Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PERCOBAAN

SIMULASI MULTISIM

RANGKAIAN MODULATOR AMPLITUDO


MODULASI DAN FREKUENSI MODULASI

NAMA PRAKTIKAN : IMMANUEL APRILIO


NIM : 2003332015
KELAS : TT-2D

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN
1. Untuk mengetahui besar amplitudo modulasi dan frekuensi modulasi
2. Untuk melihat gelombang sinyal pembawa AM dan FM
3. Untuk melihat gelombang sinyal termodulasi AM dan FM
1.2 DASAR TEORI
Modulasi dalam telekomunikasi berarti mengatur suatu parameter dari suatu sinyal
pembawa yang memiliki frekuensi tinggi dengan bantuan sinyal informasi yang
berfrekuensi lebih rendah. Gelombang pembawa selalu berbentuk sinusoidal.
Peralatan untuk melaksanakan proses modulasi disebut modulator, sedangkan
peralatan untuk memperoleh informasi informasi awal (kebalikan dari dari proses
modulasi) disebut demodulator
Modulasi Amplitudo amplitudo (AM) adalah proses memodulasi sinyal frekuensi
rendah pada gelombang frekuensi tinggi dengan mengubah-ubah amplitudo gelombang
frekuensi tinggi tanpa mengubah frekuensinya. Frekuensi rendah ini disebut isyarat
pemodulasi dan frekuensi tinggi adalah pembawa. Amplitudo sinyal carrier dibuat
berubah-ubah secara proporsional sesuai perubahan yang terjadi pada sinyal pemodulasi
(sinyal informasi). Proses Modulasi Amplitudo seperti diilustrasikan sebagai berikut.

Modulasi amplitudo terjadi dimana amplitudo sinyal carrier berfrekuensi tinggi


ditumpangkan oleh sinyal berfrekuensi rendah yang bertindak sebagai curve envelope.
Modulasi amplitudo menggunakan dua frekuensi diskrit untuk menghasilkan
spektrum frekuensi dengan frekuensi sisi atas dan bawah masing-masing terletak di atas
dan di bawah frekuensi pembawa pada interval yang sesuai dengan frekuensi modulasi.
Spektrum frekuensi gelombang termodulasi AM dihasilkan oleh spektrum analyzer. Harga
amplitudo masing-masing bidang sisi dinyatakan dalam harga mutlaknya.
Modulasi Frekuensi adalah suatu bentuk modulasi dimana frekuensi sinyal
pembawa divariasikan secara proposional berdasarkan amplitudo sinyal input dengan
amplitudo sinyal pembawa tetap konstan. Sinyal pemodulasi digunakan untuk merubah
frekuensi pembawa.
Sinyal pembawa dapat berupa gelombang sinus, sedangkan sinyal pemodulasi
(informasi) dapat berupa gelombang apa saja (sinusoidal, kotak, segitiga, atau sinyal lain
misalnya sinyal audio).

Dapat kita lihat bahwa frekuensi dari sinyal pembawa mengayun seiring dengan
perubahan amplitudo sinyal pemodulasi.
1.3 ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN

NAMA ALAT
Aplikasi Multisim
Trafo
Capasitor
Resistor
VCC
Ground
Osiloskop
Function Generator
Dioda
Induktor
Crystal
BAB 1
PEMBAHASAN
Simulasikan rangkaian modulator Amplitudo Modulasi dan Frekuensi Modulasi di bawah
dengan menggunakan multisim, untuk nilai-nilai komponen yang diperlukan, frekuensi
informasi dan frekuensi pembawa tentukan sendiri sampai diperoleh hasil simulasi yang
sebenarnya.
1.

Gambar 1. Modulator AM DSBFC Transistor Daya Sedang


2.

Gambar 2. Varactor Diode Direct FM Modulator


Jawaban no. 1
Dari simulasi rangkaian Modulator AM DSBFC Transistor Daya Sedang pada multisim
tersebut, dapat diperlihatkan gelombang pembawa dan sinyal termodulasi. Berikut adalah
rangkaian yang telah saya buat:
XFG1 VCC
XSC1 5.0V
COM

Ext Trig T1
+ C3
_
A B 5µF
+ _ + _
VCC
1:1
5.0V
C4
V1
5V
5µF AM
1kHz 100Hz
T2
C2
5µF
1:1 XSC2
XFG2
C1 Ext Trig
+
COM 5µF _

T3 Q1 A B
+ _ + _
2N2712

1:1

R1 C5
10kΩ 5µF C6

5uF 50 %
Key=A

Title:

1 Modulator AM DSBFC Tr.Daya Sedang


Immanuel A
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
TT-2D 09/06/2021
Berikut gelombang-gelombang yang ditunjukkan dengan tampilan dari osiloskop:
1. Unmodulated Carrier

2. Modulating Signal
Jawaban no. 2
Dari simulasi rangkaian Varactor Diode Direct FM Modulator pada multisim tersebut,
dapat diperlihatkan gelombang modulasi sinyal input dan gelombang sinyal termodulasi.
Berikut adalah rangkaian yang telah saya buat:
VCC
5.0V

XSC3 V1
5V
FM
Ext Trig
+
1kHz 100Hz XSC1
_
A B
Ext Trig
+ _ + _
+
_
L1 A B
_ _
10µH + +

X1
C1 C2
XFG1 R1
10kΩ
COM 5µF 5µF
L2 HC-49/U_11MHz
10µH

C4 L3 C3

10µH
5µF 5µF
V2
120Vrms
R2 D1A
60Hz
0° 10kΩ BBY53-05W

Title:

2 Varactor Diode Direct FM Modulator


Immanuel A
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
TT-2D 09/06/2021
Berikut gelombang-gelombang yang ditunjukkan dengan tampilan dari osiloskop:
1. Modulating Signal

2. FM Output
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Transmisi sinyal melalui udara membutuhkan antena. Transmisi sinyal asli
membutuhkan antena dengan ukuran fisik yang besar karena panjang gelombangnya
tinggi. Umumnya frekuensi sinyal asli tidak cocok untuk transmisi jarak jauh karena
karakteristik saluran transmisi pada frekuensi rendah tidak konstan untuk daerah frekuensi
yang relatif lebar. Karena masalah-masalah di atas, maka untuk transmisi jarak jauh, sinyal
asli ini perlu diproses terlebih dahulu dalam suatu proses yang disebut MODULASI.
Dengan menumpangkan sinyal informasi ke sinyal pembawa ini, maka sinyal informasi
tersebut dapat dikirimkan tak terbatas jangkauannya.
Modulasi diperlukan untuk meminimalisasi interferensi sinyal pada pengiriman
informasi menggunakan pengiriman informasi yang menggunakan frequency sama atau
berdekatan. Hal itu berkaitan dengan dimensi antena menjadi lebih mudah diwujudkan.
Selain itu, sinyal termodulasi dapat di multiplexing dan ditransmisikan melalui sebuah
saluran transmisi.
DAFTAR PUSTAKA
Christyono, Y., Nugroho, Y. P. 2015., “PENGEMBANGAN PERANGKAT KERAS
SISTEM MODULASI DIGITAL 8-QAM MENGGUNAKAN MODULASI FM”
Setiyanto, B. 2010., “DASAR-DASAR TELEKOMUNIKASI”
Rafsyam, Y., “BAB 3 : MODULASI”
https://id.wikipedia.org/wiki/Modulasi diakses pada tanggal 9 Juni 2021
https://id.wikipedia.org/wiki/Modulasi_frekuensi diakses pada tanggal 9 Juni 2021
https://rizal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/23/2017/04/Modul-1.pdf
diakses pada tanggal 9 Juni 2021

Anda mungkin juga menyukai