Ada masalah apa dan bagaimana penyelesaiannya terkait dengan hubungan hukum,
masyarakat dan negara?
Adanya suatu permasalahan yaitu masyarakat yang tidak patuh dan taat pada peraturan, tentu kita ketahui ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya permasalahan masyarakat tak taat aturanyang terdiri dari beberapa aspek berikut: 1. Faktor hukumnya 2. Faktor penegak hukum 3. Faktor sarana dan fasilitas 4. Faktor kemasyarakatan 5. Faktor kebudayaan bertolak belakang dengan hukum positif Penjelasan: 1. Faktor Hukumnya menurut C. G Howard & R. S. Mummers dalam bukunya yang berjudul “Law : Its Nature and Limits” ada beberapa hal yang menjadikan suatu Hukum itu dapat berjalan dengan baik, seperti yang Pertama adalah sosialisasi atau penyampaian yang optimal kepada seluruh sasaran aturan hukum itu sendiri, karena pada hakikatnya seluruh pihak harus mengetahui dulu tentang aturan hukum tersebut agar dapat taat dan patuh, Kedua yaitu kejelasan isi atau substansi dari hukum itu, hal ini penting karena masyarakat akan mudah memahami suatu peraturan yang jelas isinya, berbeda halnya dengan peraturan yang substansinya multi-tafsir atau (pasal karet) hal ini akan menimbulkan kebingungan dalam masyarakat karena tidak jelas aturan tersebut mengatur tentang hal yang bagaimana, Ketiga yaitu berkaitan dengan Sanksi hukuman tersebut, meliputi ketepatan pemberian sanksi untuk pelanggaran tertentu, karena suatu sanksi yang tepat untuk suatu tujuan tertentu belum tentu tepat untuk tujuan pelanggaran yang lain, selain itu berat ringannya sanksi suatu aturan, sanksi harus proporsional dan tepat takarannya sesuai kadar pelanggaran karena jika suatu pelanggaran berat memiliki sanksi yang ringan maka masyarakat tidak akan takut untuk melakukan tindakan melanggar aturan. 2. Faktor Penegak Hukum Hal yang membuat penegak hukum menjadi salah satu faktor penyebab tak taatnya masyarakat pada aturan yaitu berkaitan dengan kepatuhan masyarakat pada aturan dipengaruhi oleh teladan yang diberikan oleh para penegak hukum seperti Hakim, Jaksa dan Aparat Kepolisian. Masyarakat tentu akan berkaca pada perbuatan dan tindakan dari para penegak hukum tersebut, jika penegak hukum mampu memberikan contoh dan teladan taat aturan pada masyarakat maka masyarakat cenderung akan tatt dan patuh pada aturan. Namun berbeda halnya jika para penegak hukum lah yang malah memberikan contoh buruk pada masyarakat dengan masalah integritas kerja mereka, tidak sedikit adanya keterlibatan para penegak hukum dalam masalah pelanggaran hukum seperti kasus suap, korupsi dan lainnya. Maka tentu masyarakat akan kurang rasa kepercayaannya pada para penegak hukum yang lain, karena seharusnya mereka yang menegakkan hukum tetapi malah termasuk menjadi pelanggarnya, selain itu masyarakat tentu tidak takut untuk melakukan tindakan pelanggaran karena beranggapan bahwa para penegak hukum dapat di suap untuk pembebasan hukuman mereka. 3. Faktor Sarana dan Fasilitas Tanpa adanya Sarana dan Fasilitas yang memadai maka tidak akan memungkinkan penegakan hukum dan aturan dapat berjalan dengan baik. Sarana atau fasilitas tersebut antara lain, mencakup tenaga manusia yang berpendidikan dan terampil, organisasi yang baik, peralatan yang memadai, keuangan yang cukup, dan seterusnya. Sarana atau fasilitas mempunyai peran yang sangat penting dalam penegakan hukum. Tanpa adanya sarana atau fasilitas tersebut, tidak akan mungkin penegak hukum menyerasikan peranan yang seharusnya dengan peranan yang aktual. 4. Faktor Kemasyarakatan Inilah aspek terpenting dalam permasalahan tersebut, karena yang paling dominan menentukan patuh dan taatnya masyarakat itu pada aturan dan hukum adalah dari masyarakat itu sendiri. Hal ini berkaitan dengan kesadaran hukum dari masyarakat, masyarakat haruslah mengerti dan memahami bahwa sebenarnya hukum dan aturan yang diterapkan dalam kehidupan mereka bertujuan untuk mengatur dan memberikan batasan yang seharusnya dilakukan oleh manusia, dengan adanya kesadaran hukum dari masyarakat maka dengan sendirinya masyarakat akan patuh dan taat pada aturan. Namun, jika kesadaran masyarakat akan hukum dan aturan masih rendah maka akan sangat sulit bagi pihak manapun untuk menjalankan suatu peraturan dan hukum. 5. Faktor Kebudayaan Hal yang membuat masyarakat tak taat dan patuh pada aturan biasanya dapat terjadi karena hukum dan aturan positif negara yang ada terdapat kontradiksi ataupun bertentangan dengan kebudayaan daerah masyarakat tertentu oleh karena itu penting bagi para pembuat aturan dan hukum mengetahui dan memahami hukum dan aturan yang ada di dalam kebudayaan masyarakat.
Cara Penyelesaian Masalah:
Dengan ke-5 Faktor tersebut maka dapat diketahui perlu adanya peningkatan ataupun perbaikan dalam kelima faktor tersebut yang meliputi: 1. Perlu adanya sosialisasi dan pengenalan tentang hukum dan aturan yang berlaku terhadap masyarakat agar mengetahui apa saja aturan yang berlaku dalam kehidupan mereka untuk ditaati dan dipatuhi, perlu adanya kejelasan subntansi atau isi dari maksud hukum dan aturan yang berlaku agar tidak menimbulkan kebingungan dalam masyarakat dalam pelaksanaan hukum dan aturannya, dan perlu adanya ketepatan sanksi yang proporsional terhadap tindakan pelanggaran yang sesuai dengan seharusnya. 2. Para penegak hukum haruslah mampu menjadi contoh dan teladan yang baik bagi masyarakat karena masyarakat tentu akan melihat dan meniru apa yang diperbuat oleh para penegak keadilan di mata hukum, jangan sampai masyarakat tidak lagi percaya pada integritas dan kinerja yang dilakukan oleh para penegak hukum karena timbulnya kasus-kasus pelanggaran yang melibatkan para penegak hukum itu sendiri. 3. Perlu adanya perlengkapan Sarana dan Fasilitas hukum yag memadai dengan begitu maka masyarakat akan dengan mudah teratur. Sarana dan Fasilitas yang sudah ada masih perlu ditingkatkan lagi agar dapat mempermudah upaya tindakan penegakan hukum dan aturan yang berlaku. 4. Masyarakat memegang peranan terpenting dalam permasalahan ini, karena masyarakat perlu sadar bahwa adanya hukum dan aturan yang berlaku tersebut ditujukan untuk kebaikan dari masyarakat itu sendiri, oleh karena itu jika masyarakat sadar akan hukum dan aturan yang ada tentu akan tercipta kondisi masyarakat yang taat dan patuh akan aturan. 5. Hendaknya para pembuat hukum memahami dan mengetahui secara garis besar aturan dan hukum yang hidup dalam Kebudayaan masyarakat, karena sutau aturan dan hukum positif negara akan efektif terlaksana apabila substansi dari aturan dan hukum tersebut sesuai dengan aturan yang hidup dalam masyarakat dengan demikian maka perlu adanya kesesuaian diantara aturan dan hukum positif negara dengan aturan kebudayaan masyarakat setempat yang tentunya menjadi pedoman dan landasan bagi masyarakat untuk bertingkah laku.