Anda di halaman 1dari 3

A.

Fotorespirasi
Produktivitas beberapa jenis tanaman seperti jagung lebih besar daripada
kedelai. Hal tersebut disebabkan adanya perbedaan produktivitas akibat dari
perbedaan derajat fotorespirasi [ada masing-masing tanaman. Dikarenakan perbedaan
tersebut maka tanaman dikelompokkan menjadi dua yaitu tanaman produktivitas
tinggi (C4) seperti jagung dan tebu dan tanaman produktivitas rendah (C3) seperti
padi, kacang tanah, kedelai, gandum dan tembakau.
Fotorespirasi merupakan rangsangan cahaya terhadap laju respirasi, dimana
CO2 yang dihasilkan oleh respirasi pada kebanyakan tumbuhan tinggi menunjukkan
bahwa laju respirasinya lebih cepat dalam keadaan terang daripada dalam keadaan
gelap. Fotorespirasi ini dapat berlangsung bersama-sama dengan respirasi biasa
(glikolisis, daur krebs, dan rantai respirasi).
Penetapan laju fotorespirasi (mg CO² per dm² luas daun per jam) sangat sulit,
karena C02 yang dihasilkan pada respirasi akan disemat kembali dalam fotosintesis.
Derajat fotorespirasi dapat ditentukan memakai suatu indeks yang disebut titik
kompensasi, yaitu suatu keadaan dimana intensitas cahaya yang menyebabkan CO2
lepas melalui respirasi dengan yang digunakan oleh fotosintesis. Keadaan ini
menyebabkan tanaman dalam keadaan statis. Oleh karena itu supaya tanaman dapat
tumbuh dengan baik usahakan tanaman mendapat intensitas cahaya.
B. Fotorespirasi pada tanaman C3
Tumbuhan C3 mempunyai laju fotorespirasi yang terbentuk dari asam glikolat
adalah substrat fotorespirasi yang terbentuk dari asam posfoglikolat yaitu asam yang
terbentuk dari ribulosa 1,5 diposfat (RuDP) yang ada pada siklus calvin fotosintesis.
Apabila RuDP bereaksi dengan CO2 dengan bantuan enzim RuDP karboksilase, akan
menghasilkan 2 molekul 3 PGA (asam 3 posfogliserat). Tetapi apabila bereaksi
dengan O2 dengan bantuan enzim RuDP oksigenase akan menghasilkan 1 molekul 3
PGA dan 1 molekul asam 2 posfoglikolat. Selanjutnya asam 2 posfoglikolat akan
mengalami defosforilasi menjadi asam glikolat, kemudian asam glikolat masuk ke
peroksisom yang terdapat dalam mesofil.
Pada peroksisom terdapat 2 enzim yaitu asam glikolat oksidase dan katalase.
Enzim ini berfungsi untuk mengoksidir asam glikolat menjadi asam glioksilat dan
kemudian mengubahnya menjadi glisin. Terbentuknya glisin di mitokondria dan
kombinasi 2 molekul glisin akan membentuk satu molekul serin dan CO2. Akhirnya
serin keluar dari mitokondria dan diubah menjadi karbohidrat.
Faktor yang mempengaruhi terbentuknya asam glikolat adalah konsentrasi
C02 dan O2 di atmosfer. Asam glikolat di sintesis secara cepat pada konsentrasi CO2
300 ppm(normal), tetapi apabila meningkat sampai 1000 ppm mengakibatkan
penurunan jumlah asam glikolat. Sedangkan pengaruh konsentrasi O2 berlawanan
dengan CO2 dimana peningkatan O2 di atmosfer akan merangsang terbentuknya asam
glikolat pada daun yang mendapat sinar. Asam glikolat akan di sintesis dengan cepat
dan diakumulasikan dalam jumlah yang relatif banyak , jika tumbuhan C3
ditempatkan dalam udara dengan kandungan yang O2 normal yaitu 21%.
Pada tumbuhan C3

Reaksi fotorespirasi terjadi karena pada tumbuhan ini fungsi enzim RuDP adalah
ganda yakni untuk mengikat CO2 dan mengikat O2 untuk fotorespirasi. Pemanfaatan CO2
hanya sebesar 50% karena adanya foto respirasi ini.

Anda mungkin juga menyukai