Anda di halaman 1dari 12

KEPALA DESA SUKOWILANGUN

KABUPATEN MALANG

PERATURAN DESA SUKOWILANGUN


NOMOR TAHUN 2017
TENTANG
PENGELOLAAN PASAR DESA SUKOWILANGUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA SUKOWILANGUN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada


masyarakat dan menjadikan Pasar Desa Sukowilangun
sebagai salah satu penggerak roda perekonomian desa, maka
perlu diatur pengelolaannya;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a, maka perlu menetapkan Pengelolaan Pasar
Desa Sukowilangun dengan Peraturan Desa;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang


Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5495);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5539), sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157,
2

4. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor


5717);
5. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2007
tentang Pengelolaan Pasar Desa;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014
tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016
tentang Pengelolaan Aset Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 53);
9. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 1 Tahun 2016
tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Malang
Tahun 2016 Nomor 1 Seri D);
10. Peraturan Bupati Malang Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Pengelolaan Aset Desa (Berita Daerah Kabupaten Malang
Tahun 2016 Nomor 16 Seri D);
11. Peraturan Bupati Malang Nomor 25 Tahun 2016 tentang
Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul dan
Kewenangan Lokal Berskala Desa (Berita Daerah Kabupaten
Malang Tahun 2016 Nomor 17 Seri D);
12. Peraturan Desa Sukowilangun Nomor …. Tahun …. tentang
Badan Usaha Milik Desa ……..;

Dengan Kesepakatan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA SUKOWILANGUN
dan
KEPALA DESA SUKOWILANGUN

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA


SUKOWILANGUN.
3

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan:


1. Pemerintah Desa adalah Pemerintah Desa Sukowilangun.
2. Desa adalah Desa Sukowilangun.
3. Kepala Desa adalah Kepala Desa Sukowilangun.
4. Badan Usaha Milik Desa ……., selanjutnya disebut
BUM Desa …. adalah badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa
yang dipisahkan guna mengelola Pasar Desa.
5. Pasar Desa adalah pasar tradisional yang berkedudukan di
Desa dan dikelola serta dikembangkan oleh Pemerintah Desa
dan masyarakat Desa.
6. Pungutan Pasar Desa adalah pungutan atas jasa usaha yang
diberikan Pemerintah Desa kepada pedagang dan/atau
masyarakat.
7. Pengelolaan Pasar Desa adalah tata cara dalam melakukan
penataan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan serta evaluasi fisik dan non fisik dalam
mewujudkan terselenggaranya proses jual beli yang nyaman
dan aman serta untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada
pedagang.
8. Bedak adalah bangunan yang berada di dalam Pasar Desa
yang beratap dan dipisahkan satu dengan yang lainnya
dengan dinding pemisah mulai dari lantai sampai dengan
langit-langit.
9. Los adalah bangunan tetap di dalam lingkungan Pasar Desa
yang beralas permanen berbentuk bangunan memanjang,
tanpa dilengkapi dinding pembatas ruangan sebagai tempat
berjualan.
10. Gelaran atau Tempat Dasaran adalah tempat di Pasar Desa
untuk berdagang/berjualan dengan cara menggelar barang
dagangannya diatas permukaan tanah/lahan dengan atau
tanpa menggunakan alas.
4

11. Pedagang adalah perorangan yang melakukan kegiatan


perniagaan/perdagangan secara terus menerus dengan
tujuan memperoleh laba.
12. Surat Hak Penempatan Berjualan adalah Surat Keputusan
tentang hak menempati tempat usaha.
13. Pemindahan hak adalah pemindahan hak pemakaian tempat
usaha atau tempat berjualan di Pasar Desa kepada orang
lain.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

(1) Maksud ditetapkannya Peraturan Desa ini adalah sebagai


petunjuk pelaksanaan pengelolaan terhadap kegiatan Pasar
Desa serta untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dan pedagang yang memanfaatkan fasilitas Pasar
Desa sebagai tempat terselenggaranya proses jual beli yang
nyaman dan aman.
(2) Tujuan ditetapkannya Peraturan Desa ini adalah sebagai
berikut:
a. memasarkan hasil produksi perdesaaan;
b. memenuhi kebutuhan masyarakat perdesaan;
c. melakukan interaksi sosial dan pengembangan ekonomi
masyarakat;
d. menciptakan lapangan kerja masyarakat;
e. mengembangkan pendapatan Pemerintah Desa;
f. memberikan perlindungan terhadap pedagang kecil; dan
g. mendudukkan masyarakat Desa sebagai pelaku ekonomi
di Pasar Desa.

BAB III
RUANG LINGKUP

Pasal 3
Ruang lingkup Peraturan Desa ini meliputi:
a. Pembangungan dan Pengembangan;
b. Penyelenggaraan;
c. Pelaksanaan Pasar Desa;
d. Pungutan Pasar Desa;
5

e. Tata Cara Pemungutan Pungutan;


f. Surat Hak Penempatan Berjualan;

g. Kewajiban, Hak dan Larangan;


h. Sanksi Administrasi.

BAB IV
PEMBANGUNGAN DAN PENGEMBANGAN

Pasal 4

Pembangunan dan pengembangan Pasar Desa dibiayai dari:


a. swadaya dan partisipasi masyarakat;
b. anggaran pendapatan dan belanja desa;
c. bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan/atau
Pemerintah Kabupaten Malang;
d. hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga;
dan
e. sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

Pasal 5

Pembangunan dan pengembangan Pasar Desa sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 4 didasarkan atas prinsip:
a. mewadahi kepentingan/kebutuhan masyarakat setempat;
b. memberikan perlindungan dan keadilan bagi masyarakat
Desa;
c. mengembangkan kekayaan dan aset Desa; dan
d. menciptakan rancang bangun Pasar Desa disesuaikan
dengan nilai-nilai masyarakat setempat.

BAB V
PENYELENGGARAAN

Pasal 6

(1) Dalam hal untuk mendukung penyelenggaraan Pasar Desa,


Kepala Desa berwenang melakukan pengelolaan dalam
rangka melindungi hak dan kewajiban pedagang dan
meningkatkan perekonomian masyarakat.
6

(2) Kewenangan pengelolaan sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) dilimpahkan kepada BUM Desa …..

Pasal 7

(1) Penerimaan dan pengeluaran Pasar Desa diadministrasikan


dalam buku keuangan pengelola Pasar Desa.
(2) Penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah
dikurangi biaya operasional Pasar Desa disetor ke kas desa.
(3) Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diutamakan untuk operasional Pasar Desa.

BAB VI
PELAKSANAAN PASAR DESA

Pasal 8

Pasar desa berlangsung setiap hari mulai pukul …... WIB sampai
dengan pukul …….. WIB.

BAB VII
PUNGUTAN PASAR DESA

Pasal 9

(1) Objek Pungutan Pasar Desa meliputi:


a. bedak;
b. los;
c. gelaran atau tempat dasaran;
d. fasilitas umum;
e. ......
(2) Masa Pungutan adalah jangka waktu berdasarkan lamanya
pemakaian.
(3) Subjek Pungutan Pasar Desa adalah orang pribadi atau
badan yang memanfaatkan pelayanan penyediaan fasilitas
Pasar Desa.
(4) Besaran Pungutan Pasar Desa adalah sebagai berikut:
a. bedak sebesar Rp......per
m²/hari;
b. los sebesar Rp......per m²/hari;
7

c. gelaran atau tempat dasaran


Rp......per m²/hari;
d. fasilitas umum .....;
e. ..........

BAB VIII
TATA CARA PEMUNGUTAN PUNGUTAN

Pasal 10

Seluruh pungutan dilaksanakan oleh petugas pungut secara


langsung kepada wajib pungutan dengan menggunakan karcis
atau dokumen lain yang dipersamakan.

BAB IX
SURAT HAK PENEMPATAN BERJUALAN

Pasal 11

(1) Setiap pemakai tempat usaha bedak dan los di kawasan


Pasar Desa wajib mempunyai Surat Hak Penempatan
Berjualan secara tertulis dari Kepala Desa.
(2) Syarat-syarat dan tata cara memperoleh Surat Hak
Penempatan Berjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah sebagai berikut:
a. mengisi formulir permohonan yang telah disediakan,
ditujukan kepada Kepala Desa;
b. menyerahkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk dan Kartu
Keluarga sebanyak 3 (tiga) lembar;
c. menyerahkan pas photo terbaru ukuran 4x6 cm sebanyak
3 (tiga) lembar.
(3) Masa berlaku Surat Hak Penempatan Berjualan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah 3 (tiga) tahun dan dapat
diperbarui.
(4) Permohonan pembaruan Surat Hak Penempatan Berjualan
diajukan paling lambat 1 (satu) bulan sebelum jatuh tempo
masa berlakunya dengan mengajukan permohonan dan
melampirkan persyaratan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2).
8

Pasal 12

Surat Hak Penempatan Berjualan dinyatakan tidak berlaku


apabila:
a. telah habis masa berlakunya dan tidak diperbarui;

b. dikembalikan oleh pemegang surat;


c. pemilik surat meninggal dunia; atau
d. dicabut oleh Kepala Desa.

Pasal 13

Setiap pedagang yang memindahtangankan Surat Hak


Penempatan Berjualan atas toko, bedak dan los atau bangunan
lainnya di dalam kawasan Pasar Desa kepada pihak lain,
diwajibkan memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. mengisi formulir surat pernyataan Hak Penempatan
Berjualan kepada Kepala Desa;
b. menyerahkan Keputusan Surat Hak Penempatan Berjualan
lama atau yang sudah tidak berlaku;
c. menyerahkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk dan Kartu
Keluarga sebanyak 3 (tiga) lembar;
d. menyerahkan pas photo terbaru ukuran 4x6 cm sebanyak
3 (tiga) lembar.

Pasal 14

(1) Apabila pemilik Surat Hak Penempatan Berjualan meninggal


dunia, ahli waris memberitahukan kepada Kepala Desa
selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak pemilik Surat
meninggal dunia.
(2) Kewajiban yang timbul selama jangka waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) menjadi tanggung jawab ahli waris.

Pasal 15

Apabila pemilik Surat Hak Penempatan Berjualan tidak


melakukan kegiatan lagi selama 3 (tiga) bulan berturut-turut,
maka selambat-lambatnya 20 (dua puluh) hari sejak tidak
9

melakukan kegiatan, pemilik surat yang bersangkutan harus

memberitahukan dan mengembalikan Surat Hak Penempatan


Berjualan kepada Kepala Desa.

BAB X
KEWAJIBAN, HAK DAN LARANGAN

Pasal 16

Kepala Desa sebagai pengelola Pasar Desa wajib:


a. melakukan pemberdayaan Pasar Desa;
b. menyelenggarakan keamanan, ketertiban dan kebersihan
di Pasar Desa; dan
c. memberikan perlindungan kepada pedagang.

Pasal 17

Kepala Desa sebagai pengelola Pasar Desa berhak:


a. menerima pembayaran pungutan atas Pasar Desa;
b. memperoleh kemudahan akses informasi atas penggunaan
fasilitas Pasar Desa.

Pasal 18

Pemilik Surat Hak Penempatan Berjualan Pasar Desa wajib:


a. mentaati ketentuan dalam Peraturan Desa ini dan ketentuan
lainnya yang berlaku dalam rangka ikut memelihara dan
menjamin ketertiban penggunaan dan keamanan Pasar Desa;
b. menjaga ketertiban dan memelihara kebersihan Pasar Desa;
c. menjaga keamanan barang dagangannya;
d. memperbaiki bangunan bedak dan los yang digunakan
apabila terdapat kerusakan ringan;
e. melaporkan kerusakan berat bangunan bedak dan los kepada
Kepala Desa paling lambat 1 (satu) hari setelah terjadi
kerusakan;
f. melaporkan secara tertulis kepada Kepala Desa apabila
bermaksud menghentikan penggunaan bedak dan los paling
lambat 1 (satu) bulan sebelum saat penggantian; dan
g. membayar pungutan atas Pasar Desa.
10

Pasal 19

Pemilik Surat Hak Penempatan Berjualan Pasar Desa berhak:


a. menggunakan bedak dan los untuk kegiatan usaha jual beli
sampai batas akhir masa berlakunya Surat Hak Penempatan
Berjualan;
b. menyampaikan pendapat berkaitan dengan pembangunan
kembali atau renovasi Pasar Desa;
c. mendapatkan jaminan perbaikan bedak dan los terhadap
kerusakan berat (force majeure);
d. mendapat kenyamanan dalam melakukan kegiatan usaha
jual beli;
e. mendapatkan perlindungan dan jaminan keamanan selama
waktu Pasar Desa buka; dan
f. mendapat pelayanan permohonan pembaharuan Surat Hak
Penempatan Berjualan.

Pasal 20

Pemilik Surat Hak Penempatan Berjualan Pasar Desa dilarang:


a. mengubah, menambah dan mengurangi bangunan bedak dan
los;
b. menggunakan bedak dan los untuk kegiatan jual beli
barang/jasa yang dapat membahayakan bangunan dan jiwa
orang serta mengganggu ketertiban umum;
c. memindahtangankan atau mengalihkan surat kepada orang
lain tanpa izin dari Kepala Desa;
d. mendirikan bangunan lain di Pasar Desa tanpa izin;
e. menggunakan bedak dan los untuk kegiatan usaha selain
yang telah ditentukan dalam Surat Hak Penempatan
Berjualan;
f. menggunakan bedak dan los sebagai gudang;
g. menggunakan bedak dan los sebagai tempat tinggal atau
bermukim;
h. memakai atau menggunakan tanah tempat bangunan bedak
dan los lebih dari batas yang telah ditentukan;
i. menetapkan atau menumpuk barang-barang di bedak dan los
dengan ketinggian lebih dari 1,5 (satu koma lima) meter;
11

j. menggunakan tempat lebih luas dari yang telah ditentukan;


k. memasang alat penyekat yang bersifat permanen dan
tertutup;
l. menempatkan barang dagangan atau melakukan kegiatan
usaha jual beli di jalan masuk/keluar Pasar Desa, selasar
Pasar Desa dan jalan sambungan Pasar Desa; dan
m. menjual barang yang sudah kedaluwarsa.

Pasal 21

Setiap orang yang berada di dalam Pasar Desa dilarang:


a. menginap, tidur dan/atau bertempat tinggal di luar waktu
kegiatan pasar;
b. melakukan praktek rentenir;
c. melakukan praktek percaloan;
d. menggelandang, mengemis dan mengamen;
e. mengasong;
f. meletakkan dan/atau menimbun barang yang menyebabkan
terganggunya aktifitas Pasar Desa;
g. melakukan kegiatan bongkar muat tidak pada tempatnya;
h. melakukan kegiatan yang dapat mengganggu keamanan dan
ketertiban umum; dan
i. melakukan kegiatan yang melanggar tata tertib yang berlaku.

BAB XI
SANKSI ADMINISTRASI

Pasal 22

(1) Pemilik Surat Hak Penempatan Berjualan yang melanggar


ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 dan
Pasal 20 dikenakan sanksi berupa:
a. Pembekuan Surat Hak Penempatan Berjualan; dan
b. Pencabutan Surat Hak Penempatan Berjualan.
(2) Pembekuan Surat Hak Penempatan Berjualan dikenakan
apabila telah dilakukan peringatan secara tertulis
berturut-turut 3 (tiga) kali dengan tenggang waktu antara
peringatan satu dengan peringatan berikutnya paling singkat
1 (satu) bulan.
12

(3) Pencabutan Surat Hak Penempatan Berjualan dikenakan


apabila pedagang tidak mematuhi peringatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2).

BAB XII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 23

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam
Lembaran Desa Sukowilangun.

Ditetapkan di Sukowilangun
pada tanggal 2017

KEPALA DESA SUKOWILANGUN,

..........................
Diundangkan di Sukowilangun
pada tanggal 2017
SEKRETARIS DESA SUKOWILANGUN,

...........................

Lembaran Desa Sukowilangun


Tahun 2017 Nomor .............

Anda mungkin juga menyukai