Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

Ira Sahara, M.Ak

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5

Yuyun Putria : 18.2400.095


Nurfadillah : 18.2400.111
Firayanti Lestari : 18.2400.132
Nurul Fachria : 18.2400.121
Dian : 18.2400.071
Yusnani : 18.2400.116
Reza : 18.2400.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI EKONOMI


SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PARE-PARE
2019

1
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
“Permintaan dan Penawaran” ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Ira Sahara, M.Ak, selaku Dosen mata kuliah
Ekonomi Mikro yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai permintaan dan penawaran. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan
jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

2
Daftar Isi
MAKALAH.............................................................................................................................1

PENGANTAR EKONOMI MAKRO.......................................................................................1

Kata Pengantar.......................................................................................................................2

Daftar Isi.................................................................................................................................3

Bab I Pendahuluan..................................................................................................................4

a. Latar Belakang...........................................................................................................................4

b. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4

Bab II Pembahasan.................................................................................................................5

1. Tinjauan Teori Permintaan dan Penawaran...............................................................................5


a. Teori Permintaan.........................................................................................................................................5
b. Teori Penawaran........................................................................................................................................11

2. Kebijakan Moneter..................................................................................................................16
A. Permintaan Uang dan Penawaran Uang...................................................................................................16
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi Permintaan Uang dan Penawaran Uang...........................................17
C. Bentuk Kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi keseimbangan permintaan dan penawaran uang
melalui kebijakan moneter.................................................................................................................................21
D. Macam Kebijakan Moneter yang dilakukan pemerintah..........................................................................22
1) Kebijakan Pasar Terbuka............................................................................................................................22
2) Penentuan Cadangan Wajib atau Giro Wajib Minimum (Reserves Requirement Policy).........................22
3) Kebijakan atau politik diskonto (Bank Rate Policy)...................................................................................23
4) Kebijakan Kredit Selektif............................................................................................................................23
5) Bujukan Moral...........................................................................................................................................23

Bab III Penutup......................................................................................................................24

Kesimpulan......................................................................................................................................24

3
Bab I Pendahuluan

a. Latar Belakang
Pada zaman modren seperti sekarang ini kebanyakan orang menganggap
bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang hanya dimulai dan diakhiri dengan hukum
permintaan dan penawaran.Tentu saja anggapan ini terlalu mengandalkan ilmu
ekonomi sebagai ilmu yang  sangat sederhana. Akan tetapi menurut saya hukum yang
dikenal dengan hukum penawaran dan permintaan memang merupakan bagian yang
terpenting dalam pemahaman kita mengenai pasar. Apabila kita membicarakan pasar
tentunya tidak luput dari perdagangan. Perdangan yang paling sering terjadi adalah
perdangan di pasar. Di dalam perekonomian pasar tentunya ada yang disebut
permintaan dan penawaran.Permintaan adalah jumlah barang yang diminta pada
jumlah dalam waktu tertentu,sedangkan penawaran  adalah jumlah barang atau jasa
yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap
tingkat harga selama periode waktu tertentu. Dari sini kita sudah melihat bahwa
Permintaan dan Penawaran memiliki hubungan yang erat satu sama lain  untuk
mendukung perdagangan. Pertama kita perlu mengetahui apa faktor saja yang
mempengaruhi permintaan dan penawaran, berikutnya kita dapat melihat bagaimana
permintaan dan penawaran membentun harga pasar.

b. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian permintaan dan penawaran?
2. Bagaimana Pengertian kebijakan moneter?

c.

4
Bab II Pembahasan

1. Tinjauan Teori Permintaan dan Penawaran


Permintaan dan penawaran berkaitan dengan interaksi antara   penjual dan
pembeli. Interaksi ini akan menentukan tingkat harga yang berlaku dan jumlah
komoditas yang diperjualbelikan. Interaksi tersebut dapat diterangkan melalui teori
permintaan dan teori penawaran.

a. Teori Permintaan
Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh
konsumen, pada berbagai tingkat harga, dam pada waktu tertentu.

Jenis permintaan menurut daya belinya

 Permintaan absolut (absolut demand) adalah seluruh permintaan terhadap


barang dan jasa baik yang bertenaga beli/berkemampuan membeli, maupun
yang tidak bertenaga beli.
 Permintaan efektif (effective demand) adalah permintaan terhadap barang dan
jasa yang disertai kemampuan membeli.
 Permintaan Potensial adalah permintaan yang didukung oleh daya beli, namun
belum melaksanakan pembelian tersebut.

Jenis permintaan menurut pelakunya

 Permintaan individu adalah permintaan orang perorangan akan suatu jenis


barang atau jasa
 Permintaan Pasar adalah permintaan akan suatu barang atau jasa dari
sekelompok orang pada waktu tertentu, harga tertent, dan situasi tertentu

Teori permintaan menerangkan sifat dari permintaan pembeli pada suatu


komoditas, serta menerangkan hubungan antara jumlah yang diminta, harga, dan
pembentukan kurva permintaan. Suatu komoditas dihasilkan oleh produsen karena
dibutuhkan oleh konsumen, dan konsumen bersedia membelinya. Konsumen mau

5
membeli komoditas yang mereka perlukan apabila harga produk tersebut sesuai
dengan keinginannya.

Hukum Permintaan
Hukum permintaan : “apabila harga mengalami penurunan, maka jumlah permintaan
akan naik/bertambah, dan sebaliknya apabila harga mengalami kenaikan, maka jumlah
permintaan akan turun/berkurang”.

Dalam hukum permintaan, jumlah suatu barang akan berbanding terbalik dengan
tingkat harga barang tersebut. Kenaikan harga barang akan menyebabkan
berkurangnya jumlah barang yang di minta, hal ini dikarenakan daya tarik untuk
membeli semakin menurun yang disebabkan oleh mahalnya harga jual barang tersebut.

Faktor-faktor lain yang tidak berubah antara lain pendapatan, selera, harga barang
substitusi atau komplementer, jumlah penduduk. Hukum permintaan tidak berlaku pada
barang-barang tertentu yaitu barang inferior, barang prestise, barang spekulasi.

Contoh hukum permintaan pada saat ini :

 Ketika harga kedelai semakin tinggi, pengusaha tempe tahu cenderung beralih
menggunakan kedelai yang lebih rendah jenisnya, bahkan ada pengusaha yang
sampai gulung tikar karena tidak sanggup membeli bahan baku pembuatan
tempe dan tahu tersebut.
 Begitu pula dengan naikka harga bawang, mahalnya harga bawang berdampak
pada kurangnya minat ibu rumah tangga untuk membeli banyak bumbu dapur
yang saat ini.

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan


a. Distribusi pendapatan

Distribusi permintaan juga dapat mempengaruhi corak permintaan terhadapa berbagai


jenis barang. Sejumlah pendapatan masyarakat yang tertentu besarnya akan

6
menimbulkan corak permintaan masyarakat yang berbeda apabila pendapatn tersebut
diubah corak distribusinya. Sekiranya pemerintah menaikkan pajak terhadap orang-
orang kaya dan kemudian menggunakan hasil pajak ini untuk menaikkan pendapatan
pekerja yang bergaji rendah maka corak permintaan terhadap berbagai barang akan
mengalami perubahan. Barang-barang yang digunakan oleh orang-orang kaya akan
berkurang permintaannya, tetapi sebaliknya barang-barang yang digunakan orang yang
berpendapatan rendah yang mengalami kenaikan pendapatan akan bertambah
permintaannya. Misalnya, permintaan terhadap mobil mewah akan berkurang tetapi
permintaan terhadap rumah harga murah akan bertambah.

b. Cita Rasa Masyarakat

Cita rasa mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kegiatan masyarakat
untuk membeli barang-barang. Pada tahun 1990-an sedikit sekali orang yang suka
menggunakan mobil-mobil buatan jepang. Tetapi semenjak tahun 1970-an susananya
sudah sangat berubah. Di berbagai negara di dunia didapati mobil buatan jepang
semakin populer dan banyak digunakan orang. Akibatnya, permintaan terhadap mobil-
mobil buatan Amerika dan Eropa sangat merosot. Contoh ini menggambarkan
bagaimana perubahan cita rasa masyarakat dapat mempengaruhi permintaan berbagai
jenis barang.

c. Jumlah Penduduk

Pertambahan penduduk tidak dengan sendirinya menyebabkan pertambahan


permintaan. Tetapi biasanya pertambahan penduduk diikitu oleh perkembangan dalam
kesempatan kerja. Dengan demikian lebih banyak orang yang menerima pendapatan
dan ini menambah daya beli dalam masyarakat. Pertumbuhan daya beli ini akan
menambah permintaan.

d. Ekspektasi Tentang Masa Depan

Perubahan-perubahan yang diramalkan mengenai keadaan pada masa yang


akan datang dapat mempengaruhi permintaan. Ramalan para kosumen bahwa harga-
harga akan menjadi bertambah tinggi pada masa depan akan mendorong mereka untuk
membeli lebih banyak pada masa kini, untuk menghemat pengeluaran pada masa yang

7
akan datang. Sebaliknya, ramalan bahwa lowongan kerja akan bertambah sukar
diperoleh dan kegiatan ekonomi akan mengalami resensi, akan mendorong orang lebih
berhemat dalam pengeluarannya dan mengurangi permintaan.

Harga dan Permintaan


Dalam hukum permintaan dijelaskan sifat hubungan antara permintaan suatu
barang dengan tingkat harganya. Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan
suatu hipotesis yang menyatakan makin rendah harga suatu barang maka makin
banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu
barang makan makin sedikit permintaan terdapat barang tersebut.

Mengapa jumlah permintaan dan tingkat harga memiliki sifat hubungan seperti
yang baru saja dinyatakan diatas? Yang pertama, sifat hubungan seperti itu disebabkan
karena kenaikan harga menyebabkan para pembeli mencari barang lain yang dapat
digunakan sebagai pengganti terhadap barang yang mengalami kenaikan harga.
Sebaliknya, apabila harga turun maka orang mengurangi pembelian terhadap barang
lain yang sama jenisnya dan menambah pembelian terhadap barang yang mengalami
penurunan harga. Yang kedua, kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil para
pembeli berkurang. Pendapatan yang merosot tersebut memaksa para pembeli untuk
mengurangi pembeliannya terhadap berbagai jenis barang, dan terutama barang yang
mengalami kenaikan harga.

1) Daftar Permintaan
Pada dasarnya, daftar permintaan ialah suatu tabel yang memberi
gambaran dalam angka-angka tentang hubungan antara harga dengan jumlah
barang yang diminta masyarakat. Yang menggambarkan besarnya permintaan yang
wujud pada berbagai tingkat harga. Satu contoh dari daftar permintaan ditunjukkan
dalam tabel 4.1. Dalam tabel tersebut digambarkan tentang permintaan terhadap buku
tulis pada berbagai tingkat harga. Dalam gambaran itu jelas ditunjukkan bahwa makin
tinggi harga buku tulis maka makin sedikit jumlah buku tulis yang diminta dan

8
sebaliknya makin rendah harganya akan semakin banyak buku tulis yang diminta. Pada
harga Rp. 5000, hanya 200 buku yang akan dibeli sedangkan pada harga Rp. 1000,
ternyata sebanyak 1300 buku tulis akan dibeli.

2) Kurva permintaan
Dengan menggunakan data yang terdapat dalam daftar permintaan kita dapat
membuat kurva permintaan. Berdasarkan angka-angka dalam tabel 4.1, dalam gambar
4.1, dapat dilihat kurva permintaan terdapat buku tulis. Pada sumbu tegak
digambarkan berbagai tingkat harga, dan pada sumbu datar digambarkan berbagai
jumlah buku tulis yang akan dibeli. Dengan demikian kurva permintaan dapat
didefinisikan sebagai suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga
sesuatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli.
Dalam gambar 4.1, pada kurva permintaan DD terdapat 5 titik yaitu P, Q, R, S dan T.
masing-masing titik menggambarkan keadaan yang berbeda. Sebagai contoh, dalam
tabel 4.1 keadaan P menggambarkan bahwa pada harga Rp 5000 jumlah buku tulis
yang akan dibeli adalah 200. Dalam gambar 4.1 keadaan titik P juga menggambarkan
keadaan seperti itu.

Dalam menganalisis permintaan perlu disadari perbedaan antara dua istilah


berikut: permintaan dan jumlah barang yang diminta. Apabila ahli ekonomi mengatakan
“permintaan” yang mereka maksudku adalah kesuluruhan daripada kurva permintaan.
Jadi permintaan menggambarkan keadaan keseluruhan daripada hubungan antara
harga dan jumlah permintaan. Sedangkan “jumlah barang yang diminta” dimaksudkan
sebagai banyaknya permintaan pada suatu tingkat harga tertentu. Sebagai contoh, titik
R menggambarkan bahwa pada harga Rp 3000 jumlah barang (buku tulis) yang diminta
adalah 600 buah.

9
Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri atas
ke kanan bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara harga
dan jumlah yang diminta, yang mempunyai sifat hubungan yang terbalik. Kalau salah
satu variabel naik (misalnya harga) maka variabel yang lainnya akan turun (misalnya
jumlah yang diminta).

Permintaan Perseorangan dan Permintaan Pasar


Permintaan terhadap suatu barang dapat dilihat dari dua sudut, yaitu permintaan
yang dilakukan oleh seseorang dan permintaan yang dilakukan oleh semua orang
dalam pasar. Oleh karena itu, dalam analisis perlu dibedakan antara kurva permintaan

10
perseorangan dan kurva permintaan pasar. Untuk memperoleh kurva permintaan pasar,
kurva permintaan berbagai individu dalam pasar harus dijumlahkan.

Dalam tabel 4.2 ditunjukkan suatu gambaran hoptetis untuk memperoleh


permintaan pasar dengan menjumlahkan permintaan dari individu-individu dalam pasar.
Dalam contoh itu dimisalkan hanya terdapat dua individu dalam pasar buku tulis, yaitu
Ali dan Badu. Dalam tabel tersebut digambarkan permintaan Ali maupun Badu terhadap
buku tulis pada harga-harga di antara Rp 5000 dan Rp 1000. Permintaan pasar
diperoleh dengan menjumlahkan banyaknya barang yang diminta oleh Ali dan Badu
pada setiap tingkat harga. Berdasarkan kepada data dalam Tabel 4.2

dapat dibuat kurva permintaan terhadap buku tulis oleh Ali, Badu dan Pasar. Kurva
permintaan tersebut dapat dilihat dari gambar 4.2 Kurva Da adalah kurva permintaan Ali
sedangkan Db adalah kurva permintaan Badu. Apabila dijumlahkan diperoleh kurva
permintaan pasar DD.

b. Teori Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang tersedia dan dapat dijual oleh penjual
pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertetu. Terdapatnya permintaan belum
merupakan syarat yang cukup untuk mewujudkan transaksi dalam pasar. Permintaan
yang wujud hanya dapat dipenuhi apabila para penjual dapat menyediakan barang-
barang yang diperlukan tersebut. Bagaimanakah tingkah laku penjual dalan
menyediakan atau menawarkan barang-barang yang diperlukan masyarakat di pasar?

11
Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan penawaran barang yang akan
dijual?

Pada tingkat ini analisis hanya dibatasi kepada menerangkan dua hal berikut:

 Sifat hubungan antara harga dan penawaran


 Faktor-faktor penting yang mempengaruhi penawaran

PENENTU-PENENTU PENAWARAN

Kegiatan para penjual dalam menawarkan barangnya pada berbagai tingkat


harga ditentukan oleh beberapa faktor. Yang terpenting adalah :

1. Harga barang itu sendiri


2. Harga barang-barang lain
3. Biaya produksi
4. Tujuan-tujuan operasi perusahaan tersebut
5. Tingkat teknologi yang digunakan

Dalam menganalisis mengenai permintaan telah dinyatakan bahwa tidak


mungkin untuk membicarakan secara sekaligus bagaimana permintaan dipengaruhi
oleh perubahan daripada berbagai faktor yang menentukannya. Kita haruslah
menganalisis secara satu demi satu setiap faktor yang mempengaruhinya. Dalam
menganalisis mengenai penawaran, cara seperti itu juga perlu dilakukan. Dengan
memisalkan faktor-faktor lain tidak berubah atau ceteris paribus maka terlebih dahulu
akan diperhatikan pengaruh perubahan harga terhadap jumla barang yang ditawarkan
penjual.

CIRI HUBUNGAN ANTARA HARGA DAN PENAWARAN

Harga suatu barang selalu dipandang sebagai faktor yang sangat penting dalam
menentukan penawaran barang tersebut. Oleh sebab itu teori penawaran terutama

12
menumpukan perhatiannya kepada hubungan di antara tingkat harga dengan jumlah
barang yang ditawarkan.

Hukum penawaran
Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat
hubungan antara harga sesuatu barang dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan
para penjual. Dalam hukum ini dinyatakan bagaimana keinginan para penjual untuk
menawarkan barangnya apabila harganya tinggi dan bagaimana pula keinginan untuk
menawarkan barangnya tersebut apabila harganya rendah. Hukum penawaran pada
dasarnya mengatakan bahwa semakin tinggi harga sesuatu barang, semakin banyak
jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah
harga sesuatu barang semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan. Contoh
berikut menerangkan tentang hukum penawaran.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran


1) Biaya produksi dan teknologi yang digunakan.

Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan
membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu
bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi
canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan
harga.

2) Tujuan Perusahaan.

Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented)


akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual
jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka
perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah
sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.

3) Pajak.

13
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan
menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.

4) Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap.

Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen
akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan
permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.

5) Prediksi / perkiraan harga di masa depan.

Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri
dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual
lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.

Daftar Penawaran
Berdasarkan kepada hukum penawaran di atas, sekarang dapatlah dibuat suatu
gambaran mengenai jumlah penawaran sesuatu barang pada berbagai tingkat harga.
Gambarang tersebut ditunjukkan dalam tabel 4.3.

Gambaran yang menunjukkan jumlah penawaran pada berbagai tingkat harga


dinamakan daftar penawaran. Contoh dalam Tabel 4.3 menunjukkan penawaran buku
tulis yang wujud dalam sesuatu pasar. Sekiranya harga adalah Rp. 5000 maka para
penjual akan menawarkan sebanyak 900 buku tulis. Jumlah yang akan ditawarkan
dalam menjadi semakin sedikit pada harga yang lebih rendah. Pada harga Rp 1000,
para penjual hanya bersedia menawarkan 100 buku tulis.

14
Kurva Penawaran
Berdasarkan data yang tedapat dalam Tabel 4.3, sekarang dapatlah dibuat kurva
penawaran. Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan di
antara harga sesuatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan.
Dengan menggunakan data dalam Tabel 4.3 dapat dituliskan kurva penawaran buku
tulis, yaitu seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 4.5, titik A, B, C, D dan E dalam
Gambar 4.5 secara berturut-turut menggambarkan keadaan A, B, C, D dan E dalam
Tabel 4.3. kurva SS, yaitu kurva yang melalui titik A, B, C, D dan E adalah kurva
penawaran.

Seperti ketika menganalisis kurva permintaan, dalam menganalisis kurva


penawaran perlu dibedakan di antara dua pengertian yaitu: “penawaran” dan “jumlah
barang yang ditawarkan”. Dalam analisis ekonomi, penawaran berarti keseluruhan
kurva penawaran. Sedangkan jumlah barang yang ditawarkan berarti jumah barang
yang ditawarkan pada suatu tingkat harga tertentu. Sebagai contoh titik C
menggambarkan keadaan berikut: pada harga Rp 3000 jumlah barang (buku tulis) yang
ditawarkan adalah 600 buah. Informasi ini menunjukkan “jumlah barang yang
ditawarkan” pada harga Rp 3000. “Penawaran” digambarkan oleh kurva ABCDE.

pada umumnya kurva penawaran menaik dari kiri bawah ke kanan atas. Berarti
arah pergerakannya berlawanan dengan arah pergerakan kurva permintaan. Bentuk

15
kurva penawaran bersifat seperti itu karena terdapat hubungan yang positif diantara
harga dan jumlah barang yang ditawarkan yaitu makin tinggi harga, makin banyak
jumlah yang ditawarkan.

2. Kebijakan Moneter

A. Permintaan Uang dan Penawaran Uang

a) Permintaan Uang
Permintaan Uang menurut salah satu pakar ekonomi yaitu Sadono Sukirno
memaparkan bahwa permintaan uang diartikan sebagai jumlah uang yang dibutuhkan
masyarakat dalam periode tertentu. Pendapat sadono sukirno ini terdapat dalam buku
karangannya dengan judul “Makro Ekonomi”. Secara umum permintaan uang
merupakan sejumlah uang yang diminta atau yang diinginkan oleh masyarakat untuk
tujuan transaksi, tujuan berjaga-jaga, dan tujuan spekulasi. Permintaan uang
dipengaruhi oleh tiga motif seperti yang dikemukakan oleh J.M Keunes, yaitu motif
transaksi,berjaga-jaga, dan spekulasi.

Meskipun bisa dikatakan bahwa teori uang Keynes adalah teori yang bersumber
dari teori Cambridge, tetapi Keynes mengemukakan sesuatu yang berbeda dengan
teori moneter tradisi klasik. Pada hakekatnya perbedaan ini terletak pada penekanan
pada fungsi uang yang lain, yaitu sebagai store of value dan bukan hanya sebagai
means of exchange. Teori ini kemudian dikenal dengan nama teori Liquidity Preference.

b) Penawaran Uang
Dibandingkan dengan teori permintaan akan uang, teori penawaran uang
merupakan hal yang baru berkembang dalam teori. Penawaran Uang menurut Sadono
Sukirno dalam bukunya “Makro Ekonomi”, yang dimaksud dengan penawaran uang
secara umum adalah jumlah uang yang ada (beredar) dalam perekonomian pada suatu
waktu tertentu. Dengan bahasa yang lebih singkat, penawaran uang diartikan sebagai
jumlah uang yang beredar. Selanjutnya menurut Sadono Sukirno, penawaran uang

16
diartikan secara sempit dan luas. Arti penawaran uang secara sempit adalah jumlah
uang kartal dan uang giral yang beredar pada suatu waktu tertentu. Adapun arti
penawaran uang secara luas adalah jumlah uang kartal, uang giral dan uang kuasi
yang beredar pada suatu waktu tertentu. Yang dimaksud uang kuasi adalah uang yang
tersimpan di Bank dalam bentuk tabungan, deposito berjangka dan tabungan valuta
asing.

Dalam istilah ekonomi, penawaran uang atau Money Supply lebih sering disebut
dengan istilah “uang beredar”.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi Permintaan Uang dan Penawaran Uang

a) Faktor-faktor atau motif yang mempengaruhi Permintaan Uang


Jumlah uang yang diminta masyarakat tidak tetap, kadang-kadang naik dan
kadang-kadang turun. Mengapa permintaan uang bisa naik atau turun? Karena banyak
faktor yang bisa memengaruhi naik turunnya uang. Faktor-faktor tersebut adalah
sebagai berikut:

1) Permintaan Uang untuk Transaksi (Transaction Motive)


Perlunya seseorang atau masyarakat maupun pemerintah selalu menginginkn
memegang uang kas hal ini disebabkan karena penerimaan tidak selalu selaras atau
sepadan dengan pengeluaran. Hal ini disebabkan adanya kesenggangan waktu antara
penerimaan dan pengeluaran uang. Permintaan uang untuk tujuan transaki meningkat
jika penerimaan dan pengeluaran tidak selaras dan pada berbagai keadaan.

Agar bisa melakukan transaksi untuk memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari,


masyarakat memerlukan uang. Semakin tinggi pendapatan, umumnya akan semakin
tinggi pula jumlah uang yang harus disiapkan untuk melakukan transaksi. Dengan
demikian, permintaan terhadap uang juga akan semakin tinggi.

Jadi yang menentukan banyaknya uang tunai yang dibutuhkan untuk motif
transaksi, yaitu apabila permintaan individual akan uang untuk transaksi mempunyai
pola yang sama, dalam artian dengan meningkatnya pendapatan seseorang, kebutuhan

17
uang untuk transaksi akan meningkat, hasil penjumlahan semua permintaan individual
yang ada dalam perekonomian yang disebut sebagai permintaan agregat juga
mempunyai pola yang sama, yaitu dengan meningkatnya pendapatan nasional, jumlah
uang yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk maksud transaksi juga meningkat.

2) Permintaan Uang untuk Berjaga-jaga (Precautionary Motive)     


Keynes juga membedakan permintaan akan uang untuk tujuan melakukan
pembayaran-pembayaran yang tidak regular atau yang diluiar rencana transaksi
normal, misalnya untuk menghadapi berbagai kejadian yang tidak terduga, seperti sakit
dan kecelakaan, masyarakat perlu memegang uang untuk berjaga-jaga. Pada
umumnya semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi pula jumlah uang yang diperlukan
untuk berjaga-jaga. Dengan demikian, akan semakin tinggi pula permintaan terhadap
uang. Orang akan mendapat manfaat dari memegang uang untuk menghadapi
keadaan-keadaan yang tak terduga tersebut, karena sifat uang yang liquid, yaitu mudah
untuk ditukarkan dengan barang-barang lain.

Menutur Keynes permintaan akan uang untuk tujuan berjaga-jaga ini dipengaruhi
oleh faktor-faktor yang sama dangan faktor –faktor yang mempegaruhi permintaan akan
uang untuk transaksi, yaitu terutama dipengaruhi oleh tingkat penghasilan orang
tersebut, dan mungkin dipengaruhi pula oleht ingkat bunga.

3) Permintaan Uang untuk Spekulasi (Speculation Motive)


Masyarakat yang berpendapatan tinggi biasanya mampu melakukan transaksi
yang bersifat spekulatif untuk mencari keuntungan, misalnya melakukan jual-beli valuta
asing dan saham.  Hal ini mendorong tingginya permintaan mereka terhadap uang.
Sebaliknya, masyarakat yang berpendapatan rendah tidak bisa melakukan transaksi
spekulatif sehingga permintaan mereka terhadap uang juga rendah. Dorongan
melakukan transaksi, berjaga-jaga, dan dorongan spekulasi, ketiganya merupakan
pendapat yang dikemukakan oleh John Maynard Keynes yang disebut dengan Teori
Liquiditas.

4) Tingkat Harga
Apabila harga-harga barang dan jasa semakin tinggi, maka semakin tinggi pula
permintaan masyarakat terhadap uang, karena masyarakat membutuhkan uang lebih

18
banyak untuk membayar harga-harga yang semakin mahal Sebaliknya, jika harga-
harga barang dan jasa turun maka permintaan masyarakat terhadap uang pun ikut
menurun.           

5) Tingkat Suku Bunga


            Semakin tinggi tingkat suku bunga, semakin kecil permintaan terhadap uang.
Mengapa demikian? Karena, dengan semakin tingginya tingkat suku bunga,
masyarakat akan lebih suka menabung uangnya di bank daripada menggunakan uang
tersebut untuk keperluan lain.

6) Meningkatnya Produksi Barang dan Jasa


Agar bisa melakukan pembelian atas peningkatan produksi barang dan jasa,
masyarakat membutuhkan uang lebih banyak sehingga permintaan akan uang pun
meningkat.

b) Faktor-faktor yang mempengaruhi Penawaran Uang


            Seperti permintaan uang, penawaran uang juga berubah-ubah kadang kala naik
kadang kala turun. Hal ini terjadi karena ada faktor-faktor yang mempengaruhi naik
turunnya penawaran uang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang, yaitu:

1) Kebijakan Moneter Bank Sentral


Penawaran uang atau jumlah uang yang beredar sangat dipengaruhi oleh
kebijakan-kebijakan moneter yang dijalankan oleh Bank Sentral.Dengan
melakukan kebijakan moneter, Bank Sentral dapat menambah atau mengurangi jumlah
uang yang beredar. Kebijakan moneter tersebut di antaranya adalah:       

 Kebijakan Pasar Terbuka (dengan membeli atau menjual surat berharga).


 Kebijakan Diskonto (dengan menaikkan atau menurunkan suku bunga)
 Kebijakan Cadangan kas (dengan menaikkan atau menurunkan cadangan kas
minimum)
 Kebijakan kredit selektif dan kredit longgar

19
 Kebijakan mencetak uang baru dan menarik uang lama.

2) Tingkat Pendapatan Masyarakat


            Pada umumnya, semakin tinggi pendapatan masyarakat, akan semakin banyak
jumlah uang yang dimiliki (diterima) masyarakat sehingga jumlah uang yang beredar
juga semakin tinggi. Demikian pula sebaliknya.

3) Tingkat Harga
Kenaikan biaya produksi (misalnya disebabkan oleh naiknya harga BBM akibat
pengurangan subsidi) umumnya akan menyebabkan naiknya hargaharga barang dan
jasa. Jika harga-harga barang dan jasa naik, maka harus tersedia lebih banyak uang
agar masyarakat bisa membayar kenaikan tersebut. Itu berarti, pemerintah perlu
menambah jumlah uang yang beredar.

4) Selera Masyarakat
Jika selera masyarakat terhadap barang dan jasa meningkat maka akan mendorong
peningkatan permintaan. Jika permintaan meningkat, maka harga barang dan jasa akan
meningkat. Jika harga barang dan jasa meningkat, maka pemerintah harus menambah
jumlah uang yang beredar, agar masyarakat bisa membayar kenaikan tersebut

5) Meningkatnya Produksi Barang dan Jasa


            Selain mampu memengaruhi permintaan uang, meningkatnya produksi barang
dan jasa juga bisa memengaruhi penawaran uang.Peningkatan produksi barang dan
jasa yang tidak diimbangi dengan penambahan jumlah uang yang beredar akan
mengakibatkan deflasi. Agar tidak terjadi deflasi, pemerintah perlu menambah
penawaran uang (jumlah uang yang beredar)

6) Kebijakan Anggaran yang Dianut


Jika negara menjalankan kebijakan anggaran defisit, maka semakin tinggi
belanja negara akan semakin tinggi pula penawaran uang, sebab Bank Sentral harus
menyediakan uang lebih banyak untuk menutupi anggaran yang defisit. Salah satu cara
yang dilakukan adalah dengan mencetak uang baru. Dan, pencetakan uang baru sudah
pasti akan menambah penawaran uang (jumlah uang yang beredar).

20
C. Bentuk Kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi keseimbangan
permintaan dan penawaran uang melalui kebijakan moneter

Kebijakan moneter (monetary policy) merupakan komponen kunci kebijakan


ekonomi. Yang disebut sebagai kebijakan moneter adalah segenap tindakan kebijakan
yang diambil bank sentral untuk mengubah kondisi-kondisi moneter dan keuangan
dalam perekonomian yang bersangkutan. Tujuannya bisa tunggal, misalnya terciptanya
tingkat inflasi yang rendah dan stabil, bisa juga majemuk (banyak), seperti terciptanya
inflasi yang rendah yang disertai oleh pertumbuhan ekonomi secara
berkesinambungan, neraca pembayaran yang tetap seimbang, serta suku bungan dan
kurs yang stabil. Instrument kebijakan yang digunakan bank sentral demi menciptakan
perubahan kondisi moneter dan finanlsial itu meliputi pengaturan suku bungan jangka
pendek, control terhadap kreditperbankan, serta pengelolaan dana cadangan
perbankan.

Kebijakan moneter dan bank sentral juga terkait erat. Akan tetapi kebijakan
moneter kian lama kian sulit dibedakan dari kebijakan ekonomi pada umumnya.
Kebijakan moneter umumnya, yakni kebijakan yang desin dan implementasinya
dilakukan oleh bank sentral demi mencapai suatu atau beberapa tujuan ekonomi.
Sebagai contoh, meskipun secara umum kontrol suku bunga, kurs dan pembatasan
kredit memang ada dalam yurisdikal bank sentral, dalam prakteknya semua kegiatan itu
bisa dilakukan oleh kementrian keuangan (atau dinas perbendaharaan negara).

Sebelum memaparkan mengenai apa saja kebijakan yang dapat dilakukan


pemerintah dalam suatu perekonomian melalui kebijakan moneter. Terlebih dahulu
akan dijelaskan mengenai apa saja tujuan yang terdapat dari adanya kebijakan
moneter.

Tujuan kebijakan moneter:

 Mengedarkan mata uang sebagai alat pertukaran (medium of exchange) dalam


perekonomian.

21
 Mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan likuiditas perekonomian dan
stabilitas tingkat harga.
 Distribusi likuiditas yang optimal dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi
yang diinginkan pada berbagai sektor ekonomi.
 Membantu pemerintah melaksanakan kewajibannya yang tidak dapat terealisasi
melalui sumber penerimaan yang normal.

D. Macam Kebijakan Moneter yang dilakukan pemerintah.    


Berikut ini adalah beberapa bentuk (instrumen) kebijakan moneter yang dapat
dilakukan oleh Bank Sentral sebagai bagian dari pemerintah:

1) Kebijakan Pasar Terbuka  


a) Kebijakan ini dilakukan untuk mengurangi/menambah jumlah uang beredar
(JUB) melalui penjualan atau pembelian surat berharga.
b) Kebijakan ini dilaksanakan oleh Bank Sentral dengan cara menjual belikan
surat-surat berharga. Tentu saja untuk dapat dilaksanakan kebijakan ini
dengan sukses harus tersedia pasar surat berharga. Itu berarti harus ada
pihak-pihak atau agen ekonomi yang bertindak sebagai peminta surat
berharga dan pemasok surat berharga.
c) Dengan menjual atau membeli surat berharga, Bank Sentral dapat
mengendalikan jumlah uang beredar sesuai dengan yang diinginkannya.
Dengan menjual surat berharga, maka JUB akan berkurang, demikian pula
sebaliknya.

2) Penentuan Cadangan Wajib atau Giro Wajib Minimum (Reserves


Requirement Policy)
            Bank-bank umum dapat memberikan kredit bila mereka mempunyai cadangan
yang cukup untuk itu. Sebagai lembaga keuangan yang berorientasi untuk laba
selayaknya bank umum harus mengatur agar cadangan yang ada mampu
mendatangkan keuntungan dari kredit yang diberikan. Berkaitan dengan itu Bank
Sentral mempunyai kewenangan untuk menentukan besarnya cadangan wajib
minimum bank-bank umum, dan ketentuan cadangan wajib minimum itu akan

22
berpengaruh terhadap besarnya kelebihan cadangan yang merupakan dana potensial
bagi terciptanya kredit. Jika cadangan wajib meningkat maka akan mengurangi
cadangan yang dimiliki bank-bank umum sehingga akan menurunkan jumlah kredit
yang dikeluarkan dan dapat mengurangi laju pertumbuhan uang beredar (JUB turun).
Demikian pula sebaliknya

3) Kebijakan atau politik diskonto (Bank Rate Policy)        


Kebijakan diskonto dilakukan melalui penetapan suku bunga pinjaman oleh bank
sentral yang dikenakan pada bank-bank umum. Jika JUB dianggap Bank sentral terlalu
banyak maka kebijakan yang diambil adalah dengan menaikkan tingkat suku bunga dan
sebaliknya jika JUB di masyarakat dianggap kurang maka Bank Sentral akan
menurunkan tingkat suku bunga pinjamannya.

4) Kebijakan Kredit Selektif   


Kebijakan ini biasanya diberlakukan untuk sektor dan tujuan tertentu. Misalnya,
dengan pemberian kredit ekspor berarti kredit tersebut ditujukan untuk menunjang
ekspor. Dalam hal ini tujuan utama dari kebijakan terkait bukanlah untuk mengawasi
jumlah uang beredar, tetapi lebih diarahkan untuk mengawasi apakah kredit yang
diberikan oleh bank-bank umum sesuai dengan keinginan pemerintah.

5) Bujukan Moral         
Kebijakan moneter yang bersifat kualitatif ini merupakan metode atau cara untuk
menghimbau para bankir dan pengusaha untuk mengikuti dan mentaati kebijakan yang
telah ditetapkan oleh bank sentral. Kebijakan ini akan efektif jika didukung oleh tindakan
yang lebih positif oleh bank sentral. Kebijakan ini hanya akan bermafaat pada saat
tertentu saja sampai kebijakan yang fundamental dilakukan.        

Ini diambil oleh Bank Sentral bukan dengan ketentuan-ketentuan tertulis tetapi
dengan mengadakan pertemuan, saran-saran dan himbauan kepada masyarakat,
lembaga keuangan atau lainnya untuk bersama-sama berusaha memperbaiki
perekonomian. 

23
Bab III Penutup

Kesimpulan
Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh
konsumen, pada berbagai tingkat harga, dam pada waktu tertentu. Hukum permintaan
pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan makin rendah harga
suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya,
makin tinggi harga suatu barang makan makin sedikit permintaan terdapat barang
tersebut. Sedangkan penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang tersedia dan
dapat dijual oleh penjual pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertetu. Hukum
penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat hubungan antara
harga sesuatu barang dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan para penjual.

Secara umum permintaan uang merupakan sejumlah uang yang diminta atau
yang diinginkan oleh masyarakat untuk tujuan transaksi, tujuan berjaga-jaga, dan tujuan
spekulasi. Penawaran Uang menurut Sadono Sukirno dalam bukunya “Makro
Ekonomi”, yang dimaksud dengan penawaran uang secara umum adalah jumlah uang
yang ada (beredar) dalam perekonomian pada suatu waktu tertentu.

24

Anda mungkin juga menyukai