1
Fungsi Manajemen SDM
Perencanaan
Sumber Daya Manusia
Proses perencanaan SDM diawali analisis
pekerjaan yang akan menghasilkan
perkiraan permintaan/kebutuhan tenaga
kerja. Perkiraan ini akan dipetakan dengan
pasokan tenaga kerja internal dan eksternal
yang ada, kemudian dituangkan pada
rencana untuk mencocokkan permintaan
dengan pasokan SDM.
2
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Analisis Pekerjaan –
Sebuah analisis sistematis tentang pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi.
Meramalkan pasokan eksternal – Jumlah dan jenis individu yang tersedia untuk
dipekerjakan dari pasar tenaga kerja.
3
Menyesuaikan Penawaran &
Permintaan SDM
Mengurangi Kekurangan:
§ Mencari karyawan baru;
§ Mempertahankan dan memindahkan karyawaan
yang telah ada;
§ Mempertahankan karyawan yang telah pensiun;
§ Mengimplementasikan sistem yang lebih produktif.
Mengelola Jumlah Staf yang Berlebih:
§ Memindahkan karyawan yang jumlahnya terlalu
banyak;
§ Tidak mengganti karyawan yang telah berhenti
bekerja;
§ Mendorong karyawan untuk pensiun dini;
§ Memberhentikan karyawan.
4
Menyusun, Menata, & Menugaskan Organisasi
Rekrutmen Internal
Mempertimbangkan SDM saat ini sebagai
kandidat ketika terdapat :
§ Promosi dari dalam organisasi
§ Penawaran kerja
Rekrutmen Eksternal
Menarik individu-individu di luar organisasi
untuk melamar suatu pekerjaan di dalam
organisasi
§ Agen Tenaga Kerja Pemerintah (Dinas
Tenaga Kerja)
§ Agen Tenaga Kerja Swasta (Pusat Karier)
§ Iklan
Memilih SDM
§ Formulir Lamaran
§ Ujian — Kemampuan, kompetensi, bakat,
pengetahuan, dan sikap
§ Wawancara — Meningkatkan validitas wawancara
dengan cara :
ü Melatih pewawancara untuk mengurangi bias
individu.
ü Menggunakan format wawancara terstruktur
dengan pertanyaan yang berhubungan dengan
pekerjaan untuk meningkatkan konsistensi,
mengurangi bias, dan menghilangkan pertanyaan
yang tidak diperlukan kepada pelamar.
§ Teknik lainnya
ü Pemeriksaan fisik
ü Tes narkoba
ü Pemeriksaan referensi
5
Mengembangkan Tenaga Kerja
Pelatihan
Penilaian Kinerja
6
Metode Penilaian Kinerja
§ Terdapat 2 (dua) kategori dasar metode penilaian yang umum digunakan dalam
organisasi
ü Metode obyektif
ü Metode penilaian
§ Ukuran obyektif kinerja merupakan output aktual misalnya jumlah unit yang diproduksi
tingkat kecacatan atau kegagalan, volume penjualan, dan sebagainya.
§ Ukuran kinerja yang obyektif mungkin saja terkontaminasi oleh "bias peluang" jika
beberapa orang memiliki kesempatan lebih baik dalam melakukan sesuatu daripada
yang lain.
§ Misalnya, seorang karyawan bagian penjualan produk pendingin ruangan di daerah
yang cuacanya hangat atau panas memiliki peluang lebih besar daripada rekan kerjanya
yang menjual produk yang sama di daerah yang cuacanya lebih dingin.
§ Metode penilaian merupakan teknik pemeringkatan dan tingkatan dengan
membandingkan karyawan secara langsung satu sama lain dan mengurutkan mereka
dari yang berkinerja terbaik ke yang terburuk.
Evaluasi Kinerja
Berikut adalah contoh dari formulir penilaian kinerja. Hasil penilaian kinerja dapat menjadi
input bagi rencana pengembangan, pelatihan, dan kompensasi SDM.
7
Menentukan Kompensasi & Manfaat
Sistem Kompensasi – Keseluruhan dari penghargaan
yang diberikan oleh organisasi kepada individu yang
menjadi pekerja.
§ Upah dan Gaji: Upah— uang yang dibayarkan
untuk waktu yang digunakan dalam bekerja;
Gaji— uang yang diberikan kepada seseorang
karena telah melaksanakan pekerjaan. Faktor-
faktor yang mempengaruhi kompensasi : upah
yang diberikan pesaing; struktur upah dan gaji
internal (nilai pekerjaan, kinerja, dan lama masa
kerja).
§ Program Insentif : Program pembayaran khusus yang didesain untuk meningkatkan
memotivasi kinerja karyawan. Insentif individu (bonus; insentif kinerja); and Insentif
untuk seluruh organisasi (pembagian laba perusahaan kepada karyawan
§ Program Manfaat: Wajib : manfaat jaminan sosial hari tua; jaminan sosial dan
kesehatan tenaga kerja; dan Opsional : rekreasi atau liburan keluarga.
§ Mengelola Keragaman SDM - sikap, nilai, kepercayaan, dan perilaku pekerja dapat
berbeda, baik karena didasarkan jenis kelamin, ras, usia, etnis, kemampuan fisik,
dan karakteristik relevan lainnya. Mengelola SDM yang beragam sangatlah
menantang, namun demikian tenaga kerja yang beragam dapat memberi lebih
banyak informasi untuk mengatasi masalah, serta dapat memberikan wawasan
tentang memasarkan produk ke konsumen yang lebih luas.
§ Mengelola Pengetahuan SDM – Pengetahuan pekerja mampu memberikan nilai
tambah karena hal-hal yang mereka ketahui (pengetahuan komputer,
pengetahuan teknis, dsb.)
ü Memperoleh dan mempertahankan pengetahuan SDM adalah tantangan
yang utama dalam mengelola SDM.
§ Mengelola SDM Tidak Tetap – Seseorang yang bekerja secara tidak tetap kepada
organisasi, seperti kontraktor independen; pekerja ‘panggilan’; pekerja sementara;
karyawan kontrak; dan karyawan paruh waktu.
8
Konflik di Tempat Kerja
Konflik relasional – Perseteruan yang diekspresikan di antara setidaknya dua individu yang
saling bergantung, masing-masing merasakan tujuan yang tidak kompatibel, imbalan dan
sumber daya yang langka, dan gangguan dari orang lain dalam mencapai tujuannya.
9
Memulai Pekerjaan Baru
§ Mengambil inisiatif
§ Bersedia untuk belajar
– Kebijakan dan prosedur
– Kemampuan dan
kompetensi
§ Menghormati orang lain
§ Kerja keras
§ Kerja cerdas
§ Percaya diri
10
The key to success in the modern workplace, as
in life, is not finding the right job or life
partner, it’s becoming the right person,
continuously.
- Phillip S. Jarvis
11