Anda di halaman 1dari 3

Peraturan K3 (Keselamatan dan Kesehatan

Kerja) di bidang Konstruksi


Friday, December 25, 2015  1 Comment

Peraturan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di bidang Konstruksi- Pada kesempatan


ini www.ilmuproyek.com akan berbagi informasi mengenai dasar hukum keselamatan
dan kesehatan kerja di bidang konstruksi. K3 sangat diperlukan bagi para pelaku di
dunia konstruksi agar pekerjaan yang berjalan tercipta keselamatan dan kesehatan
terhadap semua tenaga kerja. Tujuan dari peraturan K3 ini adalah meminimalisir
terjadinya korban jiwa akibat kecelakaan kerja selama pelaksanaan. Oleh karena
peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah harus benar-benar diperhatikan. 

Seberapa penting dasar hukum untuk Keselamatan dan kesehatan kerja di bidang
konstruksi? pertanyaan itu terlintas di setiap orang yang masih belum memahami
dengan baik tujuan dibuatnya dasar-dasar hukum K3. 

Bidang konstruksi adalah salah satu bidang pekerjaan yang mempunyai risiko tinggi
bagi para tenaga kerja. Penerapan sistem K3 atau keselamatan dan kesehatan kerja di
perusahaan kontraktor merupakan keharusan. Baik kontraktor dengan grade rendah
ataupun grade tinggi. Upaya untuk mengurangi kecelakaan tenaga kerja selalu
ditingkatkan oleh pemerintah terbukti dengan keluarnya peraturan-peraturan baru baik
dari Peraturan Kementrian maupun Undang-undang. 

Related

 Cara menghitung koefisien analisa harga satuan pada SNI


 Download SNI Peraturan perhitungan struktur tahan gempa gedung bertingkat
 Toleransi ukuran besi beton sesuai SNI
Beberapa kasus yang terjadi di proyek besar memang selalu terjadi kecelakaan tenaga
kerja, namun dengan penerapan sistem K3 ini mampu mengurangi jumlah kecelakaan
di Proyek. Sistem K3 di proyek harus benar-benar diterapkan dan menjadi pedoman
bagi seluruh orang yang bergerak dibidang konstruksi. 

Di dunia proyek sendiri saat ini sudah banyak tersedia sub kontraktor K3 atau
keselamatan dan kesehatan kerja. Subkon tersebut bertugas melakukan pengawasan
dan penindakan terhadap pelanggaran kepada tenaga kerja yang tidak mematuhi
peraturan K3 di proyek tersebut. Adapun peraturan yang paling ketat di proyek antara
lain 

1. Para tenaga kerja wajib menggunakan perlengkapan safety seperti helm, sepatu
safety, tanda pengenal, dan sebagainya. 
2. Para tenaga kerja di larang membuang sampah sembarang
3. Tenaga kerja yang berada pada ketinggian tertentu diwajibkan menggunakan
safety belt. 
4. dan sebagainya. 
Peraturan tentang keselamatan dan kesehatan kerja juga sudah diatur dalam dasar-
dasar hukum konstruksi. Adapun peraturan-peraturan terkait Keselamatan dan
kesehatan Kerja adalah.
1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja. Untuk mendownload peraturan
tersebut silahkan klik Download
2. UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dimana di dalam UU tersebut
memuat seluruh tentang ketenagakerjaan termasuk keselamatan dan kesehatan
kerja. Untuk mendownload peraturan tersebut silahkan klik Download
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2014 tentang pedoman
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) konstruksi bidang
pekerjaan umum. Untuk mendownload peraturan tersebut silahkan klik Download
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja N0.1/Men/1980 tentang keselamatan dan
kesehatan kerja dibidang konstruksi bangunan. Untuk mendownload peraturan tersebut
silahkan klik Download
5. Surat keputusan bersama menteri pekerjaan umum dan menteri tenaga kerja
No.Kep.174/MEN/1986-104/KPTS/1986 tentang pedoman keselamatan dan kesehatan
kerja pada tempat kegiatan konstruksi. Untuk mendownload peraturan tersebut silahkan
klik Download
Dasar-dasar hukum di atas dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan keselamatan
dan kesehatan kerja di bidang konstruksi. Peraturan K3 ini memang banyak yang belum
memahami termasuk para kontraktor besar. 
Dengan membaca artikel berjudul Peraturan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di
bidang Konstruksi semoga mengingatkan kepada para pelaku konstruksi untuk selalu
menerapkan sistem keselamatan dan kesehatan kerja.

Anda mungkin juga menyukai