1
UMKM di Indonesia: Small but Big!
§ Pada tahun 2020, BPS mencatat jumlah UMKM di
Indonesia mencapai 64 juta unit atau 99,9% dari
semua usaha yang beroperasi di Indonesia,
sedangkan usaha besar jumlahnya hanya
mencapai 5.400 unit (0,01%).
§ Ketika krisis moneter melanda Indonesia di tahun
1998, UMKM relatif mampu bertahan
dibandingkan perusahaan besar karena
mayoritas UMKM tidak terlalu tergantung pada
modal besar atau pinjaman dari luar dalam mata
Sumber G ambar: majalahpajak.net
uang asing.
§ Keberadaan dan praktik UMKM di Indonesia
diatur melalui UU No. 20 Tahun 2008.
usaha besar.
2
Kriteria UMKM berdasarkan Aset dan Omzet
Kriteria
Ukuran Usaha Aset Omzet
(Tidak termasuk tanah dan bangunan (dalam 1 tahun)
tempat usaha)
Usaha Kecil Lebih dari 50 juta – 500 juta Lebih dari 300 juta – 2,5 milyar
Usaha Menengah Lebih dari 500 juta – 10 milyar Lebih dari 2,5 – 50 milyar
3
Peran Strategis UMKM di Indonesia
§ Tulang punggung perekonomian nasional karena merupakan populasi pelaku usaha yang paling
dominan di Indonesia (99,9%);
§ Menghasilkan PDB sebesar 55,6% (Rp 7.704,64 Triliun);
§ Menyumbang volume ekspor mencapai senilai ratusan triliun;
§ Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) nasional sebesar lebih dari 50% (lebih dari Rp800 triliun);
§ Secara geografis tersebar di seluruh tanah air, di semua sektor. Memberikan layanan kebutuhan pokok
yang dibutuhkan masyarakat. Multiplier effect-nya tinggi.
§ Instrumen pemerataan pendapatan dan mengurangi ketimpangan kesejahteraan masyarakat;
§ Wadah untuk penciptaan wirausaha baru dan sumber inovasi;
§ Ketergantungan pada komponen impor yang minimal. Memanfaatkan bahan baku dan sumber daya
lokal yang mudah ditemukan dan tersedia di sekitar sehingga menghemat devisa.
Entrepreneurship (Kewirausahaan)
§ Entrepreneurship (Kewirausahaan) – Lebih dari
sekedar proses penciptaan bisnis, meskipun hal
tersebut merupakan aspek yang penting, namun
pengertian ini bukanlah gambaran yang lengkap.
Kewirausahaan melibatkan karakteristik dalam
mencari peluang, mengambil risiko, dan memiliki
keuletan untuk mendorong ide menjadi kenyataan
yang dikombinasikan ke dalam perspektif khusus
seorang wirausahawan (Frederick et al., 2016).
ü Kewirausahaan juga didefinisikan sebagai proses
mecari peluang-peluang bisnis yang juga
memiliki risiko di dalamnya (Ebert & Griffin, 2019)
§ Entrepreneur (Wirausahawan)– Seseorang yang
menerima risiko dan peluang untuk menciptakan,
mengoperasikan dan mengembangkan ventura
(usaha) bisnis baru.
4
Jenis-Jenis Wirausahawan
§ Business entrepreneurs didorong oleh
motif keuntungan
§ Social entrepreneurs - Pengusaha sosial
didorong oleh misi dan berusaha
menemukan cara inovatif untuk
memecahkan masalah yang tidak
sedang atau tidak dapat diatasi baik
oleh pasar atau sektor publik
§ Seniorpreneur - seseorang yang
memulai bisnis setelah berusia 55
tahun
Sumber: Frederick et al. (2016).
5
Memulai dan Menjalankan Bisnis Baru
Memahami kompetensi yang berbeda
§ Mengidentifikasi niche/ceruk bisnis (segmen
pasar yang belum tereksploitasi) di pasar yang
sudah mapan (established market).
6
Memulai dan Menjalankan Bisnis Baru
Mengawali bisnis
§ Buying an Existing Business – Risiko relatif
lebih kecil dengan membeli bisnis yang
sudah eksis (berkembang dan
berkelanjutan).
§ Global Opportunities – Banyak wirausahawan juga menangkap Sumber G ambar: Alpha JW C Ventures
7
Alasan-Alasan Kegagalan dan Keberhasilan Bisnis
• Kegagalan
– Manajemen yang buruk
– Mengabaikan perubahan lingkungan
– Sistem pengendalian yang lemah
– Modal tidak mencukupi
• Keberhasilan
– Kerja keras, semangat, dan dedikasi
– Permintaan pasar
– Kompetensi manajerial
– Keberuntungan!!!
8
Bentuk Kepemilikan Bisnis Swasta di Indonesia
§ Persekutuan Komanditer (Commaditaire
Vennotschap) – CV merupakan persekutuan
bisnis yang didirikan oleh dua orang atau lebih
(sekutu komplementer dan komanditer) yang
menyerahkan sekaligus memercayakan uangnya
untuk kemudian digunakan sebagai modal CV.
Perseroan ini bisa dianggap sebagai perluasan
dari bentuk perusahaan perseorangan.
§ Perseroan Terbatas (Korporasi) – Bisnis yang
terdapat pemisahan pada harta, hak dan
kewajiban pribadi dengan pendiri maupun
pemilik perusahaan. PT memiliki modal usaha
berupa saham yang dimiliki oleh pendiri, sekutu
Sumber G ambar: MakeMyTrip
atau pun pihak lain yang mengambil bagian
melalui pembelian saham sehingga para pemilik
modal saham tersebut memiliki tanggung jawab
yang terbatas atas utang-utang perusahaan
sesuai porsi modal saham yang dimilikinya.
9
Isu Kontemporer dalam Kepemilikan Bisnis
§ Employee Stock Ownership Program (ESOP) – Program
perusahaan yang memungkinkan para karyawan untuk
turut serta memiliki saham dari perusahaan tempat
mereka bekerja. Tujuan dari program ini selain sebagai
sarana bagi perusahaan untuk memberikan penghargaan
(rewards) kepada karyawannya, diharapkan juga dapat
menciptakan keselarasan kepentingan antara pemegang
saham perusahaan dengan manajemen dan karyawan
perusahaan tersebut. Dalam praktiknya di Indonesia,
program ini dikenal dengan sebutan Program Kepemilikan
Saham oleh Karyawan (PKSK).
§ Institutional Ownership – Kepemilikan sejumlah saham
oleh lembaga keuangan non-bank dimana lembaga
tersebut mengelola dana atas nama orang lain. Contoh
dari lembaga ini adalah: perusahaan reksadana,
perusahaan asuransi, perusahaan investasi lembaga dana
pensiun, yayasan swasta, yayasan wakaf, dan lembaga
besar lainnya yang mengelola dana orang lain.
10