Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 2

(2)
Andhini Rosiarini

(5)

Dwi Tesna Andini

(10)

Martika

(13)
(16)

Rifyal Hardi Yuda

Muhammad Nizar

USAHA MENENGAH KECIL (UKM) DI INDONESIA

Definisi UKM Kriteria UKM Kelebihan dan Kekurangan UKM UKM di Indonesia Kendala UKM Peta UKM di Indonesia Klasifikasi UKM di Indonesia Pengaruh Minimarket terhadap UKM di Indonesia

Kriteria Usaha Kecil

Kriteria 1

Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha

Kriteria 2

Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00.

Kriteria 3

Milik Warga Negara Indonesia

Kriteria 4

Berdiri sendiri, bukan merupakan anak atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah / Usaha Besar

Kriteria 5

Berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi

Kriteria Usaha Menengah

Kriteria 1

Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha

Kriteria 2

Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00

Kriteria 3

Milik Warga Negara Indonesia

Kriteria 4

Berdiri sendiri, bukan merupakan anak atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah / Usaha Besar

Kriteria 5

Berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi

Livelihood Activities
Merupakan UKM yang digunakan untuk mencari nafkah, atau lebih dikenal sebagai sektor informal

Micro Enterprise
Merupakan UKM yang merupakan pengrajin produk tertentu namun belum memiliki ciri kewirausahaan.

Dari sisi perkembangan UKM dapat dikelompokkan dalam beberapa kriteria

Contoh: PKL

Contoh: Usaha gerabahan

Small Dynamic Enterprise


Merupakan UKM yang telah memiliki ciri kewirausahaan dan sudah menerima pekerjaan subkontrak dan melakukan ekspor

Fast Moving Enterprise


Merupakan UKM yang telah memiliki ciri kewirausahaan dan siap untuk melakukan transformasi menjadi Usaha Besar.

Contoh: Ukiran patung batu di bali yang diekspor di beberapa Negara eropa

Contoh: kebab turkie yang telah menjadi diinvestasi luar negeri seperti Malaysia dan singapura, serta telah menjadi francise hamper diseluruh Indonesia.

Fleksibilitas Operasional

Kecepatan Inovasi

Kelebihan UKM
Struktur Biaya Rendah

Kemampuan Fokus di Sektor yang Spesifik

Kelemahan UKM

Sempitnya Waktu untuk Melengkapi Kebutuhan

Kontrol Ketat atas Anggaran dan Pembiayaan Kurangnya Tenaga Ahli

Di Indonesia, UKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Jumlah UKM pada tahun 2011 mencapai sekitar 52 juta dan pada tahun 2013 lebih dari 56,5 juta UKM di berbagai bidang. UKM di Indonesia sangat penting bagi ekonomi karena menyumbang 57% dari GDP (gross domestic product) dan menampung 97% tenaga kerja dari total kerja saat ini

Kendala yang dihadapi UKM di Indonesia

Akses modal sering dianggap sebagai kendala, tapi sebenarnya pemerintah sudah memberikan akses untuk itu. Penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) sejak bergulir sampai sekarang sudah mencapai 9 juta. Antara permintaan dan suplai (KUR) tidak sebanding tapi pencapaiannya cukup menggembirakan. Sampai akhir tahun 2013 pemerintah menargetkan penyaluran KUR mencapai Rp40 triliun sedangkan yang sudah terealisasi saat ini sekitar Rp27 triliun. Selain itu dana CSR perusahaanperusahaan luar negeri juga bisa membantu UKM mengakses modal.

PETA UKM di Indonesia

(317.854 Member) (103.667 Profil) (12.379 UKM) (175 Produk)

Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan


Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih

KLASIFIKASI UKM MENGGUNAKAN 9 PENGGOLONGAN UTAMA SEKTOR EKONOMI

Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Jasa-jasa

Proporsi sektor ekonomi berdasarkan jumlah unit usaha tahun 2011

Pengaruh Kehadiran Minimarket Terhadap UKM

1
Industri ritel memiliki kontribusi terbesar kedua terhadap pembentukan Gross Domestic Product (GDP) setelah industri pengolahan. Selain itu, industri ritel pun memiliki peranan yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia khususnya masyarakat Indonesia. Industri ritel menempatkan diri sebagai industri kedua tertinggi dalam penyerapan tenaga kerja Indonesia setelah industri pertanian.

2
Sekitar 10% dari total penduduk Indonesia menggantungkan hidupnya dengan berdagang, dengan karakteristiknya yang tidak membutuhkan keahlian khusus serta pendidikan tinggi untuk menekuninya, maka banyak rakyat Indonesia terutama yang tergolong dalam kategori UKM masuk dalam industri ritel ini. Dalam perkembangannya, justru pedagang-pedagang kecil inilah yang mendominasi jumlah tenaga kerja dalam industri ritel di Indonesia dengan menjelma menjadi pedagang pasar tradisional, pedagang toko kelontong bahkan masuk ke industri informal yaitu

3
Sehingga, peritel-peritel asing mulai berdatangan dan meramaikan industri ritel Indonesia. Beberapa contohnya adalah Continent, Carrefour, Hero, Walmart, Yaohan, Lotus, Mark & Spencer, Sogo, Makro, Seven Eleven, dan lain-lain. Ritel modern tersebut terbagi menjadi beberapa skala usaha yakni Department Store, Hypermarket, Supermarket, dan Minimarket.

Hipermark et
Bentuk pasar modern yang sangat besar, dalam segi luas tempat dan barangbarang yang diperdagangkan Memiliki lahan parkir yang luas

Supermark et
Toko yang menjual segala kebutuhan sehari-hari. Kata yang secara harfiah yang diambil dari bahasa Inggris ini artinya adalah pasar yang besar. Barang barang yang dijual di supermarket biasanya adalah barang barang kebutuhan sehari hari. Contoh Supermarket diantaranya Giant Supermarket, Carrefour Express, Gelael, Foodmart, Foodmart Gourmet, Super Indo, TipTop Supermarket dan lainlain.

Minimarke t
Semacam toko kelontong yang menjual segala macam barang dan makanan, namun tidak selengkap dan sebesar sebuah supermarket. Berbeda dengan toko kelontong, minimarket menerapkan sistem swalayan, dimana pembeli mengambil sendiri barang yang ia butuhkan dari rak-rak dagangan dan membayarnya di kasir. Minimarket yang ada di Indonesia adalah Alfamart, Indomaret, Ceriamart, Starmart,

Dari segi harga, barang-barang di hipermarket seringkali lebih murah dari pada supermarket, toko, atau pasar tradisional. Karena hipermarket memiliki modal yang sangat besar dan membeli barang dari produsen dalam jumlah lebih besar dari pada pesaingnya,

(1) Penyebarannya telah mencapai daerah - daerah pinggiran kota yang memiliki jumlah penduduk padat

(2) Tahun 2010 jumlah minimarket di Indonesia mencapai 18.727 unit

Minimarket
(3) Jumlah minimarket yang semakin bertambah dari tahun ke tahun menyebabkan persaingan yang ketat (4) Data Nielsen juga menunjukkan toko atau kios tradisional di kota besar dan pedesaan menurun 2 - 4 persen di 2010.

Dampak Negatif Minimarket


Adanya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi & menciptakan investasi namun menyebabkan kelesuan para pedagang kios tradisional, bahkan mematikan usaha mereka

Memunculkan iklim persaingan yang tidak sehat yang merugikan pedagang kios kecil.

Minimarket
Kondisi yang timpang tersebut juga berpotensi munumbuhkan benih-benih kecemburuan sosial di antara para pelaku perdagangan.

Minimarket dimana membuka toko 24 jam sehingga persaingan antara mini market dengan pedagang kios kecil semakin tidak seimbang.

Dalam Perpres No. 112/2007 Pasal 1 Ayat 12 telah dinyatakan bahwa zonasi, yaitu jarak minimarket minimal 1 (satu) km dengan pedagang kios kecil atau tradisional, namun pada kenyataannya, saat ini kita dapat menemukan minimarket yang bersebelahan dengan kios ataupun pasar tradisional. Ditambah lagi dengan buruknya kondisi kios tradisional, kondisi ini haruslah mendapat penanganan yang serius dari pemerintah karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Menjadikan kios kecil kelas rumah tangga sebagai tempat perbelanjaan yang nyaman dan menarik adalah suatu tantangan di upayakan pemerintah sebagai rasa tanggung jawab kepada publik serta harus mendorong pedagang tradisional untuk melakukan perubahan pelayanan layaknya pedagang modern agar tidak tersingkir dalam perebutan konsumen.

Anda mungkin juga menyukai