Anda di halaman 1dari 15

HIPOTHERMIA

Irkham Widiyono
2018
Definisi
• Suhu tubuh turun di bawah suhu tubuh
fisiologis
• Suhu fisiologis:
Minggu I : 34,4-37,2oC
Minggu II : 35,00-37,8oC
Minggu III-IV: 36,1-37,8oC
> IV minggu : 38,3-38,8oC
Kejadian
• Terjadi bila susu lingkungan rendah, terutama
jika induk atau hewan sekelahiran yang lain
tidak ada
• Terjadi pada penyakit dengan pembuangan
cairan yang tinggi (muntah dan diare) dan atau
kekurangan asupan energi
Etiologi dan Patogenesis
• Setiap anak anjing/kucing perlu pancaran
panas dari induk untuk mempertahankan suhu
tubuhnya
• Setelah lahir, anak anjing dapat menunjukkan
penurunan suhu tubuh sampai 4,4 oC
• Satu hari setelah kelahiran suhu tubuh anak
anjing yang sehat adalah 35,5 ± 0,8 oC, dan
setelah itu semakin meningkat
Etiologi dan Patogenesis
• Meskipun dirawat pada suhu yang sama, anak
anjing pada umur 2 minggu pertama
menunjukkan suhu tubuh yang bervariasi.
• Bila kelenjar susu tidak berkembang baik, induk
yang nervous, atau induk yang rebah sternal maka
anak tidak mendapatkan panas pancaran dari
induk
• Anak anjing yang sakit lebih sensitiv terhadap
hipotermia dibanding hipertermia
• Jika suhu tubuh turun, maka anak anjing mencari
panas induk atau teman sekelahiran
Etiologi dan Patogenesis
• Anak anjing kehilangan panas tubuh dari
perambatan panas, perpindahan panas,
pemancaran panas, atau penguapan.
• Jumlah lemak subkutan yang sedikit. Lemak
subkutan berperan menurunkan pertukaran
panas pada permukaan tubuh dan
memungkinkan konservasi sushu tubuh.
Etiologi dan Patogenesis
• Reflek menggigil dan mekanisme
vasokonstriksi belum berfungsi pada
neonatus.
• Hipoksia dan kondisi jelek posnatal,
menghambat produksi noradrenalin yang
bertanggungjawab dalam termoregulasi.
Gambaran Klinis:

• Induk mensortir anak-anaknya, mereka yang suhu


kulitnya dingin dan suhu rektalnya 34,4oC, induk
menyingkirkannya tanpa menghiraukan teriakan
sakitnya.
• Anak anjing yang hipotermi akan alami paralisa
alat gerak
• Terjadi hipoksia dan asidosis metabolik
• Pada penurunan suhu tubuh selanjutnya, anak
anjing menjadi erstarrt (kaku, paralisa) dan
teriakan melemah, dan suhu kulit pemukaan akan
menjadi dingin.
Gambaran Klinis:

• Jika suhu rektal 21,1 oC atau lebih rendah,


anak anjing menjadi tidak bergerak, dengan
nafas yang sangat lambat atau bahkan
kesulitan bernafas (snap)
• Anak anjing sehat dapat bertahan hidup
selama 12 jam pada hipotermi yang berat, jika
dihangatkan kembali secara perlahan.
Diagnosa
• Gejala klinis
• Pengukuran suhu rektal
• Nekropsi: bakteriemia (pada hipotermia sering
alami penurunan resistensi sehingga
memungkinkan terjadinya infeksi), perdarahan
ptechial pada serosa rongga tubuh, pnemonia,
enteritis (bakteri coliform, streptokokus,
stafilokokus terlibat)
Prognosa
• Jika hipotermia lebih dari 12 jam, prognosa
infausta
Terapi
• Pengaturan suhu ruangan, pada:
Minggu I : 29,4-32,2 oC (Kucing 31,1-33,3oC)
Minggu II: 26,4 oCC (kucing 26,4-29,4oC)
Minggu III-IV: 26,4 oC
Minggu V : 21,1-23,8oC (kucing 23,8oC)
> minggu V: 21,1
Terapi
• Pemanasan bertahap perlahan (diselimuti,
dimasase dengan tangan hangat). Pemanasan
yang mendadak di ruang penghangat dapat
membebani metabolisme begitu berat
sehingga menimbulkan kematian.
• Hewan yang mengalami penurunan suhu
tubuh mengalami penurunan transformasi
limfositer sehingga rentan terhadap infeksi:
perlu antibiotika
Terapi
• Saat pemanasan dilakukan secara perlahan,
sebaiknya dilakukan pemberian oksigen
tambahan
• Kelembaban udara 55-65% (pada anak yang
lahir dini dengan bobot badan rendah,
kelembaban udara pada 85-90%)
Pencegahan
• Pada anak anjing yang dipelihara secara
artifisial perlu diperhatikan pengaturan suhu
lingkungan secara cermat

Anda mungkin juga menyukai