Anda di halaman 1dari 41

EFEKTIVITAS KURKUMINOID DARI EKSTRAK

ETANOL 70% KURKUMINOID RIMPANG


TEMULAWAK (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.)
TERHADAP EFEK ANALGETIK PADA MENCIT
JANTAN DENGAN METODE GALIAT
Our Team

Rian Wahyu Rike Yuni Salsiyah Septi Kumala


Fitriana K Melati Romdoni) Dewi
(1041811103) (1041811108) (1041811116) (1041811117)
BAB 1 PENDAHULUAN

Latar Rumusan Batasan Tujuan Manfaat


belakang Masalah Masalah Penelitian Penelitian
LATAR
BELAKANG
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb)
salah satu tanaman herbal asli Indonesia biasanya
diolah menjadi berbagai produk olahan dengan
berbagai jenis bentuk sediaan, salah satunya yaitu
instan. Instan adalah sediaan obat tradisional berupa
butiran homogen dengan derajat halus yang sesuai,
terbuat dari perasan temulawak yang dimasak dengan
gula yang cara penggunaannya diseduh dengan air
panas atau dilarutkan dalam air dingin. ( Sidik. 1985 )
Menurut berbagai penelitian, senyawa aktif
kurkumin memiliki efek sebagai analgetik karena dapat
menghambat kerja enzim siklooksigenase yang
menyebabkan asam arakidonat tidak dapat berubah
menjadi prostaglandin. Hal ini dibuktikan pada
penelitian sebelumnya, dimana kurkumin dapat
menjadi agen analgetik pada penyembuhan nyeri
disumsum tulang belakang. Selain mengandung
kurkumin, temulawak juga mengandung sejenis
minyak atsiri, yaitu phellandreen, kamfer, glukosida,
turmerol, myrcene, anthorrizol, safuranogermacrene,
p-tolyletycarbinol, dan zat tepung. (Tjay, H.T.
Rahardja, K., 2007)
Kurkumin dari temulawak dapat diambil dengan
menggunakan cara ekstraksi, ekstraksi digunakan untuk


proses dimana suatu konstituen padat atau cair
dipindahkan dicairan lainnya dimana solven yang
digunakan adalah etanol. Etanol memiliki sifat yang sama
seperti methanol, tetapi etanol tidak beracun seperti
methanol. Kegunaan etanol yaitu sebagai pelarut, perfume,
serat sintesis, bahan bakar, untuk membuat obat (tonikum),
desinfektan, dan minuman keras. Obat analgetik yang
biasa digunakan salah satunya adalah asetosal. Asetosal
merupakan obat turunan asam salisilat yang biasa
digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri . Berdasarkan
latar belakang tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efek analgetik dari temulawak dalam ekstrak
etanol serta membandingkan dengan asetosal. ( Tjay, H.T.
Rahardja, K., 2007)
RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar
belakang diatas,
dapat dirumuskan
masalah sebagai 2.Berapa dosis efektif
1.Apakah kurkumidoid
berikut : ekstrak etanol 70%
dalam ekstrak etanol 70% rimpang temulawak dan
rimpang temulawak
seberapa efektifnya bila
(curcuma xanthorrhiza)
memiliki aktivitas analgetik dibandingkan dengan
? asetosal ?
BATASAN MASALAH

Waktu untuk ekstraksi kurkumin


dalam tanaman temulawak Pelarut yang digunakan Rasio perbandingan 50 gram
adalah selama 4 jam, tidak untuk ekstraksi adalah temulawak parut (halus) : 100
terjadi perubahan lagi karena etanol 70% ml etanol, karena kemampuan
solvennya telah jenuh solven untuk melarutkan
semakin besar.

Melakukan pengujian analgetik dengan Penelitian ini Konsentrasi pemberian pada mencit :
metode geliat pada mencit jantan digunakan 25 ekor kelompok kontrol (-) yang diberi Na CMC 1%,
Menggunakan temulawak halus, karena mencit jantan yang kontrol (+) yang diberi asetosal dengan dosis
luas permukannya besar 65 mg/KgBB, kelompok perlakuan 1, 2, dan 3
berumur 2-3 bulan
yang diberi ekstrak etanol temulawak berturut-
dengan bobot 20-40 turut dengan dosis 187,5 mg/KgBB, 325
gram mg/KgBB, dan 750 mg/KgBB.
TUJUAN PENELITIAN

2. Untuk mengetahui
1. Untuk mengetahui dosis efektif ekstrak
efektivitas kurkuminoid dari etanol temulawak
ekstrak etanol 70% rimpang (Curcuma xanthoriza
temulawak (Curcuma Roxb) dan seberapa
xanthoriza Roxb) terhadap efektifnya bila
efek analgetik pada mencit
dibandingkan dengan
jantan
asetosal.
MANFAAT PENELITIAN

Memberikan informasi bahwa Menambah wawasan dan Memberi manfaat kepada


ekstrak etanol temulawak pengetahuan serta para penderita nyeri untuk
(Curcuma xanthoriza Roxb) memperkaya data ilmiah menggunakan tanaman
mempunyai aktivitas analgesik tentang penggunaan temulawak sebagai salah
analgetik alami dari satu pilihan dalam
tumbuhan. pengobatannya
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pemanfaatan
Tinjauan Tanaman Senyawa Kimia Tinjauan Tentang
Temulawak
Temulawak pada Temulawak Demam
Secara Empiris

Tinjauan Tentang
Tinjauan Tentang
Analgetik dan Tinjauan Tentang Kerangka Berpikir
Nyeri dan
penggolongan Ekstraksi dan Hipotesis
Mekanisme nyeri
analgetik
TINJAUAN
TANAMAN
TEMULAWAK
Klasifikasi Tanaman
Temulawak
Divisi :
Spermatophyta
Sub divisi :
Angiospermae.
Kelas :
Monocotyledonae.
Ordo :
Zingiberales.
Keluarga :
Zingiberaceae.
Genus :
Curcuma.
Spesies :
Curcuma xanthorrhiza Roxb
Morfologi Temulawak
Temulawak termasuk dalam Rimpang temulawak terdiri atas 2
suku temu-temuan jenis, yaitu rimpang induk dan
(Zingiberacea) yang banyak rimpang cabang. Rimpang induk
ditemukan daerah tropis. berwarna kuning tua, cokelat
Temulawak merupakan kemerahan, dan bagian dalamnya
tanaman berbatang semu berwarna jingga cokelat. Rimpang
dengan bunga yang eksotis cabang tumbuh keluar dari rimpang
berwarna putih kemerahan induk, berukuran lebih kecil, dan
dan memiliki rimpang relatif memiliki warna lebih muda. Akar
besar dengan warna irisan temulawak memiliki ujung akar
rimpang kuning cerah. yang melebar. (Dalimartha, S,2000)
(Dalimartha, S,2000)
PEMANFAATAN TEMULAWAK
SECARA EMPIRIS
Obat tradisional Seduhan maupun
memelihara kesehatan serbuk. Digunakan
dan juga sebagai bahan
untuk mengobati
obat seperti kurang
nafsu makan, sembelit, sariawan dan
ambeien, diare, obat keputihan
kejang-kejang ,

Untuk menghancurkan batu Sebagai pewarna,


empedu , untuk mengobati
bahan pangan
pengobatan penyakit ginjal
dan hati , obat pegal linu,
reumatik, radang sendi dan
dalam bentuk segar, rebusan

(Adila, R., Nurmiati.,Agustien, A.,2013).


SENYAWA KIMIA
PADA TEMULAWAK
Komposisi temulawak kering terdiri dari pati, air,
protein, abu, lemak, dan kurkumin dengan
kandungan berturut-turut senilai 48.59 %, 9.8 %, 3.3
%, 3.29%, 2.84%, dan 2.02% (Rosidi, A, dkk, 2014).

Senyawa kurkuminoid merupakan senyawa


polifenol yang memiliki warna kuning seperti
pada kunyit, temulawak, dan tanaman
Zingiberaceae lainnya.

Komponen utama (61.09-71.21%) senyawa


kurkuminoid, disusul oleh demethoxycurcumin
(17.09-25.00%) dan bisdemethoxycurcumin (6.3- C DMC BDMC
15.29%) (B. Cahyono,dkk. 2019).
TINJAUAN TENTANG DEMAM

Sebagai suatu Mengakibatkan


Demam pada bentuk system kenaikan suhu
Pada orang pertahanan tubuh diatas
umumnya
normal termostat nonspesifik yang normal akibat dari
diartikan suhu
diatur pada suhu menyebabkan perubahan pusat
tubuh di atas perubahan termoregulasi yang
36,5ºC-37,2ºC
37,20 C (Nelwan, mekanisme terletak
(Hartanto, 2003)
2006). pengaturan suhu dalam hiptalamus
tubuh anterior.
TINJAUAN TENTANG NYERI
DAN MEKANISME NYERI
Mediator
Nyeri : histamin, Sinyal nyeri ini
Nyeri timbul jika Menyebabkan serotonin (5- HT), memancarkan dan
rangsangan mekanik, kerusakan jaringan bradikinin, prostaglandin dialirkan melalui saraf
termal, kimia dengan pembebasan yang (PG) dan ion kalsium. sensorik ke tanduk
atau listrik melampaui disebut senyawa Terjadinya reaksi radang belakang, yaitu bagian
suatu nilai perangsang kejang dari jaringan otot sumsum tulang
ambang tertentu. reseptor nyeri. mengaktifkan belakang
reseptor nyeri
TINJAUAN TENTANG ANALGETIK DAN
PENGGOLONGAN ANALGETIK

Analgetik yang
berkhasiat lemah
(sampai sedang),
Analgetik adalah senyawa Berdasarkan potensi Analgetik yang bekerja terutama pada
yang dalam dosis terapetik kerja, mekanisme kerja berkhasiat perifer dengan sifat
meringankan atau menekan dan efek samping kuat, bekerja pada antipireka dan
rasa nyeri, tanpa memiliki analgetik pusat (hipoanalgetik antiinflamasi
kerja anestesi umum. digolongkan: , (kelompok Opiat). antireumatik
(Mutscher, 1991)
TINJAUAN TENTANG
EKSTRAKSI
Ekstraksi adalah suatu proses
pemisahan suatu zat berdasarkan
perbedaan kelarutannya terhadap
dua cairan tidak saling larut yang
berbeda, biasanya air dan yang
lainnya pelarut organik. (Harbone,
1987)
MEKANISME DAN JENIS EKSTRAKSI
KERANGKA BERPIKIR
Rimpang temulawak memiliki banyak
khasiat bagi tubuh baik berdasarkan pengalaman
maupun hasil penelitian. Salah satu khasiat
tersebut yaitu analgetik. Analgetik adalah senyawa
yang dalam dosis terapetik meringankan atau
menekan rasa nyeri, tanpa memiliki kerja anestesi
umum. Berdasarkan potensi kerja, mekanisme
kerja dan efek samping analgetik dibedakan dalam
dua kelompok yaitu analgetik yang berkhasiat kuat,
bekerja pada pusat (hipoanalgetika, kelompok
opiat) dan analgetik yang bersifat lemah (sampai
sedang) bekerja terutama pada perifer (Mutscher,
1991).
HIPOTESIS

3. Ekstrak etanol
1. Ekstrak etanol
rimpang
rimpang
Temulawak
temulawak 2. Terdapat senyawa (Curcuma
(Curcuma metabolit sekunder xanthorrhiza)
xanthorrhiza) dalam rimpang memiliki potensi
memiliki temulawak (Curcuma analgesik yang
potensi sebagai xanthorrhiza) yang setara dengan
analgetik. dapat memberikan efek asetosal
analgetik.
Objek , Subjek , Sampel dan
Teknik Sampling
Aktivitas analgetik senyawa kurkuminoid dari ekstrak
etanol rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza)
Objek Penelitian yang diuji pada mencit jantan menggunakan metode
galiat.

Subjek penelitian Mencit jantan

Sampel ekstrak kurkumin dari temulawak (Curcuma


xanthorrhiza Roxb) yang diambil bagian rimpangnya.
Sampel dan Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu
acak sederhana, yang berarti pengambilan sampel
Teknik Sampling dengan cara memilih langsung dari populasi dan
setiap unsur mempunyai probabilitas yang sama
untuk dijadikan sampel.
Variabel Penelitian

Variabel Bebas

Pemberian dosis/ Variabel terikat Variabel terkontrol


konsentrasi
kurkuminoid dari Efek analgetik Mencit jantan
ekstrak temulawak Senyawa kurkuminoid berumur 2-3 bulan
pada mencit Rimpang temulawak dengan bobot
yang diujikan.
20-40 gram.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
DAN LOKASI PENELITIAN
ALAT DAN BAHAN
Alat

• Beker gelas
• Erlenmeyer Hewan uji
• Stirred, Bahan
• Parutan,
• Penutup karet • Rimpang Mencit jantan yang
atau plastik temulawak, berumur 2-3 bulan
• Pisau,
• Water bath,
• Etanol 70%, dengan bobot 20-40
• Gelas Ukur, • Na-CMC, gram yang dibagi
• Kertas saring, • Aquadest,

menjadi 5 kelompok.
Spuit injeksi, • Asetosal,
• Timbangan
analitik
• Asam asetat.
• Stopwatch
PROSEDUR DAN TATA CARA
PENELITIAN
Prosedur
ekstraksi
Pengujian Penyiapan Analisis
Parameter Non- Hewan Uji Data
Spesifik
Ekstrak

Prosedur
Penetapan Penyiapan Uji Analgetik
Kadar Kurkumin Bahan Uji
Prosedur ekstraksi
Continue....
Penetapan Kadar Kurkumin
Pengujian Parameter Non-
Spesifik Ekstrak
Kadar Abu Total
Uji Kadar Air
Penyiapan Bahan Uji
Penyiapan Hewan Uji
Prosedur Uji Analgetik
Continue....
ANALISIS DATA
Hasil data berupa jumlah geliat
dihitung rerata jumlah geliat untuk melihat
kelompok perlakuan dalam menurunkan geliat,
menghitung persen proteksi dan efektivitas, dan
menghitung nilai IC50 dengan menggunakan
kurva persamaan antara dosis vs rerata jumlah
geliat. Setelah itu data dianalisis menggunakan
uji one way ANOVA dan independent- T- test.
DAFTAR PUSTAKA
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics & images
by Freepik and illustrations by Stories

Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai