR dan spinal gallant, meningkatkan
otot tungkai untuk melakukan gerakan mendorong refleks postural menuju refleks integrasi, merangsang
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat center of gravity (titik keseimbangan tubuh pada garis
memberikan stimulasi pada bayi di usia ini antara lain poros tubuh pada gravitasi), mengenal base of sup-
bayi tidak perlu menggunakan alas kaki pada saat di- port dan proprioseptik, membangun koordinasi pada
lakukan stimulasi untuk menstimulus indera taktil, bila fungsi otak kiri dan otak kanan sehingga memperkuat
cuaca dingin, bayi hendaknya menggunakan kaos kaki fungsi corpus collosum, merangsang kendali pada
yang alasnya berbintik karet, bila anak bertumpu pada bagian-bagian lengan sebagai persiapan untuk ke-
empat titik (lengan dan tungkai) serta menggunakan giatan menulis, membangun kemampuan pada saat
tambahan tumpuan dengan area jemari kaki, posisi transisi motorik kasar menuju motorik halus melalui
ini akan mengakibatkan saat satu lengan diangkat, peningkatan kontraksi otot lengan bawah, meningkat-
anak mendorong tubuh ke depan dengan bantuan kan sensitivitas telapak tangan dengan pengendalian
daya dorong jemari kaki. Hal tersebut menunjukkan jemari, meningkatkan koordinasi mata dan tangan
kegagalan otot pada area paha dan pantat untuk dalam pengembangan kemampuan spasial, merang-
menahan tumpuan dan menggerakkan tubuh ke arah sang visual imajinasi, awal identifikasi obyek dan fokus.
yang diinginkan. Dengan demikian, kemudian bayi dapat menggerak-
Terkait dengan tujuan stimulasi dan gerak kan kedua tangannya untuk bertepuk tangan. Pada
stimulasi, maka gerak stimulasi yang dapat diberikan akhirnya, merangsang kematangan visual imajinasi
pada bayi usia ini antara lain merangsang refleks TLR dan mirroring (bayi menirukan gerakan orang dewasa
menuju koordinasi lengan dan tungkai untuk menemu- seperti kegiatan bercermin), menyiapkan anak untuk
kan keseimbangan dan awal kemampuan anti gravitasi mengembangkan kemampuan motorik halus pada
dengan menaruh benda di depan bayi, sehingga bayi jari jemari tangan dan menyiapkan anak mencapai
akan berusaha menjangkau, merangsang anak untuk kelenturan bahu dan lengan untuk mengembangkan
merangkak dengan cara berada di depan anak sambil kemampuan motorik halus pada jari jemari tangan.
menarik mainan agar anak merangkak menghampiri Pada dasarnya, tujuan gerak stimulasi yang
mainan, dan meletakkan benda yang dijauhkan sedikit dilakukan adalah agar bayi dapat duduk dengan
demi sedikit agar bayi dapat menjaga keseimbangan posisi yang benar, merangsang fungsi vestibular (ke-
pada 3 titik tumpu, yang merupakan tantangan kes- seimbangan) agar anak tidak hiperaktif yaitu bahwa
eimbangan kesiapan duduk (1 lengan 2 tungkai atau anak merasa bergerak adalah seimbang, demikian

44 Jurnal Ilmiah VISI P2TK PAUD NI - Vol. 9, No.1, Juni 2014


Pengembangan Program Stimulasi ...

sebaliknya, bayi dapat mengenali perintah, men- berjalan sendiri, tetapi bukan dipegangi oleh orang
guatkan otot, membantu merangsang pertumbuhan dewasa. Stimulasi yang lain seperti memindahkan
tulang, membantu mengendalikan otot-otot di saluran benda dari satu tangan ke tangan lainnya dengan
kencing dan sekitarnya agar anak tidak mengompol, tujuan membangun koordinasi pada fungsi otak kiri
merangsang fungsi vestibular (keseimbangan) agar dan otak kanan sehingga memperkuat fungsi corpus
anak memiliki kendali gerak (tidak hiperaktif). Ketika collosum, memungut 2 benda, masing-masing tangan
hal-hal tersebut terstimulasi, maka bayi akan mampu pegang 1 benda dengan tujuan merangsang kendali
mengenali anti gravitasi, mampu mengenali arah, seb- pada bagian-bagian lengan sebagai persiapan
agai stimulus membangun kecerdasan visual spasial, untuk kegiatan menulis. Kegiatan ini dimasudkan
menguatkan otot lengan, tungkai, punggung dan pe- sebagai transisi dari kemampuan motorik kasar
rut, membangun kepercayaan diri anak, merangsang ke motorik halus. Indikator ini dapat dicapai ketika
fungsi vestibular (keseimbangan) agar anak memiliki anak sudah dalam posisi duduk, memungut benda
kendali gerak (tidak hiperaktif), mampu mengenali kecil sebesar kacang dengan cara meraup, dengan
anti gravitasi, bayi dapat memindahkan benda dari tujuan Transisi motorik kasar menuju motorik halus
satu tangan ke tangan lainnya, merangsang fungsi melalui peningkatan kontraksi otot lengan bawah,
vestibular (keseimbangan) agar anak memiliki kendali meningkatkan sensitivitas telapak tangan dengan
gerak (tidak hiperaktif). pengendalian jemari dan meningkatkan koordinasi
Di sisi lain, gerak stimulasi juga meningkatkan mata dan tangan dalam pengembangan kemampuan
kemampuan bayi untuk mengenali bobot benda dari spasial, mencari benda atau mainan yang dijatuhkan
stimulus proprioseptik (rangkaian gerak sendi). Hal ini dengan tujuan merangsang visual imajinasi, awal
menjadi dasar perkembangan pengetahuan konsep identifikasi obyek dan fokus, bermain tepuk tangan,
matematis dan kemampuan untuk membangun koor- bermain kepala untuk merangsang kematangan visual
dinasi pada fungsi otak kiri dan otak kanan sehingga imajinasi dan mirroring (bayi menirukan gerakan orang
memperkuat fungsi corpus collosum. Hal ini terjadi dewasa seperti kegiatan bercermin) dan bermain bahu
karena gerak stimulasi akan merangsang fungsi ves- merupakan stimulus untuk persiapan motorik halus.
tibular (keseimbangan) agar anak memiliki kendali G. Bayi Usia 9 - <12 bulan
gerak (tidak hiperaktif), atensi (perhatian), fokus dan Bayi akan mulai berguling dan berusaha men-
konsentrasi, kemampuan untuk mengukur jarak dan gangkat dan menarik tubuhnya, berpegangan pada
mengendalikan arah gerak tubuh, kontrol gerakan benda-benda seperti meja, kursi, untuk mulai belajar
tubuh dan kemampuan koordinasi visual, sehingga berdiri. Dengan demikian, bayi dapat berpindah dari
bayi mampu mengenali anti gravitasi. Dengan latihan duduk ke berdiri dan duduk sendiri beberapa saat.
yang berulang-ulang, maka gerak stimulasi juga dapat Selama waktu-waktu ini, anak mengalami kemajuan
membangun kecerdasan visual spasial bayi, melatih gerak, dari berguling ke berdiri sendiri dan kadang-
koordinasi antara kedua tangan, menguatkan otot-otot kadang ada yang sudah mulai berjalan pada usia
tangan, melatih bayi untuk menggerakkan kepala dan sekitar 10 – 12 bulan.
bahu. Tujuan pemberian stimulasi pada usia ini antara
Berdasarkan pada tujuan stimulasi dan gerak lain melatih koordinasi anggota tubuh bayi, keseim-
stimulasi, maka ragam gerak stimulasi yang dapat bangan, kekuatan otot lengan dan tungkai, visual dan
diberikan antara lain meletakkan benda yang dijauh- spasial bayi, proprioseptik, koordinasi, keseimbangan,
kan sedikit demi sedikit untuk merangsang refleks kekuatan otot perut, punggung dan tungkai, serta vi-
postural dengan menekan refleks TLR, mengajak bayi sual dan spasial bayi. Dengan demikian, tujuan gerak
merangkak mengambil benda untuk meningkatkan stimulasi antara lain agar bayi mampu mengkoordi-
kematangan refleks postural dengan menekan refleks nasikan anggota tubuhnya untuk mengangkat benda
TLR dan spinal gallant, mengajak anak mengambil yang memiliki berat (bobot) dan mengangkat tubuhnya
benda benda yang lebih tinggi dari kepala, yang be- dan berdiri secara seimbang sendiri atau berpegangan
rada pada posisi dimana terdapat tempat untuk anak Berdasarkan pada tujuan stimulasi dan gerak
berpegangan jika ia kehilangan keseimbangan yang stimulasi, maka ragam gerak yang dapat dilatihkan
bertujuan untuk Meningkatkan refleks postural menuju pada bayi antara lain mengangkat benda ringan dari
refleks integrasi. posisi jongkok ke posisi berdiri, dengan tujuan melatih
Di samping itu, dapat juga dengan cara koordinasi anggota tubuh bayi, keseimbangan, kekua-
memberikan alat yang berupa pegangan kokoh yang tan otot lengan dan tungkai, visual dan spasial bayi
dapat digunakan untuk merambat pegangan sambil dan proprioseptik, dan berdiri dengan berpegangan

Jurnal Ilmiah VISI P2TK PAUD NI - Vol. 9, No.1, Juni 2014 45


Pengembangan Program Stimulasi ...

pada benda (misalnya kursi, meja, tempat tidur), se- karena ketika hal ini terjadi, maka anak memiliki ke-
hingga bayi dapat mengangkat tubuhnya dan berdiri cerdasan spasial (ruang). Kecerdasan spasial pada
secara seimbang sendiri atau berpegangan. Anak saat ini semakin diperlukan, mengingat lahan gerak
sebaiknya menemukan sendiri keseimbangan, karena yang semakin sempit.
ketika hal ini terjadi, maka anak memiliki kecerdasan Pada dasarnya, ragam gerak stimulasi untuk
spasial (ruang). Kecerdasan spasial pada saat ini bayi usia 0 - <12 bulan sebagaimana tersebut di
semakin diperlukan, mengingat lahan gerak yang atas, dapat dikembangkan oleh orang dewasa yang
semakin sempit. berinteraksi dengan bayi, sesuai dengan indikator pen-
Hal yang perlu diperhatikan adalah apabila capaian perkembangan dan kondisi bayi. Yang perlu
anak berpegangan pada tangan orang dewasa, maka diperhatikan adalah bahwa ragam gerak stimulasi tidak
titik tumpu pindah ke pegangan. Kita perlu berhati- bertujuan mempercepat perkembangan bayi, tetapi
hati karena bisa menyebabkan timbulnya gangguan membantu bayi mencapai perkembangan motorik
keseimbangan pada organ vestibular yang dapat me- kasarnya secara optimal, yang sangat berguna kelak
nyebabkan gangguan kendali gerak (mirip hiperaktif). di kemudian hari.
Anak sebaiknya menemukan sendiri keseimbangan,

KESIMPULAN
Kesimpulan dan kecepatan dalam perkembangan yang berbeda-
Perkembangan motorik kasar bayi usia 0 - <12 beda, sehingga perlu dilanjutkan oleh pendidik,
bulan yang mendapatkan stimulasi mengalami per- orangtua atau orang dewasa lainnya yang berinteraksi
baikan dan terjadi dalam waktu yang sangat singkat. dengan anak
Permasalahan dalam stimulasi perkembangan moto- Saran
rik kasar anak usia 0 - <12 bulan antara lain riwayat Saran yang dapat diberikan antara lain bahwa
kesehatan bayi pada saat berada dalam kandungan, program stimulasi hendaknya dilakukan oleh orang
persalinan maupun pasca persalinan dan urangnya dewasa yang berinteraksi dengan anak dalam kegiatan
stimulasi perkembangan motorik kasar yang terutama sehari-hari, sehingga menjadi bagian dari keseharian
dilakukan oleh orangtua karena kekurangpahaman anak, guna mendukung pertumbuhan dan perkem-
orangtua mengenai pentingnya hal tersebut dan cara bangan yang optimal. Perlu juga dilakukan sosialisasi
untuk melakukan stimulasi secara intensif kepada orangtua, yang salah satunya
Beberapa indikator perkembangan motorik melalui program parenting education, sehingga stimu-
kasar belum tercapai hingga akhir uji coba pengem- lasi dapat juga dilakukan di rumah.
bangan program karena setiap anak memiliki irama

DAFTAR PUSTAKA
Roeber, Barbara J, Christa L. Tober, Daniel M. Bolt, Papalia and Feldman. (2012). Play diagnosis and as-
Seth D. Pollak. (2012). Developmental medicine sessment.Wiley. New York
and child neurology : gross motor development Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 58 Tahun
in children adopted from orphanage settings. 2009 tentang Standar Nasional Pendidikan
Waisman Center and Department of Psychol- Santrock, John W. (1995). Life span development,
ogy, University of Wisconsin-Madison. Madison perkembangan masa hidup. Penerbit Erlangga.
Gallahue, David L. (1989). Understanding motor devel- Jakarta
opment infant, children, adolescent. MacMillan Woolfson, Richard C. (2005). Mengapa anakku be-
Publishing Company. New York gitu? panduan praktis menuju pola asuh positif.
Penerbit Erlangga. Jakarta

46 Jurnal Ilmiah VISI P2TK PAUD NI - Vol. 9, No.1, Juni 2014

Anda mungkin juga menyukai