Anda di halaman 1dari 8

KEPALA KAMPUNG SRI MULYO

KECAMATANANAK RATU AJI


KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

PERATURAN KAMPUNG SRI MULYO


NOMOR 07 TAHUN 2016

TENTANG

PENGELOLAAN PASAR KAMPUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA KAMPUNG SRI MULYO,

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka meningkatkan pendapatan


masyarakat dan Kampung, perlu sarana perekonomian
melalui Pasar Kampung sebagai pusat interaksi sosial
Masyarakat Perdesaan;

b. Bahwa dalam rangka memberi perlindungan dan


mengoptimalkan fungsi Pasar Kampung perlu dilakukan
penataan Pasar Kampung;

c. Bahwa berdasarkan maksud huruf a dan b diatas, perlu


ditetapkan dengan Peraturan Kampung;

Mengingat : 1. Undang-undang nomor 28 tahun 1959 tentang penetapan


Undang undang darurat Nomor 4 Tahun 1956 tentang
pembentukan Daerah Otonom Kabupaten dalam
lingkungan Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 55, tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1091) sebagai
Undang - undang ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1959 Nomor 73,Tambahan Lembaran Republik
Indonesia Nomor 1821);
2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
3. Undang – undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang
Perdagangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 45,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5512);

4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587) sebagai mana telah beberapa kali
diubah terahir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun
2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 50,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
5. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Adminitrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 292,Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5601);
6 Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang – undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123,Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
157,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5717);
7 Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007 tentang
penataan dan pembinaan Pasar Tradisional, Perbelanjaan
dan Toko Modern;
8 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2007
Tentang Pengelolaan Pasar Desa
9 Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun2015 tentang Pedoman
Kewenangan berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan
Lokal berskala Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 158);
10 Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun2015 tentang Pendirian,
Pengurusan dan Pegelolaan dan Pembubaran Badan Usaha
Milik Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 161);
11 Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Tengah Nomor 1
Tahun 2013 tentang penataan dan Pembinaan Pasar
(Lembaran Daerah Kabupaten Lampung Tengah Tahun
2013 Nomor 01, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Lampung Tengah Nomor 01)
12 Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Tengah Nomor 3
Tahun 2015 tentang Badan Permusyawaratan Kampung
/BPK, (Lembaran Daerah Kabupaten Lampung Tengah
Tahun 2015 Nomor 03, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Lampung Tengah Nomor 03)
13 Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Tengah Nomor 13
Tahun 2015 tentang Peraturan dikampung ( Lembaran
Daerah Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2015 Nomor
13, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lampung
Tengah Nomor 10)
14 Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Tengah Nomor 15
Tahun 2015 tentang Pengelolaan Pasar Kampung
(Lembaran Daerah Kabupaten Lampung Tengah Tahun
2015 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Lampung Tengah Nomor 13)
15 Peraturan Kampung Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Pengelolaan Aset Kampung

DENGAN PERSETUJUAN BERSAMA


BADAN PERMUSYAWARATAN KAMPUNG
KAMPUNG SRI MULYO
Dan
KEPALA KAMPUNG SRI MULYO

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KAMPUNG TENTANG PENGELOLAAN PASAR


KAMPUNG

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Kampung ini yang dimaksud dengan :

1. Kampung dalam hal ini Kampung Sri mulyo adalah kesatuan Masyarakat
hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus kepentingan Masyarakat setempat berdasarkan
asal usul dan Adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam
sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2. Pemerintah Kampung adalah Kepala Kampung dan Perangkat Kampung
sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Kampung;
3. Badan Permusyawaratan Kampung, yang selanjutnya disingkat BPK,
adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Kampung sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Kampung;
4. Pemerintahan Kampung adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan
oleh Pemerintah Kampung dan Badan Permusyawaratan Kampung dalam
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam
sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia;
5. Kewenangan Kampung adalah hak dan kekuasaan Pemerintahan
Kampung dalam menyelenggarakan Rumah tangganya sendiri untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem
Pemerintahan Nasional dan berada di daerah Kampung;
6. Peraturan Kampung adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibuat
oleh BPK bersama Kepala Kampung.
7. Peraturan Kepala Kampung adalah peraturan perundang-undangan
yang ditetapkan oleh Kepala Kampung yang bersifat mengatur dalam
rangka melaksanakan Peraturan Kampung dan Peraturan Perundang-
undangan yang lebih tinggi.
8. Keputusan Kepala Kampung adalah keputusan yang ditetapkan oleh
Kepala Kampung yang bersifat menetapkan dalam rangka melaksanakan
Peraturan Kampung maupun Peraturan Kepala Kampung.
9. Pengelolaan adalah rangkaian kegiatan mulai dari Perencanaan,
Pengadaan, Penggunaan, Pemanfaatan, Pengamanan, Pemeliharaan,
Penghapusan, pemindah tanganan, piñata usahaan, penilaian,
pembinaan, pengawasan dan pengendalian.
10. Aset Kampung adalah barang milik Kampung yang berasal dari Aset asli
Kampung, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan
Belanja Kampung atau perolehan hak lainnya yang sah.
11. Tanah Kampung adalah barang milik Kampung berupa Tanah Bengkok,
Lapangan bola, kuburan, dan titisara.
12. Swadaya Masyarakat adalah kemampuan dari suatu kelompok
masyarakat dengan kesadaran dan inisiatif sendiri mengadakan ikhtiar
kearah pemenuhan kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang
yang dirasakan dalam kelompok masyarakat itu.
13. Pasar adalah tempat pertemuan Penjual dan Pembeli untuk
melaksanakan transaksi sarana Interaksi sosial budaya Masyarakat dan
Pengembangan ekonomi Masyarakat;
14. Pasar kampung adalah pasar tradisional yang berkedudukan dikampung
dan dikelola oleh Pemerintah Kampung dan Masyarakat Kampung;
15. Retribusi Pasar Kampung adalah pungutan atas jasa pelayanan dan
fasilitas yang diberikan pemerintah kampung kepada pedagang serta atas
jasa atas keberadaan pasar Kampung;
16. SKPD Adalah SKPD yang membidangi pengelolaan Pasar Kampung
17. Semua bangunan, Toko, Kios, Los adalah aset Kampung;
18. Semua Bangunan, Toko, Kios, Los dan Tenda diperbolehkan untuk usaha
masyarakat dengan cara disewa dengan ketentuan dan persyaratan yang
ditetapkan dalam keputusan Kepala Kampung
19. Semua Bangunan,Toko, Kios, Los dan Tenda tidak diperbolehkan untuk
tempat tinggal atau dimiliki secara pribadi atau kelompok;

BAB II
PEMBENTUKAN
Pasal 2

1. Pasar Kampung dapat dibentuk disetiap Kampung;


2. Pasar Kampung Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat 1 dapat
Berlangsung Setiap Hari;

Pasal 3

1 Pembentukan Pasar Kampung Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat


1 ditetapkan dalam Peraturan Kampung;

2 Pembentukan Pasar Kampung sebagaimana dimaksud dalam pasal 2


bertujuan untuk:
a. Memasarkan hasil produk masyarakat
b. Memenuhi kebutuhan masyarakat kampung
c. Melakukan interaksi sosial dan pengembangan ekonomi masyarakat
d. Menciptakan lapangan kerja masyarakat
e. Mengembangkan pendapatan pemerintah kampung
f. Memberi perlindungan terhadap pedagang kecil
g. Mendahulukan masyarakat kampung sebagai pelaku ekonomi
dipasar kampung;

BAB III
PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN
Pasal 4
.
Pembangunan dan pengembangan pasar kampung dibiayai dari:
a. Swadaya dan partisipasi masyarakat
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung
c. Pinjaman Kampung
d. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten
e. Sumber lain yang sah dan tidak mengikat

Pasal 5

Pembangunan dan pengembangan pasar Kampung sebagai mana dimaksud


dalam pasal 4 didasarkan atas prinsip :

1. Mendahulukan keperluan dan kebutuhan masyarakat setempat


yang memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan;
2. Memberikan perlindungan dan keadilan bagi masyarakat Kampung
3. Mengembangkan kekayaan ,aset dan potensi Kampung
4. Menciptakan rancang bangun pasar Kampung disesuikan dengan
nilai-nilai Masyarakat Kampung setempat;
5. Pasar Kampung yang sudah dibangun dari Pemerintah, pemerintah
Provinsi, Pemerintah Daerah diserahkan kepada Pemerintah
Kampung, dan tata cara penyerahan dimaksud ditetapkan dengan
peraturan Bupati;

BAB IV
PENGELOLAAN
Pasal 6

1. Pengelolaan Pasar Kampung dilaksanakan oleh Pemerintah Kampung ;


2. Pengelolaan pasar kampung sebagai mana dimaksud pada ayat 1
dilaksanakan secara terpisah dengan manajemen Pemerintah Kampung;
3. Pemerintah Kampung dapat menunjuk mengangkat dan memberhentikan
pengelola Pasar Kampung dari Masyarakat setempat
4. Teknis pelaksanaan pengelolaan Pasar Kampung lebih lanjut mengacu
Pada Peraturan Bupati
Pasal 7

Pengelola Pasar Kampung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6


mempunyai Pengalaman dan Pengetahuan dibidang Ekonomi atau
setidaknya lulusan SLTA dan umur minimal 25 tahun dan maksimal 55
tahun;

PASAL 8
1. Susunan Organisasi pengelola Pasar Kampung terdiri atas:
a. Ketua pengurus pasar
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Tenaga bantu adminitrasi
e. Seksi keamanan dan ketertiban
f. Juru parkir
g. Tukang kebersihan
2. Insentif pengurus pasar dimaksud dalam ayat 1 ditetapkan berdasar
Keputusan Kepala Kampung;
3. Masa kerja pengurus Pasar dimaksud dalam Pasal 1 ditetapkan 3 Tahun
dan Kepala Kampung berhak mengangkat kembali jika dinilai punya
Kinerja yang bagus;
4. Kepala Kampung berhak memberhentikan dan mengganti pengelola Pasar
walaupun belum batas waktu 3 tahun, Jika dianggap kerjanya tidak Bagus,
tidak Transparan dalam adminitrasi dan atau Meninggal Dunia Maupun
Cacat Permanen yang menyebabkan kerja tidak bisa Maksimal;

BAB V
KEUANGAN
Pasal 9

1. Pendapatan Pasar Kampung bersumber dari Retribusi dan hasil


Pendapatan Lain yang Sah dan tidak mengikat;
2. Besaran Retribusi, dimaksud dalam pasal 9 ayat 1 ditetapkan dengan
Keputusan Kampung;
3. Pendapatan Lain yang dimaksud dalam Ayat 1 bisa dari sewa Toko, Los,
Tenda maupun bantuan dari Pihak Ketiga yang sifatnya tidak mengikat;

Pasal 10

1. Penerimaan dan pengeluaran Pasar Kampung di adminitrasikan dan


dipertanggung jawabkan secara tertulis dalam buku keuangan pengelolaan
Pasar Kampung;
2. Penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 setelah dikurangi biaya
Operasional pasar Kampung disetor ke kas Kampung;
3. Pengeluaran sebagai mana pada ayat 1 diutamakan untuk kepentingan
operasional, perawatan dan perbaikan pasar Kampung;

BAB VI
PERLINDUNGAN
Pasal 11
1. Pemerintah Kampung memperhatikan kelangsungan pasar Kampung dalam
memberi izin usaha pasar Modern
2. Pemberian izin usaha pasar Modern yang berlokasi dikampung dilakukan
dengan pertimbangan Kepala Kampung dan BPK;
3. Pasar Modern yang mendapat izin usaha sebagaimana dimaksud pada ayat
2 wajib mengadakan kemitraan dengan pelaku usaha mikro dipasar
Kampung;

BAB VII
KERJASAMA
Pasal 12

1. Pemerintah Kampung dapat melakukan kerjasama dengan pihak ketiga


dalam Pembangunan dan pengembangan pasar Kampung
2. Pelaksanaan kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diprioritaskan
untuk kepentingan Kampung

BAB VIII
PENGAWASAN DAN LARANGAN
BAGIAN KESATU
pengawasan
Pasal 13

1. Pengawasan baik dalam operasional dan adminitrasi dilakukan secara


berkala oleh Pemerintah Kampung kepada pengelola Pasar Kampung
2. Penyewa aset Pasar Kampung bertanggung jawab kepada Pemerintah
Kampung melalui pengelola Pasar Kampung dan pengelola pasar Kampung
bertanggung jawab kepada Pemerintah kampung dan Dinas terkait.

BAGIAN KEDUA
Larangan
Pasal 14

1. Penyewa dilarang merusak/merubah bentuk/menambah bangunan pasar


Kampung
2. Penyewa dilarang menyewakan kembali Tanah, Bangunan, Toko, Kios dan
Los yang sudah disewanya;
3. Jika mau mendirikan Tenda atau menambah teras depan Toko harus
mendapat izin tertulis dari Pengelola Pasar Kampung dan diketahui Kepala
Kampung
4. Jika terjadi Pelanggaran seperti yang dimaksud dalam ayat 1, 2 dan 3 maka
akan dilakukan mediasi secara kekeluargaan tetapi jika berbagai usaha
dilakukan tidak bisa menemui jalan penyelesaian maka diselesaikan sesuai
peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

BAB IX
PEMBINAAN
Pasal 15

1. Pemerintah Kampung berkewajiban melakukan Pembinaan kepada


Pengelola dan pelaku Pasar;
2. Pemerintah Kampung berkewajiban melakukan pembinaan secara berkala
atau menurut kepentingan dan kemendesakan;
3. Semaksimal mungkin menghindari persengketaan dan perselisihan didalam
pengelolaan dan kegiatan Pasar Kampung;

BAB X
PENUTUP
Pasal 16

Peraturan Kampung ini dibuat sebagai penyempurnaan dan pengganti


Peraturan Kampung sebelumnya;
Peraturan Kampung ini mulai berlaku pada Tanggal diundangkan agar setiap
Orang mengetahui, memerintahkan Pengundangan Peraturan Kampung ini
dengan penempatannya dalam lembaran Kampung Sri mulyo

Ditetapkan di Sri mulyo


Pada tanggal....................2016
Kepala Kampung Sri mulyo

SAHPIRIN

Di undangkan di Sri mulyo


Pada Tanggal.............................2016
Sekretaris Kampung

DALIJO
LEMBARAN KAMPUNG SRI MULYO TAHUN 2016 NOMOR 07

Anda mungkin juga menyukai