KECAMATAN BENDAHARA
KABUPATEN ACEH TAMIANG
Jalan..........................., Nomor ..........., Kode Pos : 24472, Email ......
TENTANG
PENYERTAAN MODAL KAMPUNG PADA BADAN USAHA MILIK KAMPUNG
DI KAMPUNG TELUK HALBAN
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG
ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA
DATOK PENGHULU TELUK HALBAN,
Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelayanan masyarakat dan penguatan modal pada
Badan Usaha Milik Kampung serta untuk menggali potensi sumber-sumber
pendapatan asli kampung, dipandang perlu menyertakan modal kampung;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu
menetapkan Qanun Kampung tentang Penyertaan Modal Pada Badan Usaha
Milik Kampung di Kampung Teluk Halban
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara tahun
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, TambahanLembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495;)
11. Qanun Kampung Teluk Halban Nomor 01 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kampung (RPJMK) Tahun 2015-2020;
12. Keputusan Bupati Aceh Tamiang Nomor 652 Tahun 2018 tentang Penetapan
Standar Biaya Umum Kampung Tahun 2018;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan
Keuangan Desa;
14. Peraturan Menteri Desa Pembanguan daerah Tertinggal dan Trasmigrasi Nomor 16
tahun 2020 tentang Prioritas Penggunanaan Dana Desa Tahun Anggaran 2021;
15. Peraturan Bupati Aceh Tamiang Nomor 31 Tahun 2018 Tentang Pedoman
Penyusunan Organisasi Dan Tata Kerja Pemerintah Kampung;
16. Peraturan Bupati Aceh Tamiang Nomor 32 Tahun 2018 Tentang Daftar
Kewenangan Kampung Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal
Berskala Kampung;
17. Peraturan Bupati Aceh Tamiang Nomor 33 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan
Keuangan Kampung;
18. Peraturan Bupati Aceh Tamiang Nomor Tahun 2019 Tentang Tata Cara
Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa Setiap Kampung Di Kabupaten
Aceh Tamiang Tahun Anggaran 2019;
19. Peraturan Bupati Aceh Tamiang Nomor Tahun 2019 Tentang Tata Cara
Pembagian dan Penyaluran Alokasi Dana Kampung dan Alokasi Dari Bagian Hasil
Pajak dan Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2018;
20. Qanun Kampung Teluk Halban Nomor 01 Tahun 2019 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Kampung (RKPK) Tahun 2019;
21. Qanun Teluk Halban Nomor 02 Tahun 2019 Tentang Kewenangan Berdasarkan
Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Kampung;
22. Qanun Teluk Halban Nomor 03 Tahun 2019 Tentang Pembentukan dan
Pengelolaan Badan Usaha Milik Kampung;
23. Peraturan Bupati Aceh Tamiang Nomor 80 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua
Kali Atas Keputusan Bupati Aceh Tamiang Nomor 651 Tahun 2018 Tentang
Besaran Penghasilan Tetap dan Tunjangan Bagi Datok Penghulu, Tok Imam
Kampung, Perangkat Kampung dan Unsur Pelaksana Lainnya Serta Majelis Duduk
Setikar Kampung Tahun 2019;
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Qanun Kampung ini, yang dimaksud dengan:
1. Kampung adalah Kampung Teluk Halban
2. Datok Penghulu adalah Datok Penghulu Teluk Halban
3. Kampung adalah Kampung dan Kampung adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut
Kampung, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
Negara KesatuanRepublik Indonesia.
4. Pemerintahan Kampung adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
5. Pemerintah Kampung adalah Datok Penghulu dibantu perangkat Kampung sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Kampung.
6. Majelis Duduk Setikar Kampungmatau yang selanjutnya disingkat MDSK adalah lembaga yang
melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Kampung
berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
7. Musyawarah Kampung adalah musyawarah antara Majelis Duduk Setikar Kampung, Pemerintah Kampung,
dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh Majelis Duduk Setikar Kampung untuk menyepakati hal
yang bersifat strategis.
8. Qanun Kampung adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Datok Penghulu setelah
dibahas dan disepakati bersama Majelis Duduk Setikar Kampung.
9. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang
diperuntukkan bagi Kampung yang ditransfer melalui anggaran pendapatan dan digunakan untuk
membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan
pemberdayaan masyarakat.
10. Alokasi Dana Kampung yang selanjutnya disingkat ADK, adalah dana perimbangan yang diterima
kabupaten dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten setelah dikurangi Dana Alokasi
Khusus.
11. Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung, selanjutnya disebut APB Kampung adalah rencana
keuangan tahunan Pemerintahan Kampung.
12. Pembangunan Kampung adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya
kesejahteraan masyarakat Kampung;
13. Keuangan Kampung adalah semua hak dan kewajiban Kampung yang dapat dinilai dengan uang serta
segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban
Kampung.
14. Aset Kampung barang milik Kampung yang berasal dari kekayaan asli Kampung, dibeli atau diperoleh atas
beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung atau perolehan hak lainnya yang sah;
15. Kewenangan Kampung adalah kewenangan yang dimiliki Kampung meliputi kewenangan di bidang
penyelenggaraan Pemerintahan Kampung, pelaksanaan Pembangunan Kampung, Pembinaan
Kemasyarakatan Kampung, dan Pemberdayaan Masyarakat Kampung berdasarkan prakarsa masyarakat,
hak asal usul dan adat istiadat Kampung.
16. Badan Usaha Milik Kampung, selanjutnya disebut BUMK, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian
besar modalnya dimiliki oleh Kampung melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan
Kampung yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-
besarnya kesejahteraan masyarakat Kampung.
17. Penyertaan Modal Kampung yang selanjutnya disebut penyertaaan modal adalah pengalihan kepemilikan
aset milik Kampung yang semula merupakan kekayaan yang tidak terpisahkan menjadi kekayaan yang
dipisahkan untuk diperhitungkan sebagai saham Kampung pada Badan Usaha Milik Kampung.
BAB II
AZAS DAN TUJUAN
Pasal 3
Penyertaan modal berazaskan :
a. Akuntabilitas; dan
b. Kepastian Hukum.
Pasal 4
Pasal 5
(1) Penyertaan modal kepada BUMK dari Pemerintah Kampung berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja
Kampung Tahun Anggaran 2019
(2) Penyertaan modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebesar Rp. 200.000.000,- ( Dua ratus juta rupiah);
(3) Sumber Penyertaan modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah dari APBK Pemerintah Kampung
Teluk Halban Tahun Anggaran 2019 berupa Modal;
(4) Penggunaan penyertaan modal sebagaimana dimaksud dalam pada ayat (2) untuk penguatan atau
tambahan modal usaha BUMK;
BAB IV
HASIL PENYERTAAN MODAL
Pasal 6
Hasil atau keuntungan dari penyertaan modal kepada BUMK merupakan Pendapatan Asli Kampung yang
dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan Dan Belanja Kampung (APBKampung) setiap tahun.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 6
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Qanun Kampung ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur
lebih lanjut oleh Peraturan Datok Penghulu.
(2) Qanun Kampung ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
(3) Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Qanun Kampung ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Kampung dan Berita Kampung oleh Sekretaris Kampung
ABDUL RAHIM
SITI FADHILAH
LEMBARAN KAMPUNG TELUK HALBAN TAHUN 2019 NOMOR 05