Anda di halaman 1dari 9

B.

Uji kimia
Uji Kimia
Pengujian kimia yang dilakukan di dalam GOR UNY, Jl. Colombo No.1, Caturtunggal,
Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dimana yang diuji merupakan air
sumur.
Beberapa parameter uji kimia yang diperiksa diantaranya pH, Besi (Fe), Fluorida (F),
Kesadahan sbg CaCO3 , Mangan (Mn), Nitrat (NO3-N), Nitrit (NO2-N), Sianida (CN), deterjen,
Pestisida total, Air Raksa (Hg), Arsen (As), Kadmium (Cd), Kromium (Cr +6), Selenium (Se),
Seng (Zn), Sulfat (SO4), Timbal (Pb), Benzen dan Zat Organik (KMnO 4) untuk pengujian
Pestisida total, Air Raksa (Hg) dan Benzen tidak dilakukan pengujian pada air sumur di GOR
UNY. Berikut adalah uraian hasil uji kimia:
1. pH
Pengujian kimia yaitu pH pada tabel hasil uji kimia menggunakan metode uji SNI
06-6989.11-2004 metode pengukuran pH tersebut berdasarkan pada pengukuran aktifitas
ion hydrogen secara potensiometri/elektrometri dengan menggunakan pH meter. Standart
nilai baku mutu normal pH air untuk keperluan hygiene sanitasi berdasarkan
Per.Men.Kes.RI No.32/Th./2017 menunjukkan nilai pH maksimum sebesar 6,5-8,5 untuk
pH hasil uji air sumur di GOR UNY menunjukan pH 7,7. Angka tersebut telah sesuai
dengan persyaratan pH air yang digunakan untuk keperluan higine sanitasi berdasarkan
Per.Men.Kes.RI No.32/Th./2017.
2. Besi (Fe)
Pengujian kimia kadar besi pada tabel uji kimia menggunakan metode SNI
6989.4-2009 yaitu metode uji besi (Fe) secara Spektofotometri Serapan Atom (SSA).
Metode SSA menggunakan penentuan logam besi (Fe) total dan terlarut dalam air.
Prinsip uji SSA menggunakan analit logam besi dalam nyala udara asetilen diubah
menjadi bentuk atomnya, menyerap energy radiasi elektromagnetik yang berasal dari
lampu katode dan besarnya serapan berbanding lurus dengan kadar analit. Standart nilai
baku mutu normal kadar besi (Fe) air untuk keperluan hygiene sanitasi berdasarkan
Per.Men.Kes.RI No.32/Th./2017 menunjukkan nilai kadar besi (Fe) maksimum sebesar 1
mg/L untuk kadar besi (Fe) hasil uji air sumur di GOR UNY menunjukan nilai 0,3011
mg/L. angka tersbut berarti kadar besi (Fe) dalam air sumur di GOR UNY yang diuji
telah sesuai dengan persyaratan untuk keperluan higine sanitasi berdasarkan
Per.Men.Kes.RI No.32/Th./2017.
3. Fluorida (F)
Pengujian kimia kadar fluorida (F) pada tabel hasil uji kimia menggunakan
metode SNI 06-6989.29-2005 yaitu metode uji fluorida (F) secara spektofotometri
dengan SPADNS yang digunakan untuk menentukan kadar fluorida (F) dalam air
menggunakan panjang gelombang 570 nm. Prinsip uji ini yaitu fluorida bereaksi dengan
larutan campuran SPADNS- asam zirkonil menyebabkan berkurangnya warna larutan.
Pengurangan warna ini sebanding dengan banyaknya unsur fluorida yang diukur
menggunakan spektofotometer pada panjang gelombang 570nm. . Standart nilai baku
mutu normal kadar fluorida (F) air untuk keperluan hygiene sanitasi berdasarkan
Per.Men.Kes.RI No.32/Th./2017 menunjukkan nilai kadar fluorida (F) maksimum
sebesar 1,5 mg/L untuk kadar fluorida (F) hasil uji air sumur di GOR UNY menunjukan
nilai 0,0615 mg/L. Angka tersebut berarti kadar fluorida (F) dalam air sumur di GOR
UNY yang diuji telah sesuai dengan persyaratan untuk keperluan higine sanitasi
berdasarkan Per.Men.Kes.RI No.32/Th./2017.
4. Kesadahan sbg CaCO3
Pengujian kimia kesadahan sbg CaCO3 pada tabel hasil uji kimia menggunakan
metode SNI 06-6989.12-2004 yaitu menggunakan metode titrimetric. Garam dinatrium
etilen diamin tetra asetat (EDTA) akan bereaksi dengan kation logamtertentu membentuk
senyawa kompleks kelat yang larut. Pada pH 10,0 ± 0,1, ion-ion kalsiumdan magnesium
dalam contoh uji akan bereaksi dengan indikator Eriochrome Black T (EBT),dan
membentuk larutan berwarna merah keunguan. Jika Na2EDTA ditambahkan
sebagaititran, maka ion-ion kalsium dan magnesium akan membentuk senyawa
kompleks, molekul indikator terlepas kembali, dan pada titik akhir titrasi larutan akan
berubah warna dari merah keunguan menjadi biru. Dari cara ini akan didapat kesadahan
total (Ca + Mg). Kalsium dapat ditentukan secara langsung dengan EDTA bila pH contoh
uji dibuat cukup tinggi (12-13), sehingga magnesium akan mengendap sebagai
magnesium hidroksida danpada titik akhir titrasi indikator Eriochrome Black T (EBT)
hanya akan bereaksi dengankalsium saja membentuk larutan berwarna biru. Dari cara ini
akan didapat kadar kalsiumdalam air (Ca).Dari kedua cara tersebut dapat dihitung kadar
magnesium dengan cara mengurangkan hasilkesadahan total dengan kadar kalsium yang
diperoleh, yang dihitung sebagai CaCO3.
Standart nilai baku mutu normal Kesadahan sbg CaCO3 air untuk keperluan
hygiene sanitasi berdasarkan Per.Men.Kes.RI No.32/Th./2017 menunjukkan nilai
Kesadahan sbg CaCO3 maksimum sebesar 500 mg/L untuk Kesadahan sbg CaCO 3 hasil
uji air sumur di GOR UNY menunjukan nilai 110,89 mg/L. Angka tersebut berarti
Kesadahan sbg CaCO3
dalam air sumur di GOR UNY yang diuji telah sesuai dengan persyaratan untuk
keperluan higine sanitasi berdasarkan Per.Men.Kes.RI No.32/Th./2017.
5. Mangan (Mn)
Pengujian kimia kadar mangan (Mn) dalam air menggunakan metode SNI 6989.5-
2009 yaitu secara Spektofotometri Serapan Atom (SSA) seperti pada metode pengujian
kadar besi (Fe). Standart nilai baku mutu normal kadar mangan (Mn) air untuk keperluan
hygiene sanitasi berdasarkan Per.Men.Kes.RI No.32/Th./2017 menunjukkan nilai kadar
Mangan (Mn) maksimum sebesar 0,5 mg/L untuk kadar mangan (Mn) hasil uji air sumur
di GOR UNY menunjukan nilai 0,4147 mg/L. Angka tersebut berarti kadar Mangan (Mn)
dalam air sumur di GOR UNY yang diuji telah sesuai dengan persyaratan untuk
keperluan higine sanitasi berdasarkan Per.Men.Kes.RI No.32/Th./2017.
6. Nitrat (NO3-N)
Pengujian kimia kadar nitrat dalam air menggunakan metode APHA 2012,
Section 4500-NO2B dengan cara spektofotometer. Standart nilai baku mutu normal kadar
nitrat air untuk keperluan higine sanitasi berdasarkan Per.Men.Kes.RI No.32/Th./2017
menunjukkan nilai kadar nitrat maksimum sebesar 10 mg/L untuk kadar nitrat hasil uji air
sumur di GOR UNY menunjukan nilai 0,42 mg/L. Angka tersebut berarti kadar nitrat
dalam air sumur di GOR UNY yang diuji telah sesuai dengan persyaratan untuk
keperluan higine sanitasi berdasarkan Per.Men.Kes.RI No.32/Th./2017.
7. Nitrit (NO2-N)
Pengujian kimia kadar nitrit dalam air menggunakan metode SNI 06-6989.9-2004
yaitu metode spektofotometri, prinaipnya yaitu Nitrit dalam suasana asam pada pH 2,0 –
2,5 akan bereaksi dengan sulfanilamid (SA) dan N-(1-naphthyl) ethylene diamine
dihydrochloride (NED dihydrochloride) membentuk senyawa azo yang berwarna merah
keunguan. Warna yang terbentuk diukur absorbansinya secara spektrofotometri pada
panjang gelombang maksimum 543 nm. Standart nilai baku mutu normal kadar nitrit air
untuk keperluan higine sanitasi berdasarkan Per.Men.Kes.RI No.32/Th./2017
menunjukkan nilai kadar nitrat maksimum sebesar 1 mg/L untuk kadar nitrit hasil uji air
sumur di GOR UNY menunjukan nilai 0,0007 mg/L. Angka tersebut berarti kadar nitrat
dalam air sumur di GOR UNY yang diuji telah sesuai dengan persyaratan untuk
keperluan higine sanitasi berdasarkan Per.Men.Kes.RI No.32/Th./2017.
8. Sianida (CN)
Pengujian kimia kadar sianida dalam air menggunakan metode In House Methode
uji sianida total (CN) secara spektofotometri. Standart nilai baku mutu normal total
sianida air untuk keperluan higine sanitasi berdasarkan Per.Men.Kes.RI No.32/Th./2017
menunjukkan nilai maksimum sebesar 0,1 mg/l L untuk total sianida hasil uji air sumur
di GOR UNY menunjukan nilai <0,0070 mg/l L. Angka tersebut berarti total sianida
dalam air sumur di GOR UNY yang diuji telah sesuai dengan persyaratan untuk
keperluan higine sanitasi berdasarkan Per.Men.Kes.RI No.32/Th./2017.
9. Deterjen
Pengujian kadar kimia kadar deterjen pada air menggunakan metode SNI 06-
6989.9-2004 dengan cara uji kadar surfaktan anionic dengan soektofotometer. Standart
nilai baku mutu normal kadar deterjen air untuk keperluan higine sanitasi berdasarkan
Per.Men.Kes.RI No.32/Th./2017 menunjukkan nilai maksimum sebesar 0,1 mg/L untuk
total kadar deterjen hasil uji air sumur di GOR UNY menunjukan nilai <0,0002 mg/L.
Angka tersebut berarti total kadar deterjen dalam air sumur di GOR UNY yang diuji telah
sesuai dengan persyaratan untuk keperluan higine sanitasi berdasarkan Per.Men.Kes.RI
No.32/Th./2017.
10. Arsen (As)
Pengujian kimia kadar arsen menggunakan metode In House Method yaitu
dengan pengujian menggunakan Spektofotometri Serapan Atom (SSA). Standart nilai
baku mutu normal kadar arsen air untuk keperluan higine sanitasi berdasarkan
Per.Men.Kes.RI No.32/Th./2017 menunjukkan nilai maksimum sebesar 0,05 mg/L untuk
total kadar arsen hasil uji air sumur di GOR UNY menunjukan nilai <0,005 mg/L. Angka
tersebut berarti total kadar arsen dalam air sumur di GOR UNY yang diuji telah sesuai
dengan persyaratan untuk keperluan higine sanitasi berdasarkan Per.Men.Kes.RI
No.32/Th./2017.
11. Kadmium (Cd)
Pengujian kimia kadar kadmium menggunakan metode SNI 06-6989.38-2005
yaitu metode uji kadar kadmium (Cd) dengan Spektofotometer Serapan Atom (SSA).
Standart nilai baku mutu normal kadar kadmium air untuk keperluan higine sanitasi
berdasarkan Per.Men.Kes.RI No.32/Th./2017 menunjukkan nilai maksimum sebesar
0,005 mg/L untuk total kadar arsen hasil uji air sumur di GOR UNY menunjukan nilai
<0,0004mg/L. Angka tersebut berarti total kadar kadmium dalam air sumur di GOR UNY
yang diuji telah sesuai dengan persyaratan untuk keperluan higine sanitasi berdasarkan
Per.Men.Kes.RI No.32/Th./2017.
12. Kromium (Cr+6)
Pengujian kadar kromium menggunakan metode APHA 2012, Section 3500-CrB
yaitu menggunakan Spektofotometer Serapan Atom (SSA). Standart nilai baku mutu
normal kadar kromium air untuk keperluan higine sanitasi berdasarkan Per.Men.Kes.RI
No.32/Th./2017 menunjukkan nilai maksimum sebesar 0,05 mg/L untuk total kadar
kromium hasil uji air sumur di GOR UNY menunjukan nilai <0,0014mg/L. Angka
tersebut berarti total kadar kromium dalam air sumur di GOR UNY yang diuji telah
sesuai dengan persyaratan untuk keperluan higine sanitasi berdasarkan Per.Men.Kes.RI
No.32/Th./2017.
13. Selenium (Se)
Pengujian kadar selenium menggunakan metode APHA 2012, Section 3112-B
yaitu menggunakan Uji selenium dengan Inductively Plasma Method (ICP). Standart
nilai baku mutu normal kadar selenium air untuk keperluan higine sanitasi berdasarkan
Per.Men.Kes.RI No.32/Th./2017 menunjukkan nilai maksimum sebesar 0,01 mg/L untuk
total kadar selenium hasil uji air sumur di GOR UNY menunjukan nilai 0,0072 mg/L.
Angka tersebut berarti total kadar selenium dalam air sumur di GOR UNY yang diuji
telah sesuai dengan persyaratan untuk keperluan higine sanitasi berdasarkan
Per.Men.Kes.RI No.32/Th./2017.
14. Seng (Zn)
Pengujian kimia kadar Zn menggunakan metode SNI 6989.7-2009 yaitu metode
dengan Spektofotometri Serapan Atom (SSA). Standart nilai baku mutu normal kadar Zn
air untuk keperluan higine sanitasi berdasarkan Per.Men.Kes.RI No.32/Th./2017
menunjukkan nilai maksimum sebesar 15 mg/L untuk total kadar Zn hasil uji air sumur
di GOR UNY menunjukan nilai <0,0083 mg/L. Angka tersebut berarti total kadar Zn
rendah dalam air sumur di GOR UNY yang diuji telah sesuai dengan persyaratan untuk
keperluan higine sanitasi berdasarkan Per.Men.Kes.RI No.32/Th./2017.
15. Sulfat (SO4)
Pengujian kimia kadar sulfat menggunakan metode SNI 6989.7-2009 yaitu
metode uji sulfat secara turbidimetri. Standart nilai baku mutu normal kadar sulfat air
untuk keperluan higine sanitasi berdasarkan Per.Men.Kes.RI No.32/Th./2017
menunjukkan nilai maksimum sebesar 400 mg/l L untuk total kadar Zn hasil uji air
sumur di GOR UNY menunjukan nilai 28 mg/l L. Angka tersebut berarti total kadar
sulfat dalam air sumur di GOR UNY yang diuji telah sesuai dengan persyaratan untuk
keperluan higine sanitasi berdasarkan Per.Men.Kes.RI No.32/Th./2017.
16. Timbal (Pb)
Pengujian kimia kadar timbal menggunakan metode SNI 6989.46-2005 yaitu
menggunakan metode SSA. Standart nilai baku mutu normal kadar timbal air untuk
keperluan higine sanitasi berdasarkan Per.Men.Kes.RI No.32/Th./2017 menunjukkan
nilai maksimum sebesar 0,05 mg/L untuk total kadar timbal hasil uji air sumur di GOR
UNY menunjukan nilai <0,0008 mg/L. Angka tersebut berarti total kadar timbal rendah
dalam air sumur di GOR UNY yang diuji telah sesuai dengan persyaratan untuk
keperluan higine sanitasi berdasarkan Per.Men.Kes.RI No.32/Th./2017.
17. Zat organik (KMnO4)
Pengujian kimia kadar zat organik menggunakan metode SNI 06-6989.22-2004
yaitu menggunakan metode SSA. Standart nilai baku mutu normal kadar zat organik air
untuk keperluan higine sanitasi berdasarkan Per.Men.Kes.RI No.32/Th./2017
menunjukkan nilai maksimum sebesar 10 mg/L untuk total kadar zat organik hasil uji air
sumur di GOR UNY menunjukan nilai 1,87 mg/L. Angka tersebut berarti total kadar zat
organik dalam air sumur di GOR UNY yang diuji telah sesuai dengan persyaratan untuk
keperluan higine sanitasi berdasarkan Per.Men.Kes.RI No.32/Th./2017.
Untuk pengujian yang tertera dalam tabel terdapat pengujian pestisida total, air
raksa (Hg) dan kadar benzene yang tidak diuji sehingga tidak menunjukkan hasil uji.
Pengujian parameter uji kimia dari parameter pH, logam-logam (Besi (Fe), Fluorida (F),
Mangan (Mn), Nitrat (NO3-N), Nitrit (NO2-N), Kadmium (Cd), Kromium (Cr+6),
Selenium (Se), Seng (Zn), Timbal (Pb)), gas-gas terlarut, sianida, pestisida, air raksa dan
zat-zat organik dengan menggunakan metode yang berbeda seperti yang dijelaskan di
atas menunjukkan keseluruhan hasil uji kimia air sumur di GOR UNY, Jl. Colombo
No.1, Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta telah
memenuhi syarat berdasarkan standar SNI dan APHA sehingga layak untuk digunakan
berdasarkan pengujian kimia.

Anda mungkin juga menyukai