Anda di halaman 1dari 6

58 JuKe Vol. 1 No.

1, Januari – Juni 2017

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN LANSIA


DALAM PEMENUHAN AKTIVITAS SEHARI-HARI DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS NGASEM KEDIRI
Family Support Relationship With The Lansia's Conception In The Fullesting Of
Daily Activities In The Working Region Puskesmas Ngasem Kediri

TITIK JUWARIAH
STIKes Ganesha Husada Kediri

ABSTRAK
Lansia merupakan seseorang yang berusia 60 tahun keatas atau lebih.
Lansia mengalami perubahan berupa penurunan fungsi organ tubuh sehingga lansia
mengalami kesulitan dalam memenuhi aktivitas sehari-hari. Diera globalisasi ini
keluarga disibukkan oleh pekerjaan sehingga kurang memperhatikan atau memberi
dukungan kepada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
dukungan keluarga dengan kemandirian lansia. .
Penelitian ini dengan pendekatan crosssectional. Sampel 142 lansia dengan
metode purposive sampling. Data yang terkumpul dianalisa dengan rumus chi square
2
dan didapatkan hasil 11.272 yang lebih besar dari x hitung=3.851.
Kesimpulan pada penelitian ini ada hubungan dukungan keluarga dengan
kemandirian lansia dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari di wilayah kerja puskesmas
Ngasem Kediri.

Kata kunci: Dukungan keluarga, Lansia, Aktivitas Sehari-hari

ABSTRACT
The elderly is a person aged 60 and older or above. Elderly changes in the
form of decreased organ function so that the elderly have difficulty in fulfilling daily
activities. In this globalization era the family is occupied by the work so that less
attention or give support to elderly. This study aims to determine the relationship of
family support with the independence of the elderly. .
This research with cross sectional approach. Sample of 142 elderly with
purposive sampling method. The collected data was analyzed with chi square formula
and obtained result of 11.272 which is bigger than x2 count = 3,851.
Conclusion in this research there is relation of family support with
independency of elderly in fulfillment of daily activity in working area of puskesmas of
Ngasem Kediri.

Keywords: Family support, Elderly, Daily Activity


Correspondence: Titik Juwariah, e-mail: Juwariah11@gmail.com
STIKes Ganesha Husada Kediri, Jl. Soekarno Hatta Gg. Budaya Cipta II No. 2 Tepus Kediri

PENDAHULUAN
Pertumbuhan jumlah penduduk seseorang yang mencapai usia 60 tahun
lanjut usia (lansia) tercatat sebagai keatas.
paling pesat di dunia dalam kurun waktu Secara biologis, makin tua usia
1990-2025. Usia lanjut adalah seseorang maka akan semakin banyak
fungsi organ tubuh yang mengalami
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kemandirian Lansia...(Titik Juwariah) 59

perubahan berupa penurunan bahkan penelitian hubungan dukungan keluarga


tidak berfungsi sama sekali. Perubahan dengan kemandirian lansia dalam
tersebut akan berpengaruh menurunkan pemenuhan aktivitas sehari-hari.
mobilitas dan tingkat toleransi aktivitas, Penelitian ini bertujuan
selain itu lingkungan juga berpengaruh mengetahui hubungan dukungan
2
terhadap tingkat aktivitas. keluarga terhadap kemandirian lansia
Katz indeks merupakan dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari
instrumen untuk mengkaji status di wilayah kerja puskesmas Ngasem
fungsional yaitu kemampuan lansia Kediri.
untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari Manfaat dari penelitian ini
secara mandiri. Di era globalisasi ini antara lain bagi masyarakat/ keluarga
banyak keluarga yang disibukkan oleh lansia yaitu memberikan informasi
pekerjaan mereka masing-masing. kepada masyarakat pentingnya
Meningkatnya kebutuhan ekonomi dukungan keluarga sehingga
membuat semua anggota keluarga mengurangi ketergantungan lansia
bekerja diluar rumah. Hal ini kepada keluarga.
menyebabkan keluarga yang Manfaat bagi profesi/perawat
mempunyai lansia kurang yaitu sebagai dasar kepada perawat
memperhatikan atau memberi dukungan untuk memberikan penyuluhan kepada
kepada lansia. keluarga dengan lansia mengenai
Peningkatan jumlah lansia yang pentingnya dukungan keluarga sehingga
diiringi perubahan struktur dan pola dapat meningkatkan kualitas asuhan
keluarga yang semakin mengecil, keperawatan pada lansia.
menjadi keluarga inti (nuclear family) Manfaat bagi Institusi yaitu
merupakan tantangan kependudukan memberikan masukan kurikulum atau
abad 21.1 pengembangan tindakan keperawatan
Perubahan pola dan struktur yang dapat diberikan kepada peserta
keperawatan kepada lansia akan lebih didik. Dan bagi peneliti yaitu menambah
terasa pada kelompok masyarakat pengetahuan baru tentang hubungan
perkotaan, dimana modernisasi telah dukungan keluarga dengan kemandirian
terjadi yaitu dominasi perubahan dari lansia dalam pemenuhan aktivitas
status pekerjaan pertanian menjadi sehari-hari yang dapat diaplikasikan
industri dan jasa. Disamping itu turut dalam pemberian asuhan keperawatan
aktifnya perempuan ke dalam sektor kepada lansia.
publik merupakan faktor lain
berkurangnya pemberi perawatan METODE PENELITIAN
kepada lansia. Pada saat bersamaan Penelitian ini menggunakan
banyak hasil penelitian menunjukkan pendekatan crosssectional, Sampel
masih tingginya angka kesakitan dan sejumlah 142 lansia dengan metode
disabilitas yang dialami lansia kita yang purposive sampling. Kriteria inklusi yaitu
5
memerlukan perawatan. lansia berusia 60 tahun atau lebih yang
Para lansia menghadapi tinggal dengan keluarga, lansia dan
berbagai keterbatasan dan mereka keluarga bersedia menjadi responden,
membutuhkan bantuan dalam mencapai lansia yang mempunyai keluarga bisa
rasa tentram, nyaman, perlakuan yang membaca dan menulis, lansia dan
layak dari lingkungannya yaitu dukungan keluarga lansia yang komunikatif dan
keluarga. Kondisi umum lansia yang kooperatif, lansia sehat secara fisik dan
tinggal bersama keluarga menunjukkan mental.
keluarga memegang peranan penting Dukungan keluarga dan
pada kehidupan orang lanjut usia. kemandirian lansia diukur menggunakan
Berdasarkan fenomena diatas kuisioner. Penelitian dilakukan di
peneliti tertarik untuk melakukan
60 Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kemandirian Lansia...(Titik Juwariah)

wilayah kerja puskesmas Ngasem wiraswasta dan paling rendah yaitu 17


Kediri. % tidak bekerja.
Metode pengumpulan data Tingkat pendidikan keluarga
dalam penelitian ini menggunakan yang memiliki lansia yang terbanyak
kuisioner. Peneliti datang ke posyandu adalah SLTA sejumlah 44 keluarga
lansia dan dibantu kader lansia (31%) paling sedikit adalah SLTP ( 14 %
mendatangi lansia dari rumah ke rumah. ). Hubungan keluarga dengan lansia
Peneliti dan kader lansia membagikan yang terbanyak yaitu anak kandung
kuisioner dukungan keluarga untuk diisi sejumlah 63 keluarga ( 44 % ), dan yang
oleh keluarga lansia dan kemudian paling rendah yaitu lansia yang tinggal
peneliti melakukan observasi terhadap dengan keponakan sebanyak 21
lansia untuk mengetahui kemandirian keluarga ( 15 % ).
lansia. Kuisioner yang telah diisi Keluarga dengan lansia
dikumpulkan kepada peneliti saat itu sebagian besar yaitu 50 % (72 keluarga)
juga, untuk selanjutnya dilakukan berusia 36–45 tahun, sedangkan yang
pengolahan dan analisis data. paling rendah adalah keluarga dengan
Setelah data kuesioner lansia yang berusia 46 – 55 tahun
terkumpul, selanjutnya dilakukan sebanyak 23 % (32 keluarga).
pengolahan data melalui tahap editing
Tabel 1 Distribusi Frekuensi
(memeriksa), koding (proses pemberian
6 Responden Berdasarkan
identitas), dan tabulasi. Analisa data
Dukungan Keluarga
meliputi analisa univariant dan bivariant.
Untuk memenuhi etika No Kategori Frekuensi %
penelitian maka peneliti mengajukan 1 Mendukung 102 71.8
ethical clearance dan surat ijin Tidak
2 40 28.2
penelitian. Penelitian ini telah dinilai oleh mendukung
tim ethical clearance dan dinyatakan Jumlah 142 100
layak etik. Etika penelitian dijaga dengan
Dari tabel 1 dapat diketahui
mematuhi prinsip autonomy, anonimity
sebagian besar keluarga sangat
dan confidentialit
memberikan dukungan kepada lansia
yaitu sebanyak 71.8 % ( 102 keluarga)
HASIL DAN PEMBAHASAN
dan sisanya sebanyak 28.2 % (40
Hasil
keluarga) tidak mendukung lansia.
Data yang dikaji dalam
penelitian ini ada 2 yaitu data umum dan Tabel 2 Distribusi frekuensi
data khusus. Data umum meliputi usia responden keluarga dengan
responden lansia, pekerjaan keluarga lansia berdasarkan
yang mempunyai lansia, pendidikan Kemandirian Lansia
keluarga dengan lansia, hubungan
No Kategori Frekuensi %
keluarga dengan lansia dan usia
1 Mandiri 91 64.1
keluarga lansia. Data khusus yaitu
2 Tergantung 51 35.9
kemandirian lansia, dukungan keluarga
Jumlah 142 100
dan hubungan dukungan keluarga
dengan kemandirian lansia. Dari tabel 2 dapat diketahui
Jumlah lansia yang terbanyak bahwa lansia di wilayah kerja
yaitu berusia 60–70 tahun adalah 64 puskesmas Ngasem Kediri 64.1 % ( 91
lansia (45%) dan lansia yang jumlahnya lansia ) mandiri dalam aktivitas sehari–
paling sedikit berusia 90 tahun ke atas hari.sedangkan sebanyak 51 lansia (
sejumlah 5 lansia (4%). Keluarga yang 35.9 % ) tergantung kepada keluarg
memiliki lansia bekerja diluar rumah
yang terbanyak yaitu 50% sebagai
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kemandirian Lansia...(Titik Juwariah) 61

Tabel 3 Crosstab dukungan keluarga pengetahuan yang baik tentang


dengan kemandirian lansia pentingnya dukungan kepada lansia.
di wilayah kerja puskesmas Dimana dari hasil penelitian
Ngasem Kediri. diperoleh pendidikan responden yang
beraneka ragam mulai dari SLTP
sampai sarjana dengan pendidikan
terbanyak adalah SLTA. Hal ini
menunjukkan semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang semakin tinggi
tingkat pengetahuan yang dimiliki
sehingga pengetahuan tentang
kesehatan dan dukungan kepada lansia
juga semakin tinggi.7
Pada hasil tabel silang Dukungan keluarga terdiri dari 4
(crosstabs) di atas terlihat bahwa dukungan keluarga yaitu dukungan
keluarga yang tergolong tidak keluarga instrumental, dukungan
mendukung kemandirian lansia keluarga informatif, dukungan keluarga
sehingga lansia cenderung tergantung penghargaan dan dukungan keluarga
(tidak mandiri) ada sebanyak 23 orang emosional.
(16.2%), namun Dari keempat dukungan
12% sudah bisa mandiri. Untuk keluarga keluarga tersebut yang paling banyak
yang tergolong mendukung kemandirian adalah dukungan penghargaan.
lansia sehingga lansia cenderung Dukungan penghargaan berupa pujian
mandiri ada sebanyak 74 orang (52.1%), dan dorongan akan memotivasi lansia
namun 19.7% masih cenderung mandiri dalam aktivitas sehari-hari. Dari
tergantung (tidak mandiri). hasil penelitian didapatkan keluarga
Berdasarkan hasil pengujian yang memberikan dukungan
menunjukkan nilai Chi-Square untuk penghargaan sebanyak 75%.
mengetahui adanya hubungan antara Dengan adanya dukungan
dukungan keluarga dengan kemandirian penghargaan lansia merasa
lansia yaitu sebesar 11.272 yang lebih diperhatikan, disayangi oleh anggota
2
besar dari  tabel dengan df=1, yaitu keluarga yang lain sehingga mengurangi
ketergantungan lansia kepada orang lain
sebesar 3.841. Dengan demikian antara
dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari.
dukungan keluarga pada lansia dengan
Dukungan penghargaan menyebabkan
tingkat kemandirian lansia di wilayah
lansia merasa bahwa dirinya dianggap
kerja Puskesmas Ngasem Kediri
dan dihargai sehingga akan menaikkan
mempunyai hubungan yang signifikan
harga diri.8
(bermakna). Berdasarkan nilai odd’s
Dari hasil penelitian didapatkan
rasio maka lansia yang tidak mendapat
hasil bahwa 64.1 % lansia mandiri
dukungan keluarga memiliki resiko
dalam aktivitasnya sehari-hari. Hal ini
3.576 X atau 3.6 X untuk mengalami
karena karakteristik responden lansia
ketergantungan
sebagian besar berusia 60–70 tahun (
45 % ) dimana pada usia ini lansia
Pembahasan
masih mampu mentoleransi aktivitas
Dari penelitian yang dilakukan di
sehari-hari yang bisa dilakukan sendiri
wilayah kerja puskesmas Ngasem Kediri
namun semakin tua maka lansia akan
diperoleh hasil bahwa sebagian besar
membutuhkan bantuan orang lain untuk
keluarga memberikan dukungan kepada
memenuhi kebutuhan sehari–harinya.
lansia yaitu sebanyak 71.8 %. Hal ini
Penurunan kemampuan
karena keluarga dengan lansia memiliki
aktivitas sehari–hari seiring dengan
bertambahnya umur dan tidak ada
62 Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kemandirian Lansia...(Titik Juwariah)

perbedaan kemandirian aktivitas sehari– SIMPULAN DAN SARAN


hari pada lansia laki–laki dan wanita. Simpulan
Masalah aktivitas sehari–hari yang Jenis dukungan keluarga yang
dialami lansia akan semakin meningkat terbanyak adalah dukungan
seiring bertambahnya usia dan penghargaan.
khususnya pada orang yang berumur Lansia sebagian besar yaitu sebanyak
diatas 85 tahun, sedangkan menurut 64.1 % adalah mandiri dalam
jenis kelamin tidak memberi pengaruh pemenuhan aktivitas sehari – hari.
yang nyata.9 Ada hubungan dukungan
Berdasarkan hasil pengujian keluarga dengan kemandirian lansia
menunjukkan nilai Chi-Square 11.272 dalam pemenuhan aktivitas sehari–hari
yang lebih besar dari 2 tabel dengan di wilayah kerja puskesmas Ngasem
df=1, yaitu sebesar 3.841. Dengan Kediri dan lansia yang tidak mendapat
demikian antara dukungan keluarga dukungan keluarga memiliki resiko 3.6 X
pada lansia dengan tingkat kemandirian untuk mengalami ketergantungan dalam
lansia di wilayah kerja Puskesmas pemenuhan aktivitas sehari-hari.
Ngasem Kediri mempunyai hubungan
yang signifikan (bermakna). Saran
Dukungan keluarga dapat Keluarga perlu meningkatkan
membantu individu untuk mengatasi dukungan keluarga kepada lansia Hasil
masalahnya secara efektif. Dukungan penelitian ini dapat dipakai sebagai
keluarga juga dapat meningkatkan bahan acuan bagi perawat dalam
kesehatan fisik dan mental pada lansia. memberikan asuhan keperawatan pada
Dukungan keluarga berhubungan lansia di panti jompo.
dengan pengurangan gejala penyakit Petugas kesehatan perlu
dan kemampuan untuk memenuhi bekerjasama dengan para kader lansia
kebutuhannya sendiri akan perawatan untuk menginformasikan pentingnya
kesehatan.10 dukungan keluarga terhadap
Keluarga mempunyai peran kemandirian lansia
penting dalam menunjang kemandirian Perlu adanya penelitian lebih
usia lanjut. Karena keluarga memiliki lanjut mengenai bagaimana hubungan
kedekatan dan keterikatan baik fisik dukungan keluarga instrumental
maupun emosional. Ketidakmandirian terhadap kemandirian lansia, hubungan
lansia disebabkan tiga hal yaitu dukungan keluarga informatif terhadap
keterbatasan fisik dan atau mental, kemandirian lansia, hubungan dukungan
memilih untuk dibantu dalam satu keluarga penghargaan terhadap
aktivitas tertentu namun mandiri dalam kemandirian lansia dan hubungan
aktivitas lainnya, serta tidak adanya dukungan keluarga emosional terhadap
dukungan keluarga.9 kemandirian lansia.
Dengan demikian dukungan
keluarga sangat berhubungan dalam DAFTAR PUSTAKA
mendukung kemandirian lansia untuk Suryadi. 2006. Pergeseran Keperawatan
menjaga kesehatan fisik maupun Lansia.http://www.indomedia.co
kejiwaannya. Sehingga meningkatkan m/bpost/102006/410pim.
kesehatan dan kualitas hidup lansia. Diakses 2 Juni 2007
Para lansia akan dapat menikmati hari Wahyudi, Nugroho. 2010. Keperawatan
tua mereka dengan tentram dan damai Gerontik, Edisi Kedua, EGC,
yang pada akhirnya akan memberikan Jakarta.
banyak manfaat bagi semua anggota Shelkey, m & Wallace, M. 2009. Katz
keluarga yang lain. Indeks Of Independence In
Activity Daily Living, Online
Volume 1 nomer 2, Oktober
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kemandirian Lansia...(Titik Juwariah) 63

2009, Diakses tanggal 7 July keatas tentang gejala


2007 menopouse di desa sepuluh
Kuntjoro, S.Z. 2012. Keharmonisan Bangkalan. KTI tidak diterbitkan.
Kehidupan Keluarga Lansia . Kediri. UMM
www. E-Psicology.Com / usia / House dan Smett. 2009. Psikologi
180602 / htm Diakses tanggal Kesehatan, EGC, Jakarta
10 Juli 2007. Buwana, Cahya HTN. Dukungan
Surilena, Dharmady Agus. Faktor-Faktor keluarga dan kemandirian
yang Mempengaruhi depresi lansia. http://www.
pada lansia di Jakarta. Majalah Pd.persi.com/2006/7/8/duk
Kedokteran Damianus, Vol.5, lansia/html. Diakses 28
Mei. Jakarta Desember 2007
Bungin, Burhan. 2011. Metode Psychemate.2007.lateadulthood.http://w
Penelitian non parametrik. ww.jurnalnet.com/conten.php?n
Jakarta. Binarupa Aksara. ama aduan publik&op=detail-
Sholehah, Faridatus. 2012. Tingkat aspirasi-aduan publik-id diakses
Pengetahuan ibu usia 45 tahun 28 Desember 2007

Anda mungkin juga menyukai