Anda di halaman 1dari 5

Tugas individu KEPERAWATAN

KELUARGA
Nama :ALVINA ABDI
NIM :NH0118006
Mata Kuliah : KEPERAWATAN KELUARGA

Telah Jurnal
JENIS-JENIS TERAPI KELUARGA

Desain Intervensi/Terapi
No Judul penelitian Author Negara Populasi Hasil penelitian
penelitian
1 EFEKTIVITAS Ketut Indone Penduduk di “Quasi mendapatkan terapi kekerasan dalam penelitian ini
COGNITIVE Sudiatmika, sia seluruh dunia Experimental CBT dan REBT lebih banyak laki-laki 51 orang
BEHAVIOUR Budi Anna diperkirakan Pre-Post Test terjadi karena (85.0%), sebagian besar tidak
THERAPY DAN Keliat dan mengalami with Control kelompok klien bekerja 32 orang (53.3%),
RATIONAL EMOTIVE Ice Yulia gangguan mental Group” tersebut memiliki jenjang pendidikan
BEHAVIOUR Wardani sekitar 450 juta mendapatkan terapi SMA dan PT 36 orang (60.0%),
THERAPY TERHADAP orang, sekitar 10% generalis sebagian besar tidak kawin 45
yang sesuai dengan
GEJALA DAN orangdewasa orang (75.0%), adanya riwayat
standar asuhan
KEMAMPUAN mengalami gangguan jiwa 35 orang (58.3%)
keperawatan
MENGONTROL gangguan jiwa saat dan frekuensi dirawat
EMOSI PADA KLIEN ini dan 25% di rumah sakit 2 kali atau lebih 45
PERILAKU penduduk orang (75.0%).
KEKERASAN diperkirakan akan
mengalami
gangguan jiwa
pada usia
tertentu selama
hidupnya (WHO,
2009).
2 PENGARUH TERAPI Tantut Indone Intervensi dengan Pembinaan dilakukan pada 10
KEPERAWATAN susanto sia keperawatan yang rancangan keluargadi wilayah RW 03 dan RW
Tugas individu KEPERAWATAN
KELUARGA
KELUARGA dilakukan deskriptif 09 Kelurahan Ratu Jaya yang
TERHADAP TINGKAT untukmengatasi analitik. meliputi 2 keluarga di RW 03 dan
KEMADIRIAN masalah pola Metode yang 8 keluarga di RW 09. Hasil
KELUARGA DENGAN kebutuhan digunakan pengkajian pada keluarga yang
PERMASALAHAN seksual tidak adalah kemudian dirumuskan kedalam
KESEHATAN efektif pada remaja metode suatu diagnosis keperawatan
REPRODUKSI PADA adalah: surveydenga keluarga ditemukan beberapa
REMAJA DI 1)pengenalan n permasalahan atau diagnosis
KELURAHAN mengenai pendekatan keperawatan keluarga dengan
RATUJAYA kesehatan cross anak remaja
KECAMATAN reproduksi sectional
PANCORAN MAS dan tumbuh yaitu
KOTA DEPOK kembang remaja; mengamati
2) pemenuhan variable yang
kebutuhan diteliti di
kesehatan suatu
reproduksi remaja; populasi pada
3)pengelolaan suatu saat.
kebersihan dan
hiegenitas
organreproduksi; 4)
pola perilaku
kesehatan
reproduksi yang
baik dengan
penolakan

ajakan sexualitas
yang asertif;
5) pelibatan
Tugas individu KEPERAWATAN
KELUARGA
kelompok sebaya
yang sehat dalam
pemenuhan
kebutuhan
reproduksi remaja;
dan
6) pemanfaatan
aksespelayanan
kesehatandalam
pemenuhan
kebutuhan
perkembangan
dan kesehatan
reproduksi remaja.
3 ERCULOSIS PARU DI Arena Indone pre-post test intervensi Karakteristik keluarga dalam
KOTA BANDAR lestary sia with control terapi psikoedukasi penelitian ini menunjukan bahwa
LAMPUNG group dengan keluarga pada kelompok intervensi rata rata
PENGARUH TERAPI intervensi berusia 37,07 tahun, dan keluarga
PSIKOEDUKASI terapi pada kelompok kontrol rata rata
KELUARGA psikoedukasi berusia 38,86 tahun. Hal ini
TERHADAP keluarga berarti kedua kelompok pada usia
yang sama yaitu usia dewasa
PENGETAHUAN DAN
tengah. Rata rata penghasilan
TINGKAT ANSIETAS
kelompok intervensi sebesar
KELUARGA DALAM Rp.885.000, dan
MERA
WAT ANGGOTA pada kelompok kontrol sebesar
KELUARGA YANG Rp.790.714. Proporsi jenis
MENGALAMI kelamin kedua kelompok sebagian
TUBERCULOSIS besar perempuan, berpendidikan
PARU DI KOTA dasar, suku bangsa jawa dan
Tugas individu KEPERAWATAN
KELUARGA
BANDAR LAMPUNG pekerjaan buruh.
4 Searching for a David USA
better story: Pocock
harnessing modern
and postmodern
positions in family
therapy

5 Strategic Family Mentari Indone 1 keluarga pre Terapi keluarga Adanya penurunan tingkat
Therapy Untuk Marwa sia eksperimental bowenian permasalahan dalam keluarga,
Mengubah Pola sehingga intervensi memberikan
Komunikasi Pada perubahan dalam komunikasi
Keluarga antar anggota keluarga. Dan
diketahui bahwa permasalahan
yang muncul karena masing-
masing anggota memilih untuk
saling membalas dengan perilaku
negatif dari pada mendiskusikan
masalah yang ada, sehingga
komunikasi antar anggota
keluarga tidak terjalin dengan
baik.
6 Peningkatan Coping Ah. Yusuf Indone seluruh keluarga eksperimental Terapi keluarga Terdapat perbedaan signifi kan
Keluarga Dalam Eat all sia pasien ( pre-post test dengan pendekatan (p=0,040) total koping keluarga
Merawat Pasien control group spiritual dalam merawat pasien gangguan
Gangguan Jiwa design) jiwa antara sebelum dan sesudah
Melalui Terapi diberikan terapi keluarga dengan
Spiritual Direction, pendekatan spiritual direction,
Obedience, Dan obedience, acceptance (DOA).
Acceptance (Doa) Perbedaan utama tampak pada
Tugas individu KEPERAWATAN
KELUARGA
kemampuan keluarga dalam
memelihara integritas, kerja sama
dan memandang situasi yang
dilami dengan positif (p=0,029).
Kemampuan keluarga dalam
memahami situasi medis,
komunikasi dengan orang lain,
dan konsultasi dengan petugas
kesehatan juga mengalami
perubahan signifi kan (p=0,007).
Tidak ada perubahan signifi kan
pada aspek kemampuan keluarga
dalam memberikan dukungan
sosial, harga diri, dan stabilitas
psikologis bagi pasien gangguan
jiwa (p=0,094), tetapi terdapat
peningkatan selisih rerata pada
kelompok perlakuan sebesar 3,24
dan pada kelompok kontrol juga
meningkat sebesar 0,39. Jadi
sebenarnya terdapat perbedaan
antara sebelum dan sesudah
intervensi, tetapi perbedaan ini
tidak bermakna secara statistik.

Tugas :
Lakukan telaah 6 jurnal nasional maupun internasional tentang terapi-terapi yang dapat diberikan pada keluarga
Tugas individu
Deadline : Sabtu, 12 Juni 2021, pukul 16.00
Tugas di unggah di elearning

Anda mungkin juga menyukai