Anda di halaman 1dari 8

SALINAN

KEPALA DESA NGASINAN


KECAMATAN JETIS KABUPATEN PONOROGO

PERATURAN DESA NGASINAN


NOMOR 12 TAHUN 2014

TENTANG

PEMBENTUKAN PASAR DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA NGASINAN,

Menimbang : a. Bahwa dalam meningkatkan pendapatan


masyarakat dan desa perlu sarana perekonomian
melalui pasar desa sebagai pusat interaksi
masyarakat perdesaan;
b. Bahwa dalam rangka memberikan perlindungan
dan mengoptimalkan fungsi pasar desa, perlu
dilakukan penataan pasar desa;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan huruf dan huruf
b maka perlu menetapkan Peraturan Desa Tentang
Pemanfaatan Tanah Kas Desa Untk Pasar Desa.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang


Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495) ;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 213,
-2-

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia


Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014
tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168,
Tambahan Lembaran Negara Nomor Republik
Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun
2015 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana
Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 88 Tambahan
Lembaran Negara Nomor Republik Indonesia Nomor
5694);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun
2007 Tentang Pengelolaan Pasar Desa;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun
2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
2093);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun
2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
2094);
7. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah
tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian
Pengurusan dan pengelolaan dan Pembubaran
Badan Usaha Milik Desa (Berita Negara Republik
-3-

Indonesia Tahun 2015 Nomor 296);


8. Peraturan Bupati Ponorogo Nomor 16 Tahun 2015
tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah
Kabupaten Ponorogo Tahun 2015 Nomor 16)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Bupati Ponorogo Nomor 62 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Bupati Ponorogo Nomor
16 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Keuangan
Desa (Berita Daerah Kabupaten Ponorogo Tahun
2015 Nomor 62);
9. Peraturan Desa Ngasinan Nomor 2 Tahun 2018
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
Tahun Anggaran 2018.

Dengan Kesepakatan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA NGASINAN

Dan

KEPALA DESA NGASINAN

MEMUTUSKAN :

Menetepkan : PERATURAN DESA TENTANG PEMBENTUKAN PASAR


DESA

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :
1. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Ponorogo.
3. Bupati adalah Bupati Ponorogo.
4. Camat adalah Camat Jetis.
5. Kecamatan Jetis adalah Wilayah Kerja Camat Jetis.
6. Desa adalah Desa Ngasinan Kecamatan Jetis
7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan
-4-

dan kepentingan masyarakat.


8. Pemerintah Desa Ngasinan adalah Kepala Desa dibantu Perangkat
Desa sebagai unsure penyelenggara Pemerintahan Desa.
9. Kepala Desa adalah Kepala Desa Ngasinan sebagai Pemimpin
Pemerintahan Desa.
10. Perangkat Desa adalah Perangkat Desa Ngasinan.
11. Badan Permusyawaratan Desa selanjutnya disingkat BPD adalah
BPD Desa Ngasinan,
12. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disebut APB
Desa adalah Rencana Keuangan Tahunan Pemerintahan Desa.
13. Peraturan Desa adalah Peraturan Desa Ngasinan tentang
Pengelolaan Tanah Kas Desa.
14. Tanah Kas Desa adalah Tanah kas Desa Ngasinan berupa sawah
atau tegal baik yang berasal dari kekayaan asli Desa, dibeli atau
diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi, Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten dan APB Desa atau
perolehan hak lainnya yang sah.
15. Pasar Desa adalah pasar tradisional yang berdiri diatas tanah kas
desa yang digunakan untuk pasar desa yang dikelola dan
dikembangkan oleh Pemerintah Desa dan masyarakat.
16. Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh
Pemerintah Daerah yang berupa toko, kios, los, dan tenda yang
dimilki atau dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya
masyarakat, atau koperasi dengan usaha skal kecil, menegah,
dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli
barang dagangan melalui tawar menawar.
17. Retribusi Pasar Desa adalah pungutan atas jasa pelayanan yang
diberikan pemerintah desa kepada pedagang.

BAB II
PEMBENTUKAN

Pasal 2
(1). Pemerintah Desa Ngasinan membentuk Pasar Desa.
(2). Pasar Desa sebagaimana ayat (1) adalah Pasar Mantup.
(3). Pembentukan Pasar Desa sebagaimana dimaksud ayat (1) berada
diatas Tanah Kas Desa Ngasinan Letter C Nomor 90 Persil D II.
-5-

Pasal 3
Pembentukan pasar desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 bertujuan
untuk:
(1). memasarkan hasil produksi perdesaaan;
(2). memenuhi kebutuhan masyarakat perdesaan;
(3). melakukan interaksi sosial dan pengembangan ekonomi
masyarakat;
(4). menciptakan lapangan kerja masyarakat;
(5). mengembangkan pendapatan Pemerintah Desa;
(6). memberikan perlindungan terhadap pedagang kecil; dan
(7). mendudukkan masyarakat desa sebagai pelaku ekonomi di pasar
desa.

BAB III
PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN

Pasal 4
Pembangunan dan pengembangan pasar desa dibiayai dari:
(1). swadaya dan partisipasi masyarakat;
(2). anggaran pendapatan dan belanja desa;
(3). pinjaman desa;
(4). bantuan Pemerintah, Provinsi, Kabupaten/Kota; dan
(5). sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

Pasal 5
Pembangunan dan pengembangan pasar desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 didasarkan atas prinsip:

(1). mewadahi kepentingan/kebutuhan masyarakat setempat;


(2). memberikan perlindungan dan keadilan bagi masyarakat desa;
(3). mengembangkan kekayaan dan aset desa; dan
(4). menciptakan rancang bangun pasar desa disesuaikan dengan nilai-
nilai masyarakat setempat.

BAB IV
PENGELOLAAN

Pasal 6
-6-

(1). pengelolaan pasar desa dilaksanakan oleh pemerintah desa.


(2). pengelolaan pasar desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan secara terpisah dengan manajemen pemerintahan
desa.
(3). pemerintah desa dapat menunjuk pengelola dari masyarakat
setempat untuk mengelola pasar desa.

Pasal 7
Pengelola pasar desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 mempunyai
pengalaman dan pengetahuan di bidang ekonomi.

Pasal 8
(1). Susunan organisasi pengelola pasar desa terdiri atas:
a. Kepala Pasar;
b. Sekretaris;
c. Bendahara;
d. Seksi Sesuai Kebutuhan.
(2). Susunan organisasi pengelola pasar desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
desa.

BAB V
KEUANGAN

Pasal 9
(1). Pendapatan pasar desa bersumber dari retribusi dan hasil
pendapatan lain.
(2). Retribusi pasar desa dan hasil pendapatan lain sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Desa.
(3). Pendapatan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain
hasil sewa toko, kios, los, dan tenda.

Pasal 10
(1). Penerimaan dan pengeluaran pasar desa diadministrasikan dalam
buku keuangan pengelola pasar desa.
(2). Penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah dikurangi
biaya operasional pasar desa disetor ke kas desa.
(3). Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diutamakan
-7-

untuk kepentingan dan operasional Pasar Desa.

BAB VI
PERLINDUNGAN

Pasal 11
(1). Pemberian ijin usaha pasar modern yang berlokasi di desa
dilakukan dengan memperhatikan pertimbangan kepala desa dan
BPD.
(2). Pasar Modern/retail yang mendapat ijin usaha di Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) wajib mengadakan kemitraan dengan
pelaku usaha kecil di desa.

BAB VII
KERJASAMA

Pasal 12
(1). Pemerintah Desa dapat melakukan kerjasama dengan pihak ketiga
dalam pembangunan dan pengembangan pasar desa.
(2). Pelaksanaan kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diprioritaskan untuk kepentingan pemerintah desa dan peningkatan
pasar desa.

BAB VIII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 13
(1). Pembinaan dilakukan oleh Kepala Desa.
(2). Pembinaan sebagaimana dimaksud ayat (1) berupa :
a. Upaya mendorong agar penyelenggaraan pasar desa berjalan
lancar, tertib dan berkelanjutan.
b. Upaya meningkatkan pendapatan pasar desa demi peningkatan
pendapatan asli desa.

Pasal 14
(1). Pengawasan dilakukan oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
selaku mitra kerja Pemerintah Desa.
(2). Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (1) bertujuan untuk
-8-

memberikan evaluasi kepada Pemerintah Desa dalam mengelola


pasar demi kemajuan pasar desa.

BAB IX
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 15
(1). Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
(2). Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan
Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa
Ngasinan.

Ditetapkan di : Ngasinan
Pada tanggal : 30 Desember 2014

KEPALA DESA NGASINAN

ttd

Drs. ANIS MOHTAROM


Diundangkan di Ngasinan
Pada tanggal 30 Desember 2014
SEKRETARIS DESA

ttd

ILYAS, S.Sos

LEMBARAN DESA NGASINAN KECAMATAN JETIS TAHUN 2014 NOMOR 12

Salinan sesuai dengan aslinya


Sekretaris Desa Ngasinan

ILYAS, S.Sos

Anda mungkin juga menyukai