TENTANG
Dan
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :
1. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Ponorogo.
3. Bupati adalah Bupati Ponorogo.
4. Camat adalah Camat Jetis.
5. Kecamatan Jetis adalah Wilayah Kerja Camat Jetis.
6. Desa adalah Desa Ngasinan Kecamatan Jetis
7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan
-4-
BAB II
PEMBENTUKAN
Pasal 2
(1). Pemerintah Desa Ngasinan membentuk Pasar Desa.
(2). Pasar Desa sebagaimana ayat (1) adalah Pasar Mantup.
(3). Pembentukan Pasar Desa sebagaimana dimaksud ayat (1) berada
diatas Tanah Kas Desa Ngasinan Letter C Nomor 90 Persil D II.
-5-
Pasal 3
Pembentukan pasar desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 bertujuan
untuk:
(1). memasarkan hasil produksi perdesaaan;
(2). memenuhi kebutuhan masyarakat perdesaan;
(3). melakukan interaksi sosial dan pengembangan ekonomi
masyarakat;
(4). menciptakan lapangan kerja masyarakat;
(5). mengembangkan pendapatan Pemerintah Desa;
(6). memberikan perlindungan terhadap pedagang kecil; dan
(7). mendudukkan masyarakat desa sebagai pelaku ekonomi di pasar
desa.
BAB III
PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN
Pasal 4
Pembangunan dan pengembangan pasar desa dibiayai dari:
(1). swadaya dan partisipasi masyarakat;
(2). anggaran pendapatan dan belanja desa;
(3). pinjaman desa;
(4). bantuan Pemerintah, Provinsi, Kabupaten/Kota; dan
(5). sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
Pasal 5
Pembangunan dan pengembangan pasar desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 didasarkan atas prinsip:
BAB IV
PENGELOLAAN
Pasal 6
-6-
Pasal 7
Pengelola pasar desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 mempunyai
pengalaman dan pengetahuan di bidang ekonomi.
Pasal 8
(1). Susunan organisasi pengelola pasar desa terdiri atas:
a. Kepala Pasar;
b. Sekretaris;
c. Bendahara;
d. Seksi Sesuai Kebutuhan.
(2). Susunan organisasi pengelola pasar desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
desa.
BAB V
KEUANGAN
Pasal 9
(1). Pendapatan pasar desa bersumber dari retribusi dan hasil
pendapatan lain.
(2). Retribusi pasar desa dan hasil pendapatan lain sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Desa.
(3). Pendapatan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain
hasil sewa toko, kios, los, dan tenda.
Pasal 10
(1). Penerimaan dan pengeluaran pasar desa diadministrasikan dalam
buku keuangan pengelola pasar desa.
(2). Penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah dikurangi
biaya operasional pasar desa disetor ke kas desa.
(3). Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diutamakan
-7-
BAB VI
PERLINDUNGAN
Pasal 11
(1). Pemberian ijin usaha pasar modern yang berlokasi di desa
dilakukan dengan memperhatikan pertimbangan kepala desa dan
BPD.
(2). Pasar Modern/retail yang mendapat ijin usaha di Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) wajib mengadakan kemitraan dengan
pelaku usaha kecil di desa.
BAB VII
KERJASAMA
Pasal 12
(1). Pemerintah Desa dapat melakukan kerjasama dengan pihak ketiga
dalam pembangunan dan pengembangan pasar desa.
(2). Pelaksanaan kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diprioritaskan untuk kepentingan pemerintah desa dan peningkatan
pasar desa.
BAB VIII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 13
(1). Pembinaan dilakukan oleh Kepala Desa.
(2). Pembinaan sebagaimana dimaksud ayat (1) berupa :
a. Upaya mendorong agar penyelenggaraan pasar desa berjalan
lancar, tertib dan berkelanjutan.
b. Upaya meningkatkan pendapatan pasar desa demi peningkatan
pendapatan asli desa.
Pasal 14
(1). Pengawasan dilakukan oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
selaku mitra kerja Pemerintah Desa.
(2). Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (1) bertujuan untuk
-8-
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
(1). Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
(2). Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan
Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa
Ngasinan.
Ditetapkan di : Ngasinan
Pada tanggal : 30 Desember 2014
ttd
ttd
ILYAS, S.Sos
ILYAS, S.Sos