PERCOBAAN 02
GARIS BEBAN DIODA
KELAS/KELOMPOK : TT-2D/KELOMPOK 4
TANGGAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM : 29 APRIL DAN 20 MEI 2021
TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : 25 MEI 2021
1. TUJUAN
Menggambarkan garis beban dioda dan menunjukkan penggunaannya.
2. DASAR TEORI
2.1 Dioda
Dioda merupakan salah satu komponen aktif yang terbuat dari bahan
semikonduktor yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi
menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda sering
dipergunakan sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika. Dioda pada
umumnya mempunyai 2 Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-) dan
memiliki prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan p-n semikonduktor
yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n (Katoda)
tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya.
Dari kedua nilai ID tersebut dan nilai VD masing-masing ke dalam kurva dioda
maka dapat ditarik garis yang nantinya akan disebut garis beban. Titik yang
berpotongan antara garis beban dan garis kurva dioda disebut titik Q yang akan
menunjukkan nilai sebenarnya dari arus dioda dan tegangan dioda untuk rangkaian
dioda tersebut. Didapat garis lurus yang memotong kedua sumbu tersebut seperti
pada gambar berikut.
4. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
A. Garis Beban Dioda
Langkah-langkah dalam melakukan percobaan adalah sebagai berikut :
1. Buatlah garis beban dioda dengan tegangan sumber sebesar 1,5 Volt dan R = 470
pada kurva karakteristik dioda silikon yang telah dibuat pada percobaan 1!
2. Lengkapilah tabel 1 !
Catatan :
• Pada titik Cut-off : Tidak ada arus dioda (dioda masih dalam keadaan off) = diode
seperti saklar terbuka
• Pada titik Saturasi : arus dioda maksimum = dioda seperti saklar tertutup
V
VD
ID D1
+ A
DC RL
VS VO V
SUPPLY
_
VD VO ID
VS R (Volt) (Volt) (mA)
KONDISI DIODA
(Volt) []
KURVA UKUR HITUNG KURVA UKUR HITUNG KURVA UKUR HITUNG
Terpasang 0,56 0,568 0,7 0,94 0,931 0,8 1,7 1,981 1,702
0,000 0,000
1,5 470 Lepas 1,5 1,5 1,5 0 0 0 0
0007 0014
Hubung Singkat 0 0 0 1,5 1,5 1,5 3,19 3,191 3,191
Terpasang 0,51 0,541 0,542 2,49 2,458 2,459 1,1 1,117 1,117
2,999 0,000 0,000
3 2K2 Lepas 3 3 0 0 0 0
994 006 0027
Hubung Singkat 0 0 0 3 3 3 1,36 1,364 1,363
𝑉𝑠−𝑉𝑑 1,5−0,605
Id (Pengukuran) = = = 1,9mA
𝑅 470
𝑉𝑠−𝑉𝑑 1,5−0,56
Id (Grafik Beban) = = = 2mA
𝑅 470
= 2 – 1,9 x 100%
= 0,1%
Sementara itu, saat Vs = 3 , R = 2k2Ω, dan kondisi diodanya terpasang, nilai Vd jika
dilihat dari kurva adalah 0,51 V, dan apabila dilihat secara pengukuran multimeter adalah
0,56 V, serta secara perhitungan nilai Vd adalah 0,7 V sesuai dengan nilai dioda yang
digunakan yaitu dioda silikon. Untuk nilai Vo, di kurva tertera 2,49 V, secara pengukuran
multimeter didapat sebesar 2,4 V, dan secara perhitungan didapat 2,3 V. Untuk nilai Id, di
kurva tertera 1,1 mA, secara pengukuran multimeter didapat 1,08 mA, dan secara
perhitungan sebesar 1,04 mA. Terlihat pada pengukuran ini perbedaan tidak begitu jauh.
Hal ini karena multimeter yang digunakan kurang presisi.
• Garis beban dibentuk oleh 2 titik nilai, yaitu Id dan Vd. Perpotongan antara garis
beban dengan kurva karakteristik disebut titik operasi (Qpoint),
• Garis beban berfungsi untuk mengetahui nilai sebenarnya dari suatu arus dan
tegangan dioda pada suatu rangkaian dengan mudah dan mencakup setiap
kemungkinan titik operasi rangkaian.
DAFTAR PUSTAKA