Anda di halaman 1dari 13

USAHA MIKRO, KECIL DAN

MENENGAH (UMKM)

1
Sejarah UMKM

2
Beberapa hal penting yang menjadi pelajaran
dari krisis ekonomi (1998) yang lalu :

1. Pembangunan ekonomi yang tidak berbasis


pada kekuatan sendiri, tetapi bertumpu pada
utang & impor. Hal ini sangat rentan terhadap
perubahan faktor eksternal dan membawa
dalam krisis yang berkepanjangan.
2. Pendekatan yang serba sentralistik, seragam,
dan hanya berpusat pada pemerintah. Hal ini
tidak menghasilkan struktur sosial ekonomi yang
memiliki pondasi yang kokoh, tetapi justru
menghasilkan struktur sosial ekonomi yang
didominasi usaha skala besar dengan kinerja
yang rapuh. 3
 Dari pelajaran diatas, maka harus dibuat
rancangan strategi dan kebijakan
pembangunan yang komprehensif dan jangka
menengah – jauh.
 Salah satu bentuk aktualisasi tersebut dengan
muncul wacana pembangunan atau
pengembangan usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM)

4
DEFINISI UMKM

5
Menteri Negara Koperasi & UKM :

UMKM adalah: Usaha kecil termasuk usaha


mikro merupakan suatu badan usaha milik
warga negara Indonesia, baik perseorangan
maupun berbadan hukum yang memiliki
kekayaan bersih, tidak termasuk tanah dan
bangunan sebanyak-banyaknya Rp.200 Juta
atau mempunyai hasil penjualan rata-rata
pertahun Rp. 1 Milyar dan usaha tersebut
berdiri sendiri.
6
 Usaha Kecil & Mikro :
Milik Individu (WNI)
Berbadan Hukum
Kekayaan bersih maksimal Rp.200 Juta
Hasil penjualan (nilai omzet) rata-rata Rp. 1
Milyar pertahunnya.

7
USAHA MENENGAH:

Adalah badan usaha milik warga negara


Indonesia yang memiliki kekayaan bersih lebih
besar dari Rp. 200 Juta – Rp. 10 Milyar, tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

8
Klasifikasi Usaha dilihat dari Nilai
Kekayaannya :

9
Klasifikasi Usaha dilihat dari Jumlah
Tenaga Kerjanya:

10
Klasifikasi UKM (Usaha Kecil Menengah)

Berdasarkan perkembangannya, UKM di Indonesia


dapat dibedakan dalam 4 kriteria, diantaranya:
•Livelihood Activities, yaitu UKM yang dimanfaatkan sebagai
kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang lebih umum dikenal
sebagai sektor informal. Misalnya adalah pedagang kaki lima.
•Micro Enterprise, yaitu UKM yang punya sifat pengrajin namun
belum punya sifat kewirausahaan.
•Small Dynamic Enterprise, yaitu UKM yang telah memiliki jiwa
entrepreneurship dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan
ekspor
•Fast Moving Enterprise, yaitu UKM yang punya jiwa kewirausahaan
dan akan bertransformasi menjadi sebuah Usaha Besar (UB).
11
Ciri-Ciri UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah)
• Jenis komoditi/ barang yang ada pada usahanya tidak tetap, atau
bisa berganti sewaktu-waktu
• Tempat menjalankan usahanya bisa berpindah sewaktu-waktu
• Usahanya belum menerapkan administrasi, bahkan keuangan
pribadi dan keuangan usaha masih disatukan
• Sumber daya manusia (SDM) di dalamnya belum punya jiwa
wirausaha yang mumpuni
• Biasanya tingkat pendidikan SDM nya masih rendah
• Biasanya pelaku UMKM belum memiliki akses perbankan, namun
sebagian telah memiliki akses ke lembaga keuangan non bank
• Pada umumnya belum punya surat ijin usaha atau legalitas,
termasuk NPWP

12
JENIS-JENIS UMKM
• Usaha Kuliner, Salah satu bisnis UMKM yang paling banyak
digandrungi bahkan hingga kalangan muda sekalipun.
Berbekal inovasi dalam bidang makanan dan modal yang tidak
terlalu besar, bisnis ini terbilang cukup menjanjikan
mengingat setiap hari semua orang membutuhkan makanan.
• Usaha Fashion, Selain makanan, UMKM di bidang fashion
ini juga sedang diminati. Setiap tahun mode tren fashion baru
selalu hadir yang tentunya meningkatkan pendapatan pelaku
bisnis fashion.
• Usaha Agribisnis, contoh kita bisa memanfaatkan
perkarangan rumah yang disulap menjadi lahan agrobisnis
yang menguntungkan.
13

Anda mungkin juga menyukai