TIRTA MANDIRI
DESA CITALI KECAMATAN PAMULIHAN KABUPATEN SUMEDANG
ANGGARAN DASAR
BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
Nama kelompok ini adalah BADAN PENGELOLA SARANA AIR BERSIH TIRTA MANDIRI
yang berkedudukan di Desa Citali Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang.
WAKTU
Pasal 2
Badan Pengelola Sarana Air Bersih Tirta Mandiri didirikan pada tanggal Tiga Puluh bulan Desember
tahun 2016
BAB II
Pasal 3
ASAS
Badan Pengelola Sarana Air Bersih Tirta Mandiri ini berasaskan Pancasila
BAB III
Pasal 4
TUJUAN DAN USAHA
2. Badan Pengelola Sarana Air Bersih ini bertujuan untuk memfasilitasi peningkatan kesehatan,
cakupan air minum, taraf hidup sosial dan ekonomi para anggotanya, yaitu dengan :
a. Mempelajari bersama serta menanamkan pengertian dan tatalaksana mengenai pemanfaatan dan
pemeliharaan sarana air bersih, kegiatan ekonomi sebagai bagian dari pemanfaatan saldo dana
per bulan sarana air bersih yang belum dimanfaatkan dan mata air, serta kegiatan lainnya yang
berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat.
b. Mengembangkan sikap produktif diantara para anggota agar lebih sadar diri dan bertanggung
jawab terhadap kelompoknya.
c. Membina pengembangan usaha pemanfaatan air dari dana perbaikan sarana yang belum
digunakan untuk kegiatan produktif (bernilai ekonomi) dan usaha lainnya.
3. Untuk mencapai tujuan yaitu peningkatan kesehatan, daya produksi dan kualitas hidup masyarakat
yang berpenghasilan rendah, lembaga ini menyelenggarakan usaha-usaha sebagai berikut :
a. Mendorong kesadaran kepada masyarakat bahwa pemeliharaan sarana air bersih menjadi
tanggung jawab bersama.
b. Menanam pohon untuk penghijauan disekitar sumber air/mata air.
c. Mendorong masyarakat berperilaku hidup sehat antara lain dengan membangun jamban keluarga.
d. Agar tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Desa Citali tercapai, maka setelah air
sampai ke rumah-rumah, masyarakat membangun jamban keluarga dan berperilaku hidup sehat.
e. Menyelenggaraan kegiatan peningkatan kemampuan masyarakat (perempuan dan laki-laki).
f. Menertibkan sambungan rumah dan perluasan sambungan terutama bagi golongan masyarakat
yang berpenghasilan rendah.
g. Menghitung harga pokok air yang diproduksi dan yang dapat dijual kepada masyarakat dengan
memperhitungkan kehilangan air / factor loss.
h. Harga pokok air dihitung dengan membagi rencana biaya pemeliharaan, perbaikan dan
rehabilitasi serta biaya badan pengelola air termasuk pemeliharaan kecil dengan jumlah
produksi air atau jumlah air yang dapat dijual kepada masyarakat.
i. Melaksanakan pemeliharaan, perbaikan dan rehabilitasi sarana air bersih dan biaya
pengelolaan Badan Pengelola Sarana Air Bersih secara efisien (berdaya guna),
efektif (berhasil guna), ekonomis (biaya relative murah) agar harga air yang
disalurkan kepada masyarakat tidak memberatkan bagi masyarakat terutama bagi
masyarakat yang berpenghasilan rendah.
j. Dengan mengelola aktiva tetap bantuan Dana Desa berupa sarana air bersih secara
efisien, efektif dan ekonomis diharapkan terdapat sisa dana khususnya dana
pemeliharaan yang belum atau tidak terpakai.
k. Sisa dana tersebut dapat digunakan untuk usaha, antara lain dipergunakan kepada
masyarakat untuk kegiatan produktif (menghasilkan uang) sehingga dapat meningkatkan daya
produksi masyarakat terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah.
Pasal 5
JENIS USAHA
Air Bersih Rumah Tangga
Air Isi Ulang Galon
Air Kemasan
Air Kesehatan atau Therapy
Pasal 6
NAMA PRODUK
Nama produk/merk dagang sebagaimana yang telah tercantum pada Pasal 5 diatas adalah TALI
KAHURIPAN.
BAB IV
Pasal 7
KEANGGOTAAN
1. Yang dapat menjadi anggota Badan Pengelola Air Bersih ini adalah seluruh
masyarakat pemanfaat sarana air bersih di Desa Citali yang :
a. Telah mampu melaksanakan tindakan hukum (dewasa, tidak dalam perwalian).
b. Mempunyai sumber penghidupan sendiri, atau sekurang-kurangnya hidup tidak lagi
menjadi tanggungan orang lain.
c. Setuju dan bersedia melaksanakan semua ketentuan/peraturan Badan Pengelola Air Bersih.
d. Sanggup/bersedia memenuhi kewajiban sebagai anggota Badan Pengelola Air Bersih.
a. Meninggal dunia.
b. Berhenti atas permintaan sendiri.
c. Tidak membayar uang langganan air selama 6 bulan berturut-turut tanpa alasan.
d. Melakukan perbuatan yang bertentangan atau menyimpang dari usaha agar sarana air bersih
mempunyai manfaat yang berkesinambungan.
e. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi lagi syarat keanggotaan.
f. Pindah ke daerah lain sehingga tidak mampu lagi memenuhi kewajiban-kewajiban
sebagai anggota sebagaimana mestinya.
7. Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam Buku
Daftar Anggota.
8. Seseorang yang diberhentikan oleh pengurus dapat meminta pertimbangan dalam Rapat
Anggota berikutnya.
9. Warga masyarakat di Desa Citali yang karena sesuatu hal belum menjadi
anggota dapat mengajukan sebagai anggota baru.
BAB V
KEKAYAAN
Pasal 8
Kekayaan Badan Pengelola Sarana Air Bersih Tirta Mandiri terdiri dari Modal Awal, Aktiva, dan
barang lainnya yang didapat secara sah tanpa mengikat. diantaranya Pengadaan Sarana Air Bersih
Rumah Tangga (Tahun 2017) sebesar Rp.197.846.000,- dan Penyertaan Modal Desa ke BUMDes
untuk Usaha Air Kesehatan Masyarakat sebesar Rp.100.000.000,-
BAB VI
Pasal 9
SUSUNAN ALAT PERLENGKAPAN BADAN PENGELOLA SARANA AIR BERSIH
ANGGOTA
Pasal 10
Pasal 12
1. Masa jabatan pengurus yaitu selama 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali.
2. Bilamana seorang pengurus berhenti sebelum masa jabatannya, maka jabatannya
dapat ditempati oleh anggota yang lain atas dasar pengangkatan pengurus.
3. Pengurus sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, Seksi Teknik
Air Bersih, Seksi Sanitasi dan Kesehatan, dan Seksi lain sesuai kebutuhan.
Pasal 13
1. Pengurus bertugas untuk :
a. Mengelola organisasi dan Badan Pengelola Air Bersih.
b. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama Badan Pengelola Air Bersih ini.
c. Mewakili Badan Pengelola Air Bersih ini diluar dan dihadapan pengadilan.
2. Pengurus wajib mempertanggungjawabkan kegiatannya.
3. Setiap anggota pengurus diwajibkan menanggung segala kerugian yang diderita oleh
Badan Pengelola Air Bersih yang diakibatkan kelalaiannya dalam melakukan tugas.
Pasal 14
Dengan persetujuan rapat anggota, pengurus selama memegang jabatannya bisa mendapat
imbalan yang sesuai dengan beban tugasnya dan kemampuan keuangan Badan Pengelola
Air Bersih.
RAPAT ANGGOTA
Pasal 15
1. Rapat Anggota merupakan kekuasaan tertinggi, dimana setiap anggota wajib menghadirinya
dengan memperhatikan keterwakilan perempuan dan laki-laki.
2. Rapat Anggota (pleno masyarakat) yang pertama yang bertujuan membentuk lembaga ini
mempunyai kekuatan yang sama tingginya dengan Rapat Anggota.
3. Rapat Anggota (pleno masyarakat) dilakukan secara teratur pada setiap bulan.
4. Setiap keputusan yang diambil dalam Rapat Pleno masyarakat diambil dengan voting atau mufakat.
5. Pengambilan suara dilakukan dalam pemilihan Ketua.
6. Rapat ada 3 (tiga), yaitu ;
a. Rapat Pleno ( pengurus dan anggota )
b. Rapat Pengurus ( pengurus dan seksi )
c. Rapat Harian ( Ketua, Sekretaris, dan Bendahara )
RAPAT PENGURUS
Pasal 16
1. Rapat Pleno masyarakat sah jika dihadiri lebih dari separuh anggota yang memiliki hak suara, atau
lebih dari 50% anggota.
2. Jika Rapat Pleno masyarakat tidak dapat berlangsung karena tidak memenuhi kuorum
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, maka Rapat Anggota ditunda paling lama 10
(sepuluh) hari.
a. Bilamana hal yang dimaksud dalam ayat (2) pasal ini juga tidak dapat dicapai maka setelah
dilakukan penundaan selama satu jam rapat dapat dilaksanakan dan dianggap sah adanya.
b. Keputusan rapat lebih berpihak kepada kepentingan masyarakat yang berpenghasilan rendah
3. Anggota yang tidak hadir dalam Rapat Pleno masyarakat suaranya tidak dapat diwakilkan kepada
anggota lain.
RAPAT PENASEHAT
Pasal 17
BAB VII
TAHUN BUKU DAN PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 18
Tahun buku Badan Pengelola Sarana Air Bersih Tirta Mandiri di mulai dari tanggal 1 Januari sampai
dengan 31 Desember.
Laporan tahunan diselenggarakan per tahun sekali paling lambat bulan April.
BAB VIII
LAMBANG
Pasal 19
Untuk lambang Badan Pengelola Sarana Air Bersih Tirta Mandiri akan diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga.
BAB IX
PERUBAHAN-PERUBAHAN DAN PEMBUBARAN LIKUIDITAS
Pasal 20
Jika BP SAB dibubarkan maka pengurus yang menjabat jabatan pada waktu itu dengan sendirinya
bertindak sebagai likuiditor.
Likuiditor dalam tenggang waktu paling lambat 30 (Tiga Puluh) hari wajib membuat daftar tentang
harta kekayaan Kelompok Pengelola Sarana Air Bersih Tirta Mandiri yang tersisa pada saat itu dan
membukukan semua utang-utang dari KP-SAB yang belum dilunasi untuk persiapan pembayaran
disertai dengan pemberitahuan kepada kreditor.
Kelebihan harta KP-SAB Tirta Mandiri setelah menyelesaikan semua kewajibannya dari utang-utang
diserahkan kepada lembaga/badan sejenis atau yang ditunjuk oleh Rapat Pleno KP-SAB Tirta Mandiri
sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.
BAB X
ATURAN PENUTUP
Pasal 21
1. Hal-hal yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga Tirta Mandiri.
2. Anggaran Rumah Tangga rancangannya disiapkan oleh Pengurus dan ditetapkan/disahkan oleh
Musyawarah Anggota.
3. Peraturan lain dari badan ini, yang dipandang perlu dan berguna akan ditetapkan/disahkan oleh
Pengurus dengan tidak menyimpang dari Anggaran Dasar ini dan Anggaran Rumah Tangga.
4. Susunan Pengurus dan Penasehat adalah sebagai berikut ;
Ketua : Iwan Setiawan
Sekretaris : Jajang Rusmana
Bendahara : Toni Rustian
Penasehat : Kepala Desa Citali
5. Akhirnya mengenai segala sesuatu yang diuraikan diatas dengan segala akibatnya dan apabila
terjadi perselisihan akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat, namun apabila tidak
tercapai kata sepakat, para penghadap memilih domisili hukum yang umum dan tetap pada
kantor Pengadilan Negeri Kabupaten Sumedang.
Ditetapkan di : Citali
Pada tanggal : Desember 2016
Ketua, Sekretaris,
( ....................................... ) ( ......................................... )
KEANGGOTAAN
Pasal 1
1. Permohonan untuk menjadi anggota Badan Pengelola Air Bersih diajukan
olah calon anggota kepada pengurus secara tertulis dengan menggunakan formulir yang
sudah disediakan untuk keperluan itu. Dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
sejak diterimanya permohonan calon anggota, pengurus harus memberi jawaban tentang
penerimaan atau penolakan permohonan tersebut, sebagaimana termaksud dalam
Anggaran Dasar.
2. Seorang calon anggota baru bisa dianggap menjadi anggota penuh, dengan segala hak
dan kewajibannya.
PENGURUS
Pasal 2
Pengurus lembaga yang dimaksud dalam Anggaran Dasar Pasal 7, yaitu :
1. a. Jumlah pengurus disesuaikan dengan perkembangan Unit Pengelola Air Bersih dan ada
keterwakilan perempuan dan laki-laki secara proporsional.
Pengurus sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, Seksi
Teknik Air Bersih, Seksi Sanitasi dan Kesehatan serta seksi lain sesuai kebutuhan.
b. Penasehat berjumlah sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang.
2. Pengunduran diri Anggota Pengurus setiap tahun adalah berdasarkan yang sudah paling
lama memegang jabatan, tetapi bila diantara mereka ada yang diangkat menjadi Anggota
Pengurus pada hari yang sama maka pengunduran diri akan dilakukan dengan undian,
kecuali ada kesepakatan diantara mereka sendiri.
3. Rapat Anggota Tahunan Badan Pengelola Air Bersih akan mengisi
lowongan jabatan Anggota Pengurus yang mengundurkan diri tersebut dengan memilih
diantara para angota lainnya.
Pasal 4
Pengurus berkewajiaban menyusun dan menggariskan Pola Kebijakan Umum Badan
Pengelola Air Bersih. Secara khusus Pengurus bertindak atas nama dan
bertanggung jawab kepada Badan Pengelola Air Bersih atas pelaksanaan
kebijakan-kebijakan yang telah digariskannya, yang meliputi :
1. Kebijakan dalam pengelolaan air agar tujuan kegiatan pembangunan dan tujuan masyarakat
terutama masyarakat berpenghasilan rendah tercapai.
2. Kebijakan dan usul mengenai pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dan saran-saran
amandemen perubahan terhadap Peraturan Dasar/Peraturan Rumah Tangga kepada
Rapat Anggota Tahunan/Khusus.
3. Kebijakan mengenai kegiatan kegiatan promosi kesehatan dan peningkatan kemampuan
masyarakat.
4. Kebijakan-kebijakan lain yang sewaktu-waktu dikuasakan oleh Rapat Anggota untuk
disusun dan digariskan oleh pengurus.
Pengurus mengusahakan agar dalam kantor Badan Pengelola Air Bersih selalu
ditempelkan sehelai tembusan Laporan Keuangan Badan Pengelola Air Bersih
yang terakhir.
Pasal 5
1. Peningkatan kemampuan dan promosi sanitasi dan kesehatan bagi para anggota
kelompok dilakukan oleh pengurus.
2. Bentuk-bentuk peningkatan kemampuan dan promosi sanitasi dan kesehatan yang harus
diberikan meliputi :
a. Memberikan promosi kesehatan bagi calon-calon anggota Unit Pengelola Air Bersih.
b. Memberikan promosi kesehatan bagi anggota-anggota Unit Pengelola Air Bersih.
c. Mengusahakan bahan-bahan bacaan dan peningkatan kemampuan bagi para anggota dan
pengurus kelompok.
d. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat umum.
e. Meningkatkan jumlah anggota kelompok.
f. Meningkatkan promosi PHBS, penyuluhan kesehatan dengan demonstrasi bagi para anggota
Unit Pengelola Air Bersih dan masyarakat di lingkungan wilayah kerja Unit Pengelola Air Bersih.
PEMILIHAN PENGURUS
Pasal 6
1. Lembaga Masyarakat (atau sebutan lainnya, contoh : Panitia Desa)
sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum musyawarah pembentukan Badan
Pengelola Air Bersih mengusulkan rencana dan agenda pembentukan Unit
Pengelola Air Bersih, diantaranya pemilihan pengurus Unit Pengelola Air Bersih.
2. Lembaga melakukan koordinasi dengan pemerintah desa. Kepala Desa sebagai penanggung
jawab Pemerintah Desa mengadakan sosialisasi, mengundang untuk hadir kepada
masyarakat, pemanfaat sarana/pengguna air dan pihak terkait pembentukan Unit
Pengelola termasuk calon pengurus dan penasehat yang diusulkan oleh masyarakat.
3. Pelaksanaan rapat anggota (musyawarah masyarakat) difasilitasi oleh Kepala Desa
dibantu pendamping (atau sebutan lain : CFT, TPL). Musyawarah dihadiri oleh calon
pengurus, calon penasehat, pemanfaatan sarana/pengguna air bersih sebagaimana
ketentuan rapat anggota (musyawarah masyarakat) dengan membahas agenda
musyawarah, diantaranya pemilihan pengurus.
4. Pada agenda pemilihan pengurus, Kepala Desa selaku fasilitator menawarkan dan
menyepakati dengan peserta tentang prosedur pemilihan, hasil perolehan suara dengan
posisi yang dijabat.
5. Kepala Desa memfasilitasi pelaksanaan pemilihan pengurus, setelah prosedur dan
ketentuan rapat anggota (musyawarah masyarakat) disepakati oleh peserta pertemuan.
6. Kepengurusan Unit Pengelola Air Bersih yang terbentuk disahkan dengan Surat Keputusan Kepala
Desa (atau sebutan lain).
Sekretaris
Bertugas membuat serta memelihara Berita Acara/Notulen Rapat yang asli dan lengkap dari
rapat-rapat anggota dan rapat pengurus. Bertanggung jawab atas permberitahuan/undangan
kepada anggota sebelum rapat diadakan, sesuai dengan ketentuan didalam AD/ART.
Menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan keputusan pengurus yang
tidak menyimpang dari ketentuan AD/ART.
Bendahara
Bertugas sebagai pelaksana sehari-hari Lembaga dibawah bimbingan dan pengawasan
pengurus. Tanpa mengurangi pembatasan dan pengawasan yang ditetapkan oleh Pengurus,
Bendahara berkewajiban melakukan tugas-tugas sebagai berikut :
PELANGGAN
Pasal 8
a. Yang berhak menjadi pelanggan Air Bersih Tirta Mandiri adalah masyarakat yang ada di
wilayah Dusun 3 Babakanloa.
b. Pelanggan berhak mendapatkan pelayanan air bersih Tirta Mandiri oleh pengurus.
c. Pelanggan wajib mentaati peraturan yang berlaku di Tirta Mandiri.
d. Pelanggan wajib membayar keuangan yang telah ditentukan oleh pengurus Tirta Mandiri,
dengan ketentuan sebagai berikut ;
Biaya pemakaian 1 - 10 m3 = max Rp.3.500 / m3
11 - 20 m3 = max Rp.4.500 / m3
21 - 30 m3 = max Rp.5.500 / m3
lebih dari 31 m3 = max Rp.6.500 / m3
Biaya administrasi Rp.2.000,- per water meter per bulan
Biaya keterlambatan Rp.3.000,-
e. Pelanggan berhak mengetahui jadwal aliran air .
f. Apabila ada kebutuhan air yang mendesak atau yang tak terduga maka pelangga berhak
mengajukan aliran air kepada pengurus air Tirta Mandiri.
g. Untuk menjaga ketertiban dan keamanan pelanggan tidak dikenakan melakukan pengaturan
sendiri aliran air dari jalur induk.
KEUANGAN
Pasal 9
Agar tertib administrasi maka perlu diatur mengenai keuangan sebagai berikut ;
a. Biaya pemasangan sebesar Rp.500.000,- ( Lima Ratus Ribu Rupiah ) dengan ketentuan
Rp.300.000,- untuk biaya pemasangan instalasi dan Rp.200.000,- untuk biaya cadangan
pembelian mesin.
b. Biaya administrasi Rp.2.000,- diperuntukan kegiatan administrasi dan biaya rapat.
c. Biaya keterlambatan sebesar Rp.3.000,- dipergunakan untuk kegiatan rapat.
d. Biaya pemakaian dari pelanggan peruntukannya adalah ;
8 s.d 10% untuk kas RW dari sejumlah pelanggan dilingkungan RW tersebut
8 s.d 10% untuk pemeliharaan mata air
7 s.d 10% untuk BUM Desa
7 s.d 10% untuk jaringan pipa
7 s.d 10% untuk instalasi mesin
2% untuk pemeliharaan bak tamping 1
1% untuk pemeliharaan bak tamping 2
30% untuk token listrik
30% untuk operasional pengurus
Ditetapkan di Citali
Pada tanggal Desember 2016
Atas nama seluruh anggota Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Bersih.
Ketua Sekretaris
( ................................ ) (................................. )