Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

METODE PENELITIAN HUKUM

DISUSUN OLEH :

Nama : Ita Maruf


NPM : 19.074.000.110
Kelas : B (Samarinda)
Mata Kuliah : Metode Penelitian Hukum

UNIVERSITAS MERDEKA MALANG


Fakultas Hukum

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Penelitian Metode Hukum
ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada Mata
Kuliah Metode Penelitian Hukum. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Penegakan Hukum di Indonesia bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Balikpapan, 10 November 2020

Penulis

2
Daftar Isi

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………… 1


KATA PENGANTAR ………………………………………………………. 2
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………… 4
A. Latar Belakang ………………………………………….. 4
B. Rumusan Masalah ………………………………………. 4
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………… 5
A. Pengertian Metode Penelitian Hukum…………………………….. 6
B. Metode Penelitian……………...………………………………… 9
C. Sumber Data/Bahan Hukum.……………………………….…… 13
D. Teknik Pengumpulan Data..………………………………………14
BAB III PENUTUP …………………………………………………………15
A. Kesimpulan …………………………………………….. 15
B. Kritik dan Saran ………………………………………. 16
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang  

Kegiatan penelitian merupakan sarana ilmu pengetahuan dan teknologi. Hasil-hasil yang dicapai dan
berguna bagi kehidupan manusia dimulai dari kegiatan penelitian bahkan menjadi tradisi yang
berlaku dalam pergaulan masyar

akat ilmiah. Pengetahuan dan

teknologi diperoleh saat ini dipastikan melalui kegiatan penelitian termasuk ilmu-ilmu sosial yang di
dalamnya termasuk ilmu hukum.

Penelitian mengandung metode atau cara yang harus dilalui sebagai syarat dalam penelitian.
Metode dilaksanakan pada setiap kegiatan penelitian didasarkan pada cakupan ilmu pengetahuan
yang mendasari kegiatan pe

nelitian. Meskipun masing-masing terdapat karakteristik metode yang digunakan

pada setiap kegiatan penelitian, akan tetapi terdapat prinsip-prinsip umum yang harus difahami oleh
semua peneliti seperti pemahaman yang sama terhadap validitas darihasil capaian termasuk
penerapan prinsip-prinsip kejujuran ilmiah.

B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini, kami sebagai penulis merasa perlu mengungkapkan berbagai hal yang ada
kaitannya dengan judul makalah yamg akan dibahas pada BAB II, dimana pada rumusan masalah ini
penulis akan membahas permasalahan tentang:

     1.    Apa pengertian metodologi penelitian?

     2.    Bagaimana melakukan metodologi penelitian?

     3.    Apa saja sumber data metodologi penelitian?

     4.    Bagaimana teknik pengumpulan dan analisis data?

4
BAB II

METODOLOGI PENELITIAN HUKUM

A.    Pengertian Metodologi Penelitian Hukum

Metodologi penelitian adalah kata majemuk, terdiri atas dua kata, metodologi dan penelitian. Kata


metodologi berasal dari kata Yunani, methodos yang berarti cara, dan logos yang berarti ilmu,
sehingga metodologi dapat diartikan dengan suatu disiplin yang berhubungan dengan metode,
peraturan, kaedah yang diikuti dalam ilmu pengetahuan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan bahwa kata metode mengandung arti cara teratur
yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuatu yang dikehendaki.
Sedangkan mengandung arti ilmu tentang metode. Secara singkat metodologi dapat juga diartikan :

1.       Sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu.

2.        Studi atau analisis teoretis mengenai suatu cara/metode.

3.        Cabang ilmu logika yang berkaitan dengan prinsip umum pembentukan pengetahuan (knowledge).

4.        Secara praktis, Metodologi = metode = cara = teknik = prosedur.

Jadi, metodologi membahas cara bagaimana untuk memperoleh dan    menyusun pengetahuan yang


benar berdasarkan metode  ilmiah. Metode Ilmiah / Metode Keilmuan merupakan prosedur untuk
memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu.

Untuk melakukan/mencapai metode ilmiah tersebut harus melakukan beberapa langkah-langkah


secara sistematis yaitu:

1.      Langkah perumusan masalah;

2.      Menyusun kerangka berfikir;

3.      membuat rumusan hipotesis/Asumsi (kalau perlu);

4.      Pengujian hipotesis;

5.      Penarikan Kesimpulan.

Secara etimologi, penelitian berasal dari bahasa Inggris research (re berarti kembali dan search
berarti mencari). Dengan demikian research berarti mencari kembali. Penelitian adalah suatu

5
kegiatan yang dilaksanakan dengan suatu sistematika. Penelitian adalah suatu kegiatan untuk
mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya.

Sedangkan dalam bahasa indonesia kata penelitian berasal dari kata teliti yang mendapat awalan pe
dan akhiran an. Kata teliti mengandung arti cermat, seksama, hati-hati, dan ingat-igat. Sedangkan
kata penelitian diartikan dengan pemeriksaan atau penyelidikan yang teliti. Juga berarti kegiatan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif
untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-
prinsip umum.

Beberapa pakar lain memberikan definisi penelitian sebagai berikut:

1.        David H Penny

a.       Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya
memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.

2.        Suprapto

a.       Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan fakta –fakta
atau prinsip-prisip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis.

3.        Sutrisno Hadi

a.       Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan sebagai usaha untuk menemukan,
mengembaggkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

4.        Mohammad Ali

a.       Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau asaha mencari
bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali
sehingga diperoleh pemecahannya.

5.        Menurut Hilway.

a.       Mengatakan bahwa Penelitian itu tidak lain dari suatu metode study yang dilakukan oleh seseorang
melalui penyelidikan yang hati-hati, dengan sempurna terhadap suatu masalah.

6.        Menurut Widneiy.

a.       Mengatakan bahwa penelitian merupakan suatu metode untuk menemukan kebenaran sehingga
penelitian itu juga merupakan metode penelitian secara kritis.

6
Metodologi penelitian adalah ilmu mengenai jalan yang dilewati untuk mencapai pemahaman
dengan syarat ketelitian dalam arti kebenarannya harus dapat dipercayai. Menurut Noeng Muhadjir,
metodologi peneitian adalah ilmu yang mempelajari tentang metode-metode penelitian, ilmu
tentang alat-alat dalam penelitian, yaitu alat-alat untuk mencari kebenaran.

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu
didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan
penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh indera
manusia. Empiris berarticara-cara yan dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehigga
orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses
yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan
tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada
gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam
bidang pendidikan.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan
metodologi penelitian adalah arti ilmu tentang cara-cara yang sistematis untuk menambah
pengetahuan baru atas pengetahuan yang sudah ada, untuk memperkuat atau menyangkal teori
yang sudah ada itu dengan cara yang dapat dikomunikasikan dan dapat dinilai kembali
kebenarannya.

Sedangkan metodologi dalam setiap penelitian hukum adalah menguraikan tentang tata cara
bagaimana suatu penelitian hukum itu harus dilaksanakan. Sebagai uraian tentang tata cara (teknik)
penelitian yang harus dilakukan, maka Metodologi Penelitian Hukum pada pokoknya mencakup
uraian mengenai :

1.       Metode yang akan dipergunakan

 Yakni metode pendekatan apa yang sekiranya akan diterapkan dalam penelitian yang harus
dilakukan. Apakah memakai metode pendekatan yang bersifat normatif atau mempergunakan
metode empiris.

2.       Tipe penelitian yang dilakukan

Maksudnya, tipe penelitian apa yang patut diterapkan, apakah memakai tipe eksploratif,
deskriptif, eksplanatoris atau memakai tipe-tipe penelitian yang lain.

3.       Metode populasi dan sampling

7
Penentuan secara tepat untuk populasi dan sampling dalam suatu penelitian hukum adalah
penting, karena :

a.Untuk menentukan apakah penelitian yang dilakukan itu terhadap semua           populasi atau
hanya sampelnya saja.

b.Dengan penentuan populasi dan sampel yang tepat akan didapat nilai validitas data yang tinggi.
Kalau yang diteliti sampelnya saja, maka haruslah disebutkan metode sampling yang dipergunakan.

4.       Metode pengumpulan data

a.        Studi kepustakaan/studi dokumen

b.        Wawancara (interview)

c.        Daftar pertanyaan (kuesioner)

d.        Pengamatan (observasi)

5.       Pengolahan dan analisis data

Menurut Frankfort-Nachmias & Nachmias (1996) mengungkapkan metodologi merupakan hal


yang sangat penting dalam suatu penelitian karena metodologi akan digunakan sebagai :

 Aturan komunikasi. Metodologi merupakan alat komunikasi sesama peneliti untuk berbagi
pengalaman dalam melakukan penelitian. Ketika peneliti menuliskan metodologi yang digunakan
secara jelas, dapat diakses oleh peneliti lain, maka kemungkinan replikasi penelitian dan validasi
temuan penelitian dalam dilakukan.
 Aturan penalaran. Meskipun observasi empiris sangat fundamental dalam penelitian ilmiah,
namun fakta, data atau bukti yang ditemukan tidak bisa ‘berbicara’ dengan sendirinya. Karenanya,
dalam hal ini, dibutuhkan logika untuk menarik inferensi yang reliabel berdasarkan fakta hasil
observasi.
 Aturan intersubjektifitas. Karena kemungkinan adanya subjektivitas terlibat dalam
penelitian, maka dengan metodologi yang jelas, validasi bisa dilakukan oleh peneliti lain untuk
menjamin objektivitas empiris. Hal ini berarti ada hubungan saling-tergantung antara objektivitas
dan validasi.

Dari kutipan di atas dapat kita ketahui bahwa metodologi sangat berguna pada suatu
penelitian ilmiah. Oleh karena itu metode yang ilmiah haruslah memenuhi beberapa kriteria

8
seperti yang diungkapkan oleh Moh Nazir dalam buku Metode Penelitian (1988:43) secara
ringkas yakni sebagai berikut :
 Berdasarkan fakta, artinya keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang
dikumpulkan dan yang dianalisis harus berdasarkan fakta-fakta, dan bukan merupakan penemuan
atau pembuktian yang didasarkan pada daya khayal, kira-kira, legenda, atau kegiatan sejenis.
 Bebas dari prasangka, dalam hal ini metode ilmiah harus memiliki sifat bebas dari prasangka,
bersih dan jauh dari pertimbangan-pertimbangan subjektif,
 Menggunakan prinsip analisis, dalam hal ini setiap masalah harus dicari dan ditemukan
sebab-sebab permasalahan itu terjadi dan pemecahannya dengan menggunakan analisis yang logis,
 Menggunakan hipotesis, dalam hal ini hipotesis digunakan untuk mengakumulasi
permasalahn serta memandu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang
diperoleh akan mengenai sasaran yang tepat,
 Menggunakan ukuran objektif, dalam hal ini ukuran ini tidak diperkenankan menggunakna
hati nurani, melainkan harus dibuat secara objektif dan menggunakan prinsip pikiran sehat,
 Menggunakan teknik kuantifikasi, dalam hal ini ukuran kuantifikasi harus digunakan kecuali
untuk atribut yang tidak dapat dikuantifikasi.

B.     METODE PENELITIAN

Dalam melakukan suatu penelitian hukum tidak dapat terlepas dengan penggunaan metode
penelitian. Karena setiap penelitian apa saja pastilah menggunakan metode untuk menganalisa
permasalahan yang diangkat. Menurut Soerjono Soekanto, penelitian merupakan suatu kegiatan
ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk
mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisanya. Kecuali itu,
maka juga diadakan pemeriksaan mendalam terhadap fakta hukum tersebut untuk kemudian
mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan yang timbul di dalam gejala yang
bersangkutan. Dalam metodologi penelitian hukum atau metode penelitian hukum terdapat
beberapa kategori yakni:

1.      Berdasarkan fokus kajiannya

Metodologi penelitian hukum berdasarkan fokus kajiannya terbagi menjadi tiga bagian yakni:

 Metode penelitian normatif


Mengenai istilah penelitian hukum normatif, tidak terdapat keseragaman diantara para ahli hukum.
Diantara pendapat beberapa ahli hukum, yakni Soerjono Soekanto & Sri Mamudji, menyebutkan
dengan istilah metode penelitian hukum normatif atau metode penelitian hukum kepustakaan.

Soetandyo Wignjosoebroto, menyebutkan dengan istilah metode penelitian hukum


doctrinal. Sunaryati Hartono, menyebutkan dengan istilah metode penelitian hukum normative dan

9
Ronny Hanitjo Soemitro (Almarhum), menyebutkan dengan istilah metode penelitian hukum yang
normatif atau metode penelitian hukum yang doctrinal.

Metode penelitian hukum jenis ini juga biasa disebut sebagai penelitian hukum doktriner atau
penelitian perpustakaan. Dinamakan penelitian hukum doktriner dikarenakan penelitian ini hanya
ditujukan pada peraturan-peraturan tertulis sehingga penelitian ini sangat erat hubungannya pada
pada perpustakaan karena akan membutuhkan data-data yang bersifat sekunder pada
perpustakaan. Hal ini disebabkan pada penelitian normatif fokus pada studi kepustakaan dengan
menggunakan berbagai sumber data sekunder seperti pasal-pasal perundangan, berbagai teori
hukum, hasil karya ilmiah para sarjana.

Dalam penelitian hukum normatif hukum yang tertulis dikaji dari berbagai aspek seperti aspek teori,
filosofi, perbandingan, struktur/ komposisi, konsistensi, penjelasan umum dan penjelasan pada tiap
pasal, formalitas dan kekuatan mengikat suatu undang-undang serta bahasa yang digunakan adalah
bahasa hukum.  Sehingga dapat kita simpulkan pada penelitian hukum normatif mempunyai cakupan
yang luas.

Penelitian Hukum Normatif (yuridis normatif) adalah metode penelitian hukum yang dilakukan
dengan meneliti bahan pustaka atau data sekunder belaka. Penelitian ini dilakukan untuk
mengidentifikasi konsep dan asas-asas serta prinsip-prinsip syariah yang digunakan untuk mengatur
perbankan syariah, khususnya sistem pembiayaan murabahah. Metode berpikir yang digunakan
adalah metode berpikir deduktif (cara berpikir dalam penarikan kesimpulan yang ditarik dari sesuatu
yang sifatnya umum yang sudah dibuktikan bahwa dia benar dan kesimpulan itu ditujukan untuk
sesuatu yang sifatnya khusus).

Dalam kaitannya dengan penelitian normatif di sini akan digunakan beberapa pendekatan, yaitu :

1.    Pendekatan perundang-undangan (statute approach)

Pendekatan perundang-undangan (statute approach) adalah suatu pendekatan yang dilakukan


terhadap berbagai aturan hukum yang berkaitan dengan pembiayaan murabahah di perbankan
syariah, seperti : Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008, tentang Perbankan Syariah, Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 1998, tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992,
tentang Perbankan, Undang-undang Nomor 3 Tahun 2004, tentang Bank Indonesia, Fatwa Dewan
Syariah Nasional, Peraturan Bank Indonesia Nomor : 9/19/PBI/2007, tentang Pelaksanaan Prinsip
Syariah Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana Dan Penyaluran Dana Serta Pelayanan Jasa Bank
Syariah dan peraturan organik lain yang berhubungan dengan objek penelitian.

2.    Pendekatan Konsep (conceptual approach)

10
Pendekatan konsep (conceptual approach) digunakan untuk memahami konsep-konsep tentang :
pembiayaan murabahah, akad (perjanjian). Dengan didapatkan konsep yang jelas maka diharapkan
penormaan dalam aturan hukum kedepan tidak lagi terjadi pemahaman yang kabur dan ambigu

 Metode penelitian normatif-empiris


Metode penelitian hukum normatif empiris ini pada dasarnya merupakan penggabungan antara
pendekatan hukum normatif dengan adanya penambahan berbagai unsur empiris. Metode
penelitian normatif-empiris mengenai implementasi ketentuan hukum normatif (undang-undang)
dalam aksinya pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam suatu masyarakat. Dalam
penelitian jenis ini terdapat tiga kategori yakni:

1.      Non judicial Case Study, merupakan pendekatan studi kasus hukum yang tanpa konflik sehingga
tidak ada campur tangan dengan pengadilan.

2.      Judicial Case Study, pendekatan judicial case study ini merupakan pendekatan studi kasus hukum
karena konflik sehingga akan melibatkan campur tangan dengan pengadilan untuk memberikan
keputusan penyelesaian (yurisprudensi).

3.      Live Case Study, pendekatan live case study merupakan pendekatan pada suatu peristiwa hukum
yang prosesnya masih berlangsung atau belum berakhir.

 Metode penelitian empiris


Metode penelitian hukum empiris adalah suatu metode penelitian hukum yang berfungsi untuk
melihat hukum dalam artian nyata dan meneliti bagaimana bekerjanya hukum di lingkungan
masyarakat. Dikarenakan dalam penelitian ini meneliti orang dalam hubungan hidup di masyarakat
maka metode penelitian hukum empiris dapat dikatakan sebagai penelitian hukum sosiologis. Dapat
dikatakan bahwa penelitian hukum yang diambil dari fakta-fakta yang ada di dalam suatu
masyarakat, badan hukum atau badan pemerintah.

Penelitian Hukum Sosiologis atau empiris adalah metode penelitian yang dilakukan untuk
mendapatkan data primer dan menemukan kebenaran dengan menggunakan metode berpikir
induktif dan kriterium kebenaran koresponden serta fakta yang digunakan untuk melakukan proses
induksi dan pengujian kebenaran secara koresponden adalah fakta yang mutakhir . Cara kerja dari
metode yuridis sosiologis dalam penelitian tesis ini, yaitu dari hasil pengumpulan dan penemuan
data serta informasi melalui studi kepustakaan terhadap asumsi atau anggapan dasar yang
dipergunakan dalam menjawab permasalahan pada penelitian tesis ini, kemudian dilakukan
pengujian secara induktif–verifikatif pada fakta mutakhir yang terdapat di dalam masyarakat.
Dengan demikian kebenaran dalam suatu penelitian telah dinyatakan reliable tanpa harus melalui
proses rasionalisasi.

2.      Berdasarkan Sudut Bentuknya

11
Metodologi penelitian hukum berdasarkan sudut bentuknya terbagai menjadi

 Metode Penelitian Diagnostik


Metode penelitian diagnostik merupakan metode penelitian yang dirancang dengan menuntun
seorang peneliti ke arah suatu tindakan, sehingga dengan metode penelitian ini peneliti akan di
arahkan pada sebab-sebab timbulnya suatu gejala.

 Metode Penelitian Preskriptif


Menurut Prasetyo Hadi Purwandaka (2009:4) penelitian preskriptif merupakan penelitian untuk
mendapatkan saran-saran dalam mengatasi masalah tertentu. Tidak berbeda halnya dengan dengan
penulis buku Pengantar Penelitian Hukum (1981:10) yakni Soerjono Soekanto yang mengatakan
bahwa penelitian preskriptif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendapatkan saran-saran
untuk memecahkan masalah-masalah tertentu.

 Metode Penelitian Evaluatif


Metode penelitian evaluatif adalah penelian yang bertujuan untuk menilai baik penelitian tersebut
melalui pengujian maupun melalui analisis hubungan yang terjadi pada antar variabel.

3.      Berdasarkan Sudut Penerapannya

Metodologi penelitian hukum berdasarkan sudut penerapannya, terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:

 Penelitian Murni,
Penelitian murni merupakan salah satu jenis penelitian sosial yang memiliki orientasi pada bidang
akademis.

 Penelitian Terapan,
Menurut Maryati dalam buku sosiologi penelitian terapan merupakan salah satu jenis penelitian
yang bertujuan untuk memberikan solusi atas permasalahn tertentu secara praktis.

 Fokus Masalah,
Merupakan penelitian yang ditujukan pada suatu permasalahan yang sedang ramai dibicarakan
masyarakat luas.

4.      Berdasarkan Sudut Tujuannya

Metodologi penelitian hukum berdasarkan sudut tujuannya, terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:

 Penelitian Fact Finding

12
Merupakan penelitian yang bertujuan untuk menemukan berbagai fakta yang ada dari suatu
permasalahan.

 Penelitian Problem Identification


Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi pokok permasalahan dari tema/
permasalahan yang diteliti.

 Penelitian Problem Solution


Merupakan penelitian yang bertujuan untuk memecahkan permasalahan dengan mencari solusinya.

C.    SUMBER DATA/ BAHAN HUKUM

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah data sekunder (secondary data) dan data
primer (primary data). Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari penelitian
kepustakaan dan dokumen, yang merupakan hasil penelitian dan pengolahan orang lain, yang sudah
tersedia dalam bentuk buku-buku atau dokumen yang biasanya disediakan di perpustakaan, atau
milik pribadi. Sedangkan yang dimaksud dengan data primer ialah data yang diperoleh langsung dari
masyarakat.

Di dalam penelitian hukum, data sekunder mencakup bahan hukum primer, bahan hukum sekunder,
dan bahan hukum tertier. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu terdiri dari :

a.    Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, seperti :

1.       Al-Qur’an dan As-Sunnah.

2.       Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008, tentang Perbankan Syariah.

3.       Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, tentang Perubahan Atas Undang-anundg Nomor 7 Tahun
1992, tentang Perbankan.

4.       Undang-undang Nomor 3 Tahun 2004, tentang Bank Indonesia.

5.       Peraturan Bank Indonesia Nomor : 9/19/PBI/2007, Tentang Bank Umum Yang Melaksanakan
Kagiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah.

6.       Fatwa Dewan Syariah Nasional.

b.    Bahan-bahan okum sekunder, yaitu bahan-bahan yang erat hubungannya dengan bahan okum
primer dan dapat membantu menganalisis dan memahami bahan okum primer, seperti: Tafsir Al-
Qur’an, buku-buku, hasil penelitian, jurnal ilmiah, artikel ilmiah, dan makalah hasil seminar.

13
c.    Bahan okum tertier, yaitu bahan-bahan yang memberikan informasi tentang bahan okum primer
dan bahan okum sekunder, berupa kamus-kamus seperti kamus bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab,
serta kamus-kamus keilmuan seperti kamus istilah okum, ekonomi, dan perbankan.

D.     TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data yang dikenal adalah studi kepustakaan; pengamatan (observasi),
wawancara (interview), dan daftar pertanyaan (kuesioner). Sesuai dengan sumber data seperti yang
dijelaskan di atas, maka dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan cara :

a.       Studi Kepustakaan

Terhadap data sekunder dikumpulkan dengan melakukan studi kepustakaan, yaitu dengan mencari
dan mengumpulkan serta mengkaji Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai sumber okum Islam, peraturan
perundang-undangan, rancangan undang-undang, hasil penelitian, jurnal ilmiah, artikel ilmiah, dan
makalah seminar yang berhubungan dengan pembiayaan murabahah pada perbankan syariah.

b.      Wawancara (interview)

Terhadap data lapangan (primer) dikumpulkan dengan teknik wawancara tidak terarah (non-
directive interview) atau tidak terstruktur (free flowing interview) yaitu dengan mengadakan
komunikasi langsung kepada informan, dengan menggunakan pedoman wawancara (interview
guide) guna mencari jawaban atas pelaksanaan akad pembiayaan dengan prinsip murabahah pada
perbankan syariah di Mataram.

E.     TEKNIK ANALISIS DATA

Data yang diperoleh baik dari studi kepustakaan maupun dari penelitian lapangan akan dianalisis
secara deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif yaitu metode analisis data yang
mengelompokkan dan menyeleksi data yang diperoleh dari penelitian lapangan menurut kualitas
dan kebenarannya, kemudian dihubungkan dengan teori-teori, asas-asas, dan kaidah-kaidah okum
yang diperoleh dari studi kepustakaan sehingga diperoleh jawaban atas permasalahan yang
dirumuskan.

14
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Metodologi penelitian adalah arti ilmu tentang cara-cara yang sistematis untuk menambah
pengetahuan baru atas pengetahuan yang sudah ada, untuk memperkuat atau menyangkal teori
yang sudah ada itu dengan cara yang dapat dikomunikasikan dan dapat dinilai kembali
kebenarannya.

Sedangkan metodologi dalam setiap penelitian hukum adalah menguraikan tentang tata cara
bagaimana suatu penelitian hukum itu harus dilaksanakan. Sebagai uraian tentang tata cara (teknik)
penelitian yang harus dilakukan, maka Metodologi Penelitian Hukum pada pokoknya mencakup
uraian mengenai :

1.       Metode yang akan dipergunakan

2.       Tipe penelitian yang dilakukan

3.       Metode populasi dan sampling

Dalam metodologi penelitian hukum atau metode penelitian hukum terdapat beberapa kategori
yakni:

1.      Berdasarkan fokus kajiannya

b.       Metode penelitian normative

c.        Metode penelitian normatif-empiris

d.       Metode penelitian empiris

2.      Berdasarkan Sudut Bentuknya

15
a.        Metode Penelitian Diagnostik

b.       Metode Penelitian Preskriptif

c.        Metode Penelitian Evaluatif

3.      Berdasarkan Sudut Penerapannya

a.        Penelitian Murni

b.       Penelitian Terapan

c.        Fokus Masalah.

4.      Berdasarkan Sudut Tujuannya

a.        Penelitian Fact Finding

b.       Penelitian Problem Identification

c.        Penelitian Problem Solution

B. Kritik dan Saran


Kritik dan saran sangat kami harapkan dalam makalah ini, segala kekurangan yang ada
dalam makalah ini mungkin karena kelalaian atau ketidaktahuan saya dalam
penyusunannya. Segala hal yang tidak relevan, kekurangan dalam pengetikan atau bahkan
ketidakjelasan dalam makalah ini merupakan proses kami dalam mempelajari mata kuliah
ini dan diharapkan kami yang menulis ataupun bagi pembaca dapat mengambil manfaat dari
makalah ini

16
DAFTAR PUSTKA

Hartono, Sunaryati. Penelitian Hukum Di Indonesia Pada Akhir Abad Ke-20. Bandung : Alumni.  1994.

Hilman Hadikusuma, Metode Pembuatan Kertas Kerja atau Skripsi Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung,
1995, hlm. 65.

Ibrahim, Johnny Teori, Metode dan Penelitian Hukum Normatif. Bayumedia Publising : Jawa Timur. 2007.

Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Cetakan Kelima, Jakarta : Ghalia
Indonesia. 1994.

Sedarmayanti & Syarifudin Hidayat, Metodologi Penelitian. Bandung : CV. Mandar Maju. 2002.

Soekanto, Soerjono & Sri Mamudji. Penelitian Hukum Normatif (Suatu Tinjauan Singkat), Jakarta : Rajawali
Pers. 2001.

Soekanto, Soerjono. Pengantar Peneltian Hukum, Universitas Indonesia (UI) Press : Jakarta. 1986.

Sugono, Bambang. Metodologi Penelitian Hukum. Jakarta : Raja Grafindo Pustaka. 2011

17
Wignjosoebroto, Soetandyo. Hukum, Paradigma Metode dan Dinamika Masalahnya, Editor : Ifdhal Kasim
et.al., Elsam dan Huma. Jakarta. 200

18

Anda mungkin juga menyukai