Abstract
Incidence of fires can occur anywhere and anytime. For that reason this paper aims to identify
understand the important factors that determine the level of success in the prevention and
mitigation of fire hazards in a region or area. Efforts are not only focusing on the building but also
on the site where the building stood up to answer the needs challenges of fire hazards in the
future.
The discussion includes studies of the related theory and regulations using rationalistic paradigm
qualitative methods. Fire Management Area (WMK) concept theory with the parameters and
indicators contained in it is implemented without ignoring the specific local policies the potential
they have.
Final conclusion shows that the intensity, the volume of buildings, transportation network systems,
facilities and infrastructure including water potential and the potential fire, the distance between
regions and the location of water sources are factors that are very important for the in the
prevention and control of fire hazards. Other important factors are the participation of society,
aspects of rescue, and finally aspects of law enforcement.
Key words : factors, fire hazards, area
Abstrak
Kejadian kebakaran dapat terjadi di mana dan kapan sapa. Untuk itu tulisan ini bertujuan untuk
mengetahui dan memahami faktor-faktor penting yang sangat menentukan tingkat keberhasilan
upaya pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran di suatu kawasan atau wilayah.
Upaya tidak hanya berfokus pada bangunan (building) tetapi juga terhadap lingkungan (site)
dimana bangunan tersebut berdiri guna menjawab kebutuhan-kebutuhan dan tantangan
bahaya kebakaran dimasa-masa mendatang.
Pembahasan menggunakan kajian teori dan peraturan-peraturan terkait menggunakan metode
paradigma rasionalistik dan metode kualitatif. Teori konsep Wilayah Manajemen Kebakaran
(WMK) dengan parameter dan indikator yang tercakup di dalamnya diimplementasikan tanpa
mengabaikan kebijakan lokal (local logic) dan potensi khusus yang dimiliki.
Kesimpulan akhir menunjukkan bahwa intensitas, volume bangunan, sistem jaringan transportasi,
sarana dan prasarana termasuk potensi air serta potensi kebakaran, jarak antar wilayah dan
letak sumber air adalah faktor-faktor yang sangat penting bagi upaya pencegahan dan
penanggulangan bahaya kebakaran. Faktor yang tak kalah penting lainnya adalah partisipasi
masyarakat, aspek rescue dan akhirnya aspek penegakan hukum.
Kata Kunci : faktor-faktor, kebakaran, kawasan
* Staf Pengajar Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu
Faktor Faktor Penentu dalam Analisis Sistem Proteksi Kebakaran dalam Suatu Kawasan
Studi kasus: Kota Parigi
(Rusli)
197
Jurnal SMARTek, Vol. 9 No. 3. Agustus 2011: 196 - 211
1) Prasarana penanggulangan
b. Perencanaan tapak untuk proteksi
kebakaran
Lingkungan dan kawasan Pasokan air yang cukup untuk
permukiman, perdagangan, mengatasi bahaya kebakaran
industri,perkantoran, kawasan hutan serta transportasi yang
lindung maupun kawasan-kawasan menunjang merupakan
strategis lainnya yang merupakan komponen-komponen yang
elemen-elemen penting dari sangat vital dalam perencanaan
sebuah kota yang juga Rencana Induk Kebakaran. Selain
membutuhkan penanganan khusus itu yang tak kalah pentingnya
dan menjadi unsur yang penting adalah tesedianya alat
dalam perencanaan induk komunikasi serta bangunan
kebakaran.Oleh sebab itu kawasan- pemadam kebakaran pada
kawasan tersebut harus daerah perencanaan.
direncanakan sedemikian rupa
sehingga di dalamnya tersedia a) Pasokan air
fasilitas pemadam kebakaran Secara khusus untuk lingkup
seperti pos-pos pemadam kawasan Kota Parigi belum
kebakaran, hidran lingkungan, memiliki prasarana
sumur kebakaran/reservoir air penampung dan pemasok air
sehingga memudahkan instansi yang memadai untuk
pemadam kebakaran untuk dimanfaatkan sebagai sumber
mengakses dan menggunakannya. air dalam rangka
Demikian pula dengan sarana menanggulangi ancaman
lainnya termasuk alat komunikasi, bahaya kebakaran di kota
sehingga dengan demikian sangat secara cepat dan tepat.
penting untuk membagi kota ke Pemasok air yang ada
dalam beberapa wilayah untuk hanyalah sumber air alami
memudahkan pengaturan yang dapat diperoleh dari
penanggulangan bahaya Sungai Parigimpu’pu yang
kebakaran dan penempatan mengaliri Kelurahan Baliara,
sarana dan prasarananya. Aspek ini Kelurahan Bambalemo dan
menjadi salah satu permasalahan Kelurahan Kampal. Sungai
yang muncul secara khusus di Kota Parigimpu’u sendiri jaraknya ±
Parigi, sebab pembagian wilyah 6,8 Km dari pusat kota,
seperti yang tergambar di atas sementara bagian sungai yang
belum ada dan bahkan belum melintasi Kelurahan Baliara
pernah direncanakan. yang juga menjadi sumber
pasokan air jaraknya ± 4 Km
dari pusat kota, meskipun
c. Sarana dan prasarana kebakaran kondisi airnya tidak pernah
Kota Parigi kering selama ini. Potensi
Dari berbagai kendala dan lainnya adalah sungai Olaya
kegagalan yang ditemukan dalam yang berjarak ±800 Meter dari
usaha pencegahan dan
198
Faktor Faktor Penentu dalam Analisis Sistem Proteksi Kebakaran dalam Suatu Kawasan
Studi kasus: Kota Parigi
(Rusli)
199
Jurnal SMARTek, Vol. 9 No. 3. Agustus 2011: 196 - 211
200
Faktor Faktor Penentu dalam Analisis Sistem Proteksi Kebakaran dalam Suatu Kawasan
Studi kasus: Kota Parigi
(Rusli)
201
Jurnal SMARTek, Vol. 9 No. 3. Agustus 2011: 196 - 211
202
Faktor Faktor Penentu dalam Analisis Sistem Proteksi Kebakaran dalam Suatu Kawasan
Studi kasus: Kota Parigi
(Rusli)
203
Jurnal SMARTek, Vol. 9 No. 3. Agustus 2011: 196 - 211
204
Faktor Faktor Penentu dalam Analisis Sistem Proteksi Kebakaran dalam Suatu Kawasan
Studi kasus: Kota Parigi
(Rusli)
205
Jurnal SMARTek, Vol. 9 No. 3. Agustus 2011: 196 - 211
Bak Penampungan - 1
POS 2
B Hidrant Kota - 65
Bak Penampungan - 1
POS 3
C Hidrant Kota - 60
Bak Penampungan - 1
POS 4
D Hidrant Kota - 60
Bak Penampungan - 1
POS 5
E Hidrant Kota - 60
Bak Penampungan - 1
Sumber: KepMen PU No.11/KPTS/2000
206
Faktor Faktor Penentu dalam Analisis Sistem Proteksi Kebakaran dalam Suatu Kawasan
Studi kasus: Kota Parigi
(Rusli)
Tabel 3. (lanjutan)
2007
No. Pelayanan 2007 – 2010 2010 - 2012
( Kondisi sekarang)
POS 1
Mobil tangga 17
- 1 1
Mtr
Mobil Komando - - 1
Mobil Resque - - 1
A
Mobil Ambulans - - 1
Mobil Pemadam
- 1 1
Khusus
Mobil alat bantu
pernafasan - 1 1
POS 2
Mobil Pengangkut
- 1 1
Air
Mobil Tangki - 1 1
Mobil Komamdo - - 1
B Mobil Resque - - 1
Mobil Ambulans - - 1
Mobil Pemadam
- 1 1
Khusus
Mobil alat bantu
pernafasan - 1 1
POS 3
Mobil Pengangkut
- 1 1
Air
Mobil Tangki - 1 1
Mobil tangga 17
- - 1
Mtr
C Mobil Komando - - 1
Mobil Resque - - 1
Mobil Ambulans - 1 1
Mobil Pemadam
- 1 1
Khusus
Mobil alat bantu
pernafasan 1 1
207
Jurnal SMARTek, Vol. 9 No. 3. Agustus 2011: 196 - 211
Tabel 3. (lanjutan)
2007
No. Pelayanan 2007 – 2010 2010 - 2012
( Kondisi sekarang)
POS 4
Mobil Pengangkut
- 1 1
Air
Mobil Tangki - 1 1
Mobil tangga 17
- - 1
Mtr
D Mobil Komamdo - - 1
Mobil Resque - - 1
Mobil Ambulans - 1 1
Mobil Pemadam
- 1 1
Khusus
Mobil alat bantu
- - 1
pernafasan
POS 5
Mobil Pengangkut
- 1 1
Air
Mobil Tangki - 1 1
Mobil tangga 17
- - 1
Mtr
E Mobil Komamdo - - 1
Mobil Resque - - 1
Mobil Ambulans - 1 1
Mobil Pemadam
- 1 1
Khusus
Mobil alat bantu
pernafasan - - 1
208
Faktor Faktor Penentu dalam Analisis Sistem Proteksi Kebakaran dalam Suatu Kawasan
Studi kasus: Kota Parigi
(Rusli)
2 2007 – 2012 12 12 12 12 12 24
Jumlah 12 12 12 12 12 24
A Peralatan Pemadam - 4
Peralatan Ventilasi - 4
Peralatan Penyelamat - 4
2
Peralatan Pendobrak - 4
B Peralatan Pemadam - 4
Peralatan Ventilasi - 4
Peralatan Penyelamat - 4
3
Peralatan Pendobrak - 4
C Peralatan Pemadam - 4
Peralatan Ventilasi - 4
Peralatan Penyelamat - 4
209
Jurnal SMARTek, Vol. 9 No. 3. Agustus 2011: 196 - 211
Tabel 5. (lanjutan)
2007
No. Pos Pelayanan 2007 – 2012
( Kondisi sekarang)
4
Peralatan Pendobrak - 4
D Peralatan Pemadam - 4
Peralatan Ventilasi - 4
Peralatan Penyelamat - 4
5 - 4
Peralatan Pendobrak - 4
E Peralatan Pemadam - 4
Peralatan Ventilasi - 4
Peralatan Penyelamat - 4
210
Faktor Faktor Penentu dalam Analisis Sistem Proteksi Kebakaran dalam Suatu Kawasan
Studi kasus: Kota Parigi
(Rusli)
5. Kepustakaan
Angelita Aimee Suprapto, Pendekatan
Upaya Pencegahan dan
Penanggulangan Kebakaran Di
Lingkungan Permukiman Kumuh
Perkotaan, Bulletin Tata Ruang,
2009, ISSN 1978-1571, Tim Teknis
BKTRN, Jakarta.
211