Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI PELAKSANAAN

GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI

Disusun Oleh:

RENIKA DWI WAHYUNI

200104071

PROGRAM PRAKTIK PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN JIWA


UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
STRATEGI PELAKSANAAN
GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI

Pertemuan Ke :1
1. Kondisi Klien :
DS :Pasien mengatakan mendengar suara yang menyuruhnya
untuk bunuh diri
DO :Pasien terlihat mondar-mandir, pasien suka menyendiri,
tidak fokus
2. Diagnosa Keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi.
3. Tujuan :
a. Pasien dapat membina hubungan saling percaya
b. Pasien dapat mengenal halusinasinya
c. Pasien dapat mengontrol halusinasinya
4. Tindakan Keperawatan :Strategi Pelaksanaan 1 Pasien
a. Membantu pasien mengenal halusinasinya
b. Mejelaskan cara megontrol halusinasi
c. Mengajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
halusinasi.
Fase Orientasi :
“Assalamu’alaikum pak. Selamat pagi. Perkenalkan nama saya renika dwi
wahyuni, saya suka di panggil reni, saya perawat yang dinas di ruangan ini. Hari
ini saya dinas pagi dari pukul 07.00-14.00. Saya mahasiswa keperawatan dari
Universitas Harapan Bangsa yang akan merawat bapak. Bapak namanya siapa?
Senang dipanggil apa, pak?”
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah bapak masih sering mendengar
suara atau bisikan-bisikan?”
“Baiklah pak, bagaimana kalau hari ini kita bercakap-cakap tentang bisikan yang
selama ini bapak dengar tetapi tidak tampak wujudnya? Bapak tempatnya mau
dimana untuk berbincang-bincang? Bagaimana kalau disini saja pak? Bapak mau
berapa lama untuk berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit, pak? apakah
bpk mau ke toilet atau minum terlebih dahulu”
Fase Kerja :
“Apakah bapak mendengar bisikan tapi tidak ada wujudnya? Apa yang dibisikan
suara itu, pak?”
“Apakah bapak selalu mendengar bisikan tersebut atau hanya sewaktu-waktu?
Biasanya kapan dan berapa kali sehari bapak mendengar bisikan tersebut? Dalam
keadaan apa bisikan itu muncul? Apakah disaat bapak sedang sendiri?”
“Apa yang bapak rasakan saat mendengar bisikan itu?”
“Apa yang bapak lakukan saat mendengar bisikan itu? Apakah dengan cara yang
bapak lakukan, bisikan itu bisa hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara
untuk mencegah bisikan itu muncul?”
“Jadi, ada empat cara untuk mencegah bisikan-bisikan itu muncul. Pertama,
dengan cara menghardik bisikan tersebut. Kedua, bercakap-cakap dengan orang
lain. Ketiga, dengan cara minum obat dengan teratur, dan yang keempat
melakukan kegiatan yang sudah terjadwal.”
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan cara menghardik.”
“Caranya sebagai berikut : saat bisikan-bisikan itu muncul, bapak langsung
bilang, pergi pergi kamu suara palsu, kamu tidak nyata. Begitu diulang-ulang
sampai bisikan itu tidak terdengar lagi. Coba bapak peragakan yang saya
contohkan tadi! Nah kurang lebih begitu, bagus pak! Coba lagi ya pak, kita
lakukan bersama! Ya seperti itu pak.”
Fase Terminasi :
“Bagaimana perasaan bapak setelah latihan tadi? Coba sekarang bapak lakukan
lagi cara menghardik yang sudah saya contohkan tadi! Bagus sekali pak, kalau
bisikan-bisikan itu muncul lagi, bapak coba lakukan cara tadi ya pak!”
“Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan cara kedua
mengontrol halusinasi yaitu bercakap-cakap dengan orang lain? Mau jam berapa
pak? Bagaimana kalau jam 11.00? Tempatnya disini lagi saja ya pak?”
“Baiklah, sampai jumpa besok ya pak. Assalamu’alaikum.”

Anda mungkin juga menyukai